Anda di halaman 1dari 17

Ide Kreatif

Sabun Batang
Heti “Otty” Hernawati
Nama : Heti Hernawati
Profil
Panggilan : Otty
Profesi :
Narasumber & Pengajar UMKM
Cake Decorator
Pemilik Bunbun’s Kitchen

Pengalaman :
2005 - PT Wyeth Indonesia
2007 - Medical Represntative SHP (Kalbe Nutrisional)
2010 - TP Supervisor (Unilever Indonesia)
2016 - Pemilik Bunbun’s Kitchen
2019 - Pengajar Baking di Jabar Preneur
Mengajar private class Cake Decorating
25 Besar Healthy Preneur Ladang 5
Ketua Komunitas Baking di Bogor
2022 - Narasumber Pengolahan Pangan Lokal di Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah.
Pengajar Teknologi Pegolahan Pangan di Jakpreneur di Jakarta Pusat, DKI Jakarta
Narasumber Pelatihan Penumbuhan Wirausaha Industri Baru Suku Dinas PPKUKM Jakarta Pusat
2023 - Pengajar Pengolahan Ikan di Moilong Kab. Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah
Narasumber Pelatihan Penumbuhan Wirausaha Industri Baru Suku Dinas PPKUKM Jakarta Timur
Definisi
Sabun merupakan salah satu produk yang digunakan sebagai pembersih dengan
bantuan media air. Secara umum sabun berbentuk padatan (batang) dan ada juga
dalam bentuk cair.

Sabun merupakan campuran minyak atau lemak (nabati, seperti minyak zaitun
atau hewani, seperti lemak kambing) dengan alkali atau basa (seperti natrium atau
kalium hidroksida) melalui suatu proses yang disebut dengan saponifikasi. Lemak
akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara
tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran
tumbuhan seperti arang kayu.
Fakta
Sabun Pertama Dalam Sejarah Sudah Ada Sejak
2800 SM

Dilansir dari website resmi America Cleaning Institute,


sabun batang pertama kali dibuat melalui pencampuran
lemak dan abu pada zaman Babylon kuno (2800 SM).
Kemudian, pada tahun 1500 SM, bangsa mesir diketahui
membuat sabun dari campuran minyak hewan dan sayur
sayuran, serta garam alkali untuk membersihkan kulit.
Kebiasaan menggunakan sabun ini semakin menyebar luas,
terutama pada abad ke-17 di Eropa setelah semakin
banyaknya produsen sabun yang berdiri.
Hingga saat ini, sabun tetap menjadi andalan untuk
menjaga kebersihan tubuh dan telah tersedia dalam
berbagai jenis varian.
Fakta
Sabun Batang Paling Ramah Lingkungan

Berbeda dengan sabun cair ataupun bubuk, sabun batang


pada umumnya dibungkus dengan bahan kertas dan bukan
plastik. Hal ini akan sangat membantu mengurangi limbah
plastik di lingkungan.
Selain itu, kebanyakan sabun batang juga menghasilkan
limbah deterjen yang lebih ramah lingkungan karena
mengandung lebih sedikit bahan kimia (contoh: Sodium
Laurecyl Sulphate/ SLS) dibanding jenis sabun lainnya.
Fakta
Manfaatnya Bisa Langsung Dirasakan

Banyak sabun batang yang terbuat dari bahan alami


memasukkan langsung bahannya dalam bentuk padatan.
Jadi, tidak mengherankan kalau Kamu menemukan buah
atau kacang-kacangan di dalam sabun batang.
Apabila Kamu ingin membersihkan kulit secara lebih alami
dan manfaat yang lebih, penggunaan sabun batang tentu
sangat dianjurkan. Berbeda dengan sabun cair yang
bahannya sudah diproses terlebih dahulu sehingga
efektivitasnya berkurang.
Fakta
Ternyata Tidak Bisa Menularkan Penyakit

Banyak anggapan bahwa sabun batang beresiko


menularkan penyakit dan kuman kepada orang lain.
Padahal menurut penelitian dari Centers for Disease Control
and Prevention, sabun batang terbukti tidak menularkan
penyakit dari satu orang ke orang lainnya.
Para peneliti menyuntikkan bakteri Eschericia coli dan
Pseudomonas ke sabung batang, kemudian meminta
sejumlah partisipan untuk mencuci tangan dengan sabun
tersebut. Hasilnya, tidak ditemukan bakteri serupa di
tangan partisipan. Hal ini menegaskan bahwa sabun
batang juga baik untuk melindungi diri dari infeksi.
Jenis-Jenis Sabun Berdasarkan Wujud Fisik
Sabun Batang
Sabun batang disebut juga dengan sebut padat. Masyarakat Indonesia lebih banyak mengunakan
jenis sabun batang untuk mandi sehari-hari. Sabun batang dihasilkan reaksi penyabunan antara
minyak dan NaOH

Sabun Cair
Sabun cair adalah jenis sabun yang dihasilkan reaksi saponifikasi antara minyak dan KOH. Sabun cair
lebih banyak dijumpai di area publik seperti rumah sakit, rumah makan atau restoran, kafe, dan
perkantoran. Beberapa perusahaan sabun memproduksi sabun cair dengan varian khusus, misalnya
sabun untuk cuci piring, cuci tangan dan sabun khusus untuk anak-anak

Krim & Gel


Sabun berbentuk krim atau gel biasanya digunakan untuk mencuci peralatan dapur. Masyarakat
mengenalnya sebagai sabun colek untuk mencuci pakaian. Teksturnya berupa pasta kental.
Perkembangan jenis sabun menjadikan sabun ini tidak populer untuk mencuci wajah

