Anda di halaman 1dari 8

Pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

dalam Meningkatkan Kualitas Produk di Desa Rancagoong,


Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur

Akhmad Sutoni1, Mochamad Rama Randany2


1,2
Program Studi Teknik Industri, Universitas Suryakancana, Cianjur, Indonesia
Jl. Pasir Gede Raya, Cianjur, Jawa Barat, Indonesia
E-mail : tbungsu13@gmail.com1 , ramaramdhany07@gmail.com2

ABSTRAK

Masalah yang terjadi pada industri rumahan atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) di desa Rancagoong, kecamatan Cilaku, kabupaten Cianjur adalah mengenai kualitas
produk. Kesadaran untuk menjaga kualitas produk. Adapun beberapa faktor yang menentukan
kualitas produk di antaranya adalah produk yang bersih secara bahan dan proses (higienis),
keamanan produk (tidak menngunakan bahan dan pewarna kimia), tampilan produk, dan
kemasan produk.. Solusi yang diberikan adalah memberikan pendampingan , berupa penyuluhan
dan pelatihan, terhadap UMKM yang ada di desa Rancagoong tersebut. Target Luaran lainnya
adalah peningkatan keberdayaan mitra sesuai permasalahan yang dihadapai oleh UMKM, yaitu
pengetahuan, dan keterampilan dari pelaku UMKM meningkat. Begitu juga dengan jumlah
produk, kapasitas produksi, jumlah asset, jumlah omset, dan kemampuan manajemen meningkat.
Rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah pendampingan dan pelatihan tentang produksi
yang berkualitas. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar pelaku UMKM meningkat dalam
pengetahuan dan keterampilan. Hasil yang didapat oleh pelaku UMKM adalah produk yang
layak edar, produk bisa dipasarkan secara luas, keamanan produk terjamin, dan kepercayaan
pembeli meningkat.
Kata kunci : Kualitas Produk, Inovasi Produk, Pemberdayaan Masyarakat, UMKM,
Home Industry. Pemberdayaan Ekonomi.

ABSTRACT

The problem that occurs in home industries or Small and Medium Enterprises (SMEs) in
Rancagoong village, Cilaku sub-district, Cianjur district is about product quality. Awareness to
maintain product quality. There are several factors that determine product quality, including
products that are clean in terms of materials and processes (hygienic), product safety (not using
chemical substances and dyes), product appearance, and product packaging. The solution given is
to provide assistance, in the form of counseling and training, for SMEs in the village of
Rancagoong. Another target output is increasing partner empowerment according to the
problems faced by SMEs, namely increasing knowledge and skills of SMEs players. Likewise,
the number of products, production capacity, number of assets, total turnover, and increased
management capabilities. The activity plan that will be carried out is assistance and training on
quality production. The purpose of this activity is for SMEs players to increase in knowledge and
skills. The results obtained by SMEs players are products that are fit for distribution, products can
be widely marketed, product safety is guaranteed, and buyer confidence increases.
Keyword : Product Quality, Product Innovation, Community Empowerment,
MSMEs, Home Industry, Economic Empowerment.

IKRAITH-ABDIMAS Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021 127


1. PENDAHULUAN Dikutif dari berita kompas dalam
https://www.kompas.com/skola/read/201
Desa Rancagoong masuk dalam 9/12/20/120000469/peran-umkm-dalam-
wilayah kecamatan Cialku, kabupaten perekonomian-indonesia?page=all
Cianjur, Jawa Barat. Yang letaknya tidak (Putri, 2019), berikut ini sumbangan
jauh dari kota Cianjur. Penduduknya UMKM terhadap perekonomian
Mayoritas bertani dan buruh tani. Indonesia: UMKM menyerap hingga
Namun demikian banyak juga penduduk 89,2 persen dari total tenaga kerja.
Desa Rancagoong yang mempunyai UMKM menyediakan hingga 99 persen
usaha rumahan (Home Industry) dari total lapangan kerja. UMKM
membuat makanan ringan Khas Desa menyumbang 60,34 persen dari total
Rancagoong seperti Opak, Kolontong, PDB nasional. UMKM menyumbang
Jamur, Keripik, dan kerupuk Makaroni, 14,17 persen dari total ekspor. UMKM
Ikan Chrispy dan Tutut Rebus. Untuk menyumbang 58,18 persen dari total
jenis minuman yaitu Minuman investasi
Temulawak. Selain itu ada juga industri Namun, berdasarkan hasil
rumahan berupa kedai makanan, Adapun penelitian Organisasi Perburuhan
beberapa Kedai makanan yang ada di Internasional (ILO) yang dimuat dalam
desa Rancagoong di antaranya Kedai https://katadata.co.id/ekarina/berita/5ed7
Bakso, Seblak, dan Ayam Bakar. c7e8cbb2a/survei-ilo-70-umkm-di-
Target Luaran dalam program indonesia-setop-produksi-akibat-covid-
pendampingan ini adalah peningkatan 19 (Alika, 2020) melakukan survei
keberdayaan mitra sesuai permasalahan mengenai dampak pandemi Covid-19
yang dihadapai oleh UMKM, yaitu terhadap 571 Usaha Mikro Kecil dan
pengetahuan, dan keterampilan dari Menengah (UMKM). Hasilnya, 70%
pelaku UKM meningkat. Begitu juga UMKM menyatakan berhenti produksi
dengan jumlah produk, kapasitas akibat Covid-19. Survei dilakukan pada
produksi, jumlah asset, jumlah omset, 6-24 April 2020 terhadap UMKM yang
dan kemampuan manajemen meningkat. tersebar di Indonesia. Responden
Permasalahan UMKM yang ada sebagian besar merupakan perusahaan
di desa Rancagoong semakin terpuruk formal. Terkait hal itu, ILO pun
juga karena adanya Pandemi Covid-19. menemukan ada sekitar 63% UMKM
Dikutip dari situs WHO. Sampai pada 13 menghentikan dan meminta karyawannya
Agustus 2020 pagi tercatat bahwa jumlah untuk cuti berbayar atau tidak berbayar.
kasus Covid-19 mencapai angka Selain itu, ada pula karyawan UMKM
20.785.726 orang. Dampak penyebaran yang tel ah terdampak Pemutusan
penyakit Covid-19 sangat besar terhadap Hubungan Kerja.
berbagai sektor terutama dalam Usaha rumah tangga/ UMKM
perekonomian. Usaha Mikro Kecil dan biasanya menggunakan potensi sumber
menengah (UMKM) adalah jenis usaha daya yang ada di daerah tersebut. Salah
yang paling terdampak. satunya sumber daya alam. Potensi
UMKM adalah usaha milik orang sumber daya di suatu daerah bisa dipilih
perorangan badan usaha yang bukan menjadi produk unggulan di daerah
merupakan anak atau cabang dari tersebut. Sumber daya, bisa sumber daya
perusahaan lain dengan kriteria memiliki alam maupun sumber daya manusia
modal usaha yang memiliki batasan- berupa keahlian. Hal ini didapat dengan
batasan tertentu. Menurut Kementerian menggunakan beberapa kriteria
Koperasi dan UMKM dalam Aufar diantaranya sumber daya alam yang
(2014). melimpah, kesiapan pemerintah, dan

128 IKRAITH-ABDIMAS Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021


keunikan dari produk yang akan 8. Sistem Penjualan
dihasilkan (Sutoni, 2018) . 9. Manajemen Usaha
Konsep pemberdayaan bertujuan Adapaun konsep pengembangan
untuk menemukan alternatif-alternatif Inovasi menurut Sutoni dan Masrofah
baru dalam pembangunan masyarakat. (2018) mengenai konsep Inovasi Keripik
Pembangunan tidak lagi berpusat Gadung bisa dilihat pada gambar 1.
pada pemerintah tetapi juga dilakukan
oleh masyarakat itu sendiri. Hal ini
agar komunitas di tingkat Mikro
terjangkau dan mendapat pengaruh.
(Hikmat, 2006).
Menurut Wrihatnolo dan
Dwijowijoto pemberdayaan melalui
proses atau tahapan. Yaitu tahapan
penyadaran, capacity building, dan
pendayaan. Tahap penyadaran
merupakan tahap dimana target yang
hendak diberdayakan diberi
“pencerahan” dalam bentuk pemberian Gambar 1. Konsep pengembangan
penyadaran bahwa mereka mempunyai inovasi keripik Gadung.
hak untuk mencapai “sesuatu”. .
(Wrihantolo, dkk., 2007). Adapaun konsep pembinaan
Sumodingrat menyatakan Inovasi menurut Sutoni dan Masrofah
Perekonomian yang diselenggarakan oleh (2018) dalam penelitiannya tentang
rakyat merupakan usaha ekonomi yang Konsep Inovasi Keripik Gadung adalah
menjadi sumber penghasilan bisa dilihat pada gambar 2.
keluarga. Ekonomi rakyat berbeda
dengan ekonomi kerakyatan. Ekonomi
rakyat merupakan kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh rakyat itu sendiri
dengan menggunakan sumber daya
yang mereka miliki dan bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
yaitu pangan, sandang, dan papan.
Sedangkan ekonomi kerakyatan
merupakan sistem ekonomi yang berbasis
pada kekuatan rakyat (Sumodiningrat,
1999).
Menurut Sutoni dan Masrofah Gambar 2. Konsep pembinaan
(2018), dalam Inovasi sebuah produk inovasi keripik Gadung.
makanan di UMKM dibutuhkan beberapa
hal penting, yaitu : Dalam membuat Kualitas Produk
1. Pemodalan yang baik juga harus didukung oleh
2. Ketersediaan Bahan Baku pemasaran yang baik. Kita
3. Inovasi produk yang sehat dan higienis mempromosikan bahwa produk kita
4. Inovasi Rasa layak untuk dibeli, karena mempunyai
5. Tampilan bentuk potongan/ bentuk kualitas produk yang baik, baik dalam
irisan proses maupun distribusi.
6. Kemasan yang menarik (bungkus) Pemasaran adalah proses sosial
7. Promosi yang dengan mana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka

IKRAITH-ABDIMAS Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021 129


butuhkan dan inginkan dengan dan keuntungan. Apalagi di masa
menciptakan, menawarkan, dan secara Pandemi Covid-19 sekarang ini,
bebas mempertukarkan produk dan jasa penjualan sangat drastic menurun. Hal ini
yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, menyangkut juga dalam hal pemasaran.
Philip. 1985) . Pemasaran dilakukan masih secara
Rencana strategis pemasaran menurut tradisional, dari mulut ke mulut, dan
(Assauri, Sofjan. 2008) mempunyai ciri dijual secara berkeliling. Jika pelaku
penting, yaitu : UMKM sudah menyadari pentingnya
1. Penyusunannya melihat perusahaan Kualitas Produk, ke depannya bisa
secara keseluruhan. didaftarkan/ dibuatkan Sertifikat
2. Dampak kegiatan yang direncanakan Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
bersifat menyeluruh. (SPP-IRT). Dengan mempunyai
3. Diusahakan dalam memahami Sertifikat ini, diharapkan masyarakat/
kekuatan yang bisa mempengaruhi Konsumen lebih percaya terhadap produk
perkembangan perusahaan dalam yang dibuat oleh UMKM yang ada di
penyusunannya. desa Rancagoong. Tetapi Sertifikt
4. Jadwal dan waktu yang ditentukan tersebut bisa didapat, jika UMKM sudah
adalah yang sesuai dan juga melakukan persyaratan Proses Produksi
mempertimbangkan fleksibilitas dalam secara berkualitas. Jika konsumen
menghadapi perubahan. percaya terhadap produk secara
5. Penyusunan rencana dilakukan secara berkualitas maka aka nada manfaat lain
realistis dan relevan dengan lingkungan yaitu produk sudah layak beredar, produk
yang dihadapi. bebas dipasarkan secara luas, keamanan
Yang dimaksud pemberdayaan dan mutu produk terjamin, kepercayaan
ekonomi rakyat adalah usaha untuk pembeli meningkat. Hal iji akan
menjadikan ekonomi yang kuat, besar, berdampak meningkatnya nilai jual
modern, dan berdaya saing tinggi dalam produk. Sehingga pemberdayaan
mekanisme pasar yang benar. Karena masyarakat akan berlangsung dengan
kendala pengembangan ekonomi rakyat baik.
adalah kendala struktural, maka
pemberdayaan ekonomi rakyat harus
dilakukan melalui perubahan struktural. 3. METODOLOGI
Pemberdayaan ekonomi dapat berupa
program pengembangan sistem Metode yang digunakan dalam
pendukung usaha UKM dan melaksakan solusi yang ditawarkan untuk
pemberdayaan usaha skala mikro mengatasi permasalahan UMKM yang
(Suharto, Edi. 2004) ada di desa Rancagoong yaitu dengan
Pengumpulan dan Analisis Data.

3.1. Pengumpulan Data


2. PERMASALAHAN Adapun data-data yang diperlukan
dalam pengabdian kepada masyarakat
Permasalahan UMKM yang ada di diperoleh dari :
desa Rancagoong yaitu kurang sadar nya
pelaku UMKM terhadap Kualitas 1. Wawancara (interview)
Produk, terutama mengenai Kebersihan Wawancara (interview) adalah
dan Kesehatan Produk, baik dalam proses suatu bentuk komunikasi verbal,
pengolahan, Proses sesudah pengolahan, semacam percakapan yang bertujuan
Kemasan, dan tampilan produk. Sehingga memperoleh informasi. Wawancara
produk-produk tersebut kurang diminati. dilakukan dengan cara tanya jawab yang
Hal ini berdampak pada omset penjualan dikerjakan dengan sistematik dan

130 IKRAITH-ABDIMAS Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021


berlandaskan pada masalah, tujuan, dan kaitannya dengan objek dan tujuan
hipotesis, khususnya pendampingan penelitian, khususnya peningkatan
dalam meningkatkan kualitas produk. kualitas produk UMKM dalam
Wawancara ini dilakukan kepada pemilik pemberdayaan masyarakat.
industri rumahan, karyawan, sejumlah
perangkat desa, dan masyarakat. 3.2. Pengolahan dan Analisis Data
Wawancara dilakukan untuk membahas Tahapan selanjutnya setelah data-
tentang UMKM yang ada di desa data terkumpul, maka dilakukan
Rancagoong yang sedang berjalan, pengolahan dan analisis data. Data-data
permasalahan dan kendala yang yang didapat berupa kejadian aktual
dirasakan, dan keinginan-keinginan dalam peningkatan kualitas produk. Baik
dalam meningkatkan kualitas produk . itu yang telah dilakukan, sedang
dilakukan, maupun keinginan yang akan
2. Observasi dilakukan. Data-data di atas tersebut
Observasi adalah cara dan memuat semua kelemahan dan kelebihan
teknik pengumpulan data dengan yang terjadi dalam peningkatan kualitas
melakukan pengamatan dan pencatatan produk UMKM di desa Rancagoong.
secara sistematik terhadap gejala atau Kelemahan yang ada adalah semua
fenomena yang ada pada objek. permasalahan yang terjadi. Sehingga dari
Observasi yang dilakukan kali ini adalah pengolahan dan analisis data ini dibuat
pengamatan terhadap objek di tempat langkah-langkah untuk mencari
terjadi atau berlangsungnya peristiwa . solusinya. Metodologi menjelaskan teori
Observasi dilakukan langsung ke pendukung, kronologis pengabdian,
lapangan untuk mengetahui potensi termasuk desain pengabdian, prosedur
UMKM yang ada di desa Rancagoong pengabdian (dapat dalam bentuk
dan untuk mengetahui permasalahan algoritma atau lainnya), cara untuk
yang terjadi dalam kualitas produksi. menguji dan akuisisi data.
Apa saja yang telah dan sedang
dilakukan dalam meningkatkan kualitas
produk UMKM yang ada di desa
Rancagoong. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Jenis dari Observasi/ penelitian ini
merupakan jenis penelitian dan Industri rumahan/ UMKM yang ada
pengembangan atau Research and di desa Rancagoong, kecamatan
Development (R&D). Metode penelitian Cilaku, kabupaten Cianjur merintis
dan pengembangan (Research and usaha berawal dari keinginan mereka
Develovement) merupakan metode untuk membantu menambah
penelitian yang digunakan untuk penghasilan keluarga. Pemasaran
menghasilkan produk tertentu, dan yang dilakukan hanya dijajakan
menguji keefektifan dari produk tersebut keliling di sekitar desa atau tetangga
(Sugiyono, 2015). Model R&D yang desa. Khusus untuk Kedai Makanan,
digunakan pada pendampingan ini sesuai yang menikmati makan mereka
dengan Thiagarajan, et. al (1974) selama ini juga hanya masyarakat
desa setempat, atau orang di luar desa
3. Dokumentasi (data sekunder) adalah yang kebetulan mampir di desa
data yang diperoleh dari tempat usaha, Rancagoong. Sehingga dari segi hal
kantor desa, buku (kepustakaan), pemasaran masih kurang dirasakan.
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Pemanfaatan teknologi belum dipakai
Peraturan Daerah, atau pihak-pihak lain untuk memuat promosi dan
yang memberikan data yang erat

