Anda di halaman 1dari 56

BAB III

HASIL-HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM

A. Kegiatan Hasil Kelompok Peserta KKN PPM


1. Kegiatan Tanam TOGA (Tanaman Obat Keluarga)
Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin dan Selasa, Tanggal 21 dan 22
Februari 2022 bertempat di Dusun Barukan, Dusun Karanglo dan Dusun
Duren Desa Barukan yang melibatkan Kepala Dusun dalam
keberlangsungan kegiatan. Menghabiskan dana sebesar Rp 426.500 untuk
pembelian tanaman obat seperti jahe, kunyit, kencur. Untuk tanaman yang
lainnya seperti serai, lidah buaya, kumis Kucing, mint, binahong adalah
hasil swadaya dari peserta KKN PPM.
Tujuan di lakukannya penanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga)
ini adalah untuk menumbuhkan minat warga dalam membudidayakan
TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dirumah masing-masing, dengan ini
secara tidak langsung mungkin keberadaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) dirumah memberikan manfaat, diolah menjadi produk lain, dan
bisa dijual kembali sehingga dapat meningkatkan penghasilan Masyarakat
sekitar Desa Barukan.
Kendala yang dihadapi saat melaksanakan kegiatan ini yaitu cuaca
yang kurang bersahabat, hujan. Akan tetapi hal ini tidak menyurutkan
semangat peserta KKN PPM Kelompok 04 bersama Kepala Dusun dalam
menanam TOGA (Tanaman Obat Keluarga).

2. Kegiatan pelatihan Pembuatan Kripik telur asin


Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 22 Februari 2022 bertempat
di Posko KKN PPM Kelompok 4 Dusun Duren, Desa Barukan yang
melibatkan Ibu-Ibu Masyarakat sekitar Posko dalam keberlangsungan
kegiatan. Dengan memanfaatkan hasil Telur Asin Peserta KKN PPM
Kelompok 04 mencoba berbagi pengalaman dan melakukan pelatihan
tentang pembuatan telur asin untuk dijadikan Kripik telur asin manfaat yaitu
menciptakan inovasi yang baru, meningkatkan keanekaragaman
pengolahan dari telur asin, kaya akan vitamin yang baik, meningkatkan daya
tahan tubuh.
Ibu-Ibu Masyarakat Posko KKN PPM pun dapat mempraktikkan
secara langsung dirumah karena pembuatannya yang praktis dan tidak
menguras kantong dompet, kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan para
Ibu-Ibu Masyarakat sekitar Posko sangat antusias dalam kegiatan. Karena
kegiatan ini mengundang Ibu-Ibu Masyarakat Posko tidak lupa kelompok
kami juga tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan
menjaga jarak. Kegiatan pembuatan kripik telur asin ini mengeluarkan
biaya sebesar Rp 160.000 untuk pembelian tepung dan beberapa bahan
lainnya
3. Bimbingan Belajar
Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, Sabtu dan Minggu 01,12,14
Februari 2022 bertempat di Posko KKN PPM Desa Barukan yang
dilaksanakan seluruh peserta KKN PPM Kelompok 04.
Sebelum pelaksanaan terlebih dahulu kita mensosialisasikan
adanya Bimbingan Belajar yang ada di Posko KKN karena Desa Barukan
anak-anak sekolah kurang bimbingan Belajar dari orang tuanya
disebabkan orang tua nya sibuk bekerja. Kegiatan Bimbingan Belajar ini
mengeluarkan biaya sebesar Rp 132.500 untuk pembelian Spidol dan
beberapa bahan lainnya.

B. Kegiatan Hasil Individu Peserta KKN PPM


1. Pencegahan Penyebaran Covid-19 Dengan Cara Cuci Tangan

Nama kegiatan : Cuci tangan


Pelaksana kegiatan : Jaza’i Muhtarom
Deskripsi kegiatan : Kegiatan cuci tangan ini sebagai bentuk
salah satu cara untuk memutus tali rantai
covid-19. Yang sebagaimana bahwa
pandemic covid-19 ini yang sudah
menular di berbagai daerah maupun di
berbagai dunia.
Waktu pelaksanaan : 2 Februari 2021 dan 18 Februari 2021
Tempat : Salah satu rumah warga di Desa
Karangsumber,Kecamatan Winong,
Kabupaten Pati
Jenis kegiatan : Penyuluhan dan pelatihan
Sifat kegiatan : Non formal
Penggunaan biaya : Rp 20.000(dana pribadi)
Sasaran kegiatan / lembaga mitra : Ibu - ibu PKK dan para remaja Desa
Karangsumber
Kendala : Ada beberapa ibu-ibu yang belum tau
bagaimana cara cuci tangan yang benar
Pemecahan masalah : Mengajarkan cara cuci tangan lalu di
praktikan kembali oleh peserta kegiatan
Rekomendasi : Pelaksanaan cuci tangan dapat dijadikan
sebuah kebiasaan yang baik untuk
menjada kesehatan
Deskripsi diri : Sebelum dilakukan proses penyuluhan dan
pelatihan kami menyiapkan materi tentang
pentingnya manfaatan cuci tangan untuk
kesehatan sebagai penjaga kebersihan di
masa pandemi . persiapan dilakukan
dengan membeli sabun cuci tangan di
toko, kemudian mengajarkan cuci tangan
agar para ibu-ibu paham bagaimana cara
cuci tangan yang benar. Sebelum
kegiatan, Pelaksana kegiatan
membagikan sabun cuci tangan kepada
peserta dan juga mengatur tempat
kegiatan agar tetap menjaga jarak.
kegiatan penyuluhan dilakukan dengan
menjelaskan manfaat cuci tangan kepada
audien dan kegiatan pelatihan dilakukan
oleh salah satu partisipan yang didampingi
oleh mahasiswa sehingga warga dapat
langsung mencoba dan mempraktikkan
Hasil Kegiatan : Kegiatan ini berjalan dengan baik, karena
masyarakat dapat memahami apa manfaat
dan bagaimana cuci yang benar menurut
kesehatan
Bukti/Foto Kegiatan :

2. Pencegahan Penyebaran Covid-19 dengan Cara Penyemprotan Desinfektan

Nama kegiatan : Penyemprotan desinfektan


Pelaksana kegiatan : Jaza’i Muhtarom
Deskripsi kegiatan : Kegiatan ini sangat bermanfaat, karena
membantu warga untuk memutus tali rantai
covid-19
Waktu pelaksanaan : 14 Februari 2021 dan 23 Februari 2021
Tempat : Balaidesa Desa. Karangsumber
Jenis kegiatan : Penyemprotan disinfektan
Sifat kegiatan : Non formal
Penggunaan biaya : Rp 30.000(dana pribadi)
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Balai Desa Karangsumber dan pemilik
warung yang ada di Desa Karangsumber
Kendala : Adanya keterbatasan alat.
Pemecahan masalah : Meminjam alat penyemprotan di salah
satu rumah warga
Rekomendasi : Pelaksanaan penyemprotan disinfektan
dapat dijadikan peluang usaha untuk
memutus penyebaran covid-19
Deskripsi diri : Sebelum dilakukan penyemprotan
disinfektan, kami melakukan persiapan
dengan membeli bahan cairan disinfektan
di indomaret terdekat,, kemudian
membuat cairan disinfektan. Kegiatan
penyemprotan ini dilakukan di Balai Desa
Karangsumber dan beberapa warung yang
berada di Desa Karangsumber dengan
antusias dan dukungan yang luar biasa
dari penjaga warung.
Hasil Kegiatan : Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar,
karena antusias pemilik warung di desa
karangsumber yang luar biasa, yang
memperbolehkan dan memberi izin untuk
melakukan penyemprotan disinfektan di
warung tersebut begitu pula dukungan
dari pihak desa
Bukti/Foto Kegiatan :

3. Sosialisasi Pentingnya Cuci Tangan Dan Memakai Masker Di Masa


Pandemi Dan Pembuatan Wadah Cuci Tangan

Nama kegiatan : Sosialisasi pentingnya cuci tangan dan


memakai masker di masa pandemi
dan Pembuatan wadah cuci tangan.
Pelaksana kegiatan : Ahmad Syafiq
Deskripsi kegiatan : Kegiatan sosialisasi dilakukan agar
masyarakat lebih sadar betapa pentingnya
cuci tangan dan memakai masker di masa
pandemi. Hal ini dilakukan karena melihat
dari banyaknya resiko peningkatan terkena
virus covid-19 yang terjadi akibat turunnya
daya imun masyarakat.
Waktu pelaksanaan : 7 - 14 Februari 2021
Tempat : Tempat Kerja dan lingkungan rumah
Jenis kegiatan : Sosialisasi dan Pembuatan wadah cuci
tangan
Sifat kegiatan : Non formal
Penggunaan biaya : Rp.56.000
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Semua kalangan masyarakat
Kendala : Banyak masyarakat yang terlalu
menyepelekan cuci tangan dan pakai
masker
Pemecahan masalah : Penjelasan materi dibuat lebih menarik
dan mudah dipahami sehingga kegiatan
dapat berjalan dengan baik.
Rekomendasi :-
Deskripsi diri : Sebelum dilakukan proses sosialisasi saya
mempersiapkan materi untuk di berikan
kepada masyarakat agar mudah di terima
dan mau melakukan apa yang sudah di
sosialisasikan. Dan saya juga
memperaiapkan bahan-bahan untuk
pembuatan wadah cuci tangan
Hasil Kegiatan : Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar,
karena masyarakat dapat memperoleh
pengetahuan betapa pentingnya cuci
tangan dan pakai masker
Bukti/Foto Kegiatan :

4. Penyuluhan Kesehatan Pentingnya 6 Langkah Cuci Tangan


Nama kegiatan : Penyuluhan kesehatan pentingnya 6
langkah cuci tangan
Pelaksana kegiatan : Baratunnikmah
Deskripsi kegiatan : Kegiatan penyuluhan kesehatan
pentingnya pelaksanaa 6 langkah cuci
tangan bertujuan untuk memberikan
edukasi kepada masyarakat khususnya ibu
ibu PKK akan pentingnya cuci tangan
Waktu pelaksanaan : 11 Februari 2021
Tempat : Aula Balai Desa. Karangsumber,
Kecamatan Winong
Jenis kegiatan : Penyuluhan dan promosi kesehatan
Sifat kegiatan : Semi Formal
Penggunaan biaya : Rp 32.000(dana pribadi)
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Ibu ibu PKK yang ada di Desa
Karangsumber
Kendala : Sudah banyak masyarakat yang
mengetahui pentingnya cuci tangan tetapi
banyak yang belum bisa mempraktekkan
dengan baik, akan tetapi belum mau
menerapkan di gaya hidupya
Pemecahan masalah : Lebih dijelaskan lagi tentang bahaya jika
tidak cuci tangan dengan baik dan benar
Rekomendasi : Dengan adanya penyuluhan cuci tangan
masyarakat bisa lebih menerapkan budaya
cuci tangan dalam kehidupan sehari-hari.
Deskripsi diri : Sebelum dilakukan proses penyuluhan
saya menyiapkan materi tentang 6 langkah
cuci tangan dalam bentuk brosur.
Penyuluhan dilakukan di aula balai desa
Karang sumber dan dihadiri kurang lebih
oleh 12 anggota PKK. Kegiatan
penyuluhan yang pertama menjelaskan
tentang pengertian cuci tangan, manfaat
cuci tangan, bahaya jika tidak mencuci
tangan, dan waktu yang tepat saat cuci
tangan. Selanjutnya mempraktikkan
bersama- sama 6 langkah cuci tangan.
Kegiatan ditutup dengan melakukan
senam cuci tangan secara bersama- sama
dengan diiringi lagu. Saat kegiatan
berlangsung tetap menerapkan protocol
kesehatan yaitu menggunakan masker dan
jaga jarak
Hasil Kegiatan : Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar,
karena masyarakat dapat memperoleh
pengetahuan di lingkup ibu ibu PKK
tentang pentingnya cuci tangan
Bukti/Foto Kegiatan :
5. Pemanfaatan Media Sosial Untuk Mewujudkan Masyarakat Melek
Kesehatan
Nama kegiatan : Mewujudkan masyarakat sehat dengan
memanfaatkan social media
Pelaksana kegiatan : Baratunnikmah
Deskripsi kegiatan : Kegiatan berupa penyuluhan dan promosi
kesehatan dengan menargetkan masyarakat
desa karang sumber. Kegiatan ini dilakukan
dengan memanfaatkan media social
facebook kelompok KKN yang memiliki
lebih dari 200 pengikut yang terdiri dari
masyarakat desa Karang Sumber. Kegiatan
dilakukan 3 kali dengan memposting 7
langkah mencegah penyebaran covid 19, 6
langkah cuci tangan, sehat dengan makan
buah dan sayur setiap hari.
Waktu pelaksanaan : 10 Februari 2021, 16 Februari 2021, 19
Februari 2021
Tempat : Media social berupa facebook
Jenis kegiatan : Penyuluhan dan promosi kesehatan
Sifat kegiatan : Semi Formal
Penggunaan biaya : Rp 15.000(dana pribadi)
Sasaran kegiatan/lembaga mitra :Penguna facebook masyarakat Desa
Karangsumber
Kendala : Banyak masyarakat yang belum
mengetahui facebook kelompok KKN
sehingga sasaran penyuluhan dan promosi
kegiatan sedikit
Pemecahan masalah : Selalu menambah pertemanan warga
karang sumber pengguna facebook
Rekomendasi : Dalam memberikan penyuluhan dan
promosi kesehatan bisa memberikan
penyuluhan tanpa harus mengumpulkan
masa dengan jumlah banyak, apalagi pada
masa ini diharapkan meminimalisir
kerumunan tetapi tetep memperikan
promise kesehatan agar masyarakat lebih
sadar akan pentingnya kesehatan.
Deskripsi diri : Pertama, membuat akun facebook
kelompok kkn, kemudian mencari akun
akun warga khususnya yang ada di desa
karangsumber. Setelah itu mencari materi
kesehatan dan membuat brosur promosi
kesehatan semenarik mungkin. Setelah
brosur selesai dibuat kemudian di upload di
akun facebook KKN bernama KKN Pati
Unimus
Hasil Kegiatan : Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar,
karena masyarakat dapat memperoleh
pengetahuan tentang kesehatan
Bukti/Foto Kegiatan :
6. Pembuatan Masker Dari Kain Perca Untuk Meningkatkan Perekonomian Di
Masa Pandemi Covid-19
Nama kegiatan : Sosialisasi Program Kerja
Pelaksana kegiatan : Destia Arnu S.S
Deskripsi kegiatan : Kegiatan sosialisasi ini memberitahu
pandangan kepada anak – anak remaja untuk
mengetahui program – program yang akan
dilaksanakan untuk kedepannya.
Waktu pelaksanaan : 30 Januari 2021
Tempat : Di salah satu rumah warga Rt.04 / Rw.03
Jenis kegiatan : Sosialisasi
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya :-
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Para remaja Ds.Gabus Rt.04 / Rw.03
Kendala : Kurang berantusias para remaja untuk
mengikuti dan menghadiri acara sosialisasi
program kerja.
Pemecahan masalah : Membuat power point semenarik mungkin
agar tidak jenuh dalam penyampaiannya.
Selain dari mulut kemulut dalam mengajak
para remaja untuk menghadiri acara
tersebut, mungkin bisa di ganti dengan
penyebaran undangan agar lebih sopan dan
menghargai.
Rekomendasi : Dari program tersebut dapat dijadikan
sebagai pengetahuan atau motivasi.
Deskripsi diri : Sebelum melakukan acara sosialisasi,
Saya menyiapkan materi dan membuat
power point terlebih dahulu yang berisi
tentang penyampaian program kerja saya
Hasil Kegiatan : Pada kegiatan ini para remaja mampu
memahami penjelasan program kerja untuk
kedepannya
Bukti/Foto Kegiatan :

