Anda di halaman 1dari 8

Basic Cold Process Soap Making

Workshop
Surabaya, 24 August 2019

By Dirham Gama Radityo


ETHICO Speciality Soap
IG: @dirhamgama
WA: +62 821 444 75 360
Soap notes

Basic Cold Process Soapmaking

Introduction:

Tentang handmade soap

Pada dasarnya, sabun adalah garam yang terbentuk dari reaksi kimia saat unsur
asam dan basa digabungkan:

Asam lemak (minyak) + basa / alkali (lye / caustic soda) = garam + gliserin
(sabun)

Ada beberapa macam metode dasar pembuatan sabun:

1. Cold Process (CP)


2. Hot Process (HP)
3. Melt & Pour (MP) / Glycerin soap (sabun gliserin)
Catatan penting:

1. Caustic Soda (lye/NaOH/Sodium Hydroxide/soda api) adalah bahan


korosif dan harus diperlakukan dengan hati-hati. Jangan pernah
menyentuhnya dengan tangan telanjang, baik yang masih dalam bentuk
flakes maupun yang sudah dicampur air.
2. Jangan pernah menghirup uap dari larutan Caustic Soda karena akan
langsung menyesakan paru-paru anda.
3. Sebaiknya selalu menggunakan masker dan sarung tangan sepanjang
pembuatan sabun natural karena Caustic Soda akan dapat menyebabkan
iritasi pada kulit bila langsung bersentuhan dengan kulit kita.
4. Hindari penggunaan peralatan yang berbahan aluminium atau besi untuk
membuat sabun / menimbang Caustic Soda. Gunakan stainless steel,
pyrex, atau plastik PP (stabil di suhu tinggi).
5. Pembuatan setiap batch sabun adalah special. Lama pembuatan sabun
tergantung dari jenis minyak, banyaknya jenis minyak yang dipakai, suhu
pencampuran, dan suhu ruangan yang berlaku saat itu.
6. Bilas dengan air bila larutan Caustic Soda sampai mengenai kulit
7. Sabun handmade paling baik digunakan dalam waktu 6 bulan – 1 tahun
setelah tanggal pembuatan.
Bahan – Bahan Sabun

1. Minyak
Setiap jenis minyak memiliki kadar SAPONIFICATION VALUE (SAP) yang
berbeda-beda. SAP Value adalah jumlah milligram alkali (NaOH) yang
dibutuhkan untuk membuat 1 gram minyak menjadi sabun.
Minyak untuk mebuat sabun dibedakan menjadi 2 macam:
 Hard Oil
Karena jenis minyak ini sifatnya membuat sabun lebih keras.
Hard Oil adalah minyak yang akan padat pada suhu ruangan (di
Negara 4 musim).
Contoh: Coconut Oil, Palm Oil dan semua jenis butter.
 Soft Oil
Karena jenis minyak ini sifatnya membuat sabun lebih lembut dan
lembek.
Contoh: Olive Oil, Sun Flower Oil, Soy Bean Oil, Avocado Oil, dll
(Castor Oil termasuk dalam kategori soft oil, namun tetapi bilamana
dipakai sebagai campuran dengan minyak lainnya dia akan
menjadikan sabun lebih keras)
2. NaOH
Memiliki sebutan lain yaitu Natrium Hydroxide / Sodium Hydroxide /
Caustic Soda / Soda Api / Lye. Merupakan unsur basa dalam pembuatan
sabun dan diproduksi dengan cara elektrolisis air garam.
3. Distilled Water
Disebut juga sebagai Aquades, merupakan air suling dengan kandungan
mineral rendah.
4. Essential Oil dan Fragrance Oil
Keduanya berfungsi sebagai pewangi sabun.
 Essential Oil (EO) berasal dari penyulingan tumbuhan asli yang
diambil minyaknya. Biasanya cukup mahal harganya.
 Fragrance Oil (FO) adalah senyawa sintetis tiruan dari aroma buah
atau bunga aslinya. Gunakan FO yang tidak mengandung alcohol.
 Takaran Essential Oil atau Fragrance Oil
Standar penggunaan EO atau FO adalah 1 - 3 % dari total oil yang
digunakan. EO atau FO yang terlalu banyak dapat memberi efek yang
kurang diinginkan, seperti sabun mengalami “ricing” atau minyak
terpisah dari air dan sebagainya. Apabila dalam suatu resep terdapat
campuran antara EO/FO dan ekstrak, maka jumlah totalnya tetap
antara 2-5 %. Namun sekali lagi dalam pembuatan sabun, angka
sifatnya tidak pernah mutlak, selalu ada ruang untuk melakukan
eksperimen atau hal baru.
2 Additive
Ada 2 macam additive dalam pembuatan sabun
 Dry Additive
Takaran standar untuk dry additive adalah 1 tbs per 400 gr oil.
 Wet Additive
Hitung berat additive yang digunakan, lalu kurangi air yang digunakan
untuk melarutkan NaOH minimal seberat wet additive yang akan
digunakan. Takaran standar untuk wet additive adalah 1 – 3 tbs per
400 gr oil.
3 Pewarna
Bisa menggunakan pewarna alami seperti kunyit atau parsley powder.
Bisa juga menggunakan pewarna sintetis seperti mica yang dijual khusus
untuk pembuatan sabun. Untuk tekstur yang bisa membuat sabun lebih
menarik dapat digunakan bubuk kopi, serbuk teh celup atau oatmeal yang
digiling halus sebelumnya.
Supplier
 Soda Api (NaOH) - Java Soap (Tokopedia)
 Distilled Water - UD. Sumber Ilmiah Persada (Surabaya)

