Anda di halaman 1dari 18

“Strategi UMKM Dalam Upaya Memajukan

Usaha ditengah Persaingan Bisnis”

KELOMPOK 5 :
1. Benazir Awalya
2. Kalya Laila j
3. Siti Niha N
4. Azahra Mutiasaputri
5. M. Irfan Saputra
6. Ilham Maghdavikia N

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1

KOTA BOGOR

0
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang mewakili perasaan kami saat ini kecuali rasa syukur. Untuk itu,
kami ucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas rahmat-Nya, kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik. Meski mendapatkan kendala, tapi bisa
melaluinya sehingga laporan penelitian berjudul " Strategi UMKM dalam upaya
memajukan usaha di tengah persaingan bisnis " ini dapat terselesaikan tepat
waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu dawi selaku guru di mata pelajaran
sosiologi yang tak lelah menerima ajakan diskusi. Kemudian kepada kelompok
yang dapat bekerja sama dengan sangat baik, tanpa kesediaan mereka, tidak akan
mendapatkan data yang lengkap untuk menyusun laporan ini.
Di sini kami meneliti sebuah caffe yang di kenal dengan nama Malabar Mountain
Laporan penelitian ini sangat berkesan untuk kelompok kami. Alasan kami
memilih untuk meneliti caffe Malabar ini karena ingin mengetahui bagaimana
strategi pengelola dalam upaya memajukan usaha di tengah persaingan UMKM ,
Kami menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan. Sebagai penulis,
kami berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya lebih
baik. Di sisi lain kami berharap pembaca menemukan pengetahuan baru dari
laporan penelitian ini. Walau pun tulisan ini tidak sepenuhnya sempurna, kami
berharap tulisan ini bermanpaat yang bisa di peroleh pembaca. Demikian sepatah
dua patah kata dari kami, terima kasih.

Bogor, oktober 2023

Penyusun
Tim Kelompok

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


Daftar Isi .................................................................................................................. ii
BAB I....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 5
C. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5
BAB II ..................................................................................................................... 7
KAJIAN TEORI ...................................................................................................... 7
KAJIAN TEORI .................................................................................................. 7
BAB III .................................................................................................................... 8
METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 8
BAB IV .................................................................................................................... 9
HASIL PENELITIAN ............................................................................................. 9
BAB V ................................................................................................................... 13
PENUTUP ............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 14
LAMPIRAN .......................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat, membuat para pengusaha
berusaha mencari strategi yang tepat untuk memasarkan produknya. Banyak faktor
penting yang perlu diperhatikan ketika pelaku usaha akan memasarkan produk. Hal
ini dikarenakan setiap pelaku usaha tentu menginginkan keuntungan yang besar
dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya suatu pemahaman
tentang sarana untuk dan strategi dalam persaingan terhadap pengembangan usaha.
Pemahaman teori produksi bagi para pelaku usaha kecil menengah sangat penting
karena pelaku usaha kecil menengah dapat mengetahui sarana apa saja yang akan
diperlukan untuk bisa bersaing dengan wirausaha lainnya, serta pelaku usaha dapat
membuat inovasi terhadap produk yang akan dipasarkan.

Pelaku usaha akan berpacu untuk mempromosikan, memasarkan, serta


memproduksi produk sejenis dengan maksud untuk mempermudah para calon
konsumen dalam mendapatkan produk tersebut. Sehingga dengan demikian pelaku
usaha kecil menengah akan mendapatkan volume penjualan dan keuntungan yang
semakin meningkat kedepannya.

Manajemen usaha kecil menengah merupakan hal mutlak yang harus dipelajari
dalam berbisnis, berbagai tantangan yang dihadapi para pebisnis khususnya para
produsen barang dan jasa semakin berat. Berbagai upaya dalam hal marketing harus
dijalani sehingga tidak makin tenggelam dalam persaingan karena makin
banyaknya kompetitor dari waktu kewaktu. Persaingan dari kompetitor yang makin
ketat membuat aktivitas peningkatan skala produksi tak lagi dipandang sebagai
masalah utama jika dibandingkan dengan aktivitas pemasaran barang atau jasa yang

1
dihasilkan. Bisa dikatakan, keberhasilan dalam usaha kecil menengah adalah kunci
kesuksesan dari pelaku usaha.

Sejalan dengan perkembangan yang pesat dibidang industri, maka bidang


perekonomian mengalami perkembangan yang tinggi pula, hal ini akan
menyebabkan tingkat persaingan antar pelaku usaha kecil menengah makin ketat
dan masalah - masalah yang dihadapi para pelaku usaha kecil menengah makin
kompleks. Oleh karena itu, peranan menajemen usaha kecil menengah makin
penting untuk menghadapi dan mengatasi tingkat persaingan dan masalah - masalah
tersebut.
Pada dasarnya tujuan setiap pelaku usaha kecil menengah adalah menjaga
kelangsungan hidup usahanya. Dengan kata lain pelaku usaha kecil menengah
berusaha mencapai tingkat volume penjualan yang menguntungkan karena hal
tersebut dapat untuk mengukur posisi perusahaan dengan laba yang diperhitungkan
akan diperoleh. Dalam mempromosikan produknya kepada konsumen pelaku usaha
kecil menengah menggunakan teknologi sebagai alat untuk mengenalkan produk
yang akan dipasarkannya. Kemajuan teknologi menjadi salah satu pertimbangan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Perkembangan teknologi yang
semakin pesatnya, masyarakat menyebutnya sebagai era media sosial, Kemudahan
serta kualitas yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi menjadi nilai plus di mata
masyarakat. Kini teknologi sudah menjadi kebutuhan umum dan sangat penting
sehigga mempengaruhi dunia bisnis, yang amat bergantung pada skema yang
berkembang kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi informasi yang
semakin tinggi, semakin canggih, dan semakin hebat tanpa disadari membawa
pengaruh terhadap pengembangan usaha. Perkembangan teknologi dibidang
komputer turut mempengaruhi kinerja diseluruh aspek usaha, terutama dibidang
administrasi seperti sistem database.

Masalah promosi mempunyai peranan penting dalam suatu usaha karena promosi
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pelaku usaha kecil menengah untuk
memperkenalkan, memberitahukan, menginformasikan, dan mempengaruhi

2
konsumen mengenai jenis barang serta kelebihan-kelebihan yang dimiliki dari
produk tersebut, sehingga dengan adanya promosi yang dilakukan pelaku usaha
kecil menengah maka akan dapat mempengaruhi penjualan produk tersebut. Selain
faktor promosi, yang berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan adalah
distribusi, karena walaupun produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik,
promosi yang dilaksanakan namun apabila tidak didukung dengan saluran distribusi
yang memperlancar pemasaran produk dari produsen (usaha) ketangan konsumen.
Luasnya wilayah pemasaran bergantung pada target pelaku usaha kecil menengah.
Apakah pelaku usaha kecil menengah memiliki visi ingin menjadi produsen
dibidang produk tertentu secara nasional maupun internasional.
Jika pelaku usaha kecil menengah membatasi wilayah pemasarannya berarti ia akan
bermain secara lokal saja, tetapi jika tidak membatasi pemasaran produknya, dan
menginginkan untuk keluar pasar lokal, maka yang harus dilakukan adalah
menetapkan luasnya wilayah pemasaran.

Selain itu apakah misi pelaku usaha kecil menengah akan menyediakan produk
tertentu dengan kualitas prima bagi konsumennya, hal ini juga menyangkut banyak
sedikitnya produk yang akan dibuat. Oleh sebab itu pengembangan usaha selalu
berhubungan erat dengan visi dan misi pelaku usaha kecil menengah. Salah satu
faktor penting yang mendukung tercapainya target pemasaran adalah teknologi,
karena teknologi merupakan alat yang dipergunakan oleh produsen untuk
menyampaikan atau menyalurkan barang dari produsen ke konsumen atau pemakai
industry melalui teknologi informasi seperti media sosial. Produsen dapat menjual
barang yang dihasilkannya melalui aplikasi pengantaran pesan makanan, media
sosial atau langsung mendatangi lokasi caffe tersebut.

