Anda di halaman 1dari 46

1

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TOKO JAMU GENDONG


MAMA TIKA TERHADAP MINAT BELI DI KOTA BANDUNG
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Manajemen Pemasaran

Dosen Pembimbing :
Aldy Santo Hegiarto,S.E.,M.M

Disusun Oleh :
Nur Antika Wisma Sari 10120009
Bagus Kharisma Pamungkas 10120692
Kelas : B2 Manajemen

`UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL BANDUNG


PROGRAM STUDI MANAJEMEN (S1)
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang pengaruh bauran pemasaran toko jamu gendong Mama Tika terhadap minat beli
di kota Bandung ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih kepada Bapak Aldy Santo Hegiarto ,S.E.,M.M selaku Dosen mata
kuliah Manajemen Pemasaran yang telah memberikan tugas ini kepada kami
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita tentang pengaruh bauran pemasaran toko jamu
gendong Mama Tika terhadap minat beli di kota Bandung ini.Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Bandung, 1 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Fokus Penelitian .......................................................................................................... 4
1.3 Perumusan Masalah .................................................................................................... 4
1.4 Tujuan penelitian......................................................................................................... 4
1.5 manfaat penelitian ....................................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................. 6
2.1 Pengertian Manajemen ................................................................................................ 6
2.2 Manajemen Pemasaran ............................................................................................... 7
2.3 Pemasaran ................................................................................................................... 8
2.4 Marketing Mix (Bauran Pemasaran) ......................................................................... 10
2.5 Minat Beli Konsumen ............................................................................................... 15
2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen ..................................... 16
2.7 Indikator Minat Beli .................................................................................................. 18
2.8 Hubungan Antar Variabel ......................................................................................... 18
2.8.1 Pengaruh Store Atmosphere (X1) Terhadap Minat Beli (Y) .......................... 18
2.8.2 Pengaruh Lokasi (X2) Terhadap Minat Beli (Y) ............................................ 19
2.8.3 Pengaruh Keanekaragaman Produk (X3) Terhadap Minat Beli (Y) ............... 19
2.9 Pengembangan Hipotesis .......................................................................................... 20
2.10 Kerangka Berpikir ................................................................................................... 20
2.11 Hipotesis Penelitian................................................................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................... 23
3.1 Obyek penelitian ....................................................................................................... 23
3.2. Rancangan Penelitian ............................................................................................... 23
3.3 Variabel penelitian dan definisi operasional ............................................................. 25
3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................................................. 26
3.5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 28
ii
3.6. Instrumen Penelitian ................................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 37

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin maraknya perusahaan baru yang menjual berbagai jenis produk
dengan keunggulan masing-masing .mereka melakukan berbagai strategi untuk
mengenal produknya dengan berbagai cara yang dilakukan untuk meningkatkan
penjualan yang di inginkan dalam pasar sasaran, tidak lain dalam hal strategi bauran
pemasaran . bauran pemasaran yang di ciptakan dan di tawarkan sesuai dengan
produk yang sedang di butuhkan oleh pasar. Pemasaran tidak terlepas dari istilah
marketing mix (bauran pemasaran). Bauran pemasaran adalah sebuah strategi
pemasaran yang perlu dipikirkan oleh perusahaan untuk mewujudkan strategi
pembeda yang telah ditentukan, yang terdiri dari 7p yaitu product, price, place,
promotion, process, physical evident, dan people.

Promosi adalah salah satu bagian dari bauran pemasaran yang peranannya
sangat penting dalam penciptaan sebuah usaha. Semakin baik promosi yang
diterapkan maka semakin baik pula berjalannya usaha tersebut.

Saat wabah covid-19 muncul di Indonesia para perusahaan mengalami


penurunan pada omset penjualan. Tetapi tidak semua perusahaan mengalami
penurunan omset penjualan.adapun pula suatu perusahaan yang mengalami
kenaikan omset saat wabah covid -19 seperti pada bidang kesehatan.dimana orang-
orang membutuhkan obat-obat herbal untuk menjaga kekebalan tubuh dari virus
covid-19. Dan pada saat itu orang-orang berlomba-lomba mencari jalan alternatif
dengan mengonsumsi jamu sebagai pengganti obat. Jamu ini berbahan dasar
rempah-rempah yang alami dan tanpa bahan pengawet jadi aman untuk dikonsumsi
juga manfaatnya sangat bagus dalam menambah dan menjaga imun tubuh manusia.

1
2

Pada saat covid -19 banyak pelaku bisnis yang memanfaatkan sebuah peluang
bisnis yang telah ada maupun membuat bisnis baru dengan menjual produk jamu
.Dengan ini maka bisnis mengalami perkembangan pesat sehingga membuat
persaingan semakin ketat di bidang penjualan jamu.

Saat ini bisnis mengalami kemajuan dan persaingan yang cukup ketat salah
satunya adalah Jamu Gendong .Dapat dilihat saat ini dalam lingkungan masyarakat
mengalami peningkatan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahan alami(
Jamu).

perbandingan kondisi usaha selama dan setelah covid

mengonsumsi jamu untuk meningkatkan daya tahan


tubuh lebih sering minum jamu setelah covid
menyarankan orang lain untuk mengonsumsi jamu
3

Data menunjukkan penjualan pada saat covid mengalami kenaikan omset


penjualan 92,7% yang sering mengkonsumsi jamu untuk meningkatkan daya tahan
tubuh ..sedangkan 7,2 % yang lebih sering mengkonsumsi jamu setelah covid dan
1% yang menyarankan orang lain mengonsumsi jamu.

Berdasarkan hasil research, peneliti mewawancarai pemilik Toko Jamu


Gendong dan mendapatkan informasi bahwa pemasaran itu sangat penting untuk
mendukung kemajuan sebuah usaha. Ibu Istutik juga mengungkapkan bahwa
pemasaran yang dilakukan hanya melalui penyampaian langsung dari lisan ke lisan
(Word of Mouth). Meskipun demikian, ramai konsumen jamu gendong dibuktikan
dengan omset per hari sebesar Rp 500.000 (pendapatan kotor). Beliau
mengungkapkan bahwa pemasaran dari lisan ke lisan (Word of mouth) sangat
mempengaruhi omset yang diterima. Beliau juga mengungkapkan bahwa
konsumen di toko jamu gendong mama tika kurang lebih orang 100 per hari, itu
juga membuktikan bahwa di toko jamu gendong mama tika tidak pernah sepi
konsumen.

Berdasarkan keterangan dari penjual jamu gendong yang membedakan jamu


gendong ini dengan jamu yang lain adalah karena harganya yang terjangkau untuk
kalangan masyarakat dan cara penyajiannya, Sedangkan menurut peneliti, alasan
memilih subjek di Toko Jamu Gendong Mama Tika adalah disebabkan karena
faktor 7p yaitu product, price, place, promotion, process, physical evident, dan
people yang tepat.

Pada Produk (Product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang
meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi, dan gagasan
atau buah pikiran.Jenis produk yang di tawarkan adalah jamu seperti jamu kunir
4

asem, beras kecur,yang berlokasi di sekeawi, rt4/rw4, sukamenak ,margahayu,


bandung.

Penyampaian pemasaran langsung dari lisan ke lisan (Word of Mouth) yang


menyebabkan ramainya konsumen di toko jamu gendong merupakan hal yang
mendasari peneliti untuk melakukan penelitian. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai “Pengaruh Bauran Pemasaran Toko
Jamu Gendong Mama Tika Terhadap Minat Beli Konsumen di Kota Bandung .

1.2 Fokus Penelitian


Fokus penelitiannya adalah tentang bauran pemasaran produk Jamu Gendong
Mama Tika

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah yang telah di kemukakan,


maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah pemasaran produk apakah
mampu menarik minat beli konsumen di toko jamu gendong mama tika, maka
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah varibel bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place,
promotion, process, physical evident, dan people berpengaruh Terhadap Minat
Beli Konsumen di toko Jamu Gendong Mama Tika.

1.4 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian pada hakikatnya merupakan sesuatu yang hendak dicapai


dan yang dapat memberikan arah terhadap kegiatan pengumpulan data yang akan
dilakukan. Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah:
5

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel bauran pemasaran terdiri


dari dari product, price, place, promotion, process, physical evident, dan people.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel manakah yang paling dominan
berpengaruh terhadap minat beli konsumen di toko jamu gendong mama tika.

1.5 manfaat penelitian

a. Manfaat Teoritis
1. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi dan literatur
kepustakaan terkait dengan kajian mengenai “Pengaruh Bauran Pemasaran
Toko Jamu gendong Mama Tika Terhadap Minat Beli Konsumen di Kota
Bandung
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang bisnis ekonomi.
b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan yang dapat
dipergunakan oleh pihak-pihak yang terkait serta sosialisasi masyarakat
mengenai pentingnya pemahaman akan pemasaran produk untuk menjalankan
sebuah bisnis.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen

Beberapa ahli mendefinisikan arti dari manajemen, diantaranya yaitu menurut


Hitt, Black, & Porter (2012) Manajemen adalah proses mengumpulkan dan
menggunakan sekumpulan sumber daya dengan cara diarahkan pada tujuan untuk
menyelesaikan tugas dalam suatu organisasi. Menurut Griffin (2013) Manajemen
adalah seperangkat kegiatan (termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan,
pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan) diarahkan pada sumber daya
organisasi (manusia, keuangan, fisik, dan informasi), dengan tujuan untuk
mencapai tujuan organisasi dengan cara yang efisien dan efektif

Sedangkan menurut Gulati, Mayo, & Nohria (2017) manajemen adalah


Tindakan bekerja dengan dan melalui sekelompok orang untuk mencapai tujuan
atau sasaran yang diinginkan dengan cara yang efisien dan efektif. (John Bratton,
2017) (John Bratton, 2017)

Menurut Dessler (2017) terdapat 5 proses manajemen yaitu planning,


organizing, staffing, leading dan controlling. Masing-masing definisinya diuraikan
sebagai berikut:

1. Planning adalah menetapkan tujuan dan standar, mengembangkan peraturan


dan prosedur, menyusun rencana dan prediksi untuk kedepannya
2. Organizing adalah memberikan tugas spesifik kepada setiap bawahan:
membentuk departemen yang mendelegasikan wewenang kepada bawahan dan
mendelegasikan wewenang kepada bawahan
3. Staffing adalah menentukan jenis orang yang harus dipekerjakan: merekrut
calon karyawan; memilih karyawan: menetapkan standar kinerja: memberi

6
7

kompensasi kepada karyawan; mengevaluasi kinerja; konseling karyawan:


melatih dan mengembangkan karyawan
4. Leading adalah membuat orang lain menyelesaikan pekerjaan; menjaga moral;
memotivasi bawahan
5. Controlling adalah menetapkan standar seperti kuota penjualan (sales quotas),
standar kualitas (quality standards), atau tingkat produksi (production levels):
memeriksa dan melihat bagaimana actual performance dibandingkan dengan
standar : melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan.

2.2 Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran merupakan kegiatan yang direncanakan dan


dijalankan oleh perusahaan. Perencanaan membutuhkan strategi dan keahlian yang
tepat untuk menentukan rencana tersebut. Peran manajemen pemasaran dalam
sebuah perusahaan sangatlah penting, ini termasuk menyiapkan produk yang lebih
inovatif, dengan memilih pangsa pasar yang diharapkan perusahaan, dan
mempromosikan produk baru kepada pembeli yang potensial.

Menurut Kotler dan Keller (2017:6), manajemen pemasaran merupakan


pasar sasaran untuk menarik, mempertahankan, dan meningkatkan konsumen
dengan menciptakan dan memberikan kualitas penjualan yang baik. Menurut
Tjiptono (2016:63), manajemen pemasaran secara keseluruhan yaitu cara
perusahaan melakukan bisnis yang mempersiapkan, menentukan, dan
mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang dapat memenuhi kebutuhan
pasar sasaran.

Menurut Assauri (2018:12), manajemen pemasaran merupakan kegiatan


menciptakan, mempersiapkan, melaksanakan rencana yang dilakukan perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan.
8

Berdasarkan ketiga pernyataan yang telah dijelaskan beberapa para ahli,


peneliti menyimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan ilmu yang
diterapkan pada suatu bisnis agar tetap hidup melalui proses perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian program penciptaan konsep pemasaran.

2.3 Pemasaran

Pemasaran (marketing) berasal dari kata market (pasar). Secara sederhana,


pasar dapat dipahami sebagai tempat dimana sekelompok penjual dan pembeli
bertemu untuk melaksanakan kegiatan transaksi tukar menukar barang. Pasar
merupakan tempat dimana konsumen dengan kebutuhan dan keinginannya
bersedia dan mampu untuk terlibat dalam pertukaran guna memenuhi kebutuhan
dan keinginan tersebut.

Menurut Laksana (2019:1) pemasaran adalah bertemunya penjual dan


pembeli untuk melakukan kegiatan transaksi produk barang atau jasa. Sehingga
pengertian pasar bukan lagi merujuk kepada suatu tempat tapi lebih kepada
aktifitas atau kegiatan pertemuan penjual dan pembeli dalam menawarkan suatu
produk kepada konsumen.

Menurut Kotler dan Keller (2016:26), Marketing is about identifying and


meeting human and social needs. One of the shortest good definitions of marketing
is meeting needs profitably.

Menurut Tjiptono dan Diana (2020:3), pemasaran adalah proses


menciptakan, mendistribusikan, mempromosikan, dan menetapkan harga barang,
jasa dan gagasan untuk memfasilitasi relasi pertukaran yang memuaskan dengan
para pelanggan dan untuk membangun dan mempertahankan relasi yang positif
dengan para pemangku kepentingan dalam lingkungan yang dinamis.

Menurut Limakrisna dan Purba (2017:4), pemasaran adalah salah satu


kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi.
9

Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam
menciptkan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran, dan konsumsi. Pemasaran
menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.

American Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai


proses perencanaan dan pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi dan
distribusi dari ide-ide, barang-barang dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran
yang memuaskan tujuan-tujuan individual dan organisasional. Sedangkan Philip
Kotler mendefinisikan pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial yang
dilakukan seseorang atau kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk yang
bernilai dengan yang lain Produk (Product) adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau
dikonsumsi, yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat,
organisasi, dan gagasan atau buah pikiran.

Berdasarkan pemaparan diatas, dapat dipahami bahwa pemasaran produk


adalah proses perencanaan konsep, harga, promosi dan pendistribusian ide-ide
barang maupun jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan
untuk mencapai tujuan organisasi.

Saat persaingan mulai ketat dan jumlah pesaing juga mulai semakin banyak
dan pasar tidaklah seragam, maka anggapan satu produk untuk semua orang sudah
tidak berlaku lagi. Beragamnya tingkat kebutuhan, keinginan, dan permintaan
membuat penjualan sulit untuk memenuhi target penjualannya, sehingga
diperlukan konsep pemasaran. Konsep pemasaran menitikberatkan pada
kebutuhan pembeli dengan gagasan-gagasannya untuk memenuhi kebutuhan
konsumen dengan produk yang ditawarkannya dan berbagai usaha untuk
menciptakan, mengirimkan dan mengkonsumsinyanya.
10

2.4 Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Pemasaran jasa menurut Kotler dan Fox dalam (Lupiyoadi, 2013 : 148)
menawarkan jasa dengan bauran pemasaran terdiri dari 7 alat pemasaran yang
dikenal 7p yaitu product, price, place, promotion, process, physical evident, and
people.

Setiap bisnis pasti akan menggunakan strategi pemasaran untuk


mempromosikan dan menjual pekerjaan mereka, tetapi istilah “marketing mix”
baru diciptakan pada pertengahan abad ke-20.

Dalam pidato tahun 1953 kepada American Marketing Association, seorang


profesor Harvard dan pakar pemasaran Neil Bordon menguraikan tentang apa itu
marketing mix dan bagaimana pemasar dapat mengembangkan dan melaksanakan
rencana pemasaran yang sukses.

Bisnis dapat mengidentifikasi dan mengatur komponen dari marketing mix


sehingga memungkinkan bisnis untuk membuat keputusan pemasaran yang
menguntungkan. Keputusan ini membantu bisnis untuk:

a. Meningkatkan kelebihan dan mengatasi kekurangan


b. Menjadi lebih kompetitif dan mudah beradaptasi di pasarnya
c. Meningkatkan kolaborasi yang menguntungkan antara departemen dan mitra

Sejak tahun 1950-an, unsur-unsur marketing mix telah mengalami berbagai


transformasi sebagai tanggapan terhadap teknologi baru dan perubahan lain dalam
praktik pemasaran terbaik.

Konsep Marketing Mix 7P

1. Produk (Products)
11

Secara teori, produk merupakan segala bentuk hasil usaha yang ditawarkan ke
pasar untuk digunakan atau dikonsumsi sehingga bisa memenuhi kebutuhan dan
keinginan masyarakat. Jika kita ingin sukses menjalankan strategi marketing mix,
kita harus dapat membuat dan menghasilkan produk atau jasa dengan kualitas dan
keunikan tersendiri. Dengan begitu, produk atau jasa kita secara otomatis dapat
meningkatkan daya saing di pasaran.

Produk memiliki dua unsur yang perlu diperhatikan yaitu kualitas dan visual.
Kita harus memastikan kualitas dari produk kita dengan baik, selain itu konsumen
juga harus merasa membutuhkan untuk membeli produk atau jasa kita tidak hanya
sekedar tertarik. Cara mudah seperti yang dapat Toko Mama Tika lakukan yaitu
dengan cara menentukan target pasar melalui riset kecil yang terstruktur. Riset yang
dilakukan pada strategi marketing mix dapat mencakup informasi respon pasar,
keinginan konsumen, dan lain sebagainya. Melalui informasi yang kita dapat dari
riset, kita dapat membandingkan produk/jasa kita dengan kompetitor, mengetahui
kelebihan dan kekurangan produk kita. Setelah itu, Toko Mama Tika melakukan
evaluasi untuk meningkatkan mutu produk dan jasa nya, mencocokan produk
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, dan memberikan gambaran prospek
produk dimasa yang akan datang.

2. Harga (Price)

Harga yang dimaksud adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh user atau
klien kita untuk mendapatkan produk yang kita tawarkan. Dengan kata lain,
seseorang akan menggunakan jasa atau membeli produk yang kita tawarkan, jika
pengorbanan yang dikeluarkan (yaitu uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang
ia ingin dapatkan dari produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

Terkait poin ini, fokus Toko Jamu gendong Mama Tika adalah bagaimana
caranya agar dapat membuat pelanggan atau calon pembeli potensial merasa
12

pengeluarannya sesuai dengan apa yang dia dapat. Dengan begitu strategi marketing
mix akan lebih optimal.

Dalam menentukan harga dari produk, kita menghitungnya berdasarkan


dengan biaya produksi, modal, dan tambahkan keuntungan beberapa persen. Harga
jual juga di sesuaikan dengan harga pasar, tidak terlalu tinggi dan tidak juga terlalu
rendah. Hal ini untuk mencegah terjadinya kebangkrutan. Jika kita ingin menjual
dengan harga yang lebih tinggi, berikan perbedaan yang mencolok dibandingkan
kompetitor kita, seperti kualitas, varian. Sehingga konsumen merasa “worth it”
dengan harga dari produk.

3. Tempat (Place)

Konsep ini berfokus pada tempat atau lokasi di mana perusahaan kita berdiri.
sama halnya seperti tempat berdirinya Toko Jamu gendong Mama tika yang
berlokasi strategis, salahsatu toko nya yang berlokasi di daerah Kopo Bandung.. Di
mana, semakin strategis tempat bisnis kita, semakin besar juga keuntungan yang
akan didapatkan perusahaan. Dengan lokasi yang strategis, konsumen atau calon
pelanggan dapat lebih mudah menemukan dan menjangkau bisnis kita, sehingga
transaksi penjualan lebih mudah terjadi.

Bagaimana cara menentukan lokasi yang tepat?

Hal yang dapat kita lakukan adalah mencari dan menentukan lokasi penjualan
yang sesuai dengan target pasar kita, apakah itu untuk kalangan bottom, middle, atau
up.

4. Promosi (Promotions)

Strategi marketing mix 7p ini berfokus pada masalah promosi bisnis, seperti
bagaimana cara memasarkan produk, media apa yang digunakan, dan sebagainya.
Promosi merupakan salah satu strategi marketing yang memiliki tujuan, antara lain:
13

a. Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru.


b. Mengomunikasikan produk baru.
c. Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas.
d. Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk.
e. Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk.
f. Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu produk.

Pada dasarnya, promosi merupakan aktivitas penyebaran informasi yang


bersifat membujuk, mempengaruhi dan mengingatkan pasar bahwa produk kita
sudah siap dijual dan dibeli oleh mereka.

Salah satu yang Toko Jamu gendong Mama Tika lakukan adalah dengan
memasang iklan. Iklan dapat dilakukan melalui media-media seperti surat kabar,
elektronik, brosur, spanduk, social media. Pada zaman digital seperti sekarang,
strategi pemasaran dengan promosi sangatlah mudah karena banyak media sosial
yang akan sangat membantu kita.

5. Orang (People)

SDM merupakan komponen penting dalam strategi marketing mix 7p. Faktor
sumber daya manusia sangat menentukan maju atau tidaknya sebuah perusahaan.
Tak dapat kita pungkiri bahwa faktor ini berperan penting dalam membuat suatu
kemajuan atau bahkan kemunduran dari suatu perusahaan. Inilah mengapa berbagai
perusahaan berlomba-lomba untuk mencari kandidat pekerja terbaik, mereka
bahkan rela membayar lebih untuk menyewa pihak pencari kerja independen yang
sudah ahli dalam mencarikan kandidat pekerja bagi perusahaan.

Pertanyaan-pertanyaan terkait, apakah karyawan tersebut memiliki


performance tinggi atau sebaliknya, apakah karyawan tersebut loyal atau
sebaliknya, apakah karyawan tersebut mampu melayani konsumen dengan baik atau
sebaliknya akan ikut membantu kesuksesan sebuah perusahaan jasa di pasaran.
14

Faktor penting lainnnya dalam SDM adalah attitude dan motivasi dari
karyawan dalam industri jasa. Attitude dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk,
seperti penampilan karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah,
dan tutur kata. Sedangkan motivasi akan menentukan sejauh apa karyawan ingin
atau menyukai pekerjaan yang akan dilakukan.

6. Proses (Process)

Proses di sini mencakup bagaimana cara perusahaan melayani permintaan tiap


konsumennya, mulai dari konsumen memesan (order) hingga akhirnya mereka
mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Beberapa perusahaan tertentu biasanya memiliki cara yang unik atau khusus
dalam melayani konsumennya. Seperti halnya di toko jamu gendong Mama Tika,
ada beberapa toko yang memberikan fasilitas “open kitchen”, di mana konsumen
bisa melihat tiap proses pembuatan jamu yang mereka pesan. Cara service seperti
ini adalah salah satu contoh penerapan strategi marketing mix pada suatu bisnis
kuliner.

7. Tampilan Fisik (Physical Evidence)

Tampilan fisik tempat usaha akan menjelaskan bagaimana penataan bangunan


dari suatu perusahaan. Apakah perusahaan menggunakan interior yang unik,
lightning system yang menarik, desain ruangan yang menarik perhatian, dan lain
sebagainya. Perusahaan tentu akan menyadari bahwa penataan bangunan di suatu
perusahaan tentu akan memengaruhi mood pengunjung. Desain interior yang
terkesan berantakan tentu akan membuat konsumen merasa agak sedikit tidak
nyaman dengan keadaan di perusahaan tersebut. Bangunan harus dapat menciptakan
suasana yang menyenangkan, sehingga memberikan pengalaman kepada
pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah. Komponen visual sangatlah
penting dalam strategi marketing mix.
15

2.5 Minat Beli Konsumen

1. Pengertian Konsumen

Menurut Dewi (2013:1), konsumen adalah seseorang yang menggunakan


produk dan atau jasa yang dipasarkan. Sedangkan kepuasan konsumen adalah sejauh
mana harapan para pembelian seorang konsumen dipenuhi atau bahkan dilebihi oleh
sebuah produk. Jika harapan konsumen tersebut dipenuhi maka ia akan merasa puas,
dan jika melebihi harapan konsumen, maka konsumen akan merasa senang.

Konsumen dibagi menjadi dua kategori, yaitu konsumen personal dan


konsumen organisasional. Konsumen personal adalah individual yang membeli
barang dan jasa untuk digunakan sendiri, untuk penggunaan dalam rumah tangga,
anggota keluarga dan teman. Sedangkan konsumen organisasional merupakan
sebuah perusahaan, agen pemerintah atau institusi profit maupun nonprofit lainnya
yang membeli barang, jasa dan peralatan lain yang diperlukan yang digunakan agar
organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik.

2. Minat Beli Konsumen

Menurut Kotler dalam Abzari, et al (2014) minat beli adalah perilaku


konsumen dimana konsumen memiliki keinginan dalam memilih dan
mengkonsumsi suatu produk. Minat beli akan timbul apabila seseorang konsumen
sudah berpengaruh terhadap mutu dan kualitas dari suatu produk dan informasi
suatu produk.

Berdasarkan pemaparan diatas, dapat dipahami bahwa minat beli konsumen


adalah pemusatan perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan senang
terhadap suatu barang, kemudian minat tersebut menimbulkan keinginan sehingga
16

timbul perasaan yang meyakinkan bahwa barang tersebut mempunyai manfaat


sehingga ingin memiliki barang tersebut dengan cara membayar atau membelinya.

Menurut Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen (Dalam Persaingan Bisnis


Kontemporer)., h.168. Minat pembelian konsumen dapat diukur dengan berbagai
dimensi. Secara umum, dimensi tersebut adalah berkenaan dengan empat dimensi
pokok, yaitu :

a. Minat Transaksional

Minat transaksional merupakan kecenderungan konsumen untuk selalu


membeli produk (barang atau jasa) yang dihasilkan perusahaan, ini didasarkan
atas kepercayaan yang tinggi terhadap perusahaan tersebut.

b. Minat Referensial

Minat referensial merupakan kecenderungan konsumen untuk mereferensikan


produknya kepada orang lain, minat tersebut muncul setelah konsumen memiliki
pengalaman dan informasi tentang produk tersebut.

c. Minat Preferensial

Minat preferensial merupakan minat yang menggambarkan perilaku


konsumen yang memiliki preferensi utama terhadap produk-produk tersebut.
Preferensi tersebut hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk
preferensinya.

d. Minat Eksploratif

Minat eksploratif merupakan minat yang menggambarkan perilaku konsumen


yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari
informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen


17

Faktor-faktor yang membentuk minat beli konsumen menurut Kotler, Bowen,


dan Makens (dalam Wibisaputra, 2011) yaitu:

a. Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif
yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal, yaitu intensitas
sifat negatif yang orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen
dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.
b. Situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat
mengubah pendirian konsumen dalam minat pembelian. Hal tersebut
tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah konsumen
percaya diri dalam minat beli suatu barang atau tidak. Dalam
melaksanakan niat pembelian.

Kotler dan Keller (2016) mengemukakan bahwa minat beli dipengaruhi oleh
empat faktor, yaitu :

1. Budaya (culture, sub culture, dan social classes)


2. Sosial (kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status)
3. Pribadi (usia dan tahapan daur hidup, pekerjaan dan keadaan ekonomi,
kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai)
4. Psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, emotions, memory). Faktor di
atas secara tidak langsung dapat mempengaruhi minat beli seseorang
terhadap suatu merek atau produk tertentu.

Faktor-faktor yang membentuk minat beli menurut Kotler dalam Abzari, et al


(2014), yaitu :

a) Faktor kualitas produk, merupakan atribut produk yang dipertimbangkan


dari segi manfaat fisiknya.
b) Faktor brand / merek, merupakan atribut yang memberikan manfaat non
material, yaitu kepuasan emosional.
18

c) Faktor kemasan, atribut produk berupa pembungkus dari pada produk


utamanya.
d) Faktor harga, pengorbanan riel dan material yang diberikan oleh konsumen
untuk memproleh atau memiliki produk.
e) Faktor ketersediaan barang, merupakan sejauh mana sikap konsumen
terhadap ketersediaan produk yang ada.
f) Faktor promosi, merupakan pengaruh dari luar yang ikut memberikan
rangsangan bagi konsumen dalam memilih produk.

2.7 Indikator Minat Beli


Menurut Kotler dalam Abzari, et al (2014) ada beberapa indikator yang
menentukan minat beli, yaitu :

a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang dalam membeli produk.


b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang mereferensikan produk
kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu menunjukkan perilaku seseorang yang memiliki
preferensial utama pada produk tersebut.
d. Minat eksploratif, yaitu menunjukkan perilaku seseorang yang selalu
mencari informasi mengenai produk yang diminati dan mencari produk lain
yang akan mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

2.8 Hubungan Antar Variabel


Variabel penelitian adalah segala hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari, diperoleh informasi tentang hal yang diteliti,
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:38). Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

2.8.1 Pengaruh Store Atmosphere (X1) Terhadap Minat Beli (Y)


Store atmosphere atau suasana toko merupakan salah satu faktor yang
mampu menarik perhatian konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2016:561) store
19

atmosphere adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang


diciptakan oleh elemen fisik (eksterior, interior,layout, display) dan elemen
psikologis (kenyamanan, pelayanan, kebersihan, ketersedian barang, kreatifitas,
promosi, tekologi).

2.8.2 Pengaruh Lokasi (X2) Terhadap Minat Beli (Y)


Lokasi merupakan tempat toko yang paling menguntungkan yang dapat dilihat
dari jumlah rata-rata khalayak yang melewati toko itu setiap harinya. Kotler dan
Armstrong (2018:92) menyatakan bahwa lokasi adalah berbagai kegiatan
perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan atau dijual terjangkau dan
tersedia bagi pasar sasaran, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara
penyampaian produk atau jasa kepada para konsumen dan dimana lokasi yang
strategis. Oleh karena itu, semakin baik dan tepat pengaturan lokasi suatu toko,
maka semakin tinggi pula pengaruhnya dalam minat beli. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Winmarsyah dan Fuadati (2017:13) dan Supirman
(2016:24) menyatakan bahwa lokasi berpengaruh terhadap minat beli.

2.8.3 Pengaruh Keanekaragaman Produk (X3) Terhadap Minat Beli (Y)


Menurut Kotler dan Armstong (2014:358) mengatakan bahwa keragaman
produk merupakan kumpulan seluruh produk dan barang yang ditawarkan pelaku
usaha kepada konsumen. Oleh karena itu, pelaku usaha harus membuat keputusan
yang tepat mengenai keragaman produk yang ditawaran, karena dengan adanya
keragaman produk akan memberikan kemudahan kepada konsumen untuk
memilih dan melakukan keputusan pembelian sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Macam-macam produk dalam artian kelengkapan produk
mulai dari merek, ukuran, dan kualitas serta ketersediaan produk tersebut setiap
saat pada suatu toko. Semakin banyak variasi produk pada suatu toko, maka
semakin besar pula dorongan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian
pada toko tersebut untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
20

2.9 Pengembangan Hipotesis


Menurut Sugiyono (2017:64) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian
maka dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1: terdapat pengaruh store atmsophere (X1) terhadap minat beli di Toko Jamu
Gendong (Y).

H2: terdapat pengaruh lokasi (X2) terhadap minat beli di Toko Jamu Gendong (Y).

H3: terdapat pengaruh keragaman produk (X3) terhadap minat beli di Toko jamu
Gendong (Y).

2.10 Kerangka Berpikir


Kerangka pemikiran menurut Sugiyono (2019:95), merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

Kerangka berfikir dalam penelitian ini sebagai berikut :

Minat beli konsumen (Y)


Pemasaran (X)
1. Pengenalan Kebutuhan
1. Product
2. Proses Informasi
2. Price
3. Penilaian
3. Place
4. Pembelian
4. Promotion
5. Evaluasi Pasca Pembelian
5. Process
6. Physical evident
7. People

Gambar 1. Kerangka Berpikir


21

Kerangka berpikir dari penelitian ini yaitu untuk mencari hubungan antara
kedua variabel, yaitu variabel X (pemasaran) dan variabel Y (minat beli
konsumen). Poin yang diambil pada variabel X adalah bauran pemasaran
(marketing mix) yang meliputi product, place, price promotion, Process, Physical
evident, dan People. Sedangkan untuk variabel Y, poin yang diambil adalah
tahap/proses pengambilan keputusan seorang konsumen yang meliputi pengenalan
kebutuhan, proses informasi, penilaian, pembelian dan evaluasi pasca pembelian.

2.11 Hipotesis Penelitian

Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata “hupo”
(sementara) dan “thesis” (pernyataan atau teori), karena hipotesis merupakan
pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu di uji
kebenarannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah dugaan
terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.

Dalam arti yang lebih luas, pengertian hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap permasalahan (dugaan) dalam penelitian yang harus diuji kebenarannya.
Sebuah hipotesis bukanlah sebuah kebenaran, sifatnya yang masih praduga
membuatnya bisa menjadi benar dan juga salah.

Secara sederhana hipotesis juga bisa diartikan sebagai suatu hal yang masih
diduga-duga karena dengan berbagai pertimbangan-pertimbangan namun masih
belum ditetapkan kebenarannya sehingga harus melakukan penelitian atau terjun
ke lapangan.

Hipotesis selalu tidak lepas dengan penelitian, dalam sebuah penelitian


statistika, hipotesis adalah dugaan yang menjadi jawaban sementara dalam
menganalisis sesuatu atau meneliti sesuatu. Sedangkan hipotesis penelitian adalah
22

jawaban sementara perihal penelitian yang akan dilakukan dengan pedoman


anggapan-anggapan teori dasar.

Hipotesis penelitian dibuat oleh peneliti untuk acuan dalam menentukan


langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk membuat kesimpulan-kesimpulan
peneliti. Tujuan adanya hipotesis adalah bahwa peneliti memiliki cukup
pengetahuan sebelum untuk melakukan penelitian.

Hipotesis penelitian juga menjadi petunjuk langkah apa yang terlebih dahulu
dilakukan, hipotesis penelitian memberikan petunjuk pada pengumpulan dan
penafsiran data, hipotesis penelitian juga membantu dalam menyusun untuk
melaporkan kesimpulan peneliti.

Menurut Sugiyono (2013:96) Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap


rumusan masalah yang ada pada sebuah penelitian. Karena sifatnya yang masih
berupa dugaan, maka perlu dibuktikan kebenarannya melalui data empiric yang
berhasil dikumpulkan.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini


adalah: “Ada Pengaruh Positif antara Pemasaran Produk Toko Jamu gendong
Mama tika Terhadap Minat Beli Konsumen di Kota Bandung”.

1. Ho: Tidak Ada Pengaruh Positif antara Pemasaran Produk Toko Jamu
gendong Mama Tika Terhadap Minat Beli Konsumen di Kota
bandung.
2. Ha: Ada Pengaruh Positif antara Pemasaran Produk Toko Jamu
gendong Mama tika Terhadap Minat Beli Konsumen di Kota
Bandung.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Obyek penelitian


Obyek penelitian ini dilakukan pada perusahaan Jamu Gendong Mama Tika
Bandung yang beralamat di kp. Sekeawi rt04/rw04 Sukamenak, Margahayu,
Bandung. Perusahaan ini bergerak dalam bidang minuman sehat khususnya jamu
.Dari proses awal pembuatan jamu sampai penjualan ketangan konsumen
dilakukan oleh perusahaan ini.

3.2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method),yaitu metode


yang memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam hal metodologi
pengumpulan data ,dan kajian model campuran memadukan dua pendekatan
dalam semua tahap proses penelitian (Sugiyono,2013:404)

Strategi metode campuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah urutan
analisis kualitatif dan kuantitatif ,yang bertujuan untuk mengidentifikasi kompone
konsep melalui analisis data kuantitatif dan kemudian mengumpulkan data
kualitatif guna memperluas informasi tersedia dan memperoleh analisis yang lebih
lengkap(Sugiyono,2013:405)

Menurut Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Revisi , (Metro: STAIN Jurai
Siwo Metro, 2013), h. 40 Rancangan penelitian menjelaskan tentang bentuk, jenis
dan sifat penelitian. Selain itu, perlu juga dijelaskan variabel-variabel yang
dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut.

23
24

Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar


peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakterisitik variabel dan
tujuan penelitian.

Menurut Sugiyono (2017:2) yang dimaksud dengan metode penelitian adalah


Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Sugiyono, dalam buku Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D),
(Bandung : Alvabeta, 2016) menjelaskan Metode kuantitatif dinamakan metode
tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah
mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini sebagai metode
ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkret/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini disebut
metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.

Penelitian ini menekankan pada perhitungan data statistik yang berupa jumlah
angka-angka tertentu dengan menggunakan metode korelasi kuantitatif yang
bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara dua variabel atau lebih.

Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa penelitian korelasi


kuantitatif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan atau
korelasi yang terjadi atas situasi-situasi atau kejadian berupa data statistik yang
berbentuk jumlah angka-angka tertentu.
Penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian korelasi kuantitatif yang
akan mencari ada atau tidaknya hubungan sebab akibat yang terjadi antara
pengaruh pemasaran produk terhadap minat beli konsumen di

Toko Jamu Gendong Mama Tika, yaitu apakah minat beli konsumen di Toko
Jamu Gendong disebabkan oleh pengaruh pemasaran produk yang dilaksanakan
oleh pemilik Toko Jamu .
25

3.3 Variabel penelitian dan definisi operasional


Menurut Sugiyono (2019:68) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Sugiono (2019:221), definisi operasional variabel adalah segala


sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik
kesimpulannya.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa definisi operasional


variabel adalah rumusan obyek secara nyata dari suatu variable yang merupakan
petunjuk dalam mengobeservasi dan mengukur variabel, sehingga akan mendapat
nilai atau jumlah penelitian.

Adapun operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas ( X )

Pemasaran (X) adalah proses perencanaan konsep, harga, promosi dan


pendistribusian ide-ide barang maupun jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan individu dan untuk mencapai tujuan organisasi. Pada penelitian ini
menggunakan indikator model bauran pemasaran (7 P), yaitu product, price,
promotion, place, people, process serta physical evidence. , dengan alternatif
jawaban ada 5 yaitu :
26

a. Sangat Setuju (SS) diberi skor 5.


b. Setuju (S) diberi skor 4.
c. Netral (N) diberi skor 3.
d. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2.
e. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1.

2. Variabel Terikat (Y)

Minat beli konsumen (Y) adalah pemusatan perhatian terhadap sesuatu yang
disertai dengan perasaan senang terhadap suatu barang, kemudian minat
tersebut menimbulkan keinginan sehingga timbul perasaan yang meyakinkan
bahwa barang tersebut mempunyai manfaat sehingga ingin memiliki barang
tersebut dengan cara membayar atau membelinya. Pada penelitian ini
menggunakan indikator model tahap proses pembelian konsumen yaitu
pengenalan, proses informasi, penilaian, pembelian dan evaluasi pasca
pembelian, dengan alternatif jawaban ada 5 yaitu :

a. Sangat Setuju (SS) diberi skor 5.


b. Setuju (S) diberi skor 4.
c. Netral (N) diberi skor 3.
d. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2.
e. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1.

