Anda di halaman 1dari 12

Cara Membuat Sabun Mandi

Sederhana (Untuk Pemula)


CategoriesSabun Mandi Alami
June 5, 2016 by Dana Banaransoap

WhatsAppFacebookTelegramLineTwitter
Membuat sabun mandi sendiri terlihat sangat memusingkan. Apalagi bagi
kita yang tidak mengerti kimia sama sekali.

Jangan kuatir!

Kamu tidak perlu untuk mengerti kimia yang rumit untuk bisa membuat
sabun sendiri. Ikuti langkah mudah cara membuat sabun mandi dari kami.
Kamu langsung bisa membuat sabun dalam sehari.

Nah sebelum kita membahas lebih jauh bagaimana cara membuat sabun
mandi, kita kenalan dulu nih sama sabun.

Untuk selalu menjaga kebersihan kulit kita tidak bisa lepas dari yang
namanya mandi. Ketika mandi kita membersihkan minyak dan kotoran
beserta kroni-kroninya yang menempel di tubuh kita. Kalau cuma
menggunakan air maka kotoran-kotoran tersebut susah hilang.
Umumnya pada saat mandi kita menggunakan sabun cuci mandi supaya
badan kita lebih bersih dan segar. Semua sabun mandi baik padat maupun
cair memiliki fungsi yang sama yaitu mengangkat kotoran dari badan
kemudian dibilas dengan air.
Gratis Ebook: Dapatkan disini Ebook Membuat Sabun Mandi Alami (Untuk
Hobi Maupun Bisnis) panduan lengkap untuk membuat sabun mandi
sendiri di rumah, dari membuat sabun batang hingga sabun cair alami.

Apa sih itu Sabun?


Kalau dari sudut pandang yang sedikit ilmiah sabun itu merupakan
campuran dari asam lemak dan alkali yang melalui proses saponfikasi. Apa
lagi itu saponifikasi? asam lemak? alkali? Tenang itu cuma nama ilmiahnya
saja! Saya jelaskan secara mudahnya.

Asam lemak atau dalam bahasa inggrisnya fatty acid merupakan penyusun
utama minyak nabati (wiki). Contoh asam lemak yang biasa ditemui sehari-
hari yaitu minyak goreng, seperti: minyak kelapa, minyak kelapa sawit,
minyak zaitun, dsb.
Alkali merupakan suatu zat basa yang larut dalam air, alkali biasanya
memiliki pH lebih dari 7. Contoh alkali yang biasa digunakan dalam
pembuatan sabun natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH).

Sedangkan untuk saponifikasi merupakan suatu proses dimana asam lemak


direaksikan dengan natrium atau kalium hidroksida untuk menghasilkan
garam asam lemak atau sabun dan gliserol atau gliserin.

Ketika menggunakan NaOH maka akan menghasilkan sabun


padat/keras/batang. Jika menggunakan KOH maka akan menghasilkan
sabun lembut, dilarutkan ke dalam air menjadi sabun cair.

Jadi secara mudahnya Minyak + Alkali = Sabun + Gliserin. Kita tidak bisa
melepaskan alkali dalam pembuatan sabun. Sealami apapun suatu sabun
pasti tetap menggunakan alkali.

Kenapa sih Harus Membuat


Sabun Sendiri?
Nah sekarang kenapa sih repot-repot bikin sabun sendiri? Jadi kita kan
sudah tahu apa itu sabun, dasarnya minyak + alkali = sabun + gliserin.
Biasanya sabun-sabun yang ada di pasaran atau sabun komersial pada
umumnya mereka memisah gliserin yang dihasilkan dari proses pembuatan
sabun.

Kenapa sih kok dipisah?

Gliserin merupakan komoditas yang cukup mahal $_$. Gliserin ini berfungsi
untuk menjaga kelembaban atau humektan. Biasanya gliserin digunakan
hampir di seluruh produk perawatan kulit seperti lotion, moisturizer, pasta
gigi, dsb.

Sabun konvensional bukan benar-benar sabun!

Biasanya sabun konvensional merupakan campuran kompleks dari bahan-


bahan detergen seperti sodium lauryl sulfate, sodium laureth sulfate, dsb.
Menurut bbc, bahan-bahan tersebut merupakan bahan yang dapat
membuat kulitmu menjadi kering.
Bahan tersebut juga biasanya digunakan untuk pembuatan sabun cuci
piring, pakaian, kendaraan, dsb.