Teknologi di dalam perannya menunjang kegiatan operasional suatu usaha,


mempermudah pelaku usaha kecil menengah dengan berbagai aplikasi,
memudahkan pelaku usaha kecil menengah dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan, memudahkan pelaku usaha kecil menengah dalam memasarkan produk
serta menghemat waktu para pelaku usaha kecil menengah. Faktor lain yang perlu

3
diperhatikan kaitannya dengan kendala usaha mikro, kecil dan menengah adalah
persaingan. Lemahnya akses informasi usaha serta belum optimalnya produk usaha
mikro, kecil dan menengah dalam menjangkau konsumen bisa jadi disebabkan oleh
lemahnya atau kurang optimalnya para pelaku usaha kecil menengah membuat
inovasi produk untuk tetap bertahan dalam persaingan usaha. Persaingan usaha
melibatkan unit usaha lain dalam kegiatan usaha yang dilakukan oleh produsen,
baik dalam kegiatan produksi maupun pemasaran produk. Produsen menggunakan
perantara karena mereka menciptakan efisiensi yang lebih besar dalam
menyediakan barang bagi pasar sasaran.

Melalui kontak, pengalaman, spesialisasi dan skala operasi, perantara biasanya


menawarkan perusahaan lebih dari apa yang dapat dicapai para pelaku usaha kecil
menengah. Persaingan usaha juga merupakan suatu proses sosial ketika ada dua
pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan
tertentu. Persaingan ini dapat terjadi bila terdapat beberapa pihak menginginkan
sesuatu yang jumlahnya terbatas atau menjadi pusat perhatian umum. Karena para
pelaku usaha dapat melakukan spesialisasi sehingga usaha lebih efisien, menekan
biaya-biaya transaksi, dan meningkatkan fleksibilitas karena adanya rekanan yang
terpercaya. Teknologi berguna untuk memasarkan / mempromosikan produk yang
akan dijual kepada para konsumen. Teknologi juga memudahkan para pelaku usaha
kecil menengah dalam hal merespon keluhan, kritik ataupun saran yang diberikan
konsumen guna untuk memperbaiki dan mengembangkan produk yang akan dijual.

Caffe Malabar Mountain sebagai salah satu usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) di kota Bogor merupakan salah satu sektor usaha yang terus mengalami
pertumbuhan. Seiring meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Bogor,
volume kebutuhan terhadap usaha spot caffe terus meningkat. Kecenderungan
masyarakat Kota bogor untuk menikmati kopi dan aneka makanan kekinian
menyebabkan banyak bermunculan usaha - usaha baru dibidang makanan dan
minuman.

4
Oleh karena itu persaingan antar pengusaha kuliner atau caffe semakin kuat ini
menuntut para pelaku usaha kecil menengah untuk memperkuat fundamental agar
pelaku usaha kecil menengah dapat bersaing dengan perusahaan pelaku usaha kecil
menengah lain yang sejenis.

Ketika pelaku usaha kecil menengah tidak mampu bersaing dengan pengusaha
lainnya akan mengakibatkan penurunan volume penjualan sehingga usaha akan
mengalami kebangkrutan. Selain itu pengembangan usaha saat ini sangat menuntut
para pelaku usaha untuk lebih tanggap terhadap setiap perubahan yang ada pada
dunia bisnis saat ini. Dalam menjalankan usahanya pelaku usaha kecil menengah
tidak hanya dituntut untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawan,
namun juga mampu mengakomodasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan
lainnya.

Selain itu perusahaan juga harus mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang
semakin kompleks akan kebutuhannya. para pelaku usaha kecil menengah berusaha
untuk meningkatkan efisiensi dalam menjalankan usahanya, sehingga kemampuan
untuk memperoleh keuntungan dapat ditingkatkan dan untuk menghindari adanya
potensi kebangkrutan. Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis tertarik
untuk mengangkat menjadi sebuah penelitian yang berjudul “Strategi UMKM
Dalam Upaya Memajukan Usaha ditengah Persaingan Bisnis”

B. Rumusan Masalah
• Sejarah Singkat caffe Malabar mountain dan manfaat bagi masyarakat
sekitar ?
• Bagaimana strategi caffe Malabar Mountain untuk selalu ramai oleh
pengunjung ?
• Bagaimana pengaruh persaingan usaha UMKM khusus nya di bidang
kuliner / caffe ?

C. Manfaat Penelitian

5
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi para pengelola usaha UMKM dalam
mengembangkan usaha di tengah persaingan usaha yang semakin ketat.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persaingan usaha di bidang
kuliner.
3. Mengetahui seberapa besar manfaat dengan di buka nya usaha kuliner
untuk masyarakat sekitar.

6
BAB II
KAJIAN TEORI

KAJIAN TEORI

1. Pengertian UMKM
Di Indonesia,definisi UMKM diatur dalam UNdang Undang Republik Indonesia
No.20 tahun 2008 tentang UMKM pasal satu dari UU tersebut dinyatakan bahwa
usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha
perorangan yang dimiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU
tersebut.

Sedangkan usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha mikro, usah kecil atau
usaha besar yangmemenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam UU
tersebut.
2. Kriteria UMKM
A. Usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki aset paling banyak Rp.50
juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan hasil
penjualan tahunan paling besar Rp.300 juta
B. Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling
banyak Rp.500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300 juta hingga maksimum
Rp.2.500.000, dan.
C. Usaha menengah adalah perusahaan dengan milai kekayaan bersih lebih
dari Rp.500 juta hingga paling banyak Rp.100 milyar hasil penjualan
tahunan di atasRp.2,5 milyar sampai paling tinggi Rp.50 milyar.

7
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian adalah suatu proses mencari suatu kebenaran yang menghasilkan dalil
atau hukum. Dalam hal lain bahwa penelitian merupakan suatu proses untuk
memecahkan masalah berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Dalam
permasalahan penelitian ini ada dua bentuk pendekatan atau metode ilmiah yaitu
penelitian kuatitatif dan penelitian kualitatif.

Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Suatu


Pengantar (2013), ada dua jenis metode penelitian sosiologi, yakni metode kualitatif
dan kuantitatif. Metode kualitatif masih dibagi lagi menjadi tiga, yaitu metode
historis, komparatif, dan studi kasus.

Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa metode kualitatif dalam penelitian


sosiologi, mengutamakan bahan yang sulit diukur dengan angka atau ukuran lain
yang bersifat eksak, meski bahan tersebut sebenarnya bisa didapat secara nyata di
masyarakat.
Metode penelitian sosiologi ini dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:
1. Metode historis Adalah metode yang menggunakan analisis atas peristiwa
di masa lampau untuk merumuskan berbagai prinsip umum.
2. Metode komparatif . Metode ini mementingkan perbandingan antara
berbagai masyarakat serta bidangnya, guna memperoleh perbedaan,
persamaan, serta penyebabnya. Perbedaan dan persamaan tersebut
ditujukan untuk mendapat petunjuk mengenai perilaku masyarakat di masa
silam dan masa sekarang, serta kondisi masyarakat dengan tingkat
peradaban yang berbeda atau sama.
3. Metode studi kasus Bertujuan mempelajari sedalam-dalamnya salah satu
gejala nyata yang terjadi di masyarakat. Studi kasus bisa digunakan untuk
menelaah suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga,
smaupun individu.

8
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian bagaimana strategi Caffe Malabar Mountain sebagai


UMKM di Kota Bogor dalam upaya memajukan usahanya ditengah persaingan
bisnis melalui perbaikan kualitas Pelayanan operasional, Kualitas Produk, dan
promosi diperoleh hasil melalui wawancara langsung dengan pengelola Caffe
tersebut.