7. Pembuatan Masker Dari Kain Perca Untuk Meningkatkan Perekonomian Di


Masa Pandemi Covid-19
Nama kegiatan : Praktik Pembuatan Masker Pola Piring
dari Kain Perca
Pelaksana kegiatan : Destia Arnu S.S
Deskripsi kegiatan : Dalam praktik pembuatan masker dari
kain perca ini untuk meningkatkan
kreatifitas para remaja. Karena para remaja
sekarang kurang memperdulikan alam
sekitar, contoh dari kain kain bekas tersebut
bisa dijadikan masker dan diolah menjadi
barang bermanfaat. Dan ani
Tempat : Di salah satu rumah warga Rt.04 / Rw.03
Jenis kegiatan : Praktik
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya : Rp. 16.000 (dana pribadi)
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Para remaja Ds.Gabus Rt.04 / Rw.03
Kendala : Kurang mahir dalalm pembuatan masker
pada saat tahap menjahit. Sebagian ada
yang bisa menjahit dan ada juga yang tidak
bisa. Dan sudah dihimbau untuk memakai
masker saat acara berlangsung. Akan tetapi
ada beberapa remaja tidak menggunakan
masker. Tidak mematuhi protokol
kesehatan
Pemecahan masalah : Dengan cara mendampingi dan memberi
contoh cara menjahit yang baik dan rapi.
Dalam kelalaian menggunakan masker bisa
memberi teguran kepada remaja agar tetap
menggunakan masker dimanapun mereka
berada. Dan tetap menjalankan protokol
kesehatan. Karena kesehatan itu penting
bagi kita semua
Rekomendasi : Dari pembuatan masker dari kain perca
ini, para remaja bisa memanfaatkan ide
kekreatifannya dalam pembuatan masker
dengan berbagai macam kreasinya untuk
mengisi waktu luang selain belajar online
dirumah saja kita bisa memanfaatkan kain
bekas tersebut menjadi barang yang
berguna. Sehingga dapat dijual dan
keuntungannya bisa menambah
perekonomian atau bisa menambah uang
tabungan pribadi.

Deskripsi diri : Sebelum melakukan kegiatan ini saya


menyiapkan beberapa peralatan untuk
membuat masker dari kain perca. Saya
mengumpulkan kain – kain yang bagus
yang sudah tidak terpakai lagi, gunting,
bolfoin, piring untuk mencetak pola
masker, penggaris. Dan Membeli peralatan
jahit seperti benang, tali elastis putih, jarum
jahit. Dan saya menyiapkan materi yang
saya jadikan power point untuk
menjelaskan cara pembuatan masker dari
kain perca kepada para remaja.
Hasil Kegiatan : Praktik pembuatan masker dari kain perca
ini berjalan dengan lancar. Antusias para
remaja sangat baik untuk mengikuti praktik
pembuatan masker dari bahan bekas
Bukti/Foto Kegiatan :
8. Pembuatan Masker Dari Kain Perca Untuk Meningkatkan Perekonomian Di
Masa Pandemi Covid-19
Nama kegiatan : Praktik Pembuatan Konektor (Tali
Penyambung Masker)
Pelaksana kegiatan : Destia Arnu S.S
Deskripsi kegiatan : Pelaksanaan pembuatan konektor / tali
penyambung masker ini bertujuan untuk
mengembangkan ide kreatif bagi remaja.
Agar bisa menciptakan ide – ide bagus yang
terkait dengan pernak pernik masker.
Karena zaman sekarang para remaja kurang
menuangkan ide kreatifitas seperti ini dan
terlalu fokus dengan gadget nya.
Waktu pelaksanaan : 13 Februari 2021
Tempat : Di salah satu rumah warga Rt.04 / Rw.03
Jenis kegiatan : Praktik
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya : Rp. 16.000 (dana pribadi)
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Para remaja Ds.Gabus Rt.04 / Rw.03
Kendala : Dalam tahap menjahit ada beberapa anak
yang kurang mampu untuk menjahit dengan
baik dan benar
Pemecahan masalah : Mendampingi dan mempraktikkan
langsung kepada mereka yang kurang
mampu menjahit
Rekomendasi : Kurangnya menciptakan ide – ide baru
dalam memanfaatkan bahan bekas yang
dijadikan barang bermannfaat. Dalam
praktik pembuatan konektor atau
penyambung tali masker tersebut bisa
dijadikan peluang usaha yang sangat bagus.
Deskripsi diri : Sebelum praktik pembuatan konektor,
saya menyiapkan materi terlebih dahulu
tentang cara pembuatan konektor tersebut.
Dan menyiapkan barang – barang untuk
pembuatan tali masker seperti kain perca,
benang jahit, jarum jahit, tali elastis putih,
penggaris, bolfoin, dan gunting.
Hasil Kegiatan : Pada kegiatan ini berjalan dengan lancar
dikarenakan para remaja berantusias untuk
mebuat konektor agar terlihat cantik saat
memakai masker. Sebagai contoh dizaman
sekarang , orang – orang yang berhijab
tidak hanya memakai masker yang biasa –
biasa saja akan tetapi orang jaman sekrang
lebih bergaya atau mengikuti trend masa
kini dengan menggunakan konektor / tali
penyambung masker agar terlihat indah saat
memakai masker
Bukti/Foto Kegiatan :
9. Kreasi Dengan Limbah Plastik Sebagai Upaya Pengurangan Limbah Plastik
Nama kegiatan : Kreatif Dengan Sampah Plastik
Pelaksana kegiatan : Ana Ainur Fatwah
Deskripsi kegiatan : Melakukan Kegiatan Pelatihan Bahan
Bekas Sampah Plastik ( bungkus kopi,
pop ice dll) untuk dijadikan suatu barang
yang bernilai, guna untuk membantu
masyarakat dalam mengetahui
pentingnya akan manfaat sampah plastik
seperti bungkus kopi yang bisa di
jadikan kreatifitas yaitu bisa menjadi
barang-barang yang berguna bagi warga
seperti tas, dompet, tempat tisu dll. Pada
pelatihan tersebut Ibu rumah tangga dan
remaja mendapatkan Pelatihan kretifitas
yang menarik yaitu mereka bisa
membuat kerajinan dari bungkus kopi
menjadi produk yang memiliki nilai jual
dan seni seperti tas dan tempat tisu.
Memanfaatkan sampah yang dihasilkan
oleh sampah rumah tangga bisa
mengurangi dampak pencemaran
lingkungan serta sebagai pengembangan
ide menghasilkan rupiah. Cara
pembuatan kerajinan dengan bahan baku
sampah bungkus kopi atau aluminium
foil yang sudah dibersihkan kemudian di
gunting dan selanjutnya dianyam manual
menggunakan tangan. Tidak
memerlukan bahan baku yang mahal
bahkan bisa memanfaatkan sampah
tetapi diperlukan ketelitian saat
menggunting agar hasil kerajinan
menjadi rapi dan indah.
Waktu pelaksanaan : 26 Januari – 24 Februari 2021
Tempat : Dukuh Manding Rt 1 Rw 1 Desa
kepohkencono Kecamatan Pucakwangi
Jenis kegiatan : Pelatihan
Sifat kegiatan : Offline
Penggunaan biaya : Rp 100.000(dana pribadi)
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Ibu Rumah Tangga dan Remaja
Kendala : Kurangnya pengelolaan sampah plastik
(aluminium foil), faktor utama yaitu
kurangnya kreatifitas masyarakat
mengenai pemanfaatan sampah plastik
seperti bungkus kopi. Pengelolahan
sampah tidak dapat dilakukan secara cepat
atau instan, ada beberapa hal yang
menghambat kegiatan pengelohan sampah
yaitu kurang taunya masyarakat tentang
keuntungan mengelolah sampah atau
diadakannya bank sampah disekitar
tempat tinggalnya. Kurangnya sosialisasi
tentang pengelolahan sampah yang tidak
bisa diolah lagi atau daur ulang membuat
beberapa sampah tidak di olah atau
dibiarkan begitu saja. Ada juga beberapa
macam sampah seperti bungkus kopi atau
semacamnya yang mengandung
aluminium foil jika di buang akan
menambah pencemaran dan jika di jual
juga tidak laku seperti sampah plastik
biasa.
Pemecahan masalah :Dengan melakukan sosialisasi dan
pendampingan kepada ibu rumah tangga
dan remaja tentang Sampah Non Oraganik
yang tidak mempunyai nilai kini
menjadikan sampah tersebut mempunyai
nilai. Kemudian masyarakat dihimbau
untuk tidak membuang sampah tersebut
agar dapat menghasilkan sumber
pendapatan. Dengan tindak lanjutnya
adalah dengan cara memberdayakan
sampah non organik sehingga masyarakat
dapat memanfaatkan yang dijadikan
sebuah pendapatan atau penghasilan yang
bernilai tinggi.
Rekomendasi :Setelah mengikuti kegiatan pelatihan
diharapkan dapat menjadi peluang bisnis
agar dapat membantu perekonomian
keluarga dengan memanfaatkan sampah
plastik yang ada.
Deskripsi diri :Dengan ketrampilan yang saya bisa dapat
memberikan manfaat untuk orang lain
dengan memberikan pelatihan dengan
memanfaatkan sampah yang tidak terpakai
seghingga dapat menjadi barang yang
mempunyai nilai guna.
Hasil Kegiatan :
Bukti/Foto Kegiatan :