Wah masa kulit disamain kaya baju dan piring?!

Kalau kamu bikin sabun sendiri kamu bisa mengontrol apa yang ada di
dalam sabun. Selain itu kamu juga bisa menambahkan bahan-bahan alami
yang bermanfaat untuk kulitmu seperti: vitamin, buah-buahan, susu, biji-
bijian, dsb. Kamu juga bisa mengkreasikan sabunmu menjadi warna-warni
atau bentuk yang kamu inginkan.

Bisa menjadi hobi barumu juga, karena seru dan menyenangkan.

3 Metode Dasar Untuk Membuat


Sabun Mandi
Metode membuat sabun mandi sebenarnya bermacam-macam. Kita akan
membahas beberapa teknik sederhana yang mudah dilakukan di rumah.
Perbedaan teknik tersebut hanya masalah suhu yang digunakan saja.

1. Metode Cold Process (CP)


Metode ini merupakan yang cukup sederhana dan mudah. Kenapa
dinamakan cold process? Karena cold dalam bahasa indonesia berarti
dingin sehingga tidak membutuhkan suhu yang tinggi.

Pencampuran minyak dengan alkali dilakukan saat temperatur keduanya


berada pada suhu 32 – 35 derajat celsius. Kemudian dilakukan pengadukan
hingga tercampur sempurna (trace) dan mengental.

Setelah itu campuran tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan


memasuki fase curing. Biasanya memakan waktu kurang lebih 2 – 4 minggu
untuk benar-benar siap digunakan dan proses saponifikasi sudah selesai.
Dengan menggunakan metode ini menghasilkan sabun dengan tekstur
yang halus.

Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process hanya berupa sabun
batang.

2. Metode Hot Process (HP)


Metode hot process merupakan variasi dari metode cold process. Pada saat
campuran sudah sempurna dan mengental, campuran tidak langsung
dimasukkan ke cetakan. Tetapi dipanaskan terlebih dahulu untuk memaksa
proses saponifikasi. Biasanya memakan waktu 1-3 jam untuk memanaskan.

Kelebihan dari metode ini yaitu sabun sudah aman untuk langsung
digunakan. Fase curing tidak berlangsung lama hanya sekitar 1 – 2 minggu.
Menghasilkan sabun yang memiliki tekstur agak kasar.

Untuk menghasilkan sabun cair, sabun padat transparan dan sabun cream
biasanya menggunakan metode hot process.

3. Metode Melt & Pour (MP)


Melt and pour merupakan metode yang paling mudah.
Metode ini merupakan cara membuat sabun mandi tanpa bahan kimia.
Hanya menggunakan soap base atau sabun yang hampir jadi, kemudian
dilelehkan dan dicampur dengan bahan-bahan tambahan seperti pewangi,
pewarna, dll. Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan. Selesai!

Daftar Istilah dalam Pembuatan


Sabun Mandi
Sebelum memulai membuat sabun sendiri, kamu mungkin tidak familiar
dengan beberapa istilah yang banyak muncul. Berikut merupakan daftar
istilah yang sering digunakan dalam pembuatan sabun.

 Saponifikasi – Proses kimia yang terjadi saat mereaksikan atau


mencampur alkali dengan minyak. Proses kimia tersebut
menghasilkan sabun dan gliserin.
 Sap Value – Merupakan nilai saponifikasi yaitu jumlah alkali yang
dibutuhkan untuk mengubah minyak menjadi sabun. Tiap minyak
memiliki nilai saponifikasi yang berbeda-beda. Dalam pembuatan
sabun kamu harus mengetahui nilai saponifikasi tiap minyak.
 Trace – Trace merupakan fase awal dari saponifikasi. Saat awal
pencampuran antara minyak dengan larutan alkali dilakukan
pengadukan. Pengadukan yang terus menerus ini membuat
campuran yang awalnya cair dan terpisah, menjadi semakin
mengental dan tercampur sempurna.
 Curing – Merupakan fase waktu tunggu setelah sabun menjadi
padat, memakan waktu kurang lebih 2 – 4 minggu. Sabun yang baru
dibuat, biasanya proses saponifikasi masih belum selesai sehingga
masih ada kandungan alkali bebasnya. Untuk menguji apakah masih
mengandung alkali bebas dilakukan tes pH. Pada saat ini juga air
yang terkandung dalam sabun akan ikut menguap dan akan
menghasilkan sabun yang keras dan lembut di kulit.

