Anda di halaman 1dari 7

Proposal

SABUN CUCI PIRING DWIMDA

Disusun oleh:
Altah Ria Panjaitan
Dhafa Aulia
Dhea Ananta Silaban
Intan Panjaitan
Melani Ellena Aritonang
Wisna Daman Sara

X AKL 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sabun merupakan produk kimia yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari.Pembuatan sabun telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Metode pembuatan sabun
pada zaman dahulu tidak berbeda jauh dengan metode yang digunakan saat ini, walaupun
tentunya kwalitas produk yang dihasilkan saat ini jauh lebih baik. Sabun dibuat dengan
metodesaponifikasi yaitu mereaksikan trigliserida dengan NaOH sehingga menghasilkan sabun
dan produk samping berupa gliserin. Bahan baku pembuatan sabun dapat berupa lemak nabati
ataupun lemak hewani.Penggunaan sabun sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari.
Pada perkembangannya seperti sekarang, semakin banyak jenis sabun yang beredar di pasaran,
mulaidari yang bersifat khusus untuk kecantikan maupun umum untuk membersihkan kotoran
salah satunya adalah sabun cuci piring. Sabun cuci piring mempunyai dua bentuk, yaitu sabun
cuci piring cream dan sabun cuci piring cair. Faktor kepraktisan dan kecepatan larut sabun dalam
air pada sabun cair menyebabkan banyak orang lebih memilih menggunakannya dari pada sabun
cream cuci piring. Selain itu pula disebabkan aroma sabun cream baunya lebih menempel pada
peralatan dapur serta kurang lembut di tangan. Oleh karena itu dalam proses ini, kami
mempelajari proses pembuatan sabun cair cuci piring.

Sabun secara umum merupakan senyawa natrium atau kalium yang mempunyai rangkaian
karbon yang panjang dan direaksikan dengan asam lemak khususnya trigliserida dari minyak
nabati atau lemak hewani. Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak
menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa. Pada perkembangannya bentuk sabun
menjadi bermacam-macam, yaitu sabun padat, sabun lunak, sabun cair, dan sabun bubuk. Jika
basa yang digunakan adalah NaOH, maka produk reaksi berupa sabun keras (padat), sedangkan
bila basa yang digunakan berupa KOH, maka produk reaksi berupa sabun cair

B. Tujuan Usaha
1. Sebagai sarana dalam merujuk informasi tentang pembuatan dan usaha sabun cuci
piring
2. Sebagai saran berwirausaha yang kreatif dalam pembuatan sabun cuci piring yang
aman bagi masyarakat.
3. Membangun karakter wirausaha pada siswa siswi.
4. Belajar menjadi seorang wirausaha yang jujur, percaya diri,bertanggung jawab,berani
mengambil resiko,berjiwa kepemimpinan yang kreatif,pekerja keras ,berkomitmen tinggi
walaupun masih sebagai seorang pelajar.

C. Kegunaan Sabun dan Kelebihannya

Kegunaan sabun ini untuk membersihkan kotoran-kotoran yang ada pada piring dan
menghilangkan bau pada piring dengan cepat.

Kelebihan produk ini yaitu aroma nya yang lebih segar,harga lebih murah dari produk
lain,serta mengusap kotoran dengan cepat sehingga waktu pencucian dapat lebih cepat selesai.

BAB 2

PROFIL

A. Jenis Usaha
Jenis usaha kami DWIMDA adalah produk sabun cuci piring.
B. Nama Usaha
Nama usaha kami adalah DWIMDA
BAB 3
PRODUK
A. Jenis Produk
Jenis produk kelompok kami adalah sabun cuci piring
B. Proses Pembuatan Produk
Alat:
1. Ember
2. Pengaduk
3. Gelas ukur
4. Botol kemasan

Bahan:

1. Biang sabun
2. Garam
3. Air
4. Stiker
C. Cara Pembuatan:

1. Siapkan Air 4,5 Liter


2. Siapkan Garam 5 Sendok makan
3. Masukkan biang/bibit Sabun + Garam kedalam wadah
4. Tuangkan Air 3 Liter dulu, untuk pengadukan pertama
5. Aduk sampai larut sempurna, sampai tidak ada gumpalan
6. Kemudian tuangkan lagi sisa air yg ada, dan aduk" kembali sampai merata
5. Diamkan selama 3-4 jam, sampai busa menghilang dengan sendirinya
6. Sabun siap digunakan/dikemas kedalam botol/jerigen
BAB 3
TARGET PASAR,PROMOSI,DAN PEMASARAN
A. Target pemasaran produk
Target pemasaran produk kami targetnya untuk umum terutama sabun cuci piring
utuk ibu rumah tangga,pengusaha makanan,anak kos,dsb.Selain itu semua
kalangan masyarakat bisa membeli produk kami.
B. Strategi Promosi dan Pemasaran
Awal produk kami,kami tawarkan dilingkungan sekolah, seperti guru,ibu
kantin,dan teman-teman. Kemudian kami juga menawarkan didaerah tempat
tinggal kami masing-masing,dan kami juga menggunakan media social seperti,
WA,Instagram,dan media social lainnya untuk mempromosikan sabun cuci piring
kami.

BAB 4
LAPORAN KEUANGAN
A. Modal

Awal modal yang kami keluarkan sebesar Rp. 121.000

B. Perhitungan Dana
Pengeluaran

1. Biang Sabun ( 2 bungkus) = Rp. 35.000


2. Botol Sabun(34 buah) = Rp. 55.000
3. Garam (1 buah) = -
4. Stiker (30 pcs) = Rp. 30.000
5.Total pengeluarannya : = Rp. 120.000

C. Keuntungan

Dari bahan yang kami punya tersebut kami bisa mendapatkan 34 botol sabun dengan isi
300 ML.

Dan kami menjual sabun tersebut dengan harga Rp. 5.000/botol, maka:

34 botol* 5.000 = 170.000

Maka untung bersih yang kami dapatkan adalah:

Pendapatan-Modal: Rp. 170.000-120.000

= Rp. 50.000

KESIMPULAN
Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa antara kelebihan yang dapat memberi
keberhasilan usaha cukup berimbang terhadap kekurangan yang dapat menyebabkan kegagalan
usaha ini, sama-sama besar.
Untuk itu kami memerlukan kerjasama yang baik agar usaha ini tetap berjalan dengan baik dan
usaha ini lancar. Kami juga harus belajar bagaimana agar masyarakat mau membeli produk
kami.

Maka Untuk saat ini langkah yang paling utama adalah segera mengubah minat masyarakat. Jika
minat masyarakat terhadap sabun cuci piring meningkat maka langkah-langkah berikutnya
adalah memperbaiki kondisi tempat usaha, memperbanyak jenis sabun cuci piring sehingga
kedepannya tidak hanya menjadi usaha yang monoton, namun usaha berbagai macam sabun cuci
piring. Setelah itu semua berjalan dengan baik dan mapan, maka kami akan melakukan strategi
agresif, serta melakukan inovasi-inovasi lain ke depannya.

Anda mungkin juga menyukai