Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PROPOSAL

Mata Kuliah: Seminar Akuntansi


Pengampu: Dr. Hendrawan Santosa Putra, S.E., M.Si., Ak.

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA UMKM


DALAM UPAYA MEMPERLUAS TARGET PASAR (STUDI KASUS
CUCI SEPATU VERFRAAI)

disusun oleh:

Bagus Aditya Rosyadi (200810301180)

UNIVERSITAS JEMBER
MEI 2023
ABSTRAK

Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun kian mengalami


perkembangan yang pesat. Perkembangan ini didukung dengan semakin banyaknya
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berdiri. UMKM yang tumbuh ini
berada dalam berbagai kelompok, seperti usaha jasa, usaha dagang, usaha industri
hingga usaha pertanian, perikanan dan perkebunan. UMKM dipilih oleh masyarakat
karena dapat mendirikannya meskipun dengan modal yang terbatas. Setiap usaha
yang dirikan pasti mempunyai sistem pengendalian manajemen yang berbeda sebab
tujuan dari setiap usaha juga pasti berbeda pula. Sistem pengendalian manajemen
yang baik menjadikan perusahaan tersebut bisa berkembang lebih cepat guna
mencapai tujuan perusahaan. Sebaliknya sistem pengendalian manajemen yang
tidak baik menjadikan perusahaan tersebut perkembangannya lambat dan mudah
disaingi oleh kompetitornya Akhir-akhir ini usaha jasa laundry atau cuci sepatu
kian populer. Termasuk cuci sepatu yang berada di Kabupaten Jember yang
bernama “Verfraai”. Cuci sepatu ini sudah ada sejak 2019 hingga sekarang. Dalam
perkembangannya pasti cuci sepatu Verfraai ini pasti mempunyai strategi agar tetap
eksis diminati oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih
dalam mengenai Sistem Pengendalian Manajemen yang dilakukan oleh cuci sepatu
Verfraai dalam memperluas target pasarnya. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif deskriptif dengan tujuan memberikan pemahaman lebih rinci tentang
sistem pengendalian Cuci Sepatu Verfraai. Dalam penelitian ini diketahui
bagaimana sistem pengendalian manajemen yang dilakukan oleh Cuci Sepatu
Verfraai guna memperluas target pasanya.

Keyword: UMKM, Sistem pengendalian manajemen, Target pasar, Cuci sepatu

i
ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. vi
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1. Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan Penelitian 4
1.4. Batasan Penelitian 4
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................... 5
21. Sistem Pengendalian Manajemen 5
2.2 UMKM 7
2.3 Target Pasar 10
2.4 Cuci Sepatu Verfraai 11
BAB 3. METODE PENELITIAN ............................................................................ 13
3.1. Pendekatan Penelitian 13
3.2. Data 13
3.3. Analisis Data 14
Daftar Pustaka............................................................................................................ 15

ii
iii

DAFTAR TABEL

iii
iv

DAFTAR GAMBAR

iv
v

DAFTAR LAMPIRAN

v
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun kian mengalami
perkembangan yang pesat. Perkembangan ini didukung dengan semakin
banyaknya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berdiri. Dibuktikan
dengan data yang terdapat dalam BPS yang menyebutkan, bahwa pada tahun
2022 mendata 14,5 juta usaha yang berbadan hukum KUMKM (Koperasi,
Usaha Mikro Kecil dan Menengah) (Badan Pusat Statistik, n.d.). UMKM juga
berkontribusi cukup banyak terhadap pertumbuhan PDB. Pada tahun 2020
UMKM berkontribusi terhadap PDB yaitu sebesar 61,97% dari total PDB
Nasional atau bisa dibilang sebesar 8.500 triliun. Selain itu, Pada tahun 2020
UMKM telah menyerap sebanyak 97% tenaga kerja UMKM merupakan
fundamental ekonomi nasional yang menjadi tulang punggung perekonomian
nasional. UMKM memiliki peran sebagai sumber pendapatan bagi
masyarakat daerah, memenuhi produk dan kebutuhan dalam negeri,
menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi kemiskinan dan memberantas
pengangguran. Eksistensi UMKM memang tidak perlu diragukan lagi sebab
telah terbukti mampu menjadi penggerak roda perekonomian, terutama di
masa krisis ekonomi. UMKM ialah jenis usaha yang bermodalkan kecil
dengan pekerja yang kecil pula. Selain itu UMKM adalah usaha rakyat yang
dapat dilihat dari jumlah tenaga kerjanya, 5-9 orang untuk usaha kecil dan 20-
99 orang untuk usaha menengah (Sukirno, 2005)

Jenis usaha kecil ini tahan banting meskipun diterpa dengan krisis ekonomi
sekalipun. Maka dari itu, pemerintah perlu untuk melakukan pengembangan
terhadap UMKM yang ada di Indonesia. Langkah yang dapat dilakukan oleh
pemerintah yaitu dengan menciptakan kondisi iklim usaha yang baik seperti
kemudahan dalam perizinan, keringanan pajak, pembinaan kepada pengusaha
dan sebagainya. Meskipun hanya usaha kecil akan tetapi unit bisnis ini juga
menghadapi banyak permasalahan, seperti modal kerja yang terbatas, Sumber
2

Daya Manusia (SDM) yang rendah, penguasaan ilmu pengetahuan dan


teknologi yang cukup rendah serta manajemen yang buruk. Dalam dunia
bisnis baik lingkup besar maupun kecil, pasti memerlukan adanya sistem
pengendalian manajemen yang baik. Pengendalian manajemen adalah
tindakan yang dilakukan oleh manajer kepada anggota yang ada dalam
organisasi agar bisa menjalankan strategi yang ada. Setiap anggota didalam
organisasi pasti mempunyai maksud dan tujuan yang berbeda-beda. Sistem
pengendalian manajemen Penerapan sistem pengendalian manajemen
dimaksudkan untuk membantu manajer dalam menjalankan organisasinya
agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Sumber Daya
Manusia (SDM) yang ada dalam perusahaan memegang peranan yang sangat
penting yaitu fundamental dari perusahaan tersebut. Maka dari itu jika ingin
perusahaan dapat berkembang dengan baik, hal yang pertama kali untuk
dikuatkan adalah SDM-nya. Suatu perusahaan tidak akan berdiri dengan
kokoh dan mudah tumbang jika perusahaan tersebut tidak bisa menangani
SDM-nya dengan baik (Wahyuningtiyas et al., 2021).

Setiap usaha yang didirikan tentunya memiliki tujuan dan maksud yang
berbeda-beda. Hal ini akan melahirkan sistem pengendalian manajemen yang
berbeda-beda, sebab setiap usaha mempunyai masalah yang berbeda-beda
pula. Masalah yang biasanya sering dihadapi oleh UMKM adalah kendala
dalam modal usaha, minimnya akses teknologi digital hingga kesulitan dalam
memperluas pasar. Sebab, tujuan utama dari suatu bisnis didirikan yaitu untuk
memasarkan produknya kepada konsumen. Jika produk yang telah diproduksi
bisa didistribusikan dengan baik maka kelangsungan bisnis itu bisa terjamin.
Perlu adanya strategi dalam memperluas target pasar ini seperti membuat
layanan baru, mengadakan promo, menjual produk ke daerah baru.

Era globalisasi membuat perkembangan dunia fashion kian meningkat.


Fashion adalah gaya berpakaian dalam suatu budaya. Fashion tidak selalu
mengenai pakaian akan tetapi termasuk dengan sepatu digunakan. Ada
bermacam-macam jenis sepatu, mulai dari sneakers, sepatu olahraga, slip on
3

dan sebagainya. Kebanyakan konsumen membeli sepatu hanya berfokus


dengan kegunaannya saja dan mengabaikan cara perawatannya. Setiap jenis
sepatu mempunyai cara perawatan yang berbeda-beda karena setiap sepatu
memiliki bahan yang berbeda satu sama lain. Sabun atau cairan yang dipakai
tidak sama dengan deterjen pakaian yaitu sabun khusus sepatu. Begitu juga
dengan sikat yang digunakan, harus menggunakan sikat sepatu yang memiliki
beberapa jenis mulai dari kasar, sedang dan halus. Hal ini dimaksudkan agar
sepatu yang dibersihkan tidak mudah rusak dan bahannya bertahan lama.

Semakin meningkatnya mobilitas manusia, menuntut manusia untuk siap


dalam segala hal ketika dibutuhkan, termasuk dalam urusan kebersihan.
Kebersihan disini tidak hanya kebersihan badan, melainkan kebersihan yang
melekat pada badan seperti baju, celana, hingga sepatu. Padatnya kegiatan
manusia membuat mereka tidak mempunyai waktu hingga tenaga untuk
merawat sepatunya. Sepatu yang tidak dirawat dengan baik maka akan
menimbulkan banyak bakteri, bau tak sedap hingga sepatu tersebut cepat
rusak. Hal itu dimanfaatkan sebagian orang untuk menyediakan bisnis jasa
laundry atau cuci sepatu. Bisnis ini sangat membantu bagi mereka yang tidak
sempat bahkan tidak tau cara mencuci sepatu yang benar. Laundry sepatu ini
biasanya tidak hanya melayani cuci sepatu saja, tetapi juga bisa melayani
perbaikan atau reparasi sepatu, pewarnaan ulang sepatu yang pudar, hingga
custom sepatu.

Bisnis Laundry ini juga telah banyak dijumpai di Kabupaten Jember. Tidak
hanya laundry pakaian saja melainkan laundry sepatu juga telah banyak
bermunculan. Adanya beberapa universitas yang berdiri seperti Universitas
Jember, Politeknik Negeri Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, dan
sebagainya membuat peluang usaha laundry sepatu ini menjanjikan, termasuk
dengan laundry sepatu “VERFRAAI”. Banyak mahasiswa yang mendatangi
Jember menjadikan semakin banyak pula target pasarnya. Padatnya jadwal
perkuliahan mahasiswa belum lagi ditambah dengan kegiatan diluar kampus
yang sering menggunakan sepatu membuat laundry sepatu ini cukup diminati
4

utamanya oleh kalangan anak muda. Dalam menjalankan usahanya, cuci


sepatu Verfraai ini mempunyai sistem pengendalian manajemen sendiri yang
tujuannya agar usahanya bisa terus berkembang dan bisa bersaing dengan
kompetitornya. Adanya sistem pengendalian manajemen yang baik akan
memperluas target pasar yang akan dituju. Pengendalian manajemen yang
dilakukan oleh Cuci sepatu Verfraai ini, mungkin berbeda dengan yang
dilakukan oleh kompetitornya sebab, Cuci Sepatu Verfraai ini mempunyai
maksud dan tujuan tersendiri melakukan hal tersebut guna keberlangsungan
usaha untuk kedepannya.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan hasil pengamatan
1. Bagaimana penerapan sistem pengendalian manajemen pada UMKM Cuci
Sepatu Verfraai

2. Bagaimana strategi dalam memperluas target pasar pada UMKM Cuci


Sepatu Verfraai

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sistem pengendalian manajemen pada UMKM Cuci
Sepatu Verfraai
2. Untuk mengetahui strategi dalam memperluas target pasar pada UMKM
Cuci Sepatu Verfraai
1.4. Batasan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti
membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu hanya mengenai Penerapan
Sistem Pengendalian Manajemen dalam upaya memperluas target pasar yang
dilakukan oleh UMKM Cuci Sepatu Verfraai.
5

BAB 2. KAJIAN PUSTAKA

1.1. Sistem Pengendalian Manajemen


Suatu perusahaan umumnya didalamnya terdapat sistem pengendalian
manajemen. Sistem pengendalian manajemen penting bagi perkembangan
perusahaan(Sistem Pengendalian Manajemen: Pengertian, Fungsi, Manfaat,
Unsur, Tahapan, Faktor, n.d.). Jika suatu perusahaan memliki sistem pengendalian
manajemen yang tidak baik bahkan tidak memilikinya, maka perusahaan sulit
berkembang dan cenderung menuju kebangkrutan. Sistem pengendalian satu
perusahaan dengan perusahaan lain pasti berbeda. Sistem pengendalian manajemen
yang baik menjadikan perusahaan tersebut bisa berkembang lebih cepat guna
mencapai tujuan perusahaan. Sebaliknya sistem pengendalian manajemen yang
tidak baik menjadikan perusahaan tersebut perkembangannya lambat dan mudah
disaingi oleh kompetitornya. Sistem pengendalian manajemen adalah sistem untuk
menentukan strategi yang akan diterapkan guna mencapai tujuan perusahaan
dengan memanfaatkan fungsi dari pengendalian disetiap aktivitas yang ada dalam
perusahaan tersebut (Anthony dan Reece, 1984:824).

