Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN AUDIT INTERNAL PUSKESMAS SUNGAI BILU

I. Latar Belakang:
Untuk menilai kinerja pelayanan di puskesmas perlu dilakukan
audit internal, dengan adanya audit internal akan dapat
diidentifikasi kesenjangan kinerja yang menjadi masukan untuk
melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik pada sistem
pelayanan maupun sistem manajemen.
Audit internal dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk
oleh kepala puskesmas dengan berdasarkan pada standar
kinerja dan standar akreditasi yang digunakan.
II. Tujuan audit:
Melakukan penilaian terhadap kesesuaian sumber daya, proses
pelayanan, dan kinerja pelayanan UKM, UKP, dan Admen
sebagai dasar untuk melakukan perbaikan mutu dan kinerja
Sebagai instrumen bagi manajemen untuk membantu mencapai
visi, misi dan tujuan puskesmas dengan cara mendapatkan data
dan informasi faktual dan signifikan berupa data, hasil analisa,
penilaian, rekomendasi auditor sebagai dasar pengambilan
keputusan,pengendalian manajemen, perbaikan dan atau
perubahan.
III. Lingkup audit:
Pelayanan UKM: Posyandu
Pelayanan UKP: Pemakaian APD
Admen : Kedisplinan Pegawai
IV. Objek audit:
- Pemenuhan sumber daya terhadap standar sumber daya
- Kepatuhan proses pelayanan terhadap SOP
- Capaian kinerja pelayanan
- Kesesuaian terhadap standar akreditasi
V. Kriteria audit:
- Standar sumber daya (SDM, sarana, dan prasarana)
- SOP yang prioritas
- Standar kinerja (SPM, standar kinerja klinis, kejadian insiden
keselamatan pasien, sasaran keselamatan pasien)
- Standar akreditasi
VI. Auditor
Ketua audit internal : Zumrotush Sholihah, Am. Keb
Sekretaris : Dewi Hartini
Anggota audit internal :
1. Yulianita (Tim audit UKM)
2. Nur asmi (Tim audit UKM)
3. Noorjamilah (Tim audit Admen)
VII. Proses Audit
1. Auditor berkoordinasi dengan auditee tentang rencana audit
2. Auditor melaksanakan audit dengan standard dan ruang
lingkup yang ditetapkan
3. Auditor menjaga kerahasiaan dokumen dan informasi yang
penting
4. Mencatat hasil temuan audit ke dalam form laporan
ketidaksesuaian dan penyelesaiannya
5. Ketua tim audit membuat laporan hasil audit
6. Ketua tim audit menaandatangani form laporan hasil audit
internal
7. Ketua tim audit membuat kesepakatan dengan auditee
sehubungan dengan hasil audit
8. Ketua tim audit mempresentasikan hasil audit kepada seluruh
karyawan puskesmas
9. Ketua tim audit memonitor dan memastikan pelaksanaan
audit internal
10. Tim audit melaporkan hasil audit pada saat tinjauan
manajemen

VIII. Hasil dan Analisis Hasil Audit (Terlampir)


IX. Rekomendasi dan batas waktu penyelesaian yang di sepakati
bersama dengan auditee (Terlampir)
Lampiran 1: Jadwal audit internal

JADWAL AUDIT INTERNAL


TAHUN 2016
UNIT J
J P M A M
KERJA U
A E A P E JULI AGT SEP OKT NOP DES
YANG N
N B R R I
DIAUDIT I
ADMEN - Kelengkap Inventari - - -
an s barang
pemakaian
atribut
kepegawai
an

Kebersihan
lingkungan
Puskesmas

UKP Lab Poli KIA - Apotik


Loket Informed
Consent

Poli Umum Pemberi


an
cairan
intraven
a

-
UKM - - - Kelas
Ibu
Hamil
Tim Audit Tim Tim 2 Tim 1 Tim 2 Tim 3
1 Dewi Dewi Dewi Dewi
Dewi dr Shopia Nurlaila dr Nurlaila
Nurl Shopi Rahimah
aila Tim 1 Tim 2 a
Dewi Dewi
Nurlaila Dr
Shopia
Tim 3
Dewi Tim 3
Nurlaila Dewi
Rahimah Nurlaila
Rahima
h

Lampiran 2: Rencana audit.

UNIT AUDITO KEGIATAN/ STANDAR/KRITE TGL& TGL&


R PROSES YANG RIA YANG WAKTU WAKTU
DIAUDIT MENJADI ACUAN AUDIT I UDIT II
Laboratoriu Dewi Pelayanan Standar akreditasi 12 Juli 12
m Nurlaila laboratorium di Bab VIII.1 2016 Agustus
puskesmas 2016
MENGETAHUI, Banjarmasin, Juli 2016
KETUA TIM AUDIT
Anggota Tim Audit:
dr Shopia
Rahimah
Dewi Mahmudah R Nurlaila
UNIT AUDITO KEGIATAN/ STANDAR/KRITE TGL& TGL&
R PROSES YANG RIA YANG WAKTU WAKTU
DIAUDIT MENJADI ACUAN AUDIT I UDIT II

UNIT AUDITO KEGIATAN/ STANDAR/KRITE TGL& TGL&


R PROSES YANG RIA YANG WAKTU WAKTU
DIAUDIT MENJADI ACUAN AUDIT I UDIT II
Admen Dewi Kelengkapan Standar akreditasi 8
Dr Pemakaian Bab III kriteria Agustus
Shopia Atribut 3.1.2 2016
UNIT AUDITO KEGIATAN/ STANDAR/KRITE TGL& TGL&
R PROSES YANG RIA YANG WAKTU WAKTU
DIAUDIT MENJADI ACUAN AUDIT I UDIT II
Kepegawaian
Admen Dewi Kebersihan Standar akreditasi 9
Nurlaila Lingkungan Bab I kriteria Agustus
Puskesmas 2.6.1 2016
Loket Dewi Proses Standar akreditasi 3
Nurlaila pendaftaran Bab VIII kriteria Agustus
Rahimah Waktu tunggu 8.4.3 2 016
pendaftaran
Poli umum Dewi Pengkajian Standar akreditasi 5
Nurlaila pasien Bab VII kriteria Agustus
7.2.1 2016
MENGETAHUI, Banjarmasin, Agustus 2016
KETUA TIM AUDIT
Anggota Tim Audit:
dr Shopia
Rahimah
Dewi Mahmudah R Nurlaila
UNIT AUDITO KEGIATAN/ STANDAR/KRITE TGL& TGL&
R PROSES YANG RIA YANG WAKTU WAKTU
DIAUDIT MENJADI ACUAN AUDIT I UDIT II
Admen Dewi Inventaris Standar akreditasi 1
Nurlaila barang Bab II kriteria 2.6 Septemb
er 2016
Poli KIA Nurlaila Sarana dan Standar akreditasi 8
Rahimah prasarana yang Bab 7 kriteria Septemb
aman untuk 7.3.2 er 2016
pemeriksaan
pasien
Poli Dewi Pengisian Standar akreditasi 5
Umum& Nurlaila Informed Bab VII kriteria Septemb
Poli KIA Consent 7.4.4 er 2016

Poli Umum Dewi Pemberian obat Standar akreditasi 16


Nurlaila / Cairan Bab VII kriteria Septemb
intravena 7.6.3 er 2016
MENGETAHUI, Banjarmasin, September 2016
KETUA TIM AUDIT
Anggota Tim Audit:
dr Shopia
Rahimah
Dewi Mahmudah R Nurlaila
Lampiran 3: Temuan Audit dan Rencana Tindak Lanjut

Proses Pelayanan Laboratorium UNIT: UKP LAB

Kriteria Audit Standar akreditasi (BAB VIII)

Bagian I : Detail Ketidaksesuaian

Uraian Bukti – Bukti Obyektif Metode Audit


Ketidaksesuaian

1. Waktu tunggu Keluhan pasien Wawancara


lama
Tidak ada kebijakan tentang waktu penyerahan Periksa
2. Penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium dokumen/reka
hasil man
laboratorium
belum sesuai
dengan Tidak ada kebijakan tentang pelaporan hasil
ketentuan yang laboratorium kritis.
berlaku.

3. Pelaporan hasil
lab kritis tidak
dilakukan SOP masih dalam proses penyelesaian
sesuai
prosedur.

4. Tidak ada
kebijakan dan
SOP dalam hal
penyimpanan
reagen.

Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi
dan perbaikan dengan waktu penyelesaian

Analisis Akar Permasalahan

Kurangnya ketenagaan petugas laboratorium menjadi kendala yang mendasar


disamping tumpang tindih tupoksi.

Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : SOP dan kebijakan merupakan hal
yang penting, sehingga harus :

1. Kepala Puskesmas membuat kebijakan pelaporan hasil laboratorium kritis dan


disosialisasikan,waktu perbaikan 10 hari

2. Membuat kebijakan dan SOP permintaan pemeriksaan, penerimaan, pengambilan


dan penyimpanan spesimen, waktu perbaikan 10 hari

3. Membuat kebijakan dan SOP tentang penyimpanan reagen, waktu perbaikan 10


hari

Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :

Segera dilakukan perbaikan dari segala permasalahan, baik kebijakan dan SOP yang
belum ada

Unit kerja: Puskesmas Sei Mesa Auditor Auditee

Tanggal
:

Bagian 3 : Verifikasi/penilaian Auditor tentang rencana kegiatan :


Masih banyak kekurangan dalam hal kebijakan dan SOP nya serta penambahan
ketenagaan, harus segera dilengkapi untuk peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas.
Lampiran 3: Temuan Audit dan Rencana Tindak Lanjut

Proses Perbaikan mutu dan kinerja pegawai UNIT: ADMEN

Kriteria Audit Standar akreditasi (BAB III)

Bagian I : Detail Ketidaksesuaian

Uraian Bukti – Bukti Obyektif Metode Audit


Ketidaksesuaian

1. Karyawan dan Belum ada perencanaan monitoring dan tindak Wawancara


karyawati lanjut perbaikan mutu dan kinerja
Periksa
puskesmas
dokumen/reka
belum lengkap
man
memakai
atribut
kepegawaian
spt id card &
Nama dada

Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi
dan perbaikan dengan waktu penyelesaian

Analisis Akar Permasalahan

id card hilang dan rusak

Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : SOP dan kebijakan merupakan hal
yang penting, sehingga harus :

1. Kepala Puskesmas membuat surat permintaan pengadaan ulang id card baru,


waktu penyelesaiannya 1 bulan.

2. Ketua Tim Mutu membuat perencanaan monitoring dan tindak lanjut perbaikan mutu
dan kinerja yang lain, waktu penyelesaian 1 bulan

Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :

Pemakaian atribut kepegawaian bisa dilakukan bagi karyawan dan karyawati yang
masih mempunyai id card lama dan masih layak pakai meskipun hanya sebagian
yang memakai

Unit kerja: Puskesmas Sei Mesa Auditor Auditee

Tanggal
:

Bagian 3 : Verifikasi/penilaian Auditor tentang rencana kegiatan :


Masih banyak kekurangan dalam hal kelengkapan pemakaian atribut kepegawaian

Lampiran 3: Temuan Audit dan Rencana Tindak Lanjut

Proses Kebersihan lingkungan puskesmas UNIT: ADMEN

Kriteria Audit Standar akreditasi (BAB II)

Bagian I : Detail Ketidaksesuaian

Uraian Bukti – Bukti Obyektif Metode Audit


Ketidaksesuaian
1. tidak ada Belum ada SK penanggung jawab kebersihan Wawancara
program kerja
Periksa
kebersihan
dokumen/reka
lingkungan
man
puskesmas
Belum ada program kerja kebersihan lingkungan
2. Pelaksanaan
kebersihan
lingkungan
puskesmas tidak
sesuai dengan
program kerja

Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi
dan perbaikan dengan waktu penyelesaian

Analisis Akar Permasalahan

SK penanggung jawab kebersihan dan program kerja tidak ada sehingga tidak ada
petugas yang bertanggung jawab untuk kebersihan lingkungan puskesmas dan
tidak ada program kebersihan yang mengatur.

Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : SOP dan kebijakan merupakan hal
yang penting, sehingga harus :

1. Kepala Puskesmas membuat SK penanggung jawab kebersihan dan membuat


program kerjanya, waktu penyelesaiannya 10 hari

Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :

Dibuat chek list kebersihan / jadwal kebersihan lingkungan puskesmas

Unit kerja: Puskesmas Sei Mesa Auditor Auditee

Tanggal
:

Bagian 3 : Verifikasi/penilaian Auditor tentang rencana kegiatan :


Masih ada tempat yang kotor seperti WC pasien, westafel dan sampah yang berserakan

Lampiran 3: Temuan Audit dan Rencana Tindak Lanjut

Proses Pelayanan Loket UNIT: UKP


Loket

Kriteria Audit Standar akreditasi (BAB VIII)

Bagian I : Detail Ketidaksesuaian

Uraian Bukti – Bukti Obyektif Metode Audit


Ketidaksesuaian

1. tidak ada Tidak ada pedoman pelayanan rekam medis, SOP Wawancara
sistem yang pengelolaan rekam medis dan aturan tentang
rekam medis Periksa
memandu
dokumen/reka
penyimpanan
man
dan
pemrosesan
rekam medis

2. Masih ada rekam Tidak ada pedoman pelayanan rekam medis, SOP
medis gabungan pengelolaan rekam medis dan aturan tentang
3. Tidak ada sistem rekam medis
pengkodean, Tidak ada pedoman pelayanan rekam medis, SOP
penyimpanan pengelolaan rekam medis dan aturan tentang
dan dokumentas rekam medis
4. Tidak ada
kebijakan dan
prosedur Tidak ada kebijakan dan prosedur penyimpanan
penyimpanan berkas rekam medis
berkas rekam
medis

Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi
dan perbaikan dengan waktu penyelesaian

Analisis Akar Permasalahan


Tidak ada pedoman pelayanan rekam medis, SOP pengelolaan rekam medis dan aturan
tentang rekam medis

Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : SOP dan kebijakan merupakan hal
yang penting, sehingga harus :

1. Kepala Puskesmas membuat kebijakan, prosedur penyimpanan berkas rekam medis ,


pedoman pelayanan rekam medis, SOP pengelolaan rekam medis, waktu
penyelesaiannya 10 hari.

Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :

Membuat pedoman pelayanan rekam medis, SOP pengelolaan rekam medis dan aturan
tentang rekam medis

Unit kerja: Puskesmas Sei Mesa Auditor Auditee


Tanggal
:

Bagian 3 : Verifikasi/penilaian Auditor tentang rencana kegiatan :

Pelayanan loket belum bisa berjalan dengan maksimal karena tidak ada pedoman
pelayanan rekam medis, SOP pengelolaan rekam medis dan aturan tentang rekam medis
Lampiran 3: Temuan Audit dan Rencana Tindak Lanjut

Proses Pelayanan Loket UNIT: UKP Poli


Umum

Kriteria Audit Standar akreditasi (BAB VII)

Bagian I : Detail Ketidaksesuaian

Uraian Bukti – Bukti Obyektif Metode Audit


Ketidaksesuaian

1. kajian awal Hanya sebagian poli yang membuat SOAP di Wawancara


tidak dilakukan Rekam medis
Periksa
secara
dokumen/reka
paripurna
man
untuk
mendukung
rencana dan
pelaksanan
pelayanan

2. tidak terdapat
prosedur Sebagian besar banyak poli yang belum
pengkajian awal melakukan SOAP keperawatan langsung
yang paripurna SOAP dokter di rekam medis
( meliputi
anamnesis /
alloanamnesis,
pemeriksaan
fisik dan
pemeriksaan
penunjang serta
kajian sosial )
untuk
mengidentifikas
i berbagai
kebutuhan dan
harapan pasien
dan keluarga
pasien
mencakup
pelayanan
medis,
penunjang
medis dan
keperawatan

3. pemeriksaan
dan diagnosis
tidak mengacu Sebagian besar banyak poli yang langsung
pada standar pemeriksaan & diagnosis dokter saja tanpa
profesi dan pemeriksaan & diagnosis keperawatan
standar asuhan

4. hasil kajian
tidak dicatat Sebagian besar banyak poli yang belum
dalam catatan melakukan SOAP keperawatan langsung
medis dan tidak SOAP dokter di rekam medis
mudah diakses
oleh petugas
yang
bertanggung
jawab terhadap
pelayaan pasien

5. tenaga
kesehatan dan
atau tim Sebagian besar banyak poli yang langsung
kesehatan antar pemeriksaan & diagnosis dokter saja tanpa
profesi yang pemeriksaan & diagnosis keperawatan
profesional
tidak
melakukan
kajian awal
untuk
menetapkan
diagnosis medis
dan diagnosis
keperawatan

6. tidak tersedia
tim kesehatan
antar profesi Tidak ada tim kesehatan antar profesi
yang profesional
untuk
melakukan
kajian jika
diperlukan
penanganan
secara tim

7. tidak terdapat
kejelasan pendelegasian wewenang tidak secara tertulis
proses
pendelegasian
wewenang
secara tertulis
( apabila
petugas tidak
sesuai
kewenangannya
)

Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi
dan perbaikan dengan waktu penyelesaian

Analisis Akar Permasalahan


Pengkajian awal pasien tidak dilakukan secara paripurna, SOAP tidak dilakukan secara
berjenjang

Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : SOP dan kebijakan merupakan hal
yang penting, sehingga harus :

1. Kesepakatan bersama untuk membuat pengkajian awal paripurna, sehingga


pembuatan SOAP di rekam medis dibuat secara berjenjang.

2. Dibuat tim kesehatan antar profesi

3. pendelegasian wewenang dilakukan secara tertulis

Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :

Membuat pedoman pelayanan rekam medis, SOP pengelolaan rekam medis dan aturan
tentang rekam medis

Unit kerja: Puskesmas Sei Mesa Auditor Auditee

Tanggal
:

Bagian 3 : Verifikasi/penilaian Auditor tentang rencana kegiatan :

Pengkajian awal tidak dilakukan secara paripurna karena pemeriksaan dan diagnosis
tidak mengacu pada standar profesi dan standar asuhan.

Lampiran 3: Temuan Audit dan Rencana Tindak Lanjut

Proses Inventaris Barang UNIT: Admen

Kriteria Audit Standar akreditasi (BAB II)

Bagian I : Detail Ketidaksesuaian

Uraian Bukti – Bukti Obyektif Metode Audit


Ketidaksesuaian

1. Belum ada Akan dibuat program pemeliharaan sarana Wawancara


program dan peralatan puskesmas Periksa
pemeliharaan dokumen/reka
sarana dan man
peralatan
puskesmas

2. Belum ada
program kerja Akan dibuat program kerja perawatan kendaraan
perawatan roda 4 dan roda 2
kendaraan roda 4
dan roda 2

Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi
dan perbaikan dengan waktu penyelesaian

Analisis Akar Permasalahan

Belum dibuat program pemeliharaan sarana dan peralatan puskesmas dan program
kerja perawatan kendaraan roda 4 dan roda 2

Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : SOP dan kebijakan merupakan hal
yang penting, sehingga harus :

1. Membuat program pemeliharaan sarana dan peralatan puskesmas dan program


kerja perawatan kendaraan roda 4 dan roda 2, waktu penyelesaian 1 bulan.

Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :

Membuat program pemeliharaan sarana dan peralatan puskesmas dan program kerja
perawatan kendaraan roda 4 dan roda 2

Unit kerja: Puskesmas Sei Mesa Auditor Auditee

Tanggal
:

Bagian 3 : Verifikasi/penilaian Auditor tentang rencana kegiatan :

Tidak adanya program pemeliharaan sarana dan peralatan puskesmas dan program
kerja perawatan kendaraan roda 4 dan roda 2 sehingga pelaksanaan pemeliharaan tidak
sesuai program kerja

Lampiran 3: Temuan Audit dan Rencana Tindak Lanjut

Proses POLI KIA UNIT: UKP


Kriteria Audit Standar akreditasi (BAB VII)

Bagian I : Detail Ketidaksesuaian

Uraian Bukti – Bukti Obyektif Metode Audit


Ketidaksesuaian

1. Belum ada Tidak ada bed pemeriksaan pasien Wawancara


peralatan dan
Periksa
tempat
dokumen/reka
yangmemadai
man
untuk
melakukan
pengkajian awal
pasien secara
paripurna

2. peralatan dan
sarana pelayanan Penggunaan bed gynecolog sebagai bed
yang digunakan pemeriksaan pasien
belum menjamin
keamanan pasien
dan
petugasmenjamin

Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi
dan perbaikan dengan waktu penyelesaian

Analisis Akar Permasalahan


Penggunaan bed gynecolog sebagai bed pemeriksaan pasien

Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : SOP dan kebijakan merupakan hal
yang penting, sehingga harus :

1. Membuat surat permintaan pengadaan bed pemeriksaan pasien ke Dinas


Kesehatan, waktu penyelesaian 1 bulan

Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :

Membuat program pemeliharaan sarana dan peralatan puskesmas dan program kerja
perawatan kendaraan roda 4 dan roda 2

Unit kerja: Puskesmas Sei Mesa Auditor Auditee

Tanggal
:
Bagian 3 : Verifikasi/penilaian Auditor tentang rencana kegiatan :
Penggunaan bed gynecolog sebagai bed pemeriksaan pasien
Lampiran 3: Temuan Audit dan Rencana Tindak Lanjut

Proses Pengisian dan pendokumentasian Informed UNIT: UKP


Consent

Kriteria Audit Standar akreditasi (BAB VII)

Bagian I : Detail Ketidaksesuaian

Uraian Bukti – Bukti Obyektif Metode Audit


Ketidaksesuaian

1. Pelaksanaan Ditemukan Tumpukan informed consent diluar Wawancara


informed consent (tidak didalam rekam medis) dilakukan pada bulan
belum di september. Periksa
dokumentasikan dokumen/reka
man
2. Belum dilakukan
evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
evaluasi dan
informed consent dilakukan segera setelah
tindak lanjut
pelaksanaan pengisian informed consent
terhadap
pelaksanaan
informed consent
oleh petugas

Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi
dan perbaikan dengan waktu penyelesaian.

Analisis Akar Permasalahan


Membuat SOP Informed Consent dan membuat kesepakatan tentang pendokumentasian
informed consent

Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : SOP dan kebijakan merupakan hal
yang penting, sehingga harus :

1. Membuat SOP Informed Consent dan membuat kesepakatan tentang pendokumentasian


informed consent, waktu penyelesaian 2 minggu.
Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :
Membuat SOP Informed Consent dan membuat kesepakatan tentang pendokumentasian
informed consent

Unit kerja: Puskesmas Sei Mesa Auditor Auditee

Tanggal: 5/9/2016

Bagian 3 : Verifikasi/penilaian Auditor tentang rencana kegiatan :


Ditemukan Tumpukan informed consent diluar (tidak didalam rekam medis)

Lampiran 3: Temuan Audit dan Rencana Tindak Lanjut

Proses Pemberian obat / cairan intravena UNIT: UKP

Kriteria Audit Standar akreditasi (BAB VII)

Bagian I : Detail Ketidaksesuaian

Uraian Bukti – Bukti Obyektif Metode Audit


Ketidaksesuaian

1. Laporan belum dilakukan pencatatan pemberian obat / Wawancara


pencatatan cairan intravena di rekam medis pasien
pemberian obat / Periksa
cairan intravena dokumen/reka
belum ditulis man
dalam rekam
medis

Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi
dan perbaikan dengan waktu penyelesaian

Analisis Akar Permasalahan


pencatatan pemberian obat / cairan intravena di rekam medis pasien

Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : SOP dan kebijakan merupakan hal
yang penting, sehingga harus :

1. Membuat pencatatan pemberian obat / cairan intravena di rekam medis pasien, waktu
penyelesaian 3 hari.

Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :


Membuat SOP pemberian obat / cairan intravena

Unit kerja: Puskesmas Sei Mesa Auditor Auditee

Tanggal
:

Bagian 3 : Verifikasi/penilaian Auditor tentang rencana kegiatan :


belum dilakukan pencatatan pemberian obat / cairan intravena di rekam medis pasien

Anda mungkin juga menyukai