Anda di halaman 1dari 8

No Nama Peserta Latar Belakang Permasalahan Perencanaan & Pelaksanaan Monitoring &

Kegiatan Hadir Pemilihan Intervensi Evaluasi


2 F2 Kesehatan menjadi Kurangnya perilaku cuci Topik : Cuci tangan Waktu : 18 Saran : perlu
septemb kata kunci untuk tangan dengan sabun yang Metode : Ceramah, tanya September 2020 pemantauan
er- 11 Judul : kebahagiaan anak. merupakan salah satu jawab, pelatihan cuci Tempat : Semua lebih lanjut
septemb Pentingnya Hal itu bisa dicapai perilaku hidup sehat pada tangan pada Anak-anak Sekolah Dasar tentang
er Cuci tangan dengan perilaku anak - anak. Kurangnya SD kelas 1 Negri di kebiasaan cuci
septemb pakai sabun hidup yang sehat. pemahaman anak-anak Materi : Pentingnya cuci kecamatan tangan pakai
er 2020 dalam Hal penting yang terhadap penyakit-penyakit tangan, penyakit yang eromoko sabun di
menunjang seringkali diabaikan yang dapat ditimbulkan oleh Jumlah Peserta : sekolah dan
perilaku sebagian anak- anak ditimbulkan/ditularkan jika cuci tangan, langkah- Semua anak SD dirumah
hidup bersih adalah mencuci mereka tidak menerapkan langkah cuci tangan yang di kecamatan masing-masing
dan sehat tangan. Meskipun perilaku cuci tangan baik dan benar. Waktu- Eromoko anak
kebiasaan kecil, jika dengan sabun. Faktor waktu yang diharuskan Proses
dilakukan secara kebiasaan anak-anak yang untuk cuci tangan. pelaksanaan :
benar dan hanya mencuci tangan Sasaran : peserta siapa Penyuluhan dan
berlanjutan, hasilnya dengan air dan tidak saja pelatihan cuci
akan jauh lebih baik. disertai dengan tangan dengan
Cuci tangan dengan penggunaan sabun. sabun berjalan
air saja, ternyata Penggunaan sabun pada dengan baik,
tidak cukup untuk saat mencuci tangan semua anak dapat
melindungi menjadi penting karena mengikuti
seseorang dari sabun sangat membantu langkah-langkah
kuman penyakit menghilangkan kuman dan cuci tangan
yang menempel di mencegah penularan dengan baik.
tangan. Penggunaan penyakit. Tingginya angka
sabun pada saat penyakit penyebab terbesar
mencuci tangan meninggalnya anak - anak
menjadi penting di Indonesia, seperti diare,
karena sabun sangat tifoid, dan flu burung, yang
membantu seharusnya bisa di kurangi
menghilangkan dengan perilaku hidup
kuman yang tidak sehat seperti cuci tangan
tampak dengan sabun.
minyak/lemak/kotor
an di permukaan
kulit serta
meninggalkan bau
wangi. Sehingga
dapat memperoleh
kebersihan yang
berpadu dengan bau
wangi dan perasaan
segar setelah
mencuci tangan
dengan sabun, ini
tidak akan di
dapatkan jika hanya
menggunakan air
saja. Kebiasaan baik
itu tidak disadari
oleh sebagian anak-
anak. Anak-anak
memandang sabun
hanya bermanfaat
untuk
menghilangkan
kotor dan bau.
Untuk melakukan
program cuci tangan
dengan sabun,
ketersediaan air dan
sabun untuk
mencuci sebenarnya
bukan menjadi
masalah, tapi yang
justru menjadi
hambatan adalah
faktor kebiasaan
anak - anak. Dari
berbagai riset, resiko
penularan penyakit
dapat berkurang
dengan adanya
peningkatan perilaku
hidup bersih dan
sehat. Perilaku cuci
tangan pakai
sabun merupakan
gerakan kesehatan
yang paling murah
dan efektif
dibandingkan
dengan cara lainnya
dalam mengurangi
risiko penularan
berbagai penyakit
termasuk flu burung,
kecacingan dan diare
pada anak - anak.
Bahkan hasil riset
kesehatan dasar pada
2007 menyatakan
penyebab terbesar
meninggalnya balita
dan anak di
Indonesia adalah
diare dan ISPA,
yakni sekitar 100
ribu jiwa per tahun
(www.sanglahhospit
albali.com).
Sedangkan angka
kematian anak- anak
akibat diare dan
ISPA di kota
Bandung mencapai
70% per tahun.
(www.depkes.go.id).
18 F2 Masyar Pembangunan Rendahnya angka pola Menggalangkan secara Waktu : 18 Melakukan
septemb Sosialisasi akat kesehatan yang hidup bersih dan sehat di berkala mengenai September 2020 pencatatan
er 2020 Perilaku desa diarahkan pada masyarakat lingkungan Pentingnya Pola Hidup Tempat : Rumah- setiap Rumah
Hidup Perilaku Hidup kerja Puskesmas Eromoko Bersih dan Sehat rumah warga dan KK yang
Bersih Sehat Bersih danSehat 1 Melakukan penyuluhan Desa telah
(PHBS) masyarakat Tingginya angka kejadian Pentingnya PHBS untuk Minggarharjo melaksanakan
dilihat dari indikator diare dan gangguan saluran mencegah penyakit- Jumlah Peserta : PHBS dan
derajat kesehatan pencernaan lainnya terkait penyakit menular 2 keluarga di Memonitor
dan target tahun kebersihan Mengevaluasi Dusun setiap bulan
2010 yang telah Kebersihan Lingkungan minggarharjo sekali
menetapkan Standar di setiap Lingkungan Proses pemeliharaan
Pelayanan Minimal masing-masing desa. pelaksanaan : PHBS yang
(SPM) bidang Penyuluhan dan telah berjalan.
kesehatanKabupaten pelatihan cuci
/Kota yaitu tangan dengan
persentase rumah sabun berjalan
tangga yang dengan baik,
berperilaku hidup kedua keluarga
bersih sehat sebesar dan anggota
65 % dan persentase keluarganya
rumah sehat 80 %, dapat mengikuti
persentase keluarga langkah-langkah
yang memilikiakses cuci tangan
terhadap air bersih dengan baik.
85 % Penyakit yang
muncul akibat
rendahnya PHBS
antara lain cacingan,
diare,sakit gigi, sakit
kulit, gizi buruk dan
lain sebagainya,
mengakibatkan
rendahnyaderajat
kesehatan Indonesia
dan rendahnya
kualitas hidup
sumber daya
manusia.