Selain itu, sistem pengendalian manajemen juga mempunyai beberapa ciri-ciri


khusus dalam menjalankan suatu perusahaan, sebagai berikut :

1. Sistem pengendalian manajemen bisa digunakan untuk mengatur maupun


memegang kendali dari seluruh aspek yang ada di perusahaan meliputi
sumber daya manusia, alat serta teknologi.
2. Sistem pengendalian manajemen berorientasi kepada sumber daya manusia.
Sumber daya manusia yang biasa diperankan oleh manajer ini menggunakan
sistem yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan.
Menurut (Novia et al., 2022) Sistem pengendalian manajemen memiliki beberapa
unsur, yaitu :

1. Result Control adalah pengendalian yang tertuju langsung pada perilaku


berbagai tingkat karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan
6

2. Action Control adalah pengendalian yang mengenai pada tindakan yang


dilakukan oleh karyawan, apakah tindakan itu bermanfaat atau tidak
3. Pengendalian Personel adalah pengendalian yang mempunyai maksud
menyadarkan karyawan agar menyelesaikan pekerjaannya masing-masing
secara alamiah
4. Pengendalian Budaya adalah pengendalian yang bertujuan agar karyawan
bertindak sesuai dengan aturan organisasi atau perusahaan yang berlaku
melalui membangun hubungan sosial antara kelompok pendesak pekerja.
Sistem pengendalian manajemen juga memiliki proses, proses SPM yang baik akan
bersifat formal. Maka Sistem pengendalian manajemen ini memiliki beberapa
tahapan yang saling berkaitan, yaitu :

1. Pemrograman
Perusahaan akan menentukan program apa yang akan dijalankan serta
memperkirakan seberapa banyak sumber daya yang dibutuhkan untuk
mewujudkan program yang telah dibuat tersebut
2. Penganggaran
Penganggaran ini harus dilakukan secara detail dan terperinci yang akan
digunakan dalam satu periode tertentu.
3. Operasi dan Akuntansi
Mencatat seluruh pendapatan yang diperoleh dan sumber daya yang telah
digunakan Pencatatan tersebut akan dikelompokkan dengan rencana yang
telah ditetapkan pusat tanggung jawabnya. Pengelompokkan yang telah
sesuai dengan program yang telah dibuat akan dimanfaatkan sebagai dasar
membuat program baru di masa depan, sedangkan pengelompokkan yang
sesuai dengan pusat pertanggungjawaban akan dimanfaatkan untuk
mengukur kinerja dari manajer.
4. Laporan dan Analisis
Tahap ini adalah tahap terpenting sebab menjadi penutup proses
pengendalian manajemen yang bertujuan agar seluruh data yang ada dapat
digunakan untuk pertanggungjawaban.
7

1.2. UMKM
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau yang biasa disebut UMKM adalah
unit bisnis yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia.
UMKM ini adalah usaha kecil yang umumnya dijalankan oleh masyarakat
menengah ke bawah. Perkembangan UMKM cukup memuaskan dari tahun ke
tahun. Pemerintahan pusat maupun daerah kian menggencarkan pada
pemberdayaan UMKM. Pemerintah memberi perhatian khusus pada sektor usaha
ini dikarenakan usaha ini telah menjadi tulang punggung perekonomian dengan
menyerap tenaga kerja yang banyak dibandingkan dengan perusahaan besar yang
sekarang lebih berorientasi pada teknologi dari pada tenaga kerja manusia. Adanya
UMKM dapat membantu usaha besar misalnya sebagai penyedia bahan mentah,
suku cadang serta sebagai penyalur produk usaha besar kepada konsumen. Selain
menyerap tenaga kerja yang banyak UMKM juga mampu bertahan di masa yang
sulit, seperti di masa krisis global dengan strategi membuat produk yang unik
berbeda dengan produk pada umumnya(Sarfiah et al., 2019). UMKM juga telah
dimuat di dalam Undang-undang No.20 Pasal 1 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA, n.d.) yang
berbunyi :

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
8

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil
atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.

UMKM juga memiliki beberapa kriteria khusus dalam bentuk permodalan


berdasarkan kekayaan dan hasil penjualan yang telah dimuat dalam Undang-
Undang No.20 Tahun 2008 pasal 6, yang berbunyi :
1. Kriteria Usaha Mikro yaitu memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha, dan memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2. Kriteria Usaha Kecil yaitu memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha, dan memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

3. Kriteria Usaha Menengah yaitu memiliki kekayaan bersih lebih dari


Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha, dan memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
Menurut Nayla (2014), UMKM memiliki beberapa karakteristik, sebagai berikut :
1. Manajemen bisnis sendiri
Pemilik UMKM bebas untuk bertindak dan mengambil keputusan sendiri
guna memajukan usahanya, yang mana hal ini berbeda dengan yang
dilakukan dalam waralaba.
2. Modal usaha terbatas
Modal usaha ini biasanya hanya berasal dari pemilik usaha sendiri
3. Karyawan Lokal
9

Karyawan yang bekerja umumnya dari penduduk lokal dan biasanya orang
yang telah dikenal sebelumnya. Hal ini terjadi karena untuk
memberdayakan penduduk lokal
4. Posisi kunci dipegang oleh Pemilik
Maju atau tidaknya usaha bergantung penuh kepada pemilik usaha, sebab
pemilik memiliki strategi khusus dalam mengembangkan usahanya yang
tidak diketahui oleh karyawannya.
5. Barang dan Lokasi sering berganti-ganti
Barang yang dijual oleh UMKM biasanya belum terlalu banyak maka bebas
mengganti barang dagangan sesuai kebutuhan pasar dan berdagang di
tempat yang banyak masyarakat melakukan aktivitas
Berdasarkan jenis usahanya UMKM terbagi menjadi beberapa kelompok, sebagai
berikut :
1. Usaha jasa, yaitu usaha yang melayani masyarakat dalam bentuk jasa,
seperti jasa angkutan umum.
2. Usaha dagang, yaitu usaha dengan kegiatan membeli barang dagangan yang
nantinya akan dijual kembali guna mendapatkan keuntungan, seperti
warung kelontong
3. Usaha industri, yaitu usaha yang mengubah barang mentah menjadi barang
jadi yang siap untuk dipakai, seperti kerajinan tanah liat
4. Usaha pertanian, peternakan, perikanan, yaitu usaha dengan
mengembangbiakkan hewan maupun tanaman , seperti petani padi.
Keberadaan UMKM sangat bermanfaat bagi masyarakat. Adapun fungsi dari
UMKM sendiri adalah :
1. Membuka lapangan pekerjaan baru
Semakin banyaknya UMKM yang berdiri maka semakin banyak pula tenaga
kerja yang terserap hal ini juga akan mengurangi jumlah pengangguran.
2. Memenuhi kebutuhan masyarakat
UMKM ini biasanya didirikan oleh warga Indonesia sendiri maka barang
yang dijual adalah barang yang menjadi kebutuhan dari masyarakat itu
sendiri.
10

3. Menciptakan ekonomi yang merata


Adanya UMKM membantu masyarakat untuk menambah penghasilan dan
menjadikan hidup lebih sejahtera.
UMKM juga memiliki kelebihan yaitu pemilik usaha bebas dalam pengambilan
keputusan, pemilik usaha biasa ikut serta dalam menjalankan usahanya, usaha yang
didirikan sesuai dengan apa yang masyarakat butuhkan. Selain itu UMKM juga
memiliki kekurangan, yaitu terbatasnya modal yang dimiliki sehingga lambat untuk
berkembang, tidak memiliki produk unggulan, gaji untuk karyawan terbilang masih
kecil sehingga sulit dalam merekrut karyawan.
1.3. Target Pasar
Target pasar adalah suatu golongan konsumen yang menjadi sasaran
penjualan dari perusahaan untuk membeli produk yang ditawarkan. Intinya, target
pasar ialah golongan yang akan perusahaan layani sebagai konsumen. Target pasar
ini biasanya memiliki kesamaan dalam hal usia, sifat, karakter dan kebiasaan.
Perusahaan tidak akan dapat melayani konsumen yang ada di pasar sehingga
penentuan target pasar sangat diperlukan bagi perusahaan. Konsumen yang terlalu
banyak dengan kebutuhan yang bervariasi mengakibatkan perusahaan harus
menentukan pasar mana saja yang akan dijadikan sebagai target pasar(Mix et al.,
2023).

Adanya target pasar sangat diperlukan bagi perusahaan guna membantu


mengembangkan strategi pemasaran yang efisien. Ketika perusahaan dapat
memahami karakter dan motivasi dari pelanggan maka perusahaan dapat
memberikan apa yang mereka butuhkan sehingga penjualan, loyalitas, dan
pengenalan produk akan meningkat. Tujuan dari target pasar antara lain :

1. Meningkatkan efektivitas pemasaran


Target pasar yang jelas, memudahkan perusahaan untuk fokus pada segmen
pasar yang berpotensi untuk membeli produk atau jasanya. Hal ini lebih
efisien dalam mencapai tujuan penjualan dan pemasaran lebih efektif
2. Menguatkan citra merek
11

Penentuan target pasar yang tepat membuat perusahaan dapat membangun


hubungan lebih mendalam dengan konsumen yang ideal serta memperkuat
citra merek di hadapan konsumen
3. Mengurangi biaya pemasaran
Ketika perusahaan telah menentukan pasar yang lebih spesifik maka
perusahaan akan memilih media pemasaran produk atau jasa yang
menjangkau pasar yang telah ditentukan sehingga akan mengurangi biaya
pemasaran.
4. Meningkatkan keuntungan
Keuntungan akan lebih maksimal jika perusahaan mampu menargetkan
pasar dengan tepat. Hal ini karena perusahaan dapat mengetahui produk atau
jasa yang dibutuhkan oleh konsumen potensial sehingga produk yang
ditawarkan sesuai kebutuhan pasar yang akhirnya keuntungan akan
meningkat sebab kepuasan konsumen terhadap produk atau layanan yang
disediakan.
1.4. Cuci Sepatu Verfraai
Bisnis dari tahun ke tahun pasti mengalami perkembangan. Tidak terkecuali
dengan bisnis laundry sepatu yang sekarang lagi ramai. Di Jember sendiri juga telah
berdiri laundry sepatu bernama “Verfraai” yang berlokasi di jalan KH. Siddiq 2
Jember. Laundry sepatu ini dirintis oleh Alfan Sholihin, pemuda lulusan
manajemen Unej yang berusia 23 tahun. Awal mulanya dia berfikir bagaimana
menggunakan uang yang dipunyai untuk hal yang lebih bermanfaat. Lalu dia
terinspirasi dengan “Shoes and Care” bisnis cuci sepatu yang dimiliki oleh dr. Tirta
(Tirta Mandira Hudhi) atau yang kerap disapa cipeng yang sudah memiliki 30 outlet
di seluruh Indonesia. Dia melihat peluang karena di Jember sendiri bisnis cuci
sepatu belum banyak berdiri. Dia belajar sendiri tentang perawatan secara otodidak
yaitu dengan menggunakan media Youtube. Awalnya dia hanya mencuci sepatunya
di rumah dengan menerapkan sistem pick up delivery. Dia awalnya mencuci
sepatunya sendiri dan mempostingnya ke media sosial hingga banyak temannya
yang menggunakan jasanya. Puncaknya ketika ada perlombaan tentang bisnis milik
mahasiswa yang dilakukan oleh pemerintah. Alhamdulillah laudry sepatu yang
12

dimilikinya lolos 10 besar dan mendapatkan bantuan dana oleh pemerintah.


Bantuan dana ini dimanfaatkan untuk membuka outlet pada tahun 2021 dan untuk
merekrut karyawan. Laundry ini terus berkembang hingga sekarang dengan omset
rata-rata 5 juta/bulan dengan keuntungan 3,5 juta. Dalam mengendalikan bisnis ini
Alfan masih mempercayai pada dirinya sendiri sebab masih belum terlalu percaya
kepada orang lain. Adapun untuk memasarkan jasanya dia menggunakan strategi
melalui paid promote, endorse dan instagram ads.
13

BAB 3. METODE PENELITIAN

2.1. Pendekatan Penelitian


Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
Menurut Moleong (2017:7) Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui tentang suatu hal yang dialami oleh subjek penelitian mengenai
perilaku, persepsi, motivasi hingga tindakan dengan mendeskripsikannya dalam
bentuk kata-kata, bahasa menggunakan metode alamiah. Penelitian kualitatif
menekankan pada kualitas dibandingkan dengan kuantitas melalui berbagai cara
diantaranya dari hasil wawancara, observasi, serta dokumentasi. Pemilihan metode
kualitatif ini bertujuan agar peneliti bisa mendalami objek penelitian dan
menghasilkan kesimpulan yang objektif dan ilmiah.

2.2. Data
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :

1. Observasi : Teknik pengumpulan data yang melibatkan peneliti untuk terjun


langsung ke lapangan yang bertujuan agar peneliti dapat mengamati lebih
dalam mengenai objek maupun subjek penelitian. Selain itu dengan
menggunakan observasi akan didapatkan data yang lebih detail dan real
karena dilakukan secara langsung.
2. Wawancara : Teknik pengumpulan data yang bertujuan untuk menggali
serta mengumpulkan informasi dan data yang diperoleh dari narasumber
terkait dengan objek penelitian. Wawancara ini dapat dilakukan secara
langsung atau tatap muka dan juga bisa secara tidak langsung seperti melalui
telepon.
3. Dokumentasi : Teknik pengumpulan data dengan cara mencatatkan setiap
peristiwa yang terjadi selama penelitian baik dengan tulisan maupun
gambar. Dokumentasi ini nantinya sebagai pelengkap dari observasi dan
wawancara yang telah dilakukan sebelumnya.
14

2.3. Analisis Data


Data yang telah didapatkan dianalisis dengan menggunakan beberapa
tahapan, yaitu :

1. Pengumpulan data : Tahap ini dilakukan ketika peneliti melakukan


observasi, wawancara dan dokumentasi kepada objek penelitian yaitu
laundry atau cuci sepatu “Verfraai”
2. Reduksi data : Reduksi data ini yaitu proses pemilihan data, penyederhanaan
data serta menyimpulkan data yang telah didapat sehingga menghasilkan
data yang sesuai dengan topik penelitian.
3. Penyajian data : Data yang telah didapatkan akan disajikan secara deskriptif
dengan tujuan menghasilkan data yang terorganisir sehingga informasi yang
diberikan mudah dipahami.
15

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik. (n.d.). Retrieved May 8, 2023, from


https://www.bps.go.id/news/2021/12/07/444/menuju-satu-data-kumkm-yang-
valid-dan-reliabel.html

Mix, S., Pada, P., & Lion, T. (2023). UpayaDalamMemperluas Target Pasar
DenganPenerapan. 3(2), 1662–1666.

Novia, N. A., Berlianti, N., Anarsil, A., & Intan, A. (2022). Peranan Sistem
Pengendalian Manajemen Dalam Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi
Kasus Pada Rattan Handmade Ratatia). Jurnal JPRO, 3(1), 1–12.

Sarfiah, S. N., Atmaja, H. E., & Verawati, D. M. (2019). Jurnal REP ( Riset
Ekonomi Pembangunan ). 4(1), 137–146.

Sistem Pengendalian Manajemen: Pengertian, Fungsi, Manfaat, Unsur, Tahapan,


Faktor. (n.d.). Retrieved May 7, 2023, from
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-pengendalian-manajemen/

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. (n.d.).

Wahyuningtiyas, R., Windari, H. W., & Utomo, B. (2021). Pentingnya Sistem


Pengendalian Manajemen Dalam Upaya Meningkatkan Daya Saing Pada Src
Gurda Kencana (Studi Kasus Pada Umkm). Jurnal Ilmiah Manajemen Dan
Bisnis, 6(1), 33–40. https://doi.org/10.38043/jimb.v6i1.3043

Anda mungkin juga menyukai