Sekilas Caffe Malabar Mountain


Caffe malabar mountain adalah caffe yang didirikan pada bulan September tahun
2013. Caffé ini berpusat di Lembang, Bandung Selatan, Jawa Barat yang menjadi
alasan utama kemudian kenapa disebut Malabar Mountain karena nama tersebut
lokasi salah satu penghasil jenis kopi di Indonesia. Caffe ini tidak hanya menjual
biji kopi saja melainkan café ini juga menjual bubuk kopi sampai kopi siap saji
untuk konsumen. Selain itu menjual juga berbagai macam makanan atau minuman
kekinian yang tentu saja bahwa produk unggulan dari Caffe ini adalah yang
berbahan dasar dari kopi.
Caffe Malabar Mountain Cabang Menteng Bogor Barat sebelumnya berlokasi di
Ruko Brajamustika, berpindah lokasi dengan alasan :
1. Parkiran yang kurang memadai
2. Kurangnya aspek pendanaan
3. Tempat yang tidak strategis untuk konsep caffe.
4. Dampak covid 19 yang pada waktu itu konsumen lebih nyaman dengan
konsep outdoor /semi outdor disamping ada ruang privacy nya.
Dengan keberadaan Caffe Malabar Mountain di wilayah menteng ini cukup
membawa pengaruh bagi masyarakat sekitar dengan dampak sebagai berikut :
1. Menambah area bisnis dan UMKM berkembang semakin pesat di area
sekitar masyarakat menteng dan sekitarnya.
2. ada potensi peluang bekerja bagi masyarakat sekitar yang tentu saja syarat
dan ketentuan sesuai dengan criteria yang ditetatpkan oleh pengelola Caffe

9
3. semakin berkembangnya area menjadi pusat kuliner bagi masyarakat
sekitar
Operasional Caffe
Secara operasional, Caffe Malabar Montain ini mulai buka pukul 08.00 pagi
hingga pukul 23.00 malam. Memiliki 3 karyawan yang berganti shift pada
waktunya. Secara umum operasional Caffe disesuaikan dengan potensi demografi
wilayah sekitarnya yaitu wilayah Menteng Bogor Barat yang sudah beraktifitas
mulai pagi hingga tengah malam.
Pengelola dan karyawan Caffe adalah personal yang professional dan
berpengalaman dibidangnya, hal tersebut menjadi keharusan agar pelayanan
terhadap konsumen tetap terjaga sehingga kepuasan pelayanan tetap terbaik
diberikan. Breafing dan pelatihan secara continue diberikan kepada karyawan agar
pengetahuan dan kemampuan bisa lebih ditingkatkan.

Promosi Caffe
Sebagai UMKM bidang kuliner segala resiko usaha sangat dinamis. Bisa melaju
menuju kesuksesan karena ramai oleh custumer tapi tak menutup memungkinkan
untuk caffe ini bangkrut. bukan karna kurang pelanggan saja, tetapi banyak sekali
coffe shop lain yang kekinian dan di incar oleh anak-anak muda. Oleh sebab itu
malabar mempunyai stretegi agar caffe selalu ramai diantaranya adalah :

• membuat diskon
• menjual minuman coffe yang jarang ditemukan di coffe shop lainnya
• menata ulang tempat agar lebih cozy bagi anak muda
• menyediakan fitur/aplikasi pemesanan melalui online
• menggunakan media social sebagai media promosi

karena strategi itu, saat ini caffe malabar semakin dikenal dan semakin menambah
traffic pengunjung sehingga harapan tetap ramai dan berimbas kepada pendapatan
pun mulai stabil bagi pengelola.

10
Persaingan Usaha
Berdasarkan wawancara dengan pengelola, beberapa keunggulan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan daya saing antar pemilik caffe antara lain yaitu :
1. pertama produk, produk merupakan keseluruhan proses atau objek yang
memberikan sejumlah nilai manfaat pada konsumen. Dalam dunia
perdagangan, persaingan dalam hal barang dagangan atau produk adalah hal
yang wajar. Menurut hasil wawancara para pemilik caffe menyediakan
barang dagangan atau produk yang beragam untuk menarik minat beli para
pelanggan. Beragam pilihan yang ditawarkan terhadap konsumen
merupakan salah satu hal penentu dalam persaingan. Melalui banyaknya
produk yang ditawarkan daya beli konsumen tidak hanya berpatokan
terhadap satu produk tetapi pada banyak produk. Penyajian makanan dan
minuman yang menarik juga menjadi hal penting bagi para pemilik caffe.

2. Kedua yaitu harga, harga merupakan salah satu yang sangat


dipertimbangkan oleh para konsumen pada saat akan membeli suatu barang
atau jasa. Karena pada dasarnya harga yang murah menjadi daya tarik
tersendiri bagi konsumen, maka pemilik berusaha untuk menetapkan harga
sesuai dengan harga pasaran yang relatif sama dengan caffe lainnya.
Persaingan yang berkaitan dengan harga yang terjadi pada usaha caffe di
Kota Bogor adalah hal yang wajar terjadi, dikarenakan faktor biaya
produksi, gaji pagawai dan faktor strategi yang dimiliki oleh masing-masing
pengelola.

3. Ketiga adalah tempat, tempat menjadi hal yang penting bagi para pemilik
caffe di Kota Bogor. Pemilik usaha caffe mencari tempat yang strategis
yang dapat dijangkau oleh konsumen. Meskipun pada kenyataannya
pemilik memerlukan tempat yang strategis demi kelancaran usahanya,
namun mereka tetap melakukan persaingan yang sehat. Selain tempat yang
strategis, fasilitas seperti wifi, kamar mandi, dan tempat yang nyaman bagi
pelanggan harus diperhatikan.

11
4. Keempat yaitu pelayanan, pelayanan yang diberikan pekerja kepada
pelanggan harus dengan ramah, jangan memberikan sesuatu yang buruk
atau tidak berkualitas. Pekerja memberikan pelayanan baik yaitu dengan
memberikan pelayanan yang ramah, tidak menyinggung konsumen dengan
kata-kata kasar dan memberikan ucapan terima kasih. bahwa pelayanan
yang baik sangat diperlukan karena konsumen adalah raja yang harus
dilayani dengan sebaik-baiknya. Hal ini untuk menjaring konsumen yang
sebanyak-banyaknya, sehingga untuk menaruh kepercayaan kepada banyak
konsumen untuk kembali yang kedua kalinya untuk membeli.

12
BAB V

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai


berikut.
1. Terdapat pengaruh yang baik terhadap masyarakat sekitar Caffe Malabar
Mountain.
2. Diperlukan berbagai strategi bisnis bagi pengelola agar keberlangsungan usaha
tetap berjalan baik dan mendapat keuntungan yang diharapkan pemilik dan tentu
saja berimbas juga kepada semua karyawan karena bisa dapat terus bekerja di
tempat tersebut.
3. Lokasi, Menu, Harga dan Fasilitas merupakan fakor yang paling dominan
diantara faktor yang lain menentukan kemajuan usaha Caffe selaku pelaku UMKM
di Kota Bogor

13
DAFTAR PUSTAKA

Wawancara pengelola Caffe Malabar Mountain di Menteng Kec. Bogor Barat


Kota Bogor, pada hari Selasa, tanggal 17 Oktober 2023 pkl. 16.00 WIB
Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Suatu Pengantar
(2013)
Pengertian UMKM, Kriteria, Ciri dan Contohnya - Kompas.com - 20/09/2023
Malabarmountaincoffeeshop- Istagram
https://www.sampoernauniversitiy.ac.id – metode penelitian social. 15 juni
2022
https://www.repo.iain-tulungagung.ac.id – landasan teori
https://www.journal.id – strategi mengembangkan UMKM
https://fdpu.or.id – persaingan usaha dan UMKM. 6 oktober 2021

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai