Anda di halaman 1dari 8

Pendidikan Seni Budaya…

Rubiyantika Astutiningtyas1 Setyo Yanuartuti2


P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360
Vol. 4 No. 13 Desember 2020Pe

RELOKASI PEMBELAJARAN SENI


DALAM BENTUK DARING ONLINE UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS
SELAMA PANDEMI COVID-19

Rubiyantika Astutiningtyas1, Setyo Yanuartuti2


Pendidikan Seni Budaya Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya
Email: rubiyantika.19014@mhs.unesa.ac.id1, setyoyanuartuti@unesa.ac.id2
Astutiningtyas, Rubiyantika. Setyo Yanuartuti,. (2020). Relokasi Pembelajaran Seni dalam Bentuk Daring Online
untuk Meningkatkan Kreativitas Selama Pandemi Covid-19, Jurnal Pelita PAUD, 5(1), 138-145.
doi: https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v5i1.1182

Diterima:11-12-2020 Disetujui: 20-12-2020 Dipublikasikan: 22-12-2020

Abstrak: Pembelajaran daring sangat membantu dunia pendidikan Indonesia di masa


pandemi Covid-19 tahun 2020, banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran
daring, contohnya Whatsapp, Zoom, Google Classroom. Penulisan artikel bertujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana relokasi pembelajaran seni dari tatap muka
menjadi bentuk daring. Masalah difokuskan pada bagaimana proses relokasi pembelajaran
seni. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan
observasi, wawancara, dokumen, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa relokasi Pembelajaran Seni dalam bentuk daring adalah upaya yang
dianggap Pemerintah dan para tenaga pendidik seperti guru dan dosen di Indonesia paling
efektif untuk meningkatkan kreativitas siswa selama pandemi Covid-19. Simpulan dari hasil
penelitian adalah teknologi digital memiliki peran penting dalam peningkatan kreativitas
selama Covid-19, sejalan dengan perkembangan dunia yang semakin pesat, khususnya
pembelajaran membuat karya seni dengan media digital yang matang, maka akan
meningkatkan kreativitas pembelajaran.

Kata Kunci: Relokasi Pembelajaran Seni, Daring, Pandemi Covid-19.

Abstract: Online learning really helps the world of education in Indonesia during the Covid-
19 pandemic in 2020, many applications can be used for online learning, for example
Whatsapp, Zoom, Google Classroom. Writing articles aims to identify and describe how to
relocate art learning from face to face into online forms. The problem is focused on how the
process of relocating art learning. The method used is a qualitative method. Data collection
techniques by observation, interviews, documents, data presentation, and drawing
conclusions. The results showed that the relocation of Art Learning in the form of online was
considered by the Government and educators such as teachers and lecturers in Indonesia to
be the most effective in increasing student creativity during the Covid-19 pandemic. The
conclusion from the research results is that digital technology has an important role in
increasing creativity during Covid-19, in line with the increasingly rapid development of the
world, especially learning to make artwork with mature digital media, it will increase
learning creativity.

Keywords: Relocation of Learning Arts, Online, the Covid-19 Pandemic.

© 2020 Rubiyantika Astutiningtyas1, Setyo Yanuartuti2


Under the license CC BY-SA 4.0

http://jurnal.upmk.ac.id/index.php/pelitapaud

138
Pendidikan Seni Budaya…
Rubiyantika Astutiningtyas1 Setyo Yanuartuti2
P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360
Vol. 4 No. 13 Desember 2020Pe

PENDAHULUAN koneksi internet yang baik karena jauh dari pusat


Meluasnya wabah pandemi virus Corona atau yang kota atau daerah yang jauh dari jangkauan internet.
lebih dikenal dengan Covid 19(Corona Virus Melihat dari segi positifnya pembelajaran daring
Diseases 2019) membuat pemerintah dan semua sangat membantu dunia pendidikan Indonesia
stakeholder harus berfikir keras dalam menangani dimasa datangnya Pandemi Covid-19 yang tidak
kasus Covid-19 khususnya dampak terhadap dunia pernah terduga di tahun 2020 seperti sekarang,
pendidikan di Indonesia. Hal lain adalah Pemerintah banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan untk
belum mengambil langkah refresif seperti pembelajaran daring, seperti Whatsapp Group,
pembatasan wilayah secara ketat atau lockdown, Google Classroom, Edmodo, Quizzi, Zoom Cloud,
tetapi melakukan social distancing atau pembatasan Jitsi, dan lain seterusnya. Namun, terdapat juga
sosial (Wikipedia, 2020). kendala yang ditemukan di lapangan, seperti
Hal tersebut telah diatur dalam UU Nomor 6 Tahun terkendala dalam hal infrastruktur seperti adanya
2018 tentang kekarantinaan kesehatan yang komputer dan gadget yang kurang memadahi.
kemudian dipertegas dengan PP (Peraturan Sebagian pendidik atau guru belum terbiasa
Pemerintah) Nomor 21 Tahun 2020 dan Permenkes mengoperasikan pembelajaran daring melalui
(Peraturan Menteri Kesehatan) Nomor 9 Tahun aplikasi yang sudah ditawarkan, demikian pula
2020 sebagai pedoman untuk menjalankan PSBB. dengan siswa yang berasal dari daerah pedesaan.
Terkait dengan kekarantinaan ini, Presiden Joko Masalah lainnya adalah pola kebiasaan cara
Widodo menyampaikan dalam konferensi pers mengajar guru kepada siswa yang sudah terbiasa
"Dengan kondisi ini, saatnya kita bekerja dari belajar secara konvensional atau tatap muka di
rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah (CNN dalam kelas. Siswa membutuhkan budaya belajar
Indonesia, 2020). (Cahyati & Kusumah, 2020) mandiri dan kebiasaa untuk belajar mengikuti
Peneliti memandang, bahwa hal inilah yang pembelajaran melalui komputer atau gadget.
membuat dunia pendidikan menjadi berubah 180 Dengan demikian guru dituntut untuk mampu
derajat, karena satu-satunya solusi yang bisa merancang dan mendesain pembelajaran daring
ditawarkan adalah dengan melakukan pembelajaran secara ringan dan mudah,agar efektif dalam
Daring (Dalam Jaringan). Daring adalah cara menyampaikan Pelajaran sesuai materi yang
berkomunikasi dimana penyampaian dan diberikan. Menurut (Ali Sadikin, 2020). Pada
penerimaan pesan dilakukan melalui jaringan tataran pelaksanaanya pembelajaran daring
internet. Pembejaran Daring secara tiba-tiba dan memerlukan dukungan perangkat-perangkat mobile
mendesak terpaksa dilaksanakan karena dampak seperti smarphone atau telepon adroid, laptop,
Pandemi Covid-19 memberikan shock therapy bagi komputer, tablet, dan iphone yang dapat
guru dan siswa. Namun pada kenyataannya banyak dipergunakan untuk mengakses informasi kapan
Guru belum mengenal banyak apa itu Pembelajaran saja dan dimana saja.(Cahyati, 2018)
Daring dan bagaimana melakukannya. Demikian Penggunaan teknologi mobile mempunyai
pula dengan siswa yang belum Familiar dengan sumbangan besar dalam lembaga pendidikan,
pembelajaran daring. Hal demikian dikarenakan termasuk di dalamnya adalah pencapaian tujuan
sebelum adanya Pandemi Covid-19 dunia pembelajaran jarak jauh. Berbagai media juga dapat
pendidikan Indonesia seakan-akan acuh terhadap digunakan untuk mendukung pelaksanaan
dunia pembelajaran online dan sangat lambat pembelajaran secara daring. Misalnya kelas-kelas
perkembangannya di Indonesia. virtual menggunakan layanan Google Classroom,
Pembelajaran daring atau online learning Edmodo, Schoology dan applikasi pesan instan
merupakan pembelajaran jarak jauh dengan seperti WhatsApp. Pembelajaran secara daring
menggunakan perangkat komputer atau gadget bahkan dapat dilakukan melalui media social seperti
yang saling berhubungan, dimana guru dan siswa Facebook dan Instagram Pembelajaran daring
berkomunikasi secara interatif dengan menghubungkan peserta didik dengan sumber
memanfaatkan media komunikasi dan informasi. belajarnya yang secara fisik terpisah atau bahkan
Pembelajaran daring sangat bergantung pada berjauhan namun dapat saling berkomunikasi,
koneksi, sehingga koneksi yang dibutuhkan harus berinteraksi atau berkolaborasi (secara
baik atau setidaknya stabil. Namun pada langsung/synchronous dan secara tidak
kenyataannya di Indonesia masih banyak daerah- langsung/asynchronous). Pembelajaran daring
daerah pinggiran yang tidak memungkinkan adanya adalah bentuk pembelajaran jarak jauh yang
memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan

139
Pendidikan Seni Budaya…
Rubiyantika Astutiningtyas1 Setyo Yanuartuti2
P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360
Vol. 4 No. 13 Desember 2020Pe

