Anda di halaman 1dari 18

BAHAN MEMBUAT SABUN MANDI PADAT / BATANG

 Caustik soda 38 BE 100 gram


 Susu murni : 200 cc
 Dextrin Alba : 30 gram
 Garam : 4 gram
 Minyak Rose/serai : 25 cc
 Bibit minyak wangi : 25 cc
 Pewarna : Secukupnya
 Minyak kelapa : 1 liter
 Minyak lemak sapi : 200 gram

CARA MEMBUAT SABUN MANDI

1. Campurkan larutan caustik soda dengan susu murni dan air bersih pada wadah
yang bukan terbuat dari aluminium, kemudian rebus hingga mendidih.
2. Larutkan minyak kelapa dan minyak lemak sapi, campurkan hingga merata
kemudian panaskan.
3. Campuran larutan caustik soda, susu murni, dan air bersih (pada poin a diatas)
yang sudah mengental kemudian dicampur dengan larutan minyak kelapa dan
minyak lemak sapi (pada poin b diatas) lalu aduk hingga mengental.
4. Masukkan Dextrim Alba, minyak rose, pewarna, dan bibit minyak wangi lalu aduk
kembali hingga merata.
5. Setelah semua bahan tercampur merata, masukkan pada cetakan yang telah
disiapkan, biarkan beberapa saat hingga mengeras. Setelah mengeras, maka
sabun bisa dikeluarkan dari cetakan dan siap digunakan.

Apa sih itu Sabun?


Kalau dari sudut pandang yang sedikit ilmiah sabun itu merupakan
campuran dari asam lemak dan alkali yang melalui proses saponfikasi. Apa
lagi itu saponifikasi? asam lemak? alkali? Tenang itu cuma nama ilmiahnya
saja! Saya jelaskan secara mudahnya.

Asam lemak atau dalam bahasa inggrisnya fatty acid merupakan penyusun
utama minyak nabati (wiki). Contoh asam lemak yang biasa ditemui
sehari-hari yaitu minyak goreng, seperti: minyak kelapa, minyak kelapa
sawit, minyak zaitun, dsb.

Alkali merupakan suatu zat basa yang larut dalam air, alkali biasanya
memiliki pH lebih dari 7. Contoh alkali yang biasa digunakan dalam
pembuatan sabun natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida
(KOH).

Sedangkan untuk saponifikasi merupakan suatu proses dimana asam


lemak direaksikan dengan natrium atau kalium hidroksida untuk
menghasilkan garam asam lemak atau sabun dan gliserol atau gliserin.

Ketika menggunakan NaOH maka akan menghasilkan sabun


padat/keras/batang. Jika menggunakan KOH maka akan menghasilkan
sabun lembut, dilarutkan ke dalam air menjadi sabun cair.

Jadi secara mudahnya Minyak + Alkali = Sabun + Gliserin. Kita tidak bisa
melepaskan alkali dalam pembuatan sabun. Sealami apapun suatu sabun
pasti tetap menggunakan alkali.

3 Metode Dasar Untuk Membuat Sabun


Mandi
Metode membuat sabun mandi sebenarnya bermacam-macam. Kita akan
membahas beberapa teknik sederhana yang mudah dilakukan di rumah.
Perbedaan teknik tersebut hanya masalah suhu yang digunakan saja.

1. Metode Cold Process (CP)

Metode ini merupakan yang cukup sederhana dan mudah. Kenapa


dinamakan cold process? Karena cold dalam bahasa indonesia berarti
dingin sehingga tidak membutuhkan suhu yang tinggi.

Pencampuran minyak dengan alkali dilakukan saat temperatur keduanya


berada pada suhu 32 – 35 derajat celsius. Kemudian dilakukan
pengadukan hingga tercampur sempurna (trace) dan mengental.

Setelah itu campuran tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan


memasuki fase curing. Biasanya memakan waktu kurang lebih 2 – 4
minggu untuk benar-benar siap digunakan dan proses saponifikasi sudah
selesai. Dengan menggunakan metode ini menghasilkan sabun dengan
tekstur yang halus.
Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process hanya berupa sabun
batang.

