Anda di halaman 1dari 6

Benarkah sabun cuci piring dicampur garam

dapat menyebabkan perkembangan bakteri?

Dalam piring kotor, bisa terkandung beragam sisa makanan dan mikroorganisme berbahaya yang
mungkin menyebabkan penyakit, contohnya diare, nyeri perut, mual, muntah, dan sebagainya.
Untuk itu, mencuci piring dengan baik merupakan salah satu aspek penting yang perlu
diperhatikan dalam upaya menjaga kesehatan.

Sesungguhnya, belum ada penelitian memadai yang menunjukkan bahwa pencampuran antara
sabun cuci piring dengan garam akan menyebabkan perkembangan bakteri pada piring kotor
semakin pesat. Garam justru diketahui memiliki sifat antiseptik, yakni mampu membasmi
bakteri. Karenanya, pencampurannya ke dalam sabun justru semestinya akan melipatgandakan
efeknya dalam membersihkan piring yang kotor, bukan sebaliknya.

Perlu diperjelas, sabun cuci piring apa yang Anda maksudkan? Apa saja kandungan dalam sabun
tersebut?

Sayangnya, Anda tidak menyebutkan dengan mendetail jenis sabun yang Anda gunakan,
karenanya kami tidak bisa menilai dengan pasti apakah ada keterkaitannya antara penggunaan
sabun tersebut dengan potensi perkembangan bakteri tertentu.

Namun, secara umum, agar piring kotor bisa bersih dengan lebih optimal dan risiko
perkembangan bakteri serta virus penyebab penyakit bisa dicegah, Anda sebaiknya lakukan tips
berikut:

 Usai makan, cuci piring dengan segera, jangan ditumpuk terlalu lama sehingga membuat
lalat berkumpul dan berpotensi mengkontaminasi makanan atau minuman di sekitarnya
 Bersihkan piring menggunakan air yang bersih dan berkualitas baik, yakni tidak berbau,
tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak juga mengandung mikroorganisme berbahaya
 Gunakan sabun cuci piring yang tepat, usahakan yang tidak mengandung pewarna
berbahaya
 Usai mencuci piring, bilas piring tersebut hingga kesat sempurna, sehingga tidak ada sisa
sabun yang masih menempel dan berpotensi tertelan saat piring digunakan
 Keringkan dengan benar piring yang telah dicuci menggunakan lap bersih
 Simpan piring yang telah dicuci di tempat yang bersih, terhindar dari pajanan sinar
matahari, debu, dan kotoran lainnya
 Usahakan pilih piring yang berbahan dasar kaca, atau plastik BPA-free untuk peralatan
makan Anda

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/sabun-cuci-piring-dicampur-garam
Manfaat mencampur garam dengan sabun
cuci piring
Dok saya mau bertanya.... Saya mencoba percobaan yang saya baca di sosmed... Dengan mencampurkan
sabun cuci piring dengan garam, dengan takaran 800 ml sabun cuci piring (saya menggunakan sabun
cuci merk mama lemon) dengan air 5 liter dan garam bubuk 250 gram (merk refina garam meja),
memang benar busa tetap kental, sabun menjadi banyak dan lebih irit... Yang ingin saya tanyakan
apakah ada efek samping dari pencampuran itu semua... Mohon pencerahannya

Hi, terimakasih sudah bertanya di alodokter.

Salah satu jenis sabun yang kita gunakan sehari-hari adalah sabun cuci piring. Akan lebih bijak
jika sabun yang kita gunakan yang aman untuk kulit, memiliki kemampuan sebagai antiseptik,
dan ramah lingkungan. Sabun dengan konsentrasi yang pekat akan merusak kulit, sehingga
terdapat aturan pakai untuk mengencerkannya dengan air sebelum digunakan. Merek sabun cuci
piring yang anda sebut mengandung bahan aktif yang terdiri dari campuran surfaktan yang dapat
menghasilkan daya angkat lemak yang kuat, banyak busa, mudah didegradasi sehingga ramah
lingkungan dan lembut. Namun masih terdapat bahan yang bersifat iritatif sehingga perlu untuk
mengencerkannya terlebih dahulu sebelum digunakan. Selain itu, sebaiknya tes kulit dibagian
tubuh yang tertutup (misalnya lengan atas atau paha atas) sebelum digunakan . Jika mempunyai
kulit sangat sensitif, sehingga tidak cocok dengan semua merek sabun cuci piring, sebaiknya
menggunakan sarung tangan saat mencuci piring. 

Garam merupakan produk makanan yang memiliki sifat antiseptik. Sering digunakan sebagai
bahan tambahan dalam pembuatan sabun. Namun belum ada penelitian kusus jika garam dan air
dicampurkan ke sabun cuci piring kemasan. Anda dapat membaca informasi tambahan di sini.

Demikian informasi yang dapat saya berikan, semoga bermanfaat. dr. Nira

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/sabun-cuci-piring-dicampur-dengan-garam
Bahaya menambah garam pada sabun untuk
cuci piring
Assalamu'alaikum dok. Mau tanya. Apakah sabun cuci piring sunlight jika di campur garam berbahaya ?
Banyak diantara ibu ibu yang mencampurkan air dan garam ke sunlight agar sunlight menjadi banyak
dan kental.

Salam,

Sabun secara umum mempunyai komposisi garam didalamnya yang berfungsi sebagai
pengental , meningkatkan busa sabun dan juga untuk proses saponifikasi. Setiap produk sabun
cuci piring yang dibuat sudah mempunyai takaran tertentu untuk mendapatkan hasil optimal,
baik berupaka sifat melarut minyak, kadar kimia toksik, dan fungsi nya sebagai disenfektan
peralatan dapur terhadap pertumbuhan kuman.

Penambahan garam pada sabun, terutama garam natrium, akan memberikan sifat sabun lebih
kental, dan meningkatkan buih pada saat penggunaannya. Penggunaan garam natrium ini
merupakan bahan utama dalam yang digunakan dalam proses saponifikasi dalam produksi sabun
padat. Namun, untuk sabun cair,penggunaan garam kalium lebih sering digunakan sebagai bahan
dasar utama.

Oleh karena itu, dalam konteks penambahan garam dapur untuk mengentalkan sabun
cuci,kemungkinan akan mempengaruhi fungsi dari sabun cuci piring, dimana kemungkinan
terjadi perubahan komposisi bahan dasar dari sabun cuci sehingga menurunkan fungsi utama dari
sabun yaitu sebagai disenfektan atau suci hama, walaupun garam dapaur juga dapat berfungsi
sebagai disenfektan. 

Oleh karena itu, bila tujuan Anda menambah garam hanya untuk penegntalan sabun,maka hal ini
dapat Anda lakukan. Namun perlu dipertimbangkankan kemungkinan penurunan fungsi sabun
untuk tujuan pencucian piring.

Demikian info yang bisa kami sampaikan, baca juga saponifikasi.

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/sabun-cuci-piring-sunligt-di-campur-garam
Amankah mencampur sabun cuci piring dan
garam?
Zoraya Ralie

01/10/2018 12:03 WIB

Ilustrasi cuci piring. Puhhha / Shutterstock

Menghemat sabun cuci piring dengan garam boleh saja. Meski tak ada bukti campuran ini bisa
menyebabkan kanker, tetapi ada konsekuensi pada kebersihan dan efek jangka panjang terhadap
lingkungan.

Seperti dinukil laman Grid.id dari akun instagram @nyonya_gosip, mencampur lima liter air
dengan sabun cuci piring ditambah sebungkus garam terbukti bisa memperbanyak jumlah sabun
tanpa mengubah komposisinya. Sabun pencuci piring tetap kental dan kesat, cucian pun bersih
maksimal.

Kiat menghemat ini juga pernah berhasil diuji coba pada 2014. Bahkan pada 2017, pemuda Desa
Lengkong di Kabupaten Pati, JawaTengah, turut menjadikan campuran itu solusi hemat ramah
lingkungan.

Namun, beberapa hari belakangan justru beredar pesan di media sosial yang menyebut bahwa
cairan pencuci piring dicampur garam tidak baik untuk kesehatan.
Menurut pesan itu, kandungan ABS (Alkyl Benzene Sulfanat) dalam beberapa merek sabun
pencuci piring bila bercampur dengan garam dapur (NaCL) yang mengandung chlor atau klorin,
akan menghasilkan senyawa kimia chlor benzene.

Chlor benzene beracun karena bersifat karsinogenik.

Terlebih lagi air penyulingan yang melalui proses penjernihan atau klorinisasi juga menghasilkan
klorin. Kesimpulan pesan itu, klorin pada air jika berakumulasi dengan chlor benzene pada
pencuci piring yang ditambah garam, akan menimbulkan bahaya karsinogenik berlipat ganda.

Benarkah demikian?

Sabun pencuci piring merupakan turunan dari deterjen. Proses pembuatannya sama dengan
proses pembuatan sabun pada umumnya. Yakni melalui suatu proses hidrolisis lemak dalam
kondisi basa yang disebut saponifikasi atau reaksi penyabunan.