informasi, misalnya internet, CD-ROOM (Ali kendala, ternyata banyak juga ditemukan hal positif
Sadikin, 2020). tentang peningkatan Kreativitas siswa dalam
Pembelajaran daring yang diberikan guru, diduga melakukan pembelajaran Daring selama Pandemi
memberikan kesempatan siswa lebih luas untuk Covid 19, sehingga Penulis tertarik untuk
meningkatkan kreativitasnya. Seperti membuat mengangkat Fenomena yang terjadi ke dalam judul
hasil pekerjaannya menjadi lebih kaya referensi, Relokasi Pembelajaran Seni Dalam Bentuk Daring
karena tidak berpatokan pada buku seperti di kelas, Online Untuk Meningkatkan Kreativitas Selama
diduga pula dapat berfikir analisis dan berpendapat Pandemi Covid-19 sekolah.
jika materi yang didapatkannya terdapat perbedaan Prosedur penelitian yang berjudul Relokasi
dengan materi yang diberika Guru. Oleh karena itu, Pembelajaran Seni Dalam Bentuk Daring Online
guru dan pihak sekolah perlu memiliki strategi, Untuk Meningkatkan Kreativitas Selama Pandemi
metode, dan teknis yang tepat dalam meningkatkan Covid-19, dimulai dengan adanya permasalahan
kreativitas siswa melalui media digital, untuk yang sedang dihadapi dunia pendidikan tekait
mempermudah siswa mendapat pembelajaran adanya wabah virus Covid 19 yang membuat
khususnya dalam bidang Pendidikan Seni dalam Lembaga Pendidikan di Indonesia khususnya SMA
situasi pandemi Covid-19. Negeri 1 Babat, harus berubah secara signifikan
menjadi Daring.Munculnya permasalahan,
METODE PENELITIAN membuat peneliti ingin menggali secara lebih
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam mendalam, sebuah cara agar bagaimana Relokasi
penelitian ini menggunakan jenis penelitian Pembelajaran Online selama masa Pandemi Covid
kualitatif deskriptif. Miles dan Huberman dalam 19, justu membuat Kreativitas siswa dalam bidang
(Rohidi, 2011) berpendapat bahwa data kualitatif Seni dapat meningkat. Selanjutnya Peneliti
deskriptif merupakan sumber dari deskripsi yang melakukan Observasi, Dokumentasi, hingga
luas dan kokoh serta memuat penjelasan tentang wawancara,kepada beberapa Informan dan
proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Narasumber yang terlibat pada Relokasi
Metode penelitian kualitiatif memungkinkan PembelajaranDaring. Setelah mendapatkan Data
peneliti dapat meneliti konsep-konsep yang dalam dari hasil observasi, wawancara dengan
pendekatan lain intinya akan hilang. Misalnya Narasumber dan Informan, Peneliti mulai
konsep-konsep seperti kreativitas yang memerlukan menuliskannya pada karya ilmiah, menyusun
pemahaman dan interpretasi berdasarkan apa yang perangkat penelitian, melakukan praktik penelitian,
dilihat dari subyek penelitian di lapangan dan menganalisis data, kemudian merumuskan hasil
disajikan secara deskriptif bukan angka-angka. analisis penelitian serta membuat rumusan
Pendekatan kualitatif memberi peluang bagi upaya kesimpulan, sehingga Relokasi Pembelajaran
pemahaman dan penjelasan deskriptif mengenai Online yang dapat meningkatkan Kreativita siswa
masalah penelitian yang akan dicari yaitu kreativitas dapat menjadi Motivasi yang baik dan positif bagi
karya seni dan proses pembelajaran secara lebih banyak pihak, seperti siswa, guru, peneliti,
mendalam (Hayati, 2016). Dengan data kualitatif, pembaca, bahkan dapat digunakan calon peneliti
dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa yang akan datang sebagai bahan rujukan untuk
secara kronologis, melalui sebab akibat dalam disempurnakan.
lingkup pikiran orang-orang setempat, dan Data dalam penelitian yang berjudul Relokasi
memperoleh penjelasan yang banyak dan Pembelajaran Seni Dalam Bentuk Daring Online
bermanfaat. Untuk Meningkatkan Kreativitas Selama Pandemi
Teknik pengumpulan data dengan observasi, Covid-19, diperoleh data Primer berupa hasil
wawancara, studi dokumen, dan teknik perekaman. wawancara dan observasi terhadap kegiatan
Teknik pengabsahan data menggunakan triangulasi pembelajaran Online.Wawancara juga diperolah
sumber. Prosedur analisis data dengan reduksi data, dari Informan dan Narasumber Sumber data primer
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. didapat dari siswa, guru, tim IT, wakil kepala
Observasi dilakukan saat pembelajaran Seni sekolah, dan kepala sekolah. Selanjutnya terdapat
berlangsung di sekolah dan mengamati kondisi data sekunder berupa RPP, Silabus, Arsip, Raport,
lingkungan sekolah. Dari hasil wawancara dan laporan kinerja guru selama pembelajaran di masa
observasi, dapat diketahui kendala siswa, guru, Tim Pandemi Covid 19, laporan kemajuan proses
Informasi dan Teknologi di sekolah, keluh kesah pembelajaran siswa yang direlokasi menjadi
siswa, guru, hingga bidang administrasi. Selain Daring, evaluasi penilaian siswa khususnya

140
Pendidikan Seni Budaya…
Rubiyantika Astutiningtyas1 Setyo Yanuartuti2
P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360
Vol. 4 No. 13 Desember 2020Pe

penilaian mata pelajaran Seni. Teknik pengumpulan Covid-19 di Indonesia mencapai 42.762 meningkat
data adalah dengan cara melakukan wawancara dan 1.331 (Satuan Tugas Penanganan Covid-19, 2020).
observasi secara langsung di lapangan. Sementara itu, di Sumatera Utara sendiri yang
Teknik analisis data menggunakan analisis secara terpapar Covid-19 telah mencapai 993 (Satuan
tekstual dan kontekstual, seperti yang diungkapkan Tugas Penanganan Covid-19, 2020). Peningkatan
(R. M. Soedarsono, 2001) bahwa Analisis data jumlah yang terpapar Covid-19 ini menjadi
terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara perhatian untuk semua pihak termasuk berbagai
bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, kementerian yang membawahi perguruan tinggi di
penarikan kesimpulan/verifikasi. Indonesia. Berbagai perguruan tinggi yang berada
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, di zona merah, orange dan kuning tidak lagi
pemusatan perhatian pada penyederhanaan, diperbolehkan melakukan perkuliahan tatap muka
pengabstrakan, dan tranformasi data Kasar yang (pengumuman resmi dari Kementerian Pendidikan
muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. dan Kebudayaan Republik Indonesia: 94% siswa
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang belajar dari rumah, 6% di Zona Hijau boleh tatap
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, muka (Napitupulu, 2020).
membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi Pandemi COVID-19 adalah krisis kesehatan yang
data dengan cara sedemikian rupa hingga pertama dan terutama di dunia. Banyak negara
kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan
diverifikasi. tinggi dan universitas. Perserikatan Bangsa-Bangsa
Penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun (PBB) menjadi gusar dengan adanya fakta tersebut.
yang memberi kemungkinan adanya penarikan Organisasi Internasional yang bermarkas di New
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Semua York, AS, itu menangkap bahwa pendidikan
dirancang guna menggabungkan informasi yang menjadi salah satu sektor yang begitu terdampak
tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah oleh virus corona. Parahnya lagi, hal itu terjadi
diraih. Data yang disajikan berupa deskripsi dalam tempo yang cepat dan skala yang luas (Agus
proses Relokasi Pembelajaran Seni Dalam Bentuk Purwanto, 2020). Rumitnya penanganan Covid-19
Daring Online Untuk Meningkatkan Kreativitas mengakibatkan pemerintah menerapkan kebijakan
Selama Pandemi Covid-19. ketat untuk memutus mata rantai penularan Covid-
Tahapan selanjutnya adalah Penarikan 19. Penerapan kebijakan tersebut berdampak
kesimpulan, yaitu hasil ringkasan secara terhadap segala aspek kehidupan, termasuk dalam
menyeluruh dan bagian penutup pada penelitian dunia pendidikan khususnya Pendidikan Seni.
Pembatasan interaksi sosial selain efektif memutus
Relokasi Pembelajaran Seni Dalam Bentuk Daring
penyebaran Covid-19, ternyata pembatasan
Online Untuk Meningkatkan Kreativitas Selama
interaksi sosial dapat menghambat laju
Pandemi Covid-19, sebuah akhir yang berisi
pertumbuhan dan kemajuan dalam berbagai bidang
kesimpulan dari pembahasan dan saran. kehidupan. Kebijakan social distancing merubah
Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian banyak roda kehidupan manusia, seperti ekonomi,
berlangsung. Kesimpulan berisi ringkasan hasil dan dunia pendidikan. Perubahan dunia pendidikan
penelitian yang dilakukan peneliti yaitu berawal dari kebijakan pemerintah dengan
mengetahui dan mendeskripsikan tentang mendadak meliburkan dan memindahkan proses
rumusan masalah yang dipilih peneliti yaitu pembelajaran dari sekolah menjadi di rumah.
bagaimana proses Relokasi Pembelajaran Seni Ketidaksiapan stake holder sekolah melaksanakan
Dalam Bentuk Daring Online Untuk Meningkatkan pembelajaran daring menjadi faktor utama.
Kreativitas Selama Pandemi Covid-19. Meskipun kebijakan pemerintah adalah
memberikan solusi atas pandemi Covid-19 dalam
memberi penilaian kepada siswa sebagai syarat
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN kenaikan atau kelulusan siswa. Peralihan
Dampak Pandemi Covid-19 bagi Pembelajaran pembelajaran daring Pendidikan Seni pada masa
Pendidikan Seni pandemi Covid-19, yang mengharuskan guru dan
Pandemi Covid-19 yang saat ini masih terus dosen untuk mengikuti alur yang sekiranya dapat
berlangsung membawa perubahan pada metode ditempuh agar pembelajaran Pendidikan Seni untuk
pembelajaran jarak jauh (PJJ). Berdasarkan data meingkatkan Kreativitas siswa tetap dapat
yang diperoleh, per 18 Juni 2020, jumlah terpapar dilaksanakan. Pemanfaatan Teknologi untuk

141
Pendidikan Seni Budaya…
Rubiyantika Astutiningtyas1 Setyo Yanuartuti2
P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360
Vol. 4 No. 13 Desember 2020Pe

membangun kreativitas siswa menjadi pilihan yang langkah untuk mendukung pembelajaran
efektif. Namun, penggunaan teknologi untuk pendidikan seni di sekolah perlu menentukan
pembelajaran pendidikan seni di masa pandemi beberapa strategi, metode, hingga teknis yang jelas
Covid-19 juga mengalami beberapa kendala. agar pembelajaran daring khususnya untuk
Menurut (Park, S., & Yun, 2018) menyatakan pendidikan seni dapat meningkatkan kreativitas
bahwa banyak faktor yang menghambat siswa di tengah keterbatasan yang ada. Menurut
terlaksananya pembelajaan daring pendidikan seni Akademi Muda Ilmuan Indonesia (Almi, n.d.) ada
antara lain sebagai berikut. tiga strategi pembelajaran ke dalam bentuk daring
Penguasaan teknologi yang masih rendah, perlu untuk mendukung budaya belajar daring di
difahami tidak semua guru dan siswa faham akan Indonesia. Pertama, menanamkan pola berfikir
teknologi, terutama generasi guru yang lahir di tentang cara baru belajar, artinya dengan
tahun 1980 ke bawah, di masa 1980 penggunaan perkembangan teknologi dan internet proses belajar
teknologi belum begitu masif. Hal yang sama juga dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, dengan
terjadi pada siswa, bahkan di sekolah banyak siswa siapa saja, tanpa ada batas ruang dan waktu. Sebagai
berebut komputer karena terbatasnya fasilitas yang fondasi awal Kemendikbud perlu
disediakan sekolah. mengkomunikasikan kepada masyarakat untuk
Keterbatasan sarana dan prasarana, bukan menjadi menyadari tuntutan baru sistem pendidikan dalam
rahasia umum tentang kesejahteraan guru yang menyiapkan lulusan menghadapi berbagai
masih sangat rendah, untuk memenuhi kebutuhan perkerjaan baru di masa depan, yang tidak cukup
pokok keluarga masih banyak guru yang kesulitan. hanya diajarkan melalui kelas formal.
Hal samajuga terjadi pada siswa, karena tidak Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas formal
semua orang tua mereka mampu memberikan hanya efektif mengembangkan pengetahuan dasar
fasilitas teknologi kepada anak-anaknya. Ada juga dan mengenalkan materi baru, sehingga kurang
yang sudah memiliki fasilitas lengkap namun efektif bagi siswa untuk mengembangkan
ketidaktahuan orang tua dalam membimbing keterampilan dan keaktifan siswa dalam
anaknya untuk memanfaatkan fasilitas yang sudah menyelesaikan masalah secara kreatif. Hal ini
ada. sesuai dengan penuturan Ibu Putri Winarani (28
Jaringan internet, pembelajaran daring tidak lepas tahun):
dari penggunaan jaringan internet. Tidak semua “Pembelajaran daring ini memberikan kesempatan
sekolah sudah terkoneksi dengan internet, sehingga siswa untuk mengenal dunia digital bisa menjadi
guru juga belum terbiasa menggunakan dalam lebih, dibandingkan hanya pembelajaran tatap muka
keseharian. Adapun yang menggunakan jaringan seperti di kelas”.
internet terkadan tidak stabil karena letak geografis. Kemendikbud dapat merumuskan kembali
Biaya, kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet kurikulum yang lebih sesuai dengan tuntutan
menjadi melonjak dan banyak diantara guru dan keterampilan abad 21. Misalnya kurikulum dapat
orang tua siswa yang tidak siap untuk menambah memperbanyak pembelajaran campuran antara
anggaran dalam menyediakan jaringan internet. tatap muka di kelas dan melalui digital.
teknologi ibarat dua mata pisau yang masing- Kedua, menyiapkan regulasi untuk
masing memiliki peran sama, yaitu sisi positif dan mengembangkan sumber belajar digital. Artinya
negatif yang memberikan pengaruh terhadap pemanfaatan platform yang menyediakan kelas
perubahan peradaban manusia. Seluruh aspek daring seperti MOOC (Massively Open Online
kehidupan saat ini tidak lepas oleh teknologi, oleh Cources) atau secara masif dan terbuka menjadi
karena itu literasi teknologi sangat penting bagi alah satu trend praktik pembelajaran daring yang
masyarakat agar penggunaan teknologi memang paling efektif. Beberapa MOOC ternama secara
benar bermanfaat bagi masyarakat. internasional adalah Coursera, dan Khan Academy.
Strategi, Metode, dan Teknis Pembelajaran ke Sementara untuk kelas bahasa indonesia misalnya
dalam Bentuk Daring MOOC Indonesia terbuka atau Learning Center
Menurut (Sadikin, 2020) menjelaskan bahwa milik organisasi pendidikan Asia Tenggara
proses pembelajaran daring merupakan (SEAMOLEC). Dengan landasan hukum, standar
pembelajaran yang menggunakan jaringan internet kualitas, dan sistem akreditasi yang jelas,
dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan Kemendikbud dapat mengembangkan sendiri atau
kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis berkolaborasi dengan universitas lain untuk
interaksi pembelajaran. Dari pemaparan di atas,

142
Pendidikan Seni Budaya…
Rubiyantika Astutiningtyas1 Setyo Yanuartuti2
P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360
Vol. 4 No. 13 Desember 2020Pe

memperkaya koleksi kuliah daring pada platform gabungan kombinasi dari hal-hal yang sudah ada
MOOC. sebelumnya.
Harapan yang diinginkan adalah akan tersedia Indikator peserta didik menurut Departemen
platform MOOC Nasional yang memiliki materi Pendidikan Nasional adalah 1) memiliki rasa ingin
ajar dan perpustakaan lengkap, yang dapat diakses tahu yang besar, 2) sering mengajukan pertanyaan
diseluruh Indonesia secara terbuka. Hal ini perlu yang berbobot, 3) memberikan banyak gagasan dan
didukung oleh regulasi yang mengatur tentang usuldalam suatu masalah dan mampu menyatakan
sistem kredit semester pada pembelajaran berbasis pendapat secara spontan dan tidak malu-malu, 4)
MOOC. Ketiga, mencetak tenaga pendidik yang mempunyai dan menghargai rasa keindahan, 5)
adaptif dalam teknologi pembelajaran. Artinya agar mempunyai pendapat sendiri dan dapat
merancang, mengorganisir materi belajar yang mengungkapkannya, tidak terpengaruh olang lain,
interaktif untuk mencapai tujuan belajar. Saat ini 6) memiliki rasa humor tinggi, 7) memiliki daya
masih banyak guru dan dosen hanya memberi tugas imaginasi yang kuat, 8) mampu mengajukan
secara daring tanpa adanya umpan balik, lalu pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang
menganggap pekerjaan sudah selesai tanpa ada berbeda dariorang lain original, 8) dapat bekerja
rencana belajar jangka panjang. Hal ini sendiri, 9) senang mencoba hal baru, 10) mampu
meninggalkan pengalaman dan kesan buruk bagi mengembangkan atau memerinci suatu gagasana
siswa dalam melakukan pembelajaran daring. atau kemampuan elaborasi. Menurut (Delismar et
Penguasaan tenaga pendidik terhadap teknologi al., 2013) Sebagai negara berkembang, Indonesia
pembelajaran yang sesuai dengan strategi belajar sangat membutuhkan tenaga-tenaga kreatif yang
dan fasilitas yang dimiliki siswa menjadi mampu memberikan sumbangan bermakna kepada
kompetensi yang sama pentingnya (Almi, n.d.) ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta
Setelah ditentukan strategi, perlu adanya sebuah kepada kesejahteraan bangsa pada umumnya.
metode dalam melakukan pembelajaran daring, Kreativitas sejatinya dapat ditingkatkan dengan
seperti kebijakan yang tertulis (Ristekdikti, 2019) beberapa cara salah satunya adalah dengan
bahwa pembelajaran daring dapat menggunakan memanfaatkan media digital. Media Digital terbukti
metode Peta Program. mampu mendorong dan memotivasi siswa menjadi
Setelah menentukan metode, selanjutnya perlu lebih bersemangat mengikuti pembelajaran seni,
menentukan teknis pelaksanaan pembelajaran karena media digital dianggap lebih modern, dan
daring(Ristek Dikti, 2019) menjelaskan teknis yang praktis, sebagai jalan menunjukkan kreativitas
perlu dilakukandalam proses pembelajaran daring siswa. Dunia Pendidikan Seni merupakan salah satu
antara lain, 1) kesesuaian sasaran wilayah yang turut terdampak oleh Covid-19,
learningoutcomes, 2) kelengkapan unsur-unsur sehingga semua pembelajaran juga berubah ke
pembelajaran, 3) kejelasan kompetensi inti dan media digital. Seiring dengan perkembangan
dasar, 4) konsistensi kompetensi , materi dan teknologi informasi dalam dunia pendidikan,
evaluasi, 5) pemberian contoh, misal ilustrasi, dan berbagai bahan dan media pembelajaran seni telah
6) aspek-aspek paedagogis lainnya. ditawarkan kepada pembelajar. Melalui teknologi
Peningkatan Kreativitas Pendidikan Seni siswa dapat belajar dengan lebih bervariasi,
Menggunakan Media Digital berbagai alternatif teknik, konsep, dan bentuk karya
Menurut (Papalia, D.E, Olds, S.W., & Feldman, seni yang tidak terbayang sebelumnya. Berbagai
2005) mendefinisikan kreativitas adalah “the karya seni yang sebelum adanya Covid-19 hingga
chievement of something remarkable and new, saat ini memberikan ciri tersendiri bagi
something which transforms and changes a field of perkembangan dunia Pendidikan Seni.
endeavor in a significant way the kinds of things Media pembelajaran adalah salah satu komponen
that people di that change the word”. dalam pembelajaran yang memiliki peranan penting
Kreativitas atau berpikir kreatif merupakan untuk menunjang proses pembelajaran. Seperti
kemampuan seseorang dalam menghasilkan yang dijelaskan Gagne dalam (Rusman, 2012) yang
gagasan baru yang efektif dan etis (Tatang Suratno, menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis
2017), sedangkan menurut (Munandar, 1985) komponen dalam li ngkungan siswa yang dapat
kreativitas adalah kemampuan untuk membuat memberi rangsangan untuk belajar. Dikuatkan
kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau dengan pendapat Miarso dalam (Rusman, 2012)
unsur-unsur yang ada. Hasil yang diciptakan tidak bahwa “Media pembelajaran adalah segala sesuatu
selalu hal-hal yang baru, tetapi juga dapat berupa yang digunakan untuk menyalurkan pesan, serta

