Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEWIRAUSAHAAN

Belajar Berwirausaha dengan Membuat Sabun

Disampaikan untuk Memenuhi Tugas PKWU

Disusun oleh :

Nama : M.Adey Bayu Bima Yudha

No Absen : 18

Kelas : XII.1

SEMESTER 1

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 PEGANDON

NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-
Nya sehingga laporan dengan judul "Belajar Berwirausaha dengan Membuat Sabun"
ini dapat tersusun. Laporan ini disusun sebagai pertanggung jawaban saya atas
laporan yang telah saya buat. Laporan ini juga merupakan hasil kerja keras saya dan
saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Laporan ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
sampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Nurhadi, S. Pd., M. Pd. selaku kepala sekolah SMA N 1 Pegandon

2. Bapak M. Khoirul Abshor, S.Pd.I., M.Pd. selaku waka kurikulum

3. Ibu : Erna Yustin Meitantiwi, S.Pd. selaku guru mata pelajaran PKWU yang
telah membimbing saya

4. Ibu Umi Salamah, S. Pd. selaku wali kelas yang telah membimbing saya

5. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan motivasi
kepada saya

6. Kepada seluruh bapak/ibu guru dan teman-teman yang telah memberikan


semangat untuk saya

Saya menyadari bahwa laporan ini belum sepenuhnya benar dan masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun saya butuhkan agar
kedepannya saya mampu menyusun laporan yang lebih baik.

Pegandon, 4 Desember 2023

Penyusun laporan

M.Adey Bayu Bima Yudha


DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar balakang

Sabun adalah salah satu produk pembersih yang paling tua di dunia.
Penggunaan Sabun telah dicatat sejak Zaman Mesir Kuno, sekitar 2800 SM.
Pada masa itu, sabun dibuat dengan merebus lemak hewan dengan abu kayu.
Hasilnya adalah cairan yang dapat digunakan untuk tubuh. Pada tahun 1791,
kimiawan Prancis Nicolas Leblanc menemukan proses untuk membuat
natrium (NaOH) dari garam biasa. NaOH adalah bahan utama dalam
pembuatan.

Sabun Pada abad ke-19, produksi sabun berkembang pesat. Sabun


mulai secara massal di dan mulai ter- sedia dalam berbagai bentuk dan
ukuran. Sabun semakin populer Sebagai produk pembersih pada abad ke-20,
dan mulai digunakan untuk berbagai permukaan, termasuk lantai, dinding dan
dapur.

Minyak jelantah adalah minyak goreng bekas yang telah di gunakan.


Minyak jelantah dapat menjadi masalah jika dibuang . Minyak jelantah dapat
mencemari air dan tanah, serta dapat menjadi tempat perkembang biakan
bakteri dan kuman. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak negatif min-
jelantah adalah dengan kembali. Minyak Jelantah dapat diolah kembali
menjadi berbagai produk, salah Satunya sabun. Sabun minyak jelantah yang
ramah lingkungan.

Sabun adalah sediaan pembersih kulit yang dibuat dari proses


saponifikasi atau netralisasi antara lemak, minyak, wax, rosin atau asam
dengan basa organik maupun anorganik yang tidak menimbulkan iritasi pada
kulit. Dalam hal ini, komponen pembuatan sabun terdapat surfaktan yang
memiliki fungsi untuk membersihkan dan memberi busa.

Menggunakan sabun berbahan alami ; buah pepaya ini lebih aman bagi
kulit dibanding sabun yang menggunakan banyak bahan kimia. Kandungan
bahan kimia sulfaktan memiliki tingkat iritasi tinggi. Oleh karena itu, kami
menciptakan saboen papita yang pembuatannya tidak menggunakan bahan
kimia sulfaktan agar tidak menimbulkan iritasi pada kulit manusia ketika
menggunakan sabun tersebut.

B. Rumusan masalah

 Apa keunggulan atau manfaat dari sabun yang dibuat ?

 Bagaimana memanfaatkan minyak goreng jelantah ?

C. Pemilihan jenis usaha

Jenis usaha yang dipilih yaitu usaha industri kreatif. Industri kreatif ini sendiri
adalah industri yang berasal dari pemanfaatan keterampilan, kreativitas, dan
bakat yang dimiliki individu dalam menciptakan kesejahteraan dan lapangan
pekerjaan.

Praktikum kali ini, kami memilih jenis usaha industri kreatif yaitu membuat
sabun dari minyak goreng dan juga buah alami, buah papaya. Kami memilih
buah papaya karena buah papaya sendiri memiliki manfaat yang sangat bagus
untuk tubuh dan kulit karena mengandung Vitamin A,E,C , dan Antioksidan.

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Tahap perencanaan

Dalam pembuatan suatu produk, kita haru menentukan ide produk yang
akan kita buat. Dalam menentukan produk kita melakukan teknik voting
dimana yang mempunyai pendapat akan mengusulkan pendapatnya. Dalam
menentukan ide produk kali ini, kelas kami sepakat akan membuat sabun
batang yang terbuat dari bahan alami. Ide ini telah disepakati oleh teman satu
kelas dan juga guru mata pelajaran. Sebelum membuat sabun, kami berdiskusi
terlebih dahulu mengeni bahan dasar pembuatan sabun. Setelah berdiskusi
kelompok, kami memutuskan untuk membuat sabun batangan dengan bahan
dasar pepaya dengan alasan pepaya mudah didapat dan banyak ditemukan di
sekitar. Selain berdiskusi bahan dasar, kami juga mendiskusikan tentang
bahan-bahan lain yang akan dibeli serta aroma apa yang akan kami gunakan.
Setelah melihat referensi di aplikasi YouTube, kami memutuskan untuk
menggunakan bahan tambahan berupa minyak goreng, air, soda api, minyak
zaitun, dan fregance oil beraroma lemon. Alasan kami memilih aroma lemon
adalah karena wanginya yang menyegarkan.

B. Rencana produk

Setelah memikirkan dan mempertimbangkan suatu produk, kelompok


kami sepakat membuat produk sabun batang yang terbuat dari minyak dan
juga buah papaya alami

C. Tahap persiapan

NO ALAT BAHAN

1. Cetakan Buah Pepaya

2. Blender Minyak goreng

3. Sendok atau Pengaduk Air

4. Baskom atau wadah Soda api

5. Timbangan Fregance Oil

6. Pisau Minyak Zaitun

7. Saringan -

D. Tahap proses pembuatan produk

1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan


2) Bersihkan buah papaya lalu potong dan masukkan kedalam blender
hingga halus

3) Saring hasil tadi agar

4) Timbang soda api sesuai takaran lalu masukkan kedalam wadah dan
beri air, Setelah tercampur aduk dan diamkan hingga dingin

5) Masukkan minyak goreng dan minyak zaitun kedalam baskom atau


wadah lalu masukkan cairan papaya tadi aduk hingga tercampur rata

6) Setelah rata masukkan fregance oil agar sabun harum

7) Tuangkan kedalan cetakan lalu dinginkan sampai beku

8) Sabun batang siap dikemas

9) Masukkan sabun batang kedalam kemasan yang sudah disediakan lalu


jual dengan mempromosikannya dengan menarik

E. Tahap pengemasan

Dalam pengemasan kami memilih material atau bahan dari kertas yang
terdapat desain/ hiasannya, kemudian kami membentuknya menjadi sebuah
kemasan yang menarik dengan ide kreatif kelompok kami. Tahap ini
bertujuan untuk melindungi sabun dari kotoran, debu dan lainnya. Selain itu,
pengemasan sabun ini juga bertujuan untuk menjangkau pembeli karena
kemasan yang menarik serta meningkatkan keuntungan atau laba

Tahapan pengemasannya antara lain :

1. Siapkan bahan kemasan yang akan digunakan yaitu kardus bekas dan
juga kertas

2. Kreasikan kertas agar kemasan produk menarik

3. Potong kertas putih sebagai hiasan didalam kemasan


4. Potong sabun sesuai selera lalu masukkan kedalam kemasan poduk
yaitu kemasan dari kardus maupun kemasan dari kreasi kertas yang
telah dibuat

5. Kemudian siapkan pita agar kemasan bisa tertutup dan juga menarik
perhatian pembeli

6. Lakukan hingga sabun habis

7. Sabun siap dijual

F. Tahap pemberian merk

Dalam tahap pemberian merk, kami berdiskusi untuk menentukan


merk yang cocok dengan produk sabun kami. Hasilnya adalah kami memilih
Bahasa Jawa dan Bahasa Sansekerta sebagai bahasa yang akan digunakan
pada merk produk kami. Kami menggunakan Bahasa jawa dan Bahasa
sansekerta. Nama merek produk kami yaitu saboen papita. Dimana kata
“saboen” berarti sabun yang berasal dari Bahasa jawa bahkan penulisannya
seperti Bahasa jawa yang dulu. Kata “papita” berarti buah papaya yang
diambil dari Bahasa sansekerta.

G. Tahap penentuan HPP

 Biaya bahan baku

 Minyak goreng : Rp5.000

 Minyak zaitun : Rp26.000

 Fregance oil : Rp20.000

 Soda api : Rp10.000

 Kertas : Rp10.000

TOTAL = Rp71.000

 Biaya overhead

 Konsumsi : Rp14.000

 Total biaya = biaya bahan baku + biaya overhead


= Rp71.000 + Rp14.000

= Rp 85.000

HPP = Total biaya / jumlah produk

= 85.000/10

= 8.500

Jadi, HPP nya adalah Rp8.500

H. Tahap penentuan harga jual

Harga jual = HPP + (12% x HPP)

= 8.500 + ( 12/100 x 8.500)

= 8.500 + 1.020

= 9.520

Jadi, harga jualnya adalah Rp9.520 namun kita bulatkan menjadi Rp10.000

I. Tahap promosi

Produk sabun yang telah dibuat harus kita promosikan secara menarik
agar peminat produk banyak yang tertarik. Saya bersama anggota kelompok
membuat promosi produk dengan menggunakan jenis media promosi Above
The Line dimana kami membuat promosi melalui poster digital yang menarik
dengan memanfaatkan aplikasi yaitu canva kemudian kami
mempromosikannya melalui story whatsapp.