Serbuk
Sabun dengan bentuk serbuk sebenarnya merupakan varian dari jenis sabun padat. Hanya saja
ukurannya yang lebih kecil. Masyarakat mengenal jenis sabun ini sebagai deterjen. Kandungan bahan
aktif permukaan dalam deterjen menjadikan jenis sabun ini banyak digunakan untuk mencuci pakaian.
Kandungan asam benzene sulfonat (ABS) merupakan adalah salah satu bahan baku/dasar untuk
membuat deterjen
Jenis-Jenis Sabun Berdasarkan Fungsi Bahan
Sabun Alami (Natural Soap)
Sabun alami adalah sabun yang komponen terbesanya berupa bahan alami. Namun demikian, jika
reaksi saponifikasi digunakan maka pasti menggunakan bahan kimia alkali seperti NaOH atau KOH.
Hanya saja proporsinya yang dibuat lebih kecil sehingga bisa diklaim sebagai sabun alami

Sabun Scrub
Scrub yang memiliki tekstur kasar bisa dimasukkan dalam pembuatan sabun mandi. Dengan sabun
yang mengandung scrub, maka pengelupasan sel kulit mati dan kotoran yang menempel menjadi lebih
mudah. Sebaiknya anda jangan terlalu sering menggunakan scrub karena dapat mengakibatkan kulit
menjadi kering berlebihan

Sabun Jerawat (Acne Soap)


Sesuai dengan namanya, sabun jerawat dibuat dengan kandungan bahan aktif yang dapat
menetralisir jerawat. Sabun transparan yang kaya alkohol dan gliserin dapat menjadi pilihan untuk
mengatasi masalah jerawat di wajah

Sabun Busa (Foam Soap)


Jika anda sering berendam untuk relaksasi, maka anda memerlukan sabun busa. Sabun jenis ini
diperkaya dengan foam agent dalam formulanya sehingga pada saat diaplikasikan akan membentuk
busa yang banyak
Cara Membuat
Sabun Alami
Sabun Alami (Natural Soap)
Salah satu yang sekarang makin populer adalah sabun mandi natural. Apalagi, tak
jarang dalam bahan pembuat sabun mandi terkandung deterjen yang sebenarnya tidak
cocok untuk tubuh manusia.

Yang paling sederhana, sabun mandi natural bisa dibuat dengan memakai lima jenis
minyak yang sangat bermanfaat untuk kulit, antara lain minyak zaitun, minyak kedelai,
minyak kelapa, minyak sawit dan minyak castor, plus sedikit beeswax alias lilin madu.
Untuk aromanya ditambahkan vanilla fragrance, atau lavender atau mint bisa jadi
pilihan.

Sabun natural juga mengandung gliserin alami yang sangat bermanfaat untuk menjaga
kelembapan dan mencegah kulit jadi kering. Jadinya, tak lagi wajib pakai body lotion,
karena dengan memakai sabun mandi natural bisa menjamin kulit tetap lembap
sepanjang hari.
Sabun Alami (Natural Soap)

Bahan:

142 gr Minyak Kelapa


142 gr Minyak Sawit
452 gr Minyak Zaitun
102 gr NaOH
240 gr Air
20 gr Pewangi
Cara Membuat
Campur NaOH dengan air, caranya adalah memasukkan NaOH ke dalam air,
bukan sebaliknya. Cara ini wajib ditaati, mengingat NaOH adalah bahan kimia
yang reaktif. Panaskan sejenak larutan sampai suhunya mencapai sekitar 45
derajat celcius, atau setengah mendidih, dengan menggunakan panci stainless
steel. Ingat, jangan yang berbahan aluminium atau seng, karena alumunium
mudah kerosif jika terkena larutan NaOH.
Lalu, ketika larutannya sudah mencapai suhu 45 derajat celcius, panaskan
minyak sebentar pada panci terpisah dan jaga agar suhu minyak dan larutan
NaOH sama yaitu 45 derajat celcius.
Setelah itu, masukkan larutan NaOH ke dalam
minyak, aduk rata sampai teksturnya jadi kental.
Kalau kamu merasa terlalu lama mengaduk manual,
coba pakai bantuan hand blender, sehingga hanya
butuh waktu 30 detik saja. Dan ketika sabun sudah
mulai mengental, tambahkan pewangi, pewarna, atau
ekstrak tanaman.
Setelah semua tercampur rata, tuang adonan sabun ke
dalam cetakan yang telah dialasi plastik atau kertas lilin.
Bisa pilih beragam kemasan jadi cetakannya. Mulai dari
kotak bekas permen, atau cetakan kue dan es yang
menggemaskan. Yang penting, proses harus dialasi
plastik atau kertas lilin agar sabun tidak lengket di
wadah cetakan.
Tutup bagian atas dengan plastik, tutup permukaannya
dengan kain yang tebal.

Diamkan selama 24 jam agar proses saponifikasi


/proses menjadi sabun benar-benar sempurna.
Keluarkan sabun dari cetakan dan potong-potong
sesuai selera. Baru setelah itu keringkan sabun di
tempat yang cukup ventilasi selama 4 – 6 minggu. Voila!
Sabun pun siap dipakai.
Menurut The Green Living Expert

“Sabun alami membuat kulit tetap terlindungi. Sabun


alami tidak membuat kulit iritasi, atau kemerahan,
terutama bagi kulit yang sensitif, bahkan bahan
alam dalam sabun alami dapat memperbaiki kulit
yang mengalami masalah tersebut”
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai