PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memberikan kontribusi nyata yang cukup besar dari total pendapatan sektor
dari industri kuliner tersebut merupakan hasil dari aktivitas manusia yang
persen dari 8,2 juta unit industri kreatif merupakan unit industri yang
kontribusi terbanyak.
bahwa pada tahun 2018, sebanyak 70% pelaku UMKM bergerak pada bidang
teknologi dan era industri 4.0 yang bergerak semakin dinamis. Setiap pelaku
yang kian kompleks. Lebih lanjut, Siregar & Nasustion (2020) menyebutkan
Ezizwita & Sukma (2021) menyebutkan bahwa para pelaku UMKM sub
sektor kuliner tidak dapat bertahan dari dampak akibat pandemi COVID-19
adanya dampak dari pandemi COVID-19 dari sudut pandang positif, yaitu
ditempat, kini menjadi terbiasa untuk melakukan pesan antar pada berbagai
platform digital. Hal ini tentunya dapat dilihat sebagai sebuah peluah bagi
jangkauan konsumen yang lebih luas (Taufik, Masjono, Kurniawan, & Karno,
2020) serta kemudahan berkomunikasi dengan konsumen (Indriyani &
Kempa, 2022).
pelaku usaha baik secara umum maupun yang bergerak pada bidang kuliner
menjadi pesan antar melalui platform digital juga memiliki tantangan bagi
pelaku UMKM dalam segi pesaing. Persaingan produk tidak lagi terbatas
persaingan produk yang semakin ketat, salah satu upaya yang dapat dilakukan
bungkus sebagai suatu produk, kemasan yang unik menarik menjadi daya
tarik bagi konsumen (Kotler & Keller, 2009). Sedang menurut Makmun
Pada saat ini, “Packaging sells what it protects” (Kemasan menjual apa yang
dilindungi). Dengan kata lain, kemasan bukan lagi sebagai pelindung atau
wadah tetapi harus dapat meningkatkan potensi jual dari suatu produk yang
dikemasnya (Dian & Sucipto, 2021). Adanya hubungan yang kuat diantara
desain kemasan dan keputusan pembelian dikarenakan untuk menarik
pesaing.
untuk mencapai nilai terbaik (best value) dalam suatu proyek atau proses
yang paling tinggi menurut konsumen dan pelaku usaha produk kopi.
dalam bentuk rancangan kemasan baru yang memiliki nilai tertinggi menurut
dapat diperoleh dari kinerja tertinggi namun dengan biaya terendah. Sejalan
pengembangan pada kemasan suatu produk. Banyak fungsi lain yang dapat
lain perancangan produk baru (Jiang, Kwong, Liu & Ip, 2015; Gotzamani,
McKendry, Whitfield & Duffy, 2022). Menurut Relich, Nielsen & Gola
mereduksi biaya pada tahap awal perancangan. Lebih lanjut, Mahsunah &
bergerak pada sub sektor kuliner. Sate Taichan Senayan Yogyakarta berada di
Sleman. Produk utama dari UMKM ini adalah sate taichan yang merupakan
inovasi kuliner dari sate pada umumnya dan terkenal dikalangan mahasiswa
dan generasi muda karena dianggap sebagai makanan modern. Sate Taichan
adalah sebuah varian sate yang berisi daging ayam yang dibakar tanpa
baluran bumbu kacang atau kecap seperti sate pada umumnya (Hurdawaty &
Dewinda, 2017). Sate ini hanya disajikan dengan sambal dan perasan jeruk
nipis, sementara daging sate untuk sate taichan lazimnya berwarna putih
polos dan hanya dibumbui garam, jeruk nipis, dan sedikit cabai (Sania, 2022).
paper lunch, sedangkan pada menu lain menggunakan jenis kemasan ricebox
dan plastic cup kemasan minuman. Pemilihan jenis kemasan yang sesuai
menarik dan sudah meningkatkan nilai jual dari produknya. Namun, terdapat
kurang efektif dan kurang menjaga makanan yang terdapat didalam kemasan
terdapat celah yang relatif besar pada kemasan sehingga terdapat sejumlah
kecil makanan yang keluar dari kemasan Sate Taichan Senayan Yogyakarta
pada saat kurir pesan antar makanan sedang mengantarkan makanan kepada
kesehatan konsumen akibat potensi kontaminasi makanan dari celah yang ada
pada kemasan.
B. Identifikasi Masalah
yang bergerak pada sub sektor kuliner baik berupa penurunan omzet
3. Persaingan produk UMKM sub sektor kuliner tidak lagi terbatas pada
antar dengan platform digital membuat pelaku UMKM sub sektor kuliner
D. Rumusan Masalah
Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Engineering?
Senayan Yogyakarta?
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
dan memberikan laba yang lebih besar dengan kemasan produk yang
lebih murah.