3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi
Menurut Sugiyono (2020) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi, populasi yang dijadikan peneliti sebagai subjek penelitian adalah semua
pelanggan tetap di Toko jamu gendong Mama Tika. Maka jumlah populasi pada
penelitian ini adalah 200 pelanggan.
27

2. Sampel
Menurut Sugiyono, (2017:81) sampel ialah bagian dari populasi yang
menjadi sumber data dalam penelitian, dimana populasi merupakan bagian dari
jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi.populasi yang dimaksud dalam
penelitian adalah pelanggan toko jamu gendong di mama tika .sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 200 orang
Adapun rumus menghitung ukuran sampel, peneliti menggunakan rumus
Slovin, yakni sebagai berikut:

N
n=
N (d)2 + 1
keterangan :
n = ukuran sampel yang dicari
N = ukuran populasi
d = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10% ( Menurut Muhammad,
Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam : Pendekatan Kuantitatif, h. 180 ).
Dengan demikian diperoleh jumlah sampel sebesar:

n = 200
200(0,1)2+1

n = 200
3

n = misalkan 66,7 atau 67 (hasil ini hanya contoh)


Berdasarkan hasil dari rumus slovin, maka diperoleh jumlah ukuran sampel sebesar
67 dari jumlah pelanggan di Toko Jamu Mama Tika.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Berdasarkan hal tersebut maka dalam menentukan sampel peneliti
menggunakan rumus Slovin. Apabila jumlah populasi sebasar 200 konsumen,
dengan taraf kesalahan 10%, maka diperoleh jumlah populasinya yaitu 67
konsumen. Peneliti menyebarkan angket kepada 67 konsumen untuk mendapatkan
data yang kemudian di analisis sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan penelitian.
28

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data digunakan untuk menetapkan data guna


melengkapi pembuktian masalah, maka dalam masalah ini peneliti menggunakan
metode pengumpulan data yaitu :

1. Kuesioner (angket)
Menurut Sugiyono (2018: 2019) angket atau kuesioner merupakan Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa angket merupakan daftar pertanyaan


yang harus dikerjakan oleh responden.

Peneliti menggunakan angket tertutup, Angket tertutup, yaitu angket yang


dibuat berdasarkan alternatif jawaban yang tersedia. Responden tinggal memilih
jawaban – jawaban yang sesuai dengan keadaan responden itu sendiri. Menurut
Sugiyono, (2015:23) data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.angket
tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga
memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang
telah terkumpul. Peneliti memberikan pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah
jawaban tertentu sebagai pilihan sedangkaresponden hanya mengecek jawaban yang
paling sesuai dengan pendiriannya. Angket pada penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data tentang pengaruh pemasaran produk jamu terhadap minat beli
konsumen di Toko Jamu Gendong Mama Tika.

Dalam penelitian ini, angket menggunakan pengukuran skala likert. Menurut


Sugiyono (2019:146) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Angket di
sebarkan kepada responden dengan setiap
29

soal terdapat alternatif pilihan, yaitu :

a) Sangat Setuju (SS) diberi skor 5.

b) Setuju (S) diberi skor 4.

c) Netral (N) diberi skor 3.

d) Tidak Setuju (TS) diberi skor 2.

e) Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1.

1. wawancara :memperoleh informasi langsung dari sumbernya .Angket :daftar


pertanyaan yang diberikan kepada responden dengan tujuan mencari informasi
yang lengkap .
2. pengisian kuesioner yang telah disediakan dengan memberikan jawaban
dengan mendasarkan skala likert berjenjang dimana jawaban sangat setuju
diberi nilai/skor angka sangat setuju 5,setuju 4,netral 3,kurang setuju 2,dan
tidak setuju 1.

2. Wawancara

Pengumpulan Data dengan Wawancara (Interview) Menurut Esterberg dalam


Sugiyono (2019), wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstrusikan
makna dalam suatu topik tertentu.

Peneliti menggunakan wawancara tak berstruktur, yaitu wawancara yang


bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya ( Muhamad, Metodologi
Penelitian Ekonomi Islam, h.151.).

Wawancara ini bertujuan untuk menyiapkan garis besar mengenai hal-hal


yang akan di tanyakan terkait dengan pemasaran produk jamu terhadap minat beli
konsumen di Toko Jamu gendong Mama Tika.
30

3. Dokumentasi
Sugiyono (2016, Hlm. 240) mendefinisikan mengenai studi dokumentasi
bahwa Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya monumental dari seseorang.

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan mencatat, menyalin


atau menggandakan dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode ini bertujuan agar


dapat mempermudah peneliti dalam mengkaji secara langsung mengenai data-data
yang berkaitan langsung dengan pemasaran produk jamu terhadap minat beli
konsumen di Toko Jamu gendong MamaTika.

3.6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena


alam dan sosial yang diamati. Semua fenomena tersebut secara khusus disebut
variabel penelitian (Sugiyono, 2019: 102).

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen


untuk mengukur minat beli konsumen dengan melihat pemasaran

(7P) oleh Toko Jamu gendong Mama Tika. Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan angket dengan pengukuran skala likert dengan alternatif jawaban
Sangat Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju.

1. Rancangan Kisi-Kisi Penelitian


Penyusunan angket masing-masing variabel dilakukan dengan langkah sebagai
berikut:

1. Pembuatan kisi kisi berdasarkan indikator variabel

2. Penyusunan butir-butir pertanyaan sesuai dengan indikator variabel


31

3. Melakukan analisis rasional untuk melihat kesesuaian dengan indicator serta


ketepatan penyusunan butir-butir angket dari segi bahasa dan aspek yang diukur.

Langkah tersebut diatas dilakukan agar menunjukkan kaitan antara pengaruh


pemasaran jamu terhadap minat beli konsumen di Toko Jamu gendong Mama Tika

Tabel 1
Kisi-kisi khusus untuk instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut:

No Variabel Penelitian Indikator Nomor


Item
1 Pengaruh pemasaran produk 1. Product 1-3
makanan dan minuman (X) 2. Price 4-5
3. Promotion 6-7
4. Place 8-10
5. People 11-13
6. Process 14-15
7. Physical evidence 15-16
2 Minat beli konsumen (Y) 1. Pengenalan 1-2
2. Proses Informasi 3-4
3. Penilaian 5-6
4. Pembelian 7-8
5. Eva;uasi Pasca 9-10
pembelian

2. Pengujian Instrumen
a. Validitas
Validitas menurut Sugiyono (2016:177) menunjukan derajat ketepatan
antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan
oleh peneliti untuk mencari validitas sebuah item, kita mengkorelasikan skor item
dengan total item-item tersebut. Agar penelitian ini dikatakan valid maka peneliti
menggunakan alat ukur yang mengandung keterkaitan dengan tujuan penelitian
agar mampu mengungkapkan suatu gejala yang sebenarnya yaitu valid atau tidak
valid. Kevalidan penelitian ini dapat dilihat dengan menggunakan
32

korelasi product moment, dengan ketentuan bahwa sebuah instrument dikatakan


valid apabila rhitung > rtabel.

Adapun langkah-langkah untuk mengetahui validitas instrumen adalah


berawal dari penyebaran angket variabel X yang diberikan kepada 67 responden
untuk diketahui hasilnya. Angket yang disebar merupakan pertanyaan dengan 5
alternatif jawaban, dan skor jawaban yang diberikan 5,4,3,2,dan 1.

b. Uji Reabilitas
Menurut Sugiyono (2018:268) uji reliabilitas adalah derajat konsistensi dan
stabilitas data atau temuan. Data yang tidak reliabel, tidak dapat di proses lebih
lanjut karena akan menghasilkan kesimpulanyang bias.

Pengujian ini menggunakan alat ukur internal concistency, yaitu dilakukan


dengan cara mencoba alat ukur cukup hanya sekali saja, kemudian data yang
diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Dalam hal ini menggunakan uji
reabilitas dengan menggunakan Alpha Cronbach.( 2 Ibid. h. 89).

Apabila nilai Alpha Cronbach suatu variabel > 0,6 maka indikator yang
digunakan oleh variabel tersebut reliabel63 , itu berarti bahwa apabila nilai Alpha
Cronbach suatu variabel <0,6 maka indikator yang digunakan oleh variabel
tersebut tidak reliabel. (Ibid. h. 90).
A. KUESIONER (ANGKET)
PENGARUH BAURAN PEMASARAN PRODUK MINUMAN JAMU
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
(STUDI KASUS JAMU GENDONG MAMA TIKA)
1. Identitas Responden

1 Nama
2 Jenis kelamin :
a.laki-laki
b.perempuan
3 Pekerjaan
a. Pelajar
b. Wiraswata
4 Frekuensi pembelian
a. Tiga kali
b. Lebih dari tiga kali

2. Petunjuk pengisian
Berikan pendapat anda tentan pengaruh bauran pemasaran terhadap
minat beli konsumen di toko jamu gendong mama tika kota bandung .Beri
jawaban dengan membuat tanda ( ) pada jawaban yang anda anggap paling
sesuai .Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

No pernyataan Skor
1 Sangat setuju 5
2 Setuju 4
3 Netral 3
4 Tidak setuju 2
5 Sangat tidak setuju 1

33
Variabel (x)
Pemasaran produk jamu gendong mama tika

No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Jamu mama tika menyajikan berbagai jenis
jamu .
2 Produk jamu ini banyak manfaat bagi kesehatan
3 Rasa dan kualitas jamu di mama tika sangat
terjaga .
4 Harga setiap jamu di mama tika sangat
terjangkau
5 Harga yang di tetapkan lebih murah dari tempat
lain
6 Promosi yang diterapkan sudah menarik
7 Promosi sangat mempengaruhi minat anda
untuk membeli jamu mama tika
8 Pemilihan tempat di jamu mama tika sudah
sangat strategis
9 Keadaan tempat jamu mama tika sudah bersih
10 tempat juga mempengaruhi minat beli anda
11 Pelayanan di jamu mama tika sudah melayani
dengan sigap
12 Pelayanan mempengaruhi hubungan dengan
pelanggan jamu mama tika
13 Kesigapan,kemampuankenyamanan dalam
pelayanan mempengaruhi minat beli konsumen

34
14 Proses pembuatan yang dilakukan secara
langsung akan mempengaruhi minat beli
konsumen
15 Melayani pelanggan dengan baik akan
mempengaruhi kepuasan pelanggan
16 Kemasan produk dengan menggunakan gelas
secara unik mempengaruhi minat beli

Variabel (Y)

Minat Beli Konsumen

No. Pertanyaan SS S N TS STS


1 Anda mengetahui bahwa jamu gendong mama
tika adalah jamu yang ramai konsumen
2 Anda mengetahui bahwa jamu gendong mama
tika adalah jamu gendong yang menyajikan
jamu yang berbagai macam khasiat
3 Anda mengetahui jamu gendong mama tika dari
orang terdekat anda
4 Anda sering memperhatikam jamu gendong
mama tika ramai konsumen
5 Toko jamu gendong mama tika adalah toko
jamu gendong yang menyajikan jamu berbagai
khasiat dan kualitasnya terjaga
6 Anda puas minum jamu yang di sediakan di toko
jamu gendong mama tika

35
7 Anda menerima informasi tentang
produk,harga,tempat dan promosi di toko jamu
gendong mama tika
8 Produk jamu yang tentang kebutuhan
mempengaruhi keputusan beli konsumen
9 Anda merasa puas dengan jamu gendong di
mama tika
10 Anda membeli sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan

36
DAFTAR PUSTAKA

1. https://pasla.jambiprov.go.id/marketing-mix-7p-konsep-berikut-contoh-
penerapannya/#:~:text=Konsep%20Marketing%20Mix%207P%20terdiri,di
%20luar%20produk%20itu%20sendiri.
2. https://instiki.ac.id/2023/04/18/apa-itu-marketing-mix-mengenal-marketing-
mix-7p/
3. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Promosi_(pemasaran)
4. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://e-
journal.uajy.ac.id/11986/3/EM200902.pdf&ved=2ahUKEwiM3Ieax6L_Ah
XY_DgGHWEDDrUQFnoECFkQBg&usg=AOvVaw18u0I6l_gmgEUQ1M
i8zVGt
5. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://kc.umn.a
c.id/18166/4/BAB_II.pdf&ved=2ahUKEwiU2Pjkx6L_AhXAzzgGHZ7BB
HEQFnoECA4QBg&usg=AOvVaw3KjE3LBO6qol2uUBhudd_C
6. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.bo
la.com/ragam/read/4668904/pengertian-manajemen-menurut-para-ahli-
ketahui-fungsi-dan-
tujuannya%23:~:text%3DManajemen%2520Menurut%2520Ahli,-
Ilustrasi%2520manajemen%2520dalam%26text%3DManajemen%2520adal
ah%2520proses%2520perencanaan%252C%2520pengorganisasian,Ricky%
2520W.%2520Griffin.&ved=2ahUKEwjNs879x6L_AhWH-jgGHcH-
A1MQFnoECBQQBQ&usg=AOvVaw2LCp8mhfeLLuCT_Qw_w7nQ
7. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://bakri.um
a.ac.id/pengertian-manajemen-menurut-para-
ahli/&ved=2ahUKEwjNs879x6L_AhWH-jgGHcH-
A1MQFnoECFAQAQ&usg=AOvVaw1ANn7lRWca2NFOgODJzgnP

37
8. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.bri
lio.net/amp/wow/11-pengertian-manajemen-menurut-para-ahli-dan-secara-
umum-200416e.html&ved=2ahUKEwjNs879x6L_AhWH-jgGHcH-
A1MQFnoECCUQAQ&usg=AOvVaw3in3H1yl9Isi1Np6DJrCl-
9. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository
.iainkudus.ac.id/6074/5/05.%2520BAB%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjNs87
9x6L_AhWH-jgGHcH-
A1MQFnoECCEQAQ&usg=AOvVaw3i8vWoRntzxhYU7vOzDowH
10. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository
.itbwigalumajang.ac.id/1319/4/Bab%25202_watermark.pdf&ved=2ahUKE
wisk6PJyKL_AhWL8DgGHZPnC1sQFnoECA4QBg&usg=AOvVaw2682
UBdaVGQc7lZ8vQdgVC
11. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.bri
lio.net/amp/serius/17-pengertian-manajemen-pemasaran-menurut-para-ahli-
jelas-dan-lengkap-
200420t.html&ved=2ahUKEwisk6PJyKL_AhWL8DgGHZPnC1sQFnoEC
BgQAQ&usg=AOvVaw0s1gUMYPMfsLQbfJGc4XlD
12. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository
.stei.ac.id/7248/3/BAB%25202.pdf&ved=2ahUKEwisk6PJyKL_AhWL8Dg
GHZPnC1sQFnoECC8QAQ&usg=AOvVaw3xvWvYx5YiInjLof2L5ByD
13. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.id
ntimes.com/business/economy/amp/seo-intern/pengertian-manajemen-
pemasaran-menurut-para-
ahli&ved=2ahUKEwisk6PJyKL_AhWL8DgGHZPnC1sQFnoECBcQAQ&
usg=AOvVaw1PoW169XaFqI2jNFvyAQZl

38
14. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.u
mpo.ac.id/8810/5/BAB%2520II.pdf&ved=2ahUKEwisk6PJyKL_AhWL8D
gGHZPnC1sQFnoECCIQAQ&usg=AOvVaw0nuwFa6BetDS8g026OMhb8
15. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://lspdigita
lmarketing.id/pengertian-pemasaran-menurut-para-
ahli/%23:~:text%3DMenurut%2520Sumarwan%2520(2015%253A17),pert
ukaran%2520antara%2520produsen%2520dengan%2520konsumen.&ved=
2ahUKEwjHpbqJyaL_AhVK3TgGHSxRAw0QFnoECAkQBQ&usg=AOv
Vaw2Qm7U7OH0x1xshoa_tJOiO
16. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.me
rdeka.com/jabar/pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli-berikut-strategi-
dan-fungsinya-
kln.html&ved=2ahUKEwjHpbqJyaL_AhVK3TgGHSxRAw0QFnoECE0Q
AQ&usg=AOvVaw2x98lkZbkX70eOAo7jRFxE
17. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repositori
.wbi.ac.id/bitstream/handle/123456789/69/5%2520Chapter%2520II.pdf%3
Fsequence%3D5%26isAllowed%23:~:text%3DMenurut%2520(Kotler%25
20and%2520Armstrong%252C%25202016,nilai%2520dari%2520pelangga
n%2520sebagai%2520imbalannya.&ved=2ahUKEwjHpbqJyaL_AhVK3Tg
GHSxRAw0QFnoECAoQBQ&usg=AOvVaw0KZhCr7g8EHcLp9I47A3rP
18. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.k
wikkiangie.ac.id/2004/3/bab%25202.pdf&ved=2ahUKEwjHpbqJyaL_AhV
K3TgGHSxRAw0QFnoECBsQAQ&usg=AOvVaw3l4nerYCRnGtLkNqy
WDsIB
19. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository
.stei.ac.id/1856/1/Naskah%2520Publikasi%2520Bhs.Indonesia%2520Fajar
%2520Tri%2520Hermawan%252021160000228.pdf&ved=2ahUKEwiYhP
DFyaL_AhVbTGwGHZ5gDcUQFnoECAwQBg&usg=AOvVaw0sFbi2HZ
AQjkFBRH3mrreF

39
20. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://info.pop
ulix.co/articles/marketing-mix-
adalah/&ved=2ahUKEwiYhPDFyaL_AhVbTGwGHZ5gDcUQFnoECA0Q
AQ&usg=AOvVaw07TSqhjw_NXF_fXSkpejS1
21. maxmanroe.com https://www.maxmanroe.com › pe... Pengertian, Tujuan,
Konsep Bauran Pemasaran - Maxmanroe.com
22. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository
.stei.ac.id/1856/1/Naskah%2520Publikasi%2520Bhs.Indonesia%2520Fajar
%2520Tri%2520Hermawan%252021160000228.pdf&ved=2ahUKEwiC_r
moy6L_AhWqUGwGHW1CD6EQFnoECAoQBg&usg=AOvVaw0sFbi2H
ZAQjkFBRH3mrreF
23. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository
.unisba.ac.id:8080/xmlui/bitstream/handle/123456789/572/06bab2_sumirat
_10090310219_skr_2015.pdf%3Fsequence%3D6%26isAllowed%3Dy&ve
d=2ahUKEwiC_rmoy6L_AhWqUGwGHW1CD6EQFnoECCMQAQ&usg
=AOvVaw0RGi6-dzfC77kn9qRteuiI
24. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.gr
amedia.com/literasi/marketing-
mix/&ved=2ahUKEwiC_rmoy6L_AhWqUGwGHW1CD6EQFnoECB4QA
Q&usg=AOvVaw3ji32Fnk0_ctLTmrGQG3PW
25. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://etheses.ia
inkediri.ac.id/1687/3/931329414_bab%25202.pdf&ved=2ahUKEwiC_rmoy
6L_AhWqUGwGHW1CD6EQFnoECBsQAQ&usg=AOvVaw2q9ELniELq
VHp9KASdBUsD
26. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://opac.fhu
kum.unpatti.ac.id/index.php%3Fp%3Dfstream-
pdf%26fid%3D5563%26bid%3D8112%23:~:text%3DKonsumen%2520ada

40
lah%2520orang%2520yang%2520menciptakan,baik%2520atau%2520buru
k%2520pelayanan%2520kita.%26text%3D23%2520Philip%2520Kotler%2
52C%2520Principles%2520of,267%252D268.&ved=2ahUKEwjcwYjvy6L
_AhX9d2wGHVMYAcMQFnoECA0QBg&usg=AOvVaw3GUfOluqzikxu
GmKxjZ9y5
27. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.un
y.ac.id/23547/4/BAB%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjcwYjvy6L_AhX9d2wG
HVMYAcMQFnoECEkQAQ&usg=AOvVaw3bi1Xr9tursbhr0Yk24hDD
28. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository
.iainkudus.ac.id/3874/5/5.%2520BAB%2520II.pdf&ved=2ahUKEwi69YOI
zKL_AhXQUWwGHZemDwcQFnoECAgQBg&usg=AOvVaw1MysnrRe5
vyuxG0ulJk6TB
29. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://perpusta
kaan.pancabudi.ac.id/dl_file/penelitian/19759_2_BAB_II.pdf&ved=2ahUK
Ewi69YOIzKL_AhXQUWwGHZemDwcQFnoECBEQAQ&usg=AOvVaw
2sTBuvey3ZKhrUXGB5DLkE
30. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://amp.ko
mpas.com/skola/read/2023/05/29/140000769/pengertian-keputusan-
pembelian-menurut-
ahli&ved=2ahUKEwifiIaqzKL_AhVbVmwGHe3cCewQFnoECBwQAQ&
usg=AOvVaw3bY4_uaLqJaHpE5DOeUEzO
31. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://dinastire
v.org/JIMT/article/download/957/602&ved=2ahUKEwiTsYnbzKL_AhVM
TmwGHaN2BcwQFnoECCMQAQ&usg=AOvVaw1nD90ZtN23qXNhHY
QUw0NV
32. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository
.unpas.ac.id/38694/5/BAB%25203.pdf&ved=2ahUKEwjz_Yv0zKL_AhW3
TmwGHTn4DY8QFnoECBUQAQ&usg=AOvVaw2vTeyrCDPHGk-
2at04NeR6

41
33. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://jp.feb.uns
oed.ac.id/index.php/sca-
1/article/download/1050/pdf_223%23:~:text%3DPengertian%2520Store%2
520Atmosphere%2520menurut%2520Kotler,menarik%252C%2520megah
%252C%2520dan%2520suram.&ved=2ahUKEwjuk8uTzaL_AhVxT2wGH
UeeBr0QFnoECAkQBg&usg=AOvVaw3AM9eo4CNI0gT1ckWG1QlA
34. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.u
mg.ac.id/1068/4/5.%2520BAB%2520III%2520-
%2520METODE%2520PENELITIAN.pdf&ved=2ahUKEwjm382ozaL_Ah
UMbmwGHbJKCTkQFnoECAoQBg&usg=AOvVaw2Z9Bvvs7wcvXrJOv
KCLemL
35. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://openjourn
al.unpam.ac.id/index.php/JJSDM/article/download/3017/2337%23:~:text%
3DMenurut%2520Sugiyono%2520(2017)%2520kerangka%2520berpikir,al
ur%2520yang%2520dilengkapi%2520penjelasan%2520kualitatif.&ved=2a
hUKEwjIi_-
4zaL_AhVocmwGHemyCZwQFnoECAgQBg&usg=AOvVaw073e_V5Q2
12xMSCAsubDDj
36. Sugiyono ( 2017:2 ) Buku Metode Penelitian ( Kuantitatif, Kualitatif, dan R
&D)
37. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository
.stei.ac.id/1667/4/BAB%2520III.pdf&ved=2ahUKEwi2oviAzqL_AhXx-
TgGHVYEDbMQFnoECAcQBg&usg=AOvVaw0e1jwW4ZddmZlYWodz
xKtl

42

Anda mungkin juga menyukai