10. Pemanfaatan Kardus Bekas Sebagai Celengan


Nama kegiatan :Edukasi Pentingnya Menabung Sejak Dini
Melalui Pemanfaatan Kardus Bekas
Sebagai Pembuatan Celengan
Pelaksana kegiatan : Riyana Yulpita
Deskripsi kegiatan : Pelaksanaan program kerja ini
dilaksanakan dalam beberapa kegiatan yaitu:

1. Sosialisasi rogram Kerja


Kegiatan sosialisasi ini sebagai bentuk penyampaian informasi
kepada ibu - ibu tentang program kerja dan kegiatan - kegiatan apa
saja yang akan dilaksanakan selama KKN berlangsung.
2. Edukasi Pentingnya Menabung Sejak Dini
Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
ibu – ibu tentang pentingnya menabung sejak dini. Sehingga dapat
mengajarkan kepada anak – anaknya untuk menyisihkan uang saku
yang didapat untuk ditabung di celengan.
3. Edukasi Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Pembuatan
Celengan
Kegiatan ini memberikan pemahaman tentang barang bekas apa
saja yang bisa digunakan untuk membuat celengan serta bahan –
bahan untuk menghias celangan agar lebih menarik. Sehingga anak
bisa berkreasi menghias celengan sesuai dengan keinginan.
4. Pelatihan Membuat Celengan Dari Barang Bekas
Pelatiahan ini mengajarkan anak – anak untuk membuat celengan
dari barang bekas dan menghias semenarik mungkin. Sehingga
anak termotivasi untuk menabung di celengan yang sudah mereka
buat

Waktu pelaksanaan :
 8 Februari 2021 (Sosialisasi proker)
 18 Februari 2021 (Edukasi pentingnya menabung sejak dini)
 23 Februari 2021 (Edukasi pemanfaatan barang bekas sebagai
pembuatan celengan)
 26 Februari 2021 (Pelatihan membuat celengan dari barang bekas)

Tempat : Salah satu rumah warga Dukuh


Nglencong
Desa Pagendisan RT 05 RW 02 Kec.
Winong Kab. Pati
Jenis kegiatan : Edukasi dan Pelatihan
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya : Rp 30.000(dana pribadi)
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Ibu – ibu dan anak-anak warga Dukuh
Nglencong Desa Pagendisan RT 05 RW
02 Kec. Winong Kab. Pati
Kendala :
 Pelaksana KKN yang terkena Covid-19 sehingga harus isolasi
mandiri di rumah sakit selama 2 minggu dan dirumah selam
seminggu (30 Januari – 20 Februari 2021). Sehingga pelaksana
kurang leluasa untuk melaksanakan program kerja KKN.
 Kurang antusiasnya ibu – ibu untuk mengikuti kegiatan dikarenakan
kesibukan masing – masing.
 Anak – anak merasa kesulitan dalam proses membuat celengan.
 Sulit mengondisikan anak-anak dalam pelatihan membuat celengan
Pemecahan masalah :

 Selama isolasi mandiri, beberapa kegiatan yang dilakukan secara


daring melalui WhatsApp Group.
 Membuat power point semenarik mungkin.
 Mengingatkan ibu- ibu secar kontinyu untuk mengajarkan
pemahaman kepada anaknya tentang pentingnya menabung.
 Membantu anak – anak untuk memotong dan memasangkan bahan –
bahan membuat celengan.
 Berusaha mengondisikan anak – anak untuk tetap kondusif dan
fokus untuk membuat celengan.