2. Metode Hot Process (HP)

Metode hot process merupakan variasi dari metode cold process. Pada
saat campuran sudah sempurna dan mengental, campuran tidak langsung
dimasukkan ke cetakan. Tetapi dipanaskan terlebih dahulu untuk memaksa
proses saponifikasi. Biasanya memakan waktu 1-3 jam untuk
memanaskan.

Kelebihan dari metode ini yaitu sabun sudah aman untuk langsung
digunakan. Fase curing tidak berlangsung lama hanya sekitar 1 – 2
minggu. Menghasilkan sabun yang memiliki tekstur agak kasar.

Untuk menghasilkan sabun cair, sabun padat transparan dan sabun cream
biasanya menggunakan metode hot process.

3. Metode Melt & Pour (MP)

Melt and pour merupakan metode yang paling mudah.

Metode ini merupakan cara membuat sabun mandi tanpa bahan kimia.
Hanya menggunakan soap base atau sabun yang hampir jadi, kemudian
dilelehkan dan dicampur dengan bahan-bahan tambahan seperti pewangi,
pewarna, dll. Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan. Selesai!

Kenapa sih Harus Membuat Sabun


Sendiri?
Nah sekarang kenapa sih repot-repot bikin sabun sendiri? Jadi kita kan
sudah tahu apa itu sabun, dasarnya minyak + alkali = sabun + gliserin.
Biasanya sabun-sabun yang ada di pasaran atau sabun komersial pada
umumnya mereka memisah gliserin yang dihasilkan dari proses
pembuatan sabun.

Kenapa sih kok dipisah?


Gliserin merupakan komoditas yang cukup mahal $_$. Gliserin ini
berfungsi untuk menjaga kelembaban atau humektan. Biasanya gliserin
digunakan hampir di seluruh produk perawatan kulit seperti lotion,
moisturizer, pasta gigi, dsb.

Sabun konvensional bukan benar-benar sabun!

Biasanya sabun konvensional merupakan campuran kompleks dari bahan-


bahan detergen seperti sodium lauryl sulfate, sodium laureth sulfate, dsb.
Menurut bbc, bahan-bahan tersebut merupakan bahan yang dapat
membuat kulitmu menjadi kering.

Bahan tersebut juga biasanya digunakan untuk pembuatan sabun cuci


piring, pakaian, kendaraan, dsb.

Wah masa kulit disamain kaya baju dan piring?!

Kalau kamu bikin sabun sendiri kamu bisa mengontrol apa yang ada di
dalam sabun. Selain itu kamu juga bisa menambahkan bahan-bahan alami
yang bermanfaat untuk kulitmu seperti: vitamin, buah-buahan, susu, biji-
bijian, dsb. Kamu juga bisa mengkreasikan sabunmu menjadi warna-warni
atau bentuk yang kamu inginkan.

Bisa menjadi hobi barumu juga, karena seru dan menyenangkan.

3 Metode Dasar Untuk Membuat Sabun


Mandi
Metode membuat sabun mandi sebenarnya bermacam-macam. Kita akan
membahas beberapa teknik sederhana yang mudah dilakukan di rumah.
Perbedaan teknik tersebut hanya masalah suhu yang digunakan saja.

1. Metode Cold Process (CP)

Metode ini merupakan yang cukup sederhana dan mudah. Kenapa


dinamakan cold process? Karena cold dalam bahasa indonesia berarti
dingin sehingga tidak membutuhkan suhu yang tinggi.
Pencampuran minyak dengan alkali dilakukan saat temperatur keduanya
berada pada suhu 32 – 35 derajat celsius. Kemudian dilakukan
pengadukan hingga tercampur sempurna (trace) dan mengental.

Setelah itu campuran tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan


memasuki fase curing. Biasanya memakan waktu kurang lebih 2 – 4
minggu untuk benar-benar siap digunakan dan proses saponifikasi sudah
selesai. Dengan menggunakan metode ini menghasilkan sabun dengan
tekstur yang halus.

Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process hanya berupa sabun
batang.

2. Metode Hot Process (HP)

Metode hot process merupakan variasi dari metode cold process. Pada
saat campuran sudah sempurna dan mengental, campuran tidak langsung
dimasukkan ke cetakan. Tetapi dipanaskan terlebih dahulu untuk memaksa
proses saponifikasi. Biasanya memakan waktu 1-3 jam untuk
memanaskan.

Kelebihan dari metode ini yaitu sabun sudah aman untuk langsung
digunakan. Fase curing tidak berlangsung lama hanya sekitar 1 – 2
minggu. Menghasilkan sabun yang memiliki tekstur agak kasar.

Untuk menghasilkan sabun cair, sabun padat transparan dan sabun cream
biasanya menggunakan metode hot process.

3. Metode Melt & Pour (MP)

Melt and pour merupakan metode yang paling mudah.

Metode ini merupakan cara membuat sabun mandi tanpa bahan kimia.
Hanya menggunakan soap base atau sabun yang hampir jadi, kemudian
dilelehkan dan dicampur dengan bahan-bahan tambahan seperti pewangi,
pewarna, dll. Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan. Selesai!
Daftar Istilah dalam Pembuatan Sabun
Mandi
Sebelum memulai membuat sabun sendiri, kamu mungkin tidak familiar
dengan beberapa istilah yang banyak muncul. Berikut merupakan daftar
istilah yang sering digunakan dalam pembuatan sabun.

 Saponifikasi – Proses kimia yang terjadi saat mereaksikan atau


mencampur alkali dengan minyak. Proses kimia tersebut
menghasilkan sabun dan gliserin.
 Sap Value – Merupakan nilai saponifikasi yaitu jumlah alkali yang
dibutuhkan untuk mengubah minyak menjadi sabun. Tiap minyak
memiliki nilai saponifikasi yang berbeda-beda. Dalam pembuatan
sabun kamu harus mengetahui nilai saponifikasi tiap minyak.
 Trace – Trace merupakan fase awal dari saponifikasi. Saat awal
pencampuran antara minyak dengan larutan alkali dilakukan
pengadukan. Pengadukan yang terus menerus ini membuat
campuran yang awalnya cair dan terpisah, menjadi semakin
mengental dan tercampur sempurna.
 Curing – Merupakan fase waktu tunggu setelah sabun menjadi
padat, memakan waktu kurang lebih 2 – 4 minggu. Sabun yang baru
dibuat, biasanya proses saponifikasi masih belum selesai sehingga
masih ada kandungan alkali bebasnya. Untuk menguji apakah masih
mengandung alkali bebas dilakukan tes pH. Pada saat ini juga air
yang terkandung dalam sabun akan ikut menguap dan akan
menghasilkan sabun yang keras dan lembut di kulit.

Safety Gear
Saat membuat sabun mandi kamu harus memperhatikan keamanan dan
selalu hati-hati. Membuat sabun mandi sendiri tidak terlepas dari
penggunaan alkali.

Alkali merupakan bahan kimia berbahaya yang bersifat korosif. Jika


terkena kulit bisa membuat kulit terbakar. Saat membuat sabun lebih baik
tidak melibatkan anak-anak.
 Pelindung Mata. Larutan alkali sangat berbahaya jika terkena mata.
Maka dari itu kita harus selalu menjaga keamanan dengan
menggunakan pelindung mata. Bisa berupa google ataupun
kacamata bening yang bisa melindungi bagian mata kamu, atau bisa
juga pelindung full face.
 Sarung Tangan. Untuk melindungi tangan kamu yang akan
bersinggungan dengan larutan alkali dan sabun yang masih mentah.
Bisa dengan menggunakan sarung tangan plastik yang melindungi
area telapak tangan. Atau jika dirasa kurang bisa menggunakan
sarung tangan industri yang melindungi hingga ujung siku.
 Selalu gunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, atau
menggunakan jas laboratorium. Untuk menghindari kulit dari cipratan
larutan alkali yang digunakan.

