PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
NURSIMA
19.402020.18
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
S
umber:
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kombinasi produk yang tepat untuk keuntungan optimal yang
dapat diperoleh oleh Poklahsar “Wanita Usaha Mandiri”?
2. Berapa keuntungan optimal yang akan di peroleh oleh Poklahsar “Wanita
Usaha Mandiri” dengan menggunakan metode simpleks?
C. Tujuan
1. Mengetahui kombinasi produk yang tepat untuk pendapatan optimal yang
dapat diperoleh Poklahsar “Wanita Usaha Mandiri”!
2. Mengetahui keuntungan optimal yang di peroleh oleh Poklahsar “Wanita
Usaha Mandiri” setelah penerapan kombinasi produk yang tepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Adapun produk yang diproduksi oleh UMKM ini adalah kripik pisang,
kripik sukun, kripik tempe, kripik paria, kerupuk ikan, minuman jahe instan,
aneka kue kering, kue gapit, rengginang, kembang goyang dan juga abon dari
tulang ikan. Usaha ini memproduksi produk-produk tersebut berdasarkan
pemesanan pelanggan selain itu produk juga dititipkan kepada warung kelontong
dimana telah terjalin relasi sebelumnya sehingga tidak terkendala dengan
pemasaran. Karena usaha ini merupakan usaha yang bersifat rumahan atau home
industry maka jumlah produk yang produksi sangat terbatas. Selain itu
kesempatan dalam melakukan produksi juga tergantung pada waktu luang yang
dimiliki mengingat setiap anggota kelompok UMKM ini merupakan ibu rumah
tangga yang juga mengurus keluarganya. Permasalahan yang memaksimalkan
keuntungan penjualan produk-produk pada UMKM Poklahsar Wanita Usaha
Mandiri adalah proses mencari solusi untuk mencapai kombinasi produk yang
tepat untuk keuntungan yang maksimal.
B. Optimalisasi
C. Program Linier
Model pemrograman linier memiliki dua jenis fungsi yaitu fungsi tujuan
(objective function) dan fungsi kendala (constraint functions). Fungsi tujuan yakni
fungsi yang menggambarkan sasaran permasalahan linear programming yang
mengatur pengoptimalan sumber daya dalam rangka memperoleh keuntungan
maksimal dengan penggunaan biaya yang minimal dan akan di susun dalam
bentuk model fungsi matematika linear. Selanjutnya fungsi tersebut akan
dimaksimalkan atau diminimumkan dengan kendala-kendala yang ada (Rahayu et
al., 2014).
D. Metode Simpleks
Selain itu perlu diperhatikan juga bahwa metode simpleks hanya bisa dipakai
(diaplikasikan) pada bentuk standar, sehingga jika tidak dalam bentuk standar
harus ditransformasikan dulu menjadi bentuk standar. Untuk memudahkan
melakukan transformasi ke bentuk standar, beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Fungsi Pembatas
a) Fungsi pembatas yang memiliki tanda < diubah menjadi suatu bentuk
persamaan (bentuk standar) dengan cara menambahkan suatu variabel
baru yang dinamakan slack variabel.
b) Jumlah total slack variabel bergantung pada fungsi pembatas.
2. Fungsi Tujuan
a) Karena terdapat slack variabel pada fungsi pembatas, maka fungsi
tujuan harus ikut menyesuaikan yakni dengan memasukkan unsur
slack variabel ini.
b) Dikarenakan slack variabel tidak memiliki pengaruh apa-apa terhadap
fungsi tujuan, maka konstanta dituliskan nol untuk slack variabel
tersebut.
Fungsi Pembatas:
2. Tabel ini mengatur model ke dalam suatu bentuk yang memungkinkan untuk
penerapan penghitungan matematis menjadi lebih mudah
4. Semua variabel yang bukan variabel basis mempunyai solusi (nilai kanan) sama
dengan nol dan koefisien variabel basis pada baris tujuan harus sama dengan 0.
