Latar Belakang :
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam
pencegahan dan pengontrolan infeksi. Mencuci tangan merupakan proses
pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua belah tangan dengan
memakai sabun dan air. Tujuan mencuci tangan adalah untuk meghilangkan
kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah
mikroorganisme. Diare biasanya kuman ditransmisikan dari tangan yang tidak
bersih ke makanan. Hal ini bisa dicegah dengan selalu mencuci tangan setelah
menggunakan toilet dan sebelum menyiapkan makanan. Mencuci tangan juga
dapat menghilangkan sejumlah besar virus yang menjadi berbagi penyakit,
terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas
seperti influenza.
Tujuan:
Untuk mengetahui keefektifan sabun dalam membersikan kotoran
Untuk mengetahui nilai ekonomis pembuatan hand soap sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai produk industri rumah tangga
Untuk mengajarkan kepada masyarakat bagaimana cara pembuatan sabun
cuci tangan dimana hand soap dapat di produksi sendiri dengan mudah
dirumah
Timbangan
Panci
Kompor
Sendok
Botol kosong
Bahan :
Prosedur Kerja:
1) Semua bahan ditimbang sesuai dengan kebutuhan.
2) Panci yang berisi air dipanaskan, jika sudah mendidih tambahkan gliserin.
Aduk hingga homogen larutan tersebut hingga rata.
3) Jika sudah sudah tercampur rata, angkat dan sisihkan.
4) Setelah itu panaskan minyak kelapa dan minyak zaitun, setelah mendidih
lalu masukkan KOH sedikit demi sedikit aduk sampai merata.
5) Lalu masukkan larutan gliserin yang sudah bercampur air tersebut dengan
larutan minyak tadi yang sudah dipanaskan, aduk sampai homogen.
6) Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk.
7) Lalu angkat bahan yang telah dilarutkan dan diamkan disuhu ruangan.
8) Setelah dingin masukkan ekstrak jeruk nipis, aduk hingga tercampur semua.
9) Lalu masukkan sabun cair ke dalam botol kosong, lalu sabun cair siap
digunakan.
Penyimpanan sabun cair dalam botol tertutup rapat dan terhindar dari sinar
matahari juga dapat mempengaruhi kestabilan sediaan sabun cair.
Penutup:
Minyak atsiri jeruk nipis setelah diformulasikan dalam bentuk sediaan sabun cair
memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus.