Anda di halaman 1dari 29

Laporan

Kegiatan
PELATIHAN DAN FASILITASI WIRA USAHA BARU
KAB. BATU BARA

ii
SUSUNAN TIM PANITIA PELATIHAN DAN FASILITASI WIRA USAHA
BARU (WUB) DI KAB. BATU BARA

Panitia Provinsi
No Nama Keterangan
1 Pius Victor Aruan, ST Panitia Penyelenggara
Pelatihan/Seleksi/Sel;eks
i
2 Aries Prinanda, SE Panitia Penyelenggara
Pelatihan
Instriktur
1. Bahtiar Siregar Instrktur

ii
Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Mahaesa, karena
berkat rahmatNya, PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN UMKM MITRA
BINAAN PT INDONESIA TOURISM DEVELOPMENT Bekerja Sama Dengan
CAREER DEVELOPMENT CENTRE (CDC) UNUD, dapat terlaksana sesuai
rencana pada tanggal 13 s.d 15 Agustus 2014 bertempat di Ruang Parwati, Hotel
Inna Bali Hotel. Kegiatan pelatihan ini tidak akan dapat terlaksana dengan baik
tanpa dukungan semua pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Direktur PT INDONESIA TOURISM DEVELOPMENT yang telah
memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada kami sebagai
pelaksana;
2. Bapak Prof. Dr. I Wayan Ramantha,SE,MM,Ak dan Prof. Dr. Ni Luh
Putu Wiagustini,SE,M.Si sebagai Narasumber dari Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana; Ir. Nyoman Mahardika dari KKMB
Bali, Bapak Indra Satya Darma Putra dari Jamkrida Bali, Bapak
Damiartha dari Divisi PKBL PT ITDC, Bapak I Wayan Gede Arsania
dari Asosiasi Kerajinan Kayu Kabupaten Gianyar, Bapak I Wayan
Winasa dan Bapak I Gede Agustin Premana sebagai narasumber dan
Praktisi;
3. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Binaan PT INDONESIA
TOURISM DEVELOPMENT yang telah mengikuti dengan seksama
seluruh rangkaian pelatihan dari awal hingga akhir;
4. Serta pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami berupaya sedemikian rupa agar Pelatihan ini dapat terlaksana
dengan sebaik-baiknya. Namun tiada gading yang tak retak. Untuk itu kami
mohon maaf apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan akibat keterbatasan-
keterbatasan kami. Semoga pelaksanaan pelatihan serupa di masa mendatang
dapat lebih baik.
Demikian kami sampaikan, semoga Laporan Pelaksanaan ini dapat
memberi manfaat.

Denpasar, Agustus 2014


Ketua Carier Development Centre (CDC)
Universitas Udayana,

Dr. I Gede Riana, SE,MM

ii
Kata Pengantar ....………………………………………………………... i

Daftar Isi ………………………………………………………………....... ii

I. Pendahuluan ……………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………. 2
1.2 Tujuan ………………………………………………………….. 4
1.3 Kegiatan Yang Dilaksanakan..…........………………………... 5

II. Pelaksanaan Pelatihan……………………………………………... 2


2.1 Realisasi Tahapan Kegiatan......................................................... 7
2.2 Profil Peserta........................................................................................................... 12
2.3 Agenda, Materi, dan Narasumber Pelatihan.......................................14
2.4 Hasil Evaluasi.................................................................................................. 17
2.5 Rencana Tindak Lanjut Peserta.....................................................................20

III. Penutup.............................................................................................................................. 21
3.1 Simpulan......................................................................................... 22
3.2 Rekomendasi................................................................................. 22