Oleh karena itu pembentukan awal tabel berdasarkan variabel basis awal harus
dibedakan.
Tabel simplek
Var. Z X1 X2 … Xn S1 S2 … Sn NK
Dasa
r
Z 1 C1 -C2 … -Cn 0 0 0 0 0
Var. Z X1 X2 … Xn S1 S2 … Sn NK
Dasar
S1 0 A11 A12 … A1n 1 0 0 0 B1
… … … … … … … … … … …
1. Periksa apakah tabel layak atau tidak. Tabel dikatakan tidak layak
apabila solusi (nilai kanan) ada yang bernilai negative. Ketika tabel
tidak layak maka tabel tidak dapat diteruskan untuk mencari nilai
optimalnya.
2. Tentukan kolom kunci. Penentuan kolom kunci dilihat dari tiap
koefisien fungsi tujuan (nilai di sebelah kanan baris z) dan tergantung
dari bentuk tujuan. Jika tujuannya adalah maksimisasi kolom kunci
dengan koefisien paling negative yang akan digunakan. Namun jika
tujuannya adalah minimisasi, kolom dengan koefisien positif terbesar
yang menjadi kolom kunci. Saat kolom kunci ditandai dan ditarik ke
atas, maka kita akan memperoleh variabel keluar. Jika nilai untuk
tujuan maksimisasi dan minimisasi lebih dari pilih salah satu secara
sembarang.
3. Tentukan baris kunci. Baris kunci ditentukan setelah membagi nilai
solusi (nilai kanan) dengan nilai kolom kunci yang bersesuaian (nilai
yang terletak dalam satu baris). Dimana nilai negatif dan 0 pada kolom
kunci tidak akan digunakan sebagai pembagi. Baris kunci yakni baris
yang memiliki rasio pembagian terkecil dimana ketika baris kunci
ditandai dan ditarik ke kiri, maka kita akan didapatkan variabel keluar.
Jika rasio pembagian yang terkecil didapatkan lebih dari satu, maka
pilihlah salah satunya secara sembarang.
4. Tentukan elemen kunci. Elemen kunci yakni nilai yang tepat berada
pada perpotongan kolom dan baris kunci.
5. Bentuk tabel simpleks baru. Dimana tabel yang baru digunakan untuk
menghitung nilai baris kunci baru. Baris kunci yang baru ini adalah
baris kunci lama yang telah dibagi dengan elemen kunci. Baris baru
lainnya merupakan pengurangan nilai kolom kunci baris yang
bersangkutan dikali baris kunci baru dalam satu kolom terhadap baris
lamanya yang terletak pada kolom tersebut.
6. Selanjutnya Periksa apakah tabel sudah optimal. Untuk tujuan
maksimisasi, tabel dikatakan optimal apabila semua nilai pada baris z
sudah positif atau 0. Sementara pada tujuan minimisasi, tabel
dikatakan optimal jika semua nilai pada baris z sudah negatif atau 0.
KERANGKA PIKIR
Keuntungan Maksimum
BAB III
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data
sekunder yakni data yang diperoleh peneliti melalui perantara berupa buku catatan
hasil kegiatan produksi pada UMKM Wanita Usaha Mandiri. Adapun teknik
pengumpulan data yang akan membantu analisis dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara
meninjau secara langsung kondisi objek yang akan di teliti. Werner &
Schoepfle (1987) dalam (Hasanah, 2016) Observasi adalah proses
mengamati secara sistematis aktivitas manusia dan pranata fisik,
berlangsung terus menerus dari tempat kejadian alam dan
menghasilkan fakta-fakta. Oleh karena itu observasi merupakan bagian
integral dari penelitian lapangan etnografi.
b. Wawancara
Wawancara merupakan metode ketika subjek dan peneliti bertemu,
berkomunikasi dan berinteraksi dalam situasi tertentu untuk proses
mendapatkan infromasi berupa data yang diperoleh secara langsung
dari subjek penelitian (Rosaliza, 2015).
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara mendapatkan data berupa buku, arsip,
dokumentasi, dan gambar yang berkaitan dengan hal-hal atau variabel
yang akan diteliti.
D. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan linier programming metode simpleks dengan bantuan
aplikasi POM-QM for Windows. Namun sebelum masuk ke penggunaan
metode simplek terdapat beberapa elemen yang harus ditentukan terlebih
dahulu, dimana penetuan beberapa elemen tersebut merupakan bagian
langkah-langkah dalam pemecahan masalah optimalisasi dalam
mengkombinasikan penjualan produk - produk. Adapun elemen-elemen
tersebut yaitu:
1. Menentukan variabel keputusan
Rumus: X1, X2,…,Xn
Dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini yakni:
a. Empek-empek (X1)
b. Abon Ikan (X2)
c. Kerupuk Ikan (X3)
d. Keripik Tempe (X4)
e. Wedang Jahe (X5)
2. Menentukan fungsi tujuan
Rumus:
Zmax = c1X1 + c2X2 + … + cnX2
3. Menentukan fungsi kendala
Rumus: a1X1 + a2X2 + … + a1Xn (=, ≤, ≥)b1
a2X1 + a2X2 + … + a2Xn (=, ≤, ≥)b1
….
Dalam metode simplek perlu dibuat terlebih dahulu tabel simplek yang
berisi fungsi Batasan, jenis produk, tujuan pengalokasian dan kapasitas
maksimum sumberdaya. Adapun disajikan tabel simpleks sebagai berikut:
Jenis Produk
Satua RHS/
Fungsi Kendala Empek- Keripik
n Abon Ikan Kerupuk Wedang stok
Empek Tempe
(X2) Ikan (X3) Jahe (X5)
(X1) (X4)
Bahan Baku
Produk (a) Rp aX1 aX2 aX3 aX4 aX5 ≤ RHS a
Tenaga Kerja (b) Rp bX2 bX2 bX3 bX4 bX5 ≤ RHS b
Kapasitas
Produksi (c) Rp cX3 cX2 cX3 cX4 cX5 ≤ RHS c
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan
pemaknaan ganda, sehingga perlu penegasan yang dimaksud oleh judul yang
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Optimalisasi adalah upaya memaksimalkan produk-produk UMKM
Wanita Usaha Mandiri dengan mempertimbangkan input yang
dimiliki.
2) Kombinasi adalah perpaduan antar produk untuk memaksimalkan
keuntungan.
3) Penjualan adalah kegiatan menjual produk-produk yang dihasilkan
UMKM Wanita Usaha Mandiri
4) Proses Produksi merupakan urutan kegiatan dalam memanfaatkan
input produksi sehingga di hasilkan output produksi.
5) Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh setiap anggota UMKM
Wanita Usaha Mandiri yang tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya
produksi yang terdiri atas biaya penyusutan.
6) Biaya variabel yakni biaya yang digunakan dalam proses produksi
yang dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi.
7) Biaya total adalah keseluruhan biaya yang di keluarkan selama proses
produksi yakni biaya tetap dan biaya variabel.
8) Permintaan adalah banyaknya jumlah produk yang diinginkan oleh
pelanggan dalam satuan bungkus
9) Penerimaan adalah jumlah hasil perkalian dari penjualan produk
dengan jumlah produk dalam satuan rupiah.
10) Keuntungan adalah penerimaan yang diperoleh tiap produk dikurangi
dengan jumlah biaya yang dikeluarkan dalam satuan rupiah.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, T. (2015). Penerapan Algoritma Simpleks dalam Aplikasi Penyelesaian
Masalah Program Linier. Jurnal TIMES, IV(1), 18–21.
Firmansyah, Panjaitan, D. J., Salayan, M., & Silalahi, A. D. (2020). OPTIMASI
BIAYA PRODUKSI DENGAN SIMPLEX. Journal Of Community Service
and Research, 4 nomor 3, 66–76.
Hasanah, H. (2016). Teknik-teknik observasi. Jurnal At-Taqaddum, 8, 21–46.
Lalang, D., Maro, L., & Onmay, W. T. (2020). Penggunaan Metode Simpleks
Terhadap Keuntungan Harian pada Usaha Rumah Makan Viola. Jurnal
Saintek Lahan Kering, 3(2622), 29–34.
Rahayu, Y., Nurhadiyono, B., & Izzhati, D. N. (2014). Analisis linier
programming untuk optimalisasi kombinasi produk. Jurnal Teknologi
Informasi, 13(4), 232–237.
Rosaliza, M. (2015). Wawancara, Sebuah Interaksi Komunikasi dalam Penelitian
Kualitatif. Jurnal Ilmu Budaya, Volume 11(Nomor 2).
Rotinsulu, F. N. C., Dundu, A. K. T., & Tjakra, J. (2020). Optimalisasi Komposisi
Tipe Rumah pada Pengembangan Perumahan Puri Kelapa Gading. Jurnal
Sipil Statistik, 8(1), 91–98.
Rumetna, M. S., Lina, T. N., Yusuf, M., Sitaniapessy, S. F., Soulisa, D. I.,
Sihombing, S., Kareth, S., & Kadiwaru, Y. (2020). Optimalisasi Penjualan
Noken Kulit Kayu Menggunakan Metode Simpleks dan Software POM- QM.
Computer Based Information System Journal, 02, 37–45.
https://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/cbis
Sarfiah, S. N., Atmaja, H. E., & Verawati, D. M. (2019). UMKM SEBAGAI
PILAR MEMBANGUN EKONOMI BANGSA. Jurnal REP ( Riset Ekonomi
Pembangunan ), 4(1), 137–146. http://dx.doi.org/10.31002/rep.v4i2.1952
Setiawan, T. H., Matematika, J., & Pamulang, U. (2020). Optimalisasi keuntungan
produk cake dengan metode simpleks. Jurnal Statistik Dan Matematika, 2(1),
34–44.
Sholihah, N. H., & Ahmad, M. J. (2022). Pendampingan UMKM Dalam
Pengembangan Dan Pemasaran Produk “Tahu Tek” di Era Teknologi
Modern. Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol 7 No 2, 91–94.
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jpm17/article/view/6868
Soimah, N., Messi, M., & Imelda, D. Q. (2021). Strategi Pemerintah Provinsi
Kalimantan Utara Terhadap UMKM Pada Masa Pemulihan Ekonomi Pasca
Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Ekonomi, 122–127.
Suci, Y. R. (2017). Perkembangan UMKM( Usaha Mikro Kecil dan Menengah )
di Indonesia. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos, Vol 6 No 1, 51–58.
https://journal.upp.ac.id/index.php/cano/issue/view/56
Waryanto, H., Setiawan, T. H., ilmadi, & Aden. (2019). Statistik pengendalian
kualitas (Issue 1). UNPAM PRESS. http://eprints.unpam.ac.id/8089/
Wildayanti, R. F. (2017). Analisis Keterkaitan Sektor Pertanian Dan Pengaruhnya
Terhadap Perekonomian Indonesia (Analisis Input Ouput). Jurnal Economia,
Vol 13 No.
Zulyadaini. (2017). Program Linier. Tangga Ilmu.
Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah.
Di akses pada tanggal 16 Juni 2022 dari
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39653/uu-no-20-tahun-2008
http://sidaracantik.kaltaraprov.go.id/web/data_sektoral/view/enc-
eyJtZW51X21lbnUiOiIzNiIsIm1lbnVfdXJ1c2FuIjoiMiIsIm1lbnVfYmlkYW5nIjo
iMTciLCJtZW51X2luZGlrYXRvciI6IjEyOCJ9