Anda di halaman 1dari 5

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelasi dengan

cara melihat skor atau nilai rata-rata dari variabel stres kerja dengan

variabel kinerja pelaksanaan akreditasi di Puskesmas Mataraman.

Koefisien korelasi yang diperoleh selanjutnya dapat dijadikan dasar untuk

menguji hipotesis penelitian yang dikemukakan dengan membuktikan

apakah ada hubungan antara kedua variabel tersebut (Hidayat, 2007).

2. Populasi dan Sampel Penelitian

2.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian merupakan seluruh subjek atau objek dengan

karakteristik tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Populasi

dalam penelitian ini adalah semua tenaga kesehatan yang bekerja

di Puskesmas Mataraman berjumlah 50 orang

2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2006). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik Nonprobability yaitu sampel jenuh atau

sering disebut total sampling. Menurut Sugiyono (2013: 124)

sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel dengan cara

mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau

sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh staf/

tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Mataraman.


3. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Mataraman Kabupaten

Banjar. Adapun pertimbangan pemilihan puskesmas tersebut karena

merupakan puskesmas yang sedang melaksanakan akreditasi, dan juga

tempat calon peneliti bekerja. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2017.

4. Pertimbangan Etik

Dalam penelitian ini peneliti memberi penjelasan kepada

responden tentang maksud dan tujuan penelitian serta prosedur

penelitian yang dilakukan. Jika responden bersedia diteliti maka diminta

kepada responden untuk menandatangani lembar persetujuan (informed

consent ). Jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak

memaksa dan tetap menghormati hak responden. Kerahasiaan catatan

mengenai responden dijamin dengan menggunakan inisial responden

atau memberi kode pada masing-masing lembar kuesioner dan

menyimpan instrument penelitian selesai digunakan untuk kepentingan

peneliti. (Nursalam, 2003).

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner untuk stres kerja dan ceklist untuk kinerja akreditasi. Kuesioner

stres kerja disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka dari

faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja menurut Griffin, 2004

&Dewe, 1989 dalam Abraham,1997. Kuesioner ini dibagi dalam dua

bagian yaitu bagian pertama tentang data demografi meliputi, kode

responden, status, pendidikan, status kepegawaian, lama bekerja dan

besar gaji/tunjangan.
Bagian kedua tentang stres kerja terdiri dari 15 pernyataan.

Pilihan jawaban yang diberikan adalah tidak pernah diberi skor 1, kadang-

kadang diberi skor 2, sering diberi skor 3, selalu diberi skor 4. Menurut

Wahyuni (2011) berdasarkan rumus statistika p= rentang/banyak kelas.

Rentang merupakan pengurangan nilai tertinggi dengan nilai terendah,

nilai terendah yang mungkin diperoleh oleh setiap responden adalah 15

dan nilai tertinggi adalah 60. Rentang kelas sebesar 45 (60-15) dan

banyak kelas yang diinginkan adalah 3 yaitu stres kerja ringan (15-30),

stres kerja sedang (31-45), stres kerja berat (46-60).

Bagian tentang kinerja pelaksanaan akreditasi menggunakan

ceklist. Nilai terendah yang mungkin diperoleh pada ceklist dokumen

adalah ≤20% dan nilai tertinggi adalah ≥80%. Banyak kelas yang

diinginkan adalah 3 yaitu tidak terpenuhi (≤20%), terpenuhi sebagian

(20%-79%), dan terpenuhi (≥80%).

6. Prosedur Pengumpulan Data

Peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian

pada Institusi Pendidikan Program Studi Ilmu keperawatan FK ULM yang

dilanjutkan dengan mengajukan permohonan izin penelitian di

Puskesmas Mataraman. Setelah mendapat izin dari Kepala Puskesmas

Mataraman, mula-mula peneliti mengidentifikasi semua karakteristik

populasi dengan mengadakan studi pendahuluan/dengan mempelajari

berbagai hal yang berhubungan dengan populasi. Kemudian peneliti

menetapkan sampel berdasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti

sendiri.

Responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang terdapat

pada lembaran kuesioner sesuai dengan petunjuk masing-masing bagian.


Peneliti memberitahu responden untuk mengisi kuesioner sesuai dengan

apa yang dialami, dirasakan, dilakukan oleh responden dan harus diisi

sendiri oleh responden. Notoatmodjo (2005) mengatakan bahwa jika

kuesioner yang diberikan terlalu banyak akan memakan waktu yang

panjang dan dapat menimbulkan kebosanan dari responden. Apabila

responden sudah bosan maka jawaban yang akan diberikan akan bias.

7. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul maka dilakukan analisa data

melalui beberapa tahapan, antara lain tahap pertama editing yaitu

mengecek kelengkapan identitas responden serta memastikan bahwa

semua pertanyaan telah diisi sesuai petunjuk, tahap coding yaitu memberi

kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mmpermudah waktu

mengadakan tabulasi dan analisa, tahap ketiga processing yaitu

memasukkan data dari kuesioner kedalam program komputer dengan

menggunakan komputerisasi, tahap keempat adalah melakukan cleaning

yaitu mengecek kembali data yang telah di entry untuk mengetahui ada

kesalahan atau tidak. Data yang sudah diolah, disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi, deskripsi tentang sampel penelitian berupa

frekuensi dan presentase yaitu pada data demografi, stres kerja dan

kinerja pelaksanaan akreditasi.

Hubungan antara dua variabel dalam penelitian diuji dengan

menggunakan korelasi pearson, sebab kedua variabel termasuk

kelompok data ordinal dan berdistribusi normal. Ada tidaknya korelasi

dinyatakan dalam angka pada indeks. Arah korelasi dinyatakan dalam

tanda (+) menyatakan adanya korelasi sejajar searah, dan tanda (-)

menyatakan korelasi sejajar berlawanan arah (Arikunto, 2002).Pada uji


ini, ada dua jenis kelompok data- interval berbeda saling dibandingkan

untuk menentukan derajat hubungan diantara keduanya, karena r

berkisar antara -1,0 sampai +1,0 sehingga dapat dikatakan bahwa poin ini

saling berhubungan baik secara positif atau secara negatif. Di sisi lain,

jika koefisien korelasi mendekati 0, maka poin-poin tersebut hubungannya

lemah atau tidak ada hubungan .

Tahapan terakhir dalam analisa data adalah mengidentifikasi

hubungan antara stres kerja dengan kinerja pelaksanaan akreditasi di

puskesmas mataraman. Untuk mengetahui hubungan antar variabel

digunakan uji statistik korelasi pearson, dengan batas kemaknaan a=

0,05. Dengan ketentuan jika P < a maka Ho ditolak (Notoatmodjo, 2010).

Anda mungkin juga menyukai