Lampiran-lampiran

o Foto-Foto kegiatan
o Daftar Peserta
o Absensi Peserta
o Form Evaluasi Kegiatan
o Form Biodata Peserta
o Biodata Narasumber
o Handout Materi
o Korespondensi (Surat Menyurat)

ii
BAB
Pendahuluan

1
1.1 Latar Belakang
Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) belakangan ini semakin
menarik perhatian pemerintah. Paling tidak terdapat tiga alasan penting yang melatar-
belakangi hal pengembangan IKM tersebut: Pertama, IKM telah terbukti ampuh
sebagai penyelamat dalam krisis ekonomi yang melanda industri. Kedua, potensinya
yang besar dalam menciptakan lebih banyak kesempatan kerja. Ketiga, segmen IKM
dapat ditemukan di segala sektor industri, mulai dari yang berteknologi sederhana
hingga relatif canggih.
Beberapa hasil penelitian juga mengindikasikan peran penting UMKM dalam
kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang. Oleh sebab itu,
pemberdayaan UMKM menjadi sangat strategis karena potensinya yang besar
dalam menggerakkan kegiatan ekonomi sekaligus menjadi tumpuan sumber
pendapatan dalam meningkatkan kesejahteraan sebagian besar masyarakat.
UMKM diyakini sebagai pilar Utama pembangunan ekonomi, sehingga sudahm seharusnya
diberikan dorongan, kesempatan, dan dukungan sebagai wujud keberpihakan terhadap
ekonomi kerakyatan. UMKM dapat dipandang sebagai katup penyelamat dalam proses
pemulihan ekonomi nasional dan telah terbukti tahan terhadap krisis. Menurut Kuncoro
(2008) UMKM tahan terhadap krisis dan mampu survive karena tidak memiliki utang

luar negeri, tidak banyak utang ke perbankan sehingga dianggap unbankable, lebih banyak

menggunakan input lokal, dan berorientasi ekspor. Oleh karena itu, peran UMKM dalam
mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja tersebut diharapkan
dapat menjadi langkah awal bagi upaya menggerakkan sektor produksi pada berbagai
lapangan usaha.

2
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 menunjukkan bahwa
proporsi masyarakat Indonesia yang berada pada skala UMKM sangatlah besar
(99%) dibandingkan total perusahaan yang ada. Demikian pula pada tahun yang
sama, jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai sekitar 96 % dari total tenaga
kerja serta mampu memberikan sumbangan mencapai 54%-57% terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB). Disamping itu, UMKM juga menyumbang
sekitar 60 % terhadap output yang dihasilkan pada sektor nonmigas. Uraian di
atas menunjukkan UMKM mempunyai peranan yang sangat strategis dalam
penyerapan tenaga kerja walaupun nilai produksinya jauh lebih rendah
dibandingkan dengan industri berskala besar.
Meskipun

memiliki peran penting


dalam perekonomian ,
banyak aspek yang
masih menjadi
kendala
pengembangan UMKM
diantaranya,
akses
permodalan, akses
teknologi dan informasi, akses pasar dan pemasaran, akses profesionalisme
sumber daya manusia, serta akses manajemen perusahaan (Ginanjar, 2009).
Namun demikian, secara umum persoalan utama yang dihadapi oleh UMKM di
Indonesia adalah masalah produktivitas dan pemasaran.
Di Bali, permasalahan UMKM dominan dalam hal pemasaran (misalnya
standar kualitas produk, permintaan terhadap produk, kurangnya variasi
produk, pelaksanaan kegiatan promosi dan persaingan harga). Disamping itu,
tidak stabilnya pasokan dan harga bahan baku serta bahan penunjang lainnya
(misalnya: kelangkaan persediaan bahan baku dan harga bahan baku yang
cenderung fluktuatif), merupakan persoalan yang semakin serius yang dihadapi
oleh para UMKM.
Masalah tersebut diatas telah memperkompleks rendahnya kinerja UMKM yang
secara umum sebenarnya lebih dominan disebabkan oleh penggunaan teknologi

3
tradisional, kurangnya modal dan lemahnya aspek manajerial, lemahnya
kemampuan dalam manajemen. Masalah lain yang dialami oleh UMKM adalah

4
lemahnya kemampuan dalam pengambilan keputusan, rendahnya kualitas
sumber daya manusia, skala usaha terlalu kecil, serta minimnya pengalaman dan
lemahnya pengawasan keuangan ( Zimmerer, 2008).
Oleh karena itu, pelatihan
terhadap para pelaku
UMKM perlu terus
diintensifkan. Hal ini
mengingat hasil pelatihan
tersebut
telah
menunjukkan

peranan positif dalam


membawa
UMKM untuk mengembangkan usahanya menuju usaha yang lebih tangguh dan
berdaya saing tinggi. Krisis industri yang pernah melanda Indonesia tahun 1998,
dapat digunakan bukti bahwa UMKM memang merupakan usaha yang relatif
tangguh terhadap guncangan ekonomi. Begitu pula ketika tragedi bom Bali I
dan II melanda pulau Dewata, lagi-lagi UMKM menunjukkan eksistensinya
sebagai salah satu pilihan masyarakat untuk menggantungkan hidupnya.
Disamping itu, sektor UMKM telah terbukti pula mampu menunjang
pertumbuhan ekonomi Bali saat sektor andalan (pariwisata)

mengalami keterpurukan.
Universitas Udayana, sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi
menjalankan beberapa tujuan, diantaranya melaksanakan Tri Darma Perguruan

Tinggi yang salah satunya adalah pengabdian pada masyarakat. Career


Development Centre (CDC), sebagai salah satu lembaga dibawah naungan Unud
berkewajiban dan bertanggung jawab membantu para stakeholder dan
masyarakat luas dalam mengembangkan kapasitas, baik berupa hardskill
maupun softskill.

1.2 Tujuan Kegiatan

5
Kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan dan menanamkan
semangat serta rasa percaya diri berwirausaha kepada para UMKM. Dan pada
akhirnya dapat meningkatkan semangat berwirausaha para UMKM. Selain
wawasan dan semangat, melalui kegiatan ini juga para UMKM akan diberikan

6
pengetahuan dan beberapa ketrampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha sejati seperti: Spirit entrepreneur, Menemukan Peluang Bisnis, Etika
Bisnis, Bisnis plan dan Kemitraan usaha, Pembukuan Usaha Kecil, Negosiasi dan
komunikasi bisnis, Kiat – kiat pemasaran produk UMKM, dan Testimoni serta

Sharing session.

1.3 Manfaat Kegiatan


Kegiatan ini
diharapkan
memberikan manfaat bagi:
1) Para UMKM,
untuk menambah
wawasan, sikap mental,
dan ketrampilan
kewirausahaan
dalam pengembangan
diri serta
pengembangan wawasan
berbisnis.
2) Universitas Udayana, sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi di bidang pengabdian pada masyarakat dengan tanggung jawab
membantu proses pembelajaran menuju pendewasaan kepada para UMKM.
3) PT. ITDC, sebagai salah satu bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial
perusahaan (corporate social responsibility) serta turut membantu meningkatkan
kapabilitas para UMKM khususnya kepada para mitra binaan.

7
BAB
Pelaksanaan Pelatihan

8
2.1 Realisasi Tahapan Kegiatan
Tahap Persiapan (11 Juli s.d 12 Agustus 2014)
Kegiatan:
a. Penentuan Jadwal waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
b. Pembuatan susunan acara
c. Penentuan materi pelatihan dan narasumber
- Penyampaian surat permohonan sebagai narasumber
- Penggandaan materi pelatihan
d. Penentuan peserta
- Jumlah peserta adalah 35 orang yang masing-masing
mewakili satu badan usaha yang berasal dari 9
kabupaten/kota di Bali
- Penyampaian undangan kepada calon peserta pelatihan
yang mitra binaan PT. ITDC
- Konfrimasi peserta
e. Penentuan undangan pembukaan
- Konsultasi draft undangan
- Penyampaian undangan pembukaan
f. Pemesanan konsumsi
g. Penyiapan material pelatihan seperti:
- Spanduk
- Daftar hadir
- Penggandaan materi

Tahap Pelaksanaan (13 - 15 Agustus 2014)

Pelatihan berlangsung selama tiga hari berturut-turut dari


tanggal 13 sampai dengan 15 Agustus 2014 bertempat di Ruang
Parwati, Hotel Inna Bali, Jalan Veteran-Denpasar. Secara terperinci
pelaksanaan kegiatan pelatihan dijabarkan berikut ini.

9
Hari 1 Pelatihan, Pembukaan dan Penjelasan Mengenai PKBL ITDC
(Rabu, 13 Agustus 2014)

Sejak pukul 13.00 Wita,


peserta sudah mulai
melakukan registrasi di
meja panitia. Beberapa
peserta yang berasal
dari luar Denpasar dan
Badung juga sekaligus
melakukan proses check-in dan menginap di kamar hotel yang
disediakan selama pelatihan berlasngsung.

