Anda di halaman 1dari 9

KKN BACK TO VILLAGE UNEJ 2020 KEMBANGKAN PRODUK

UMKM RIA CAKE DI MEDIA SOSIAL


Nuriyah Ridhowati1, Mashuri2
Fakultas Farmasi1
Universitas Jember1
Kampus Tegalboto, Jl. Kalimantan No.37, Krajan Timur, Sumbersari, Kec. Sumbersari,
Kabupaten Jember, Jawa Timur
Email: nuriyahrw@gmail.com

ABSTRACT: The COVID-19 pandemic has an impact on economic sectors in all countries
including Indonesia. This has an impact on economic instability and one of those affected is
UMKM. For this reason, a survival strategy is needed for UMKM to be able to continue to
maintain their business in the midst of this pandemic. The methods used are mentoring, training
and interaction in making potato donuts and bunchoni according to health protocols, mentoring
and training on the application of online marketing on social media, pre-ordering and shipping
products using COD. The target target of UMKM is Ria Cake. The purpose of this activity is to
make Ria Cake UMKM continue to produce bread from online orders and workers can still work
in the midst of this Covid-19 pandemic so that it can help the economic problems of UMKM and
workers. UMKM actors can adapt to environmental changes in order to survive.

Keywords: KKN Back to Village UNEJ 2020, developed a UMKM, cake

ABSTRAK: Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada sektor ekonomi di seluruh negara
termasuk Indonesia. Hal ini berdampak pada ketidakstabilan ekonomi dan salah satu yang
terdampak adalah UMKM.Untuk itu diperlukan strategi bertahan bagi UMKM untuk dapat terus
mempertahankan bisnisnya di tengah pandemi ini. Metode yang digunakan adalah
pendampingan,pelatihan dan keterlibatan dalam pembuat donat kentang dan bomboloni sesuai
dengan protokol kesehatan, pendampingan dan pelatihan penerapan pemasaran online di
media sosial, pemesanan secara pre-order serta melakukan pengiriman produk secara
COD.Target sasaran UMKM yaitu Ria Cake. Tujuan dari kegiatan ini agar UMKM Ria Cake
tetap memproduksi roti dari hasil pesanan secara online dan pekerja tetap bisa bekerja di
tengah pandemi covid- 19 ini sehingga dapat membantu permasalahan ekonomi UMKM dan
pekerja. Dalam hal ini diharapkan pelaku UMKM dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan
lingkungan agar bisa terus bertahan.

Kata Kunci : KKN Back to Village UNEJ 2020, kembangkan UMKM, roti

Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini mau tidak mau memberikan
dampak terhadap berbagai sektor. Pada tataran ekonomi global, pandemi
COVID-19 memberikan dampak yang sangat signifikan pada perekonomian
domestik negara-bangsa dan keberadaan UMKM. (Pakpahan, A. K, 2020)
Menurut Laporan dari Organisation for Economic Co-operation and
Development (OECD), Pandemi covid-19 ini mempengaruhi perekonomian dari
sisi penawaran dan Permintaan. Di sisi penawaran, perusahaan mengurangi
pasokan bahan baku dan tenaga kerja yang tidak sehat serta rantai pasokan
yang juga mengalami kendala. Dari sisi permintaan, kurangnya permintaan dan
menurunnya kepercayaan konsumen terhadap suatu produk.OECD juga
menyebutkan UMKM memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap kondisi
covid-19 ini.UMKM sangat rentan terdampak dalam gangguan bisnis, karena
seringnya berhubungan langsung dengan pariwisata, transportasi dan industri
kuliner yang memerlukan supplier yang cepat yang semuanya terdampak
secara signifikan oleh covid-19.(OECD, 2020)
Indonesia yang didominasi oleh keberadaan UMKM sebagai tulang
punggung perekonomian nasional juga terdampak secara serius tidak saja
pada aspek total produksi dan nilai perdagangan akan tetapi juga pada jumlah
tenaga kerja yang harus kehilangan pekerjaannya karena pandemi ini.
(Pakpahan, 2020).
Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
menunjukkan bahwa pada tahun 2018 terdapat 64.194.057 UMKM yang ada di
Indonesia (atau sekitar 99 persen dari total unit usaha) dan mempekerjakan
116.978.631 tenaga kerja (atau sekitar 97 persen dari total tenaga kerja di
sektor ekonomi). (KemenkopUKM)
Terkait Pandemi covid-19, dikeluarkanlah PP Nomor 21 tahun 2020
tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dengan maksud membatasi
pergerakan orang dan barangdan mengharuskan masyarakat jika tidak ada
keperluan mendesak diharapkan untuk berdiam diri dirumah. Hal ini juga
berdampak terhadap terbatasnya operasional UMKM dan berkurangnya
konsumen yang berbelanja secara langsung dibandingkan hari biasa. Salah
satu cara untuk tetap menjalankan usaha dan menjangkau lebih banyak
konsumen yang dapat dilakukan oleh UMKM adalah memperluas jaringan
dengan memanfaatkan penjualan online melalui media sosial. (Kotler, Philip
dan Amstrong, 2012).

Untuk terpaparnya virus, dilakukan berbagai cara salah satunya adalah

dengan menggunakan handsanitizer dan desinfektan. Handsanitizer bisa

digunakan ketika berada diluar rumah sebagai pengganti dari air mengalir.

Desinfektan bisa digunakan untuk disemprotkan kealat rumah tangga atau

kerumah pada bagian-bagian yang sering disentuh oleh orang.

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menunjukkan cara

pembuatan handsanitizer dengan memanfaatkan bahan yang ada dialam serta

yang memiliki potensi besar di desa tempat KKN, tanaman yang berpotensi

tersebut yaitu buah jeruk. Selain melakukan pelatihan pembuatan handsanitizer

dengan bahan buah jeruk, dilakukan pelatihan juga dalam pembuatan

desinfektan dengan bahan pemutih baju. Pelatihan tersebut dilakukan guna


menciptakan masyarakat yang mandiri dan meminimalisir dari terpaparnya virus

dan bakteri.

METODE
Metode yang digunakan oleh Mahasiswa KKN UNEJ Back to Village

UNEJ 2020 dalam melaksanakan pengabdian yaitu dengan metode

pendampingan pembuatan media sosial instagram dan pelatihan dalam

pembuatan handsanitizer dan desinfektan guna meminimalisir terpaparnya

virus dan bakteri serta menciptakan masyarakat yang mandiri. Mahasiswa KKN

UNEJ Back to Village 2020 juga melakukan sebuah pendampingan pada target

sasaran untuk memantau pencapaian yang diterima oleh target selama

pelatihan serta sebagai sarana untuk berdiskusi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengabdian Masyarakat dalam KKN UNEJ Back to Village 2020 yang

dilakukan di Desa Cerme Lor, Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik dengan

sasaran yaitu UMKM RIA CAKE agar dapat membantu pemilik UMKM serta

para pekerja agar tetap dapat memproduksi roti ditengah pandemi covid-19 ini

sehingga pendapatan dari UMKM dan pekerja memberikan hasil yaitu target

sasaran mampu secara mandiri dalam membuat handsanitizer dengan bahan

alam yaitu lidah buaya, jeruk, serta alkohol 70%. Target sasaran juga dapat

membuat desinfektan dengan bahan-bahan yang umumnya mudah ditemui

disetiap rumah yaitu menggunakan pemutih baju dengan takaran 35 ml

dicampurkan dengan air sebanyak 1 liter .

Dengan adanya KKN UNEJ Back to Village 2020, maka akan diketahui

permasalahan serta potensi yang ada didesa sasaran KKN yaitu Desa

Sukoreno, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember. Didesa Sukoreno sendiri


sudah diterapakan New Normal sejak bulan Juni sehingga semua kegiatan

sudah harus dilaksanakan secara normal. Sebagai jaring pengaman terhadap

Covid19, Mahasiswa KKN UNEJ Back to Village 2020 memiliki program kerja

yaitu pembuatan handsanitizer dengan memanfaatkan potensi sumber daya

alam yang terdapat didesa tersebut. Pada minggu pertama Mahasiswa

mengidentifikasi potensi yang terdapat didesa Sukoreno dan diperoleh data

bahwa jeruk merupakan tanaman yang berpotensi tinggi disana.

Gambar 1. Jeruk

Jeruk sendiri memiliki kandungan vitamin C, vitamin B1, vitamin A serta

memiliki bau yang harum segar. Oleh karena bau jeruk yang harum segar,

mahasiswa KKN UNEJ Back to Village memanfaatkan jeruk sebagai inovasi

dalam pembuatan handsanitizer. Handsanitizer dibuat dengan mengambil sari

dari buah jeruk lalu diinovasikan menjadi handsanitizer dengan beberapa bahan

lain, sehingga pada handsanitizer buatan mahasiswa KKN UNEJ Back to

Village bersama dengan sasaran diperoleh wangi khas yang diambil dari buah

jeruk tersebut. Handsanitizer tersebut dapat dipergunakan dikehidupan sehari-

hari sebagai salah satu cara meminimalisir diri dari paparan virus.

Pembuatan handsanitizer memerlukan bahan yaitu lidah buaya, jeruk

dan alkohol 70%. Lidah buaya diambil dalamnya, fungsi dari lidah buaya sendiri

adalah sebagai gel. Lalu jeruknya diambil sarinya, fungsi dari jeruk sendiri
adalah sebagai varian wangi sehingga menciptakan wangi yang berbeda. Lalu

menggunakan alkohol 70% karena lebih efektif.

Gambar 2. Alat dan Bahan Pembuatan Hansanitizer

Selain dilakukan pelatihan pembuatan handsanitiser dengan bahan

jeruk, dilakukan juga pelatihan dalam pembuatan desinfektan dengan bahan

yang umumnya mudah ditemui dirumah yaitu menggunakan pemutih baju.

Pada minggu ke-3 dan ke-4 dilakukan sebuah pelatihan dan pendampingan

pembuatan desinfektan serta dibarengi dengan penyemprotan.

Pada minggu ke 3, mahasiswa KKN back to village UNEJ 2020

melibatkan target sasaran untuk melakukan sebuah pelatihan dalam

pembuatan desinfektan. Pelatihan pembuatan desinfektan tersebut dengan

menggunakan bahan pemutih baju. Takaran bahan yang diperlukan adalah 35

ml pemutih baju ditambah dengan 1 liter air lalu bahan tersebut dicampur. Tidak

lupa juga menyiapkan botol semprot yang sudah tidak terpakai. Botol semprot

tersebut digunakan sebagai wadah desinfektan yang sudah jadi. Mahasiswa

dan target sasaran juga menggunakan handscone dengan tujuan melindungi

tangan agar tidak terjadi iritasi. Tidak perlu waktu lama, target sasaran

langsung memahami langkah demi langkah pelatihan tersebut.


Gambar 3. Alat dan Bahan Pembuatan Desinfektan

Pada minggu ke-4, mahasiswa sifatnya hanya mendampingi kegiatan

karena pada minggu sebelumnya sudah dilakukan pelatihan sehingga target

mampu membuat desinfektan secara mandiri. Setelah pembuatan desinfektan

secara mandiri, dilanjutkan dengan kegiatan penyemprotan. Sebelum

melakukan penyemprotan, mahasiswa KKN back to village UNEJ 2020

menjelaskan terlebih dahulu mengenai penyemprotan seperti penyemprotan

dilakukan pada semua alat rumah tangga kecuali alat makan serta dijelaskan

pula cara penyemprotan yaitu dengan menyemprotkan desinfektan pada kain

lap lalu diaplikasikan dengan cara zig zag atau bisa juga dengan cara memutar

dari arah dalam (pusat) menuju kearah luar.


Gambar 4. Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Desinfektan

Program kerja Mahasiswa KKN Back to Village dilakukan selama 45 hari

yang terjadwal sebagai berikut, pada minggu pertama dilakukan sebuah

observasi pada target sasaran untuk mengidentifikasi masalah serta

menentukan potensi desa. Untuk minggu kedua yaitu pelatihan pembuatan

handsanitizer bersama dengan target sasaran. Untuk minggu ketiga yaitu

pelatihan pembuatan desinfektan. Minggu keempat yaitu pendampingan

pembuatan desinfektan dan pendampingan penyemprotan. Minggu kelima yaitu

pelatihan cuci tangan 6 langkah bersama target sasaran. Minggu keenam

evaluasi kegiatan mingu-minggu sebelumnya. Dan minggu ketujuh adalah

finishing laporan-laporan.

Table 1. Jadwal Kegiatan KKN UNEJ Back to Village 2020 dalam Minggu
Minggu Kegiatan

ke-

1 Observasi dan menggali potensi yang ada di desa

2 Melakukan pelatihan pembuatan hansanitizer dengan

bahan lidah buaya, jeruk, dan alcohol 70%

3 Melakukan pelatihan pembuatan desinfektan dengan bahan

pemutih baju

4 Melakukan pendampingan pembuatan desinfektan dan

penyemprotan bersama dengan target sasaran

5 Melakukan pelatihan cuci tangan 6 langkah bersama

dengan target sasaran

6 Evaluasi kegiatan serta berpamitan pada target sasaran

bahwa kegiatan telah selesai

7 Laporan

Dengan adanya inovasi-inovasi tersebut, diharapkan menciptakan

masyarakat yang mandiri dan kreatif. Ketika masyarakat mampu mandiri

membuat handsanitizer dengan bahan alam serta membuat desinfektan

dengan menggunakan bahan yang mudah ditemui dirumah sehingga

meminimalisir terpaparnya virus dan bakteri. Tidak lupa juga dengan dibarengi

perilaku hidup bersih dan sehat sehingga menciptakan warga yang sehat dan

terhindar dari paparan virus dan bakteri.

SIMPULAN
Pada pelaksanaan KKN UNEJ Back to Village 2020 dengan tema jaring

pengaman desa dan proker yang dijalankan adalah pembuatan hansanitizer

serta pembuatan desinfektan diharapkan mampu membantu target sasaran

mandiri dalam pembuatan tersebut. Sehingga ketika sudah bisa mandiri

membuat hansanitizer dan desinfektan lalu diaplikasikan pada kehidupan sehari

hari dan menciptakan masyarakat yang mampu meminimalisir terpaparnya

virus dan bakteri serta masyarakat yang kreatif dan mandiri.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmerov, A., Marban, E. (2020). COVID-19 and the heart. Circulation


research,126(10):1443-1455
Larasati, A. L., Haribowo, C. (2020). Penggunaan Desinfektan dan Antiseptik
pada Pencegahan Penularan Covid-19 di Masyarakat. Majalah
Farmasetika. 5(3): 137-145
Pemerintah Kabupaten Jember. (7 Agustus 2020). Gugus Tugas Penanganan
Covid19 Kabupaten Jember
Sun, B., Zhang, M., He, Z. eds. (2017). Towards greener and more sustainable
cellulose-based hand sanitizer products. Journalof Bioresources and
Bioproducts. 2(5):56-60
World Health Organization. (7 Agustus 2020). Coronavirus disease (COVID-19)
Situation Report-200
World Health Organization. (2020). Water, Sanitation, hygiene, and waste
management for the Covid-19 virus.Swiss
Yunus, N. R., Rezki, A. (2020). Kebijakan Pemberlakuan Lockdown sebagai
Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19. Jurnal Sosial & Budaya
Syar-i. 7(3):227-238

Anda mungkin juga menyukai