Anda di halaman 1dari 9

Machine Translated by Google

BEKTI: Jurnal Advokasi Publik p-ISSN XXXX-XXXX | e-


ISSN XXXX-XXXX | DOI: Vol. 1 Tidak. 1 Juli - Oktober
2022, hlm 28-3 28

Mengoptimalkan Peran Digital Marketing sebagai Promosi


Media untuk UMKM di Desa Tajungan
Agung Adriansyah1*, Hafidz Nurhuda2 , Umi Novita Fauziyah3
1, 2
Management Study Program, Faculty of Finance, Universitas Trunojoyo Madura,
Bangkalan, Indonesia
3 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo
Madura, Bangkalan, Indonesia

korespondensi email: hafidznurhuda03@gmail.com

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK


Sejarah Artikel: Di era digital ini, sektor UMKM memiliki peran yang sangat
Diterima 21 November 2019 vital dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di
Direvisi 27 Jan 2020
Indonesia. Sektor UMKM harus mampu beradaptasi dengan
Diterima 13 Februari 2020
perkembangan zaman, terutama dalam hal pemasaran produk
menggunakan media digital. Mitra Pengabdian Masyarakat
Kata kunci:
dalam kegiatan ini adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Kata Kunci I, UMKM
Kata kunci 2, Digital
(UMKM) di Desa Tajungan Kecamatan Kamal Kabupaten
Pemasaran Bangkalan yang bergerak di bidang usaha produksi dan jual
Kata kunci 3, Promosi beli. Namun, kegiatan pemasarannya masih sangat sederhana.
Strategi Untuk itu UMKM perlu diberikan pelatihan tentang pentingnya
menggunakan digital marketing agar sistem pemasarannya
bisa lebih baik sehingga dapat memperluas target usahanya.
Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk
memberikan pengetahuan dalam strategi promosi, inovasi dan
pengembangan terkait dengan optimalisasi media pemasaran
bisnis. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memaksimalkan
pemasaran atau penjualan yang akan berdampak pada
perekonomian masyarakat pada umumnya. Hasil dari
pelaksanaan kegiatan ini antara lain meningkatnya
pengetahuan dan pemahaman pelaku UMKM mengenai digital
marketing sebagai media promosi, penggunaan platform
online seperti aplikasi Canva, Shopee, dan Facebook
Marketplace sebagai instrumen media pemasaran juga
meningkat, keterampilan dalam menggunakan aplikasi ini
semakin baik dan inovasi. inovasi pemasaran produk semakin
beragam. Dengan menggunakan pendekatan positif berupa
pendekatan partisipatif, reflektif dan inovatif, UMKM di Desa
Tambegan diharapkan mampu beradaptasi seiring dengan perkembangan zaman.

© 2022 oleh penulis. Dikirim untuk kemungkinan publikasi akses terbuka di


bawah syarat dan ketentuan lisensi Creative Commons Attribution ShareAlike
(CC BY SA) (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).

A. Pendahuluan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia


memegang peranan penting dalam pertumbuhan suatu negara. Mikro, Kecil dan Menengah
Badan Usaha Milik Negara (UMKM) merupakan salah satu unit usaha yang memegang peranan penting dalam

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi serta kesejahteraan rakyat di


Indonesia (Akim et al., 2018).

Beranda jurnal: https://journal.citradharma.org/index.php/bekti


Machine Translated by Google

Adriansyah, dkk., Optimalisasi Peran Digital… | 29

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat vital dalam

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi serta sebagai penopang perekonomian bangsa

pembangunan (Sarfiah et al., 2019), tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di

negara maju. UMKM di Indonesia diharapkan dapat terus berperan sebagai

peran optimal dalam penyerapan tenaga kerja untuk mengatasi tingkat pengangguran (Suseno

dkk., 2021).

