Workshop
Surabaya, 24 August 2019
Introduction:
Pada dasarnya, sabun adalah garam yang terbentuk dari reaksi kimia saat unsur
asam dan basa digabungkan:
Asam lemak (minyak) + basa / alkali (lye / caustic soda) = garam + gliserin
(sabun)
1. Minyak
Setiap jenis minyak memiliki kadar SAPONIFICATION VALUE (SAP) yang
berbeda-beda. SAP Value adalah jumlah milligram alkali (NaOH) yang
dibutuhkan untuk membuat 1 gram minyak menjadi sabun.
Minyak untuk mebuat sabun dibedakan menjadi 2 macam:
Hard Oil
Karena jenis minyak ini sifatnya membuat sabun lebih keras.
Hard Oil adalah minyak yang akan padat pada suhu ruangan (di
Negara 4 musim).
Contoh: Coconut Oil, Palm Oil dan semua jenis butter.
Soft Oil
Karena jenis minyak ini sifatnya membuat sabun lebih lembut dan
lembek.
Contoh: Olive Oil, Sun Flower Oil, Soy Bean Oil, Avocado Oil, dll
(Castor Oil termasuk dalam kategori soft oil, namun tetapi bilamana
dipakai sebagai campuran dengan minyak lainnya dia akan
menjadikan sabun lebih keras)
2. NaOH
Memiliki sebutan lain yaitu Natrium Hydroxide / Sodium Hydroxide /
Caustic Soda / Soda Api / Lye. Merupakan unsur basa dalam pembuatan
sabun dan diproduksi dengan cara elektrolisis air garam.
3. Distilled Water
Disebut juga sebagai Aquades, merupakan air suling dengan kandungan
mineral rendah.
4. Essential Oil dan Fragrance Oil
Keduanya berfungsi sebagai pewangi sabun.
Essential Oil (EO) berasal dari penyulingan tumbuhan asli yang
diambil minyaknya. Biasanya cukup mahal harganya.
Fragrance Oil (FO) adalah senyawa sintetis tiruan dari aroma buah
atau bunga aslinya. Gunakan FO yang tidak mengandung alcohol.
Takaran Essential Oil atau Fragrance Oil
Standar penggunaan EO atau FO adalah 1 - 3 % dari total oil yang
digunakan. EO atau FO yang terlalu banyak dapat memberi efek yang
kurang diinginkan, seperti sabun mengalami “ricing” atau minyak
terpisah dari air dan sebagainya. Apabila dalam suatu resep terdapat
campuran antara EO/FO dan ekstrak, maka jumlah totalnya tetap
antara 2-5 %. Namun sekali lagi dalam pembuatan sabun, angka
sifatnya tidak pernah mutlak, selalu ada ruang untuk melakukan
eksperimen atau hal baru.
2 Additive
Ada 2 macam additive dalam pembuatan sabun
Dry Additive
Takaran standar untuk dry additive adalah 1 tbs per 400 gr oil.
Wet Additive
Hitung berat additive yang digunakan, lalu kurangi air yang digunakan
untuk melarutkan NaOH minimal seberat wet additive yang akan
digunakan. Takaran standar untuk wet additive adalah 1 – 3 tbs per
400 gr oil.
3 Pewarna
Bisa menggunakan pewarna alami seperti kunyit atau parsley powder.
Bisa juga menggunakan pewarna sintetis seperti mica yang dijual khusus
untuk pembuatan sabun. Untuk tekstur yang bisa membuat sabun lebih
menarik dapat digunakan bubuk kopi, serbuk teh celup atau oatmeal yang
digiling halus sebelumnya.
Supplier
Soda Api (NaOH) - Java Soap (Tokopedia)
Distilled Water - UD. Sumber Ilmiah Persada (Surabaya)
Cold Process
1. Siapkan dan timbang semua bahan terlebih dahulu, disesuaikan dengan
resep yang akan dipergunakan.
2. Siapkan campuran alkali / larutan NaOH. Larutkan campuran air dengan
sea salt (optional) dan aduk hingga larut. Masukan NaOH ke dalam
larutan air garam tadi(bukan sebaliknya). Aduk dengan glass rod atau
sendok hingga semua NaOH tersebut larut. Pada awal dilarutkan, air akan
menjadi keruh dan suhu meningkat hingga mencapai 80º - 90º C. Sisihkan
dan dinginkan sampai suhu mencapai kisaran 18º - 20º C.
3. Masukan essential oil dan additive ke dalam minyak dan aduk rata
(optional)
4. Masukan larutan NaOH ke campuran minyak (bukan sebaliknya) dengan
cara disaring.
5. Aduk campuran minyak dan larutan NaOH. Aduk dengan menggunakan
balloon whisk hingga adonan EMULSIFIED (suatu kondisi dimana NaOH
dan minyak sudah tercampur merata dan tidak akan terpisah lagi). Aduk
terus sampai TRACE, ditandai dengan adonan yang bila disisir dengan
sendok akan meninggalkan jejak. Tekstur sedikit kental seperti custard.
6. Tuang adonan ke dalam cetakan. Setelah beberapa saat, adonan akan
terlihat transparan dan menjadi lunak, saat ini terjadi berarti sabun
memasuki GEL PHASE.
7. Tunggu 2 hari untuk unmoulding. Biarkan sabun dalam cetakan selama
waktu tersebut, dan sesaat sebelum dikeluarkan dari cetakan, sabun bisa
dimasukan ke dalam freezer untuk mempermudah waktu unmoulding.
Setelah keluar dari cetakan sabun siap untuk dipotong.
8. Curing time. Setelah dipotong, simpan sabun dalam rak terbuka di area
yang sejuk serta memiliki ventilasi yang bagus. Sabun akan siap dipakai
dalam 6 - 8 minggu.
148 g Water
64 g NaOH
450 g Oils:
66,34 x 4% = 2,6536
NaOH setelah SF = 66,34 – 2,6536 = 63,6 g (64 g)