PE EKT@RNFOML SEBG
K MAN
MASALAH KETENA AAN
KATA PENGANTAR
Dengan semakin meningkatnya jumlah tenaga kerja di Indonesia,
penciptaan lapangan kerja menjadi isu yang sangat penting
dalam pembangunan sektor ketenagakerjaan. Upaya penciptaan
lapangan kerja telah dilakukan namun masih belum mencukupi.
Kondisi pasar kerja Indonesia menunjukkan sebagian besar dari
angkatan kerja bekerja pada lapangan kerja informal dengan
tingkat pendidikan dan keterampilan rendah. Dalam kaitan itu,
sektor informal justru terlihat cukup berperan dalam hal
penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Untuk itu, pada tahun 2009 di lingkungan Deputi Evaluasi Kinerja
Pembangunan, telah dilaksanakan kajian untuk melakukan
evaluasi atas masalah ketenagakerjaan khususnya yang terkait
dengan sektor informal. Laporan evaluasi tersebut berjudul Peran
Sektor Informal sebagai Katup Pengaman Masalah
Ketenagakerjaan. Diharapkan kajian ini dapat bermanfaat dan
menjadi masukan bagi kita semua khususnya dalam konteks
penyusunan kebijakan di masa yang akan datang
Kami mengharap masukan, saran, dan kritik yang membangun
untuk perbaikan dan penyempurnaan kajian ini. Akhirnya, terima
kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
hingga laporan kajian ini tersusun.
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA...............................................................99
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1
(unregulated), dan kebanyakan legal tetapi tidak terdaftar
(unregistered). Di Negara Sedang Berkembang, sekitar 30-70
persen populasi tenaga kerja di perkotaan bekerja di sektor
informal. Sektor informal memiliki karakteristik seperti jumlah
unit usaha yang banyak dalam skala kecil; kepemilikan oleh
individu atau keluarga, teknologi yang sederhana dan padat
tenaga kerja, tingkat pendidikan dan ketrampilan yang rendah,
akses ke lembaga keuangan daerah, produktivitas tenaga
kerja yang rendah dan tingkat upah yang juga relatif lebih
rendah dibandingkan sektor formal. Kebanyakan pekerja di
sektor informal perkotaan merupakan migran dari desa atau
daerah lain. Motivasi pekerja adalah memperoleh pendapatan
yang cukup untuk sekedar mempertahankan hidup (survival).
Mereka tinggal di pemukiman kumuh, dimana pelayanan
publik seperti listrik, air bersih, transportasi, kesehatan, dan
pendidikan yang sangat minim.
TINJAUAN LITERATUR
1. Daya Tahan
2. Padat Karya
4. Permodalan
Migrasi Desa-Kota
3.2. Metodologi
Dengan , ,
Sehingga,
Dan ,
Dimana:
Dimana:
: nilai sekarang (present value) dari pendapatan neto
antara kota dan desa sepanjang jangka waktu
perencanaan bermigrasi
: biaya migrasi
I : tingkat diskonto
n : lama waktu perencanaan migrasi
t : periode waktu bermigrasi, dan t = 0, 1, 2, 3,…., n
ANALISIS DESKRIPTIF
% 30
Laki-laki
Perempuan L+P
25
20
15
10
14
12
8
10
0
Sumber: BPS (2007), Sakernas Feruari 2006
% 35
<= SD
30SMP SMA
25Diploma +
20
15
10
6.1. Kesimpulan