Anda di halaman 1dari 6

Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Kumawula, Vol. 4, No.2, Agustus 2021, Hal 353 – 358


DOI: https://doi.org/10.24198/kumawula.v4i2.32819
ISSN 2620-844X (online)
Tersedia online di http://jurnal.unpad.ac.id/kumawula/index

IMPLEMENTASI PROGRAM DIGITAL MARKETING


PADA PELAKU UMKM DI MASA PANDEMI COVID-19

Rivani Rivani1*, Anang Muftiadi2, Healthy Nirmalasari3


1Departemen Ilmu Administras Bisnis, FISIP, Universitas Padjadjaran
2Departemen Ilmu Administras Bisnis, FISIP, Universitas Padjadjaran
3
Departemen Ilmu Administras Bisnis, FISIP, Universitas Padjadjaran
*
Korespondensi: rivani@unpad.ac.id

ABSTRACT

The toughest challenge for MSME actors during the pandemic is a change in accessing the market due to limited
face-to-face contact. Thus, a digital marketing program is needed to strengthen MSMEs during the pandemic. The
method of implementing this program is virtual, using supporting applications such as Zoom Meeting, WhatsApp,
and trello. There are 3 stages of program implementation: preparation, implementation, and evaluation and
follow-up. In conclusion, this program can improve the digital marketing capabilities of MSME actors, especially
in product digitization and promotion. Meanwhile, the follow-up plan for UMKM actors can continue to improve
their digital marketing strategies and get facilitation for further coaching access to Oorange - Center of Business
Incubator - Padjadjaran University.

ABSTRAK
Tantangan terberat pelaku UMKM di masa pandemi adalah adanya perubahan mengakses pasar karena terbatasnya
tatap muka secara langsung. Dengan demikian diperlukan program digital marketing untuk menguatkan UMKM
di masa pandemi. Metode pelaksanaan program ini dengan cara virtual, menggunakan aplikasi pendukung seperti
Zoom Meeting, whatsapp, dan trello. Tahapan pelaksanaan program ada tiga: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi
dan tindak lanjut. Kesimpulannya program ini dapat meningkatkan kemampuan pemasaran digital para pelaku
UMKM terutama pada digitalisasi produk dan promosi. Sedangkan, tindak lanjutnya pelaku UMKM dapat terus
memperbaiki strategi pemasaran digitalnya serta mendapat fasilitasi akses lanjutan pembinaan kepada Oorange –
Pusat Inkubator Bisnis Universitas Padjadjaran.

Kata Kunci: UMKM; Digitalisasi Marketing; Pandemi Covid 19

PENDAHULUAN dimiliki serta sumber daya dan pemahaman


akan bisnis membuat banyak UMKM harus
Pandemi Covid-19 telah berjalan selama kurang
gulung tikar ketika dihadapkan pada pandemic
lebih 12 bulan dan telah menjadi bahasan isu
Covid-19 (Sugiarti, Sari, & Hadiyat, 2020).
global yang menjadi perhatian negara-negara di
Definisi UMKM berdasarkan UU Nomor 20
seluruh dunia. Mewabahnya pandemi Covid-19
Tahun 2008 mengenai UMKM adalah usaha
ini berlangsung dengan cepat dan tidak
ekonomi produktif yang dilakukan oleh
terkendali ini berdampak sangat signifikan pada
perorangan atau badan usaha yang bukan
berbagai bidang sektor di kehidupan
merupakan anak perusahaan atau cabang suatu
masyarakat, baik itu bidang sosial, ekonomi
perusahaan dan berdomisili di Indonesia.
maupun politik (Susilawati dkk., 2020;
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Pakpahan, 2020 dalam Sugiri, 2020). Salah satu
Menengah menyatakan bahwa lebih dari 99%
sektor yang paling terdampak pandemi ini
unit usaha di Indonesia merupakan UMKM dan
adalah sektor UMKM (Usaha skala Mikro Kecil
98% di antaranya merupakan usaha mikro.
dan Menengah). Terbatasnya modal yang

353
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

UMKM menyumbang 61% produk domestik perdagangan melalui e-commerce dan


bruto (PDB) Indonesia dan merupakan melakukan pemasaran secara digital untuk
lapangan pekerjaan bagi 97% tenaga kerja di dapat bertahan di masa pandemi.
Indonesia (Damuri dkk., 2020). Dengan Berdasarkan fenomena umum tersebut, maka
demikian, dapat dipahami bila sektor UMKM tim pengabdian pada masyarakat Universitas
bermasalah, maka hal ini akan sangat Padjadjaran merancang dan melaksanakan
berdampak kepada masyarakat luas, yang tidak suatu program digital marketing untuk UMKM,
hanya masalah ekonomi tapi juga akan dengan harapan UMKM dapat meningkatkan
merambat pada masalah sosial bahkan politik. kemampuan pemasaran secara digitalnya, serta
Pada krisis ekonomi di Indonesia tahun 1998, mampu bertahap di masa pandemi ini karena
UMKM terbukti relatif bertahan dikarenakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
tidak berhubungan langsung dengan lembaga penjualan produk adalah metode pemasaran
keuangan, baik domestik maupun global (Kusuma, 2020). Berdasarkan asesmen awal
(Bahtiar & Saragih, 2020; Aknolt, 2020 dalam yang telah tim kami lakukan pada 30 UMKM
Alfrian & Pitaloka, 2020). Tetapi, pada krisis (olah data tahun 2021), sebanyak 90% persen
yang diakibatkan pandemi Covid-19 ini, ada telah berhasil untuk menjual produk secara
risiko sampai 50% UMKM tidak akan dapat online setidaknya sekali. Artinya ada sebanyak
bertahan serta mengalami penurunan omset 10% belum pernah berhasil menjual produknya
yang signifikan, di mana hal ini berpotensi akan secara online. Untuk aspek foto produk,
berdampak secara sistemik pada sektor mayoritas pelaku UMKM (43,3%) memiliki
keuangan perbankan (OECD, 2020 dalam foto produk yang bagus namun tidak menjual.
Sugiri, 2020). Dikutip dari Koran Kompas Pada aspek video produk, mayoritas pelaku
(2020 dalam Bahtiar & Saragih, 2020), Ketua UMKM (36,7%) tidak memiliki video produk
Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) sama sekali. Untuk aspek copywriting,
menduga bila penurunan omset pelaku UMKM sebanyak 40% merasa bahwa mereka memiliki
terjadi dikarenakan penjual tidak bisa lagi copywriting yang bagus tetapi tidak menjual.
menjual produk dan/atau jasanya secara tatap Mayoritas pelaku UMKM (63,3%) tercatat
muka. Kondisi ini diperburuk pada sektor tidak memiliki Facebook dan sebanyak 53,3%
UMKM yang bergantung pada bidang tidak memiliki WhatsApp Business. Untuk
pariwisata, di mana omset UMKM sangat Instagram, sebanyak 23,3% tidak memiliki
bergantung dengan tingkat kunjungan turis Instagram, 26,7% memiliki Instagram yang
lokal maupun global. Masalah mengakses pasar kurang bagus namun menjual, dan sebanyak
dengan cara online yang diharapkan dapat 23,3% memiliki Instagram yang bagus dan juga
menjadi alternatif solusi UMKM juga bukan menjual. Pelaku UMKM yang tidak memiliki
tanpa hambatan. Berdasarkan riset yang lapak di marketplace tergolong banyak, yaitu
dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM sebanyak 56,7% namun tidak memiliki aplikasi
(Usaha Kecil Menengah) dari 99% populasi pendukung transaksi digital (Tokko, suatu
UKM (sisa 1%-nya Usaha Skala Besar) di aplikasi berbasis android yang fungsinya untuk
Indonesia, hanya 13% yang mampu memudahkan pelaku UMKM memiliki toko
memasarkan produknya secara online (Materi online berbasis web dan Whatsapp), yaitu
Webinar Kementerian KUKM, Teten Masduki, sebanyak 76,7%. Dari hasil asesmen awal ini,
2020). Dengan demikian, masalah akses pasar tim mendesain dan melaksanakan program
tanpa tatap muka ini menjadi tantangan digital marketing menjadi tiga topik besar, yaitu
tersendiri bagi UMKM untuk bertahan di masa digitalisasi produk, promosi dan transaksi, pada
pandemi ini. Hal ini juga didukung dengan hasil 30 UMKM ini.
riset Hardilawati (2020) mengenai dampak
adanya pandemi Covid-19 terhadap UMKM METODE
yang juga menunjukkan bahwa UMKM
direkomendasikan untuk melakukan

354
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Pelaksanaan Program Pengabdian kepada lengkapnya pelaksanaan PPM ini dibagi


Masyarakat (PPM) dilaksanakan secara virtual menjadi tiga tahapan utama diantaranya:
dan dimulai pada tanggal 11 Januari 2021 s/d 15
Februari 2021. Adapun lokasinya tersebar di a. Persiapan Program, di mana ragam
pulau Jawa dan Sumatera dengan total sebanyak kegiatannya adalah pembentukan tim, tim
30 UMKM yang didampingi oleh 15 TOT (Training of Trainers), pembekalan
mahasiswa. Selama pelaksanaanya, hampir tim, asesmen awal pada tim dan UMKM.
80% pelaksanaan PPM pada semester ini b. Pelaksanaan Program, di mana ragam
dilakukan dengan metode daring. Metode ini kegiatannya adalah pelatihan online
dipilih dikarenakan situasi global di tengah kepada UMKM dan pendampingan
pandemi yang menghambat masyarakat untuk UMKM.
beraktivitas secara langsung. Merebaknya virus c. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut
Covid-19 yang dimulai pada akhir tahun 2019 Program, di mana ragam kegiatannya
sampai saat ini belum kunjung usai. Efek dari adalah asesmen akhir, evaluasi dan
wabah ini mengakibatkan penggunaan metode menyusun rencana tindak lanjut dan
belajar melalui daring menjadi wajib, termasuk laporan program.
dalam Program Pengabdian kepada
Masyarakat. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam tahapan pelaksanaannya, tim 1. Persiapan
mengandalkan beberapa aplikasi dan website
a. Proses persiapan dalam kegiatan
sebagai sarana komunikasi. Aplikasi yang
pengabdian kepada masyarakat ini
digunakan dalam membantu komunikasi dan
dilaksanakan dalam tahapan sebagai
koordinasi diantaranya:
berikut:
a. Aplikasi chatting, yaitu WhatsApp dan
Pembekalan dari dosen melalui Zoom
Line, digunakan untuk komunikasi dan
Meeting Meeting, peserta dibagi
koordinasi tim.
menjadi tiga sub-kelompok. Yang
b. Aplikasi team management, yaitu Trello,
pertama adalah digitalisasi produk
digunakan untuk mendesain, pelaksanaan
yaitu mengubah produk fisik menjadi
dan pelaporan program.
konten produk digital seperti foto,
c. Aplikasi video conference, yaitu Zoom
video maupun desain konten
Meeting dan Google Meet, digunakan
produknya. Digitalisasi promosi yaitu
untuk melakukan meeting atau pelatihan
memanfaatkan teknologi digital untuk
secara online/virtual.
promosi seperti misalnya media sosial
Kemudian, seperti yang telah disebutkan dan digitalisasi transaksi untuk
sebelumnya, pelaksanaan secara daring memudahkan pembayaran. Hal ini
dilakukan sekitar 80% dari totalnya, sedangkan karena 3 topik ini menjadi aspek yang
sisa 20% adalah pelaksanaan secara langsung di krusial dalam digital marketing. Peserta
lapangan oleh tim Program PPM dengan dibekali dengan informasi mengenai
mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. mekanisme dan teknis kegiatan serta
Pelaksanaan secara langsung di lapangan diberikan Training of Trainer agar bisa
dilakukan untuk mencari dan mempelajari menjadi trainer pada kegiatan
subjek program yaitu UMKM untuk mengikuti pelatihan. Masing-masing peserta
pelatihan ini. Tahapan ini perlu dilakukan diminta untuk mencari minimal dua
dikarenakan banyak di antara subjek tersebut orang mitra UMKM untuk diberikan
yang belum memiliki akses untuk dapat pendampingan lalu ditugaskan untuk
dihubungi secara daring sehingga perlu untuk melakukan asesmen awal. Asesmen
disampaikan secara langsung. Secara awal ini dilakukan dengan
mewawancarai dua orang mitra dengan

355
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

tujuan untuk mendapatkan Informasi Kemudian pada hari pelaksanaan pelatihan


tentang kondisi awal UMKM mengenai online, pelaku UMKM akan diberikan link
digital marketing. Zoom Meeting untuk bisa mengikuti
b. Peserta melakukan rapat bersama pelatihan online ini. Pada pelatihan ini
masing masing sub-kelompok untuk pemateri menjelaskan tentang bagaimana
menentukan konsep kegiatan yang akan cara digitalisasi produk, promosi dan
dilaksanakan beserta materi yang akan transaksi. Pada sesi ini pelaku UMKM
disampaikan kepada UMKM. mendapat paparan materi dari via Zoom
berdasarkan asesmen awal. Setiap Meeting, di mana materinya bersifat praktis
progress yang dilakukan masingmasing dan contoh-contoh prakteknya
sub-kelompok dilaporkan kepada dosen memanfaatkan teknologi digital internet
melalui aplikasi Trello. untuk pengembangan usahanya. Setelah
c. Konsep kegiatan dari sub-kelompok workshop melalui Zoom Meeting, peserta
pertama yaitu digitalisasi produk yaitu akan mempraktekkannya di masing-masing
pelatihan mengenai strategi usahanya dengan didampingi mahasiswa
memanfaatkan foto, video dan desain yang sudah terlatih. Setelah sesi
produk dalam digital marketing. Sub- pematerian dilanjutkan dengan sesi tanya
kelompok kedua yaitu digitalisasi jawab dan penanya yang terpilih akan
promosi, yaitu pelatihan strategi mendapatkan doorprize berupa saldo
memanfaatkan Facebook dan GoPay. Berdasarkan absensi, pelatihan
Instagram untuk upaya promosi produk online digitalisasi produk dihadiri 35 orang
UMKM. Dan sub-kelompok ketiga peserta. Meskipun pelatihan dilaksanakan
yaitu digitalisasi transaksi, yaitu secara online tapi antusiasme peserta
pelatihan Whatsapp Business dan terlihat jelas, dapat dilihat dari banyaknya
Tokopedia. Konsep ini dipilih karena peserta yang bertanya pada sesi tanya
melihat hasil asesmen awal dari setiap jawab. Setelah sesi pelatihan selesai,
mitra UMKM masih banyak UMKM kegiatan selanjutnya adalah mahasiswa
yang belum bisa membuat foto dan melakukan pendampingan terhadap
video produk yang menarik. UMKM yang menjadi binaan pasca
webinar. Mahasiswa melakukan
2. Pelaksanaan
wawancara dan evaluasi terhadap
Jenis kegiatan yang tim kami telah lakukan
dampingan maupun progress yang sudah
adalah berupa pelatihan dan pendampingan
dilakukan oleh pelaku UMKM pasca
online dari 3 kelompok, yakni digitalisasi
webinar dengan menggunakan Google
produk, promosi dan transaksi. Proses
Form.
pelaksanaan pelatihan online ini
diselenggarakan menggunakan media 3. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut
Zoom Meeting Meeting. Di mana Program
sebelumnya dari tim mahasiswa Berdasarkan hasil asesmen awal dan akhir,
mengingatkan kembali mitra UMKM para mitra UMKM sudah mengalami
masing masing untuk menghadiri pelatihan perkembangan dalam membuat foto produk
online dan juga menyebarkan poster di di mana persentase untuk poin punya foto
media sosial untuk menarik pelaku UMKM bagus dan menjual meningkat dari 23%
lainnya agar dapat ikut dalam pelatihan menjadi 45%, dan berdasarkan hasil
online ini. Kemudian pelaku UMKM selain asesmen awal dan akhir mitra UMKM juga
mitra pelaksana program pengabdian terdapat penurunan persentase untuk poin
kepada masyarakat yang berminat untuk tidak punya video produk dari 36% menjadi
mengikuti kegiatan ini akan menghubungi 23%. Sedangkan tindak lanjut kegiatan
narahubung yang tertera di poster tersebut. mitra UMKM dapat mengimplementasikan

356
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

materi yang sudah diberikan melalui mendampingi, mendukung dan membantu


pelatihan dalam rangka pengembangan pelaku UMKM dampingannya untuk
usaha baik dalam bidang digitalisasi mempraktekkan materi-materi di webinar. Pada
produk, digitalisasi promosi dan digitalisasi tahapan ini dilakukan kembali asesmen kepada
transaksi. Mitra juga dapat menjalin akses pelaku UMKM untuk mendapatkan laporan
dengan Oorange - Pusat Inkubator Bisnis akhir kondisi UMKM setelah mengikuti
Unpad untuk kembali mendapat pelatihan dari mahasiswa dan agar dapat
pendampingan dan akselerasi bisnis. mengetahui rencana tindak lanjut para UMKM
untuk mengembangkan usahanya. Diharapkan
SIMPULAN agar Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada
Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat 2021 dapat membantu masyarakat
Masyarakat 2021 dilaksanakan secara virtual di dalam menghadapi isu yang terjadi dan juga
wilayah tempat tinggal masing-masing memberikan manfaat bukan hanya pada
mahasiswa peserta Program Pengabdian masyarakat namun juga pada mahasiswa.
Kepada Masyarakat mulai dari Januari sampai
UCAPAN TERIMA KASIH
dengan Februari 2021. Dengan sasaran atau
subjek pada kegiatan pengabdian masyarakat Terima kasih kepada Direktorat Riset dan
ini adalah para warga dan masyarakat yang Pengabdian Masyarakat Universitas
bertempat tinggal di sekitar tempat tinggal Padjadjaran yang telah memfasilitasi
tinggal masing-masing mahasiswa peserta implementasi program ini dengan baik.
Program Pengabdian Kepada Masyarakat. Hal
tersebut didasari dengan pertimbangan keadaan DAFTAR PUSTAKA
di tengah masa pandemi Covid-19 yang tidak Alfrian, G. R., & Pitaloka, E. (2020,
memungkinkan untuk melaksanakan Program November). Strategi Usaha Mikro, Kecil,
Pengabdian Kepada Masyarakat dengan metode Dan Menengah
terjun langsung ke lapangan secara penuh, serta (Umkm) Bertahan Pada Kondisi
sebagai bentuk mematuhi peraturan juga Pandemik Covid 19 Di Indonesia. In
protokol kesehatan yang berlaku. Kegiatan Prosiding Seminar
Nasional Terapan Riset Inovatif
terpusat pada pelatihan di mana mahasiswa
(SENTRINOV) (Vol. 6, No. 2, pp. 139-
mencari subjek dampingan UMKM untuk 146).
mengembangkan usahanya di masa pandemi
Bahtiar, R. A., & Saragih, J. P. (2020). Dampak
Covid-19. Tahapan awal kegiatan pengabdian
Covid-19 terhadap Perlambatan
masyarakat ini dimulai dengan pembekalan Ekonomi Sektor
mahasiswa untuk siap menjadi pendamping dan UMKM. Jurnal Bidang Ekonomi dan
trainer bagi para UMKM. Kemudian Kebijakan Publik, 7(6), 19-24.
mahasiswa merekrut dan mewawancarai Damuri, Y. R., Aswicahyono, H., Hirawan, F.,
minimal dua UMKM dampingan untuk Setiati, I., & Simanjuntak, I. (2020).
mendapatkan laporan singkat kondisi awal Langkah
UMKM. Pelatihan UMKM di pengabdian Pemberdayaan UMKM dalam
masyarakat ini dilaksanakan secara virtual Menghadapi Covid-19. CSIS Policy
dengan mengadakan webinar menggunakan Paper. Jakarta: CSIS
Indonesia.
media daring Zoom Meeting. Pelatihan ini
memiliki 3 materi yaitu digitalisasi produk, Hardilawati, W. L., (2020). Strategi Bertahan
digitalisasi promosi dan digitalisasi transaksi UMKM di Tengah Pandemi Covid-19.
Jurnal
yang dilaksanakan secara kelompok kecil.
Akuntansi dan Ekonomika, 10(1), 89-98.
Selanjutnya kegiatan pendampingan pelaku
UMKM dilakukan setelah training Kusuma, D. A. (2020). Peningkatan Penjualan
Dandang Menggunakan Metode Viral
online/webinar. Tujuannya untuk
Marketing di Desa Cileunyi Kulon.

357
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada


Masyarakat, 3(2), 197.
https://doi.org/10.24198/kumawula.v3i2.
26267
Sugiarti, Y., Sari, Y., & Hadiyat, M. A. (2020).
Peranan E-Commerce untuk
Meningkatkan Daya Saing Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) Sambal
di Jawa Timur. Jurnal Kumawula: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2),
298–309.
https://doi.org/https://doi.org/10/24198/k
umawula.v3i2.28181
Sugiri, D. (2020). Menyelamatkan usaha mikro,
kecil dan menengah dari dampak
pandemi Covid-19. Fokus Bisnis: Media
Pengkajian Manajemen dan Akuntansi,
19(1), 76-86.
Teten, Masduki, 2020, Materi Webinar Strategi
Survival UMK di Masa Covid-19,
Kementerian Koperasi dan UKM RI,
Jakarta.
Undang-Undang No.20 Tahun 2008 Tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

358

Anda mungkin juga menyukai