JMT
Jurnal Media Teknologi
P-ISSN: 2356-5241 Universitas Galuh
Email: yusepmadia@gmail.com
ABSTRAK
Usaha Kecil Menengah makanan ringan di Cikembang merupakan usaha rakyat yang dikerjakan secara meluas dan sudah
menyatu dengan kehidupan masyarakat, Industri Kecil Makanan ringan ini termasuk kedalam kelompok UKM-IKM
dimana keberadaanya di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam rangka menciptakan lapangan kerja dan
pengurangan kemiskinan.
Tetapi dalam perkembangannya belum optimal hal ini karena minimnya pemahaman dan pengetahuan tentang industri
kecil, kurang dukungan dari pemerintah, kurangnya teknologi yang mendukung, modal yang dimiliki masih terbatas,
SDM yang kurang memadai, belum memiliki manajemen organisasi dan manajemen produksi yang baik sehingga laba
yang diperoleh belum optimal, serta kurangnya pemahaman tentang strategi pemasaran.
Bertitik tolak dari permasalahan di atas, maka pada penelitian ini berusaha untuk mencari solusi terutama mengenai
masalah perencanaan jumlah produksi dengan Linier Programing yaitu dengan Program LINDO dan strategi pemasaran
yang didalamya termasuk strategi pengembangan melalui analisis SWOT.
Jumlah yang dirpoduksi oleh UKM DUA JEMPOL dengan dibantu program lindo adalah sale goreng sebanyak 70 kg,
semprong 95 kg, sumpia 50 kg dan Kripik Pisang tidak diproduksi. Strategi pemasaran yg dihasilkan dari perhitungan
SWOT adalah berada di kuadran 2 (Diversifikasi Strategi), dimana UKM DUA JEMPOL akan menghadapi berbagai
ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Oleh karena itu fokus strategi perusahaan UKM
DUA JEMPOL ini adalah memaksimalkan kekuaan internal perusahaan sehingga dapat menghadapi sejumlah tantangan
berat agar bisa berssaing di pasaran. Strategi pemasaran UKM DUA JEMPOL menurut analisis SWOT yaitu peninjauan
kembali terhadap kekuatan internalnya agar dalam pemasaran tidak terhambat oleh perusahaan yang lain.
Kata Kunci :UKM DUA JEMPOL, Strategi Pemasaran, Linier Programming, SWOT
1. Pendahuluan
Tidak berbeda dengan perusahaan-
1.1. Latar Belakang perusahaan besar, para pengelola UKM pun
Keberadaan Usaha Kecil Menengah memiliki tujuan utama yang sama dari
(UKM) di Indonesia menciptakan perusahaan yang didirikannya, yakni
kelebihan-kelebihan dan manfaat tertentu diperolehnya laba/keuntungan. Namun
bagi peningkatan kesejahteraan dikarenakan bukan hal yang mudah untuk
masyarakat. Terdapat beberapa alasan mendapatkan laba tersebut, maka setiap
mengapa UKM perlu diperhatikan dan kegiatan bisnis yang dilakukan UKM pun
dikembangkan di Indonesia diantaranya : harus terencana dengan baik.
UKM mampu menyerap banyak tenaga
kerja, UKM mempunyai kontribusi Rencana produksi yang dibuat harus
terhadap pembentukan Produk Domestik memperhatikan faktor anggaran/modal
Bruto, dan UKM dapat menjadi penghasil yang dimiliki, permintaan pasar yang ada,
devisa negara melalui ekspor berbagai serta faktor-faktor produksi seperti tenaga
produk yang dihasilkan sektor ini. kerja/SDM yang tersedia, mesin dan
peralatan, bahan baku, bahan penolong, yang mereka lakukan masih terbentur
tanah dan ruangan tempat aktivitas banyak kendala.
produksi, yang kesemua faktor tersebut
adalah kerangka bagi sebuah perusahaan. Berdasarkan permasalahan di atas, maka
Kabupaten Ciamis merupakan salah satu penelitian ini mengambil topik : “Penentuan
kabupaten di Jawa Barat yang memiliki Jumlah Produksi dan Strategi Pemasaran
wilayah cukup luas serta jumlah penduduk Produk UKM Dua Jempol di Dusun
yang relatif padat. Potensi yang dimilikinya Cikembang Ciamis”.