Dalam proses saponifikasi, selain mencampur asam lemak dan alkali (senyawa basa)--seperti
natrium hidroksida/sodium hidroksida/soda api (NaOH) atau kalium hidroksida (KOH)—sebagai
bahan utama penghasil sabun, juga dibutuhkan tambahan garam sebagai bahan pendukung.

Penambahan garam pada sabun, terutama garam natrium atau garam dapur (NaCl), berguna
sebagai pengental sekaligus meningkatkan busa sabun pada saat digunakan.

Sabun pencuci piring juga mengandung bahan aktif yang terdiri dari campuran surfaktan.
Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan dengan dua ujung terpisah yang
bersifat hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan
tegangan permukaan air sehingga menghasilkan daya angkat lemak yang kuat.

Akan tetapi, kata Allen Clause, dosen kimia dari University of Wisconsin-Madison, produk yang
berbeda diformulasikan untuk kondisi tertentu dan tidak dapat dipertukarkan. Perbedaan utama
ada pada pH, ada atau tidaknya pemutih, dan jenis surfaktan.

Surfaktan dalam sabun pencuci piring dengan tangan misalnya, akan berbeda dari deterjen, pun
pencuci piring otomatis.

Meskipun sama-sama bersifat anionik—terlarut menjadi ion, bukan partikel kecil—beberapa


merek deterjen dan pencuci piring otomatis menggunakan surfaktan berkandungan ABS,
sedangkan sebagian besar sabun pencuci piring menggunakan surfaktan yang lebih sederhana
dari ABS, yaitu Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS).

ABS memiliki kemampuan membersihkan sampai ke bagian dalam, sedangkan LAS hanya di
permukaan.

Penggunaan ABS telah dilarang sejumlah negara karena berdampak negatif terhadap lingkungan
seperti mengurangi persediaan air tanah dan menyebabkan biota air mati. Sementara LAS lebih
ramah lingkungan karena relatif lebih mudah didegradasi oleh tanah, meskipun prosesnya sangat
lambat.

Singkatnya, ABS dan LAS bisa dianggap berbahaya dan beracun setelah mencapai jumlah
tertentu yang melampaui batas penggunaan dalam sabun cuci piring.

Kehadiran benzena dalam surfaktan pun tak bisa disalahkan sepenuhnya sebagai penyebab
toksisitas ataupun kanker karena hanya dipakai sebagai pelarut senyawa, meskipun ada korelasi
tidak langsung. Dengan demikian, tak ada sangkut pautnya pula dengan klorin dalam air.

Seperti dijelaskan dr Ulfi Umroni dari Alodokter, “Setiap produk sabun cuci piring yang dibuat
sudah mempunyai takaran tertentu untuk mendapatkan hasil optimal, baik berupa sifat melarut
minyak, kadar kimia toksik, dan fungsinya sebagai disinfektan peralatan dapur terhadap
pertumbuhan kuman.”

Terlebih lagi, tambah dr Nira Hastati dan dr Nadia Nurotul Fuadah, belum ada penelitian khusus
terkait bahaya garam bila dicampur sabun pencuci piring.

Yang jelas, kata mereka, garam merupakan produk makanan yang memiliki sifat antiseptik alias
mampu membasmi bakteri.

Akan tetapi menurut dr Ulfi, terlepas dari fungsi garam sebagai disinfektan, alih-alih bersifat
karsinogen penambahan garam justru lebih memengaruhi fungsi dari sabun cuci piring.

Tepatnya dengan menurunkan kemampuannya sebagai disinfektan atau suci hama. Ini akibat
perubahan komposisi bahan dasar sabun cuci piring.

Oleh sebab itu, dr Nadia menganjurkan untuk mencuci piring segera setelah dipakai di bawah air
berkualitas bersih dan baik—tidak berbau dan berwarna--agar tidak terkontaminasi penyakit.

Selain itu, sambung dr Nira, sekalipun pencuci piring ramah lingkungan dan lembut di tangan,
“Masih terdapat bahan yang bersifat iritatif sehingga perlu untuk mengencerkannya terlebih
dahulu sebelum digunakan.”

Untuk menghindari kulit kering dan iritasi, “Sebaiknya tes kulit di bagian tubuh yang tertutup
(misalnya lengan atas atau paha atas) sebelum digunakan. Jika mempunyai kulit sangat sensitif,
sebaiknya menggunakan sarung tangan saat mencuci piring,“ saran dr Nira.

https://lokadata.id/artikel/amankah-mencampur-sabun-cuci-piring-dan-garam

Anda mungkin juga menyukai