Metode Pembuatan Sabun

Cold Process
1. Siapkan dan timbang semua bahan terlebih dahulu, disesuaikan dengan
resep yang akan dipergunakan.
2. Siapkan campuran alkali / larutan NaOH. Larutkan campuran air dengan
sea salt (optional) dan aduk hingga larut. Masukan NaOH ke dalam
larutan air garam tadi(bukan sebaliknya). Aduk dengan glass rod atau
sendok hingga semua NaOH tersebut larut. Pada awal dilarutkan, air akan
menjadi keruh dan suhu meningkat hingga mencapai 80º - 90º C. Sisihkan
dan dinginkan sampai suhu mencapai kisaran 18º - 20º C.
3. Masukan essential oil dan additive ke dalam minyak dan aduk rata
(optional)
4. Masukan larutan NaOH ke campuran minyak (bukan sebaliknya) dengan
cara disaring.
5. Aduk campuran minyak dan larutan NaOH. Aduk dengan menggunakan
balloon whisk hingga adonan EMULSIFIED (suatu kondisi dimana NaOH
dan minyak sudah tercampur merata dan tidak akan terpisah lagi). Aduk
terus sampai TRACE, ditandai dengan adonan yang bila disisir dengan
sendok akan meninggalkan jejak. Tekstur sedikit kental seperti custard.
6. Tuang adonan ke dalam cetakan. Setelah beberapa saat, adonan akan
terlihat transparan dan menjadi lunak, saat ini terjadi berarti sabun
memasuki GEL PHASE.
7. Tunggu 2 hari untuk unmoulding. Biarkan sabun dalam cetakan selama
waktu tersebut, dan sesaat sebelum dikeluarkan dari cetakan, sabun bisa
dimasukan ke dalam freezer untuk mempermudah waktu unmoulding.
Setelah keluar dari cetakan sabun siap untuk dipotong.
8. Curing time. Setelah dipotong, simpan sabun dalam rak terbuka di area
yang sejuk serta memiliki ventilasi yang bagus. Sabun akan siap dipakai
dalam 6 - 8 minggu.

Resep dasar sabun (450 gram minyak)

320 g Olive Oil (Pomace) (71%)


130 g Coconut Oil (29%)

148 g Water
64 g NaOH

1 sendok teh sea salt (campurkan ke lye water)


1 ½ hingga 2 tsp additive lainnya seperti parsley bubuk / coffee bubuk, dll
5 g / ml essential oil (1 – 3 % dari total minyak)
Anggap saja 20 drops essential oil = 1 ml (tapi tentu saja ini bukanlah patokan,
karena kita tahu bahwa masing – masing minyak memiliki kekentalan dan berat
(viscosity) yang berbeda – beda.
Cara Menghitung Formula:

450 g Oils:

Olive Oil Pomace 71% x 450 = 320 g


Coconut Oil 29% x 450 = 130 g

SAP (Saponification Value)


Olive Oil: 0,135
Coconut Oil: 0,178

320 g x 0,135 = 43,2


130 g x 0,178 = 23,14

43,2 + 23,14 = 66,34 g (NaOH)

Super Fat / SF (minyak yg tidak ikut berubah menjadi sabun)


4%

66,34 x 4% = 2,6536
NaOH setelah SF = 66,34 – 2,6536 = 63,6 g (64 g)

Untuk daftar SAP minyak – minyak yg lain bisa check di :


www.certified-lye.com/lye-soap.html

Anda mungkin juga menyukai