Alat Untuk Membuat Sabun Mandi

Alat Untuk Membuat Sabun


Mandi
1. Wadah atau Panci

Selalu gunakan panci yang terbuat dari stainless steel. Kenapa harus
stainless steel? Karena panci berbahan aluminium, besi, timah akan
menyebabkan reaksi berbahaya jika bersinggungan dengan larutan alkali.
Jangan dicoba! Reaksinya bisa sangat beracun. Bisa juga menggunakan
gelas ukur pyrex atau sejenisnya dan wadah dari plastik yang agak tebal.
Kamu membutuhkan dua wadah/panci, satu untuk tempat larutan alkali dan
satunya lagi untuk tempat minyak sekaligus meraksikan sabun.

2. Stick Blender atau Hand Whisker

Jika pengadukan dilakukan dengan hand whisker maka bisa memakan


waktu hingga satu jam. Untuk mempersingkat waktu pengadukan gunakan
stick blender, hanya memakan waktu kurang lebih 5 – 10 menit. Selalu
gunakan yang terbuat dari stainless steel!

3. Spatula Karet atau Plastik

Untuk memastikan semua sabun masuk ke dalam cetakan.

4. Timbangan Digital

Cara paling baik untuk mengukur bahan untuk membuat sabun adalah
dengan mengukur beratnya (g, kg, ons, pound, dll).

Mengukur dengan volume (ml, liter, cc, dll) sering tidak akurat. Ketidak
akuratan dalam mengukur bahan dapat membuat komposisi sabun menjadi
tidak baik, seperti terlalu banyak minyak, terlalu banyak alkali (over
alkalized).

Maka kamu membutuhkan sebuah timbangan yang baik. Usahakan


menggunakan timbangan digital, karena kamu membutuhkan akurasi dan
operasi yang mudah.

5. Cetakan

Kamu bisa membuat cetakan dasar dari kardus dilapisi dengan plastik.
Bisa menggunakan cetakan kayu jika ingin membuat sabun dalam jumlah
yang besar. Jangan menggunakan cetakan dengan alas aluminium, seperti
wadah bekas susu cair atau pringles.
Bahan Untuk Membuat Sabun Mandi
Bahan utama pembuatan sabun mandi antara lain minyak, alkali, dan air.

Ada berbagai macam minyak yang tersedia untuk pembuatan sabun.


Mengetahui karakteristik setiap minyak kamu bisa menentukan kombinasi
mana yang paling baik untuk kulitmu. Penggunaan minyak disini kami
berikan hanya sebagai panduan awal saja.

Untuk lebih detail kamu bisa membaca artikel kami tentang berbagai
macam bahan pembuat sabun yang bisa digunakan.

1. Minyak

 Kelapa (Coconut Oil), memberikan busa yang melimpah pada sabun


mandi dan juga berkontribusi terhadap kekerasan sabun batang.
 Kelapa Sawit (Palm Oil), merupakan minyak utama dalam
pembuatan sabun, mayoritas sabun konvensional menggunakan
minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit memberikan kekerasan
pada sabun mandi dan mempercepat proses saponifikasi.
 Zaitun (Olive Oil), merupakan minyak yang penting dalam sabun
karena memberikan kelembutan pada kulit dan memberikan efek
kemewahan.

2. Alkali (NaOH)

Natrium Hidroksida (NaOH) digunakan untuk membuat sabun batang.


Gunakan NaOH murni, bukan yang sudah dalam larutan, berbentuk flakes
atau pellet.

3. Air

Air digunakan untuk melarutkan NaOH. Sebaiknya gunakan air yang


benar-benar murni H2O tanpa ada tambahan mineral yang lainnya. Jangan
gunakan air sumur atau air PAM, cari Air Distilasi (Distilled Water) / Air,
Demineralisasi (Demineralized Water) / Deionized Water.
Resep Dasar Sabun Mandi
Menggunakan 3 macam campuran minyak, dengan total volume minyak
500 gr :

150 gr (30%) – Minyak Kelapa


150 gr (30%) – Minyak Kelapa Sawit
200 gr (40%) – Minyak Zaitun (Pomace Olive Oil)
145 gr – Air (Deionized / Demineralized / Distilled Water)
72,5 gr – NaOH

Langkah-langkah Cara Membuat Sabun


Mandi Padat
1. Siapkan semua alat dan bahan. Jangan lupa selalu gunakan safety
gears / pengaman.

2. Tuangkan air ke dalam wadah dan timbang sesuai ukuran.

3. Ambil NaOH di tempat terpisah dan timbang sesuai dengan ukuran


resep. Secara hati-hati masukkan NaOH ke dalam air sedikit demi sedikit.
Kamu akan melihat reaksi air langsung mendidih dan mengeluarkan uap
yang menusuk (merupakan reaksi yang normal).

4. Aduk sampai semua NaOH larut. Diamkan beberapa saat sampai


larutan mencapai suhu dibawah 40ºC. *Selalu masukkan NaOH ke dalam
air, jangan sebaliknya. Jika memasukkan sebaliknya akan
memberikan efek gunung meletus. Berbahaya!

5. Sembari menunggu larutan NaOH dingin. Timbang sesuai ukuran dan


campur minyak ke dalam wadah yang sudah disediakan. *Jika minyak
kelapa/kelapa sawit menggumpal maka cairkan terlebih dahulu. Jika tidak
ada yang menggumpal maka tidak perlu dipanaskan.
6. Ketika suhu larutan NaOH sudah mencapai sekitar 30-35ºC, tuangkan
ke dalam minyak secara perlahan.

7. Aduk secara terus menerus menggunakan hand whisk sampai mencapai


trace, biasanya memakan waktu lama. Gunakan stick blender jika ingin
lebih cepat mencapai trace.
Larutan tercampur rata, tetapi

belum mencapai trace. Telah


mencapai trace.
8. Ketika adonan sabun sudah mencapai trace maka hentikan
pengadukan. Siapkan cetakan yang sudah dilapisi plastik atau kertas.
Cetakan sederhana dilapisi
kertas.
9. Tuangkan ke dalam cetakan, jangan lupa untuk mengumpulkan sisa-sisa
yang ada di pinggir panci dengan menggunakan spatula.

10. Tutup menggunakan kain bekas atau handuk bekas bagian atas
cetakan. Untuk menjaga agar tetap panas dan melanjutkan proses
saponifikasi. Letakan di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan
biarkan selama 1-2 hari.

11. Kemudian keluarkan sabun dari cetakan. Potong sesuai ukuran yang
diinginkan. Simpan di tempat yang kering dengan aliran udara yang baik,
biarkan 2-4 minggu.

12. Sabun memasuki masa Curing. Saat curing, cek pH tiap satu minggu
sekali. Sabun sudah bisa digunakan jika sudah netral. Netral berarti proses
saponifikasi sudah sempurna dan tidak ada lagi alkali bebas yang
terkandung
Ok Kita mulai, pertama kita kumpulkan Bahan-Bahan yang dibutuhkan :

1. Minyak atau Lemak – Hampir semua minyak / lemak alami bisa dibuat
menjadi sabun. Cari yang mudah saja seperti: Minyak Kelapa, Minyak Sawit,
Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai…
2. NaOH / KOH – Untuk mengubah minyak / lemak menjadi sabun. Bisa beli di
toko bahan kimia, ambil yang teknis saja.
3. Air – Sebagai katalis/pelarut. Pilih air sulingan atau air minum kemasan. Air
dari pam tidak bagus, banyak mengandung mineral.
4. Essential dan Fragrance Oils – Sebagai pengharum. Beli di toko bahan
kimia atau lainnya.
5. Pewarna – Untuk mewarnai sabun. Bisa juga memakai pewarna makanan.
6. Zat Aditif – Rempah, herbal, talk, tepung kanji/maizena dapat ditambahkan
pada saat “trace”.
Setelah bahan-bahan kita lengkap langkah selanjutnya kita menyiapkan alat-alat
yang dibutuhkan :

1. Sebuah masker sederhana - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH /


KOH saja.
2. Kacamata - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja.
3. Sepasang sarung tangan karet - Dipakai selama pembuatan sabun.
4. Botol plastik - Untuk wadah air.
5. Timbangan dapur (dengan skala terkecil 1 atau 5 gram).
6. Kantong plastik kecil - Untuk menimbang NaOH/KOH.
7. Sendok stainless steel atau plastik-polipropilen - Untuk menuangkan
NaOH / KOH dan mengaduknya.
8. Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene - Untuk tempat larutan
NaOH/KOH dengan air.
9. Wadah dari plastik - Untuk menimbang serta tempat air dan minyak.
10. Kain - Untuk menutup cetakan setelah diisi sabun.
11. Plastik tipis - Untuk melapisi cetakan.
12. Cetakan - untuk mencetak sabun cetakan sesuai selera anda.
13. Blender dengan tutupnya.
14. Kain - Untuk menutup blender.
Ok setelah semua bahan-bahan dan peralatan sudah lengkap berikut ini Cara
pembuatan :
Berikut adalah resep sederhana untuk membuat sabun natural:
Bahan:
Resep#1 - sabun padat

 235 g Minyak Zaitun

 150 g Minyak Kelapa

 100 g Minyak Sawit

 74 g NaOH – Natrium hidroksida + 210 g Air

 10 cc fragrance + pewarna
(Proses Pada Suhu ruangan)
Resep#2 - sabun padat

 250 g Minyak Sawit

 140 g Minyak Kelapa

 100 g Minyak Jagung

 75.5 g NaOH – Natrium hidroksida + 210 g Air

 10 cc fragrance + pewarna
(Proses Pada Suhu ruangan)

1. Timbang air dan NaOH / KOH, sesuai dengan Resep. Larutkan NaOH / KOH
ke dalam air sejuk / dingin (Jangan menggunakan wadah aluminium.
Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen). Jangan
menuangkan air ke NaOH / KOH. Tuangkan NaOH / KOH ke dalam air sedikit
demi sedikit. Aduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan
berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di tempat aman untuk
didinginkan sampai suhu ruangan. Akan didapatkan larutan yang jernih.
2. Timbang minyak (Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak
Jagung, Minyak Kedelai...) sesuai dengan Resep.
3. Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender.
4. Hati-hati dalam menuangkan larutan NaOH / KOH ke dalam minyak.
5. Pasang cover blender, taruh kain di atas cover tadi untuk menghindari
cipratan dan proses pada putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat
ke muka atau badan anda. Hentikan blender dan periksa sabun untuk melihat
tahap “trace”. “Trace” adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan
merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran
sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa
detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan “trace”.
6. Pada saat “trace” tadi anda bisa menambahkan pengharum, pewarna atau
aditif. Aduk beberapa detik kemudian hentikan putaran blender.
7. Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi.
Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian
keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya 3
minggu sebelum dipakai.

* penjelasan cara kerja nomor 1 untuk keselamatan.


Natrium Hydroxide (NaOH) / Sodium Hydroxide / lye / caustic soda / soda api
merupakan bahan utama selain minyak dalam pembuatan sabun. Melalui reaksi
kimia, NaOH mengubah minyak atau lemak menjadi sabun. Selain itu NaOH juga
diperlukan untuk membuat sampo dan body lotion.
Dalam membuat larutan alkali (air + NaOH) ini, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain :

1. Gunakan baju lengan panjang, kaca mata pelindung, masker dan sarung
tangan karet. Prinsip kehati – hatian sangat diperlukan karena cairan ini bisa
mengakibatkan kebutaan apabila terkena mata, atau mengakibatkan rasa
terbakar apabila mengenai kulit. Sediakan pula cairan cuka, hal ini untuk
mengantisipasi apabila kulit terkena cairan alkali.
2. Lakukan di ruangan terbuka, misalnya di taman atau di tempat yang
mempunyai udara bebas. Jangan menghirup udara yang keluar dari larutan
ini.
3. Selalu memasukkan NaOH ke dalam air (dengan pelan) dan bukan
sebaliknya. Jika Anda melakukan sebaliknya, akan mengakibatkan letupan
yang sangat berbahaya bagi kulit dan mata.
4. Jauhkan dari jangkauan anak – anak / tidak melibatkan anak – anak sama
sekali

Sabun Mandi Batangan

Alat dan bahan


Bahan-bahan :

200 gr minyak zaitun

200 gr minyak kelapa

100 gr minyak beku (vegetable shortening)

74.84 gr soda api

165 gr air ( kalau bisa gunakan air filter atau air ro, jangan air minum
kemasan)
Alat-alat yang dibutuhkan :

timbangan bahan kue, lebih bagus kalau digital supaya lebih akurat.

2 baskom stainless steel atau plastik PP ( plastik no.5 yang tahan panas)

sendok stainless steel

sarung tangan karet tebal

kacamata bening atau pelingdung mata lain, jangan gunakan kontak lens
saat membuat sabun ini.

masker atau scarf untuk menutup hidup dan mulut

mixer elektrik

cetakan sabun, bisa gunakan apa saja yang berbahan dasar stainless steel
atau plastik PP tahan panas (plastik no.5)

Cara membuat :

1. Siapkan larutan soda api. Timbang air dan soda api diwadah
terpisah. Gunakan tempat stainless steel untuk menaruh air yang
suda ditimbang lalu masukan soda api sesendok kedalam air sampai
larut, teruskan sampai semua soda api habis larut kedalam air.
INGAT, TUANGKAN SODA API KE DALAM AIR JANGAN
SEBALIKNYA. Saat soda api dilarutkan dalam air akan timbul gas
tipis dan air akan menjadi panas seperti mendidih. Gunakan masker
dan sarung tangan karena soda api bila terkena kulit akan
menimbulkan luka melepuh. Sebagai tindakan pencegahan bisa juga
disiapkan larutan 2 sendok makan cuka dicampur 1 cangkir air lalu
semprotkan kebagian kulit yang terkena larutan soda api. Sisihkan
dan biarkan dingin hingga mencapai suhu ruangan.
2. Timbang minyak, tuangkan minyak yg sudah ditimbang ke wadah
lain yang lebih besar. Cairkan minyak beku (vegetable shortening)
tetapi jangan sampai mendidih lalu campurkan kedalam larutan
minyak lain yang sudah ditimbang. Aduk-aduk sampai rata.
Sisihkan.
3. Saat larutan soda api mulai mendingin, baru kita mulai proses
pencampuran larutan soda api dan minyak. Usahakan agar suhu
larutan soda api dan campuran minyak sama atau paling tidak hanya
berbeda 10 derajat celcius. Gunakan baju dengan lengan panjang
dan sarung tangan agar kulit kita tidak terkena cipratan larutan soda
api. Nyalakan mixer elektrik kekecepatan terendah, aduk-aduk
minyak yang sudah dicampur lalu tuangkan larutan soda api
kedalam larutan minyak perlahan-lahan.
4. Setelah semua larutan soda api ditungakan kedalam larutan minyak,
naikan kecepatan mixer lalu aduk terus campuran ini sampai ke
tahap trace yaitu campuran berubah dari cair ke kental
yang konsistensinya seperti adonan mayonaise atau lotion. Untuk
adonan ini membutuhkan waktu kira-kira 30-60 menit untuk
mencapai tahap trace dengan menggunakan mixer kecepatan tinggi.
Itu menandakan bahwa bahan-bahan semua sudah melalui proses
saponifikasi.

Anda mungkin juga menyukai