Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh Jenis Minyak terhadap Tekstur Sabun pada


Pembuatan Sabun Organik

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Bahasa


Indonesia

Muhammad Raffi Aditya Pradipta


XI MIPA 7

SMA Negeri 1 Karawang Jalan Ahmad Yani No. 22


Karawang
A. Judul Proposal : Pengaruh Jenis Minyak terhadap Tekstur Sabun
pada Pembuatan Sabun Organik

B. Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Manusia saat ini masih kurang memiliki kesadaran akan

lingkungannya sendiri. Banyak yang masih kurang mengerti akan

kebersihan lingkungan, sehingga dengan mudahnya membuat

limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan.

Lingkungan adalah kesatuan antara abiotik serta biotik


berupa kesatuan ruang di seluruh benda baik makhluk hidup yang
termasuk manusia, keadaan sampai perilaku manusia. Secara
keseluruhan bisa disimpulkan jika lingkungan hidup merupakan
gabungan antara semua makhluk hidup dan juga faktor dan
komponen di sekelilingnya. Makhluk hidup yang ada di bumi ini
adalah salah satu faktor keberhasilan dari lingkungan hidup.
Kegagalan yang disebabkan oleh makhluk hidup antara lain adalah
pencemaran. Dampak dari tercemarnya lingkungan hidup adalah
rusaknya ekosistem alami serta berkurangnya baku mutu
lingkungan tersebut. Pada dasarnya lingkungan tersebut tercemar
akibat kegiatan manusia itu sendiri, baik melalui kegiatan industri
ataupun kegiatan rumah tangga yang menghasilkan limbah dan
sampah. Dari sekian banyak aktivitas manusia ternyata yang paling
sering menyebabkan pencemaran adalah limbah-limbah rumah
tangga (Hasibuan,2016).

Pencemaran Lingkungan bukan hal yang baru. Akan tetapi,

yang senantiasa baru ialah peristiwa pencemaran terhadap

lingkungan. Pencemaran lingkungan bukan sebuah fenomena, tapi

fakta. Begitu keluar dari rumah, kita langsung menyaksikan

peristiwa pencemaran. Bahkan terkadang manusia mencemari,

sadar atau tidak. Udara, air dan tanah tercemar, dan kita hidup di
dalamnya. Kita hidup di suatu wadah yang kita sebut “lingkungan”

dan itu sudah tercemar.

Pencemaran lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan


yang memberikan pengaruh negatif terhadap makhluk hidup yang
disebabkan oleh manusia. Manusia setiap hari selalu menghasilkan
limbah karena manusia pelaku konsumsi dari kegiatan yang
dilakukan setiap waktu atau setiap hari sehingga menghasilkan
limbah (Sunarsi,2014).

Pencemaran lingkungan dibagi menjadi 3 yaitu pencemaran

tanah, udara, dan air. Pencemaran tanah adalah suatu kondisi

dimana tanah tercemar di area permukaan atau bahkan bawah

tanah yang disebabkan oleh polutan atau kontaminan yang

mencemari tanah. Pencemaran udara merupakan salah satu

kerusakan lingkungan, berupa penurunan kualitas udara karena

masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam udara atau atmosfer

bumi. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu

tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air

tanah . Beberapa aktivitas manusia yang dapat menyebabkan

pencemaran yaitu dengan menggunakan bahan-bahan kimia saat

mencuci pakaian, mengepel lantai, bahkan saat mandi.

Indonesia berada di wilayah iklim tropis, iklim tropis ini

membuat kebanyakan orang mudah mengeluarkan keringat

terutama ketika melakukan aktivitas luar ruangan di bawah sinar

matahari langsung. Sehingga kebanyakan orang di Indonesia

mandi lebih sering mandi di setiap harinya. Kotoran-kotoran yang

menempel pada kulit tubuh dapat menyebabkan kulit kusam,

kering, bahkan menyebabkan penyakit akibat kuman. Produk


perawatan tubuh seperti sabun merupakan kebutuhan penting bagi

banyak orang karena sabun berhubungan langsung dengan kulit

dan dapat membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada

kulit tubuh sehingga dapat mengurangi penyakit akibat kuman yang

menempel pada kulit, memberi kesegaran kembali terhadap tubuh,

dan juga membuat penampilan lebih percaya diri.

Sabun merupakan senyawa kimia yang sudah lama


ditemukan. Tahun 2500 sebelum Masehi, sabun kalium telah
ditemukan oleh masyarakat Sumeria yang dimanfaatkan sebagai
pembersih wol. sabun berasal dari campuran minyak dengan
kalium karbonat yang terdapat pada abu kayu. Bangsa Mesir pun
telah menuliskan tentang sabun yang berkaitan dengan ilmu
kedokteran. Sabun dikenal dengan soap pada Bahasa Inggris yang
Bahasa latinnya sapo yang telah digunakan pertama kali tahun 77
Masehi oleh Plinny. Sabun dibuat dengan tallow atau lemak hewan
dicampurkan dengan abu dari pembakaran kayu beech yang bisa
dimanfaatkan untuk mewarnakan rambut. Sabun sebagai pencuci
dan pembersih dengan menggunakan air. Sabun yang memiliki
tekstur keras disebut sabun batang (Hevira et al., 2015).

Sabun didapat dari hasil reaksi saponifikasi antara asam


lemak dengan alkali atau basa. Salah satu langkah yang dapat
dilakukan yaitu dengan dengan mengolah trigliserida, asam lemak
bebas dan metil ester asam lemak pada minyak dengan metode
saponifikasi. Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai
berikut: Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan
alkali adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH)
yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat
ditulis sebagai berikut: C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH -> C3H5(OH)3 +
3 NaOOCR(Widiastuti & Maryam, 2022).

Akan tetapi tidak semua sabun baik untuk kulit karena

mengandung bahan kimia seperti alkohol, pewarna buatan,

SLS,parfum atau pewangi. Permasalahan tersebut dapat

diatasidengan sabun organik. Sabun organik adalah sabun yang

terbuat dari bahan-bahan alam seperti minyak zaitun,minyak

kelapa, minyak sawit. Sabun organik cocok untuk kulit sensitif, dan
tidak membuat kulit kering karena terbuat dari bahan alami yang

dapat melembapkan kulit. Selain aman untuk kulit, sabun ini juga

ramah lingkungan. Sehingga akan sangat bermanfaat untuk

masyarakat, maupun lingkungan terutama untuk mencegah

terjadinya pencemaran.

Sabun yang berkualitas baik juga dipengaruhi oleh bahan

baku yang digunakan. Sabun mandi biasanya dibuat dengan

campuran lemak atau minyak. Secara umum sabun terbuat dari tiga

jenis bahan minyak yakni minyak sawit, minyak kelapa serta minyak

zaitun. Dari ketiga jenis minyak tersebut, masing-masing

mempunyai unsur atau komponen yang berfungsi sebagai pembuat

busa, penstabil, dan pelembab kulit.

Minyak zaitun atau olive oil adalah minyak yang didapat dari
buah zaitun (Olea europaea), pohon tradisional dari basin
Mediterania. Minyak zaitun berasal dari pohon zaitun yang tumbuh
lambat, memiliki batang keriput dan aby-abu ramping dengan
cabang pecah pecah. Adapun proses manfaat dariminyak zaitun
adalah Minyak alami yang diekstrak dari buah zaitun ini
mengandung asam olet sebanyak 73%dari total kandungan minyak.
Selain itu, minyak ini juga mengandung antioksidan, vitamin E, dan
vitamin lainnya. Berdasarkan penelitian sebelumnya
mengungkapkan bahwa kandungan nutrisi dari buah zaitun dapat
menghambat dan membunuh bakteri berbahaya, seperti
Helicobacter pylori(Aris et al., 2021).i

Minyak kelapa merupakan minyak yang diekstrak dari kelapa


yang masih segar tanpa menggunakan tambahan bahan kimia dan
tanpa menggunakan suhu tinggi saat mengolahnya. Hal ini akan
membuat kandungan alaminya tidak hilang dan rusak. Minyak
kelapa kaya akan asam lemak rantai menengah, yang merupakan
bentuk lemak jenuh dan membentuk 65 persen dari total komposisi.
Asam lemak yang ditemukan dalam minyak kelapa meliputi asam
laurat, asam miristat,asam kaprilat, asam palmitat, asam kaprat,
asam oleat, asam linoleat, dan asam stearat(Aris et al., 2021).

Minyak kelapa sawit merupakan minyak yang mengandung


asam palmitat (C16H32O2) yang cukup tinggi, yaitu sebesar 44,3%
(Depperin,2007). Fungsi dari asam palmitat ini dalam pembuatan
sabun adalah untuk kekerasan sabun dan menghasilkan busa yang
stabil(Aris et al., 2021).

Penelitian yang dilakukan oleh Imami,dkk(2019)

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata antara perlakuan

minyak zaitun dan kelapa berupa perbedaan warna akhir sabun

organik.Adapun penelitian berupa analisis jenis minyak terhadap

kualitas sabun yang dilakukan oleh Aris,dkk(2021) menyatakan

minyak yang paling optimal dalam menghasilkan sabun mandi yang

memenuhi persyaratan adalah minyak zaitun karena sabun yang

dihasilkan mempunyai pH, bobot jenis, angka lempeng total dan

viskositas yang memenuhi standar SNI sabun mandi.