IKRAITH-ABDIMAS Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021 131


pemasaran produk. Pemasaran masih 3. Penggunaan Zat beracun dan
dilakukan secara tradisional/ offline. berbahaya tidak boleh menjadi
Hasil wawancara dengan bahan pencamour produk
pemilik, diketahui bahawa selama ini (Misalnya pengunaan Borax, dll)
UMKM tidak kurang peduli dan 4. Kebersihan Perlengkapan dan
bukan prioritas terhadap kualitas peralatan produksi harus terjamin.
produk. Merekan jarang memikirkan 5. Kebersihan Kemasan.
kebersihan produk, baik dalam proses
produksi maupun sesuadh proses Kualitas Produk tersebut adalah
produksi. Hal ini terjadi karena Kualitas Produk secara keseluruhan.
mereka belum paham bagaimana Mulai Proses dan Rantai Pasok. Dimulai
pentingnya Kualitas produk dalam dari pengadaan Bahan dari Supplier,
penjualan dan keuntungan. Sehingga sampai distribusi kepada konsumen.
masih banyak produk diproses tidak Perlengkapan dan Peralatan, Proses
higienis. Dan masih banyak Produk Produksi, Proses Pengemasan, sampai
menggunakan bahan kimia yang kepada distribusi ke konsumen.
berlebihan, seperti penggunaan MSG Tambahan lain dalam mendukung
(Monosodium Glutamat), dan zat-zat Kualitas produk ini adalah Merk dan
kimia lain misalnya Borax. Rasa. Merk merupakan nama atau
Kondisi bauran pemasaran pada panggilan yang akan dicapkan di setiap
saat ini adalah sebagai berikut : produk yang dipasarkan. Merk ini
1. Kebersihan produk/ kehigienisan umumnya berfungsi untuk menciptakan
produk masih kurang. Baik dalam persepsi konsumen. Merk memudahkan
produk maupun kemasan. perusahaan mendapatkan loyalitas
2. Jenis produk yang dihasilkan oleh pelanggan dan untuk menetapkan harga
UMKM di desa Rancagoong jual yang tinggi. Merk juga bisa menjadi
beragam. pembeda atau ciri tertentu yang
3. Tampilan kemasan masih kurang membedakan produk simping ini dengan
bagus, dan masih dikemas dengan usaha lainnya. Pembuatan logo baru
bahan yang tidak sesuai untuk dengan tampilan yang lebih menarik.
makanan. Untuk Rasa, harus dibuat varian rasa
4. Tempat pemasaran sangat terbatas. produk UMKM di desa Rancagoong
Hanya konsumen di sekitar desa Untuk kemasan produk dibuat
Rancagoong. semenraik mungkin. Misalnya dengan
5. Promosi yang dilakukan selama ini, pebuatan logo, dll. Penggunaan kemasan
yaitu menawarkan kepada setiap ini dalam produk UMKM bertujuan
pedagang tentang produk ini. untuk membuatnya terlihat “kekinian”
Berdasarkan permasalahan dan lebih menarik.
yang dihadapi oleh UMKM di desa Untuk Pemasaran produk melalui
Rancagoong maka dilakukan solusi, media sosial. Untuk pemasaran produk
yaitu : yang lebih luas dengan menggunakan
1. Kebersihan Produk harus menjadi media sosial seperti Whatsapp dan
Prioritas. Instagram. Media sosial sangat
2. Kesehatan/ Higienis produk harus membantu untuk memasarkan produk
diperhatikan, terutama dengan efektif dan murah. Media sosial
penggunaan zat-zat kimia harus juga memiliki beberapa perbedaan
sesuai takaran (Penggunaan MSG dengan media komunikasi pemasaran
dan Zat pewarna), kalau bisa lainnya, yaitu Always On and
dihilangkan. Everywhere (Powers dkk, 2012).

132 IKRAITH-ABDIMAS Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021


Penyebaran informasi selain Revisi). Lembaga Penerbit
dilakukan oleh pemilik melalui media Fakultas Ekonomi Universitas
social, tetapi juga harus ada feedback dari Indonesia, Depok-Jawa Barat.
konsumen/ pembeli (Khammash, 2008). Aufar, Arizali. 2014. Faktor-Faktor yang
Dalam proses pengembangan Mempengaruhi Penggunaan
produk ke arah yang lebih baik, Informasi Akuntansi Pada
dilakukan pendampingan dengan UMKM (Survei Pada
melakukan pelatihan untuk cara proses Perusahaan Rekanan PT. PLN
produksi yang berkualitas. Pengadaan (Persero) di Kota Bandung).
Bahan, Proses Produksi, Kemasan, dll. Hikmat, Harry. 2006. Strategi
Pemberdayaan Masyarakat.
Humaniora Utama, Jakarta.
5. KESIMPULAN Khammash, M. 2008. Electronic World-
of-Mounth: Antecendents of
Pelaku UMKM yang ada di desa Readig Customer Review in
Rancagoong, kecamatan Cilaku, On-line Opinion Platforms: A
kabupaten Cianjur setelah dilakukan Quantitive Study From the
pendampingan dalam Meningkatkan UK Market. ADIS
Kualitas Produk mulai bertambah International Conference.
pengetahuan dan keterampilannya. Hasil Kotler, Philip. 1985. Manajemen
yang didapat oleh pelaku UMKM adalah Pemasaran, Analisis
produk yang layak edar, produk bisa Perencanaan, Implementasi
dipasarkan secara luas, keamanan dan Pengendalian,
produk terjamin, dan kepercayaan (Terjemahan). Jakarta:
pembeli meningkat. Hal ini ke depannya Salemba Empat, Printice Hall,
bisa didaftarkan untuk mendapatkan Edisi Indonesia.
Sertifikat Produksi Pangan Industri Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur
Rumah Tangga (SPP-IRT). Mereka Nomor 17 Tahun 2012
mengerti seberapa besar arti Kualitas Tentang Rencana Tata Ruang
Produk. Sehingga hal ini akan Wilayah Kabupaten Cianjur
meningkatkan Penjualan. Peningkatan Tahun 2011 - 2031 Bagian
Penjualan akan berdampak pada Ketiga Paragraf 6 Kawasan
peningkatan aset, omset,dan jumlah Peruntukan Perindustrian
tenaga kerja. Sehingga keuntungan akan Pasal 39
semakin meningkat pula. Powers, T., Advincula, D., Austin M,
Graiko S., & Snyder, J. 2012.
Digital and Social Media in
DAFTAR PUSTAKA The Purchase Decision
Process, Journal of
Alika, Rizky. 2020. Survei ILO: 70% Advertising Research.
UMKM di Indonesia Setop Putri, Arum S. 2019. Peran UMKM
Produksi Akibat Covid-19. dalam Perekonomian
https://katadata.co.id/ekarina/ Indonesia.
berita/5ed7c7e8cbb2a/survei- https://www.kompas.com/skol
ilo-70-umkm-di-indonesia- a/read/2019/12/20/120000469
setop-produksi-akibat-covid- /peran-umkm-dalam-
19. Diakses pada Kamis 13 perekonomian-
Agustus 2020. indonesia?page=all. Diakses
Assauri, Sofjan 2008. Manajemen pada Kamis 13 Agustus 2020.
Produksi dan Operasi (Edisi

IKRAITH-ABDIMAS Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021 133


Sugiyono (2015). Metode Penelitian
Kombinasi (Mix Methods).
Bandung: Alfabeta.
Suharto, Edi. 2004. Membangun
Masyarakat Memberdayakan
Rakyat: kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan
Sosial & Pekerjaan Sosial.
Refika Aditama, Bandung.
Sumodiningrat,Gunawan.1999.Pemberda
yaan Masyarakat. P.T.
Gramedia Puataka
Utama,Jakarata.
Sutoni, A. 2018. Determination Of
Regional Main Products With
Fuzzy Logic Approach In Re
Regional Sula Island Of North
Maluku Pro Province.
Proceeding of International
Conference on Digital Arts,
Media and Technology
(ICDAMT), Pha Yao
University, Chiang Rai,
Thailand.
Sutoni, A. 2018. Konsep Inovasi Keripik
Gadung dalam Pemberdayaan
Masyarakat di desa
Kutawaringin, kecamatan
Mande, kabupaten Cianjur.
Jurnal IKRA-ITH Abdimas,
Vol. 1 No. 2. UPI YAI,
Jakarta.
Thiagarajan, S., Semmel, D. S &
Semmel, M. I. 1974.
Instructional Development for
Training Teachers of
Expectional Children.
Minneapolis, Minnesota:
Leadership Training
Institute/Special Education,
University of Minnesota.
Wrihantolo, Randy R. dan
Dwidjowijoto, Rianto
Nugroho. 2007. Manajemen
Pemberdayaan : Sebuah
Pengantar dan Panduan Untuk
Pemberdayaan Masyarakat.
P.T. Elex Media Komputindo.
Jakarta.

134 IKRAITH-ABDIMAS Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021

Anda mungkin juga menyukai