15 F4 6.941 Stunting adalah Status gizi balita umur 0- Berdasarkan angka Metode : Kegiatan
agustus Judul : masalah gizi utama 59 bulan berdasarkan stunting yang masih Ceramah, tanya berjalan
2020 Stunting Keluarg yang akan indeks TB/U pada tahun tinggi, dilakukan upaya jawab, dan kondusif,
1000 GPS a balita berdampak pada 2017 di Provinsi Jawa percepatan penurunan pembagian PMT. dimana para
(Gerakan stunting kehidupan sosial dan Tengah 7,9% dalam stunting di Kabupaten Waktu : 15 warga dengan
Penanganan . ekonomi dalam kategori sangat pendek dan Wonogiri, dengan upaya Agustus 2020 balita stunting
Stunting) masyarakat. Ada 20,6% pendek. Kabupaten perbaikan gizi dan Tempat : Rumah- menyimak
bukti jelas bahwa Wonogiri merupakan salah kesehatan dimulai dari rumah warga materi dengan
individu yang satu kabupaten di Jawa 1000 Hari Pertama Desa Nguggahan baik selama
stunting memiliki Tengah yang selama tiga Kehidupan yang dimulai Kecamatan kegiatan
tingkat kematian tahun berturut-turut sejak kehamilan sampai Eromoko berlangsung.
lebih tinggi dari mengalami angka kenaikan anak usia dua Kabupaten Setelah kegiatan
berbagai kejadian stunting, yaitu tahun. Upaya penurunan Wonogiri pemberian
penyebab dan pada tahun 2017 prevalensi dimulai dari ANC Ibu Materi : Gerakan materi
terjadinya anak balita dengan stunting hamil, perbaikin gizi Ibu Penanganan berlangsung,
peningkatan di Kabupaten Wonogiri saat hamil, Pemberian Stunting dengan dilakukan
penyakit. Stunting sebesar 23,9% angka ini ASI eksklusif pada bayi tema Cegah pembagian
akan mempengaruhi meningkat dari tahun 2016 usia 0-6 bulan, Stunting, PMT pada
kinerja pekerjaan yaitu sebesar 21,8% dan Pembagian PMT Budayakan balita. Kegiatan
fisik dan fungsi tahun 2015 yaitu sebesar (Pemberian Makanan Germa Generasi ini diharapkan
mental dan 22,4% (Kemenkes,2017). Tambahan) pada balita Sehat Indonesia dapat
intelektual akan dengan gizi kurang dan Maju. memperluas
terganggu perawakan pendek. Jumlah Peserta : pengetahuan
(Mann dan Truswell, Perbaikan sanitasi juga Peserta Anak mengenai
2002). Hal ini juga penting dilakukan untuk stunting dan ibu- pentingnya
didukung oleh menunjang kebersihan ibu hamil desa pemberian gizi
Jackson dan Calder individu agar tercegah ngunggahan yang baik,
(2004) yang dari infeksi penyakit. Kecamatan benar, dan
menyatakan bahwa Eromoko. seimbang
stunting kepada anggota
berhubungan dengan keluarganya
gangguan agar terhindar
fungsi kekebalan dari stunting.
dan meningkatkan Selain itu juga
risiko kematian. sebagai langkah
awal
penanganan
stunting di
Kecamatan
Eromoko agar
dapat
dilaksanakan
secara
berkelanjutan.

