1. Campurkan larutan caustik soda dengan susu murni dan air bersih pada wadah
yang bukan terbuat dari aluminium, kemudian rebus hingga mendidih.
2. Larutkan minyak kelapa dan minyak lemak sapi, campurkan hingga merata
kemudian panaskan.
3. Campuran larutan caustik soda, susu murni, dan air bersih (pada poin a diatas)
yang sudah mengental kemudian dicampur dengan larutan minyak kelapa dan
minyak lemak sapi (pada poin b diatas) lalu aduk hingga mengental.
4. Masukkan Dextrim Alba, minyak rose, pewarna, dan bibit minyak wangi lalu aduk
kembali hingga merata.
5. Setelah semua bahan tercampur merata, masukkan pada cetakan yang telah
disiapkan, biarkan beberapa saat hingga mengeras. Setelah mengeras, maka
sabun bisa dikeluarkan dari cetakan dan siap digunakan.
Asam lemak atau dalam bahasa inggrisnya fatty acid merupakan penyusun
utama minyak nabati (wiki). Contoh asam lemak yang biasa ditemui
sehari-hari yaitu minyak goreng, seperti: minyak kelapa, minyak kelapa
sawit, minyak zaitun, dsb.
Alkali merupakan suatu zat basa yang larut dalam air, alkali biasanya
memiliki pH lebih dari 7. Contoh alkali yang biasa digunakan dalam
pembuatan sabun natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida
(KOH).
Jadi secara mudahnya Minyak + Alkali = Sabun + Gliserin. Kita tidak bisa
melepaskan alkali dalam pembuatan sabun. Sealami apapun suatu sabun
pasti tetap menggunakan alkali.
Metode hot process merupakan variasi dari metode cold process. Pada
saat campuran sudah sempurna dan mengental, campuran tidak langsung
dimasukkan ke cetakan. Tetapi dipanaskan terlebih dahulu untuk memaksa
proses saponifikasi. Biasanya memakan waktu 1-3 jam untuk
memanaskan.
Kelebihan dari metode ini yaitu sabun sudah aman untuk langsung
digunakan. Fase curing tidak berlangsung lama hanya sekitar 1 – 2
minggu. Menghasilkan sabun yang memiliki tekstur agak kasar.
Untuk menghasilkan sabun cair, sabun padat transparan dan sabun cream
biasanya menggunakan metode hot process.
Metode ini merupakan cara membuat sabun mandi tanpa bahan kimia.
Hanya menggunakan soap base atau sabun yang hampir jadi, kemudian
dilelehkan dan dicampur dengan bahan-bahan tambahan seperti pewangi,
pewarna, dll. Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan. Selesai!
Kalau kamu bikin sabun sendiri kamu bisa mengontrol apa yang ada di
dalam sabun. Selain itu kamu juga bisa menambahkan bahan-bahan alami
yang bermanfaat untuk kulitmu seperti: vitamin, buah-buahan, susu, biji-
bijian, dsb. Kamu juga bisa mengkreasikan sabunmu menjadi warna-warni
atau bentuk yang kamu inginkan.
Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process hanya berupa sabun
batang.
Metode hot process merupakan variasi dari metode cold process. Pada
saat campuran sudah sempurna dan mengental, campuran tidak langsung
dimasukkan ke cetakan. Tetapi dipanaskan terlebih dahulu untuk memaksa
proses saponifikasi. Biasanya memakan waktu 1-3 jam untuk
memanaskan.
Kelebihan dari metode ini yaitu sabun sudah aman untuk langsung
digunakan. Fase curing tidak berlangsung lama hanya sekitar 1 – 2
minggu. Menghasilkan sabun yang memiliki tekstur agak kasar.
Untuk menghasilkan sabun cair, sabun padat transparan dan sabun cream
biasanya menggunakan metode hot process.
Metode ini merupakan cara membuat sabun mandi tanpa bahan kimia.
Hanya menggunakan soap base atau sabun yang hampir jadi, kemudian
dilelehkan dan dicampur dengan bahan-bahan tambahan seperti pewangi,
pewarna, dll. Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan. Selesai!
Daftar Istilah dalam Pembuatan Sabun
Mandi
Sebelum memulai membuat sabun sendiri, kamu mungkin tidak familiar
dengan beberapa istilah yang banyak muncul. Berikut merupakan daftar
istilah yang sering digunakan dalam pembuatan sabun.
Safety Gear
Saat membuat sabun mandi kamu harus memperhatikan keamanan dan
selalu hati-hati. Membuat sabun mandi sendiri tidak terlepas dari
penggunaan alkali.
Selalu gunakan panci yang terbuat dari stainless steel. Kenapa harus
stainless steel? Karena panci berbahan aluminium, besi, timah akan
menyebabkan reaksi berbahaya jika bersinggungan dengan larutan alkali.
Jangan dicoba! Reaksinya bisa sangat beracun. Bisa juga menggunakan
gelas ukur pyrex atau sejenisnya dan wadah dari plastik yang agak tebal.
Kamu membutuhkan dua wadah/panci, satu untuk tempat larutan alkali dan
satunya lagi untuk tempat minyak sekaligus meraksikan sabun.
4. Timbangan Digital
Cara paling baik untuk mengukur bahan untuk membuat sabun adalah
dengan mengukur beratnya (g, kg, ons, pound, dll).
Mengukur dengan volume (ml, liter, cc, dll) sering tidak akurat. Ketidak
akuratan dalam mengukur bahan dapat membuat komposisi sabun menjadi
tidak baik, seperti terlalu banyak minyak, terlalu banyak alkali (over
alkalized).
5. Cetakan
Kamu bisa membuat cetakan dasar dari kardus dilapisi dengan plastik.
Bisa menggunakan cetakan kayu jika ingin membuat sabun dalam jumlah
yang besar. Jangan menggunakan cetakan dengan alas aluminium, seperti
wadah bekas susu cair atau pringles.
Bahan Untuk Membuat Sabun Mandi
Bahan utama pembuatan sabun mandi antara lain minyak, alkali, dan air.
Untuk lebih detail kamu bisa membaca artikel kami tentang berbagai
macam bahan pembuat sabun yang bisa digunakan.
1. Minyak
2. Alkali (NaOH)
3. Air
10. Tutup menggunakan kain bekas atau handuk bekas bagian atas
cetakan. Untuk menjaga agar tetap panas dan melanjutkan proses
saponifikasi. Letakan di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan
biarkan selama 1-2 hari.
11. Kemudian keluarkan sabun dari cetakan. Potong sesuai ukuran yang
diinginkan. Simpan di tempat yang kering dengan aliran udara yang baik,
biarkan 2-4 minggu.
12. Sabun memasuki masa Curing. Saat curing, cek pH tiap satu minggu
sekali. Sabun sudah bisa digunakan jika sudah netral. Netral berarti proses
saponifikasi sudah sempurna dan tidak ada lagi alkali bebas yang
terkandung
Ok Kita mulai, pertama kita kumpulkan Bahan-Bahan yang dibutuhkan :
1. Minyak atau Lemak – Hampir semua minyak / lemak alami bisa dibuat
menjadi sabun. Cari yang mudah saja seperti: Minyak Kelapa, Minyak Sawit,
Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai…
2. NaOH / KOH – Untuk mengubah minyak / lemak menjadi sabun. Bisa beli di
toko bahan kimia, ambil yang teknis saja.
3. Air – Sebagai katalis/pelarut. Pilih air sulingan atau air minum kemasan. Air
dari pam tidak bagus, banyak mengandung mineral.
4. Essential dan Fragrance Oils – Sebagai pengharum. Beli di toko bahan
kimia atau lainnya.
5. Pewarna – Untuk mewarnai sabun. Bisa juga memakai pewarna makanan.
6. Zat Aditif – Rempah, herbal, talk, tepung kanji/maizena dapat ditambahkan
pada saat “trace”.
Setelah bahan-bahan kita lengkap langkah selanjutnya kita menyiapkan alat-alat
yang dibutuhkan :
10 cc fragrance + pewarna
(Proses Pada Suhu ruangan)
Resep#2 - sabun padat
10 cc fragrance + pewarna
(Proses Pada Suhu ruangan)
1. Timbang air dan NaOH / KOH, sesuai dengan Resep. Larutkan NaOH / KOH
ke dalam air sejuk / dingin (Jangan menggunakan wadah aluminium.
Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen). Jangan
menuangkan air ke NaOH / KOH. Tuangkan NaOH / KOH ke dalam air sedikit
demi sedikit. Aduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan
berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di tempat aman untuk
didinginkan sampai suhu ruangan. Akan didapatkan larutan yang jernih.
2. Timbang minyak (Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak
Jagung, Minyak Kedelai...) sesuai dengan Resep.
3. Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender.
4. Hati-hati dalam menuangkan larutan NaOH / KOH ke dalam minyak.
5. Pasang cover blender, taruh kain di atas cover tadi untuk menghindari
cipratan dan proses pada putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat
ke muka atau badan anda. Hentikan blender dan periksa sabun untuk melihat
tahap “trace”. “Trace” adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan
merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran
sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa
detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan “trace”.
6. Pada saat “trace” tadi anda bisa menambahkan pengharum, pewarna atau
aditif. Aduk beberapa detik kemudian hentikan putaran blender.
7. Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi.
Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian
keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya 3
minggu sebelum dipakai.
1. Gunakan baju lengan panjang, kaca mata pelindung, masker dan sarung
tangan karet. Prinsip kehati – hatian sangat diperlukan karena cairan ini bisa
mengakibatkan kebutaan apabila terkena mata, atau mengakibatkan rasa
terbakar apabila mengenai kulit. Sediakan pula cairan cuka, hal ini untuk
mengantisipasi apabila kulit terkena cairan alkali.
2. Lakukan di ruangan terbuka, misalnya di taman atau di tempat yang
mempunyai udara bebas. Jangan menghirup udara yang keluar dari larutan
ini.
3. Selalu memasukkan NaOH ke dalam air (dengan pelan) dan bukan
sebaliknya. Jika Anda melakukan sebaliknya, akan mengakibatkan letupan
yang sangat berbahaya bagi kulit dan mata.
4. Jauhkan dari jangkauan anak – anak / tidak melibatkan anak – anak sama
sekali
165 gr air ( kalau bisa gunakan air filter atau air ro, jangan air minum
kemasan)
Alat-alat yang dibutuhkan :
timbangan bahan kue, lebih bagus kalau digital supaya lebih akurat.
2 baskom stainless steel atau plastik PP ( plastik no.5 yang tahan panas)
kacamata bening atau pelingdung mata lain, jangan gunakan kontak lens
saat membuat sabun ini.
mixer elektrik
cetakan sabun, bisa gunakan apa saja yang berbahan dasar stainless steel
atau plastik PP tahan panas (plastik no.5)
Cara membuat :
1. Siapkan larutan soda api. Timbang air dan soda api diwadah
terpisah. Gunakan tempat stainless steel untuk menaruh air yang
suda ditimbang lalu masukan soda api sesendok kedalam air sampai
larut, teruskan sampai semua soda api habis larut kedalam air.
INGAT, TUANGKAN SODA API KE DALAM AIR JANGAN
SEBALIKNYA. Saat soda api dilarutkan dalam air akan timbul gas
tipis dan air akan menjadi panas seperti mendidih. Gunakan masker
dan sarung tangan karena soda api bila terkena kulit akan
menimbulkan luka melepuh. Sebagai tindakan pencegahan bisa juga
disiapkan larutan 2 sendok makan cuka dicampur 1 cangkir air lalu
semprotkan kebagian kulit yang terkena larutan soda api. Sisihkan
dan biarkan dingin hingga mencapai suhu ruangan.
2. Timbang minyak, tuangkan minyak yg sudah ditimbang ke wadah
lain yang lebih besar. Cairkan minyak beku (vegetable shortening)
tetapi jangan sampai mendidih lalu campurkan kedalam larutan
minyak lain yang sudah ditimbang. Aduk-aduk sampai rata.
Sisihkan.
3. Saat larutan soda api mulai mendingin, baru kita mulai proses
pencampuran larutan soda api dan minyak. Usahakan agar suhu
larutan soda api dan campuran minyak sama atau paling tidak hanya
berbeda 10 derajat celcius. Gunakan baju dengan lengan panjang
dan sarung tangan agar kulit kita tidak terkena cipratan larutan soda
api. Nyalakan mixer elektrik kekecepatan terendah, aduk-aduk
minyak yang sudah dicampur lalu tuangkan larutan soda api
kedalam larutan minyak perlahan-lahan.
4. Setelah semua larutan soda api ditungakan kedalam larutan minyak,
naikan kecepatan mixer lalu aduk terus campuran ini sampai ke
tahap trace yaitu campuran berubah dari cair ke kental
yang konsistensinya seperti adonan mayonaise atau lotion. Untuk
adonan ini membutuhkan waktu kira-kira 30-60 menit untuk
mencapai tahap trace dengan menggunakan mixer kecepatan tinggi.
Itu menandakan bahwa bahan-bahan semua sudah melalui proses
saponifikasi.