meliputi, seni budaya, sumber daya alam,
sektor wisata, industri termasuk UKM. 1.2. Rumusan Masalah
UKM di Kabupaten Ciamis sangat potensial
untuk dikembangkan, karena Kuantitas produksi dan pemasaran
keberadaannya di samping sebagai salah merupakan hal yang penting untuk
satu warisan tradisional budaya lokal, tetapi direncanakan dan diperhatikan oleh
juga sangat tangguh dan eksisi walaupun di perusahaan. Namun saat ini UKM Dua
saat krisis ekonomi. Diantara jenis UKM Jempol belum dapat menentukan kuantitas
yang berkembang saat ini adalah, produksi dengan tepat dan masih
handicraft, makanan, dan olahan. Salah mengalami kendala dalam hal pemasaran
satu UKM yang cukup potensial untuk produknya. Berdasarkan hal tersebut maka
dikembangkan di Kabupaten Ciamis adalah masalah dalam penelitian ini dirumuskan
UKM Makanan Dua Jempol. sebagai berikut :
1. Bagaimana jumlah produksi dan
UKM Makanan Dua Jempol berproduksi pemasaran produk UKM Dua Jempol.
cukup lama dan pemasaran yang cukup 2. Bagaimana menentukan jumlah
luas. Lokasi UKM yang berada di Dusun produksi dan pemasaran produk UKM
Cikembang Kecamatan Cipaku Kabupaten Dua Jempol dengan Metode Linier
Ciamis, banyak menyerap tenaga kerja Programming dan SWOT.
diantaranya banyak warga terutama kaum
ibu yang ikut berpartisipasi sebagai tenaga Tujuan Penelitian
kerja produksi, dengan produk yang Penelitian yang akan dilaksanakan
dihasilkan adalah makanan ringan berkaitan dengan jumlah produksi dan
tradisional seperti keripik pisang, sale, pemasaran produk UKM Dua Jempol yang
sumpia dan kue semprong. telah dirumuskan, mempunyai tujuan
sebagai berikut:
Meskipun kegiatan UKM makanan ringan 1. Mengetahui bagaimana jumlah
ini sudah berjalan cukup lama, namun dari produksi dan pemasaran produk UKM
waktu ke waktu masih menunjukkan Dua Jempol.
stagnansi, yakni belum memperlihatkan 2. Mengetahui bagaimana menentukan
perkembangan yang signifikan. Para jumlah produksi dan pemasaran produk
pengelola UKM makanan ringan Dua UKM Dua Jempol dengan Metode
Jempol ini berpendapat bahwa terdapat Linier Programming dan SWOT.
beberapa faktor yang menyebabkan laba
yang selama ini diperoleh belum optimal, 2. Kerangka Pemikiran
yakni kegiatan produksi dan pemasaran Programa Linier (Linier Programming/LP)
adalah suatu cara untuk menyelesaikan
Mula
i
Tema Sentral
Rumusan Masalah:
1. Bagaimana rencana produksi yang baik pada UKM makanan ringan Dua
Jurnal Media Teknologi Jempol agar jumlah produk yang dibuat tepat.
Vol. 07 No. 02 Maret 2021
2. Bagaimana rumusan strategi pemasaran yang tepat bagi UKM makanan 128
ringan Dua Jempolagar produk yang dihasilkan dapat dipasarkan dalam
jumlah yang lebih optimal.
Tepung Terigu
Tepung Tapioka
Tepung Beras
Gula Pasir
Udang / ebi
Pisang
Minyak
Telor
Susu Bubuk
Santen
Garam
Bawang Putih
Bawang Merah
Vanili
Kaldu Ayam
Kulit Lumpia
1250 g
375 g
0,5 g
25 g
50 g
5g
1 Sale Goreng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2000 g
500 g
500 g
400 g
250 g
120 g
12 g
1g
2 Semprong 0 0 0 0 0 0 0 0
20 lbr
375 g
50 g
10 g
5g
2g
3 Sumpia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1250 g
125 g
375 g
12 g
4 Kripik Pisang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdasarkan data diatas, maka selanjutnya akan Kendala yang menunjukan kapasitas
dibentuk suatu pemodelan matematika dalam persediaan bahan baku tepung terigu
program linear agar nantinya dapat ditemukan untuk pembuatan sale goreng, semprong,
suatu solusi pemecahannya dengan dibantu sumpia, kripik pisang adalah 50 sak.
menggunakan LINDO. 2. Kendala bahan baku tepung tapioka.
25x₁ + 0x₂ + 0x₃+0x₄ ≤ 30 (dalam sak)
4.3 Pemodelan Kendala yang menunjukan kapasitas
persediaan bahan baku tepung tapioka
Matematik untuk pembuatan sale goreng, semprong,
Variabel Keputusan sumpia, kripik pisang adalah 30 sak.
X₁ = banyaknya sale goreng yang diproduksi 3. Kendala bahan baku tepung beras.
X₂ = banyaknya semprong yang diproduksi 50x₁ + 500x₂ + 0x₃+0x₄ ≤ 30 (dalam sak)
X₃ = banyaknya sumpia yang diproduksi Kendala yang menunjukan kapasitas
X₄ = banyaknya kripik pisang yang diproduksi persediaan bahan baku tepung beras
Fungsi Tujuan untuk pembuatan sale goreng, semprong,
Untuk membantu dalam membuat fungsi tujuan, sumpia, kripik pisang adalah 30 sak.
maka dapat dilihat pada tabel 4.3 yaitu tabel 4. Kendala bahan baku gula pasir
keuntungan produk. 5x₁ + 400x₂ + 0x₃+125x₄ ≤ 200 (dalam
Fungsi tujuannya adalah sebagai berikut: kg)
Maksimalkan Z = 10000x₁ + 10000x₂ + 10000x₃ Kendala yang menunjukan kapasitas
+ 10000x₄ persediaan bahan baku gula pasir untuk
pembuatan sale goreng, semprong,
Fungsi Kendala sumpia, kripik pisang adalah 200 kg.
Tabel persediaan bahan baku, tabel kapasitas 5. Kendala bahan baku udang/ebi
produksi dan tabel komposisi bahan baku dapat 0x₁ + 0x₂ + 50x₃+0x₄ ≤ 200 (dalam kg)
digunakan untuk membantu dan membuat fungsi Kendala yang menunjukan kapasitas
kendala. Berikut fungsi kendalanya. persediaan bahan baku udang/ebi untuk
1. Kendala bahan baku tepung terigu. pembuatan sale goreng, semprong,
0x₁ + 500x₂ + 0x₃+0x₄ ≤ 50 (dalam sak) sumpia, kripik pisang adalah 200 kg.
6. kendala bahan baku pisang.
Kendala yang menunjukan bahwa sebanyak 175 kg dalam satu kali produksi.
kapasitas produksi dari keripik pisang Sementara untuk jumlah produksi dengan
adalah sebanyak 60 kg. bantuan program lindo diperoleh jumlah
produksi selama satu kali produksi sebanyak
Sehingga model formulasi secara lengkap 215kg. Dengan demikian jika dibandingkan
persoalan jumlah produksi optimum untuk jumlah produksi hasil perhitungan dengan
mendapatkan jumlah produksi yang optimal dari program lindo lebih optimal dibanding dengan
produk yang dihasilkan UKM Dua Jempol jumlah produksi oleh perusahaan.
adalah sebagai berikut : 4.6 Analisa Swot
Maksimalkan Z : 10000x₁ + 10000x₂ + 10000x₃ Setelah diperoleh prioritas pengembangan UKM,
+ 10000x₄ selanjutnya dilakukan analisis SWOT dengan
Berdasarkan : menganalisis faktor internal dan eksternal
0x₁ + 500x₂ + 0x₃+0x₄ ≤ 50 (dalam sak) perusahaan UKM Dua Jempol. Hal ini dilakukan
25x₁ + 0x₂ + 0x₃+0x₄ ≤ 30 (dalam sak) untuk membuat strategi pemasaran perusahaan
50x₁ + 500x₂ + 0x₃+0x₄ ≤ 30 (dalam sak) supaya bisa memanfaatkan kekuatan dan
5x₁ + 400x₂ + 0x₃+125x₄ ≤ 200 (dalam kg) merebut peluang yang ada dan meminimalkan
0x₁ + 0x₂ + 50x₃+0x₄ ≤ 200 (dalam kg) kelemahan serta mengatasi ancaman yang akan
1250x₁ + 0x₂ + 0x₃+1250x₄ ≤ 1000 (dalam kg) terjadi.
375x₁ + 0x₂ + 375x₃+0x₄ ≤ 100 (dalam kg)
0x₁ + 250x₂ + 0x₃+0x₄ ≤ 50 (dalam kg)
0x₁ + 120x₂ + 0x₃+0x₄ ≤ 15 (dalam kg) Analisis Internal
0x₁ + 2000x₂ + 50x₃+0x₄ ≤ 200 (dalam kg) Analisis internal meliputi kekuatan dan
0x₁ + 12x₂ + 50x₃+12x₄ ≤ 30 (dalam kg) kelemahan didalam perusahaan. Berdasarkan
0x₁ + 0x₂ + 5x₃+0x₄ ≤ 2 (dalam kg) data yang diperoleh maka dari itu dapat
0x₁ + 0x₂ + 10x₃+0x₄ ≤ 2 (dalam kg) diidentifikasi kekuatan dan kelemahan
0,5x₁ + 1x₂ + 0x₃+0x₄ ≤ 500 (dalam gram) perusahaan.
0x₁ + 0x₂ + 2x₃+0x₄ ≤ 200 (dalam gram) Adapun kekuatan dan kelemahan yang ada di
0x₁ + 0x₂ + 20x₃+0x₄ ≤ 1000 (dalam lembar) UKM DUA JEMPOL yaitu :
X₁≤70 X₂≤95 X₃≤60 X₄≤60 1. Kekuatan (Strengh)
a. Kualitas produk cukup baik
b. Harga produk terjangkau,
Tabel 4.6 Jumlah Produksi Hasil
c. Memiliki produk yang berkualitas dan
Perhitungan Lindo
berdaya saing tinggi.
Jenis Produksi Jumlah Produksi
d. Produk sudah di pasarkan ke luar daerah.
Sale Goreng 70 kg
e. Modal awal milik sendiri
Semprong 95 kg
f. Keamanan produk (expireddate)
Sumpia 50 kg
2. Kelemahan (Weakness)
Kripik Pisang 0 kg a. Tidak adanya manajemen pemasaran
yang baik,
Sementara hasil dari perhitungan lindo adalah b. Saluran distribusi belum meluas,
sale goreng sebanyak 70 kg, semprong 95 kg, c. Promosi belum efektif,
sumpia 50 kg dan Kripik Pisang tidak d. Harga pesaing lebih murah
diproduksi. e. Kurangnya pendidikan SDM yang
dimiliki
Dari kedua data diatas bisa didapat bahwa jumlah f. Mesin masih tergantung pada manusia
produksi yang sudah diproduksi oleh perusahan
strategis internal tersebut dalam kerangka Dari hasil matriks IFAS dan EFAS diatas
strength dan weakness perusahaan selanjutnya dicari nilai x dan y sebagai berikut :
Nilai x = Nilai y =
Tabel 4.11 Tabel IFAS x = = 0,82 y = = -0.05
FAKTOR BOBOT X
INTERNAL BOBOT RATING RATING
KEKUATAN
Gambar 4.1 Gambar Diagram Analisis
Indikator Kekuatan 1 0,20 3 0,6 SWOT
Indikator Kekuatan 2 0,20 3 0,6 y
Indikator Kekuatan 3 0,15 3 0,45 5
Indikator Kekuatan 4 0,10 4 0,4
Indikator Kekuatan 5 0,15 4 0,6 III 4 I
Indikator Kekuatan 6 0,20 3 0,6 3
TOTAL 1,00 3,25 2
1
KELEMAHAN
Indikator Kelemahan 0,15 2 0,3
(0.82,-0.05) x
1 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5
Indikator Kelemahan 0,15 1 0,15 -1
2
-2
Indikator Kelemahan 0,20 1 0,20
3 IV -3 II
Indikator Kelemahan 0,10 1 0,10 -4
4 -5
Indikator Kelemahan 0,20 2 0,4
5
Indikator Kelemahan 0,20 2 0,4
6
TOTAL 1.55 Dari diagram analisis swot di atas dengan nilai x
= -0,82 dan y = 0,05 maka hasil tersebut berada
Matriks EFAS (External Factor Analysis di kuadran 2 (Diversifikasi Strategi), dimana
Summary) UKM DUA JEMPOL akan menghadapi
Setelah faktor-faktor strategis external berbagai ancaman, perusahaan ini masih
diidentifikasi, suatu tabel EFAS disusun untuk memiliki kekuatan dari segi internal. Oleh karena
merumuskan faktor-faktor external tersebut itu fokus strategi perusahaan UKM DUA
dalam kerangka oportunity dan threat JEMPOL ini adalah memaksimalkan kekuaan
internal perusahaan sehingga dapat menghadapi
Tabel 4.12 Tabel EFAS sejumlah tantangan berat agar bisa bersaing di
FAKTOR BOBOT
EKSTERNAL BOBOT RATING X pasaran. Strategi pemasaran UKM DUA
PELUANG RATING JEMPOL menurut analisis SWOT yaitu
Indikator Peluang 1 0,20 4 0,8 peninjauan kembali terhadap kekuatan
Indikator Peluang 2 0,30 3 0,9
Indikator Peluang 3 0,30 3 0,9
internalnya agar dalam pemasaran tidak
Indikator Peluang 4 0,20 3 O,6 terhambat oleh perusahaan yang lain.
TOTAL 1,00 3,2
5.1 Kesimpulan
ANCAMAN
Indikator Ancaman 1 0,25 1 0,25
1. Jumlah produksi dari UKM Dua Jempol
Indikator Ancaman 2 0,25 1 0,25 sebelum dibantu program LINDO yaitu
Indikator Ancaman 3 0,25 2 0,5
Indikator Ancaman 4 0,25 1 0,25 sale goreng sebanyak 45 kg, semprong 60
TOTAL 1,00 1,25
kg, sumpia 40 kg dan Kripik Pisang 30 2. Diharapkan agar ditingkatkan lagi dalam
kualitas produknya, agar bersaing di
kg, yang diproduksi setiap produksinya.
pasaran.
2. Dari hasil perhitungan dengan di bantu DAFTAR PUSTAKA
program LINDO maka hasil penentuan
jumlah produksi yang di produksi oleh Alma, B. (2006). Manajemen Pemasaran Dan
UKM Dua Jempol adalah Sale goreng Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
sebanyak 70 kg, semprong 95 kg, sumpia Dimyati, T. T. (2006). Cara Mudah Memahami
50 kg dan Kripik Pisang tidak Operations Research . Bandung: Sinar
diproduksi. Baru Algensindo .
3. Strategi pemasaran yg dihasilkan dari Fandy. (1997). Strategi Pemasaran .
perhitungan SWOT adalah berada di Yogyakarta: Andi Offset.
kuadran 2 (Diversifikasi Strategi), Karawang, U. (1998, Juli 14). Retrieved From
dimana UKM DUA JEMPOL akan Https://Peraturan.Bpk.Go.Id:
menghadapi berbagai ancaman, Https://Peraturan.Bpk.Go.Id
perusahaan ini masih memiliki kekuatan Muhammad, S. (2000). Studi Kelayakan Proyek
dari segi internal. Oleh karena itu fokus . Yogyakarta: Uup Stim Ykpn.
strategi perusahaan UKM DUA JEMPOL Prawirosentono, S. (2007). Pengantar Bisnis
ini adalah memaksimalkan kekuaan Moderen . Jakarta: Bumi Aksara.
internal perusahaan sehingga dapat Rangkuti, F. (2015). Analisis Swot : Membedah
menghadapi sejumlah tantangan berat Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka
agar bisa berssaing di pasaran. Strategi Utama.
pemasaran UKM DUA JEMPOL Rangkuti, F. (2015). Analisis Swot : Teknik
menurut analisis SWOT yaitu peninjauan Membedah Kasus Bisnis . Jakarta:
kembali terhadap kekuatan internalnya Gramedia Pustaka Utama .
agar dalam pemasaran tidak terhambat Sarin, B. D. (1996). Manajemen Operasi/
oleh perusahaan yang lain. Produksi Moderen. Jakarta: Binarupa
Aksara.
5.2 Saran Tjiptono, F. (1997). Strategi Pemasaran Edisi 3.
1. Bahan haku tepung diharapkan tidak
Yogyakarta: Andi Offset.
terlalu banyak karena akan
mempengaruhi terhadap kualitas tepung
itu sendiri.