PENDAHULUAN
1.5 Relevansi
Judul penelitian yang diambil dalam hal ini memiliki keterkaitan dengan
bidang ilmu teknik kimia yaitu Rekayasa Proses berdasarkan dari proses
yang dilakukan dalam penelitian di laboratorium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Jones (2011), sabun berasal dari bahasa latin (sapo) yang
artinya dalam bahasa latin sama dengan (sebum atau tallow), produk sabun
yang dihasilkan awalnya diperoleh dengan mencampurkan lemak atau minyak
dengan abu kayu (alkali) dimana campuran tersebut akan menghasilkan reaksi
saponifikasi.
Menurut Baki, dkk (2015) Sabun adalah garam asam lemak. Jika basa
yang digunakan mengandung ion natrium, kalium atau amonium, terbentuk
sabun yang larut air, sedangkan zink dan magnesium membuat sabun tidak larut
yang disebut sabun metalik. Produk pembersih kulit mengandung sabun yang
larut dalam air. Nilai pH sabun adalah basa dan biasanya dalam rentang 9,5 –10.
Sabun adalah molekul amfifilik yang memiliki gugus hidrofilik dan hidrofobik,
dengan kata lain sabun larut dalam minyak dan air. Sabun merupakan surfaktan
anionik. Sabun sering disebut sebagai surfaktan alami karena sebagian besar
minyak dan lemak yang digunakan dalam produksinya terdapat di alam.
Penambahan bahan alami yang aman bagi kesehatan, sabun cair sendiri
pun perlu dikembangkan karena dapat memberikan pengaruh positif atau fungsi
tertentu terhadap sabun cair yang dihasilkan. Fungsi tersebut antara lain
memberikan kesan halus dan lembut, melembabkan kulit dan memilik aktivitas
antibakteri dan memberikan aroma wangi bila di gunakan. Selain itu, dengan
penambahan bahan alami tersebut diharapkan dapat memberikan aroma dan
sebagai anti bakteri sabun cair.
Tabel 2.1 Syarat Mutu Sabun Cair (Badan Standarisasi Nasional, 2017)
pH - 4 - 10
Total bahan % fraksi massa Minimal 10
aktif
Bahan yang % fraksi massa Maksimal 0,5
tidak larut
dalam etanol
Alkali bebas % fraksi massa Maksimal 0,05
sebagai NaOH
Asam lemak % fraksi massa Maksimal 1
bebas (dihitung
sebagai asam
oleat)
Cemaran Koloni/g Maksimal
mikroba Angka 1x103
lempeng total
• Kingdom : Plantae
• Subkingdom : Tracheobionta
• Divisi : Magnoliophyta
• Subdivisi : Angiospermae
• Kelas : Monocotyledonae
• Subkelas : Commelinidae
• Ordo : Poales
• Famili : Poaceae/Graminae
• Genus : Cymbopogon
• Divisi : Gymnospermae
• Subdivisi : Spermatophyta
• Kelas : Dicotyledonae
• Ordo : Policarpicae
• Famili : Lauraceae
• Genus : Cinnamomum
2.4 Ekstraksi
1. Ekstraksi padat cair digunakan untuk memisahkan zat yang dapat larut
dari campurannya dengan zat padat yang tidak dapat larut, ekstraksi
padat-cair disebut leaching. Contoh lainnya juga adalah ekstraksi
soxhket.
Kelas : 2KD
NPM : 062130400116
Tugas:
Mencari bagian “yang seharusnya” dan “yang senyatanya” pada BAB 1 Laporan Akhir
yang sudah ditentukan.
Jawab:
• Kingdom : Plantae
• Subkingdom : Tracheobionta
• Divisi : Magnoliophyta
• Subdivisi : Angiospermae
• Kelas : Monocotyledonae
• Subkelas : Commelinidae
• Ordo : Poales
• Famili : Poaceae/Graminae
• Genus : Cymbopogon
Kesalahan: Sebaiknya diganti menjadi tabel seperti tabel 2.2, agar terlihat lebih rapi.
2. Klasifikasi tanaman kayu manis menurut Rismunandar dan Paimin (2001) adalah
sebagai berikut :
• Divisi : Gymnospermae
• Subdivisi : Spermatophyta
• Kelas : Dicotyledonae
• Ordo : Policarpicae
• Famili : Lauraceae
• Genus : Cinnamomum
Kesalahan : Sebaiknya diganti menjadi tabel seperti tabel 2.2, agar terlihat lebih rapi.