Rekomendasi : Kegiatan serupa harusnya dilaksanakan


secara kontinyu untuk meningkatkan
pengetahuan dan motivasi orang tua untuk
mengajarkan anaknya menabung.
Deskripsi diri : Sebelum melakukan kegiatan ini saya
membuat WhatsApp Group terlebih dahulu,
kemudian memperkenalkan diri dan
menyampaikan program kerja selama KKN
berlangsung. Beberapa hari sebelum
melaksanakan kegiatan edukasi saya
mencari referensi untuk membuat materi
tentang pentingnya menabung sejak dini
dan pemanfaatan barang bekas yang bisa
digunakan untuk membuat celengan dalam
bentuk power point. Setelah itu,
menyampaikan kepada ibu – ibu melalui
WhatsApp Group dan memberikan arahan
kepada ibu - ibu untuk mengajari anaknya
pemahaman tentang pentingnya menabung
sejak dini. Setelah saya sembuh dari Covid-
19 kegiatan KKN dilakukan secara luring.
Saya mencari barang – barang bekas yang
sudah tidak terpakai seperti kardus, botol,
kaleng dan toples untuk jadikan celengan.
Setelah itu, saya membeli peralatan seperti
kertas warna, solasi, doubletip, cutter,
pensil, penggaris, spidol, dan pernak -
pernik lainnya untuk mengadakan pelatihan
membuat kreasi celengan dari bahan bekas
bersama anak – anak RT 05 RW 02 Dukuh
Nglencong Desa Pagendisan.
Hasil Kegiatan : Pada kegiatan ini berjalan dengan lancar.
Ibu – ibu mampu memahami materi yang
saya berikan. Sehingga ibu – ibu bisa
mengajarkan pemahaman tentang
menabung sejak dini dan pemahaman
tentang memanfaatkan barang - barang
bekas yang sudah tidak terpakai untuk
dijadikan celengan kepada anaknya. Pada
saat pelatihan membuat celengan, anak-
anak sangat antusias dan bersemangat untuk
membuat kreasi celengan dari barang
bekas. Mereka menghias celengan dengan
gambar bunga, roket, astronot dan gambar
lainnya. Sehingga anak termotivasi untuk
menabung pada celengan yang sudah
mereka buat sendiri
Bukti/Foto Kegiatan :

11. Pemanfaatan Digital Marketing Di Tengah Perkembangan Teknologi


Nama kegiatan : Pengetahuan Digital Marketing untuk
peningkatan ekonomi ibu rumah tangga
Pelaksana kegiatan : Priyati
Deskripsi kegiatan : Kegiatan pelatihan pemanfaatan media
sosial untuk media pemasaran produk.
Kegiatan ini sebagai bentuk pemnafaatan
waktu luang yang dimiliki oleh ibu rumah
tangga khususnya di waktu pandemi. Para
ibu rumah tangga mampu menfaatkan akun
sosial media (Facebook) yang mereka
miliki untuk menjual produk sendiri atau
sebagai reseller.
Waktu pelaksanaan :

 30 Januari 2021 (Perkenalan dan pembuatan timeline kegiatan)


 25 Februari 2021 (Pelatihan secara offline metode berjualan yang
baik)
Tempat : Rumah warga
Jenis kegiatan : Pelatihan
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya : Rp 50.000(dana pribadi)
Sasaran kegiatan/lembaga mitra :Ibu ibu warga RT 02 RW 01 Desa
Kepohkencono kecamatan Pucakwangi
Kendala : Kegiatan KKN dilaksanakan ketika
musim hujan, sehingga ibu-ibu yang
juga seorang petani sibuk mengurus
sawahnya ataupun menjadi buruh tani.
Sehingga kegiatan pelaksanaan sedikit
terhambat
Pemecahan masalah : KKN menggambil waktu luang dari ibu
rumah tangga. Sehingga kegiatan KKN
tetap bisa berjalan.
Rekomendasi : Dari adanya program pelatihan ini, ibu
rumah tangga dapat menambah
penghasilan tambahan dengan berjualan
online. Terutama di musim kemarau,
yang membuat aktivitas pertanian sudah
jarang dilakukan
Deskripsi diri : Ketika kegiatan dilaksanakan, para ibu
rumah tangga di berikan materi softfile
maupun hardfile. Dijelaskan
sesederhana mungkin sehingga tidak
terlalu membingungkan. Selain itu,
adanya pendampingan ketika mengakses
media sosial, membuat kalimat yang
menarik untuk meningkatkan minat
pembeli. Selain itu juga pengawasa akun
yang dipakai untuk berjualan. Sehingga
bisa memantau konsitensi dalam
berjualan
Hasil Kegiatan : Kegiatan dapat berjalan dengan cukup
baik. para ibu rumah tangga mampu
mempelajari mempromosikan produknya
menggunkan sosial media yang mereka
miliki dengan cukup baik. bagi ibu
rumah tangga yang belum mampu
memproduksi barangnya sendiri. Melalui
pelatihan ini, dapat belajar mencari
supplier dengan harga murah melalui
Market place yang sudah ada. Sehingga
bisa menjadi reseller guna menambah
pendapatan rumah tangga.
Bukti/Foto Kegiatan :

12. Pendampingan Belajar melalui Sistem Daring


Nama kegiatan : Pendampingan belajar daring
Pelaksana kegiatan : Eli Soviati
Deskripsi kegiatan : Kegiatan ini membantu anak yang belum
memahami materi yang di jelaskan guru
melalui sistem virtual
Waktu pelaksanaan : 1 Februari 2021
Tempat : Disalah satu rumah warga Rt.04/Rw.02
Jenis kegiatan : Pendampingan belajar secara daring
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya : Rp 80.000(dana pribadi)
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Para murid Ds Karang Sumber Rt 04/Rw
02
Kendala : Kendalanya dalam pendampingan belajar
daring ini adalah gangguan sinyal data
seluler, dan harus menggunakan wifi.
Pemecahan masalah : Memberikan fasilitas wifi kepada murid
tersebut.
Rekomendasi : Dari pendampingan belajar secara daring
ini dapat membantu anak murid yang
kesusahan dalam memahami materi yang di
berikan gurunya.
Deskripsi diri : Sebelum melaksanakan kegiatan ini saya
menyiapkan wifi, papan tulis, spidol dan
memahami beberapa materi yang akan di
bahas pada saat pertemuan nanti.

Membeli alat tulis untuk di berikan anak


murid sebagai hadiah supaya belajar
mereka tambah semangat dan tidak merasa
jenuh.
Hasil Kegiatan : Pendampingan belajar secara daring ini
berjalan lancar. Dan sangat membantu
murid yang kesusahan dalam memahami
materi yang diberikan oleh gurunya.
Bukti/Foto Kegiatan :

13. Sosialisasi Fungsi dan Manfaat Handsanitaizer


Nama kegiatan : Sosialisasi program kerja
Pelaksana kegiatan : Novia Ulyatun Nikmah
Deskripsi kegiatan : Kegiatan sosialisasi tersebut memberitahu
kepada remaja dan anak anak untuk
mengetahui program yang akan
dilaksanakan untuk kedepannya.
Waktu pelaksanaan : 1 Februari 2021
Tempat : Disalah satu rumah warga Desa Wuwur,
Gabus, Pati
Jenis kegiatan : Sosialisasi
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya :-
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Para remaja dan anak anak desa wuwur

Kendala : Kurangny minat dan antusiasme para


remaja untuk menghadiri dan mengikuti
acara sosialisasi

Pemecahan masalah : Membuat power point yang menarik agar


tidak menimbulkankejenuhan dalam
penyampaian materi dan diselingi dengan
permainan kuis berhadiah agar para remaja
dan anak anak semangat.
Rekomendasi : Dari program tersebut dapat dijadikan
sebagai pengetahuan bagi para remaja dan
anak anak didesa wuwur tersebut.
Deskripsi diri : Sebelum melakukan acara sosialisasi ,saya
menyiapkan materi dan membuta ppt
trlebih dahulu yang berisi tentang
penyampaian program kerja saya.
Hasil Kegiatan : Pada kegiatan ini para remaja untuk bisa
menghadiri dan mengikuti acara sosialisasi
program kerja
Bukti/Foto Kegiatan :

14. Pelatihan pembuatan handsanitaizer


Nama kegiatan : Pelatihan pembuatan hand sanitaizer
Pelaksana kegiatan : Novia Ulyatun Nikmah
Deskripsi kegiatan : Dalam pelatihan pembutan hand
sanitaizer ini masyarakat diminta untuk
mempraktekan secara langsung proses
pembuatannya guna untuk meningkatkan
kreatifitas dan memanfaatkan bahan yang
ada disekitar serta pembuatan handsanitaizr
ini bermanfaat saat pandemic covid-19
sekarang.
Waktu pelaksanaan : 16 Februari 2021
Tempat : Disalah satu rumah warga Desa Wuwur,
Gabus, Pati
Jenis kegiatan : Pelatihan dan praktik
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya : Rp. 83.000 ( dana pribadi )
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Para remaja dan anak anak desa wuwur
Kendala : Selama proses pelatihan berlangsung ada
beberapa remaja yang tidak patuh pada
protocol kesehatan
Pemecahan masalah : Memberi teguran kepada remaja yang
tidak patuh agar tetap mematuhi dan
menjalankan protocol kesehatan selama
pandemic dimana pun kapan pun.
Rekomendasi : Dari pembuatan hand sanitaizer ,para
remaja bisa memanfaatkan bahan alami
terebut sebagai pengganti alcohol
Deskripsi diri : Sebelum melakukan kegiatan ini saya
menyiapkan beberapa peralatan untuk
membuat hand sanitaizer,saya membeli
bahan dari pasar tradisional ,baskom
talenan ,pisau dan saringan. Dan saya
menyiapkan materi yang saya jadikan
power point untuk menjelaskan cara
pembuatannya
Hasil Kegiatan : Pelatihan dan praktik pembuatan hand
sanitaizer dari bahan jeruk nipis serta daun
sirih berjalan dengan lancer. Antusias para
remaja sangat baik untuk mengikuti
pelaihan ini.
Bukti/Foto Kegiatan :

15. Pelatihan Pembuatan Produk Dengan Bahan Baku Lokal

Nama kegiatan : Sosialisasi Program Kerja


Pelaksana kegiatan : Siti Qoriatun Isma
Deskripsi kegiatan :Kegiatan sosialisasi ini memberitahu
pandangan kepada masyarakat mengetahui
pengolahan pangan dari bahan lokal yang
mudah didapat dan bisa menjadi inovasi
usaha kedepannya
Waktu pelaksanaan : 30 januari 2021
Tempat : Disalah satu rumah warga Rt/Rw: 04/02
Desa Wuwur, Gabus, Pati
Jenis kegiatan : Sosialisasi
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya :-
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Para remaja dan ibu-ibu Desa. Wuwur Rt
04/ Rw02
Kendala : Kurangnya antusias para remaja untuk
menghadiri acara sosialisasi program kerja.
Pemecahan masalah : Memberikan selebaran semenarik
mungkin lalu membagikan kepada para
remaja dan ibu-ibu sekitar untuk
menghadiri acara tersebut.
Rekomendasi : Dari program kerja tersebut dapat
memberi pengetahuan dan motivasi untuk
remaja yang ingin membuat inovasi pangan
Deskripsi diri : Dalam penyampaian materi program kerja
saya membuat power point terlebih dahulu
yang berisi tentang penyampaian program
kerja
Hasil Kegiatan : Pada kegiatan ini para remaja mampu
memahami penjelasan program kerja untuk
kedepannya
Bukti/Foto Kegiatan :

16. Praktik Pembuatan Pangan Dari Bahan Lokal


Pelaksana kegiatan : Siti Qoriatun Isma
Deskripsi kegiatan : Dalam kegiatan sosialisasi ini memberi
pengetahuan kepada remaja dan ibu-ibu
tentang cara pengolahan bahan pangan.
Serta memotivasi remaja untuk melakukan
kreatifitas dalam cara pengolahan untuk
usaha di masa pandemi.
Waktu pelaksanaan : 19 Februari 2021
Tempat : Disalah satu rumah warga Rt/Rw: 04/02
Desa Wuwur, Gabus, Pati
Jenis kegiatan : Pelatihan dan praktik
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya : Rp. 85.000 ( dana pribadi )
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Para remaja dan Ibu-ibu warga Desa
Wuwur
Kendala : Kurangnya kemampuan cara pengolahan
pangan.
Pemecahan masalah : Menjelaskan dan mempraktekkan secara
lasung proses pembuatan.
Rekomendasi : Kurangnya pemanfaatan pengolahan
bahan pangan lokal yang bisa menjadi
pangan bergizi dan bermutu. Dalam
pembuatan produk pangan tersebut dapat
dijadikan sebagai peluang usaha di masa
pandemi.
Deskripsi diri : Sebelum praktik pembuatan produk
pangan saya menyiapkan materi dan bahan
terlebih dahulu serta menjelaskan bahan-
bahan yang digunakan dalam pembuatan
produk pangan tersebut
Hasil Kegiatan : Praktik pembuatan produk pangan ini
berjalan dengan lancar. Antusias para
remaja dan ibu-ibu sangat baik dalam
mengikuti praktik pembuatan produk
pangan dari bahan lokal.
Bukti/Foto Kegiatan :
17. Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal Ubi Jalar Menjadi Produk Pangan
Inovatif
Nama kegiatan : Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal Ubi
Jalar Menjadi Produk Pangan Inovatif
Pelaksana kegiatan : Emi Maghfiroh
Deskripsi kegiatan : Masyarakat banyak yang belum mengerti
bahwa ubi jalar bias dibikin nugget yang
kaya akan gizi. Ubi sangan mudah dijumpai
dimana-mana salah satunya di Desa
Wuwur.Saya tertarik untuk melakukan
penyuluhan tentang pengolahan produk
pangan dari ubi jalar menjadi produk
pangan inovatif, enak, dan terjamin akan
kesehatannya. Kegiatan ini bertujuan untuk
membantu meningkatkan minat masyarakat
mengolah pangan lokal selama pandemi
Covid-19.
Waktu pelaksanaan : 31 januari dan 1 februari 2021
Tempat : Rumah Warga
Jenis kegiatan : Pengenalan dan Pelatihan Pembuatan
Produk
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya : Rp. 90.000 ( dana pribadi )
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Ibu Rumah Tangga