Dapat disimpulkan bahwa sabun organik memiliki banyak

manfaat yang salah satunya dapat mencegah dan mengurangi

pencemaran lingkungan. Namun, tetap harus memperhatikan

kandungan yang terdapat di dalam nya agar dapat memperoleh

hasil sabun yang berkualitas dan sesuai dengan yang diinginkan.

Dalam menganalisis pengaruh lain jenis minyak pada sabun, maka

saya membuat proposal dengan judul : “Pengaruh Jenis Minyak

Terhadap Tekstur Sabun pada Pembuatan Sabun Organik”.


2. Perumusan Masalah

Dari rumusan masalah yang telah disampaikan,dapat

dijabarkan tujuan penelitian sebagi berikut :

1) Bagaimana jenis minyak yang baik untuk pembuatan sabun

organik?

2) Bagaimana kualitas sabun organik yang berbahan dasar

minyak zaitun?

3) Bagaimana kualitas sabun organik yang yang berbahan

dasar minyak kelapa?

4) Bagaimana kualitas sabun organik yang berbahan dasar

minyak sawit?

5) Mengapa jenis minyak mempengaruhi kualitas sabun pada

pembuatan sabun organik?

3. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah disampaikan,dapat

disampaikan tujuan penelitian sebagi berikut :

1) Untuk mengetahui jenis minyak yang paling baik pada

pembuatan sabun organik

2) Untuk mengetahui kualitas sabun organik berbahan

dasar minyak zaitun

3) Untuk mengetahui kualitas sabun organik berbahan

dasar minyak kelapa


4) Untuk mengetahui kualitas sabun organik berbahan

dasar minyak sawit.

5) Untuk mengetahui pengaruh jenis minyak terhadap

kualitas sabun pada pembuatan sabun organik.

4. Kontribusi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi

berupa pengetahuan tentang hasil penelitian yang telah

dilakukan kepada pembaca. Dalam penelitian diharapkan

pembaca mengetahui pengaruh jenis minyak terhadap kualitas

sabun pada pembuatan sabun organik. Hasil penelitian jenis

minyak terhadap kualitas sabun organik ini nantinya dapat

dijadikan sebagai pedoman atau panduan dalam pemilihan jenis

minyak pada pembuatan sabun organik.

5. Definisi Operasional

C. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, tinjauan pustaka yang digunakan

adalah teori – teori yang menjadi landasan dalam penelitian,

selain itu kajian pustaka juga melalui jurnal – jurnal penelitian

nasional.

Hasil penelitian yang dijadikan sebagai tinjauan pustaka

dalam penelitian ini dalah penelitian tentang pengaruh minyak

kelapa, minyak jarak, dan minyak zaitun terhadap sifat fisik pada

sabun padat,yaitu Imami, dkk (2019) yang menulis jurnal

dengan judul "Pengaruh Basis Minyak Kelapa, Minyak Zaitun,


Dan Minyak Jarak Tehadap Sifat Fisik Sediaan Sabun Padat "

menyatakan bahwa minyak kelapa mengandung asam laurat

yang mampu mengencangkan kulit dan sifat pembusaan yang

baik, hasil sabun berwarna coklat muda karena dari warna

ekstrak dan karakterstik warna minyak kelapa yang berwarna

bening sampai kuning dan berbau khas minyak.

Sedangkan pada formula II dengan minyak jarak

menghasilkan sabun dengan bentuk yang lunak. Minyak jarak

mengandung asam risinoleat yang mampu melembabkan kulit,

menghasilkan busa yang stabil dan lembut, hasil sabun

berwarna coklat tua karena dari warna ekstrak dan karakteristik

warna minyak jarak yang berwarna jernih sampai kuning

kecoklatan. Kemudian pada formula III dengan basis minyak

zaitun menghasilkan sabun dalam bentuk yang agak lunak.

Minyak zaitun mengandung asam oleat yang mampu

melembabkan kulit, hasil sabun berwarna coklat karena dari

warna ekstrak dan karakteristik warna minyak zaitun jernih

sampai kuning kecoklatan dan berbau khas minyak. Dari hasil

yang diperoleh dalam penggunaan minyak jarak sebagai basis

kurang tepat digunakan dalam pembuatan sabun padat karena

bentuk sabun yang dihasilkan berbentuk lunak.


Penelitian yang membahas kualitas sabun organic yang

dilakukan oleh Aris,dkk(2021) menyatakan bahwa kualitas

sabun yang baik yaitu memiliki busa yang tidak terlalu banyak

atau tidak memiliki tebal busa lebih dari 3 cm dan memiliki

tekstur yang lembut ketika dipakai.

D. Metode Penelitian

E. Jadwal Pelaksanaan

F. Rencana Anggaran

G. Daftar Pustaka

3
i

Anda mungkin juga menyukai