J. Tahap penjualan

Teknik penjualan yang kami gunakan yaitu teknik penjualan secara


online yang memanfaatkan media elektronik. Dimana kita memasarkan
produk yang kita buat melalui media social sehingga dikenali oleh banyak
orang. Setelah pembeli melihat dan tertarik dengan produk sabun yang kami
buat, mereka akan memesan melalui aplikasi WhatsApp dengan membalas
story kami, setelah pembeli melakukan pemesanan kita mempersiapkan
produk yang akan dibeli. Jika pembeli masih satu sekolah kami akan
memberikan produk yang telah dipesan di sekolah, namun jika berada di luar
sekolah maka kami akan menggunakan teknik COD (Cash on Delivery).

K. Penjelasan kendala yang terjadi selama tahap awal hingga akhir

Saat penjualan, saya bersama kelompok mengalami beberapa


terkendala yaitu antara lain :

a. Dalam pembuatan, kami kurang pemahaman, sehingga tekstur cairan


sebelum dibekukan tidak sesuai dengan yang kita harapkan

b. jumlah peminat sabun yang minim dan harga jual yang tinggi
dibandingkan harga jual sabun pada umumnya.

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari proses pembuatan sabun dari minyak goreng jelantah tersebut dapat
disimpulkan bahwa minyak goreng jelantah dapat dimanfaatkan menjadi
bahan utama proses pembuatan sabun. Pembuatan sabun menjadi alternatif
mencari keuntungan di era modern saat ini dan menguramgi limbah minyak
goreng jelantah. Karena sabun bisa memanfaatkan berbagai macam limbah
sebagai bahan untuk membuat sebuah produk. Sabun ini juga menggunakan
bahan-bahan alami yaitu buah pepaya. Buah pepaya ini lebih aman bagi kulit
dibanding sabun yang menggunakan banyak bahan kimia. Karena buah
pepaya mengandung banyak mengandung Vitamin A,E,C , dan Antioksidan
yang bagus untuk perawatan kulit.

yang bagus untuk kulit.

B. Saran

Demikian laporan kewirausahaan yang berjudul “.Berwirausaha dengan


Membuat Sabun.” memberikan manfaat dan pengalaman yang sangat
menarik. Dengan praktikum ini saya menyarankan pembaca agar
menggunakan produk lokal yang terbuat dari bahan alami, karena dengan
menggunakan produk alami kita akan menjadi lebih sehat.Pembuatan sabun
dapatdilakukan secara alami menggunakan bahan-bahan alami yang tidak
menimbulkan bahaya. Buah pepaya dapat dijadikan pilihan untuk digunakan
sebagai komponen utama dari sabun karena berbau manis dan mengandung
banyak mengandung Vitamin A,E,C , dan Antioksidan yang bagus untuk
kulit. Sekian dan terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

Revita, Tiffany. 2020. Kewirausahaan: Pengertian, Tujuan, Jenis dan


Karakteristiknya. Diakses 1 Desember 2023 di https://dailysocial.id/post/pengertian-
kewirausahaan-2

Rosyda. Tanpa tahun. Pengertian Kewirausahaan: Konsep, Tujuan, Sifat dan Jenis
Wirausaha. Diakses 1 Desember 2023 di
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kewirausahaan/

Indrianaa, Gita. 2020. "Makalah Sabun Pepaya". Diakses pada 1 Desember 2023 di
https://id.scribd.com/document/447866923/makalah-sabun-pepaya

Liputan6.com. 2022. "Hati-hati, 5 Bahan Kimia pada Sabun Ini Berbahaya Bagi
Kesehatan". Diakses pada 1 Desember 2023 di
https://www.liputan6.com/on-off/read/4882398/hati-hati-5-bahan-kimia-pada-sabun-
ini-berbahaya-bagi-kesehatan

LAMPIRAN

A. Lampiran 1

1. Dokumentasi tahap proses pembuatan


Gambar 8.1.1 (alat dan bahan)

Gambar 8.1.2 (blender buah papaya sampai halus)

Gambar 8.1.3 (aduk merata bahan yang sudah dicampurlan ; minyak,


larutan papaya, larutan soda api)

Gambar 8.1.4 (cetak sampai menjadi sabun batang)


2. Dokumentasi tahap pengemasan

Gambar 8.2.1 (siapkan bahan pengemasan ; kardus dan pita)

Gambar 8.2.2 ( hasil kreasi kemasan produk)


Gambar 8.2.3 (masukkan sabun kedalam kemasan)

3. Dokumentasi logo merek

Gambar 8.3.1 (logo merek sabun)

4. Dokumentasi desain promosi


Gambar 8.4.1 (desain promosi sabun)

B. Lampiran 2

Link hasil video pembuatan sabun

https://youtu.be/NbvNeH5vhac?si=_Wk3RGaJIV7xFfMc

Anda mungkin juga menyukai