Anda di halaman 1dari 13

Apa sih itu Sabun?

Kalau dari sudut pandang yang sedikit ilmiah sabun itu merupakan campuran
dari asam lemak dan alkali yang melalui proses saponfikasi. Apa lagi itu
saponifikasi? asam lemak? alkali? Tenang itu cuma nama ilmiahnya saja! Saya
jelaskan secara mudahnya.

Asam lemak atau dalam bahasa inggrisnya fatty acid merupakan penyusun
utama minyak nabati (wiki). Contoh asam lemak yang biasa ditemui sehari-hari
yaitu minyak goreng, seperti: minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak
zaitun, dsb.
Alkali merupakan suatu zat basa yang larut dalam air, alkali biasanya memiliki
pH lebih dari 7. Contoh alkali yang biasa digunakan dalam pembuatan sabun
natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH).

Sedangkan untuk saponifikasi merupakan suatu proses dimana asam lemak


direaksikan dengan natrium atau kalium hidroksida untuk menghasilkan
garam asam lemak atau sabun dan gliserol atau gliserin.

Ketika menggunakan NaOH maka akan menghasilkan sabun


padat/keras/batang. Jika menggunakan KOH maka akan menghasilkan sabun
lembut, dilarutkan ke dalam air menjadi sabun cair.

Jadi secara mudahnya Minyak + Alkali = Sabun + Gliserin. Kita tidak bisa
melepaskan alkali dalam pembuatan sabun. Sealami apapun suatu sabun pasti
tetap menggunakan alkali.
Kenapa sih Harus Membuat Sabun
Sendiri?
Nah sekarang kenapa sih repot-repot bikin sabun sendiri? Jadi kita kan sudah
tahu apa itu sabun, dasarnya minyak + alkali = sabun + gliserin. Biasanya
sabun-sabun yang ada di pasaran atau sabun komersial pada umumnya
mereka memisah gliserin yang dihasilkan dari proses pembuatan sabun.

Kenapa sih kok dipisah?

Gliserin merupakan komoditas yang cukup mahal $_$. Gliserin ini berfungsi
untuk menjaga kelembaban atau humektan. Biasanya gliserin digunakan
hampir di seluruh produk perawatan kulit seperti lotion, moisturizer, pasta
gigi, dsb.

Sabun konvensional bukan benar-benar sabun!

Biasanya sabun konvensional merupakan campuran kompleks dari bahan-


bahan detergen seperti sodium lauryl sulfate, sodium laureth sulfate, dsb.
Menurut bbc, bahan-bahan tersebut merupakan bahan yang dapat membuat
kulitmu menjadi kering.
Bahan tersebut juga biasanya digunakan untuk pembuatan sabun cuci piring,
pakaian, kendaraan, dsb.

Wah masa kulit disamain kaya baju dan piring?!

Kalau kamu bikin sabun sendiri kamu bisa mengontrol apa yang ada di dalam
sabun. Selain itu kamu juga bisa menambahkan bahan-bahan alami yang
bermanfaat untuk kulitmu seperti: vitamin, buah-buahan, susu, biji-bijian, dsb.
Kamu juga bisa mengkreasikan sabunmu menjadi warna-warni atau bentuk
yang kamu inginkan.

Bisa menjadi hobi barumu juga, karena seru dan menyenangkan.


3 Metode Dasar Untuk Membuat Sabun
Mandi
Metode membuat sabun mandi sebenarnya bermacam-macam. Kita akan
membahas beberapa teknik sederhana yang mudah dilakukan di rumah.
Perbedaan teknik tersebut hanya masalah suhu yang digunakan saja.

1. Metode Cold Process (CP)


Metode ini merupakan yang cukup sederhana dan mudah. Kenapa dinamakan
cold process? Karena cold dalam bahasa indonesia berarti dingin sehingga
tidak membutuhkan suhu yang tinggi.

Pencampuran minyak dengan alkali dilakukan saat temperatur keduanya


berada pada suhu 32 – 35 derajat celsius. Kemudian dilakukan pengadukan
hingga tercampur sempurna (trace) dan mengental.

Setelah itu campuran tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan memasuki


fase curing. Biasanya memakan waktu kurang lebih 2 – 4 minggu untuk benar-
benar siap digunakan dan proses saponifikasi sudah selesai. Dengan
menggunakan metode ini menghasilkan sabun dengan tekstur yang halus.

Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process hanya berupa sabun batang.

2. Metode Hot Process (HP)


Metode hot process merupakan variasi dari metode cold process. Pada saat
campuran sudah sempurna dan mengental, campuran tidak langsung
dimasukkan ke cetakan. Tetapi dipanaskan terlebih dahulu untuk memaksa
proses saponifikasi. Biasanya memakan waktu 1-3 jam untuk memanaskan.

Kelebihan dari metode ini yaitu sabun sudah aman untuk langsung digunakan.
Fase curing tidak berlangsung lama hanya sekitar 1 – 2 minggu. Menghasilkan
sabun yang memiliki tekstur agak kasar.
Untuk menghasilkan sabun cair, sabun padat transparan dan sabun cream
biasanya menggunakan metode hot process.

3. Metode Melt & Pour (MP)


Melt and pour merupakan metode yang paling mudah.

Metode ini merupakan cara membuat sabun mandi tanpa bahan kimia. Hanya
menggunakan soap base atau sabun yang hampir jadi, kemudian dilelehkan
dan dicampur dengan bahan-bahan tambahan seperti pewangi, pewarna, dll.
Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan. Selesai!

Daftar Istilah dalam Pembuatan Sabun


Mandi
Sebelum memulai membuat sabun sendiri, kamu mungkin tidak familiar
dengan beberapa istilah yang banyak muncul. Berikut merupakan daftar istilah
yang sering digunakan dalam pembuatan sabun.

 Saponifikasi – Proses kimia yang terjadi saat mereaksikan atau


mencampur alkali dengan minyak. Proses kimia tersebut menghasilkan
sabun dan gliserin.
 Sap Value – Merupakan nilai saponifikasi yaitu jumlah alkali yang
dibutuhkan untuk mengubah minyak menjadi sabun. Tiap minyak
memiliki nilai saponifikasi yang berbeda-beda. Dalam pembuatan sabun
kamu harus mengetahui nilai saponifikasi tiap minyak.
 Trace – Trace merupakan fase awal dari saponifikasi. Saat awal
pencampuran antara minyak dengan larutan alkali dilakukan
pengadukan. Pengadukan yang terus menerus ini membuat campuran
yang awalnya cair dan terpisah, menjadi semakin mengental dan
tercampur sempurna.
 Curing – Merupakan fase waktu tunggu setelah sabun menjadi padat,
memakan waktu kurang lebih 2 – 4 minggu. Sabun yang baru dibuat,
biasanya proses saponifikasi masih belum selesai sehingga masih ada
kandungan alkali bebasnya. Untuk menguji apakah masih mengandung
alkali bebas dilakukan tes pH. Pada saat ini juga air yang terkandung
dalam sabun akan ikut menguap dan akan menghasilkan sabun yang
keras dan lembut di kulit.

Safety Gear
Saat membuat sabun mandi kamu harus memperhatikan keamanan dan selalu
hati-hati. Membuat sabun mandi sendiri tidak terlepas dari penggunaan alkali.

Alkali merupakan bahan kimia berbahaya yang bersifat korosif. Jika terkena
kulit bisa membuat kulit terbakar. Saat membuat sabun lebih baik tidak
melibatkan anak-anak.

 Pelindung Mata. Larutan alkali sangat berbahaya jika terkena mata.


Maka dari itu kita harus selalu menjaga keamanan dengan
menggunakan pelindung mata. Bisa berupa google ataupun kacamata
bening yang bisa melindungi bagian mata kamu, atau bisa juga
pelindung full face.
 Sarung Tangan. Untuk melindungi tangan kamu yang akan
bersinggungan dengan larutan alkali dan sabun yang masih mentah.
Bisa dengan menggunakan sarung tangan plastik yang melindungi area
telapak tangan. Atau jika dirasa kurang bisa menggunakan sarung
tangan industri yang melindungi hingga ujung siku.
 Selalu gunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, atau
menggunakan jas laboratorium. Untuk menghindari kulit dari cipratan
larutan alkali yang digunakan.
Alat Untuk Membuat Sabun Mandi

Alat Untuk Membuat Sabun


Mandi
1. Wadah atau Panci
Selalu gunakan panci yang terbuat dari stainless steel. Kenapa harus stainless
steel? Karena panci berbahan aluminium, besi, timah akan menyebabkan
reaksi berbahaya jika bersinggungan dengan larutan alkali. Jangan dicoba!
Reaksinya bisa sangat beracun. Bisa juga menggunakan gelas ukur pyrex atau
sejenisnya dan wadah dari plastik yang agak tebal. Kamu membutuhkan dua
wadah/panci, satu untuk tempat larutan alkali dan satunya lagi untuk tempat
minyak sekaligus meraksikan sabun.

2. Stick Blender atau Hand Whisker


Jika pengadukan dilakukan dengan hand whisker maka bisa memakan waktu
hingga satu jam. Untuk mempersingkat waktu pengadukan gunakan stick
blender, hanya memakan waktu kurang lebih 5 – 10 menit. Selalu gunakan
yang terbuat dari stainless steel!

3. Spatula Karet atau Plastik


Untuk memastikan semua sabun masuk ke dalam cetakan.
4. Timbangan Digital
Cara paling baik untuk mengukur bahan untuk membuat sabun adalah
dengan mengukur beratnya (g, kg, ons, pound, dll).

Mengukur dengan volume (ml, liter, cc, dll) sering tidak akurat. Ketidak
akuratan dalam mengukur bahan dapat membuat komposisi sabun menjadi
tidak baik, seperti terlalu banyak minyak, terlalu banyak alkali (over alkalized).

Maka kamu membutuhkan sebuah timbangan yang baik. Usahakan


menggunakan timbangan digital, karena kamu membutuhkan akurasi dan
operasi yang mudah.

5. Cetakan
Kamu bisa membuat cetakan dasar dari kardus dilapisi dengan plastik. Bisa
menggunakan cetakan kayu jika ingin membuat sabun dalam jumlah yang
besar. Jangan menggunakan cetakan dengan alas aluminium, seperti wadah
bekas susu cair atau pringles.

Bahan Untuk Membuat Sabun Mandi


Bahan utama pembuatan sabun mandi antara lain minyak, alkali, dan air.

Ada berbagai macam minyak yang tersedia untuk pembuatan sabun.


Mengetahui karakteristik setiap minyak kamu bisa menentukan kombinasi
mana yang paling baik untuk kulitmu. Penggunaan minyak disini kami berikan
hanya sebagai panduan awal saja.

Untuk lebih detail kamu bisa membaca artikel kami tentang berbagai macam
bahan pembuat sabun yang bisa digunakan.
1. Minyak
 Kelapa (Coconut Oil), memberikan busa yang melimpah pada sabun
mandi dan juga berkontribusi terhadap kekerasan sabun batang.
 Kelapa Sawit (Palm Oil), merupakan minyak utama dalam pembuatan
sabun, mayoritas sabun konvensional menggunakan minyak kelapa
sawit. Minyak kelapa sawit memberikan kekerasan pada sabun mandi
dan mempercepat proses saponifikasi.
 Zaitun (Olive Oil), merupakan minyak yang penting dalam sabun karena
memberikan kelembutan pada kulit dan memberikan efek kemewahan.
2. Alkali (NaOH)
Natrium Hidroksida (NaOH) digunakan untuk membuat sabun batang.
Gunakan NaOH murni, bukan yang sudah dalam larutan, berbentuk flakes atau
pellet.

3. Air
Air digunakan untuk melarutkan NaOH. Sebaiknya gunakan air yang benar-
benar murni H2O tanpa ada tambahan mineral yang lainnya. Jangan gunakan
air sumur atau air PAM, cari Air Distilasi (Distilled Water) / Air, Demineralisasi
(Demineralized Water) / Deionized Water.

Resep Dasar Sabun Mandi


Menggunakan 3 macam campuran minyak, dengan total volume minyak 500
gr :

150 gr (30%) – Minyak Kelapa


150 gr (30%) – Minyak Kelapa Sawit
200 gr (40%) – Minyak Zaitun (Pomace Olive Oil)
145 gr – Air (Deionized / Demineralized / Distilled Water)
72,5 gr – NaOH

Langkah-langkah Cara Membuat Sabun


Mandi Padat
1. Siapkan semua alat dan bahan. Jangan lupa selalu gunakan safety gears /
pengaman.

2. Tuangkan air ke dalam wadah dan timbang sesuai ukuran.


3. Ambil NaOH di tempat terpisah dan timbang sesuai dengan ukuran resep.
Secara hati-hati masukkan NaOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Kamu akan
melihat reaksi air langsung mendidih dan mengeluarkan uap yang menusuk
(merupakan reaksi yang normal).

4. Aduk sampai semua NaOH larut. Diamkan beberapa saat sampai larutan
mencapai suhu dibawah 40ºC. *Selalu masukkan NaOH ke dalam air,
jangan sebaliknya. Jika memasukkan sebaliknya akan memberikan efek
gunung meletus. Berbahaya!
5. Sembari menunggu larutan NaOH dingin. Timbang sesuai ukuran dan
campur minyak ke dalam wadah yang sudah disediakan. *Jika minyak
kelapa/kelapa sawit menggumpal maka cairkan terlebih dahulu. Jika tidak ada
yang menggumpal maka tidak perlu dipanaskan.

6. Ketika suhu larutan NaOH sudah mencapai sekitar 30-35ºC, tuangkan ke


dalam minyak secara perlahan.
7. Aduk secara terus menerus menggunakan hand whisk sampai mencapai
trace, biasanya memakan waktu lama. Gunakan stick blender jika ingin lebih
cepat mencapai trace.
Larutan tercampur rata, tetapi

belum mencapai trace. Telah


mencapai trace.
8. Ketika adonan sabun sudah mencapai trace maka hentikan pengadukan.
Siapkan cetakan yang sudah dilapisi plastik atau kertas.

Cetakan sederhana dilapisi kertas.


9. Tuangkan ke dalam cetakan, jangan lupa untuk mengumpulkan sisa-sisa
yang ada di pinggir panci dengan menggunakan spatula.

10. Tutup menggunakan kain bekas atau handuk bekas bagian atas cetakan.
Untuk menjaga agar tetap panas dan melanjutkan proses saponifikasi. Letakan
di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan biarkan selama 1-2 hari.

11. Kemudian keluarkan sabun dari cetakan. Potong sesuai ukuran yang
diinginkan. Simpan di tempat yang kering dengan aliran udara yang baik,
biarkan 2-4 minggu.
12. Sabun memasuki masa Curing. Saat curing, cek pH tiap satu minggu sekali.
Sabun sudah bisa digunakan jika sudah netral. Netral berarti proses
saponifikasi sudah sempurna dan tidak ada lagi alkali bebas yang terkandung.

Selesai. Sekarang Giliranmu Untuk


Membuat!
Terima kasih telah membaca sampai selesai. Saya harap panduan ini
bermanfaat untukmu. Jangan kuatir jika sabun pertamamu tidak sesuai yang
kamu inginkan.

Anda mungkin juga menyukai