1, Agustus 2023
Abstrak
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah salah satu bentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk
mencegah dan mengendalikan infeksi diare dan thyphoid terutama pada anak anak. Insiden infeksi diare dan
thyphoid pada anak masih tinggi. Kebersihan tangan menjadi salah satu faktor pencegahan penularan infeksi diare
dan thyphoid melalui makanan yang dipegang dengan tangan yang kotor. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat
Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta telah melakukan pelatihan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebagai
sarana edukasi dan pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi diare dan thyphoid pada anak di Desa
Pangkalan Jati Cinere Depok. Responden yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 40 anak usia 8-12 tahun. Pelatihan
menggunakan media powerpoint dan brosur CTPS serta praktek langsung CTPS. Hasil penilaian nilai pretest
sebesar 70,25% dan setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan, kemudian dilakukan posttest terjadi peningkatan
nilai posttest sebesar 22% menjadi 92,25%. Disela sela pelatihan responden diminta untuk melakukan CTPS agar
ketrampilan CTPS semakin baik. CTPS adalah salah satu ketrampilan yang dapat diterapkan pada anak anak untuk
pencegahan dan pengendalian infeksi diare dan thyphoid pada anak.
Kata kunci: Desa Pangkalan Jati Cinere, Infeksi diare dan thyphoid, pelatihan CTPS Cuci Tangan Pakai Sabun.
Abstract
Hand washing with soap (HWWS) is a form of Clean and Healthy Lifestyle (PHBS) to prevent and control diarrhea
and typhoid infections, especially in children. The incidence of diarrheal infection and typhoid in children is still
high. Hand hygiene is one of the factors preventing the transmission of diarrhea and typhoid infections through
food held with dirty hands. The Community Service Team of Medical Faculty UPN Veteran Jakarta has conducted
Handwashing with Soap (HWWS) training as a means of education and training on the prevention and control of
diarrhea and typhoid infections in children in Pangkalan Jati Cinere Village, Depok. Respondents who took part
in this activity were 40 children aged 8-12 years. Training using PowerPoint media and HWWS brochures as well
as hands-on practice of HWWS. The results of the assessment of the pretest value were 70.25% and after
counseling and training were carried out, then the posttest was carried out, there was an increase in the posttest
value by 22% to 92.25%. During the training sessions, respondents were asked to do HWWS so that their HWWS
skills would get better. HWWS is one of the skills that can be applied to children for the prevention and control of
diarrhea and typhoid infections in children.
Keywords: Diarrhea and typhoid infections in children, Counseling and training, Pangkalan Jati Cinere Village,
HWWS Hand Washing With Soap.
infeksi diare dan thyphoid harus mendapat berbagai penyakit infeksi menular. Cuci tangan
perhatian serius dari berbagai pihak, karena menggunakan sabun dapat dilakukan pada
penyakit ini bersifat endemik dan mengancam waktu-waktu tertentu antara lain: sebelum
kesehatan masyarakat (Hardianto, 2019). menyiapkan makanan, sebelum dan sesudah
Gejala klinis infeksi diare dan thyphoid makan, setelah BAK (Buang Air Kecil) dan
pada anak biasanya lebih ringan jika dibanding BAB (Buang Air Besar), setelah membuang
dengan penderita dewasa. Masa inkubasi rata- ingus, setelah membuang dan atau menangani
rata10 sampai 20 hari. Setelah masa inkubasi sampah, setelah bermain, memberi
maka ditemukan gejala prodromal, yaitu makan/memegang hewan, serta setelah batuk
perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, atau bersin. Cuci tangan pakai sabun (CTPS)
pusing dan tidak bersemangat (Ardiaria M. yang dipraktikkan secara tepat dan benar
2019). merupakan cara termudah dan efektif untuk
Mencuci tangan merupakan teknik dasar mencegah berjangkitnya penyakit. Mencuci
yang paling penting dalam pencegahan dan tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif
pengontrolan infeksi diare dan thyphoid. menghilangkan kotoran dan debu secara
Penyakit infeksi diare dan thypoid merupakan mekanis dari permukaan kulit dan secara
salah satu masalah dalam bidang kesehatan bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme
yang dari waktu ke waktu terus berkembang. penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan
Berdasarkan data dari WHO (World Health parasit lainnya pada kedua tangan (Lestari,
Organization), diare, ISPA (Infeksi Saluran 92020), Lada CO, 2021).
Pernapasan Akut) dan infeksi diare dan Mencuci tangan dengan menggunakan air
thyphoid merupakan penyakit menular masih dan sabun (CTPS) dapat lebih efektif
menjadi masalah kesehatan yang ada di membersihkan kotoran dan telur cacing yang
Indonesia. Penyebab timbulnya penyakit menempel pada permukaan kulit, kuku dan jari-
infeksi diare di Indonesia yang dipengaruhi oleh jari pada kedua tangan. Kebiasaan tidak
iklim juga didukung oleh faktor lain misalnya mencuci tangan sebelum makan mempunyai
kesadaran masyarakat akan kebersihan yang risiko yang lebih besar untuk terkena infeksi
kurang (Hasanah U., Mahardika DR, 2020) diare dan thyphoid dibandingkan dengan
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar kebiasaan mencuci tangan sebelum makan.
tahun 2018 perkembangan penyakit infeksi di Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) diikuti
Indonesia dapat dilihat dari beberapa data dengan pembilasan dengan air mengalir akan
penyakit infeksi seperti Infeksi Saluran banyak menghilangkan mikroba yang terdapat
Pernapasan (ISPA), infeksi diare dan thyphoid pada tangan. Tangan yang kotor atau
memiliki angka prevalensi yang besar terkontaminasi dapat memindahkan bakteri dan
(Riskesdas, 2018). virus pathogen dari tubuh, tinja atau sumber lain
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) sebagai ke makanan (Susantiningsih, 2018), (Panirman,
upaya preventif dalam melindungi diri dari 2020).
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah Desa Pangkalan Jati adalah sebuah
salah satu tindakan sanitasi dengan kelurahan yang terletak di Kecamatan Cinere,
membersihkan tangan dan jari jemari dengan Kota Depok, Jawa Barat, Indonesia. Pangkalan
menggunakan sabun dan air mengalir. CTPS Jati berbatasan dengan: Bagian utara berbatasan
merupakan salah satu cara pencegahan infeksi dengan Kelurahan Pangkalan Jati Baru yang
yang paling bagus. Mencuci tangan yang baik masih dalam bagian Kecamatan Cinere, bagian
membutuhkan peralatan seperti sabun, air barat berbatasan dengan Kelurahan Pondok
mengalir yang bersih, dan handuk yang bersih. Cabe Kota Tangsel Provinsi Banten, bagian
Mencuci tangan yang baik dan benar adalah selatan berbatasan dengan Kelurahan Limo dan
dengan menggunakan sabun karena dengan air bagian sebelah timur berbatasan dengan
saja terbukti tidak efektif. CTPS merupakan Kelurahan Gandul. CTPS merupakan salah satu
salah satu perilaku sehat karena masalah bagian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
kurangnya praktek perilaku cuci tangan tidak (PHBS) pada tatanan rumah tangga dinilai
hanya terjadi di negara-negara berkembang berdasarkan 16 indikator yang meliputi 9
saja, tetapi ternyata di negara-negara maju pun indikator perilaku dan 7 indikator lingkungan.
kebanyakan masyarakatnya masih lupa untuk CTPS merupakan cerminan pola hidup keluarga
melakukan perilaku CTPS. Mencuci tangan yang senantiasa memperhatikan dan menjaga
dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu kesehatan seluruh anggota keluarga. CTPS
upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan terbukti dapat mencegah infeksi diare dan
karena tangan seringkali menjadi agen yang thyphoid jika dilakukan dengan benar.
membawa kuman dan menyebabkan patogen Teknik khusus CTPS adalah mencuci
berpindah dari satu orang ke orang lain, baik tangan pakai sabun dalam 7 langkah. Pengertian
dengan kontak langsung ataupun kontak tidak cuci tangan 7 langkah adalah tata cara mencuci
langsung (Susantiningsih, 2018), (Ramadhani, tangan menggunakan sabun untuk
2020). membersihkan jari – jari, telapak dan punggung
Salah satu keunggulan di FK UPN Veteran tangan dari semua kotoran, kuman serta bakteri
Jakarta adalah Matra. Matra diartikan sebagai jahat penyebab infeksi diare dan thyphoid
lingkungan perubahan atau lingkungan yang (Purba, 2016).