Kendala : Masyarakat belum memahami cara


pembuatan produk
Pemecahan masalah : Perlu adanya bimbingan mengenai
pembuatan produk
Rekomendasi : Memberikan bimbingan untuk membuat
produk
Deskripsi diri : Sebelum melakukan kegiatan ini saya
menyiapkan beberapa bahan untuk
membuat nugget seperti ubi, tempe, tepung
sagu,wortel,bawang bombay,tepung panir,
telur, bawang putih,minyak,bumbu dapur.
Saya menggunakan bahan-bahan yang
bagus dan wortel yang masih segar.
Selanjutnya saya menjelaskan mengenai
produk lokal nugget ini sambil melatih ibu-
ibu untuk membuat produk nugget.
Hasil Kegiatan : Kegiatan ini berjalan dengan lancar ibu-
ibu di Desa Wuwur sangat semangat untuk
membuat produk nugget dari bahan lokal
ubi jalar karena baru pertaman kali
mengetahui produk ini dan langsung
membuat.
Bukti/Foto Kegiatan :
18. Edukasi Gizi Kepada Ibu Balita tentang Pedoman Gizi Seimbang dengan
“ISI PIRINGKU”
Nama kegiatan : Edukasi Gizi Kepada Ibu Balita tentang
Pedoman Gizi Seimbang dengan “ISI
PIRINGKU”
Pelaksana kegiatan : Hikmah Sari Fajriani
Deskripsi kegiatan : Kegiatan edukasi dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan dengan
harapan ibu balita mau untuk merubah
perilaku dalam menyiapkan makanan untuk
balitanya sesuai dengan kebutuhan balita,
dan edukasi dilakukan untuk mengenalkan
kepada ibu balita pedoman gizi di Indonesia
sudah bukan lagi 4 sehat 5 sempurna tetapi
sudah diganti dengan pedoman gizi
seimbang. Kegiatan edukasi menggunakan
media leaflet pedoman gizi seimbang dan
ISI PIRINGKU.
Waktu pelaksanaan : 16 Februari 2021
Tempat : Posyandu Desa Danyangmulyo
Kecamatan Winong Pati
Jenis kegiatan : Edukasi gizi dan pembagian leaflet
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya : Rp. 80.000 ( dana pribadi )
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Ibu balita di Desa Danyangmulyo
Kecamatan Winong Pati

Kendala : Ada beberapa ibu balita yang kurang


antusias dan berbicara sendiri ketika
kegiatan edukasi berjalan.
Pemecahan masalah : Membuat leaflet semenarik mungkin dan
memberikan penjelasan kepada ibu balita
seperti kita berdiskusi dan tidak
memberikan kesan menggurui dan
membuka sesi pertanyaan diakhir materi.
Rekomendasi : Dengan adanya edukasi pedoman gizi
seimbang diharapkan para ibu balita
memahami dan mau mempraktekkan materi
yang sudah disampaikan dengan tujuan
mengurangi permasalahn gizi balita yang
disebabkan karena kurangnya dan tidak
sesuainya asupan balita terhadap kebutuhan
yang seharusnya.
Deskripsi diri : Banyaknya permasalahan gizi pada balita
yang salah satunya disebabkan karena
asupan balita yang tidak sesuai dengan
kebutuhan, oleh karena itu saya melilih
untuk melakukan kegiatan eduksi kepada
ibu balita dengan mengambil tema
pedoman gizi seimbang dengan isi
piringku. Sebelum kegiatan edukasi saya
menyiapkan materi terlebih dahulu dengan
mencari jurnal pendukung, setelah itu baru
saya membuat kuesioner untuk pretest dan
leaflet untuk menunjang kegiatan edukasi.
Sebelum kegiatan edukasi saya mengikuti
kegiatan posyandu yang ada di Desa
Danyangmulyo pada tanggal 9 Februari
2021 dan melakukan kegiatan pretest untuk
mengetahui pengetahuan gizi ibu balita
yang ada disana. Setelah itu, tanggal 16
Februari saya membagikan leaflet yang
terdiri dari leaflet pedoman gizi seimbang
dan brosur ISI PIRINGKU secara langsung
dan kegiatan dilakukan di balai desa
Danyangmulyo. Ada beberapa ibu balita
yang antusias mendengarkan penjelasan
materi dan selalu mengajukan pertanyaan
tetapi ada juga ibu balita yang abai terhadap
penjelasan materi. Diakhir sesi saya
memberikan sedikit souvenir untuk balita
agar ibu balita tetap semangat dalam
menyiapkan menu yang beragam untuk
balitanya.
Hasil Kegiatan : Kegiatan ini dapat berjalan lancar dan ibu
balita dapat memahami materi yang
disampaikan
Bukti/Foto Kegiatan :

19. Pemberian Makanan Tambahan Pada Balita Gizi Buruk Dan Edukasi
kepada orang tua Gizi Buruk
Nama kegiatan : Pemberian Makanan Tambahan Pada
Balita Gizi Buruk Dan Edukasi kepada
orang tua Gizi Buruk
Pelaksana kegiatan : Ani Maftukhatul Hidayah
Deskripsi kegiatan : Program ini dilakukan bertujuan agar
mengurangi balita yang mengalami gizi
buruk dengan memberikan makanan
tambahan. Dan memberikan edukasi
mengenai porsi ukuran rumah tangga dan
contoh menu untuk balita yang sesuai
dengan usianya .
Waktu pelaksanaan : Rabu, 09 Februari 2021
Tempat : Balai Desa Danyangmulyo
Jenis kegiatan : Pemberian Makanan Tambahan dan
Edukasi Gizi
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya : Rp. 300.000 ( dana pribadi )
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Orang tua dengan anak Gizi Buruk

Kendala : Dalam pelaksanaan kegiatan hambatan


yang dihadapi adalah orang tua tidak dapat
datang tepat waktu sehingga pelaksanaan
kegiatan diundur dan orang tua yang datang
terlambat tidak dapat mendengarkan
edukasi secara lengkap.
Pemecahan masalah : Dalam pelaksanaan di damping ibu kader
posyandu dan bidan desa dari
Danyangmulyo
Rekomendasi : Kegiatan PMT di Desa Danyangmulyo
dapat menjadi kegiatan keberlanjutan untuk
mencegah permasalahan didesa tersebut
khusunya Balita Gizi Buruk.
Deskripsi diri : Dalam melaksanakan program pemberian
makanan tambahan dan edukasi gizi saya
tim KKN PPM Tanggap COVID-19
melakukannya dengan tanggung jawab dan
kerjasama kepada pihak desa. Dan sebelum
melakukan kegiatan saya mempersiapkan
bahan dan alat yang diperlukan agar acara
berjalan dengan lancar. Dan saat
melaksanakan kegiatan saya dan orang tua
balita tetap mengikuti protokol kesehatan.
Hasil Kegiatan : Pemberian PMT dan edukasi gizi berjalan
dengan baik dan lancer serta orang tua
balita antusias pada saat kita memberikan
edukasi
Bukti/Foto Kegiatan :

20. Memanfaatkan data desa untuk melengkapi informasi yang ada di website
Desa Karang Sumber
Nama kegiatan : Pengumpulan data KK (Kartu Keluarga)
Pelaksana kegiatan : Evi Sofia Inayati
Deskripsi kegiatan : Kegiatan pengumpulan data KK (Kartu
Keluarga) yang tersedia di balai desa dan
memplotkannya berdasarkan RT (Rukun
Tangga) masing-masing dukuh Desa
Karangsumber, sebelumnya juga meminta
bantuan salah satu informan pihak desa
yang paham tentang nama kepala keluarga
per dukuh dan apabila beliau lupa
disarankan untuk wawancara dan meminta
bantuan langsung dengan Ketua RT dalam
pengumpulan KK (Kartu Keluarga)
Waktu pelaksanaan : Minggu 1 kegiatan KKN
Tempat : Balai Desa Karangsumber
Jenis kegiatan : Pengumpulan data
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya :-
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Perangkat Desa