Safety Gear
Saat membuat sabun mandi kamu harus memperhatikan keamanan dan
selalu hati-hati. Membuat sabun mandi sendiri tidak terlepas dari
penggunaan alkali.
Alkali merupakan bahan kimia berbahaya yang bersifat korosif. Jika terkena
kulit bisa membuat kulit terbakar. Saat membuat sabun lebih baik tidak
melibatkan anak-anak.

 Pelindung Mata. Larutan alkali sangat berbahaya jika terkena mata.


Maka dari itu kita harus selalu menjaga keamanan dengan
menggunakan pelindung mata. Bisa berupa google ataupun
kacamata bening yang bisa melindungi bagian mata kamu, atau bisa
juga pelindung full face.
 Sarung Tangan. Untuk melindungi tangan kamu yang akan
bersinggungan dengan larutan alkali dan sabun yang masih mentah.
Bisa dengan menggunakan sarung tangan plastik yang melindungi
area telapak tangan. Atau jika dirasa kurang bisa menggunakan
sarung tangan industri yang melindungi hingga ujung siku.
 Selalu gunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, atau
menggunakan jas laboratorium. Untuk menghindari kulit dari cipratan
larutan alkali yang digunakan.

Alat Untuk Membuat Sabun


Mandi

Alat Untuk Membuat


Sabun Mandi
1. Wadah atau Panci
Selalu gunakan panci yang terbuat dari stainless steel. Kenapa harus
stainless steel? Karena panci berbahan aluminium, besi, timah akan
menyebabkan reaksi berbahaya jika bersinggungan dengan larutan alkali.
Jangan dicoba! Reaksinya bisa sangat beracun. Bisa juga menggunakan
gelas ukur pyrex atau sejenisnya dan wadah dari plastik yang agak tebal.
Kamu membutuhkan dua wadah/panci, satu untuk tempat larutan alkali
dan satunya lagi untuk tempat minyak sekaligus meraksikan sabun.

2. Stick Blender atau Hand Whisker


Jika pengadukan dilakukan dengan hand whisker maka bisa memakan
waktu hingga satu jam. Untuk mempersingkat waktu pengadukan gunakan
stick blender, hanya memakan waktu kurang lebih 5 – 10 menit. Selalu
gunakan yang terbuat dari stainless steel!

3. Spatula Karet atau Plastik


Untuk memastikan semua sabun masuk ke dalam cetakan.

4. Timbangan Digital
Cara paling baik untuk mengukur bahan untuk membuat sabun adalah
dengan mengukur beratnya (g, kg, ons, pound, dll).

Mengukur dengan volume (ml, liter, cc, dll) sering tidak akurat. Ketidak
akuratan dalam mengukur bahan dapat membuat komposisi sabun menjadi
tidak baik, seperti terlalu banyak minyak, terlalu banyak alkali (over
alkalized).

Maka kamu membutuhkan sebuah timbangan yang baik. Usahakan


menggunakan timbangan digital, karena kamu membutuhkan akurasi dan
operasi yang mudah.

5. Cetakan
Kamu bisa membuat cetakan dasar dari kardus dilapisi dengan plastik. Bisa
menggunakan cetakan kayu jika ingin membuat sabun dalam jumlah yang
besar. Jangan menggunakan cetakan dengan alas aluminium, seperti wadah
bekas susu cair atau pringles.
Bahan Untuk Membuat Sabun
Mandi
Bahan utama pembuatan sabun mandi antara lain minyak, alkali, dan air.

Ada berbagai macam minyak yang tersedia untuk pembuatan sabun.


Mengetahui karakteristik setiap minyak kamu bisa menentukan kombinasi
mana yang paling baik untuk kulitmu. Penggunaan minyak disini kami
berikan hanya sebagai panduan awal saja.

Untuk lebih detail kamu bisa membaca artikel kami tentang berbagai
macam bahan pembuat sabun yang bisa digunakan.
1. Minyak
 Kelapa (Coconut Oil), memberikan busa yang melimpah pada sabun
mandi dan juga berkontribusi terhadap kekerasan sabun batang.
 Kelapa Sawit (Palm Oil), merupakan minyak utama dalam pembuatan
sabun, mayoritas sabun konvensional menggunakan minyak kelapa
sawit. Minyak kelapa sawit memberikan kekerasan pada sabun mandi
dan mempercepat proses saponifikasi.
 Zaitun (Olive Oil), merupakan minyak yang penting dalam sabun
karena memberikan kelembutan pada kulit dan memberikan efek
kemewahan.
2. Alkali (NaOH)
Natrium Hidroksida (NaOH) digunakan untuk membuat sabun batang.
Gunakan NaOH murni, bukan yang sudah dalam larutan, berbentuk flakes
atau pellet.

3. Air
Air digunakan untuk melarutkan NaOH. Sebaiknya gunakan air yang benar-
benar murni H2O tanpa ada tambahan mineral yang lainnya. Jangan
gunakan air sumur atau air PAM, cari Air Distilasi (Distilled Water) / Air,
Demineralisasi (Demineralized Water) / Deionized Water.

Resep Dasar Sabun Mandi


Menggunakan 3 macam campuran minyak, dengan total volume minyak
500 gr :
150 gr (30%) – Minyak Kelapa
150 gr (30%) – Minyak Kelapa Sawit
200 gr (40%) – Minyak Zaitun (Pomace Olive Oil)
145 gr – Air (Deionized / Demineralized / Distilled Water)
72,5 gr – NaOH

Langkah-langkah Cara Membuat


Sabun Mandi Padat
1. Siapkan semua alat dan bahan. Jangan lupa selalu gunakan safety gears /
pengaman.

2. Tuangkan air ke dalam wadah dan timbang sesuai ukuran.

3. Ambil NaOH di tempat terpisah dan timbang sesuai dengan ukuran


resep. Secara hati-hati masukkan NaOH ke dalam air sedikit demi sedikit.
Kamu akan melihat reaksi air langsung mendidih dan mengeluarkan uap
yang menusuk (merupakan reaksi yang normal).

4. Aduk sampai semua NaOH larut. Diamkan beberapa saat sampai larutan
mencapai suhu dibawah 40ºC. *Selalu masukkan NaOH ke dalam air,
jangan sebaliknya. Jika memasukkan sebaliknya akan memberikan
efek gunung meletus. Berbahaya!
5. Sembari menunggu larutan NaOH dingin. Timbang sesuai ukuran dan
campur minyak ke dalam wadah yang sudah disediakan. *Jika minyak
kelapa/kelapa sawit menggumpal maka cairkan terlebih dahulu. Jika tidak
ada yang menggumpal maka tidak perlu dipanaskan.
6. Ketika suhu larutan NaOH sudah mencapai sekitar 30-35ºC, tuangkan ke
dalam minyak secara perlahan.

7. Aduk secara terus menerus menggunakan hand whisk sampai mencapai


trace, biasanya memakan waktu lama. Gunakan stick blender jika ingin lebih
cepat mencapai trace.
Larutan tercampur rata,
tetapi belum mencapai trace.

Telah mencapai trace.


8. Ketika adonan sabun sudah mencapai trace maka hentikan pengadukan.
Siapkan cetakan yang sudah dilapisi plastik atau kertas.
Cetakan sederhana
dilapisi kertas.
9. Tuangkan ke dalam cetakan, jangan lupa untuk mengumpulkan sisa-sisa
yang ada di pinggir panci dengan menggunakan spatula.

10. Tutup menggunakan kain bekas atau handuk bekas bagian atas
cetakan. Untuk menjaga agar tetap panas dan melanjutkan proses
saponifikasi. Letakan di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan
biarkan selama 1-2 hari.

11. Kemudian keluarkan sabun dari cetakan. Potong sesuai ukuran yang
diinginkan. Simpan di tempat yang kering dengan aliran udara yang baik,
biarkan 2-4 minggu.

12. Sabun memasuki masa Curing. Saat curing, cek pH tiap satu minggu
sekali. Sabun sudah bisa digunakan jika sudah netral. Netral berarti proses
saponifikasi sudah sempurna dan tidak ada lagi alkali bebas yang
terkandung.

Anda mungkin juga menyukai