Anda di halaman 1dari 43

STRATEGI PEMASARAN USAHA TANAMAN HIAS

“BUNGA DITEPI JALAN”


DI KELURAHAN WINANGUN SATU
KECAMATAN MALALAYANG
KOTA MANADO

PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA

EUNIKE LOUISA PAENDONG


16031104110

JURUSAN SOSIAL EKONOMI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2022

i
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GAMBAR iv

DAFTAR LAMPIRAN v

I. PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Tujuan Penelitian ......................................................................... 3

1.3 Manfaat Penelitian .......................................................................3

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5

2.1 Tanaman Hias............................................................................... 5

2.2 Pemasaran ................................................................................... 6

2.2.1 Konsep Pemasaran .............................................................. 6

2.2.2 Pengertian Bauran Pemasaran............................................. 7

2.2.3 Strategi Pemasaran ............................................................10

2.3 Analisis SWOT ..........................................................................12

2.3.1 Tahapan Analisis SWOT ...................................................17

2.4 Penelitian Terdahulu ...................................................................18

2.5 Kerangka Pemikiran ...................................................................21

III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................23

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................23

ii
3.2 Jenis dan Sumber Data ...............................................................23

3.3 Pengambilan Sampel Penelitian ................................................24

3.4 Konsep Pengukuran Variabel .....................................................24

3.5 Analisis Faktor Strategi Eksternal ..............................................26

3.6 Analisis Faktor Strategis Internal ...............................................26

3.7 Rencana Pelaksanaan Kegiatan ..................................................28

3.8 Perkiraan Biaya ..........................................................................29

3.9 Organisasi Penelitian ..................................................................30

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................31

iii
DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

2.3 Bentuk Matrik SWOT...........................................................................13

3.3 Pengambilan Sampel Penelitian ............................................................24

3.5 Faktor-faktor Strategis Eksternal ...........................................................26

3.6 Faktor-faktor Strategis Internal .............................................................27

iv
DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

2.3 Gambar Kuadran SWOT..................................................................16

2.5 Gambar Skema Kerangka Pemikiran................................................22

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kebutuhan masyarakat kota besar terhadap tanaman hias semakin hari

semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya pembangunan rumah, dan

meningkatnya kesadaran masyarakat pada manfaat tanaman hias. Peningkatan

kebutuhan tanaman hias secara eceran ini lalu membuat banyak sekali penangkar

dan pedagang yang tertarik masuk keindustri tanaman hias.

Pada awal tahun 2020 serangan pandemi virus Korona membuat

perekonomian nasional mengalami penurunan. Pemerintah melarang masyarakat

untuk melakukan aktivitas di luar rumah dan menghimbau agar menerapkan jaga

jarak (Social Distancing) antar sesama dalam jangka waktu panjang (Lock Down).

Di era pandemi, mendekor rumah dengan tanaman hias seolah menjadi tren yang

menarik. Hal ini membuka peluang bisnis bagi para pelaku usaha, khususnya

dibidang tanaman Hias.

Minat masyarakat terhadap tanaman hias (ornamental plants) cenderung

meningkat, tidak hanya pada saat perayaan hari-hari besar agama atau pergantian

tahun saja. Bahkan saat ini tanaman hias dipakai untuk acara dikantor-kantor, hotel,

dan rumah serta menjadi koleksi para pengemar tanaman hias.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan

salah satu unsur penting dalam menopang perekonomian nasional secara

menyeluruh. UMKM telah lama menjadi pondasi yang kokoh sekaligus penggerak

dinamika dari sistem ekonomi kita. UMKM juga sangat berperan dalam membantu

program pemerintah dalam hal menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus

mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan pendapatan.

1
Salah satu usaha menengah yang telah berdiri sekitar 26 tahun dan sudah

cukup dikenal di Kota Manado. Bertempat di kelurahan Winangun Satu area usaha

tanaman hias “Bunga Ditepi Jalan” dapat di jangkau oleh banyak konsumen dari

berbagai wilayah mulai dari Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon

dan Kabupaten Minahasa Utara. Selain mudah dijangkau konsumen, usaha ini juga

memiliki beragam macam Tanaman Hias yang berkualitas dan tidak perlu

diragukan. Berawal dari hobi yang kemudian dikembangkan oleh bapak George

Rommy Keintjem pemilik Usaha Tanaman Hias “Bunga Ditepi Jalan” kini telah

mempunyai 70 orang pekerja yang terletak dijalan Kelurahan Winangun Satu,

Kecamatan Malalayang. Salah satu strategi pemasaran tanaman hias adalah menjual

tanaman dalam kondisi yang sudah tertanam dalam pot. Beberapa pertimbangan

konsumen yaitu dengan membeli tanaman yang sudah ditanam dalam pot untuk

dapat langsung dilihat keindahan tanaman tersebut. Dalam memasarkan tanaman

hias juga harus memperhitungkan adanya tambahan biaya produksi yaitu untuk

pembelian pot bunga, air sebagai penyiraman, tenaga kerja dan alat-alat lainnya.

Untuk mencapai sasaran yang diinginkan perusahaan perlu menyusun strategi

sedemikian rupa. Dalam merumuskan strategi usaha maka diidentifikasi berbagai

faktor secara sistematis. Pengidentifikasi dapat dilakukan dengan analisis SWOT

yaitu analisis yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats) (Rangkuti, 2009).

Meningkatnya jumlah permintaan terhadap tanaman hias membuat tingkat

persaingan penjual tanaman hias sampai dengan pertengahan tahun 2022 menjadi

sangat ketat. Merebaknya penangkar tanaman hias, pedagang besar,

2
pembenihan/pembibitan, dan pedagang eceran membuat peneliti tertarik untuk

meneliti Tanaman Hias “Bunga Ditepi Jalan” yang berada di Winangun, kelurahan

winangun satu kecamatan malalayang kota Manado.

Dari latar belakang yang sudah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan

diteliti adalah apa saja faktor internal (IFAS) dan eksternal (EFAS) yang dihadapi

serta bagaimana strategi pemasaran yang tepat pada usaha Tanaman Hias “Bunga

Ditepi Jalan”?

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang terdapat dalam

lingkungan internal dan eksternal pemasaran usaha Tanaman Hias

“Bunga Ditepi Jalan”.

2. Menentukan strategi pemasaran yang tepat dengan menggunakan

Analisis SWOT pada usaha Tanaman Hias “Bunga Ditepi Jalan”.

1.3 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi pemilik usaha, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam menyusun strategi yang lebih baik dimasa yang

akan datang, terutama dalam strategi pemasaran yang digunakan

sehinga usaha ini semakin berkembang untuk kedepanya.

2. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan

ilmu pengetahuan peneliti tentang permasalahan yang di kaji serta

3
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado.

3. Bagi masyarakat sekitar area agar bisa mendukung usaha dan pastinya

lingkungan ini akan menjadi kawasan yang rindang serta dan

dikemudian hari boleh menjadi mitra usaha bahkan menciptakan

lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan.

4. Sebagai bahan infomasi dan referensi bagi pihak-pihak yang

berhubungan dengan penelitian ini.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Tanaman Hias

Tanaman hias merupakan tanaman yang mempunyai nilai keindahan dan

daya tarik tertentu. Selain itu, tanaman hias juga mempunyai nilai ekonomis yang

dapat digunakan sebagai hiasan, baik didalam maupun diluar ruangan. Karena

mengandung nilai ekonomis tersebut, tanaman hias dapat diusahakan menjadi suatu

bisnis yang cukup menjanjikan keuntungan besar (Aryanti, 2008).

Budidaya bunga dalam pot saat ini dapat dijadikan salah satu alternatif

bisnis yang sebenarnya dapat dimulai dari skala rumah tangga. Beberapa tempat

pembenihan/pembibitan besar yang memberikan kesempatan pada pekebun kecil

untuk ikut memasok tanaman hias keswalayan-swalayan besar. Selain dijual ke

pasar swalayan atau outlet-outlet mereka, permintaan bunga pot sebagai tanaman

hias yang disewakan keperkantoran atau apartemen semakin hari semakin

meningkat. Hal tersebut sejalan dengan keinginan orang untuk menikmati

kesegaran dan keindahan bunga-bunga anggrek, krisan atau jenis bunga lain yang

berwarna-warni saat ini sangat mudah ditemukan berbagai perkantoran, hotel, atau

restoran (Endah 2001). Selain dijual di pasar swalayan atau outlet dan disewakan

sebagi tanaman pot penghias ruangan, prospek bisnis tanaman hias adalah sebagai

salah satu komponen dalam dekorasi ruangan. Acara perkawinan, seminar, rapat,

pameran, atau berbagai acara seremonial maupun nonseremonial memerlukan

dekorasi berupa tanaman hias dalam pot. Bagi para dekorator kehadiran tanaman

hias dalam pot diantara kreasinya akan memberikan nilai tambah pada jasanya,

artinya harga yang ditawarkan pun mampu terangkat lebih tinggi bila dibandingkan

dengan dekorasi tanpa warna warni tanaman hias dalam pot (Endah, 2001).

5
Tingkat persaingan dipasar tanaman hias menjadi sangat ketat. Hampir

disetiap perumahan baru, atau jalan masuk menuju perumahan baru dipenuhi oleh

pedagang tanaman hias. Ada yang berniaga dipinggir jalan, ada juga berniaga di

tempat pembibitan/pembenihan. Semua berlomba-lomba menjual tanaman

kekonsumen. Sebagai ilustrasi harga tanaman hias yang hampir tidak pernah

berubah dalam 5 (lima) tahun terakhir ini mengindentifikasikan kerasnya

persaingan usaha di industri tanaman hias.

2.2 Pemasaran

2.2.1 Konsep Pemasaran

Pemasaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk

menstimulasi permintaan atas produk atau jasanya dan memastikan bahwa produk

dijual dan disampaikan kepada para pelanggan.

Selanjutnya mendefinisikan pemasaran adalah sebagai semua kegiatan

yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen

kekonsumen secara paling efisien dengan maksud menciptakan permintaan yang

efektif (Alex S Nitisemito, 2000 dalam Wati, 2013).

Menurut Mursid (2010) dalam manajemen pemasaran yang maju, maka

kegiatan pemasaran suatu perusahaan didefinisikan sebagai berikut: Manajemen

pemasaran adalah suatu bagian kegiatan dari perusahaan yang sangat erat hubungan

dengan situasi pasar. Kegiatan itu terdiri dari:

1. Mengetahui kebutuhan dan minat khusus pasar.

2. Menciptakan dan menjamin adanya produk yang memenuhi kebutuhan

pasar.

6
3. Menciptakan dan memelihara pasar dari produk.

Riset pemasaran atau marketing research adalah kegiatan penelitian

dibidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari rumusan

masalah,tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi

penelitian. Kesemuanya ini ditunjukan untuk memasukan pihak manajemen dalam

rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah.

Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam

merebut peluang pasar (Rangkuti, 2009).

Dari beberapa penjelasan diatas maka dapat diambil sebuah kesimpulan

yaitu keputusan marketing bukan lagi keputusan fungsional, tapi sudah menjadi

keputusan strategis yang menyangkut sampai beberapa jauh sebuah perusahaan

ingin mempertahankan dan membangun brand yang digunakan. Meskipun kedua

pakar tersebut diatas memberikan perhatian yang berbeda terhadap pemasaran,

namun ada sebuah persamaan permikiran dari mereka yang biasa digaris bawahi

yaitu keduanya setuju bahwa tujuan utama dari pemasaran itu sendiri adalah

kepuasan konsumen.

2.2.2 Bauran Pemasaran (Marketing mix)

Untuk lebih jelasnya penulis akan menyampaikan beberapa definisi

tentang marketing mix dari pakar manajemen. Menurut Kotler (2005) bauran

pemasaran adalah serangkaian alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan

untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Variabel- variabel

marketing mix yaitu:

7
1. Produk (Product)

Produk merupakan tawaran nyata terhadap pasar. Produk dapat

mencakup apa saja yang dapat ditawarkan termasuk benda-benda fisik, jasa

manusia, tempat, organisasi dan gagasan. Aspek-aspek produk meliputi ciri-ciri

dan wujud produk, kemasan, merek, dan kebijakan pelayanan.

2. Harga (Price)

Harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa

atau jumlah nilai yang diperlukan konsumen untuk manfaat memiliki atau

menggunakan produk atau jasa. Harga merupakan bauran pemasaran yang

paling penting karena harga harus sebanding dengan penawaran nilai kepada

pelanggan, jika tidak pembeli akan berpaling ke produk pesaing. Beberapa faktor

penentu harga yang harus di pertimbangkan adalah mengenal permintaan produk

dan pesaing, target pasar yang hendak di capai, strategi bauran pemasaran,

produk baru, reaksi pesaing, biaya produksi, dan kebijakan atau peraturan yang

ditentukan oleh pemerintah.

3. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan keunggulan produknya dan membujuk konsumen untuk

membeli produk tersebut. Efektifitas promosi sangat tergantung dari pemilihan

bentuk promosi yang diberlakukan terhadap produk yang dipasarkan. Hal-hal

yang harus diperhatikan dalam menetapkan kebijakan promosi adalah

menentukan tujuan komunikasi, memilih media yang tepat, waktu penyampaian

promosi dan menetapkan anggran promosi.

Promosi penjualan dapat dilakukan empat hal yaitu:

8
a) Periklanan atau advertensi, yaitu bentuk presentasi non personal yang dibayar

yang mempromosikan ide, barang atau sponsor.

b) Promosi penjualan, biasanya dilakukan dengan cara memberikan contoh

produk pada calon konsumen atau mengadakan demontrasi disuatu tempat

yang ramai.

c) Publisitas, bentuk promosi ini di sebut juga non commmericial promotion

karena promosi ini tidak di lakukan secara komersial akan tetapi dengan

mempromosikan produknya melalui berita surat kabar, radio atau televisi

yang umumnya bersifat sosial.

d) Personal selling, merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak

langsung dengan calon konsumen.

4. Tempat (Place)

Tempat distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha

untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang

dipasarkan itu kepada konsumen. Perusahaan harus menentukan jumlah penyalur

atau perantara yang dipekerjakan disetiap saluran distribusi, hal ini berkaitan

dengan seberapa luas produk yang dipasarkan di seluruh saluran distribusi. Apabila

barang yang dipasarkan merupakan barang konsumsi maka konsumen akan berada

disemua tempat sehingga pendistribusian yang dilakukan harus menyebar dimana-

mana. Produk yang dipasarkan agar dapat memasuki pasar sasaran maka oleh para

pemasar digunakan alat atau instrumen yang dikenal dengan “bauran pemasaran”.

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah alat pemasaran yang digunakan untuk

mencapai tujuan pemasaran dipasar sasaran, yang meliputi item alat pemasaran

yaitu “product, price, promotion, place”.

9
2.2.3 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu

dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan

dijalankan untuk dapat tercapai tujuan pemasaran suatu perusahaan (Wati, 2013).

Selanjutnya strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi

perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap

pemintaan produk atau lini produk dipasar sasaran tertentu (Tjiptono dkk, 2008).

Ada sembilan strategi pemasaran yang dapat dijalankan dalam menghadapi

sainggan melalui diferensiasi harga dan mutu/kualitas produk yaitu:

a. Strategi Premium yaitu kualitas tinggi dan harga juga tinggi.

b. Strategi Penetrasi yaitu kualiatas tinggi dan harga sedang.

c. Strategi Super Bargain yaitu kualitas tinggi dan harga murah.

d. Strategi Overpricing yaitu kualiatas menengah dan harga tinggi.

e. Strategi Kualitas yaitu kualitas menengah dan harga sedang.

f. Strategi Bargain yaitu kualitas menengah dan harga murah.

g. Strategi Pukul dan Lari yaitu kualiatas rendah dan harga tinggi.

h. Strategi Barang Tiruan yaitu kualitas rendah dan harga sedang.

i. Strategi Barang-barang murah yaitu kualitas rendah dan harga murah.

Strategi pemasaran adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan

terpadu yang mengaitkan keungulan faktor internal pada strategi perusahaan

dengan tantangan dari lingkungan. Berbagai faktor eksternal yang ada kemudian

dirancang untuk memastikan bahan tujuan utama perusahaan dapat mencapai

melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan, sehingga dapat terhindar dari

10
serangan para pesaingnya. Menurut Rangkuti (2009) mengklasifikasikan unsur-

unsur utama pemasaran kedalam tiga unsur utama, yaitu:

1. Unsur strategi persaingan unsur strategi persaingan terdiri dari:

a. Segmenting, yaitu tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok

pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen

ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran

tersendiri.

b. Targeting, yaitu suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang

akan dimasuki dan ditujukan untuk pembeli.

c. Positioning, yaitu penetapan posisi pasar. Tujuan dari positioning adalah

untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk

yang ada didalam pasar kebenak konsumen.

2. Unsur strategi pemasaran unsur dalam taktik pemasaran ada dua, yaitu:

a. Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran

dalam berbagai aspek diperusahaan. Kegiatan membangun strategi

pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan oleh suatu

perusahaan dengan perusahaan lain.

b. Bauran pemasaran, yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan

perusahaan yang terkait dengan produk, harga, promosi, dan tempat.

3. Unsur nilai pemasaran unsur nilai pemasaran dapat dikelompokkan kedalam

tiga hal, yaitu:

a. Merek (brand), yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang

dimilikidan melekat pada suatu perusahaan.

11
b. Pelayanan (service), yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa

pelayanan kepada konsumen.

c. Proses (process), yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan

untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab

dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun tidak

langsung.

2.3 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis untuk

mengidentifikasikan faktor-faktor dan strategi yang menggambarkan kesesuaian

paling baik diantara berbagai alternatif strategi yang ada berdasarkan kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman. Mendefinisikan SWOT sebagai singkatan dari

kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) internal suatu perusahaan, serta

peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dalam lingkungan yang dihadapi

perusahaan (Rangkuti, 2009). Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu

strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta

meminimalkan kelemahan dan ancaman. Melalui analisis SWOT akan diperoleh

beberapa alternatif strategi yang kemudian akan dijabarkan menjadi beberapa

rekomendasi program dalam bentangan arsitektur strategi yang merupakan tahap

akhir. Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah

bentuk matrik SWOT dan kuadran SWOT. Matrik ini dapat mengambarkan secara

jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahan dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat

menghasilakn empat set kemungkinan alternatif strategis. Matrik dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

12
Tabel 1. Bentuk Matrik SWOT
Faktor Internal STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
1. usaha sudah lama 1. seringnya mengalami
berdiri dan sudah pergantian karyawan
sangatberpengalaman 2. lemahnya kegiatan promosi
2. usaha dapat terus 3. hama dan penyakit
berkembang dan belum 4. keuntungan usaha kecil
pernah mengalami 5. tempat produksi bukan
Faktor Eksternal kerugian milik sendiri
3. modal usaha milik
sendiri
4. memiliki banyak jenis
tanaman hias
5. beberapa tanaman hias
dibudidayakan sendiri
OPPORTUNIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
1. berkembangnya pemukiman Ciptakan strategi dengan Ciptakan strategi untuk
penduduk menggunakan kekuatan memperkecil maupun
2. meningkatnya penjualan untuk meraih atau memperbaiki kelemahandengan
bunga setiap tahun memanfaatkan peluang memanfaatkanpeluang
3. respon masyarakat yang
baik
4. lokasi penjualan yang
strategis
5. kualitas bunga hias yang
lebih bagus dari pesaing
THREAT (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
1. kondisi bunga hias yang Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi untuk
rentan terhadap hama dan memanfaatkan kekuatan mengurangi kelemahan dan
penyakit untuk mengatasi atau menghindari ancaman
2. lokasi usaha yang menghindari ancaman
berdekatan
3. kondisi tanaman
berpengaruh terhadap cuaca
4. naiknya harga BBM dan
tarif listrik
5. strategi usaha yang mudah
ditiru
Matriks SWOT akan menghasilkan empat tipe kemungkinan alternative strategi,

yaitu :

1. SO (Strengths-Opportunity) strategi ini menggunakan kekuatan internal

perusahaan untuk meraih atau memanfaatkan peluang-peluang yang ada

13
diluar perusahaan.

2. WO (Weakness-Opportunity) strategi ini bertujuan untuk memperkecil

maupun memperbaiki kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan

memanfaatkan peluang-peluang eksternal.

3. ST (Strengths-Threats) melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk

menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal

dengan menggunakan kekuatan yang dimilikinya.

4. WT (Weakness-Threats) strategi ini merupakan teknik untuk bertahan dengan

cara mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman. Pada

umumnya, perusahaan menerapkan strategi WT ketika berada pada posisi

yang berbahaya.

Langkah-langkah analisis SWOT adalah sebagai berikut :

a. Strengths atau kekuatan adalah suatu unsur-unsur yang dapat diunggulkan

oleh perusahaan tersebut seperti halnya keungulan dalam produk yangdapat

diandalkan serta berdeda dengan produk lain yang mana dapat membuat para

pesaingnya.

b. Weakneess atau kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal

sumber daya yang ada pada perusahaan baik itu ketrampilan atau kemampuan

yang menjadi penghalang bagi kinerja organisasi.

c. Opportunity atau peluang adalah berbagai hal dan situasi yang

menguntungkan bagi suatu perusahaan. Situasi penting dan menguntungkan

dalam lingkungan perusahaan, kecenderungan- kecenderungan penting

merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi segmen pasar yang

14
tadinya terabaikan, perubahan pada situasi persaingan atau peraturan,

perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau

pemasok dapat memberikan peluang bagi perusahaan.

d. Threats atau ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak

menguntungkan dalam perusahaan jika tidak diatasi maka akan menjadi

hambatan bagi perusahaan yang bersangkutan baik masa sekarang maupun

masa yang akan datang. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi

sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Masuknya pesaing baru,

lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar menawar

pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi, serta peraturan baru atau

yang direvisi dapat menjadi ancaman.

Diagram analisis SWOT adalah bentuk diagram yang menggambarkan posisi

suatu usaha dengan menentukan :

1. Faktor strategi eksternal (EFAS) dan faktor strategi internal (IFAS) dimana

memberi setiap bobot nilai pada masing-masing faktor EFAS dan IFAS mulai

dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting) berdasarkan

faktor-faktor tersebut memberikan dampak terhadap faktorstrategi.

2. Kemudian menentukan rating pada masing-masing faktor EFAS dan IFAS

mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh

faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Jika peluang

dan kekuatan semakin besar diberi rating 4, demikian sebaliknya jika peluang

dan kekuatan kecil maka diberi rating 1, apabila ancaman dan kelemahan

semakin besar diberi rating 1, demikian sebaliknya jika ancaman dan

kelemahan semakin kecil diberi rating 4.

15
3. Kalikan bobot dan rating pada setiap faktor EFAS dan IFAS, selanjutnya

jumlahkan nilai bobot rating tersebut dan kurangi antara jumlah nilai bobot

rating peluang dengan bobot rating peluang dengan bobot rating ancaman,

bobot rating kekuatan dikurangi dengan bobot rating kelemahan, selanjutnya

hasil dari pengurangan tersebut digunakan untuk menentukan kuadran

SWOT.

Gambar 1. Kuadran SWOT

PELUANG

Kuadran 3 Kuadran 1
KELEMAHAN KEKUATAN

Kuadran 4 Kuadran 2

ANCAMAN

Penjelasan kuadran:

Kuadran 1 :

Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki

peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan

yang agresif (growth oriented strategy)

Kuadran 2:

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan

dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi

16
(produk/pasar).

Kuadran 3 :

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dari pihak internal,

ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan. Kondisi bisnis pada kuadran tiga ini

mirip dengan question mark pada BCG metrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah

meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut

peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, apple menggunakan strategi peninjauan

kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk

baru dalam industri micro computer.

Kuadran 4 :

Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut

menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal contohnya Blackberry

Messenger dan Nokia.

2.3.1 Tahapan Analisis SWOT

Cara membuat analisis SWOT melalui “Empat Tahapan” yaitu :

Tahap pengumpulan data dimana tidak hanya sekedar pengumpulan data

dari beberapa faktor internal (kelemahan dan kekuatan) tetapi juga menganalisis

data tersebut agar dapat diketahui nilai bobot ratingnya dengan

mengunakanmatrik faktor strategi eksternal dan internal.

1. Tahap pengumpulan data dimana tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan

data dari beberapa factor internal (kelemahan dan kekuatan) tetapi juga

menganalisis data tersebut agar dapat diketahui nilai bobot dan ratingnya

dengan menggunakan matrik factor strategi eksternal dan internal.

17
2. Tahap penentuan S, W, O, dan T pada perusahaan dimana semua data

yang diperoleh harus dipisahkan antara kekuatan (Strengths), kelemahan

(Weaknessses),peluang (opportunities), dan ancaman (threats).

3. Tahap formulasi strategi dimana semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan perusahaan dapat digambarkan secara jelas,bagaimana peluang

dan ancaman yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan

dan kelemahan yang dimiliki.

4. Tahap pengambilan keputusan dimana semua data yang telah dianalisis akan

menghasilkan beberapa alternatif untuk memperbaiki sistem pemasaranya.

Analisis SWOT dibagi menjadi dua faktor, yaitu: faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dalam bisnis itu sendiri dan

kepemilikan tunggal dari setiap bisnis. Faktor internal meliputi kekuatan, kemudian

faktor eksternal faktor yang muncul dari luar perusahaan itu sendiri. (Kotler dan

Keller, 2012)

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mencakup berbagai penelitian yang telah dilakukan

oleh peneliti lain baik dalam bentik Skripsi maupun Jurnal. Penelitian yang

ada berdasarkan pemikiran penulis dalam penyusunan Skripsi. Berikut daftar

penelitian terdahulu:

1. Penelitian Lourina Sondakh (2012)

Dalam Jurnal yang berjudul “Analisis Bauran Pemasaran Terhadap

Penjualan Usaha Bakery (Studi Kasus pada Toko BreadTalk dan

Kawan Baru Manado)” dengan topik bauran pemasaran apa yang

18
digunakan oleh toko bakery BreadTalk dan Kawan Baru Manado,

menghasilkan kesimpulan bahwa konsep bauran pemasaran Toko roti

Kawan Baru adalah konsep jualan yang outputnya yang outputnya adalah

keuntungan sedangkan bakery shop Bread Talk adalah tidak hanya

keuntungan tetapi juga kepuasan konsumen. Perbedaan antara kedua toko

ada di aplikasi indikator 4P yaitu produk, harga, tempat dan promosi.

2. Penelitian Rizka Maulida (2020)

Skripsi yang berjudul “Strategi Pemasaran Tanaman Hias Bromelia

(Studi Kasus Ciapus Bromel, Desa Taman sari Kec Taman sari,

Kabupaten Bogor)” Dalam penelitian ini dirumuskan beberapa

permasalahan yang akan dikaji, yaitu Bagaimana kegiatan pemasaran

di Ciapus Bromel? Faktor internal dan eksternal apa saja yang

mempengaruhi kegiatan pemasaran di Ciapus Bromel? Apa saja

alternatif strategi bagi kegiatan pemasaran Ciapus Bromel dan

bagaimana rancangan arsitektur strategi pemasaran yang dapat

diterapkan Ciapus Bromel? Penelitian yang dilakukan dari Bulan

Maret hingga Mei 2010 di Ciapus Bromel, Desa Tamansari,

Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor dengan hasil Strategi

pemasaran adalah mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan

kegiatan pemasaran Ciapus Bromel, menganalisis segmenting,

targeting, dan positioning perusahaan, mengkaji bauran pemasaran

(4P) yang telah ditetapkan dengan menganalisis kegiatan pemasaran

yang telah dilakukan oleh perusahaan. Selanjutnya mengkaji bauran

pemasaran (4P) yang telah ditetapkan dengan menganalisis kegiatan

19
pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan. Selanjutnya

dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan dan

dirumuskan alternatis strategi melalui matriks SWOT. Strategi yang

dihasilkan kemudian diplotkan ke dalam rancangan arsitektur strategi.

3. Penelitian Afriado Tri Hardika (2018)

Dalam Skripsi berjudul “Strategi Pemasaran Dengan Menggunakan

Analisis Swot Pada Toko Pertanian Sumber Tani Tambakromo Pati”

Penelitian pada Sumber Tani memiliki tujuan untuk mengetahui posisi

strategi yang akan digunakan menentukan strategi pemasarannya.

Berdasarkan analisis yang digunakan diketahui bahwa posisi strategi

Sumber Tani berada posisi Investasi yang diketahui melalui matrik

SWOT, sebelumnya diketahui posisi Strategic Adventage Product

(SAP) berada pada posisi Kuat dengan total nilai 3,96 dan posisi

Environmental Threath Opportunity Profile (ETOP) berada pada

usaha Dewasa dimana nilai tertimbang pada EOE adalah 2,26 dan

ETE adalah 2,09. Setelah mengetahui posisi stratgi berada pada posisi

strategi Investasi maka di tentukan strategi yang akan digunakan

adalah strategi Intensif karena industri dalam penelitian terus

melakukan pengembangan pasar dan memperluas pangsa pasar.

4. Penelitian Julia Lendombela (2018)

Strategi Pengembanagan Usaha Insudtri Kerajinan Bambu Batik UD.

Betris Di KelurahanMeras, Kecamatan Bunaken Kota Manado

menjadi judul Skripsi peneliti terdahulu Julia Lendombela dengan

mengidentifikasi Faktor Internal dan Eksternal serta untuk mengetaui

20
Strategi Pengembangan Usaha Industri Kerajinan Bambu Batik UD.

Betris di Kelurahan Meras, Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Faktor Internal Mengikuti Bahan Baku, Kualitas Bahan Baku, Harga

Bahan Baku, Keunikan Produk, Jiwa Bisnis dan Keterampilan, Harga

Produk Ketahanan dan Kualitas Produk. Usaha inii belum memiliki

pencatatan keuangan, alat produksi masih tradisional, penataan

produk yang b elum rapih, promosi belum efisien, belum memiliki

tempat khusus usaha, dan belum ada tempat parkir.

5. Penelitian Vika S. F. Dien (2019)

“Strategi Pemasaran Kue Pia Anyen di Desa Sea Kecamatan

Pineleng” Tujuan Dari Penelitian adalah untuk melihat strategi

pemasaran yang digunakan Anyen, dengan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa strategi pemasaran usaha piaAnyen sangat bagus.

Kategori Produk mdendapat prosentase 78,61 yang berarti sangat

puas, harga 8597 yang artinya sangat puas, tempat 81,07 berarti sangat

puas dan promosi mendapat 71,97 yang artinya sangat puas

2.5 Kerangka Pemikiran

“Bunga Ditepi Jalan” produsen tanaman hias setiap usaha industri kecil

maupun besar, langkah awal yang diambil yaitu membuat perencanaan sebuah

strategis sebagai kekuatan awal untuk dapat menjalankan sebuah usaha agar dapat

masuk berbagai segmen pasar yang diinginkan, sehingga dapat bersaing bersama

para pesaing pelaku itu sendiri. Secara sistematis kerangka pemikiran dapat dilihat

pada gambar:

21
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran

Peluang Kekuatan
(O) (S)
Eksternal Internal

Usaha Tanaman Hias


“Bunga Ditepi Jalan”
Ancaman Kelemahan
(T) (W)

Eksternal Internal

Strategi Pemasaran

Penjelasan Skema Kerangka Pemikiran:

Mendirikan usaha tidak lepas dari kendala yang muncul dari dalam maupun dari

luar lingkungan sekitar usaha atau perusahaan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya

persaingan agar dapat bertahan untuk diperlukan sebuah “strategi”. Strategi adalah suatu

alat yang direncanakan dari fungsi manajemen yang dimiliki suatu usaha atau perusahaan

untuk mengalokasikan semua sumber daya yang ada sehingga dapat memenangkan

kompetisi. Penulis berasumsi bahwa strategi bisnis dapat membantu dalam memperbaiki

strategi pemasaran suatu usaha industri rumah tangga atau perusahaan dengan cara

memanfaatkan kinerja manajer dari fungsi-fungsi kegiatan manajemen disuatu perusahaan,

misalnya strategi oprasional, strategi custumerintimacy (keintiman terhadap pelanggan),

dan strategi keungulan produk. Untuk menentukan strategi-strategi tersebut dilakukan

analisis SWOT dalam bentuk matrik. Dimana, analisis ini dapat memaksimalkan kekuatan

dan peluang yang ada serta meminimalisasikan kelemahan dan ancaman yang dimiliki

suatu perusahaan.

22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan Di Kelurahan Winangun Satu Kecamatan Malalayang,

Kota Manado, mulai pertengahan bulan Oktober sampai bulan November tahun

2022. Mulai dari persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah pengumpulan Data

Primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dengan

menggunakan kuisioner kepada Pemilik Usaha Tanaman Hias “Bunga Ditepi Jalan”

dan konsumen. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara melihat dan mengamati objek penelitian

secara langsung terhadap hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara memberikan tanya jawab secara langsung

antara peneliti dengan responden baik responden internal maupun responden

eksternal yang bertujuan untuk memperoleh keterangan yang sesuai dengan

penelitian.

c. Memberikan Kuisioner

Responden yang dipilih adalah responden yang memiliki kontribusi besar

terhadap perumusan dan pelaksanaan strategi pemasaran perusahaan.

Kuisioner ini berisi kumpulan pertanyaan yang merupakan hasil dari

23
beberapa pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, diatur dalam

urutan dan dikelola sendiri serta dalam pengisiannya dipandu oleh peneliti.

3.3 Pengambilan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel kepada responden yang

bersangkutan untuk dapat mengisi kuisioner penelitian. Pihak-pihak yang

bersangkutan dapat dilihat peda tabel dibawah ini :

Tabel 2. Pengambilan Sampel Penelitian


Keterangan Jumlah
Pemilik Usaha 1 Orang
Karyawan 7 Orang
Konsumen 5 orang

3.4 Konsep Pengukuran Variabel

Cara menentukan faktor strategi internal dan eksternal :

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan

peluang danancaman pemasaran pada usaha Tanaman Hias “Bunga

Ditepi Jalan” dalam kolom.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari

0.1 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Setiap variabel

digunakan skala 1, 2, dan 3 untuk penentuan bobot. Semua bobot

tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,0. Skala yang

digunakan untuk menentukan bobot adalah:

1. Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal.

2. Jika indikator horizontal sama penting dari pada indikator vertikal.

24
3. Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal.

c. Penentuan rating dilakukan terhadap variabel-variabel. Dalam

mengukur masing- masing variabel terhadap kondisi usaha digunakan

skala 1, 2, 3, dan 4 terhadap masing-masing faktor strategis. Menurut

David (2004)dalam Nurul (2015) skala nilai ranting untuk matriks

IFE (kekuatan dan Kelemahan) adalah :

1: Kelemahan utama 3: Kekuatan kecil

2: Kelemahan kecil 4: Kekuatan besar sedang

Untuk matriks EFE (peluang dan ancaman), skala nilai rating yang

digunakan adalah:

1:Tidak berengaruh 3: Kuat pengaruhnya


2: Kurang kuat berpengaruhnya 4. Sangat kuat
Penentuan rating yang dilakukan oleh masing-masing responden,

selanjutnya akan disatukan dalam matriks gabungan dilakukan

denganmengunakan metode rata-rata dan setiap hasil yang memiliki

nilai desimal akan dibulatkan. Selanjutnya dilakukan penjumlahan

dari pembobotan yang dikalikan dengan rating pada tiap faktor

untuk memperoleh skor pembobobotan.

d. Jumlah skor pembobotan berkisar antara 1,0 – 4,0 dengan rata-

rata 2,5.

Jika jumlah skor pembobotan IFE dibawah 2,5 maka internal usaha

Tanaman Hias “Bunga Ditepi Jalan” lemah. Untuk jumlah skor bobot faktor

eksternal berkisar 1,0 – 4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika jumlah skor pembobotan EFE

1,0 menunjukan usaha Tanaman Hias “Bunga Ditepi Jalan”tidak dapat

25
memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang ada. Jumlah skor 4,0

menunjukan usaha Tanaman hias Tanaman Hias “Bunga Ditepi Jalan” merespon

peluang maupun ancaman yang dihadapinya dengan sangat baik (David, 2004

dalam Nurul, 2015)

3.5 Analisis Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Analisis faktor strategi eksternal adalah analisis yang menilai

prestasi/kinerja yang merupakan faktor peluang dan ancaman yang ada untuk

mencapai tujuan organisasi suatu perusahaan.

Tabel 3. Faktor-Faktor Strategis Eksternal (Eksternal Strategic Factors


Analysis Summary/EFAS)
Faktor-faktor Strategi Bobot Rating Bobot x Rating
Eksternal

*Peluang
- Berkembangnya pemukiman 0,115 4 0,460
penduduk
- Meningkatnya penjualan bunga 0,087 3 0,261
setiap tahun
- Kualitas bunga hias yang lebih 0,104 4 0,416
bagus dari pesaing
- Respons masyarakat yang baik 0,093 4 0,372
- Memanfaatkan teknologi 0,109 3 0,372
inernet untuk sarana promosi

*Ancaman
- Mudah beralih pada usaha 0,082 3 0,246
tanaman hias lain
-Lokasi usaha yang berdekatan 0,109 3 0,327
-Kondisi cuaca 0,093 3 0,279
-Naiknya harga BBM dan Tarif 0,115 2 0,230
Listrik
-Strategi usaha mudah ditiru 0,093 2 0,186
Jumlah 1,268

TOTAL BOBOT 1,000

26
3.6 Analisis Faktor Strategi Internal

Analisis faktor strategi internal adalah analisis yang menilai prestasi/kinerja

yang merupakan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada untuk mencapai tujuan

organisasi. Seperti halnya pada Analisis Faktor Strategi Eksternal, maka dengan

cara yang sama menyusun tabel faktor-faktor Strategis Internal (Internal Strategic

Factors Analysis Summary/IFAS). Bentuk tabel IFAS adalah seperti terlihat pada

Tabel:

Tabel 4. Faktor-Faktor Strategi Internal (Internal Strategic Factors Analysis)


Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating

* Kekuatan
-Usaha sudah lama berdiri dan 0,116 4 0,464
sudah sangat berpengalaman.
- Usaha dapat terus berkembang 0,083 4 0,332
dan belum pernah
mengalami kerugian.
-Memiliki banyak jenis tanaman 0,116 4 0,464
hias
-Beberapa tanaman hias 0,083 3 0,249
dibudidayakan sendiri
-Modal usaha milik sendiri 0.110 3 0,330

*Kelemahan
- Sering mengalami pergantian 0,094 3 0,282
karyawan
-Lemahnya kegiatan promosi di
media sosial 0,105 2 0,210
-Beberapa lokasi usaha bukan 0,094 3 0,282
milik sendiri
-Keuntungan usaha tidak banyak 0,110 2 0,221
-Lokasi usaha di dalam areal
perumahan (belakang) 0,088 2 0,176

Jumlah 1,000

27
3.7 Rencana Pelaksaan Kegiatan

Waktu Pelaksanaan
No. Kegiatan
September Oktober November
2022 2022 2022
1. Pra Survey Penelitian

2. Penyusunan Proposal

3. Seminar Usulan Penelitian

4. Perbaikan

5. Pengambilan Data

6. Pengolahan Data

7. Penyusunan Laporan

8. Supervisi

9. Seminar Hasil Penelitian

10. Perbaikan

11. Ujian Skripsi

12. Perbaikan

28
3.8 Perkiraan Biaya Penelitian

No. Kegiatan Jumlah (Rp)

1 Persiapan Proposal 200.000

2 Seminar Proposal 300.000

3 Perbaikan 200.000

4 Pengambilan Data 300.000

5 Penyusunan Laporan 500.000

6 Seminar Hasil Penelitian 500.000

7 Perbaikan 250.000

8 Ujian Skripsi 1.500.000

9 Perbaikan 250.000

10 Penggandaan 750.000

11 Biaya Tak Terduga 2.000.000

Total 6.750.000

29
3.9 Organisasi Penelitian

Dosen Pembimbing
Ketua : Ir. Oktavianus Porajow, MS
Anggota : Dr. Ir. Noortje Marsellanie Benu, MS
Peneliti
Nama : Eunike Louisa Paendong
NIM : 16031104110
Jurusan : Sosial Ekonomi
Program Studi : Agribisnis

30
DAFTAR PUSTAKA

Aryanti RD. 2008. Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Hias Pada


Ciapus Nursery ,Desa Tamansari Bogor, Jawa Barat. Skripsi Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Assauri, S. 2009. Manajemen Pemasaran. Rajawali Pers. Jakarta.

David, F R. 2004. Manajemen strategi. Edisi Sembilan. Indeks, Jakarta.

Endah Joesi H. 2001. Membuat Tanaman Hias Rajin Berbunga. Cetakan


pertama. PT AgroMedia Pustaka. Jakarta. . 2008. Membuat
Tanaman Hias Rajin Berbunga.Cetakan kesembilan. AgroMedia Pustaka.
Jakarta.

Hardika Tri Afrido, 2018. Strategi Pemasaran Dengan Menggunakan Analisis


Swot Pada Toko Pertanian Sumber Tani Tambakromo Pati. Skripsi.
Universitas Muria Kudus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis halaman judul.pdf
(umk.ac.id), diakses 13 September 2022

Lendombela Julia, 2018, Strategi Pemngembangan Usaha Industri Kerajinan


Bambu Batik UD. Betris Di Kelurahan Meras Kecamatan Bunaken, Kota
Manado. Skripsi. Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Agribisnis.
Universitas Sam Ratulangi,

Kolter, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1.Edisi Milenium.


Prenhalindo. Jakarta.

Kolter, Philip 2007 Manjemen Pemasaran Jilid II. Edisi PT Indeks, Jakarta

Kotler, P. & Keller, K.L. (2012), Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi ke 12.
Jakarta: Erlangga.

Mursid. M. Drs. 2010. Manajemen Pemasaran. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

Maulida Riska. 2010. Strategi Pemasaran Tanaman Hias Bromelia (Studi kasus
Ciapus Bromel. Desa Taman Sari Kecamatan Taman Sari. Kabupaten
Bogor). Skripsi Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi Dan
Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Repository.ipb.ac.id.
Diakses 01 Agustus 2022.

31
Nurul Cut Ilhami. 2015. Strategi pemasaran pada UD. Pengilingan Bakso
Arafah di Blang Pulo kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
Skripsi Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Teuku
Umar Meulaboh Aceh Barat.

Nitisemito, A. 2000. Marketing Mix. MedPress. Yogyakarta.

Rianto Anthonius. 2007. Peluang Bisnis Tanaman. PT. AgroMedia Putaka.


JakartaSelatan.

Rangkuti F. 2002. Creating Effective Marketing Plan. Gramedia Pustaka.


Jakarta.
. 2009. Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis. GramediaPustaka
Umum. Jakarta.
. 2010. Riset Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Sondakh, Lourina. “Analisis Bauran Pemasaran Terhadap Penjualan Usaha


Bakery (Studi Kasus pada Toko BreadTalk dan Kawan Baru Manado).”
Jurnal ASE. No. 1/Januari 2012, analisis bauran pemasaran terhadap
penjualan usaha bakery (studi kasus pada toko breadtalk dan kawan baru
manado) lourina sondakh abstract - pdf free download (adoc.pub)

Tjiptono, F, Candra Gregorius dan Adriana Dadi. 2008. Pemasaran


Strategik. Andi.Yogyakarta.

Venkatesh, A. and L. Penaloza. 2006. “From Marketingtothe Market: A Callfor


Paradigm Shift”, inSheth. J.N. and Sisodia, R.S.(eds), Does Marketing
NeedReform? Fresh Perspective on theFuture, Armonk, M.E. Sharpe, Inc.,
pp. 134-150. New York.

Wati Wirda. 2013. Strategi Pemasaran Kerupuk Jangek pada UD. Sabeena
Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Skripsi Sosial Ekonomi
pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh
Barat

32
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS PERTANIAN
Alamat : Kampus Unsrat, Manado 95115 faperta@unsrat.ac.id Web: http://faperta.unsrat.ac.id

KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI
Nomor: 4268/UN12.3/PP/2022
TENTANG
TIM DOSEN PEMBIMBING PENELITIAN DAN SKRIPSI MAHASISWA
A.N. EUNIKE LOUISA PAENDONG / 16031104110.
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

Menimbang : a. Bahwa untuk kelancaran penyelesaian studi mahasiswa di Fakultas Pertanian Universitas
Sam Ratulangi, maka perlu dibentuk Tim Pembimbing Penelitian dan Skripsi Mahasiswa;
b. Bahwa mereka yang nama-namanya tersebut didalam surat keputusan ini memenuhi syarat
untuk diangkat menjadi Tim Pembimbing Penelitian dan Skripsi Mahasiswa;
Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2014
3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
4. Keputusan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2018
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016
6. Keputusan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 431/UN12/KP/2019
Tahun 2019
7. Keputusan Rektor Unsrat Nomor : 365/UN12/KP/2022 Tanggal 22 Februiari 2022
Memperhatikan : a. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Kementerian Ristekdikti, 2016
b. Pedoman Penyelenggaraan Akademik Di Universitas Sam Ratulangi Tahun 2018
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI
TENTANG TIM DOSEN PEMBIMBING PENELITIAN DAN SKRIPSI MAHASISWA
A.N. EUNIKE LOUISA PAENDONG / 16031104110.
KESATU : Menyetujui permohonan yang diusulkan oleh Koordinator program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Unsrat Nomor 893/UN12.3.4.12/PP/2022, tanggal 09 Sep 2022 a. n :
Nama : Eunike Louisa Paendong
NIM : 16031104110
Program Studi : Agribisnis
KEDUA : Membentuk Tim Dosen Pembimbing Penelitian dan Skripsi Mahasiswa dengan susunan
sebagai berikut :
Pembimbing : 1. Ir. Octavianus Porajouw, MS
Pembimbing : 2. Dr.Ir. Noortje M. Benu, MS
KETIGA : Tim bertugas :
1. Membimbing mulai perencanaan pelaksanaan Penelitian sampai akhir seminar hasil
penelitian ;
2. Membimbing penyusunan laporan hasil penelitian dan skripsi;
3. Menilai hasil penulisan Karya Ilmiah dan Skripsi tersebut :
KEEMPAT : Tim Pembimbing Penelitian dan Skripsi ini berlaku mulai tanggal 09 September 2022
sampai dengan tanggal 09 Maret 2023.
KELIMA : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal dikeluarkan dan bilamana terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini maka segala sesuatu akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Manado
Pada tangga: 09 September 2022

Tembusan :
1. Pimpinan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.
2. Koordinator Program Studi Agribisnis.
4. Mahasiswa yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.
5. Arsip.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS PERTANIAN
Alamat : Kampus Unsrat, Manado 95115 faperta@unsrat.ac.id Web: http://faperta.unsrat.ac.id

KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI
Nomor : 4540/UN12.3/PP/2022
TENTANG
KOMISI SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI A.N. EUNIKE LOUISA PAENDONG / 16031104110
Menimban : a. Bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Seminar Proposal di Fakultas Pertanian Unsrat,
maka perlu dibentuk Komisi Seminar Proposal;
b. Bahwa mereka yang nama-namanya tercantum dalam keputusan ini dianggap mampu
untuk dan memenuhi syarat untuk diangkat menjadi Komisi Seminar Proposal;
c. Bahwa berdasarkan butir a dan b di atas perlu menerbitkan keputusan
Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2014
3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
4. Keputusan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2018
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016
6. Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor : 315/M/KPT.KP/2018
tanggal 26 Juni 2018;
7. Keputusan Rektor Unsrat Nomor : 365/UN12/KP/2022 Tanggal 22 Februiari 2022
Memperhatikan : a. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Kementerian Ristekdikti, 2016
b. Pedoman Penyelenggaraan Akademik Di Universitas Sam Ratulangi Tahun 2018.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI
TENTANG KOMISI SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN A.N. EUNIKE LOUISA
PAENDONG / 16031104110
KESATU : Menyetujui permohonan yang diusulkan Pimpinan Koordinator program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Unsrat Nomor: 931/UN12.3.4.12/PP/2022, tertanggal 25 Sep 2022 a.n. :
Nama : Eunike Louisa Paendong
NIM : 16031104110
Program Studi Agribisnis
Judul : Strategi Pemasaran Tanaman Hias "Bunga Ditepi
Jalan" (Studi Kasus Winangun Kelurahan Winangun I
Kecamatan Malalayang)
Dosen Pembimbing : Ir. Octavianus Porajouw, MS
Dr.Ir. Noortje M. Benu, MS
KEDUA : Membentuk Panitia Seminar Proposal Fakultas Pertanian dengan susunan personalia sebagai
berikut :
Penanggung Jawab Dekan (Ir. Dedie Tooy, MSi.,Ph.D.).
Pengarah : Wakil Dekan 1 (Dr.Ir. Gene H.M. Kapantow,
MIKomp., MSc)
Pengawas : Melissa L.G. Taroreh, SP, MSi
Tim Penguji
Ketua : Dr.Ir. Esry O.H. Laoh, MS
Anggota : Dr.Ir. Theodora Katiandagho, MSi
Ir. Jenny Baroleh, MSi
KETIGA : Waktu Pelaksanaan Seminar ditetapkan oleh Koordinator Program Studi Agribisnis dan
Pimpinan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dan Berita Acara pelaksanaan Seminar
Proposal disampaikan paling lambat 3 (tiga) hari setelah Seminar dilaksanakan.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan, bilamana
dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Manado
Pada tanggal : 27 September 2022

Tembusan
1. Pimpinan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
2. Koordinator Program Studi : Agribisnis
3. Mahasiswa yang bersangkutan.
4. A r s i p.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

BERITA ACARA DAN DAFTAR HADIR


SEMINAR USULAN PENELITIAN
Pada hari ini Rabu, tanggal Lima Oktober Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua, telah dilaksanakan Seminar
Usulan Proposal Penelitian Mahasiswa:

Nama Mahasiswa : EUNIKE LOUISA PAENDONG


NIM : 16031104110
Judul Penelitian : Strategi Pemasaran Tanaman Hias “Bunga Ditepi Jalan”

TIM PEMBAHAS NAMA DOSEN KEHADIRAN


Pembimbing 1 (Ketua) Ir. Oktavianus Porajouw, M.Si Hadir
Pembimbing 2 (Anggota) Dr. Ir. Noortje M. Benu, MS Hadir
Pembahas 1 Dr. Ir. Esry O.H Laoh, MS Tidak Hadir
Pembahas 2 Dr.Ir. Theodora Katiandagho, M.Si Hadir
Pembahas 3 Ir. Jenny Baroleh, M.Si Hadir

Dengan ini menyatakan bahwa Usulan Penelitian tersebut DITERIMA DENGAN PERBAIKAN. Saran
perbaikan dari Tim Pembahas adalah sebagai berikut :

PEMBAHAS 1. Dr. Ir. Esry O.H Laoh, MS


1. Disesuaikan dengan Penguji yang lain,
PEMBAHAS 2. Dr.Ir. Theodora Katiandagho, M.Si
1. Memperhatikan penulisan harus sesuai format proposal
2. Ketika menjawab pertanyaan mahasiswa yang ada tertulis dimakalah
3. Ada masalah apa disana sehingga perlu dilakukan penelitian
4. Dari SWOT menghasilkan apa?
5. Pustaka Kotler baiknya tidak perlu menunjuk tulisan orang lain, sudah banyak di took buku.
6. Place itu tempat bukan distribusi, perlu belajar lebih dalam
7. BAB 3 sudah operasional, bukan lagi teori
8. Ketika menggunakan SWOT harus FGD dengan konsumen
PEMBAHAS 3 Ir. Jenny Baroleh, M.Si
1. Baca panduan penulisan
2. Penyebutan winangun di judul sudah 2x
3. Penulisan Bahasa inggris dicetak miring
4. Masalah harus ada tanda tanya
5. Ada banya Pustaka belum tercantum di daftar Pustaka
6. Perhatikan rating dan bobot beda
7. Penelitian terdahulu kalimat saja tidak perlu table
8. FGD ditambahkan pada BAB 3 (Pemilik, Karyawan dan Konsumen)
9. Daftar Pustaka spasinya pakai pedoman
10. Oprasioanalnya di BAB 3 masih kurang
KOMENTAR PEMBIMBING
Pembimbing 1. Ir. Oktavianus Porajouw, M.Si
1. Memperhatikan saran penguji
2. Pertajam masalah
3. Ketika menjawab pertanyaan mahasiswa harus ditulis dalam latar belakang (sesuai makalah)
4. Variabel-variabel penelitian yang diamati harus jelas (SWOT)
5. Cara ukur rating dan bobot harus dirinci dalam metode penelitian.

Pembimbing 2. Dr. Ir. Noortje M. Benu, MS


1. Pelajari SWOT dengan benar
2. Perbaiki sesuai format penulisan (ada di link)
3. Pustaka masih sedikit, harus diatas 20 sertakan jurnal
KOMENTAR DOSEN PEMBAHAS TAHAP 3
1. Dr.Ir. Theodora Katiandagho, M.Si : Dilanjutkan, dengan perbaikan muat di WAG
2. Ir. Jenny Baroleh, M.Si : Dilanjutkan dengan perbaikan.

Bukti penyelenggaraan Seminar Usulan Penelitian

Mengetahui

Panitia Pengawas Seminar, Koordinator Program Studi Agribisnis

Ir. Jenny Baroleh, MSi. Dr. Ir. Nordy F. L. Waney. MSi.

NIP. 196210171987032001 NIP. 1963091419890310001


Daftar Lampiran Kehadiran Dosen dan Mahasisw

Anda mungkin juga menyukai