Pelatihan hari pertama dimulai pukul 15.30 Wita, yang diawali


dengan acara pembukaan, dilanjutkan dengan penyampaian selayang
pandang mengenai PKBL ITDC. Sebelum peserta diarahkan untuk
menikmati makan malam bersama, pemateri pertama Prof. Dr.
Wiagustini menyampaikan materinya mengenai Manajemen
Keuangan UMKM, selama kurang lebih 2 jam pelajaran.

Pada acara pembukaan, diawali dnegan laporan Ketua Panitia


Pelaksana, Dr. I Gede Riana, dan diakhiri dengan smbutan
pembukaan oleh Ketua LPPM UNUD, yang pada saat itu diwakili
oleh Sekretasis Unit Penjaminan Mutu Lembaga (UPML) LPPM Unud,
Ir Wayan Adiartayasa, M,Si. Selanjutnya, pada penyampaian metri
mengenai Sekilas Tentang PKBL ITDC, secara langsung Bapak I Made
Damiarta, Bagian PKBL PT. ITDC, mengajak peserta pelatihan untuk
sharing dan berdiskusi mengenai seluk-beluk, serta alur kerja sama
dan bantuan yang diberikan PT. ITDC kepada peserta pelatihan
selaku UMKM mitra binaan PT. ITDC.

10
Hari 2 Pelatihan Materi dalam Kelas (Kamis, 14 Agustus 2014)

Pada hari
kedua

pelatihan, acara
sepenuhnya diisi
dengan
penyampaian materi
dalam kelas. Materi
yang
diperoleh
peserta cukup
beragam, mulai dari materi mengenai menemukan peluang bisnis,
kiat-kiat pemasaran, etika dalam berbisnis, hingga menumbuhkan
spirit berusaha. Seluruh materi tak hanya disampaikan oleh kalangan
akademisi, juga diberikan oleh para praktisi dan best practise
pengusaha sukses di Bali.

Pemateri 1 Prof. Dr. W. Ramantha, guru besar dan sekaligus


pengusaha eksportir asal Gianyar, menyampaikan materi mengenai
Menemukan Peluang Bisnis. Pada materi ini, Prof. Ramantha
menyampaikan bagaimana sebuah peluang bisnis bisa ditemukan dari
hal-hal yang sangat sederhana. Pengusaha yang sukses akan mampu
merubah peluang yg sederhana tersebut menjadi sesuatu yang besar
dan mendatangkan kesuksesan bagi si pebisnis. Dalam
menyampaikan materinya Prof. Ramantha tidak hanya berbicara
dengan mendasarkan pada teori, namun juga sekaligus mentransfer
pengalaman suksesnya menjadi pebisnis yang kini telah meng-
internasional.

Pada sesi kedua, Ir. I Wayan Gede Arsania, yang juga adalah
Direktur Fa. Ari, memaparkan mengenai kiat-kiat pemasaran UMKM.
Pengusaha Kayu ini menyampaikan beberapa materi khusus terkait
11
dengan kesuksesan pemasaran produk UMKM, antara lain:

12
1) menganalisa pesaing; 2) strategi dalam pemasaran; 3) media
pemasaran; dan 4) mengetahui kebutuhan pasar. Materi mengenai
kiat pemasaran ini selanjutnya dirangkaikan dengan penyampaian
materi dari I Gede Agustin Premana, dari BDS-Bank Indonesia.
Konsultasn P-UMKM ini menyampaikan beberapa sharing mengenai
bagaimana menjaring modal usaha dnegan bekerja sama dengan
lembaga perbankan.

Usai jeda makan siang,


seluruh peserta diberikan
materi mengenai etika dalam
berbisnis yang disampaikan
oleh Ir. I Wayan Mahardika,
MM, dan materi mengenai
menanamkan spirit berusaha
oleh I Wayan Winasa (yang lebih dikenal dengan Pak Magnum). Yang
unik dari penyampaian materi dis esi akhir ini, seluruh peserta lebih
banyak diajak untuk membahas hal-hal yang sifatnya lebih
kerohanian. Pada materi etika bisnis misalnya, Pak Mahardika
mengajak peserta peserta untuk terapi tertawa, sebab dari tertawa
akan memberikan aura positif dan dapat menumbuhkan konsep
beretika yang baik dalam berusaha. Bahkan pada materi spirit
berusaha oleh Pak Magnum, peserta diajak untuk melakukan latihan
keseimbangan otak kiri dan kanan, diakhiri dengan meditasi
menenangkan diri bersama.

Hari 3 Pelatihan Sharing Session, Pengarahan, dan Penutupan


(Jumat, 15 Agustus 2014)

Hari terakhir pelatihan memang di seting agar peserta tidak lagi


mendapat materi. Acara diawali dengan share and learn sekaligus
pengarahan antara PT. ITDC dengan para UMKM mitra binaannya.

13
Sharing dan pengarahan yang dilakukan terkait dengan kelengkapan
mengenai surat-menyurat dan administrasi yang harus dilengkapi
peserta dalam rangka memperoleh bantuan dana dari PT. ITDC.
Sekaligus secara simbolik, acara pengarahan juga dirangkaiakan
dengan penutupan oleh Panitia Pelaksana dari CDC Unud, dengan
PKBL PT. ITDC. Acara diakhiri dengan makan siang dan check out
hotel pada pukul 12.00 Wita.

Kendala Selama Pelatihan

Selama tiga hari pelaksanaan pelatihan dalam kelas, beberapa


kendala yang dihadapi antara lain:

a. Karakteristik peserta yang tidaks eragam, dimana sebagian


merupakan pemilik usaha langsung, dan sebagian adalah
karyawan yang mewakili pemilik usaha. Perbedaan ini
menyebabkan sedikit masalah bagi pemateri terutama
menyangkut pendekatan yang digunakan dalam menyampaikan
materi, pesan, dan ilmu kepada peserta.
b. Secara umum seluruh peserta menunjukkan semangat dan
antusiannya dalam mendengarkan pemateri dan mengikuti
pelatihan. Namun beberapa peserta terutama yang duduk di baris
belakang, masih nampak kurang serius. Seringkali berbicara
dengan dan tertawa dengan sesama peserta disebelahnya pada
saat pemateri sedang menyampaikan materi.

Tahap Pelaporan
Laporan pelaksanaan dilakukan mulai dari tabulasi data
kemudian dilanjutkan dengan hasil evaluasi pelatihan.

14
2.2 Profil Peserta
Peserta Pelatihan Kewirausahaan UMKM mitra binaan PT.
ITDC ini berjumlah 39 orang
>17 - Profil Usia Peserta Diklat > 50
peserta yang berasal dari beragam 25 tahun
jenis usaha di Sembilan tahun; ; 10%
20%
Kabupaten/Kota di Bali. Profil
responden dilihat dari usia > 25 -
50
menunjukkan bahwa 10% peserta tahun;
80%
Diklat berusia diatas 50 tahun
dan 80% berusia diatas 25 – 50 tahun dan sisa nya 10% berusia antara
17 – 25 tahun.
Profil Peserta berdasarkan jenis
Profil Peserta Pelatihan
menurut kedudukan dalam Usahakelamin terlihat bahwa 43%
adalah perempuan dan 57%
adalah laki-laki. Kondisi ini
Perem
puan 43% memperlihatkan bahwa mayoritas
Laki-
Laki 57% laki-laki lebih serius untuk
memperoleh pengetahuan melalui
diklat, baik dia sebagai pemilik maupun karyawan.
Berdasarkan pendidikan profil peserta
Profil pendidikan Sarja
pelatihan terlihat bahwa 35% na/Di plom a, 35%
sarjana/Diploma dan 65% lagi adalah
berpendidikan akhir SLTA. Kondisi ini
SLTA,
menunjukkan peserta pelatihan 65%
diharapkan bisa menyerap materi yang
diberikan.

15
Pemasaran Produk IKM peserta Pelatihan memperlihatkan bahwa 80%

Pasar Produk Peserta Pelatihan memiliki pasar domestik dan


Domesti k; 10% Ekspor, 10% memiliki
Ekspor;
10% pasar Domestik saja,

Domesti k dan Ekspor; 80% dan sisanya 10% melayani


pasar ekspor saja.
Kondisi ini menunjukkan
bahwa peserta pelatihan
sebagian besar memiliki pasar
domestik dan
ekspor.