12 F4 masyar Posyandu - Masyarakat sudah - Melakukan Telah dilakukan - Melakukan


Agustus akat merupakan salah mulai sadar terhadap pengukuran kegiatan monitoring
2020 Posyandu satu bentuk Upaya pentingnya melakukan antropometri (berat Posyandu Melati dan
Ibu Hamil, Kesehatan pemeriksaan rutin pada badan dan 1 di: pemantauan
Bayi dan Bersumberdaya bayi dan balita untuk tinggi/panjang Tempat: Rumah status gizi
Balita Masyarakat melihat pertumbuhan badan) pada bayi dan warga Desa secara
Melati 1 (UKBM) yang dan perkembangannya balita Puloharjo berkala
Desa dikelola dan - Masyarakat sudah - Melakukan plotting Waktu: 12 - Melakukan
Wangunharj diselenggarakan mulai sadar terhadap terhadap kurva di Agustus 2020, monitoring
a dari, oleh, untuk dan pentingnya vaksin buku KMS dan pukul 09.15- dan
bersama masyarakat terhadap kesehatan menjelaskan hasil 12.45 pemantauan
dalam anak, walaupun interpretasi kepada status
penyelenggaraan beberapa masih ada orang tua imunisasi
pembangunan yang belum melengkapi - Melakukan imunisasi anak
kesehatan, guna proteksi anaknya dasar/booster sesuai (terutama
memberdayakan dengan imunisasi dasar dengan waktunya imunisasi
masyarakat dan lengkap (tergantung status dasar)
memberikan imunisasi anak) - Menghimba
kemudahan kepada u
masyarakat dalam masyarakat
memperoleh agar turut
pelayanan kesehatan aktif dalam
dasar untuk posyandu
mempercepat demi
penurunan angka kesehatan
kematian ibu dan anaknya
bayi. Pentingnya
pemantauan status
gizi anak balita dan
imunisasi dasar
dalam menjaga
kesehatan anak,
terutama bayi dan
balita. Imunisasi
dasar bertujuan
untuk mencegah
terjadinya penyakit-
penyakit yang dapat
dicegah dengan
imunisasi ataupun
mencegah terjadinya
perburukan kondisi
akibat penyakit-
penyakit yang
berkaitan.
Pencatatan dan
pelaporan status gizi
dan status imunisasi
bayi dan balita
merupakan
instrumen vital
dalam penentuan
baik atau tidaknya
pertumbuhan dan
perkembangan
seorang anak. Oleh
karena itu, untuk
memonitoring, perlu
diadakan posyandu
setiap bulannya di
Posyandu Melati 1
Desa Puloharjo.

Anda mungkin juga menyukai