Kendala : Arsip atau dokumen tentang


kependudukan yang kurang rapi, tidak
terurus, tidak lengkap karena adanya
renovasi balai desa dan kurangnya kinerja
dari perangkat desa
Pemecahan masalah : Membantu menyusun kembali data arsip
milik Desa Karangsumber
Rekomendasi :-
Deskripsi diri : Sebelum melakukan kegiatan ini saya
meminta izin terlebih dahulu kepada
perangkat desa dan menjelaskan program
kegiatan yang akan saya laksanakan terkait
data kependudukan
Hasil Kegiatan : Kegiatan ini disambut dengan baik oleh
perangkat desa karena mampu membantu
mengurus persoalan data kependudukan
yang terbengkalai
Bukti/Foto Kegiatan :

21. Wawancara dan terjun langsung ke warga Desa Karangsumber


Nama kegiatan : Wawancara dan terjun langsung ke
warga Desa Karangsumber
Pelaksana kegiatan : Evi Sofia Inayati
Deskripsi kegiatan : Wawancara dilakukan dirumah Ketua RT
seputar nama Kepala Keluarga yang
termasuk kedalam RT nya. Data penduduk
yang sebelumnya terkumpul dari dokumen
atau arsip balai desa di catat terlebih
dahulu. Sehingga kekurangan dari KK
(Kartu Keluarga) yang belum ada diarsip
balai desa dapat dikumpulkan secara cepat
dengan cara terjun ke warga untuk meminta
langsung KK (Kartu Keluarga), yang mana
dalam meminta KK (Kartu Keluarga)
dijelaskan terlebih dahulu secara sopan dan
detail

Waktu pelaksanaan : Minggu ke 2 dan Minggu ke 3


Tempat : Desa Karangsumber
Jenis kegiatan : Wawancara dan Pengumpulan data
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya :-
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Warga Desa Karangsumber
Kendala : Dalam pengumpulan dan proses meminta
KK (Kartu Keluarga) ke warga desa
sangatlah sulit karena KK (Kartu Keluarga)
merupakan data penting yang biasanya
digunakan untuk mendapatkan bantuan
sosial atau semacamnya. Sebagian dari
mereka menanggap dengan dimintanya KK
(Kartu Keluarga) akan mendapatkan
bantuan, padahal disini tujuan pengumpulan
KK (Kartu Keluarga) adalah untuk
mendata mereka yang akan dijadikan
infogrfis desa
Pemecahan masalah : Menjelaskan secara baik dan sopan bahwa
tujuan dimintanya KK (Kartu Keluarga)
dan meminta bantuan Ketua RT dalam
pengumpulan apabila Ketua RT nya
bersedia
Rekomendasi : Setiap RT (Rukun Tangga) diwajibkan
pula memiliki arsip tentang KK (Kartu
Keluarga) yang tergabung di kelompok RT
nya
Deskripsi diri : Sebelum melakukan kegiatan ini saya
meminta izin dan melakukan wawancara
seputar nama-nama Kepala Keluarga yang
tergabung di RT nya terlebih dahulu. Disini
saya sangat antusias sekali karena dapat
bersilaturrahim dan bercengkrama langsung
dengan warga Desa Karangsumber
Hasil Kegiatan : Kegiatan ini berjalan lancar apabila kita
juga dengan senang hati menjalankannya,
tata krama dan sopan santun juga perlu
diterapkan
Bukti/Foto Kegiatan :
22. Penginputan Data KK (Kartu Keluarga)
Nama kegiatan : Penginputan data
Pelaksana kegiatan : Evi Sofia Inayati
Deskripsi kegiatan : Dari keseluruhan data KK (Kartu
Keluarga) yang sudah terkumpul
selanjutnya akan diklasifikasikan menjadi
beberapa bagian seperti jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, pekerjaan, jumlah
anggota keluarga meninggal, jumlah
anggota keseluruhan
Waktu pelaksanaan : Minggu ke 2 dan Minggu ke 3
Tempat : Rumah saya sendiri
Jenis kegiatan : Penginputan data
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya :-
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Warga Desa Karangsumber
Kendala :-
Pemecahan masalah :-
Rekomendasi : -
Deskripsi diri : Dengan adanya KK (Kartu Keluarga)
yang terkumpul sedikit demi sedikit diinput
agar tidak menumpuk
Hasil Kegiatan : Dengan adanya penginputan data ini
diharapkan mampu membantu kinerja
perangkat desa dikemudian hari apabila
dibutuhkan
Bukti/Foto Kegiatan :

23. Pengambilan Video Desa Karangsumber


Nama kegiatan : Pengambilan video di Desa
Karangsumber
Pelaksana kegiatan : Evi Sofia Inayati
Deskripsi kegiatan : Kegiatan selanjutnya adalah proses
pengambilan video yang akan dijadikan
Profil Desa Karangsumber karena
sebelumnya belum pernah ada yang
membuat. Kegiatan ini juga bertujuan untuk
mengenalkan secara virtual tentang
keindahan dan bebrapa informasi seputar
Desa Karangsumber kepada khalayak
ramai.
Waktu pelaksanaan : Minggu ke 3 dan Minggu ke 4
Tempat : Desa Karangsumber
Jenis kegiatan : Pengambilan video
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya :-
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Warga Desa Karangsumber
Kendala :-
Pemecahan masalah :-
Rekomendasi : -
Deskripsi diri : Saya sangat antusias dalam pengambilan
video karena dapat menikmati
pemandangan alam yang indah dan
menyaksikan sendiri keramah tamahan
penduduk Desa Karangsumber
Hasil Kegiatan : Dengan adanya video profil Desa
Karangsumber mampu menunjukkan
keistimewaan daerah ini serta masyarakat
yang melihat merasa terhibur untuk melihat
hasil editing video profil Desa
Karangsumber
https://www.youtobe.com/watch?
v=KOiw6tVGBHs

Bukti/Foto Kegiatan :

24. Pembuatan Infografis dan Pengaktifan Kembali Website Desa


Nama kegiatan :Pembuatan Infografis Dan Pengaktifan
Kembali Website Desa
Pelaksana kegiatan : Evi Sofia Inayati
Deskripsi kegiatan : Dengan adanya infografis kependudukan
Desa Karangsumber memudahkan orang
dalam membaca data yang diupdate di
website milik desa.
Waktu pelaksanaan : Minggu ke 4
Tempat : Rumah saya sendiri
Jenis kegiatan : Pembuatan infografis
Sifat kegiatan : Non Formal
Penggunaan biaya :-
Sasaran kegiatan/lembaga mitra : Perangkat Desa
Kendala :-
Pemecahan masalah :-
Rekomendasi :-
Deskripsi diri : Dengan kemapuan analisis data yang
saya miliki saya dapat menerapkannya
untuk membuat infografis dan
mengupdatenya di website milik desa.
Dimana sebelumnya saya meminta salah
satu perangkat desa untuk dapat mengakses
atau login di website tersebut
Hasil Kegiatan : Memberikan pemahaman dan
memudahkan pengunjung website desa
dalam memahami data salah satunya data
tentang kependudukan
Bukti/Foto Kegiatan :

Anda mungkin juga menyukai