Tabel 2.1. Rekapitulasi peserta UMKM dan Koperasi menurut


tempat/asal usaha

Asal Kabupaten/Tempat Usaha Jumlah Peserta

Badung 2
Denpasar 1
Tabanan 6
Jembrana 2
Bangli 1
Klungkung 13
Karangasem 8
Buleleng 2

Total 35

Berdasarkan Tabel 2.1, Sebagian besar peserta pelatihan


berasal atau memiliki tempat usaha di Kabupaten Klungkung. Peserta
dengan jumlah terendah adalah berasal dari dua Kabupaten yakni
masing-masing satu orang peserta dari kota Denpasar dan satu orang
dari Kabupaten Bangli. Sementara dua orang peserta yang berasal
dari Kabupaten Jembrana, terdiri dari satu orang peserta UMKM dan
satu peserta
Koperasi.

16
2.3 Agenda, Materi, dan Narasumber Pelatihan

Agenda
Secara lebih komprehensif, agenda acara pelatihan dari tanggal
13 – 15 Agustus 2014, dijabarkan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 : Jadwal Pelatihan Kewirausahaan UMKM Binaan PT ITDC,
Tahun 2014.
HARI/ JAM KEGIATAN/MATERI INSTRUKTUR
Hari Pertama Rabu, 13 Agustus 2014
13.00 – 15.00 Registrasi Peserta (Check – In) Panitia
Coffee Break
15.30 – 17.00 Pembukaan ITDC & LPPM-UNUD
17.00 – 18.00 Sekilas Tentang PKBL ITDC PT. ITDC
18.00 – 20.00 Makan Malam Panitia, Peserta & PT. ITDC
Hari Kedua Kamis, 14 Agustus 2014
Breakfast
08.00 – 09.30 Menemukan Peluang Bisnis Prof. Dr. W Ramantha.SE. MM. Ak
Coffee Break
10.00 – 12.00 Manajemen Keuangan UMKM Prof. Dr. N P Wiagustini. SE., Msi
Made Damiartha (pendamping)
12.00 - 13.00 Makan siang Panitia
13.00 - 14.30 Kiat – kiat pemasaran UMKM Ir. I W. Arsania. MM
14.30 - 16.00 Etika dan komunikasi bisnis Ir. Wayan Mahardika. MM
Coffee Break
16.00 – 17.30 Menanamkan spirit wirausaha I Wayan Winasa
17.30 - 18.30 Makan Malam dan Share and Panitia
Learn
19.00 - selesai Share and Learn PT. ITDC
Hari Ketiga Jumat, 15 Agustus 2014
Breakfast
08.00 – 09.30 Sharing session Panitia & ITDC
Coffee Break
10.00 – 11.30 Share and Learn Panitia – ITDC - Narasumber
11.30 – 12.00 Pengarahan dari Tim PKBL - BTDC Tim PKBL
12.00 – 13.00 Makan siang dan Check Out Panitia

Terdapat beberapa penyesuaian yang dilakukan terhadap susunan


acara pada Tabel 2.2. Penyesuaian yang dimaksud adalah tambahan
materi yang diberikan oleh pihak BDS BI dan PT Jamkrida, yang

17
banyak memberikan share and learn terkait masalah keamanan
penggunaan dana/ modal yang bersumber dari lembaga keuangan
bank.

Materi Pelatihan
Ketujuh Materi Kelas yang
disampaikan selama
Pelatihan merupakan
materi dasar penting yang diperlukan
dalam pengembangan kewirausahaan
bagi UMKM binaan PT ITDC. Seluruh
materi pelatihan terlampir.

a. Materi Kiat-kiat Pemasaran UMKM pada materi ini peserta


Pelatihan diajarkan mengenai bagaimana cara menyusun pola
pemasaran yang tepat. Dimulai dari menentukan kemampuan
menganalisa pesaing, kemudian menentukan strategi dalam
pemasaran dan memilih media pemasaran yang tepat.

b. Materi Etika dan Komunikasi Bisnis, pada materi ini seluruh


peserta diperkenalkan pada tata cara,
norma, dan aturan dalam berbisnis,
termasuk pola komunikasi yang
dapat digunakan dalam membangun

partnership dalam berbisnis.

c. Materi Menemukan Peluang


Bisnis, pada sesi ini peserta
dikenalkan kepada teknik/cara menemukan peluang dalam
mengembangkan usaha. Seringkali pada beberapa daerah
ditemukan UMKM-UMKM yang hanya berhenti untuk
memproduksi satu jenis barang saja dan tanpa berusaha untuk

18
menemukan trobosan-trobosan baru dalam pengembangan
produksi usahanya. Prof. Dr. W Ramantha, SE. MM. Ak dalam
penyampaian materinya menjelaskan bahkan limbah hasil produksi
suatu usaha juga masih bisa dikembangkan menjadi sebuah
komoditi andalan yang bernilai ekspor.

d. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), dengan


menyimak materi yang disampaikan oleh Divisi PKBL – PT. ITDC,
seluruh peserta menajdi paham pentingnya membentuk kemitraan
dalam berusaha. Kemitraan dalam berusaha ini bisa dijalin antara
sesama pengusaha dan juga antara pengusaha dan pemerintah.

e. Inovasi dan Kreativitas Testimoni dan sharing session, pada sesi ini
peserta diajak mendengarkan cerita sukses dari seorang pelaku
bisnis.

f. Pendanaan dan Kemitraan Usaha, oleh BDS-BI dan PT. Jamkrida


(materi tambahan) mensosialisasikan kepada peserta Pelatihan
cara-cara mengakses sumber dana yang berasal dari pemerintah.
Melalui pemberian materi ini diharapkan peserta Pelatihan tidak
lagi menganggap modal usaha sebagai kendala dalam berusaha.
Apalagi mengingat pemerintah telah menyediakan beberapa skim-
skim bantuan pendanaan usaha UMKM.
Materi selengkapnya dilampirkan.

Narasumber Pelatihan
Dengan menerapkan sinergi BIG (Business, Intelectual,
Government), narasumber yang menyampaikan materi dalam
pelatihan ini meliputi: para Dosen di Lingkungan Universitas
Udayana, Praktisi dan dari lembaga pemberi dana yang telah terlatih
serta berpengalaman dalam berbagi (sharing) pengalaman dalam
pengembangan UMKM. Daftar nama narasumber/instruktur seperti
dirinci pada Tabel
2.2.

19
2.4. Hasil Evaluasi
a. Evaluasi Kinerja Narasumber/Instruktur Oleh Peserta
Berdasarkan kuesioner yang diisi oleh peserta menunjukkan
bahwa bahwa penguasaan materi yang disampaikan insruktur 65%
peserta menjawab baik dan sisanya 35% menjawab sangat baik;
Kemampuan menyampaikan materi 90% peserta pelatihan menjawab
sangat baik dan sisnya 10% menjawab baik.
Penguasaan Materi Kemampuan Penyampaian
Mater
Baik;
i
10%
Baik;
35%

Sangat Sangat
baik; baik;
65% 90%

Komunikasi Instruktur, 80% peserta menjawab sangat baik dan


sisanya 20% menjawab baik; Reevansi Materi Diklat dengan bidang
pekerjaan, 70% menjawab sangat relevan dan sisanya 30% menjawab
relevan.
Komunikasi Instruktur dengan
Penampilan Instruktur
peserta dalam
Sangat Penyampaian Materi
Baik;
40% Baik; Ba
60%

Sang
at
Ba

Cakupan materi diklat yang dibahas, 80% peserta menjawab sangat


baik dan sisanya 20% menjawab baik; Reevansi Materi Diklat dengan
bidang pekerjaan, 70% menjawab sangat relevan dan sisanya 30%
menjawab relevan.

20
Cakupan Materi yang dibahas Relevansi Materi dengan
Pekerjaan
Baik;
20% Baik;
30%

Sanga
Sangat t Baik;
Baik; 70%
80%

b. Evaluasi Kinerja Pelaksana oleh Peserta


Kuesioner yang disebarkan kepada peserta diklat selain
mengevaluasi kinerja narasumber juga mengevaluasi kinerja
pelaksanaan Diklat, yang menguraikan tentang Fasilitas, Akomodasi
dan Kepanitiaan.

Berkaitan dengan Fasilitas Diklat yang terdiri dari Diklat Kit,


Alat bantu dalam pengajaran, dan Administrasi Akademis,
menguraikan bahwa 100% menyatakan Diklat Kit adalah sangat baik,
90% peserta menyatakan alat bantu pengajaran sangat baik dan
sisanya 10% menyatakan baik; berkaitan dengan administrasi
akademis 95% menyataka sangat baik dan 5% menyatakan baik.

Baik Alat Bantu


Diklat Kit Administrasi
; Pengajaran
Baik; akademis
10% 5%

Sana 90%
t Sang
Baik; at
100% Baik;

Berkaitan dengan Akomodasi Pelatihan menguraikan


tentang Ruang Diklat dan Konsumsi. Ruang
Diklat dinilai peserta pelatihan

21
adalah sangat representatif oleh 60% dan 40 % menyatakan baik
(representatif). Konsumsi pelatihan dinyatakan oleh 100% sangat baik
oleh peserta pelatihan.
Ruang Diklat Konsumsi

Baik;
40%

Sangat
Baik; 60%Sangat
Baik; 100%

yang menguraikan tentang kera


Berkaitan dengan kepanitiaan mah

tamahan, pelayanan akademis dan daya tanggap terhadap masalah.


Penilaian peserta pelatihan terhadap keramahtamahan panita
menjawab 100% sangat baik; berkitan dengan pelayanan akademis
90% peserta menyatakan sangat baik dan 10% adalah baik;
selanjutnya berkaitan dengan daya tanggap terhadap masalah 85%
peserta pelatihan menyatakan sangat aik dan 15% menyatakan baik.

Pelayanan akademis Keramahtamahan Daya tanggap panitia


terhadap masalah
Baik; panitia
10% Baik;
15%

Sanga
t
Sanga Baik; Sanga
t 100% t
Baik; Baik;

22
2.5. Rencana Tindak Lanjut
Rencana tindak lanjut setelah pemberian pelatihan kepada
UMKM Mitra binaan PT. ITDC adalah :

1) Melakukan kembali pelatihan UMKM berbasis pada Teknologi


Informasi supaya UMKM saling berintegrasi dalam
memasarkan produknya.
2) Melakukan evaluasi terhadap perubahan kualitas usaha seluruh
UMKM peserta yang menjadi Mitra Binaan PT. ITDC.

23
BA
B
Penutup

24
3.1 Simpulan
Berdasarkan seluruh uraian pada bagian sebelumnya dapat ditarik
simpulan bahwa hampir seluruh kegiatan terkait dengan Pelatihan
Kewirausahaan Bagi UMKM Mitra Binaan PT ITDC yang tersebar di
sembilan kabupaten/kota di Bali terlaksana sesuai rencana. Secara detail
beberapa simpulan yang dapat ditarik dari pelaksanaan dan penilaian
peserta adalah sebagai berikut.

1) Pelatihan semacam ini dianggap penting oleh mayoritas pengusaha


UMKM.
2) Pentingnya memberikan latihan kewirausahaan sebagai peningkatan
kualitas serta nilai tambah produk sehingga membentuk potensi
pemasaran tidak hanya di tingkat domestik namun juga ekspor.

3.2 Saran

Berdasarkan Uraian dan simpulan yang telah diuraikan maka


beberapa saran dari peserta adalah sebagai berikut.
Untuk pelaksanaan yang lebih baik lagi di masa mendatang, berikut
adalah hal-hal yang perlu mendapat perhatian:
a. Waktu pelatihan hendaknya diperpanjang.
b. Materi pelatihan ditingkatkan relevansinya agar sesuai dengan
kebutuhan memenuhi kualifikasi sebagai UMKM mitra binaan PT.
ITDC
c. Tiga topik yang dikehendaki untuk pelatihan di masa mendatang
adalah:
- Pelatihan khusus tentang pemasaran online
- Kunjungan ke best practice wirausaha yang telah berhasil maju
dari hasil binaan PT. ITDC

- Lebih banyak melibatkan narasumber yang telah sukses, untuk


sharing session.

25

Anda mungkin juga menyukai