Anda di halaman 1dari 37

PENGARUH BRAND AMBASSADOR, KEMUDAHAN DAN ULASAN

PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKOPEDIA

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:
Maulana Erwandi
1812110013

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA
BANDAR LAMPUNG
2021

i
iii

DAFTAR ISI

Halaman
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 6

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 6

1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 10

1.3. Ruang Lingkup Penelitian................................................................ 10

1.4. Tujuan Penelitian ............................................................................. 11

1.5. Manfaat Penelitiann ......................................................................... 11

1.6. Sistematika Penulisan ...................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 14

2.1. E-Commerce .................................................................................... 14

2.1.1. Pengertian E-Commerce................................................................ 14

2.1.2. Karakeristik E-Commerce ............................................................. 15

2.2. Keputusan Pembelian ...................................................................... 15

2.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian .................................................. 15

2.3. Brand Ambasador ............................................................................ 17

2.4. Kemudahan...................................................................................... 20

2.5. Ulasan Produuk ............................................................................... 21

2.6. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 22

2.7. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 24

2.8. Hipotesis.......................................................................................... 24

BAB II METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 27

3.1. Jenis Penelitian ............................................................................. 27

3.2. Sumber Data ................................................................................. 27

3.3. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 27


ii
iv

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 28

3.5. Variabel Penelitian ....................................................................... 28

3.6. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 28

3.7. Uji Instrumen Data ....................................................................... 30

3.8. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 31

3.9. Metode Analisi Data ..................................................................... 33

3.10. Uji Hipotesis ............................................................................. 33

3.11. Jadwal Penelitian ...................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1. E-Commerce Dengan Jumlah Pengunjung Terbanyak ......................... 8

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu.......................................................................... 22

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel............................................................ 29

Tabel 3.2. Skala Likert ....................................................................................... 30

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1.1. Sepuluh Negara Dengan Pertumbuhan E-Commerce Tercepat ......... 7

Gambar 2.1. Data Top 5 E-Commerce Di Indonesia Dan Asia Tengara................ 9

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 24

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Virus COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) pertama kali terdeteksi pada
Oktober 2019 di China lalu masuk ke Indonesia pada Maret 2020. Menurut
WHO (2021) bahwa COVID-19 menyebar antar manusia secara langsung,
tidak langsung (melalui benda atau permukaan yang terkontaminasi), atau
kontak erat dengan orang yang terinfeksi melalui sekresi mulut dan hidung.
Sekresi ini meliputi air liur, sekresi pernapasan, atau droplet (percikan)
sekresi. Sekresi ini dikeluarkan dari mulut atau hidung misalnya ketika orang
yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi. Orang-orang yang
berada dalam jarak dekat (1 meter) dengan orang yang terinfeksi dapat
terpapar COVID-19 ketika percikan infeksius masuk ke mulut, hidung atau
mata mereka.

Kasus COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan sehingga


Pemerintah melakukan beberapa upaya untuk menekan penyebaran COVID-
19. Upaya tersebut antara lain semi lockdown, lockdown dan karantina
wilayah, lalu ditetapkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 21 tahun 2020
tentang PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan pada Juli 2021
ditetapkan PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) darurat
(Aziz, 2021).

Kebijakan pemerintah serta kondisi pandemi mempengaruhi perilaku belanja


masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder.
Masyarakat yang sebelumnya belanja secara offline atau langsung, kini mulai
beralih belanja secara online. Menurut Ketua Umum Asosiasi UMKM
Indonesia (Akumindo) M. Ikhsan Ingratubun keadaan UMKM saat pandemi
dari 2020 sampai 2021, bahwa 30 juta UMKM bangkrut. Berdasarkan survei
Bank Indonesia pada Maret 2021, sebanyak 87,5% UMKM terdampak akibat

6
7

pandemi dan 93,3% pelaku usaha sektor tersebut merasakan dampak


penurunan omset penjualan. (Jelita, 2021).

Hal tersebut berpengaruh pada pertumbuhan e-commerce di Indonsia bahkan


Dunia, sepuluh negara dengan pertumbuhan e-commerce tercepat dapat
dilihat pada Gambar 1.1.

Sumber : Databoks, 2019


Gambar 1.1
Sepuluh Negara Dengan Pertumbuhan E-Commerce Tercepat

Pada Gambar1.1. menunjukan bahwa Indonesia merupakan negara dengan


pertumbuhan tercepat yakni sebesar 78 persen pada tahun 2019. Di Indonesia
e-commerce juga merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan
pesat, yakni 54 persen pada tahun 2020 (Pertiwi, 2020).

E-Commerce juga diminati karena memberikan kemudahan dalam proses


belanja. Pertumbuhan pesat e-commerce merupakan peluang yang sangat
baik bagi wirausahwan untuk memulai atau mengembangkan usahanya.
Wirausahawan harus mampu mengikuti perkembangan pasar dan
memanfaatkan teknologi yang ada agar mampu bertahan dan bahkan
8

berkembang. Data e-commerce dengan jumlah pengunjung terbanyak dapat


dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1
E-Commerce Dengan Jumlah Pengunjung Terbanyak
Peringkat E-commerce Jumlah Pengunjung

1 Tokopedia 158.136.700
2 Shopee 134.383.300
3 Bukalapak 30.126.700
4 Lazada 27.953.300
5 Blibli 16.326.700
6 Orami 12.840.000
7 Ralali 5.513.000
8 Bhinneka 4.506.700
9 JD ID 3.823.300
10 Zalora 2.550.000
Sumber : Iprice, 2021

Berdasarkan data pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa e-commerce dengan
jumlah pengunjung terbanyak adalah Tokopedia. Keberhasilan e-commerce
juga dilihat dari keaktifan penggunanya dalam menggunakan layanan yang
disediakan e-commerce hingga melakukan keputusan pembelian. Namun
pencapaian jumlah pengunjung Tokopedia tidak berbanding lurus dengan
keaktifan penggunanya. Data top 5 e-commerce di Indonesia dan Asia
Tenggara dapat dilihat pada Gambar 1.2.
9

