Anda di halaman 1dari 12

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
SOSIALISASI CUCI TANGAN PAKAI SABUN

Mengapa Kita Perlu Mencuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)?

Ada banyak penyakit yang bisa hinggap di dalam tubuh kita bila kita sering lalai
mencuci tangan. Mulai dari bisul, jerawat, tifus, jamur, polio, disentri, diare, kolera,
cacingan, hepatitis A, SARS, flu burung, hingga Covid19. Penyakit-penyakit ini
dengan mudah memasuki tubuh lewat tangan yang tercemar oleh kuman, virus,
atau parasit. Apakah itu saat memegang buku, memijit nomer telepon, bersalaman,
memegang uang, atau barang apa saja. Dari tangan yang tercemar, kuman masuk
ke mulut lewat makanan yang kita pegang. Tak terhitung berapa jumlah kuman
yang ikut dan secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan
makanan tersebut. Kuman yang tentu saja akan menimbulkan berbagai penyakit.
Jadi tangan menjadi jembatan tersebarnya kuman dari kotoran atau tinja ke mulut.

Mencuci tangan dengan sabut dapat lebih membersihkan kotoran maupun kuman
dari tangan. Beberapa sabun di pasaran juga telah ditambahkan zat yang bersifat
antiseptik dan dapat membunuh bakteri penyebab penyakit.

Apa Saja Tujuan Cuci Tangan?

Mencuci tangan merupakan satu cara untuk menghindari masuknya kuman


kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan:

1. Supaya tangan bersih


2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh

Apa Saja Manfaat Cuci Tangan?

1. Mencuci tangan bisa mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare


dan flu burung. Jadi wajar kalau mencuci tangan itu dijadikan sebagai
kebiasaan.
2. Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun ini merupakan satu hal penting untuk
menghalangi terjadinya infeksi.
• 80% penyakit infeksi umum bisa dicegah dengan cuci tangan yang
benar
• 45% penyakit infeksi berat dapat dicegah dengan cuci tangan yang
benar
• Dapat mencegah penyebaran berbagai penyakit, mengurangi bakteri
terkontaminasi dan mengurangi penyakit yg ditularkan melalui makanan.
• Perilaku CTPS dilaporkan dapat menurunkan kasus diare sebanyak (42-
47%).
• CTPS adalah cara sederhana utk tetap sehat, cuci tangan tidak
memerlukan banyak waktu tetapi sangat penting mencegah penyakit !

Kapan Harus Melakukan CTPS?

Beberapa waktu yang harus melakukan CTPS adalah:

1. Sebelum dan sesudah makan untuk menghindari masuknya kuman kedalam


tubuh saat kita makan.
2. Setelah buang air besar besar, karena kemungkinan kotoran masih tertempel
di tangan, sehingga diharuskan untuk mencuci tangan.
3. Setelah bermain kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang
kotor.Seperti tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam
tanah, jadi selesai bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah
hilang dan tidak menempel ditangan.
4. Bagi adik-adik mencuci tangan ini juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah
belajar, sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah melakukan kegiatan
yang lain.
Bagaimana Langkah-Langkah CTPS yang benar?

1. Basahi tangan dengan air bersih dan letakkan sabun di telapak tangan dan
gosok telapak tangan

2. Gosok kedua punggung tangan

3. Gosok sela-sela jari tangan


4. Kaitkan tangan dan gosok ruas jari bergantian

5. Gosok kedua ibu jari bergantian

6. Gosok kedua ujung jari bergantian


7. Gosok kedua pergelangan tangan bergantian

8. Bilas dengan air bersih dan keringkan dengan lap, tissue, atau dianginkan
Pembuatan Sabun Herbal

Definisi Sabun

Sabun merupakan bahan pencuci/ penghilang kotoran yang dibuat


dengan reaksi kimia antara basa natrium atau kalium dengan asam
lemak dari minyak nabati atau hewani. Sabun merupakan garam
alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan dihidrolisis parsial
oleh air. Oleh karena itu larutan sabun dalam air bersifat basa. Jika
larutan sabun dalam air diaduk, maka akan menghasilkan buih.
Sabun memiliki sifat membersihkan. Sifat ini disebabkan proses
kimia koloid, sabun (garam natrium dari asam lemak). Digunakan
untuk mencuci k otoran yang bersifat polar maupun non polar,
karena sabun memiliki gugus polar dan non polar. Bahan pembersih
dari sabun yang bersifat non polar contohnya ialah minyak yang
bersifat hidrofobik yang akan memisahkan kotoran yang bersifat non
polar. Sedangkan bahan yang bersifat polar seperti larutan dalam air
yang bersifat hidrofilik akan memisahkan kotoran yang bersifat polar.

Cara kerja Sabun

Sabun didalam air menghasilkan busa yang akan menurunkan


tegangan permukaan sehingga kain menjadi bersih dan meresap
lebih cepat ke permukaan. Molekul sabun akan mengelilingi kotoran
dengan ekornya dan mengikat molekul kotoran. Proses ini disebut
dengan emulsifikasi karena antara molekul kotoran dan molekul
sabun membentuk suatu emulsi. Sedangkan bagian kepala molekul
sabun didalam air pada saat pembilasan menarik molekul kotoran
keluar dari kain sehingga kain menjadi bersih.

Jenis- Jenis Sabun

Berdasarkan fungsinya, sabun digolongkan menjadi sabun mandi


(kesehatan atau kecantikan) dan sabun cuci. Sedangkan
berdasarkan konsistensinya sabun di kategorikan menjadi sabun
cair, sabun padat (batangan) diantaranya :

a. Sabun Opaque (sabun tidak transparan)


b. Sabun translucent (sabun antara opaque dan transparan)
c. Sabun transparan (tembus cahaya)
d. Sabun cold-made (mempunyai busa yang baik di air
sadah/mengandung garam)
Pada sabun cair, beberapa bahan yang digunakan antara lain ialah
KOH sebagai bahan alkalinya. Sabun cair memiliki kelebihan yaitu
dapat menampung lebih banyak pewangi dibandingkan dengan
sumber lemak (minyak) yang berfungsi sebagai pelembab. Sabun
cair lebih praktis dan higienis untuk penyimpanan. Sabun cair dapat
dibuat dengan mereaksikan bahan-bahan deterjen, larutan alkali
dengan minyak yang tidak mengandung asam lemak, strearat, dan
palmitat. Atau, sabun cair dapat dibuat dengan mencairkan sabun
padat.
Sedangkan pada sabun padat, formulasi lebih ringan dan memiliki
busa yang lembut, dan mudah larut karena mempunyai sifat sulit
mengering. Sabun dianggap relatif menarik karena dapat dibentuk
sesuai dengan selera.

Gambar 1. Sabun Batang Transparan


Bahan Pembuatan Sabun Padat

Beberapa bahan yang diperlukan dalam membuat sabun padat


transparan antara lain :

1. Asam stearat 350 g


2. Minyak Zaitun 150 ml
3. Gliserin 650 ml
4. Minyak Sereh Wangi 30 ml
5. NaOH 300 g/ L air (300 g dalam 700 ml Aquadest)
6. Gula putih 375 g
7. Asam sitrat 150 g
8. Garam 10 g
9. Alkohol 70% 750 ml
10. Minyak jarak 500 ml
11. Minyak kelapa 500 ml
12. Aquadest 225 ml

Peralatan yang digunakan

1. Panci Stainless
2. Gelas ukur
3. Timbangan
4. Pengaduk
5. Wadah kaca / Toples
6. Box plastik
7. Cetakan
Cara pembuatan Sabun Tranparan

Membuat larutan A:

Melarutkan 300 g NaOH dengan 700 ml air dalam wadah kaca,


diaduk hingga mencair dan rata semua. Penambahan Air dan NaOH
akan menyebabkan panas. Setelah itu dimasukkan 375 g gula,
diaduk hingga merata.

Membuat larutan B :

Melarutkan 150 g asam sitrat dengan 225 ml air. Serta tambahkan


garam 10 gr.

Membuat larutan C :

Memanaskan 350 g asam stearat dalam panci stainless


menggunakan api kecil hingga mencair sempurna. Lalu masukkan
minyak sawit / minyak kelapa dan minyak jarak dan diaduk hingga
homogen.

Setelah larutan C terbentuk, larutan tersebut ditambahkan dengan


zaitun, gliserin, larutan A, dan larutan B kedalam larutan C dan
diaduk hingga homogen. Setelah homogen matikan api dan
masukkan alkohol. Selanjutnya aduk hingga homogen. Setelah itu
masukkan kedalam wadah / box dan didiamkan selama 24 jam.
Gambar 2. Langkah - Langkah Pembuatan Sabun Batang
Transparan
MODUL
SOSIALISASI CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DAN PELATIHAN PEMBUATAN SABUN

Anda mungkin juga menyukai