Anda di halaman 1dari 24

OPTIMALISASI KOMBINASI PENJUALAN PRODUK PADA

UMKM WANITA USAHA MANDIRI DENGAN PENDEKATAN


LINIER PROGRAMMING

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH:
NURSIMA
19.402020.18

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumber daya alam


yang sangat kaya. Kekayaan sumber daya tersebut, termasuk sumber daya air,
sumber daya tanah, sumber daya hutan, sumber daya laut, dan keanekaragaman
hayati yang terkandung di dalamnya, yang tersebar luas di setiap pulau di
Indonesia. Sumber daya alam tersebut dapat dijadikan modal untuk mencapai
pembangunan ekonomi Indonesia(Wildayanti, 2017). Pembangunan ekonomi
perlu dilakukan untuk mengatasi kemiskinan, mengurangi pengangguran hingga
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Pembangunan ekonomi dilakukan dengan meningkatkan pendapatan per


kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil
melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan,
peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan
manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Meningkat dan menurunnya pertumbuhan ekonomi indonesia dapat
dipengaruhi oleh banyak faktor yang salah satu nya adalah dengan adanya Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM merupakan bagian dari
perekonomian nasional yang mempunyai potensi besar untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat serta memainkan peran penting dalam pertumbuhan
ekonomi negara.

Perekonomian Indonesia mendorong pemerintah untuk terus


memberdayakan dan mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Industri tersebut mampu menyerap tenaga kerja yang cukup dan memberikan
peluang bagi UMKM untuk tumbuh dan bersaing dengan perusahaan yang
cenderung menggunakan modal dalam jumlah besar. Mengingat UMKM
merupakan sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja terbesar di
Indonesia (Sholihah & Ahmad, 2022). UMKM memiliki kontribusi yang besar
dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu menyerap lebih dari 99,45% tenaga kerja
dan sumbangan terhadap PDB sekitar 30% (Suci, 2017).

Upaya memajukan dan mengembangkan sektor UMKM akan mampu


menyerap lebih banyak tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
yang terlibat sehingga mengurangi pengangguran (Suci, 2017). Tidak hanya itu,
Pemberdayaan dan pengembangan UMKM pada suatu daerah akan berpengaruh
terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dan akan menarik
lebih banyak masyarakat untuk ikut berkecimpung dalam dunia bisnis seperti
UMKM sehingga terjadi peningkatan terhadap jumlah umkm di suatu daerah . Hal
ini juga yang terjadi pada salah satu daerah di Indonesia yaitu Kabupaten
Bulungan provinsi Kalimantan Utara yang mengalami peningkatan jumlah umkm
yang signifikan dari tahun 2020 hingga tahun 2021.

S
umber:

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa jumlah pertumbuhan UMKM


di Kabupaten Bulungan mengalami peningkatan dari tahun 2020 hingga 2021
sebesar 146%. Namun kenaikan jumlah UMKM ini berbanding terbalik dengan
jumlah penjualan UMKM yang berdasarkan observasi Disperindagkop Kabupaten
Bulungan, penjualan UMKM di Kabupaten Bulungan mengalami penurunan yang
signifikan sejak Maret 2020 hingga Juni 2020 sebagai akibat dari penerapan
kebijakan social distancing.
Selama pandemi COVID-19, masalah utama yang dihadapi UMKM
adalah penurunan penjualan akibat pandemi dan konsekuensi dari kebijakan
mitigasinya, yang mengakibatkan penurunan omset bisnis dan dengan demikian
terjadi sedikit penurunan terhadap perputaran modal usaha. Selain itu, terdapat
pula permasalahan seperti hambatan distribusi produk dan sulitnya memperoleh
bahan baku komersial (Soimah et al., 2021).

Soimah dan Octaviana, (2021) melakukan penelitian terkait dampak


pandemic covid-19 terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten Bulungan,
menunjukkan bahwa selama pandemi COVID-19, terjadi penurunan omzet
pendapatan UMKM sebesar 72,7% dan mengakibatkan penjualan menurun hingga
30%. Hal ini terutama berdampak pada pendapatan dari usaha fotokopi dan
percetakan yang menurun drastis, terkhususnya bagi yang berlokasi dekat dengan
institusi pendidikan seperti sekolah dan kampus sebagai akibat kebijakan dari
metode pembelajaran dari rumah atau yang biasa kita sebut daring (Dalam
Jaringan). Namun jenis bisnis kuliner dinilai lebih stabil di situasi pandemi karena
banyak pebisnis menawarkan produknya melalui media sosial dan menawarkan
jasa pesan antar (Delivery Order) sebagai strategi untuk bertahan. Hal demikian
juga berlaku pada UMKM Poklahsar “Wanita Usaha Mandiri” dimana selama
masa pandemic covid-19 mengalami penurunan pemesanan sehingga harus
mengatur strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan dan menghindari
kerugian.

UMKM pada Kelompok Usaha Pengolah dan Pemasar (Poklahsar)


“Wanita Usaha Mandiri” Merupakan sebuah usaha yang bergerak dibidang
kuliner yang berada di Desa Bunyu Selatan Kecamatan Bunyu Kabupaten
Bulungan yang beranggotakan seluruhnya Wanita sebagai upaya untuk
memberdayakan masyarakat setempat dan terutama kaum wanita sehingga
memiliki penghasilan tambahan yang akan membantu meningkatkan
perekonomian keluarga. Usaha ini memproduksi olahan hasil pertanian dan
perikanan seperti aneka kripik minuman jahe instan, aneka kue kering, kue gapit,
rengginang, kembang goyang dan juga abon tulang ikan. Namun produksi yang
dilakukan oleh usaha ini dilaksanakan perorangan yang bergantung pada
banyaknya permintaan pemesanan pelanggan dan ketersediaan bahan baku.
Terjadi penurunan pemesanan selama masa pandemic covid-19, namun UMKM
“Wanita Usaha Mandiri” berusaha bangkit pascapandemi dan pemesanan maupun
pendistribusian produk-produknya telah berjalan normal.

Dalam sebuah usaha, seorang pengusaha harus dapat memutuskan


penggunaan sumber daya yang ada untuk mendapatkan volume produksi
seoptimal mungkin, sehingga ketika produk tersebut dijual akan mendapatkan
hasil penjualan yang baik atau dengan kata lain pemanfaatan input yang dimiliki
menghasilkan output yang menguntungkan. Karena terkadang kompleksitas
alokasi dan kendala yang dihadapi ketika mengalokasikan sumber daya yang
tersedia berujung pada hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Misalnya,
setelah produk dibuat ternyata kebutuhan pelanggan tidak sebanyak yang
dihasilkan, sehingga komoditas sulit dijual, sementara bahan baku terbatas, tenaga
terampil aktif dan kreatif terbatas, mesin untuk pengolahan dan produksi terbatas,
dana terbatas, ruang penyimpanan barang jadi terbatas serta permintaan publik
yang menjadi terbatas dan berakibat pada kerugian yang di alami usaha tersebut
(Rahayu et al., 2014).

Untuk menjaga kelangsungan dan pertumbuhan usaha, perlu diambil


langkah-langkah untuk mendistribusikan dan memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki untuk meningkatkan keuntungan. Oleh karena itu, diperlukan suatu
teknik atau metode untuk mengoptimalkan produk-produk yang dihasilkan dengan
menentukan kombinasi yang tepat antar produk agar penjualannya memperoleh
keuntungan yang optimal (Rumetna et al., 2020). Optimalisasi yang dimaksud
merupakan upaya unit bisnis untuk memaksimalkan hasil (output) dengan
mempertimbangkan input. Sebuah usaha memaksimalkan keuntungan sehingga
dapat memperoleh kedudukan yang baik di pasar secara geografis maupun untuk
produk itu sendiri. Maka untuk menyelesaikan masalah tersebut dapat digunakan
program linear dengan metode simpleks. Metode simpleks adalah proses
matematis yang digunakan untuk menemukan solusi optimal dari suatu masalah
program linier. Sebagai alat bantu dalam proses perhitungan, dapat gunakan alat
bantu QM for Windows.
Program Linear adalah teknik matematika untuk menyusun dan
memecahkan masalah optimasi menggunakan bahasa pemrograman dengan fungsi
objektif dan kendala yang bersifat linier. Di dalam program linear terdapat metode
simpleks yang digunakan untuk menyelesaikan program linear dengan Teknik
pengambilan keputusan dalam pengalokasian sumber daya yang ada(Rumetna et
al., 2020). Metode simpleks adalah metode pemecahan masalah program linier
yang digunakan oleh pengambil keputusan untuk menggabungkan produk yang
akan dijual untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal(Lalang et al., 2020).
Untuk mempermudah proses perhitungan dan mendapatkan hasil yang lebih
optimal, proses perhitungan dibantu oleh software POM-QM for Windows.
Perangkat lunak ini sangat membantu untuk mempermudah optimalisasi penjualan
produk dan memperkirakan keuntungan maksimum yang diperoleh dari setiap
produksi yang dilakukan oleh UMKM Poklahsar “Wanita Usaha Mandiri” dalam
jangka waktu satu tertentu dengan cepat dan tepat, sehingga memiliki perkiraan
perhitungan yang akurat.

Berdasarkan pemaparan yang disebutkan diatas maka peneliti tertarik


untuk melakukan penelitian terhadap kombinasi yang tepat untuk mencapai
keuntungan optimal penjualan yang akan diperoleh oleh poklahsar “Wanita Usaha
Mandiri” dengan dibantu linier programming metode simpleks dimana
keuntungan tersebut tentunya akan meningkatkan penghasilan dan menambah
semangat dalam berbisnis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kombinasi produk yang tepat untuk keuntungan optimal yang
dapat diperoleh oleh Poklahsar “Wanita Usaha Mandiri”?
2. Berapa keuntungan optimal yang akan di peroleh oleh Poklahsar “Wanita
Usaha Mandiri” dengan menggunakan metode simpleks?
C. Tujuan
1. Mengetahui kombinasi produk yang tepat untuk pendapatan optimal yang
dapat diperoleh Poklahsar “Wanita Usaha Mandiri”!
2. Mengetahui keuntungan optimal yang di peroleh oleh Poklahsar “Wanita
Usaha Mandiri” setelah penerapan kombinasi produk yang tepat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki definisi yang


berbeda pada setiap literatur menurut beberapa instansi atau lembaga bahkan
undang- undang (Sarfiah et al., 2019). Sesuai dengan pasal 1 ayat (1) (2) (3)
Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM), UMKM didefinisikan sebagai berikut:

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau


badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam UndangUndang ini.
4. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh
badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha
nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing
yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
Soimah dan Octaviana (2021) Rotinsulu et al., (2020) mengadopsi
pendapat Firmansyah (2018) bahwa UMKM adalah usaha kecil masyarakat yang
didirikan atas prakarsa seseorang. Banyak orang beranggapan bahwa UMKM
hanya akan menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Padahal, UMKM telah
berperan dalam mengurangi pengangguran di Indonesia, dan UMKM juga
memanfaatkan secara optimal sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut.

Terdapat empat karakteristik UMKM di Indonesia yaitu (1) UMKM tidak


membutuhkan modal yang banyak seperti perusahaan besar, sehingga membentuk
bisnis ini tidak sesulit perusahaan besar. (2) Tenaga kerja yang dibutuhkan tidak
memerlukan pendidikan formal. (3) mereka kebanyakan berada di pedesaan dan
tidak membutuhkan infrastruktur seperti perusahaan besar dan (4) UMKM
memiliki ketahanan yang kuat ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi (Sarfiah et
al., 2019).

Poklahsar “Wanita Usaha Mandiri” merupakan salah satu UMKM yang


berada di Desa Bunyu Selatan Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan Provinsi
Kalimantan Utara. Usaha yang telah berdiri sejak tahun 2013 ini memiliki 13
orang anggota yang merupakan ibu-ibu rumah tangga yang ingin membantu
meningkatkan pendapatan keluarga. Dalam UMKM ini, setiap orang memiliki
produk olahan masing-masing yang dapat terdiri dari 1 hingga 4 produk
perorangnya. Dalam proses produksi tiap produknya dilakukan secara perorangan
termasuk dalam pencatatan penjualan hingga keuangannya.

Adapun produk yang diproduksi oleh UMKM ini adalah kripik pisang,
kripik sukun, kripik tempe, kripik paria, kerupuk ikan, minuman jahe instan,
aneka kue kering, kue gapit, rengginang, kembang goyang dan juga abon dari
tulang ikan. Usaha ini memproduksi produk-produk tersebut berdasarkan
pemesanan pelanggan selain itu produk juga dititipkan kepada warung kelontong
dimana telah terjalin relasi sebelumnya sehingga tidak terkendala dengan
pemasaran. Karena usaha ini merupakan usaha yang bersifat rumahan atau home
industry maka jumlah produk yang produksi sangat terbatas. Selain itu
kesempatan dalam melakukan produksi juga tergantung pada waktu luang yang
dimiliki mengingat setiap anggota kelompok UMKM ini merupakan ibu rumah
tangga yang juga mengurus keluarganya. Permasalahan yang memaksimalkan
keuntungan penjualan produk-produk pada UMKM Poklahsar Wanita Usaha
Mandiri adalah proses mencari solusi untuk mencapai kombinasi produk yang
tepat untuk keuntungan yang maksimal.

B. Optimalisasi

Optimalisasi merupakan upaya unit bisnis untuk memaksimalkan hasil


(output) dengan mempertimbangkan input. Rotinsulu et al., (2020) mengadopsi
pendapat Santina, dkk (2018) yang berpendapat bahwa optimalisasi adalah
mencari langkah terbaik dalam proses pekerjaan untuk mendapatkan keuntungan
tanpa mengurangi kualitas pekerjaan. Optimalisasi (Optimization) adalah suatu
proses untuk mencari hasil terbaik. Sistem ini umumnya mengacu pada teknik
pemrograman matematika yang membahas atau membuat jalannya program
penelitian (research programming) tentang masalah yang sedang dihadapi
(Rotinsulu et al., 2020). Optimalisasi akan mengatasi masalah keterbatasan
sumber daya untuk mengambil keputusan terbaik dalam rangka memperoleh hasil
yang sesuai dengan yang diharapkan. Dalam bisnis, usaha yang dilakukan dalam
mengoptimalkan sumber daya yang ada tentunya akan berdampak pada
peningkatan volume penjualan dan keuntungan dari penjualan itu sendiri.

Dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada, pencatatan secara


terperinci setiap detail dalam proses produksi akan berpengaruh terhadap
kesesuaian produk yang dihasilkan dan seberapa banyak waktu yang dibutuhkan
dalam sekali produksi. Ketika kualitas bahan baku baik maka produk yang
dihasilkan juga akan baik. Namun, kualitas bahan baku yang buruk juga dapat
menyebabkan hasil produksi yang buruk. Ukuran bahan baku yang sangat detail
akan membuat perhitungan analitis menjadi lebih baik. Kualitas produk yang baik
akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan(Waryanto et al., 2019).

Kuantitas yang tidak di analisis dan tidak diperkirakan sebelum proses


produksi akan menghasilkan produk yang berlebih sehingga kualitas produk
menurun dan akan menjadi produk yang terbuang percuma. Penjualan yang
kurang optimal akan mengakibatkan kerugian, artinya keuntungan tidak seoptimal
yang diharapkan. Di sisi lain, jika diramalkan dan dianalisa dengan baik, produk
yang dihasilkan tersebut tidak akan jauh dari permintaan yang dapat menjadikan
produk tersebut tidak penting atau bahkan salah. Keuntungan yang diperoleh akan
lebih optimal sesuai dengan yang diharapkan(Setiawan et al., 2020). Dalam
sebuah bisnis pengalokasian sumber daya seperti modal, bahan baku yang
dibutuhkan, tenaga kerja dan mesin yang digunakan erat kaitannya dengan linear
programming.

C. Program Linier

Program linier atau linear programming adalah teknik pemrograman


analitik, yang analisisnya menggunakan metode matematika yang digunakan
untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya dan produk yang
terbatas sehingga menghasilkan keuntungan yang tinggi saat menjual produk.
Metode ini sangat berguna untuk menyelesaikan masalah dalam bentuk dan
susunan representasi masalah yang diselesaikan dengan program linier.

Model pemrograman linier memiliki dua jenis fungsi yaitu fungsi tujuan
(objective function) dan fungsi kendala (constraint functions). Fungsi tujuan yakni
fungsi yang menggambarkan sasaran permasalahan linear programming yang
mengatur pengoptimalan sumber daya dalam rangka memperoleh keuntungan
maksimal dengan penggunaan biaya yang minimal dan akan di susun dalam
bentuk model fungsi matematika linear. Selanjutnya fungsi tersebut akan
dimaksimalkan atau diminimumkan dengan kendala-kendala yang ada (Rahayu et
al., 2014).

Dalam program linier terdapat beberapa metode yaitu metode grafik,


metode aljabar, metode gauss jhordan, dan metode simpleks. Dimana sebagian
besar masalah pemrograman linier di dunia nyata memiliki lebih dari dua variabel
yang penyelesaiannya dengan metode bagan dianggap kurang efektif. Metode
aljabar digunakan dalam mencari pemecahan masalah namun metode ini menjadi
sulit ketika memiliki lebih dari tiga variabel, kemudian metode gausss jordan
harus lebih teliti dalam prosesnya untuk mendapatkan solusi
minimum(Firmansyah et al., 2020). Sementara metode simpleks menggunakan
cara yang sistematis dan berulang-ulang dengan Batasan tertentu hingga di
dapatkan suatu fungsi atau pemecahan dasar yang optimum.
Selain itu Faktor-faktor produksi, tingkat keuntungan dan produk yang
dihasilkan memiliki hubungan linear yang saling berkaitan sehingga digunakan
pemecahan masalah optimalisasi. Optimalisasi diselesaikan dengan suatu alat
analisis dalam program linear yang dengan perhitungan iterasi atau berulang-
ulang mencapai solusi optimal yaitu menggunakan metode simpleks.

D. Metode Simpleks

Metode Simpleks adalah salah satu prosedur yang paling luas


penggunaannya untuk pemecahan persoalan pemrograman linier, bahkan
digunakan untuk penyelesaian dari program-program komputer. Metode
Simpleks merupakan prosedur atau algoritma yang digunakan untuk menghitung
dan menyimpan banyak angka pada iterasi-iterasi awal dan untuk pengambilan
keputusan pada iterasi- iterasi berikutnya. Beberapa kelebihan dari metode
simpleks adalah jumlah variabel bisa lebih dari satu, hasil akhir lebih akurat dan
terlihat sisa dari keterbatasan yang ada (Chandra, 2015). Metode Simpleks
digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah program linear dengan
pertidaksamaan dan variabel-variabel yang cukup banyak.

Sebelum dilakukan perhitungan iteratif untuk menemukan solusi optimal,


hal yang harus dilakukan pertama kali adalah mengubah bentuk umum
pemrograman linier ke dalam bentuk baku dahulu. Bentuk baku yang mengubah
persamaan kendala ke dalam bentuk sama dengan, mewakili satu variabel basis
awal dari setiap fungsi kendala. Variabel basis awal memperlihatkan status
sumber daya pada kondisi awal sebelum ada aktivitas yang dilakukan. Artinya,
variabel keputusan masih bernilai nol sehingga meskipun fungsi kendala pada
bentuk umum pemrograman linier telah berubah menjadi bentuk persamaan,
fungsi kendala tersebut akan tetap berubah(Zulyadaini, 2017). Hal- hal yang harus
diperhatikan saat membuat bentuk baku, yaitu :

1. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≤ dalam bentuk umum, dirubah


menjadi persamaan (=) dengan menambahkan satu variabel slack
2. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≥ dalam bentuk umum, dirubah
menjadi persamaan (=) dengan mengurangkan satu variabel surplus.
3. Fungsi kendala dengan persamaan dalam bentuk umum, ditambahkan satu
artificial variabel (variabel buatan).

Selain itu perlu diperhatikan juga bahwa metode simpleks hanya bisa dipakai
(diaplikasikan) pada bentuk standar, sehingga jika tidak dalam bentuk standar
harus ditransformasikan dulu menjadi bentuk standar. Untuk memudahkan
melakukan transformasi ke bentuk standar, beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Fungsi Pembatas
a) Fungsi pembatas yang memiliki tanda < diubah menjadi suatu bentuk
persamaan (bentuk standar) dengan cara menambahkan suatu variabel
baru yang dinamakan slack variabel.
b) Jumlah total slack variabel bergantung pada fungsi pembatas.
2. Fungsi Tujuan
a) Karena terdapat slack variabel pada fungsi pembatas, maka fungsi
tujuan harus ikut menyesuaikan yakni dengan memasukkan unsur
slack variabel ini.
b) Dikarenakan slack variabel tidak memiliki pengaruh apa-apa terhadap
fungsi tujuan, maka konstanta dituliskan nol untuk slack variabel
tersebut.

Adapun bentuk program linear sebagai berikut:

1. Fungsi Tujuan: Maksimumkan


F = C1X1 + C2X2 + …. + CnXn
Dimana:
2. Fungsi Pembatas:
a11X11 + a12X12 +…. a1nXn ≤ b1
a21X21 + a22X22 +.…+ a2nXn ≤ b2
……. …….. ……. …..
am1Xm1 + am2Xm2 +…+ amnXn ≤ bm

Bentuk program linear di atas dirubah menjadi bentuk standar metode


simplek berikut:

Fungsi Tujuan: Maksimumkan


Z – C1X1 - C2X2 - …. – CnXn - 0S1 - 0S2 -. . .- 0Sn = NK

Fungsi Pembatas:

A11X11 + A12X12 +…+ A1nXn + S1 + 0S2 +. . .+ 0Sn = b1

A21X21 + A22X22 +.…+ A2nXn + 0S1 + 1S2 +. . .+ 0Sn = b2

……. …….. ……. ….. ….. …. ….. = …

Am1Xm1 + Am2Xm2 +.…+ AmnXn + S1 + 0S2 +. . .+ 1Sn = bm

Var. Kegiatan Slack Var

Menurut Zuldayani (2017) adapun langkah-langkah pembentukan tabel


simpleks, adalah sebagai berikut:

1. Setelah fungsi batasan dirubah ke dalam bentuk persamaan (bentuk standar),


maka untuk menyelesaikan masalah program linier dengan metode simpleks
menggunakan suatu kerangka tabel yang disebut dengan tabel simpleks.

2. Tabel ini mengatur model ke dalam suatu bentuk yang memungkinkan untuk
penerapan penghitungan matematis menjadi lebih mudah

3. Dalam perhitungan iterative menggunakan tabel, bentuk baku yang sudah


diperoleh hendaknya dibuat ke dalam bentuk tabel.

4. Semua variabel yang bukan variabel basis mempunyai solusi (nilai kanan) sama
dengan nol dan koefisien variabel basis pada baris tujuan harus sama dengan 0.
Oleh karena itu pembentukan awal tabel berdasarkan variabel basis awal harus
dibedakan.

Tabel simplek
Var. Z X1 X2 … Xn S1 S2 … Sn NK
Dasa
r
Z 1 C1 -C2 … -Cn 0 0 0 0 0

Var. Z X1 X2 … Xn S1 S2 … Sn NK
Dasar
S1 0 A11 A12 … A1n 1 0 0 0 B1

S2 0 A21 A22 … A2n 0 1 0 0 B2

… … … … … … … … … … …

Sn 0 Am1 Am2 … Amn 0 0 0 1 Bm

Sumber: (Zulyadaini, 2017)

Adapun langkah-langkah penyelesaian tabel simplek, sebagai berikut:

1. Periksa apakah tabel layak atau tidak. Tabel dikatakan tidak layak
apabila solusi (nilai kanan) ada yang bernilai negative. Ketika tabel
tidak layak maka tabel tidak dapat diteruskan untuk mencari nilai
optimalnya.
2. Tentukan kolom kunci. Penentuan kolom kunci dilihat dari tiap
koefisien fungsi tujuan (nilai di sebelah kanan baris z) dan tergantung
dari bentuk tujuan. Jika tujuannya adalah maksimisasi kolom kunci
dengan koefisien paling negative yang akan digunakan. Namun jika
tujuannya adalah minimisasi, kolom dengan koefisien positif terbesar
yang menjadi kolom kunci. Saat kolom kunci ditandai dan ditarik ke
atas, maka kita akan memperoleh variabel keluar. Jika nilai untuk
tujuan maksimisasi dan minimisasi lebih dari pilih salah satu secara
sembarang.
3. Tentukan baris kunci. Baris kunci ditentukan setelah membagi nilai
solusi (nilai kanan) dengan nilai kolom kunci yang bersesuaian (nilai
yang terletak dalam satu baris). Dimana nilai negatif dan 0 pada kolom
kunci tidak akan digunakan sebagai pembagi. Baris kunci yakni baris
yang memiliki rasio pembagian terkecil dimana ketika baris kunci
ditandai dan ditarik ke kiri, maka kita akan didapatkan variabel keluar.
Jika rasio pembagian yang terkecil didapatkan lebih dari satu, maka
pilihlah salah satunya secara sembarang.
4. Tentukan elemen kunci. Elemen kunci yakni nilai yang tepat berada
pada perpotongan kolom dan baris kunci.
5. Bentuk tabel simpleks baru. Dimana tabel yang baru digunakan untuk
menghitung nilai baris kunci baru. Baris kunci yang baru ini adalah
baris kunci lama yang telah dibagi dengan elemen kunci. Baris baru
lainnya merupakan pengurangan nilai kolom kunci baris yang
bersangkutan dikali baris kunci baru dalam satu kolom terhadap baris
lamanya yang terletak pada kolom tersebut.
6. Selanjutnya Periksa apakah tabel sudah optimal. Untuk tujuan
maksimisasi, tabel dikatakan optimal apabila semua nilai pada baris z
sudah positif atau 0. Sementara pada tujuan minimisasi, tabel
dikatakan optimal jika semua nilai pada baris z sudah negatif atau 0.

Adapun rumus yang digunakan dalam tabel simplek yaitu:


a) Menentukan baris kunci:
NK Fungsi Pembatas
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 =
Nilai kolom kunci fungsi pembatas
𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑢𝑛𝑐𝑖 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 (𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓)
b) Perubahan-perubahan nilai baris
Nilai baris kuncilama
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑢𝑛𝑐𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑢 =
angka kunci
Nilai baris yang lain = Baris lama – ((Nilai baris kunci baru) x
angka kolom kunci baris ybs).
Untuk mempermudah dalam proses perhitungan dan mendapatkan hasil
yang lebih optimal, maka proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan
software POM-QM for Windows. Software ini sebagai bagian dari teknologi
informasi yang sangat membantu untuk mempermudah optimalisasi kinerja yang
dalam hal ini adalah kombinasi produk-produk UMKM Wanita Usaha Mandiri.

Adapun langkah-langkah dalam penggunaan POM-QM For windows adalah


sebagai berikut:

1. Instal aplikasi POM-QM For Windows pada computer atau laptop


2. Buka aplikasi POM-QM For Windows
3. Klik module lalu pilih linier programming
4. Klik menu kemudian pilih New
5. Pada kotak title, isi judul sesuai dengan masalah yang akan diselesaikan.
6. Pada Number of Constrain isi jumlah Batasan sesuai kasus
7. Pada number of variabel, isi jumlah variabel sesuai dengan kasus
8. Pada menu objective klik maximize dan klik OK.

KERANGKA PIKIR

UMKM Wanita Usaha Mandiri


Belum memiliki perencanaan dalam
mengkombinasikan produk

Kendala yang dihadapi


- Bahan baku
- Tenaga Kerja
- Permintaan

Perencanaan Penjualan Optimal

Pendekatan Linier Programming


(Metode Simpleks)

Kombinasi Produk Optimal

Keuntungan Maksimum
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni penelitian


kuantitatif. Penelitian kuantitatif dimaksudkan untuk menganalisis fenomena yang
bersifat kuantitatif. Dengan menentukan variabel-variabel yang akan diteliti dan
melihat keuntungan optimal produk- produk dengan menggunakan model linier
sesuai fakta di lapangan. Dengan mengumpulkan bahan penelitian dari pemilik
usaha dan mengambil sampel berupa data sekunder yang akan diolah dan
digunakan dalam analisis data. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk
menghitung optimalisasi kombinasi keuntungan usaha dengan alat analisis yaitu
program linier dengan metode simpleks yang di bantu software QM for Windows
ver. 5.2.

B. Tempat dan Pelaksanaan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada UMKM “Wanita Usaha Mandiri” Desa


Bunyu Selatan Kecamatan Bunyu Kabupaten Bulungan. Pemilihan lokasi
penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa
UMKM “Wanita Usaha Mandiri” merupakan salah satu usaha yang bergerak
dalam bidang kuliner yang mengolah produk olahan dari pertanian maupun
perikanan dan memiliki keragaman produk namun memiliki permasalahan terkait
keterbatasan sumber daya produksi yang dimilikinya. Penelitian dilakukan pada
bulan Desember – Januari 2022, dimana periode tersebut akan digunakan untuk
memperoleh data dari pihak-pihak terkait dan berkepentingan dalam penelitian.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data
sekunder yakni data yang diperoleh peneliti melalui perantara berupa buku catatan
hasil kegiatan produksi pada UMKM Wanita Usaha Mandiri. Adapun teknik
pengumpulan data yang akan membantu analisis dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara
meninjau secara langsung kondisi objek yang akan di teliti. Werner &
Schoepfle (1987) dalam (Hasanah, 2016) Observasi adalah proses
mengamati secara sistematis aktivitas manusia dan pranata fisik,
berlangsung terus menerus dari tempat kejadian alam dan
menghasilkan fakta-fakta. Oleh karena itu observasi merupakan bagian
integral dari penelitian lapangan etnografi.
b. Wawancara
Wawancara merupakan metode ketika subjek dan peneliti bertemu,
berkomunikasi dan berinteraksi dalam situasi tertentu untuk proses
mendapatkan infromasi berupa data yang diperoleh secara langsung
dari subjek penelitian (Rosaliza, 2015).
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara mendapatkan data berupa buku, arsip,
dokumentasi, dan gambar yang berkaitan dengan hal-hal atau variabel
yang akan diteliti.
D. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan linier programming metode simpleks dengan bantuan
aplikasi POM-QM for Windows. Namun sebelum masuk ke penggunaan
metode simplek terdapat beberapa elemen yang harus ditentukan terlebih
dahulu, dimana penetuan beberapa elemen tersebut merupakan bagian
langkah-langkah dalam pemecahan masalah optimalisasi dalam
mengkombinasikan penjualan produk - produk. Adapun elemen-elemen
tersebut yaitu:
1. Menentukan variabel keputusan
Rumus: X1, X2,…,Xn
Dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini yakni:
a. Empek-empek (X1)
b. Abon Ikan (X2)
c. Kerupuk Ikan (X3)
d. Keripik Tempe (X4)
e. Wedang Jahe (X5)
2. Menentukan fungsi tujuan
Rumus:
Zmax = c1X1 + c2X2 + … + cnX2
3. Menentukan fungsi kendala
Rumus: a1X1 + a2X2 + … + a1Xn (=, ≤, ≥)b1
a2X1 + a2X2 + … + a2Xn (=, ≤, ≥)b1
….

amX1 + amX2 + … + amXn (=, ≤, ≥)bm


X1, X2 … , Xn ≥ 0
4. Perhitungan dengan POM-QM for windows
Adapun Langkah-Langkah dalam penggunaan POM-QM For windows
adalah sebagai berikut:
a) Instal aplikasi POM-QM For Windows pada computer atau laptop
b) Buka aplikasi POM-QM For Windows
c) Klik module lalu pilih linier programming
d) Klik menu kemudian pilih New
e) Pada kotak title, isi judul sesuai dengan masalah yang akan
diselesaikan.
f) Pada Number of Constrain isi jumlah Batasan sesuai kasus
g) Pada number of variabel, isi jumlah variabel sesuai dengan kasus
h) Pada menu objective klik maximize dan klik OK.

Dalam metode simplek perlu dibuat terlebih dahulu tabel simplek yang
berisi fungsi Batasan, jenis produk, tujuan pengalokasian dan kapasitas
maksimum sumberdaya. Adapun disajikan tabel simpleks sebagai berikut:

Tabel 2. Matrix Metode Simpleks dan Faktor Pembatas

Jenis Produk
Satua RHS/
Fungsi Kendala Empek- Keripik
n Abon Ikan Kerupuk Wedang stok
Empek Tempe
(X2) Ikan (X3) Jahe (X5)
(X1) (X4)
Bahan Baku
Produk (a) Rp aX1 aX2 aX3 aX4 aX5 ≤ RHS a
Tenaga Kerja (b) Rp bX2 bX2 bX3 bX4 bX5 ≤ RHS b
Kapasitas
Produksi (c) Rp cX3 cX2 cX3 cX4 cX5 ≤ RHS c

E. Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan
pemaknaan ganda, sehingga perlu penegasan yang dimaksud oleh judul yang
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Optimalisasi adalah upaya memaksimalkan produk-produk UMKM
Wanita Usaha Mandiri dengan mempertimbangkan input yang
dimiliki.
2) Kombinasi adalah perpaduan antar produk untuk memaksimalkan
keuntungan.
3) Penjualan adalah kegiatan menjual produk-produk yang dihasilkan
UMKM Wanita Usaha Mandiri
4) Proses Produksi merupakan urutan kegiatan dalam memanfaatkan
input produksi sehingga di hasilkan output produksi.
5) Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh setiap anggota UMKM
Wanita Usaha Mandiri yang tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya
produksi yang terdiri atas biaya penyusutan.
6) Biaya variabel yakni biaya yang digunakan dalam proses produksi
yang dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi.
7) Biaya total adalah keseluruhan biaya yang di keluarkan selama proses
produksi yakni biaya tetap dan biaya variabel.
8) Permintaan adalah banyaknya jumlah produk yang diinginkan oleh
pelanggan dalam satuan bungkus
9) Penerimaan adalah jumlah hasil perkalian dari penjualan produk
dengan jumlah produk dalam satuan rupiah.
10) Keuntungan adalah penerimaan yang diperoleh tiap produk dikurangi
dengan jumlah biaya yang dikeluarkan dalam satuan rupiah.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, T. (2015). Penerapan Algoritma Simpleks dalam Aplikasi Penyelesaian
Masalah Program Linier. Jurnal TIMES, IV(1), 18–21.
Firmansyah, Panjaitan, D. J., Salayan, M., & Silalahi, A. D. (2020). OPTIMASI
BIAYA PRODUKSI DENGAN SIMPLEX. Journal Of Community Service
and Research, 4 nomor 3, 66–76.
Hasanah, H. (2016). Teknik-teknik observasi. Jurnal At-Taqaddum, 8, 21–46.
Lalang, D., Maro, L., & Onmay, W. T. (2020). Penggunaan Metode Simpleks
Terhadap Keuntungan Harian pada Usaha Rumah Makan Viola. Jurnal
Saintek Lahan Kering, 3(2622), 29–34.
Rahayu, Y., Nurhadiyono, B., & Izzhati, D. N. (2014). Analisis linier
programming untuk optimalisasi kombinasi produk. Jurnal Teknologi
Informasi, 13(4), 232–237.
Rosaliza, M. (2015). Wawancara, Sebuah Interaksi Komunikasi dalam Penelitian
Kualitatif. Jurnal Ilmu Budaya, Volume 11(Nomor 2).
Rotinsulu, F. N. C., Dundu, A. K. T., & Tjakra, J. (2020). Optimalisasi Komposisi
Tipe Rumah pada Pengembangan Perumahan Puri Kelapa Gading. Jurnal
Sipil Statistik, 8(1), 91–98.
Rumetna, M. S., Lina, T. N., Yusuf, M., Sitaniapessy, S. F., Soulisa, D. I.,
Sihombing, S., Kareth, S., & Kadiwaru, Y. (2020). Optimalisasi Penjualan
Noken Kulit Kayu Menggunakan Metode Simpleks dan Software POM- QM.
Computer Based Information System Journal, 02, 37–45.
https://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/cbis
Sarfiah, S. N., Atmaja, H. E., & Verawati, D. M. (2019). UMKM SEBAGAI
PILAR MEMBANGUN EKONOMI BANGSA. Jurnal REP ( Riset Ekonomi
Pembangunan ), 4(1), 137–146. http://dx.doi.org/10.31002/rep.v4i2.1952
Setiawan, T. H., Matematika, J., & Pamulang, U. (2020). Optimalisasi keuntungan
produk cake dengan metode simpleks. Jurnal Statistik Dan Matematika, 2(1),
34–44.
Sholihah, N. H., & Ahmad, M. J. (2022). Pendampingan UMKM Dalam
Pengembangan Dan Pemasaran Produk “Tahu Tek” di Era Teknologi
Modern. Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol 7 No 2, 91–94.
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jpm17/article/view/6868
Soimah, N., Messi, M., & Imelda, D. Q. (2021). Strategi Pemerintah Provinsi
Kalimantan Utara Terhadap UMKM Pada Masa Pemulihan Ekonomi Pasca
Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Ekonomi, 122–127.
Suci, Y. R. (2017). Perkembangan UMKM( Usaha Mikro Kecil dan Menengah )
di Indonesia. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos, Vol 6 No 1, 51–58.
https://journal.upp.ac.id/index.php/cano/issue/view/56
Waryanto, H., Setiawan, T. H., ilmadi, & Aden. (2019). Statistik pengendalian
kualitas (Issue 1). UNPAM PRESS. http://eprints.unpam.ac.id/8089/
Wildayanti, R. F. (2017). Analisis Keterkaitan Sektor Pertanian Dan Pengaruhnya
Terhadap Perekonomian Indonesia (Analisis Input Ouput). Jurnal Economia,
Vol 13 No.
Zulyadaini. (2017). Program Linier. Tangga Ilmu.
Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah.
Di akses pada tanggal 16 Juni 2022 dari
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39653/uu-no-20-tahun-2008
http://sidaracantik.kaltaraprov.go.id/web/data_sektoral/view/enc-
eyJtZW51X21lbnUiOiIzNiIsIm1lbnVfdXJ1c2FuIjoiMiIsIm1lbnVfYmlkYW5nIjo
iMTciLCJtZW51X2luZGlrYXRvciI6IjEyOCJ9

Anda mungkin juga menyukai