Sumber : Iprice, 2019


Gambar 1.2.
Data Top 5 E-Commerce Di Indonesia Dan Asia Tenggara

Berdasarkan data pada Gambar 1.2. dapat dilihat bahwa tokopedia menempati
posisi sebagai e-commerce dengan pengguna aktif bulanan terbanyak ketiga
di Asia Tenggara dan diposisi kedua di Indonesia. Tokopedia juga
menempati posisi ketiga dalam kategori top download di Appstore maupun
Playstore. Pengguna aktif bulanan dan penilaian aplikasi Tokopedia masih
lebih rendah dibandingkan Shopee dengan jumlah pengunjung 134.383.300
dan Lazada yang bahkan memiliki jumlah pengunjung 27.953.300 sedangkan
Tokopedia memiliki jumlah pengunjung sebesar 158.136.700. Hal tersebut
dapat mengambarkan masih rendahnya pembelian di Tokopedia.

CEO Tokopedia William Tanuwidjaja melakukan beberapa cara untuk


meningkatkan penjualan. Salah satunya adalah dengan bekerjasama dengan
tokoh dunia dari bidang musik untuk menjadi Brand Ambassador. Tokoh
dunia yang menjadi Brand Ambassador Tokopedia adalah Boyband dan
Girlband ternama asal Korea Selatan yaitu BTS pada tahun 2019 dan
Blackpink pada tahun 2021. BTS dan Blackpink dipilih karena menurutnya,
kedua grupband berskala internasional dan dapat berpengaruh terhadap
pencapaian World Wide Trending Topic sehingga bisa berpengaruh terhadap
peningkatan kunjungan web dan aplikasi (Agustiyanti, 2021).
10

Menurut Rahawan dan Hidayat (2020) kemudahan juga merupakan salah satu
proses terpenting dalam melakukan pembelian. Sebuah e-commerce
menyediakan kemudahan bagi penjual maupun pembeli dengan berbagai jenis
layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudahan juga merupakan
salah satu daya tarik antar e-commerce. Menurut Mulyana (2021) layanan
atau fitur yang menjadi salah satu ciri khas sebuah e-commerce adalah ulasan
produk, karena hal tersebut menjadi informasi penting mengenai produk
tersebut sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan sebelum melakukan
proses pembelian di e-commerce .

Keputusan pembelian merupakan salah satu indikator kualitas dan


perkembangan sebuah e-commerce. Pembahasan diatas, menggambarkan
bahwa penelitian ini mengkaji mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian dengan menguji faktor brand ambassador, kemudahan
dan ulasan produk. Melihat fenomena diatas maka penting untuk meneliti
lebih jauh mengenai “Pengaruh brand ambassador, kemudahan dan
ulasan produk terhadap keputusan pembelian di Tokopedia”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini, maka dapat


dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah brand ambassador berpengaruh terhadap keputusan pembelian di
Tokopedia?
2. Apakah kemudahan berpengaruh terhadap keputusan pembelian di
Tokopedia?
3. Apakah ulasan produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian di
Tokopedia?
4. Apakah brand ambassador, kemudahan dan ulasan produk berpengaruh
terhadap keputusan pembelian di Tokopedia?
11

1.3. Ruang Lingkup

1.3.1. Ruang Lingkup Subjek


Subjek dalam penelitian ini adalah penguna situs atau aplikasi
Tokopedia.
1.3.2. Ruang Lingkup Objek
Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh brand ambassador,
kemudahan dan ulasan produk terhadap keputusan pembelian
1.3.3. Ruang Lingkup Tempat
Lokasi dalam penelitian ini adalah Kota Bandar Lampung.
1.3.4. Ruang Lingkup Waktu
Ruang lingkup waktu yang ditentukan pada penelitian ini adalah waktu
yang berdasarkan kebutuhan penelitian yang dilaksanakan pada bulan
Noember 2021 sampai selesai
1.3.5. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan
Ruang lingkup ilmu pengetahuan adalah Manajemen Pemasaran yang
meliputi teori brand ambassador, kemudahan, ulasan produk dan
keputusan pembelian

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah. maka peneliti menetapkan tujuan penelitian


yaitu.
1. Untuk mengetahui pengaruh brand ambassador terhadap keputusan
pembelian di Tokopedia?
2. Untuk mengetahui pengaruh kemudahan terhadap keputusan pembelian di
Tokopedia?
3. Untuk mengetahui pengaruh ulasan produk terhadap keputusan pembelian
di Tokopedia?
4. Untuk mengetahui pengaruh brand ambassador, kemudahan dan ulasan
produk terhadap keputusan pembelian di Tokopedia?
12

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Penulis


Penelitian ini dilakukan untuk mengimplementasikan ilmu dan
pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan terutama dibidang
pemasaran khusunya mengenai brand ambassador, kemudahan, ulasan
produk dan keputusan pembelian.
1.5.2 Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan
kajian yang dijadikan referensi bagi pembaca dan peneliti lain yang
melakukan penelitian dengan jenis pembahasan yang sama.
1.5.3 Bagi Perusahaan
Mampu memberikan informasi bagi para pengelola di perusahaan yang
nantinya akan dijadikan strategi pemasaran dalam meningkatkan
penjualan.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah yang ada dalam
perusahaan dan dirumuskan dalam perumusan masalah. ruang lingkup
dari penelitian. tujuan penelitian. manfaat dari penelitian dan
sistematika dari penelitian.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan teori dan tinjauan empiris yang relevan dengan
permasalahan yang diteliti berdasarkan kerangka pikir dan hipotesis.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisikan tentang metode yang akan digunakan dalam
penelitian. populasi dan sampel. sumber data. variabel penelitian.
operasional variable. teknik analisis data. uji persyaratan instrument.
metode analisis data. teknik analisis data. dan pengujian hipotesis.
13

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan


Dalam bab ini hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan
peneliti dengan berpedoman pada teori dan metode yang dikemukan
pada Bab II dan III.
Bab V Simpulan dan Saran
Bab ini berisikan simpulan dan saran yang berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan pada Bab IV.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. E-Commerce

2.1.1. Pengertian E-Commerce


Menurut Turban (2012) perdagangan elektronik atau e-commerce
mencangkup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran
produk, layanan atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk
internet. Menurut Agus (2012) e-commerce merupakan model bisnis
dimana produk di jual langsung ke konsumen (B2C) atau kepada bisnis
lainnya (B2B). Yakni dengan adanya hubungan yang timbul diantara
penjual dan pembeli, transaksi antar pelaku bisnis internet, dan proses
internal yang mendukung transaksi dengan perusahaan.

Menurut Peter dan Olson (2013) perdagangan elektronik atau e-


commerce adalah proses dimana pembeli dan penjual melakukan
pertukaran informasi, uang dan barang melalui sarana elektronik,
terutama di internet. Menurut Harmayani (2020) e-commerce adalah
aktivitas yang dapat dilakukan dapat berupa penyebaran, pembelian,
penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sarana elektronik dan
dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik,
sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data
otomatis.

Dari beberapa teori di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa e-


commerce merupakan aktifitas antara penjual dan pembeli dengan
transaksi antar pelaku bisnis yang didukung dengan adanya internet,
dimana model bisnisnya adalah produk dapat di jual langsung ke
konsumen atau yang disingkat B2C atau kepada bisnis lainnya atau
disingkat B2B.

14
15

2.1.2. Karakeristik E-Commerce


Berdasarkan berbagai definisi yang ditawarkan dan dipergunakan oleh
berbagai kalangan, terdapat kesamaan dari setiap definisi tersebut.
Kesamaan ini menunjukan bahwa e-commerce memiliki karakeristik
(Abdullah dan Sari, 2018) :
1. Terjadinya transaksi antara dua belah pihak.
2. Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi.
3. Internet, intranet, dan ekstranet merupakan media transaksi utama
dalam proses atau mekanisme perdanggangn tersebut.

2.2. Keputusan Pembelian

2.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian


Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) keputusan adalah seleksi
terhadap dua pilihan atau lebih. Sehingga dengan kata lain, pilihan
alternatif harus tersedia ketika seseorang mengambil keputusan.
Keputusan pembelian merujuk pada konsumen yang telah melakukan
pembelian produk secara nyata. Hal ini didukung oleh teori Kotler dan
Armstrong (2004) keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan
dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk.

Dalam keputusan membeli barang konsumen seringkali ada lebih dari


dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya.
Umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang.
Ada kalanya kelima peran ini dipegang oleh satu orang, namun
seringkali pula peranan tersebut dilakukan beberapa orang. Pemahaman
mengenai masing-masing peranan ini sangat berguna dalam rangka
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kelima peran tersebut
meliputi (Kotler, et al., 1996) dalam Fandy Tjiptono (2008) :
1. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari
adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan
mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
16

2. Pemberi pengaruh (influencer), yaitu orang yang pandangan,


nasihat, atau pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian.
3. Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan
keputusan pembelian.
4. Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian aktual.
5. Pemakai (user), yaitu orang yang menggunakan atau
mengkonsumsibarang atau jasa yang dibeli.

2.2.2. Proses Pengambilan Keputusan


Terdapat lima tahap proses pengambilan keputusan pembelian. Menurut
Kotler dan Amstrong (2004), proses pembelian oleh konsumen secara
umum adalah sebagai berikut :
1. Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition)
Pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Tahap ini sedikit
banyak dipengaruhi oleh bagaimana pengetahuan konsumen akan
pembelian. Dimensi dasar dari pengenalan kebutuhan melibatkan
informasi berkenaan dengan keputusan tentang di mana produk
tersebut harus dibeli dan kapan pembelian harus terjadi.

2. Pencarian Informasi (Information Research)


Tahap proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen
telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi. Pada tahap ini
seorang yang tertarik akan suatu produk mungkin akan mencari
lebih banyak informasi. Jika dorongan konsumen begitu kuat dan
produk yang memuaskan berada dalam jangkauan, konsumen
kemungkinan besar akan melakukan pembelian. Namun demikian
jika tidak, konsumen kemungkinan akan menyimpan kebutuhannya
dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berkaitan
dengan kebutuhan itu. Konsumen dapat memperoleh informasi
dari berbagai sumber, antara lain:
a. Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja).
17

b. Sumber komersial (iklan, penjualan, pengecer, bungkus, situs


web, dan lain lain).
c. Sumber publik (media massa, organisasi pemberi peringkat).
d. Sumber berdasarkan pengalaman (memegang, meneliti,
menggunakan produk).
3. Evaluasi Berbagai Alternatif (Alternative Evaluation)
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana
konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-
merek alternatif dalam satu susunan pilihan.
4. Keputusan Pembelian (Purchase Decision)
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana
konsumen benar-benar membeli produk.
5. Perilaku Pasca Pembelian (Postpurchase Behaviour)
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana
konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli
berdasarkan kepuasan yang mereka rasakan. Menurut Kotler dan
Armstrong (2004) yang menentukan puas atau tidak puasnya
pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan
kinerja produk yang dirasakan.

2.3. Brand Ambasador

2.3.1. Pengertian Brand Ambasador


Menurut Mudianto (2016), bahwa selebriti dipercayai sebagai salah satu
faktor pendukung dari sisi psikologis yang mampu mempengaruhi sikap
dan keyakinan konsumen pada produk tersebut. Seorang selebriti
bertindak sebagai penyalur,pembicara, serta penghubung dalam sebuah
iklan guna untuk memperkenalkan sebuah produk atau jasa kepada
konsumen yang dianggap sebagai perwakilan (representasi) dari
identitas produk atau jasa tersebut. Brand ambassador dapat
memberikan pengaruh dalam keputusan pembelian calon konsumennya
serta menimbulkan kepercayaan pada konsumen karena mereka akan
18

berlomba-lomba untuk membeli produk yang di iklankan oleh artis


kesayangan mereka.

Menurut Ridho (2014), brand ambasador adalah seorang yang dapat


mewakili dan berbicara banyak tentang produk atau perusahaan yang
diwakilkan tersebut sehingga memberikan dampak yang besar pada
penjualan produk. Brand ambasador seringkali identik atau berkaitan
dengan selebriti atau public figure yang mempunyai pengaruh di sebuah
negara ataupun di dunia. Selebriti dipercayai sebagai salah satu faktor
pendukung sisi psikologis yang mampu mempengaruhi sikap dan
keyakinan konsumen akan produk. Selebriti akan bersikap atau
bertindak sebagai penyalur, pembicara sekaligus pengguna produk.

Dari beberapa teori di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa brand


ambasador adalah seseorang dengan memiliki identitas yang terkenal di
masyarakat dan mampu mewakili suatu produk atau perusahaan.
Pemilihan brand ambasador haruslah cocok dengan produk dan target
pasarnya. Karena dengan begitu diharapakan mampu memberikan
pengaruh yang besar terhadap ketertarikan pasar akan merek tersebut
dan mampu memberikan perbedaan dengan yang merek yang lain.

2.3.2. Indikator Brand Ambassador


Indikator-indikator dalam brand ambasador menurut Lea-Greenwood
(2013:77) dalam Putra, dkk. (2014) antara lain :
1. Transference
Transference adalah ketika seseorang selebritas mendukung sebuah
merek yang terkait dengan profesi mereka

2. Congurance
Congurance (kesesuian) adalah salah satu kunci pada brand
ambasador yakni memastikan bahwa ada kecocokan atau kesesuain
antara merek dan selebriti
19

3. Visibility
Visibility ialah seberapa jauh popularitas yang ada pada selebritis
sehingga mampu untuk mewakili produk tersebut. Popularitas yang
dimiliki brand ambassador dapat memberikan dampak kepada
popularitas produk juga. Semakin bagus popularitas yang dimiliki
oleh celebrities endoser tersebut maka akan memberikan dampak
positif pada produk.
4. Credibility
Credibility adalah kemampuan seorang brand ambassador dilihat
dan dinilai baik dari pengalaman, keahlian dan pengetahun, serta
dapat dipercaya dalam memberikan informasi kepada konsumen.
Seorang endorser yang memiliki keahlian dan dapat dipercaya akan
lebih mudah untuk mengajak seseorang menggunakan produk yang
diiklankan.
5. Attraction
Seorang brand ambassador dapat juga dilihat dari tampilan fisik
atau nonfisik yang memiliki daya tarik. Hal ini dinilai mampu
menarik perhatian konsumen dan dapat lebih menunjang suatu
iklan. Dengan kata lain penggunaan brand ambassador yang
memiliki fisik menarik dapat menjadi daya tarik bagi konsumen.
Persuasi menggunakan daya tarik dapat dilakukan melalui proses
identifikasi, dimana penerima pesan dimotivasi untuk mencari jenis
hubungan dengan sumber pesan dan mengadopsi kesamaan
kepercayaan, sikap, preferensi, atau perilaku.
6. Power
Power merupakan suatu tingkat kekuatan seorang selebriti untuk
membujuk para konsumen dalam mempertimbangkan produk yang
sedang diiklankan untuk dikonsumsi/digunakan. Dimana Brand
ambassador tersebut dinilai cukup mempunyai image yang baik di
masyarakat sehingga dapat menjadi idola yang dapat diikuti atau
sebagai acuan oleh masyarakat atau konsumen
20

2.4. Kemudahan

2.4.1. Pengertian Kemudahan


Igbraria (2000) menyatakan bahwa persepsi individu berkaitan dengan
kemudahan dalam menggunakan komputer merupakan tingkat dimana
individu percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari
kesalahan. Persepsi ini kemudian akan berdampak pada perilaku, yaitu
semakin tinggi persepsi seseorang tentang menggunakan suatu sistem,
semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi. Sehingga
kemudahan penggunaan teknologi akan semakin digunakan oleh calon
konsumen untuk mengakses situs e-commerce.

Model penerimaan teknologi (Technology Acceptance Model atau


TAM) merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi informasi
yang akan digunakan oleh pemakai. Kemudahan penggunaan yang
dipersepsikan merupakan suatu kepercayaan tentang proses
pengambilan keputusan, jika seseorang percaya bahwa sistem informasi
mudah digunakan maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya, jika
seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah
digunakan maka dia tidak akan menggunakannya (Jogiyanto, 2007).

2.4.2. Indikator Kemudahan


Terdapat empat indikator kemudahan menurut Aladwani (2002) antara
lain sebagai berikut:
1. Kemudahan untuk mengenali, yaitu kemudahan untuk mencari,
menemukan dan mengakses situs.
2. Kemudahan dalam navigasi, yaitu kemudahan untuk bergerak
disuatu halaman maupun berpindah ke halaman lain.
3. Kemudahan untuk mengmpulkan informasi, yaitu kemudahan untuk
mengumpulkan informasi mengenai harga, produk atau layanan.
4. Kemudahan untuk membeli, yaitu kemudahan untuk mengisi format
pembelian produk, membeli produk, dan membatalkan pembelian.
21

2.5. Ulasan Produuk

2.5.1. Pengertian Ulasan Produk


Ulasan produk menurut Mo, et, al. dalam Saripa (2019) berpendapat
bahwa ulasan berisi gambar mencerminkan kualitas barang yang
sebenarnya, seperti masalah warna, spesifikasi tidak konsisten, masalah
penggunaan, atau kualitas tinggi, dan pengalaman yang baik. Ulasan
produk merupakan ulasan yang diberikan oleh pelanggan pada produk
tersebut.

Ulasan produk adalah sebuah fitur yang digunakan untuk


mendeskripsikan keunggulan atau kelemahan sebuah produk dengan
menggunakan testimoni pembeli sebelumnya. Lebih dari separuh
konsumen di dunia mengatakan bahwa rekomendasi dari orang lain
lebih terpercaya daripada bentuk iklan lainnya (Conner, dalam
firmansyah 2013). Ulasan produk ditulis pada kolom yang sudah
disiapkan pengembang aplikasi e-commerce.

Menurut Mudambi dan Schuff (2010) ulasan produk adalah mengenai


bagaimana seseorang mengevaluasi ulasan ketika mereka melihat rating
yang ekstrim dibandingkan dengan rating yang moderat. Dalam ulasan
online, ada rating sebuah produk, yang merepresentasikan bagaimana
orang mengevaluasi kualitas suatu produk. Berdasarkan definisi yang
ada, dapat disimpulkan bahwa ulasan produk adalah tulisan yang ditulis
konsumen pada kolom yang sudah disiapkan oleh e-commerce yang
mencerminkan kualitas barang yang sebenarnya, seperti masalah warna,
spesifikasi tidak konsisten, masalah penggunaan, atau kualitas tinggi,
dan pengalaman yang baik.

2.5.2. Indikator Ulasan Produk


Indikator ulasan produk berdasarkan (Lackermair, et. al. (2013) dalam
Sudjatmika (2017) antara lain sebagai berikut:
1. Kesadaran atau Awareness
22

Pembeli sadar akan adanya fitur ulasan produk yang ada di


Tokopedia dan menggunakan informasi tersebut dalam proses
seleksi.
2. Frekuensi atau Frequency
Pembeli sering menggunakan fitur ulasan produk di Tokopedia
sebagai sumber informasi.
3. Perbandingan atau Comparison
Sebelum membeli, pembeli membaca ulasan produk yang akan
dibeli, yang terdapat di Tokopedia satu demi satu dan
membandingkan ulasan-ulasan tersebut.
4. Pengaruh atau Effect
Fitur ulasan produk di Tokopedia memberikan pengaruh terhadap
seleksi produk.

2.6. Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan dalam peneliitiian ini antara lain
sebagai berikut:
Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Variabel Hasil Sumber
1. Rahawan Faktor yang Keamanan, Keamanan (X1), Jurnal
dan mempengaruhi Kemudahan, kemudahan (X2), Manajemen
Hidayat keputusan Kualitas kualitas layanan - Vol. 12 (2)
(2020) pembelian layanan, (X3), lifestyle (X4) 2020, 227-
pada pengguna lifestyle, berpengaruh 232
tokopedia Keputusan signifikan terhadap
pembelian keputusan
pembelian (Y) pada
pengguna
Tokopedia di kota
Solo.
2. Lailiya Pengaruh Brand Brand Ambassador, Vol. 2, No.
(2020) Brand Ambassador, Kepercayaan, 2, Tahun
Ambassador Kepercayaan Berpengaruh 2020, ISSN:
Dan , Keputusan terrhadap 2622-6367
Kepercayaan Pembelian Keputusan
Terhadap Pembelian
Keputusan
Pembelian Di
Tokopedia
23

3. Mulyana Pengaruh Harga,Ulasa Harga dan Ulasan Jurnal Daya


(2021) Harga dan n Produk, Produk berpengaruh Saing (Vol.
Ulasan Produk Keputusan terhadap Keputusan 7, No. 2
Terhadap Pembelian Pembelian Juni 2021)
Keputusan
Pembelian
Produk
Fashion Secara
Online Pada
Shopee di
Pekanbaru

4. Aladwani, The Kemudahan Pengembangan European


A.M development dan Kemudahan dan Journal of
(2002) of two tools kegunaan kegunaan sistem Information
for measuring sistem web web berdampak Systems,
the easiness untuk bisnis 11(3), 223-
and usefulness elektronik 234.
of
transactional
Web sites.
5. Sudjatmik Pengaruh Harga, harga dan ulasan AGORA
a (2017) Harga, Ulasan Ulasan produk berpengaruh Vol. 5, No.
Produk, Produk, secara positif dan 1, (2017)
Kemudahan, Kemudahan, tidak signifikan
Dan Dan terhadap keputusan
Keamanan Keamanan, pembelian secara
Terhadap Keputusan online di
Keputusan Pembelian Tokopedia.com,
Pembelian sedangkan
Secara Online kemudahan dan
Di keamanan
Tokopedia.Co berpengaruh secara
m positif dan
signifikan terhadap
keputusan
pembelian secara
online di
Tokopedia.com.
6. Dewi dan Pengaruh Kemudahan, Kemudahan, Jurnal Ilmu
Nina Kemudahan, keamanan keamanan dan Ekonomi,
(2019) Keamanan dan pengalaman Manajemen,
Dan pengalaman pembelian secara dan
Pengalaman pembelian, simultan Akuntansi;
Pembelian keputusan berpengaruh ISSN: 2302
Terhadap pembelian. terhadap keputusan - 4747
Keputusan pembelian.
Pembelian
secara Online
menggunakan
Aplikasi
Shopee (Studi
24

Kasus
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Maarif Hasyim
Latif Sidoarjo)
Sumber : Data Diolah, 2021

2.7. Kerangka Pemikiran

Brand Ambasador

Keputusan
Kemudahan Pembelian

Ulasan Produk
Metode Analisis

1. Uji Instrumen Data


2. Uji asumsi klasik
3. Analisis regresi berganda
4. Uji hipotesis

Gambar 2.1.
Kerangka Pemikiran

2.8. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari sebuah penelitian. Berdasarkan
latar belakang, permasalahan, dan kerangka pikir tersebut maka dapat diambil
hipotesis, bahwa:
2.8.1 Pengaruh Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian
Brand ambassador akan mempengaruhi tingkat kunjungan dan
mampu meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap sebuah brand
sehingga mampu menarik konsumen untuk melakukan pembelian.
Menurut Lailiya (2020) brand ambassador berpengaruh terhadap
25

keputusan pembelian, artinya semakin tepat dan baik brand


ambassador yang digunakan maka keputusan pembelian juga akan
meningkat, sehingga peneliti mengajukan hipotesis, sebagai berikut:

H1 : Brand ambassador berpengaruh terhadap Keputusan


Pembelian di Tokopedia

2.8.2 Pengaruh Kemudahan Terhadap Keputusan Pembelian.


Kemudahan dalam mengunakan layanan dan memperoleh informasi
serta melakukan transaksi dapat mempengaruhi minat konsumen
untuk menggunakan aplikasi serta melakukan pembelian. Menurut
Rahawan dan Hidayat (2020) Kemudahan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian, artinya semakin mudah aplikasi tersebut digunakan maka dapat
meningkatkan keputusan pembelian, sehingga peneliti mengajukan
hipotesis, sebagai berikut:

H2 : Kemudahan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian di


Tokopedia

2.8.3 Pengaruh Ulasan Produk Terhadap Keputusan Pembelian


Ulasan produk berisi mengenai informasi mengenai kualitas produk
dari konsumen yang telah melakukan pembelian sehingga bisa
mempenaruhi keputusan pembelian konsumen yang lainnya. Menurut
Sudjatmika (2017) ulasan produk berpengaruh terhadap keputusan
pembelian, artinya semakin baik ulasan yang diberikan konsumen maka
akan meningkatkan keputusan pembelian, sehingga peneliti mengajukan
hipotesis, sebagai berikut:

H3 : Ulasan Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian


di Tokopedia

2.8.4 Pengaruh Brand Ambassador , Kemudahan Dan Ulasan Prroduk


Terhadap Keputusan Pembelian
26

Menurut Mudianto (2016), bahwa selebriti dipercayai sebagai salah


satu faktor pendukung dari sisi psikologis yang mampu
mempengaruhi sikap dan keyakinan konsumen pada produk tersebut.
Menurut Igbraria (2000) menyatakan bahwa persepsi individu
berkaitan dengan kemudahan dalam menggunakan komputer
merupakan tingkat dimana individu percaya bahwa menggunakan
sistem tertentu akan bebas dari kesalahan. Ulasan produk menurut
Mo, et, al. dalam Saripa (2019) berisi gambaran yang mencerminkan
kualitas barang yang sebenarnya, seperti masalah warna, spesifikasi,
masalah penggunaan, atau kualitas tinggi, dan pengalaman yang baik.
sehingga peneliti mengajukan hipotesis, sebagai berikut:

H4 : Brand ambassador , Kemudahan dan Ulasan Produk


berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian di Tokopedia
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2015) pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan pada kondisi objek yang alamiah, dan
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive sample, yaitu pengambilan sampel dengan cara
memberikan ciri khusus yang sesuai tujuan penelitian.

3.2. Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Informasi yang dikumpulkan dari tangan pertama, dikumpulkan dan
diolah sendiri oleh peneliti atau pengumpul data. Data primer ini
diperoleh dari hasil wawancara atau jawaban kuesioner dari responden.
2. Data Sekunder
Informasi yang diperoleh dari hasil publikasi dan diolah pihak lain.
Data ini diperoleh melalui pengutipan buku atau jurnal dan sebagainya.
Data sekunder ini mengacu pada objek penelitian yaitu keputusan
pembelian di Tokopedia.

3.3. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data diperoleh dengan mengunakan kuesioner yaitu suatu cara
mengumpulkan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden mengenai persepsinya terhadap brand
ambassador, kemudahan, ulasan produk dan keputusan pembelian di
Tokopedia.

27
28

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pengguna Tokopedia di
Bandar Lampung, namun karena jumlah tersebut tidak diketahui maka
jumlah sampel ditentukan denan menggunakan rumus Hair et al., (2014),
jumlah sampel atau responden sebaiknya ukuran sampel harus 100 atau
lebih besar. Sebagai aturan umum, jumlah sampel atau responden
minimum setidaknya lima kali lebih banyak dari jumlah item indikator
yang akan di analisis. Perhitungan sampel atau responden menurut Hair et
al., (2014) adalah sebagai berikut:

Jumlah Sampel = Jumlah Indikator x (5 ≥ ≤ 10)


Jumlah Sampel = 19 x 6
Jumlah Sampel = 114

Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 114 sampel atau
responden.

3.5. Variabel Penelitian


1. Variabel Bebas/Independen
Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor yang mempengaruhi
munculnya faktor lain (Sugiono, 2015). Dalam penelitian ini variabel
bebas adalah band ambassador (X1), kemudahan (X2), ulasan produk
(X3).
2. Variabel Terikat/Dependen
Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor yang muncul dan
dipengaruhi oleh variable bebas (Sugiono, 2015).dalam penelitian ini
yang menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian (Y).

3.6. Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional variabel merupakan penjelasan dari masing-masing
variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang
membentuknya. Definisi operasional variabel ini dapat dilihat pada tabel
3.1.
29

Tabel 3.1.
Definisi Operasional Variabel
Definisi
Variabel Definisi Konsep Indikator Skala
Operasional
Brand Menurut Mudianto Tokoh yang 1. Credibility Likert
Ambassador (2016), bahwa memberikan 2. Visibility
(X1) selebriti dipercayai informasi serta 3. Congurance
sebagai salah satu mempromosikan 4. Transference
faktor pendukung keungulan 5. Attraction
dari sisi psikologis Tokopedia 6. Power
yang mampu
mempengaruhi
sikap dan
keyakinan
konsumen pada
produk tersebut.
Kemudahan Menurut Jogiyanto Kemudahan 1. Kemudahan untuk Likert
(X2) (2007) kemudahan dalam Mengenali
didefinisikan memanfaatkan 2. Kemudahan
sebagai sejauh pelayanan dan dalam Navigasi
mana seorang fitur Tokopedia 3. Kemudahan untuk
percaya bahwa Mengumpulkan
menggunakan Informasi
suatu teknologi 4. Kemudahan untuk
akan bebas dari Membeli.
usaha. Kemudahan
penggunaan adalah
mudah dipelajari.
mudah dipahami,
simple dan mudah
pengoprasiannya.
Ulasan Ulasan produk Gambaran 1. Kesadaran Likert
Produk adalah tulisan mengenai kualitas 2. Frekuensi
(X3) yang ditulis produk oleh 3. Perbandingan
konsumen pada konsumen setelah 4. Pengaruh
kolom yang sudah melakukan
disiapkan oleh e- pembelian di
commerce yang Tokopedia
mencerminkan
kualitas barang
yang sebenarnya,
seperti masalah
warna, spesifikasi
tidak konsisten,
masalah
penggunaan, atau
kualitas tinggi,
dan pengalaman
yang baik
(Mulyana, 2020)
30

Keputusan Kotler dan Tindakan 1. Pengenalan Likert


Pembelian Armstrong (2004) konsumen untuk Kebutuhan
(Y) keputusan melakukan 2. Pencarian
pembelian adalah pembelian suatu Informasi
tahap proses prduk di 3. Evaluasi Berbagai
keputusan dimana Tokopedia Alternatif
konsumen secara 4. Keputusan
aktual melakukan Pembelian
pembelian produk. 5. Perilaku Pasca
Pembelian

Sumber :Data Diolah, 2021

Skala pengukuran yang digunalkan oleh peneliti untuk menyatakan tanggapan


dari responden terhadap setiap pertanyaan yang diberikan adalah menggunakan
skala Likert. Menurut Sugiono (2015) skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti yang selanjutnya disebut dengan variabel penelitian, dengan skala likert,
maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadiakan sebagai titik tolak ukur untuk menyusun item-item
instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradiasi sangat positif
sampai negative. Skala likert yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2.
Skala Likert
No Keterangan Skor
1 Sangat setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.7. Uji Instrumen Data


1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menganalisis korelasi skor tiap butir
pertanyaan dengan skor total yang merupakan jumlah dari tiap skor butir.
Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan
31

diteliti lebih lanjut. Cara analisisnya adalah mengkorelasikan antara


masing-masing nilai pada nomor pertanyaan dengan nilai total dari
nomor pertanyaan tersebut. Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh
r masih harus diuji signifikansinya dengan membandingkannya dengan
tabel r. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel atau
nilai p < 0,05. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan
oleh peneliti (Sugiyono, 2014).

2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur sejauh mana alat ukur
yang digunakan dapat dipercaya. Uji realibilitas pada penelitian ini
menggunakan bantuan aplikasi SPSS dengan teknik uji alpha cronbach.
Teknik ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen
penelitian reliabel atau tidak. Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai
alpha cronbach lebih dari 0,60.

3.8. Uji Asumsi Klasik


Model regresi dapat dikatakan model yang baik dalam analisis regresi linier
berganda jika model tersebut dapat memenuhi beberapa asumsi yang disebut
asumsi klasik. Menurut Hidayat (2017) beberapa jenis asumsi klasik adalah
:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
apakah distribusi data penelitian mengikuti atau mendekati distribusi
normal. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan
mengunakan pendekatan Kolmogorov-smirov. Pengujian normalitas
data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi (p) Kolmogorov-
smirov dengan bantuan program SPSS. Kaidah yang digunakan dalam
uji normalitas data, yaitu jika nilai signifikansi (p) > 0,05 maka data
terdistribusi normal, dan jika nilai signifikansi (p) <0,05 maka data
tidak terdistribusi normal.
32

2. Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan
adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
yang sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebas.

Beberapa hal yang menyebabkan multikolinearitas, yaitu metode


pengumpulan data yang digunakan, adanya constraint pada model, atau
populasi yang dijadikan sampel. Multikolinearitas dapat dilihat dari
nilai tolerance dan lawannya serta nilai variance inflation factor (VIF).
Dua ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur
variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Nilai cut-off umumnya yang dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah tolerance <0,01 atau
sama dengan VIF > 10.

3. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan di mana dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan cara
informal maupun formal. Metode informal biasanya dilakukan dengan
melihat grafik plot dari nilai prediksi variabel independen (ZPRED)
dengan residualnya (SRESID). Variabel dinyatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas jika tidak terdapat pola yang jelas dan titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Cara formal
yang dapat dilakukan untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah
dengan metode korelasi spearman atau metode white. Model terdeteksi
heteroskedastisitas jika nilai Prob. Chi-Square> 0,5.
33

3.9. Metode Analisi Data


Data dalam penelitian ini analisis dengan metode analisis regresi linear
berganda. Analasis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh brand
ambassador (X1), kemudahan (X2) dan ulasan produk (X3) terhadap
keutusan pembelian (Y) dengan bantuan pogram SPSS. Model regresi yang
digunakan adalah (Sugiyono, 2014)
Y = bo + b1X1+ b2X2+ b3X3
Keterangan:
Y = Kepetusan Pembelian (Likert)
bo = Intersep
bi = Koefisien regresi (i = 1,2,3,..... n )
X1 = Brand Ambassador (Likert)
X2 = Kemudahan (Likert)
X3 = Ulasan Produk (Likert)

3.10. Uji Hipotesis


1. Uji F (simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama
variabel bebas secara signifikan terhadap variabel terikat. Jika Fhitung>
Ftabel maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas dapat menerangkan
variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel
maka variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel
terikatnya. Untuk lebih mudahnya dapat dengan melihat probalitasnya
dan membandingkannya dengan taraf kesalahan (X1,X2,X3) yang
digunakan yaitu 10 % atau 0,1. Jika probalitasnya < taraf kesalahan,
maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas dapat menerangkan
variabel terikatnya secara serentak, begitu pula sebaliknya.

2. Uji t (Parsial).
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
bebasnya secara sendiri-sendiri atau parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikatnya. Apabila thitung> ttebel maka dapat
dikatakan signifikan, yaitu terdapat pengaruh antara variabel bebas
yang diteliti dengan variabel terikatnya. Sebaliknya jika thitung< ttabel
34

maka dapat dikatakan tidak signifikan. Untuk mempermudah


perhitungan analisis data guna mendapatkan data yang akurat dan
meminimalkan kesalahan, pengolahan data dilakukan dengan bantuan
Software Statistical Program of Social Science (SPSS). Taraf kesalahan
yang digunakan yaitu 10 % atau 0,1.

3.11. Jadwal Penelitian


Jadwal penelitian dapat dilihat pda tabel 3.3

Tabel 3.3.
Jadwal Penelitian
Nov 2020 Des 2020 Jan 2021
No Keterangan M M M M M M M M M M M M
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Penyusunan Proposal
3 Seminar Proposal
4 Penelitian
5 Penyusunan Skripsi
6 Sidang Skripsi

Keterangan :

: Sudah dilaksanakan

: Akan dilaksanakan
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, S. S dan Sari, H. I. (2018). Hukum Bisnis : Penerapan Hukum Asuransi


Kerugian terhadap perlindungan Resiko E – Commerce Berbasis Portal
(Indonesian Edition). Jakarta: PT. Mandiri Nirizindo

Agus, H. (2012). Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Agustiyanti. (2021). Bos Tokopedia Ungkap Keuntungan BTS Blackpink Jadi


Brand Ambassador.
https://katadata.co.id/agustiyanti/digital/6145c93973df1/bos-tokopedia-
ungkap-keuntungan-bts-blackpink-jadi-brand-ambassador

Aladwani, A .M. (2002). The development of two tools for measuring the easiness
and usefulness of transactional Web sites. European Journal of
Information Systems, 11(3), 223-234.

Aziz. A. (2021). Alasan Jokowi Berlakukan PPKM Darurat Jawa Bali.


https://tirto.id/alasan-jokowi-berlakukan-ppkm-darurat-jawa-bali-pada-3-
20-juli-2021-ghnF.

Databoks. (2019). Indonesia Jadi Negara Dengan Pertumbuhan E-Commerce


Tercepat Di Dunia.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/04/25/indonesia-jadi-
negara-dengan-pertumbuhan-e-commerce-tercepat-di-dunia

Dewi N. N dan Nina, P.S. (2019). Pengaruh Kemudahan, Keamanan Dan


Pengalaman Pembelian Terhadap Keputusan Pembeliansecara
Onlinemenggunakan Aplikasi Shopee (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo). Jurnal Ilmu
Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi; ISSN: 2302 - 4747

Hair, et al. (2014). Perhitunan Sampel Penelitian. http://e-


journal.uajy.ac.id/12638/4/EM207923.pdf

Harmayani, dkk. (2020). E-commerce : Suatu Pengantar Bisnis Digital. Penerbit :


Yayasan Kita Menulis

Hidayat, A. (2017). Tutorial Uji Asumsi Klasik dengan Eviews.


http://www.konsultanstatistik.com/2009/03/uji-asumsi-klasik.html.

35
36

Igbraria, M. A. C. (2000). Computer Anxiety and Attitudes Towards


Microcomputer Use. Behaviour Inform. Tech. 9(3) 229-241.

Iprice. (2021). Map Of E-Commerce.


https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/

Ismoyo. (2021). Rasio Kewirausahaan Indonesia 3,47 Persen, Masih Kecil dan
Setara Vietnam. https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/07/22/rasio-
kewirausahaan-indonesia-347-persen-masih-kecil-dan-setara-vietnam.

Isna, T. D. (2021). Riset 7 Dari 10 Penjual di E-Commerce Ini Catat Kenaikan


Rerata Penjualan di Tengah Pandemi.
https://www.wartaekonomi.co.id/read333733/riset-7-dari-10-penjual-di-e-
commerce-ini-catat-kenaikan-rerata-penjualan-133-di-tengah-pandemi

Jelita, I. N. (2021). Gara-Gara Pandemi Coivid-19 Diperkirakan 30 Juta


https://mediaindonesia.com/ekonomi/433606/gara-gara-pandemi-covid-
19-diperkirakan-30-juta-umkm-bangkrut.

Jogiyanto , H. (2007). Sistem Teknologi Keperilakuan. Andi . Yogyakarta.

Pertiwi, W.K. (2020). Pandemi Covid 19 Uah Perilaku Belanja Orang Indonesia.
https://tekno.kompas.com/read/2020/12/03/16100097/pandemi-covid-19-
ubah-perilaku-belanja-orang-indonesia.

Peter , J. P dan Olson, J. C. (2013). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.


Edisi Kesembilan. Diterjemahkan oleh: Diah Tantri Dwiandani. Jakarta :
Salemba Empat

Kotler, P. dan Armstrong, G. (2004). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta:


Erlangga.

Mudiantono, S.P. R. (2016). Analisis Pengaruh Brand Ambassador , Kualitas


Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian. Diponegoro Journal Of
Management.

Mulyana, S. (2021). Pengaruh Harga dan Ulasan Produk Terhadap Keputusan


Pembelian Produk Fashion Secara Online Pada Shopee di Pekanbaru.
https://ejournal.kompetif.com/index.php/dayasaing/article/665
37

Rahawan, G dan Hidayat, R. 2020. Faktor yang mempengaruhi keputusan


pembelian pada pengguna tokopedia. JURNAL MANAJEMEN - VOL. 12
(2) 2020, 227-232

Ridho, R. 2014. Pengaruh Visibility, Creadibility, Attraction, Dan Power Artis


Sule Sebagai Brand Ambassador Iklan Kartu Prabayar As Terhadap
Brand Image Kartu Prabayar AS. Jurnal Fisip UIN Riau

Schiffman, L. G dan Kanuk, L. L. 2007. Perilaku Konsumen. Jakarta: Indeks.

Sugiyono. 2014. Statistik Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung. Alfabeta.

Sudjatmika, F.V. 2017. Pengaruh harga, Ulasan produk, kemudahan, dan


Kemanan terhadap Keputusan Pembelian secara Online di Tokopedia. Com.
Agora, Jurnal vol 5 nomor 1.

Turban, E. 2012. Electronic Commece : Managerial and Social Networks


Perspectives. 7th Edition.

WHO. 2021. How Is Covid-19 Transmitted.


https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-how-is-
covid-19-transmitted.

Anda mungkin juga menyukai