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat vital dalam

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi serta sebagai penopang perekonomian bangsa

pembangunan (Sarfiah et al., 2019), tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di

negara maju. UMKM di Indonesia diharapkan dapat terus berperan sebagai

peran optimal dalam penyerapan tenaga kerja untuk mengatasi tingkat pengangguran (Suseno

dkk., 2021).

Keberadaan UMKM tidak bisa dilepaskan dari masyarakat Indonesia saat ini

(Anggraeni dkk., 2014). Kami juga tidak bisa meremehkan peran di sebuah desa, banyak

pelaku usaha menggunakan tenaga kerja di lingkungan sekitar, tentunya hal ini akan berakibat

dalam lowongan pekerjaan. Selain itu, UMKM juga dapat menciptakan kreativitas yang sejalan dengan

upaya memelihara dan mengembangkan unsur-unsur tradisi dan budaya setempat

masyarakat (Hamidah et al., 2019). Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu

bidang usaha yang dapat berkembang dan konsisten di tingkat nasional

ekonomi. Pelaku usaha ini biasanya tidak menetapkan persyaratan standar tertentu

dalam mempekerjakan orang lain seperti pendidikan, keahlian (skill) dan penggunaan

modal yang relatif lebih sedikit, dan teknologi yang digunakan cenderung sederhana.

Di era industri 4.0 ini, pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan

media digital sebagai salah satu cara untuk memasarkan produknya agar konsumen lebih mengenal

dengan produk yang dihasilkan oleh UMKM tersebut. UMKM yang memiliki akses online,

terlibat dalam media sosial, dan mengembangkan kemampuan e-commerce mereka, biasanya akan

menikmati keuntungan bisnis yang signifikan dalam hal pendapatan, kesempatan kerja, inovasi, dan

daya saing (Arjuna et al., 2022). Namun, masih banyak UMKM yang belum mengimplementasikan

teknologi informasi khususnya menggunakan media digital dan belum memahami seberapa besar

manfaat dan peran penggunaan media digital. (Wardhana, 2015)

Menurut (ES. et al., 2017), UMKM harus mampu menguasai perangkat digital dan internet jika

ingin bertahan dalam persaingan bisnis. Karena menurut penelitian Delloitte Access Economics (2015),

konsumen semakin terbiasa mengambil keputusan berdasarkan konten digital dan terbiasa membeli

barang secara online. Ini adalah tantangan tetapi juga bisa menjadi bisnis yang menjanjikan

peluang UMKM di Indonesia.

p-ISSN: XXXX-XXXX | DOI: https:doi.org/xx.xxxxx/xxxxxxxxx.xxxxx | e-ISSN: XXXX-XXXX


Machine Translated by Google

30 | BEKTI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 1 Issue 1, 2022, Hal 28-36

Mitra dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah para pelaku UMKM di

Desa Tajungan yang belum sepenuhnya memahami digital marketing. Dalam bisnisnya

kegiatannya masih menggunakan pemasaran offline dan cenderung tradisional. Untuk alasan ini,

perlu diberikan penyuluhan dan pelatihan tentang pentingnya menggunakan

pemasaran digital agar sistem pemasaran menjadi lebih baik sehingga dapat

meningkatkan target bisnisnya dan dapat mendukung kegiatan penjualan yang lebih baik. Sebagai tambahan,

mitra juga diberikan bimbingan dalam menggunakan aplikasi digital marketing.

Dengan transisi dari pandemi ke endemik di Indonesia, UMKM di

Desa Tajungan diharapkan mampu mengembangkan proses bisnisnya

menuju digitalisasi, tentunya dengan strategi yang tepat untuk mempertahankan dan meratakan

meningkatkan aktivitas bisnis mereka berdasarkan strategi pemasaran digital. Karena itu,

kegiatan pengabdian masyarakat ini difokuskan pada bagaimana menggunakan digital marketing yang tepat

strategi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah

transisi dari pandemi ke endemik dalam rangka meningkatkan kesejahteraan UMKM


aktor

B. Metode

Untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan, Komunitas

Program Pengabdian berfokus pada pengembangan strategi pemasaran digital bagi UKM,

khususnya mitra binaan. Pelaksanaan program ini dilakukan secara offline atau tatap muka. Bentuk

kegiatan ini berupa

sosialisasi dan pelatihan kepada mitra, atau sering disebut dengan seminar, dengan

tema “Strategi Digital Marketing Menuju UMKM Kreatif dan Inovatif di

Era Revolusi Industri 4.0". Kegiatan dilaksanakan di Desa Tajungan, Kamal, Bangkalan” bertempat

di Balai Desa Tajungan 12 Mei 2022. Pukul 13.00 -

14.00 WIB. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh perwakilan kelompok mahasiswa

KKN 106 Universitas Trunojoyo Madura. Para peserta UMKM yang hadir berasal dari berbagai

bidang, mulai dari pedagang jahit dan kerupuk hingga warga biasa. Rentang usia peserta adalah 50

tahun hingga yang termuda 24 tahun. Status pekerjaan peserta meliputi: wiraswasta,

ibu rumah tangga, dan pekerja lepas.

Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai

strategi kronologis atau bertahap. Tahapannya adalah sebagai berikut:

sebuah. Persiapan, pada tahap persiapan ini tim berkoordinasi dengan semua pihak yang

terlibat, survey lokasi, menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

kegiatan, menentukan jadwal dan bertugas

pelaksanaan kegiatan di lapangan.

p-ISSN: XXXX-XXXX | DOI: https:doi.org/xx.xxxxx/xxxxxxxxx.xxxxx | e-ISSN: XXXX-XXXX


Machine Translated by Google

Adriansyah, dkk., Optimalisasi Peran Digital… | 31

b. Implementasi, pada tahap implementasi ini dilakukan tim

kegiatan sosialisasi, pelatihan, pendampingan praktik pemasaran dengan digital

media. Pada tahap ini tim pelayanan menggunakan konsep dan partisipatif

metode, yaitu dengan mengerahkan dan melibatkan peserta dalam setiap kegiatan

yang berlangsung, baik kegiatan penyuluhan, pelatihan maupun pendampingan praktek


kegiatan, agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan

tujuan.

c. Evaluasi, tahap ini menggunakan metode reflektif, yaitu metode yang bertujuan

untuk mengevaluasi program dengan peserta, untuk mengetahui kekurangan dalam program

implementasi agar dapat dilakukan perbaikan lebih lanjut, maka ada

pemantauan keberlanjutan program, yaitu dengan memberikan bantuan kepada

masyarakat. Langkah-langkah evaluasi yang dilakukan meliputi kegiatan seperti:

observasi, angket dan wawancara/diskusi.

C. Hasil dan Pembahasan

Tahap Persiapan

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Kelompok Pengabdian kepada Masyarakat

106 Universitas Trunojoyo, Madura. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, Juni

12, 2022 di Desa Tajungan, Kecamatan Kamal, Bangkalan dan dilaksanakan pada pukul 13.00-

14.00. Program kerja ini dilaksanakan oleh tim dari kelompok Pengabdian kepada Masyarakat

106 Universitas Trunojoyo Madura yang terdiri dari tim inti dan asisten.

Tim Inti terdiri dari 3 (tiga) orang dan juga merupakan nara sumber

(pembicara) dalam kegiatan pengabdian ini yang tugasnya dibagi sebagai berikut:

1. Agung Ardiansyah menjadi narasumber pelatihan cara pengambilan produk

foto, edit foto dan cara membuat caption yang menarik. Materi penyuluhan ini menjelaskan

cara pengambilan foto produk, proses edit foto menggunakan aplikasi Canva hingga

pembuatan caption yang menarik agar mitra usaha/penjualan dapat menjangkau pasar

online dan diminati banyak orang.

2. Hafidz Nurhuda menjadi nara sumber untuk pelatihan cara berjualan di facebook

marketplace. Materi dalam pelatihan ini berisi langkah-langkah memasarkan produk melalui

aplikasi Facebook, kemudian menggunakan fitur Facebook Marketplace sebagai sarana

berjualan.

3. Umi Novita Fauziyah menjadi narasumber pelatihan cara berjualan di e-commerce Shoppee.

Materi dalam pelatihan ini adalah tentang proses pemasaran produk melalui aplikasi

Shopee.

p-ISSN: XXXX-XXXX | DOI: https:doi.org/xx.xxxxx/xxxxxxxxx.xxxxx | e-ISSN: XXXX-XXXX


Machine Translated by Google

32 | BEKTI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 1 Issue 1, 2022, Hal 28-36

Selanjutnya ada tim pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan ini

program yang terdiri dari 11 (dua belas) siswa lainnya (Dina, Nadia, Fitri, Ulfa, Nova,
Ayu, Cindera, Ike, Marchel, Roni, dan Faisol) untuk menyiapkan fasilitas dan

infrastruktur, dekorasi acara, konsumsi dan dokumentasi.

Gambar 1. Kunjungan Bertemu Kepala Desa Tajungan

Pada tahap ini tim layanan tetap berhubungan dan berkoordinasi dengan
Pemerintah Desa Tajungan (Gambar 1) dan melakukan survey ke beberapa
lokasi pelaku UMKM di Desa Tajungan Kecamatan Kamal (Gambar 2). Dari
Dari hasil kegiatan tersebut, tim pelayanan dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi mitra

untuk lebih merumuskan solusi yang tepat.

Gambar 2. Sosialisasi dengan Polisi Laut dan UMKM

Dari tahap ini, ditemukan beberapa masalah dan solusi, antara lain:
mengikuti:
Tabel 1. Masalah, Solusi dan Metode Pelayanan
Tidak Masalah Larutan metode
1 Mitra belum terbiasa dengan Memberikan penyuluhan dan pelatihan Presentasi,
pemasaran digital, dan masih tentang pemasaran digital praktek, diskusi
memasarkan bisnis mereka
dengan cara yang sederhana
2 Mitra tidak tahu teknik foto Memberikan pelatihan tentang cara Presentasi,
produk yang baik mengambil foto produk praktek, diskusi

3 Mitra belum bisa mendesain foto Memberikan pelatihan tentang cara Presentasi,
produk yang menarik mengedit foto produk menggunakan praktek, diskusi
aplikasi Canva
4 Mitra tidak tahu caranya Memberikan pelatihan tentang Presentasi,
buat akun dan pasarkan produk cara mengelola akun dan praktek, diskusi
melalui e-commerce memasarkan produk menggunakan
aplikasi Shopee dan Facebook
pasar

p-ISSN: XXXX-XXXX | DOI: https:doi.org/xx.xxxxx/xxxxxxxxx.xxxxx | e-ISSN: XXXX-XXXX


Machine Translated by Google

Adriansyah, dkk., Optimalisasi Peran Digital… | 33

Tahap Implementasi

Pada tahap ini tim pengabdian melakukan beberapa kegiatan, yaitu sebagai berikut:
1. Penyuluhan dan pelatihan bagi mitra UMKM dengan tujuan memberikan

pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya pemasaran digital dalam


era industri 4.0, sekaligus memberikan inovasi dalam pemasaran produk
melalui platform online

Gambar 3. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan bagi pelaku UMKM

2. Pendampingan dalam praktek pengolahan foto produk, editing foto, pembuatan


caption menarik dan pemasaran online ke mitra UMKM dengan tujuan
memberikan arahan dan bimbingan dalam memaksimalkan digital marketing dengan menggunakan

aplikasi edit foto (Canva) dan aplikasi e-commerce (Shopee


dan Pasar Facebook).

Gambar 4. Pendampingan dalam pengolahan foto, editing, pembuatan caption yang menarik
dan pemasaran secara online
Tahap Evaluasi

Setelah rangkaian program KKN ini dilaksanakan,


evaluasi mulai dilakukan. Diantaranya adalah mengevaluasi seberapa baik
materi yang disampaikan oleh nara sumber dan memastikan apakah peserta
yang telah mengikuti seminar akan mengimplementasikan materi yang telah diperoleh atau
bukan.

Evaluasi kegiatan penyuluhan dan pelatihan bagi mitra UMKM dilakukan

melalui pemantauan online melalui WhatsApp (WA). Kriteria sukses


kegiatan ini dapat diukur dengan tercapainya 4 kriteria yang menjadi
sasaran kegiatan yaitu: tingkat partisipasi, tingkat pemahaman,

p-ISSN: XXXX-XXXX | DOI: https:doi.org/xx.xxxxx/xxxxxxxxx.xxxxx | e-ISSN: XXXX-XXXX


Machine Translated by Google

34 | BEKTI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 1 Issue 1, 2022, Hal 28-36

tingkat keterampilan dan keberlanjutan. Indikator status pencapaian

dari kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 2.


Tabel 2. Status Pencapaian Kegiatan
No Kriteria Indikator Capaian 1. Status Capaian
1 Partisipasi Attendance of participants 85.7% 1. Berprestasi (peserta yang
Kecepatan
2. Pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan hadir 12 orang dari 14
UMKM undangan yang dibagikan)

2. Tercapai (telah dilakukan


kegiatan penyuluhan dan
pelatihan bagi pelaku
UMKM)

2 Pengertian 1. Peningkatan pemahaman pelaku UMKM 1. Tercapai (berdasarkan


Tingkat tentang pentingnya media digital dalam hasil kuesioner)
mempromosikan bisnis
2. Meningkatnya pemahaman pelaku UMKM 2. Tercapai (berdasarkan
dalam mengelola media digital dengan baik hasil kuesioner)
dan benar

3 Tingkat Keterampilan
1. Meningkatkan keterampilan UMKM 1. Tercapai (berdasarkan
pelaku teknik foto produk, editing foto pengamatan selama
(Canva) dan membuat caption yang baik pelatihan)
dan benar 2. Dicapai berdasarkan
2. Meningkatkan keterampilan pelaku pengamatan selama
UMKM dalam memasarkan produk pelatihan)
melalui media digital (Shopee dan Facebook 3. Tercapai (berdasarkan
Marketplace) pengamatan selama
3. Meningkatkan keterampilan UMKM pelatihan)
aktor dalam mengoperasikan media digital
4 Kontinuitas Existing dan mampu bertahan dengan tercapai
meningkatnya pemahaman mitra UMKM
mengenai media digital

Dalam penyuluhan dan pelatihan ini, peserta juga diberikan angket

berisi pertanyaan tentang kualitas materi dan pelaksanaan

materi oleh peserta yang telah diperoleh dalam seminar. Hasil yang didapat dari survey ini adalah dari

12 peserta UMKM yang mengikuti ini

Dalam seminar tersebut, terdapat 12 orang yang menyatakan akan melaksanakan apa yang telah

dijelaskan oleh para pembicara mengenai pemanfaatan media digital sebagai alat untuk berpromosi.

bisnis mereka. Diantaranya adalah penggunaan Canva, Shopee dan Facebook

Aplikasi Marketplace yang telah dijelaskan oleh para pembicara.

D. Kesimpulan

Dari hasil pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan judul

Meningkatkan Media Promosi Melalui Digitalisasi Pemasaran untuk UMKM

Pelaku di Desa Tajungan, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, berikut ini


didapatkan kesimpulan:

p-ISSN: XXXX-XXXX | DOI: https:doi.org/xx.xxxxx/xxxxxxxxx.xxxxx | e-ISSN: XXXX-XXXX


Machine Translated by Google

Adriansyah, dkk., Optimalisasi Peran Digital… | 35

1. Di era revolusi industri 4.0 ini, pelaku UMKM harus mampu mengambil

keunggulan digital marketing sebagai salah satu media promosi produk sehingga

agar konsumen lebih mengenal produk yang dihasilkan oleh


UMKM.

2. UMKM merupakan salah satu mata pencaharian yang melimpah di Desa Tajungan.

Namun, banyak dari mereka yang masih belum menerapkan teknologi informasi, terutama

menggunakan media digital dan tidak memahami manfaat dan peran penggunaan

media digital.

3. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah pemberian penyuluhan dan

pelatihan mengenai pemanfaatan digital marketing sebagai media promosi untuk

pelaku UMKM. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan bantuan praktis dalam

pengolahan foto produk, editing foto, membuat caption yang menarik dan

pemasaran online menggunakan aplikasi edit foto (Canva) dan e-commerce

aplikasi (Shopee dan Facebook Marketplace). Ketentuan ini

pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya

pemasaran digital di era industri 4.0, sekaligus memberikan inovasi dalam

memasarkan produk melalui platform online. Diharapkan dengan diadakannya ini

kegiatan, pelaku UMKM dapat menggunakan media promosi untuk menjangkau pasar yang lebih luas sehingga

untuk mendorong penjualan produk yang lebih baik.

p-ISSN: XXXX-XXXX | DOI: https:doi.org/xx.xxxxx/xxxxxxxxx.xxxxx | e-ISSN: XXXX-XXXX


Machine Translated by Google

36 | BEKTI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 1 Issue 1, 2022, Hal 28-36

Referensi

Akim, Konety, N., Purnama, C., & Adilla, M. H. (2018). Pemahaman Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) Ddi Jatinagor terhadap Kewajiban Sertifikasi
Halal pada Produk Makanan. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 1(1), 31–49.
Anggraeni, F. D., Hardjanto, I., & Hayat, A. (2014). Pengembangan Usaha Mikro,
Kecil. dan Menengah (UMKM) Melalui Fasilitasi Pihak Eksternal dan Potensi
Internal (Studi Kasus Kelompok Usaha “Emping Jagung” di Kelurahan
Pandanwangi Kecamatan Blimbing, Kota Malang). Jurnal Administrasi Publik,
1(6), 1286–1295.
Arjuna, Y., Zarkasih, A., Nasution, S. L., Sirregar, M. R., & Munthe, R. S. (2022).
Strategi Pemasaran Produk Di Era Digital Pada UMKM. Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 3(2), 159–164.
ES., D. P., Rahmi, & Aditya, S. (2017). Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Di Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit.
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM), 1(1), 1–17.
Hamidah, QR, Sejati, ATP, & Mujahidah, AZ (2019). Pengembangan Usaha Kecil
Menengah (UMKM) Berbasis Teknologi untuk Menghadapi Revolusi Industri
4.0. Seminar Nasional Inovasi Pendidikan ke-4, 345–349.

Sarfiah, S. N., Atmaja, H. E., & Verawati, D. M. (2019). UMKM Sebagai Pilar
Membangun Ekonomi Bangsa. Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan),
4(2), 137–146.
Suseno, BD, Yusuf, FA, Hidayat, S., & Surani, D. (2021). Menerapkan Model Inovasi
Berbagi Sumber Daya untuk Mengatasi Tingkat Pengangguran Tinggi Secara
Berkelanjutan. Konferensi Internasional tentang Kewirausahaan (ICOEN), 734–
740.
Wardhana, A. (2015). Strategi Digital Marketing dan Implikasinya pada Keunggulan
Bersaing UKM di Indonesia. Forum Keuangan Dan Bisnis IV, 327–337.

p-ISSN: XXXX-XXXX | DOI: https:doi.org/xx.xxxxx/xxxxxxxxx.xxxxx | e-ISSN: XXXX-XXXX

Anda mungkin juga menyukai