ABSTRACT
The goal of PPPUD Carving the Typical Garuda Statue of Tegalalang Gianyar in 2020 is by facilitating
online method assistance partners in implementing the PPPUD program in the field of management and
cooperation by targeting SME partners to be able to remain resilient in facing the development of a sluggish
market situation due to the impact of the Covid Pandemic 19. Implementation of activities through providing
access promotion of partner products by assisting the operationalization of the digital catalog of SME products.
An increase in the scope of marketing on an export basis was restructured, and an increase in turnover. The
benefits obtained are from an economic point of view it can support the revival of SMEs from a management
perspective. UKM was able to rise in the midst of the Covid 19 pandemic, and still pay attention to health
protocols. Partners are considered capable of being independent to continue digital-based programs and able
to innovate even more.
ABSTRAK
Tujuan PPPUD Seni Ukir Patung Garuda Khas Tegalalang Gianyar pada tahun 2020 dengan
memfasilitasi mitra pendampingan metode daring dalam pelaksanaan program PPPUD bidang manajemen dan
kerjasama dengan menyasar mitra UKM untuk dapat tetap tangguh menghadapi perkembangan situasi lesunya
pasar akibat dampak Pandemi Covid 19. Pelaksanaan kegiatan melalui penyediaan akses promosi produk mitra
dengan pendampingan pengoperasionalan katalog digital produk UKM. Peningkatan ruang lingkup pemasaran
secara ekspor ditata kembali, dan peningkatan omset. Manfaat yang diperoleh adalah dari segi ekonomi dapat
menunjang kembangkitan kembali UKM dari segi manajemen. UKM mampu bangkit di tengah pandemic covid
19, dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Mitra dinilai mampu mandiri untuk melanjutkan program-
program berbasis digital serta mampu lebih berinovasi lagi.
pandemi ini ditandai dengan: sekitar 56 persen persen lainnya mengalami dampak moderat
melaporkan terjadi penurunan penjualan, 22 (Jannah, 2020). Di tengah lesunya pariwisata di
persen melaporkan permasalahan pada aspek Bali, salah satu upaya yang bisa dilakukan
pembiayaan, 15 persen melaporkan pada adalah mengandalkan sumber pertumbuhan dari
masalah distribusi barang, dan 4 persen sektor alternatif. Selama ini, Bali memiliki
melaporkan kesulitan mendapatkan bahan baku sumber pertumbuhan ekonomi alternatif yang
mentah. berasal dari industri kreatif. Namun, kiprahnya
Kajian yang dibuat oleh Kementerian Keuangan belum mendapatkan tempat utama dalam
menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 pengembangan perekonomian seperti halnya di
memberikan implikasi negatif bagi sektor pariwisata.
perekonomian domestik seperti penurunan Untuk dapat memberikan kontribusi lebih tinggi
konsumsi dan daya beli masyarakat, penurunan lagi bagi perekonomian, perlu adanya campur
kinerja perusahaan, ancaman pada sektor tangan pemerintah. Apalagi saat ini Bank
perbankan dan keuangan, serta eksistensi Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan
UMKM. perekonomian Bali dari sebelumnya 5,6 persen
Pemberdayaan masyarakat (empowerment) – 6 persen menjadi 4,6 persen – 5 persen karena
sebagai strategi alternatif dalam pembangunan dampak Covid-19. Untuk itu, pemerintah perlu
telah berkembang dalam berbagai literatur dan mendorong berbagai industri agar dapat
pemikiran walaupun dalam kenyataannya menopang pertumbuhan ekonomi tersebut
belum secara maksimal dalam (Trisno, 2020).
implementasinya. Pembangunan dan Keberadaan industri kreatif ini tumbuh cukup
pemberdayaan masyarakat merupakan hal signifikan di segala penjuru Bali, mulai dari
banyak dibicarakan masyarakat karena terkait Denpasar, Gianyar, hingga Buleleng yang telah
dengan kemajuan dan perubahan bangsa ini membuka lapangan pekerjaan di Pulau
kedepan apalagi apabila dikaitkan dengan skill Bali. Selain itu, industri kreatif yang mayoritas
masyarakat yang masih kurang akan sangat didominasi sektor UKM ini marak karena
menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri terobosan ide-ide untuk menjawab tantangan di
(Noor, 2011). Provinsi Bali, Industri kreatif yang mayoritas
Pandemi Covid 19 telah membawa perubahan didominasi sektor UKM ini marak karena
dalam segala aspek kehidupan bernegara, tidak terobosan ide-ide untuk menjawab tantangan
terkecuali pada ranah industri kreatif. Pelaku saat ini.
industri kreatif harus mampu memanfaatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
peluang di tengah pandemi Covid-19. Kendati (Kemenparekraf) mendorong pelaku industri
perekonomian lesu, kreativitas pebisnis di kreatif tetap berkarya meski di tengah pandemi
bidang kreatif harus tetap diasah untuk Covid-19. Bahkan, situasi saat ini merupakan
menyasar pasar baru. Tantangan terbesar bagi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha.
industri kreatif yaitu, terpuruknya pangsa pasar Para pelaku usaha harus tetap kreatif
dan mandeknya produktivitas produksi. memanfaatkan peluang meski wabah Covid-19
Menyikapi problematika ini, tim pelaksana belum mereda (Nisa, 2020).
PPPUD juga harus beradaptasi mengikuti
kebutuhan mitra UKM akan akses strategis METODE
untuk peluang ekspor produk yang menyasar
aspek manajemen dan kerjasama. Menurut hasil diskusi tim pengusul dengan
Pandemi virus corona berdampak pada kedua mitra UKM dianalisis dengan
kelangsungan seluruh industri. Kementerian menggunakan teknik analisis eko-efesiensi
Perindustrian menyebutkan sekitar 60 persen yang oleh Soemarwoto (2001) bertujuan
industri mengalami dampak berat, sementara 40 memperoleh efesiensi dari aspek ekonomi yang
Pentingnya digitalisasi bagi para pelaku industri industri kecil dan menengah. Manajemen
kreatif terutama pelaku seni ukir patung garuda pemasaran yang merupakan kesadaran dan
dalam memasarkan produknya. Hal itu pula praktik pengelolaan usaha berbasis kemandirian
yang akan menjadi fokus perhatian pengabdi dan mengoptimalkan potensi diri serta
dalam rangka mendukung pelaku industri lingkungan sekitarnya. Kemandirian merujuk
kerajinan untuk terus melakukan inovasi. kepada kemampuan untuk mengembangkan diri
Permasalahan yang menghambat ditengah dan usaha untuk menghasilkan langkah-langkah
situasi pandemic ini diharapkan dapat diatasi inovatif (Purnamawati et al., 2019).
terutama dengan adanya transfer ilmu
pengetahuan dan teknologi terhadap UKM DAFTAR RUJUKAN
mitra PPPUD. Untuk itu, perlunya dukungan
pemerintah untuk terus memperbaiki dan Jannah, S. M. (2020). Kemenperin: 60 Persen
memperbarui data, sehingga ketika ada program Industri RI Terdampak Wabah Corona.
bisa diakses dengan cepat. Dukungan Retrieved September 5, 2020, from
Pemerintah hendaknya akan dapat membantu https://tirto.id/kemenperin-60-persen-
menyelesaikan permasalahan para pelaku usaha industri-ri-terdampak-wabah-corona-fdSt
kreatif sehingga mereka (pengerajin) bisa Kurniawan, A. (2020). Pentingnya Digitalisasi
melewati situasi sulit ini (Kurniawan, 2020). bagi Industri Manufaktur untuk Hadapi
Krisis Akibat Pandemi. Kompas.
KESIMPULAN DAN SARAN Retrieved from
https://money.kompas.com/read/2020/05/
Pentingnya kemampuan para seniman ukiran 18/071700926/pentingnya-digitalisasi-
kayu Bali agar tetap mampu mengejawantahkan bagi-industri-manufaktur-untuk-hadapi-
filosofi nilai budaya Bali yang unik dan krisis-akibat?page=all
memiliki nilai seni tinggi adalah setiap karya Nisa, W. (2020). Corona dan Optimisme
seni yang tercipta tidak dapat terlepas dari Industri Kreatif di Bali. BaliNesia.Id.
filosofi Bali dan memiliki cerita budaya serta Retrieved from
sejarahnya masing-masing. Tri Kaya Parisuda https://balinesia.id/read/corona-dan-
yang berarti tiga tindakan sakral manusia untuk optimisme-industri-kreatif-di-bali
berpikir, berbicara dan bertindak secara baik Noor, M. (2011). Pemberdayaan Masyarakat.
dan benar. Jurnal Ilmiah CIVIS, 1(2), 87–99.
Salah satu faktor yang menghambat Purnamawati, I. G. A., Herliyani, E., &
pemberdayaan industri kerajinan kecil di Bali Agustini, D. A. E. (2019). Eksistensi Seni
dan Indonesia pada umumnya adalah belum Ukir Patung Garuda pada Pasar Ekspor. In
terdapatnya manajemen yang modern untuk Seminar Nasional Pengabdian
mendukung produktifitas dan inovasi produksi. Masyarakat ke-4 (pp. 62–65). Tabanan,
Industri kerajinan pada umumnya belum Bali: Lembaga Penelitian dan Pengabdian
tertangani secara serius terutama dalam Masyarakat Undiksha.
manajemen produksi yang menyeluruh agar Soemarwoto, O. (2001). Atur Diri Sendiri,
menjadi industri kerajinan kreatif yang Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan
menopang perekonomian masyarakat. Situasi Hidup. Yogyakarta: Gajah Mada
yang terjadi hingga kini adalah belum University Press.
tertatanya secara menyeluruh berbagai macam Trisno, N. (2020). Laporan Perekonomian
komponen yang menggerakan industry kecil. Provinsi Bali. Denpasar.
Hal yang paling mendasar daripada itu adalah
belum tertanamnya manajemen pemasaran yang
sebenarnya adalah pondasi dasar penggerak