143
Pendidikan Seni Budaya…
Rubiyantika Astutiningtyas1 Setyo Yanuartuti2
P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360
Vol. 4 No. 13 Desember 2020Pe

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kreatif yang harus diikuti oleh pemikiran kritis.
kemauan si belajar, sehingga dapat mendorong Press, Latar belakang pendidikan berpengaruh
terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, terhadap kemampuannya dalam mencipta karya.
dan terkendali”. Product, produk kreatif memerlukan orisinalitas,
Pembejaran Pendidikan Seni menggunakan media tidak semua produk kreativitas harus benar-benar
digital menjadikan pembelajaran lebih aktif, kreatif, baru, tetapi bisa berupa kombinasi atau perpaduan
inovatif, dan menyenangkan. Hal ini sesuai dengan dari unsur-unsur yang bisa saja sudah ada lama
penuturan Ibu Intan Nur Cahyani (29 tahun) “sistem sebelumnya (Hayati, 2016).
daring seperti ini menjadikan guru tambah Ketika seni tradisional bertemu dengan teknologi,
tertantang dan tertarik dengan sistem yang akan tercipta sebuah karya seni baru dengan ruang
diberlakukan oleh pemerintah, mau nggak mau guru eksplorasi lebih luas. Media digital dapat digunakan
memang harus membuat media pembelajaran untuk mempelajari seni budaya. Guru dapat
daring yang menarik, kreatif, dan inovatif sehingga mengambil materi mengenai seni budaya secara
menjadikan siswa senang belajar dengan sistem visual melalui galeri foto dan video yang tersedia di
daring seperti ini”. internet. Galeri yang memfasilitasi penyimpanan,
Hal tersebut tercipta multi interaksi, baik antara presentasi, dan publikasi gambar dapat menjadi
guru dengan siswa, siswa dengan media belajar, sarana interpretasi seni dan budaya secara visual.
maupun siswa dengan siswa lainnya. Media digital
mampu membuat siswa termotivasi, aktif, SIMPULAN
partisipatif, serta sanggup mengembangkan Adanya Covid-19 menunjukkan ketidaksiapan
kreativitas dan kualitas dalam berkarya, guna sistem pendidikan di Indonesia baik ditingkat
mempersiapkan para siswa untuk meniti karir dalam Sekolah atau Universitas dalam melaksanakan
bidang seni. Menurut (Ash, 2011) dalam jurnal kegiatan pembelajaran daring. Padahal dengan
Education Week menunjukan bahwa media digital dukungan fasilitas digital yang baik, pembelajaran
dapat meningkatkan interaksi siswa dalam daring dapat mendistribusikan materi pembelajaran
pembelajaran seni. Alat digital digital dipandang yang berkualitas kepada siswa dari berbagai daerah
sebagai kunci membuka perhatian siswa, sehingga di Indonesia. Keterbatasan interaksi di masa
banyak siswa dapat terlibat. pandemi Covid-19 yang menyebabkan siswa harus
Pembelajaran pendidikan seni berbasis digital tinggal di rumah, akan memperoleh pendidikan
membangkitkan kreativitasnya sendiri, demikian yang layak jika fasilitaas digital berjalan stabil dari
dengan hasil kaya siswa seperti mendesain, editing pihak sekolah, guru dan siswa.
foto dan video, untuk kebutuhan konten berisi Berdasarkan hasil penelitian di masa pandemi
materi pembelajaran seni, sehingga siswa merasa Covid-19, media digital memainkan peranan
senang karena menghasilkan sebuah multimedia penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
yang menjadikan tujuan pembelajaran tercapai. seni, seperti kualitas dalam membuat karya desain.
Rhodes dalam (Hayati, 2016) menyebut empat jenis Semakin matang perencanaan pembelajaran seni
definisi kreativitas sebagai “Four P’s of Creativity: menggunakan media digital, semakin mendukung
Person, Process, Press, Product”. Keempat “P” efektivitas dan kualitas pembelajaran.
tersebut saling berkaitan, pribadi kreatif yang
melibatkan diri dalam proses kreatif, dan dengan
dukungan dan dorongan (Press) dari internal DAFTAR PUSTAKA
maupun eksternal untuk menghasilkan produk Agus Purwanto. (2020). Studi Eksploratif Dampak
kreatif. (Horunisa & Cahyati, 2020) Pandemi COVID-19 Terhadap Proses
Proses, meliputi empat tahap yaitu persiapan, Pembelajaran Online di Sekolah Dasar.
Edupsycouns Journal, 2 no 1.
inkubasi, iluminasi dan verifikasi. Pada tahap
persiapan yaitu mempersiapkan diri untuk Ali Sadikin. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah
memecahkan masalah dengan belajar berpikir, Wabah Covid-19. BIODIK: Jurnal Ilmiah
mencari jawaban, bertanya dan sebagainya. Pada Pendidikan Biologi, 6 no 2.
tahap inkubasi yaitu tahapan seorang individu Almi. (n.d.). Tiga Langkah Strategis Untuk Dukung
mencari inspirasi. Tahap iluminasi yaitu tahap Budaya Pembelajaran Daring Pasca Covid 19.
timbulnya inspirasi kemudian pada tahap verifikasi
Ash, K. (2011). 30 Art And Music Learning Emphasize
yaitu tahap ketika ide atau kreasi baru diuji terhadap Interactivity, Real World Relevance. Education
realitas. Pada tahap verifikasi diperlukan pemikiran Week, 11 (14).
144
Pendidikan Seni Budaya…
Rubiyantika Astutiningtyas1 Setyo Yanuartuti2
P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360
Vol. 4 No. 13 Desember 2020Pe