dinamis baik matra darat, matra udara dan matra Tim Pengabdian Kepada Masyarakat FK
laut. Mengacu pada definisi ini UPN Veteran Jakarta bekerjasama dengan TPA
mengambangkan ilmu kedokteran matra itu Desa Pangkalan Jati melakukan Program
melihat pada perubahan-perubahan yang Kemitraan Masyarakat PKM penyuluhan dan
berkembang saat ini misalnya perubahan pelatihan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
lingkungan yang menyebabkan terjadinya untuk pencegahan dan pengendalian infeksi
penyakit infeksi diare dan thyphoid pada anak diare dan thyphoid pada anak anak Desa
anak. Pangkalan Jati Cinere Depok Jawa Barat
tentang cara mencuci tangan menggunakan
sabun sebagai salah satu program hidup bersih posttest, pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan
dan sehat, untuk mencegah infeksi diare serta pendampingan pada anak anak TPA dalam
thyphoid. Rendahnya tingkat pengetahuan dan praktek CTPS. Evaluasi dilakukan untuk
ketrampilan CTPS menyebabkan kurangnya mengetahui sejauh mana efektivitas program ini
pemahaman terhadap bahaya infeksi diare untuk mencapai tujuan kegiatan yang telah
thyphoid. Oleh karena itu dibuat suatu Program terapkan. Perubahan tingkat pengetahuan dan
Kemitraan Masyarakat PKM dengan melalukan ketrampilan CTPS dilihat dari nilai pretest dan
penyuluhan dan pelatihan CTPS untuk posttest, dan perubahan sikap serta praktek
mencegah dan mengendalikan infeksi diare langsung CTPS anak anak TPA dengan praktek
thyphoid bagi anak anak TPA Desa Pangkalan cuci tangan menggunakan sabun.
Jati Cinere Depok Jawa Barat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE Tim Pengabdian Kepada Masyarakat FK
Pengetahuan atau kognitif merupakan hasil UPN Veteran Jakarta telah melakukan
dari tahu dan ini terjadi setelah orang pengabdian pada tanggal 18 September 2018,
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek bertempat di TPA Desa Pangkalan Jati Cinere
tertentu, pengetahuan tentang segi positif dan Depok. Jumlah responden yang datang dan
negatif tentang suatu hal yang mempengaruhi mengikuti pelatihan sebanyak 40 responden.
sikap dan perilaku. Terbentuknya suatu perilaku Karakteristik Responden Pelatihan Usia
baru dimulai dari domain kognitif, dimana responden pelatihan pengabdian beragam,
responden tahu terlebih dahulu stimulus atau mulai dari usia 8-12 tahun. Sebelum dilakukan
materi tentang CTPS sehingga akan penyuluhan dan pelatihan, responden diberikan
menimbulkan pengetahuan baru pada soal pretest sebanyak 10 soal untuk melihat
responden tersebut dan selanjutnya akan tingkat pengetahuan responden terhadap CTPS.
memunculkan respon batin dalam bentuk sikap Kemudian dilakukan penyuluhan dan pelatihan
responden terhadap objek yang diketahuinya. CTPS dengan metode ceramah dan diskusi.
Kegiatan ini dilakukan untuk melihat Penyuluhan dan pelatihan menggunakan media
tingkat pengetahuan dan ketrampilan anak anak powerpoint penyuluhan dan brosur CTPS.
terhadap CTPS untuk mencegah dan Selama kegiatan berlangsung didlakukan
mengedalikan infeksi diare thyphoid. Kegiatan diskusi dan tanya jawab dengan beberapa
ini dilakukan penyuluhan dan pelatihan cara responden pelatihan. Secara bergantian
mencuci tangan memakai sabun CTPS sebagai responden memperagakan CTPS dengan
salah satu perilaku hidup bersih dan sehat untuk dipandu Tim Pengabdian sampai semua
mencegah dan mengendalikan infeksi diare responden dapat melakukan CTPS dengan
thyphoid. Tim pengabdian membuat kuisioner benar.
penilaian dengan memberikan pretest dan
Usia Usia
Usia Usia
8 9 Usia
10 11 12
pencegahan dan penularan serta bahaya Infeksi CTPS untuk pencegahan dan pengendalian
diare Thyphoid pada anak dengan infeksi diare thyphoid pada anak anak Desa
menggunakan media powerpoint dan interaksi Pangkalan Jati Cinere Depok. Pelatihan CTPS
langsung dengan responden. Tanya jawab sebagai salah satu kegiatan PHBS di Desa
dilakukan secara terbuka dan bergantian agar Pangkalan Jati Cinere Depok. Nilai pretest yang
setiap responden paham akan materi dilakukan sebelum kegiatan penyuluhan dengan
dengan soal yang sama untuk melihat 70,25%. Hasil ini sudah bagus karena nilai
peningkatan pengetahun responden terhadap pretest sudah 70%. Kemudian Tim PKM
kategori baik jika nilainya = 75% 2) Tingkat pencegahan dan pengendalian infeksi diare
pengetahuan kategori cukup jika nilainya 56- thyphoid. Pengetahuan dapat diperoleh dari
74% 3) Tingkat pengetahuan kategori kurang pengalaman langsung atau dari pengalaman
jika nilainya < 55%. Dalam membuat kategori orang lain yang disampaikan pada seseorang,
tingkat pengetahuan bisa juga dikelompokkan selain itu pengetahuan juga dapat diperoleh
menjadi dua kelompok jika yang diteliti melalui proses belajar yang didapat dari
masyarakat umum, yaitu sebagai berikut: 1) pendidikan Kesehatan. CTPS menggunakan
Tingkat pengetahuan kategori baik jika nilainya sabun dalam mencuci tangan sebenarnya
> 50% 2) Tingkat Pengetahuan kategori kurang menyebabkan orang harus mengalokasikan
baik jika nilainya = 50%. Dari ketegori ini, waktunya lebih banyak saat mencuci tangan,
tingkat pengetahuan responden mengalami tetapi penggunaan sabun menjadi efektif karena
peningkatan sebesar 20% dan masuk ke lemak dan kotoran yang menempel akan
kategori tingkat pengetahuan yang baik. terlepas saat tangan digosok dan bergesek
Untuk ketrampilan CTPS maka setiap dalam upaya melepasnya. Di dalam lemak dan
responden melakukan praktek CTPS dengan kotoran yang menempel inilah kuman penyakit
instruktur CTPS dari Tim Pengabdian Kepada hidup (Ummah, 2020).
Masyarakat FK UPN Veteran Jakarta serta Anak anak akan mempunyai kesadaran dan
mahasiswa Fakultas Kedokteran UPN Veteran kebiasaan yang telah terpatenkan dari kecil
Jakarta. Kegiatan PKM penyuluhan dan terhadap kebiasaan hidup bersih dan sehat
pelatihan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) terutama kebiasaan mencuci tangan memakai
untuk pencegahan dan pengendalian infeksi sabun CTPS dalam setiap selesai melakukan
diare thyphoid pada anak anak Desa Pangkalan aktivitas tertentu. Hal ini akan terbawa sampai
Jati Cinere Depok Jawa Barat dilakukan sebagai anak anak menjadi dewasa karena anak akan
salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan merasa risih apabila apabila ada sesuatu yang
Tinggi dan keunggulan Matra di FK UPN bersifat kotor menempel pada dirinya.
Veteran Jakarta. Matra diartikan sebagai Ketrampilan CTPS akan dibawa sampai anak
lingkungan perubahan atau lingkungan yang dewasa. CTPS merupakan salah satu kebiasaan
dinamis baik matra darat, matra udara dan matra yang tercakup dalam PHBS. Meski terkesan
laut. Mengacu pada definisi ini sepele, cuci tangan memakai sabun CTPS
mengambangkan ilmu kedokteran matra itu memiliki manfaat besar. Setidaknya ada 20
melihat pada perubahan-perubahan yang jenis penyakit yang bisa dicegah hanya dengan
berkembang saat ini misalnya perubahan membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun
lingkungan yang menyebabkan terjadinya CTPS secara benar salah satunya adalah infeksi
penyakit infeksi diare thyphoid pada anak anak. diare thyphoid (Ardiaria M, 2019).
Pemberian penyuluhan ini bertujuan untuk Infeksi diare thyphoid dapat dicegah
meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan dengan menjaga kebersihan air dan makanan
ketrampilan responden tentang CTPS untuk serta mencuci tangan sebelum makan. Salah