Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEWIRAUSAHAAN

PEMBUATAN HAND SANITZER

DISUSUN OLEH :

Nama Kelompok 1:

1.Ridia Ana Mulisa ( PO7134221005 )

2. Kalyca ayu Azarine ( PO7134221015 )

3. Dea Aprillia ( PO7134221019 )

4. Diana Aprillia putri ( PO7134221023 )

5. Merinda Sari ( PO7134221043 )

DOSEN PENGAMPUH:HAMRIL DANI,AMAK,S.pd,M.Kes

PROGRAM STUDI

SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI

LABORATURIUM MEDIS

POLTEKES KEMENKES PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


A. Tujuan

1. Meningkatkan pemahaman/pengetahuan tentang banyaknya manfaat yang dikandung


lidah buaya dan buah jeruk nipis.

2. Agar masyarakat terhindar dari penyakit.

B. Dasar teori :

Hand Sanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki kemampuan


antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri (Retnosari dan
Isdiartuti, 2006). Menurut Diana (2012) terdapat dua hand sanitizer yaitu hand
sanitizer gel dan hand sanitizer spray. Hand sanitizer gel merupakan pembersih
tangan berbentuk gel yang berguna untuk membersihkan atau menghilangkan
kuman pada tangan, mengandung bahan aktif alkohol 60%. Hand sanitizer spray
merupakan pembersih tangan berbentuk spray untuk membersihkan atau
menghilangkan kuman pada tangan yang mengandung bahan aktif irgasan DP 300
: 0,1% dan alkohol 60%. Penelitian Diana (2012) menyatakan, hand sanitizer
yang berbentuk cair atau spray lebih efektif dibandingkan hand sanitizer gel
dalam menurunkan angka kuman pada tangan.
Banyak hand sanitizer yang berasal dari bahan alkohol atau etanol yang
dicampurkan bersama dengan bahan pengental, misal karbomer, gliserin, dan
menjadikannya serupa jelly, gel atau busa untuk mempermudah dalam
penggunaannya. Gel ini mulai populer digunakan karena penggunaanya mudah
dan praktis tanpa membutuhkan air dan sabun. Gel sanitasi ini menjadi alternatif
yang nyaman bagi masyarakat. (Hapsari, 2015)
Seiring perkembangan zaman, dikembangkan juga pembersih tangan non
alkohol, tetapi jika tangan dalam keadaan benar – benar kotor, baik oleh tanah,
udara, darah, ataupun lainya, mencuci tangan dengan air dan sabun lebih
disarankan karena gel hand sanitizer tidak dapat efektif membunuh kuman dan
membersihkan material organik lainnya. Alkohol banyak digunakan sebagai
antiseptik /desinfektan untuk desinfeksi permukaan kulit yang bersih, tetapi tidak
untuk kulit yang luka (Hapsari, 2015). Selain itu alkohol juga mempunyai sifat
iritasi pada kulit, mudah terbakar, dan juga meningkatkan infeksi virus pemicu
radang saluran pencernaan, karena itu muncul ide untuk memanfaatkan bahan
alami yang dapat mengurangi resiko munculnya penyakit gangguan pencernaan
(Cahyani, 2014)
Tanaman lidah buaya dipilih sebagai bahan aditif pada pembuatan hand sanitizer,
karena sifatnya yang melembutkan. Berdasarkan hasil penelitian dilaporkan bahwa lidah
buaya (Aloe vera L.) memiliki kandungan saponin, flavonoid, polifenol, serta tanin yang
mempunyai kemampuan untuk membersihkan dan bersifat antiseptik (Dewi, Khotimah, &
Liana, 2016). Tanaman ini mudah didapatkan dan ditanam, baik di pekarangan maupun di
sawah. Berdasar latar belakang ini, maka pembuatan hand sanitizer dengan penambahan
aditif dari bahan alami (lidah buaya) potensial untuk dikembangkan di kalangan masyarakat
Desa Harjowinangun, terutama karena sangat mudahnya dijumpai tanaman lidah buaya.

Menurut World Health Organization ( WHO ) ada beberapa tahapan cara menggunakan
handsanitizer yang benar
Gambar 1.1 cara penggunaan hand sanitizer

C. Alat dan bahan

Alat :

1. Pisau
2. Blender
3. Saringan
4. Botol spray
5. Gelas ukur
6. Pengaduk
7. mangkok

Bahan :

1. Alkohol 70 %
2. Tanaman lidah buaya
3. Buah Jeruk nipis

D. Cara kerja :

1. Pisahkan kulit luar Aloe Vera dengan menggunakan pisau untuk di ambil pelepahnya
2. Cuci pelepah lidah buaya dengan Air mengalir sebelum dihancurkan Menggunakan blender
yang bersih Hingga benar-benar halus
3. Siapkan alkohol 70 % dan ukur Menggunakan gelas ukur Sebanyak 50ml, lalu tuang ke
Wadah yang sudah disiapkan Untuk menyimpan cairan Antiseptiknya,
4. Campurkan lidah buaya yang Sudah di blender/dihaluskan diambil sekitar 4 ml, Lalu
tambahkan 10 tetes air Perasan jeruk nipis sebagai pengharum ke dalam mangkok dan aduk
Hingga merata.
5. Sebelum memasukkan ke dalam botol semprot pastikan sudah disaring terlebih dahulu
untuk memisahkan serat agar tidak ada endapan di dalam botol.
6. Masukkan ke dalam botol semprot secara perlahan.
7. Kemudian setelah semuanya Tercampur dengan rata, cairan ini Didiamkan selama 24 jam
agar Cairan yang sudah tercampur tidak Terkontaminasi oleh bakteri yang Ada didalam
wadah,
8. Setelah seharian didiamkan, hand Sanitizer bisa digunakan/dipakai.

E. Hasil dan pembahasan

Hasil pembuatan lidah buaya sebagai antiseptik pembersih tangan adalah kadar alkohol
yang dihasilkan menjadi 70,2% dan itu sudah efektif untuk membunuh kuman, bakteri,
virus,dan aman untuk kulit.Lidah buaya mempunyai sifat antiinflamasi dan anti-bakteri,
sehingga cocok untuk digunakan sebagai bahan pembersih permukaan kulit, seperti hand
sanitizer. Senyawa dalam lidah buaya tidak hanya bisa membersihkan tangan dari bakteri
dan virus, namun juga bisa membuat tangan jadi lebih lembab. Sedangkan beberapa
penelitian yang telah dilakukan membuktikan air perasan jeruk nipis yaitu staphylococcus
aureus, streptococcus mutans, salmonella thyposa. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur
senyawa kimia yang bermanfaat misalnya limonene, linalin asetat, fellandren dan
pembuatan sediaan untuk kesehatan pribadi dengan harga yang sangat terjangkau dan
bahan yang mudah didapat, serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena setelah
diolah bahan-bahan ini dapat menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai jual yang
cukup tinggi.
Gambar 1.2 dokumentasi

F. Kesimpulan

Hand sanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki kemampuan antibakteri dalam
menghambat hingga membunuh bakteri. bahan utama dalam pembuatannya adalah alcohol,
lalu aloevera, dan perasan air jeruk nipis. Adanya budi daya lidah buaya di desa ini dapat
dimanfaatkan dan diolah menjadi antiseptik yang dapat bermanfaat untuk
masyarakat,dengan potensi yang ada menjadi lebih bermanfaat dan memberi nilai tambah
bagi kehidupan masyatakat. Dengan begitu peningkatan kualitas hasil olahan ini dapat
dikatakan sangat membantu.

G. Saran

Dalam pembuat hand sanitizer harus dilakukan dengan teliti, dan harus mengetahui secara
spesifik takaran bahan yang akan digunakan. Lalu perlu memerhatikan essential yang bagus
dan yang cocok untuk digunakan. Dalam proses permbuatannya juga harus dilakukan
dengan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan yang tidak kita inginkan.

Daftar Pustaka :

Retno Ariadi Lusiana, Didik Setiyo Widodo, Linda Suyanti, Gunawan, dan Abdul Haris.
(2020). JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TABIKPUN. Departemen
Kimia, FSM, Universitas Diponegoro, Semarang
Maria yunita apriyati. (2021). Pemberdayaan masyarakan desa renon melalui pembuatan
hand sanitizer organik di tengah pandemi covid-19. Fakultas ekonomi dan bisnis
manajemen universitas pendidikan nasional, Denpasar

Anda mungkin juga menyukai