Cahyati, N. (2018). KEMAMPUAN MENGENAL


ANGKA MELALUI MEDIA MEMANCING.
Jurnal Pelita PAUD, 2(2), 200–213.
Cahyati, N., & Kusumah, R. (2020). The Role of
Parents in Applying Learning at Home During the
Covid Pandemic 19. Journal Golden Age,
Universitas Hamzanwadi, 04(1), 4–6.
CNN Indonesia. (2020). Pembelajaran Online selama
Covid 19.
Delismar, Ashyar, R., & Hariyadi2, dan B. (2013).
Peningkatan Kreativitas dan Keterampilan Proses
Sains Siswa melalui Penerapan Model Group
Investigation. Edu Sains, 1 no 2.
Horunisa, P. S., & Cahyati, N. (2020). Media
Permainan Sunda Manda Robot Bercahaya Untuk
Kemampuan Keseimbangan Anak. 04(1), 1–11.
Munandar, U. (1985). Mengembangkan Bakat dan
Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta Gramedia.
Nur Lintang Dhien Hayati. (2016). KESENIAN
SILAKUPANG GRUP SRIMPI: PROSES
KREATIVITAS KARYA DAN
PEMBELAJARAN DI KABUPATEN
PEMALANG. CATHARSIS, 5 no 1.
Papalia, D.E, Olds, S.W., & Feldman, R. D. (2005).
Human Development (9th ed). New York :
McGraw Hiil.
Park, S., & Yun, H. (2018). The Influence Of
Motivational Regulation Strategis On Online
Students’ Behavioral, Emotional, and Cognitive
Engagement. AECT Summer Research
Symposium, 32(1), 43–56.
R. M. Soedarsono. (2001). Metodologi Penelitian Seni
Pertunjukan dan Seni Rupa.
Ristek Dikti. (2019). Pengembangan Pembelajaran
Daring.
Rodame Monitorir Napitupulu. (2020). Dampak
pandemi Covid-19 terhadap kepuasan
pembelajaran jarak jauh. Jurnal Inovasi Teknologi
Pendidikan, 7 no 1.
Rohidi, T. R. (2011). Metodologi Penelitian Seni.
Semarang : Cipta Prima Nusantara.
Rusman. (2012). Belajar Dan Pembelajaran Berbasis
Komputer. Bandung: Alfabeta.
Tatang Suratno. (2017). PENGEMBANGAN
KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
SAINS DI SEKOLAH DASAR. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Wikipedia. (2020). Pandemi korona virus di Indonesia.

145

Anda mungkin juga menyukai