Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

STUDI KELAYAKAN DAN ANALISIS PROYEK


Pembibitan alpukat

OLEH :
Nasri ofrizal
NIM : 20100566300024

Dosen pengampu:
Hera Dwi triani s. P.t.m

PROGRAM STUDI D3 BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS SAINS, SOSIAL DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadiran Allah SWT. Dengan berkat rahmat beliau saya dapat
menyusun laporan studi kelayakan dan analisis proyek dengan judul laporan tentang pembibitan
alpukat ,dapat terselesaikan dengan baik .tak lupa pula syalawat serta salam penulis panjatkan
kepada nabi Muhammad SAW, kepada keluarga dan sahabat nya

Dalam penyelesaian tugas ini penulis mandapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak
oleh karena itu ,penulis mengucapkan terimah kasih kepada Hera Dwi Triani,S.Pt.,M.P selaku
dosen pembibing dan rekan rekan dan pihak lain nya ,yang telah membantu dalam proses
penyelesaian laporan ini .semoga Allah SWT. Memberikan balasan yang berlipat ganda amin.

Pada laporan ini sangat di mungkinkan masih banyak kekur angan yang harus di perbaiki
.segala bentuk kritik atau saran akan saya terima dengan senang hati di harapakan dapat
membantu untuk penulisan laporan selanjutnya agar bisah lebih baik untuk kedepan
nya ,semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.
BAB l

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Alpukat berasal dari Amerika Tengah, yaitu Mexico, Peru dan Venezuela, dan telah
menyebar luas ke berbagai negara sampai ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ada 3
kelompok besar species alpukat yaitu kelompok Mexico, Indian Barat dan Guatemala. Ketiganya
mempunyai perbedaan dalam ukuran buah, tekstur kulit buah, rasa, kandungan lemak, ketahanan
terhadap penyakit dan penyimpanannya, serta daya adaptasinya terhadap lingkungan. Berbagai
tipe alpukat di atas telah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Alpukat kelompok Mexico
meragakan buah ukuran kecil dengan bobot 85-350 g, kulit tipis, halus mengkilap, serta daging
buah mengandung kadar minyak tinggi antara 10- 30%. Alpukat kelompok Indian Barat
berukuran sedang dengan kulit halus lentur, daging buah mengandung kadar minyak antara 3-
10%, toleran terhadap kadar garam tinggi dalam tanah. Alpukat kelompok Guatemala berukuran
besar dengan bobot buah ≥ 405 g, kulit tebal dan kasar, kandungan minyak daging buah antara
10-30%.

Buah alpukat segar mempunyai nilai gizi yang tinggi. Kandungan gizi buah alpukat setiap 100 g
daging buah yaitu kalori sekitar 136-150, protein 0,9 g, lemak 6,2 g, karbohidrat 10,5 g, kalsium
3,6-20,4 mg, fosfor 20,7-64,1 mg, serat 1,0-2,1 g, besi 0,38-1,28 mg, abu 0,46-1,68 g, vitamin C
13 mg, vitamin B1 0,05 mg, vitamin B2 0,06 mg, ascorbic acid 4,5-21,3 mg, Nitrogen 0,130-
0,382 g, kadar air 65,7-87,7 g, dan vitamin A 70 RE. Jumlah vitamin A tergantung pada warna
buahnya. Daging buah dengan warna kuning lebih banyak vitamin A-nya daripada daging buah
yang berwarna pucat. Buah alpukat juga mengandung lemak tak jenuh, sekitar 78%, termasuk
asam oleik dan linoleik yang mudah dicerna dan berguna untuk memfungsikan organ-organ
tubuh secara baik. Mengkonsumsi buah alpukat juga berfungsi sebagai obat penghalus kulit
(Morton, 1987).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. karena peralatan tidak cukup

2.ketebatasan bibit

1.3 tujuan

1.mengetahui bagaimana cara pembibitan

2.meningkatkan pengetahun
BAB ll

TINJAUAN PUSTAKA

Indonesia merupakan negara penghasil alpukat terbanyak ke tiga di dunia setelah


Meksiko dan Amerika Serikat (Wysoki et al., 2002)

Akibatnya pertumbuhan akar tanaman terhambat karena daya tembus akar ke dalam tanah
menjadi berkurang (Prasetyo dan Suriadikarta, 2006

. Buah alpukat merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang memiliki nilai
ekonomis tinggi. Komoditas tersebut merupakan salah satu komoditas buah-buahan tahunan
yang diperdagangkan di dalam maupun di luar negeri (Tamalia et al. 2017)

Sektor pertanian terdiri atas komoditas buah-buahan, sayuran, tanaman obat dan florikultur
(bunga dan tanaman hias). Buah-buahan merupakan komoditas hortikultura yang memiliki
kontribusi besar dalam pertanian di Indonesia (Putri et al. 2016) Salah satunya tanaman
hortikultura yaitu buah alpukat.

Duarte et al (2016) menjelaskan bahwa buah avokad memiliki efek positif dari segi kesehatan
karena dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi resiko penyakit
kardiovaskuler.
BAB lll

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan pembibitan alpukat yang saya lakukan pada tagl 15 september 2022 kegiatan ini
dilakuakan sendirinya .tidak ada bnatuan dari siapapun, kegiatan pembibitan alpukat ini saya
lakukan di lahan praktek stp lama yang ber alamt di jalan bay pass mandiangin bukik tinggi

3.1 BAHAN

1 .polibeq

2.kotoran sapi

3.bibit alpukat

3.2 ALAT

1.cangkul

2. ember

3.3 DESKRIPSI PEKERJAAN

1.sediakan bahan nya seperti tanah dan pupuk kotoran sapi

2.campurkan tanah dengan pupuk kotoran sapi tersebut

3. setelah itu lalu masukan kedalam polibeq

4.dan yang terakhir lalu masukan biji alpukat ke dsalam polibek yang telah beisi tanah
BAB lV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1PEMBAHASAN

pengembangan usahatani pembibitan alpukat pada menunjukkan Skor IFE yaitu 2,90 dan
Skor EFE yaitu 2,85. Hal ini berarti posisi strategi pengembangan petani pembibitan alpukat
terletak pada sel V (lima) yang memiliki Strategi Pertumbuhan atau Stabilitas yang berarti petani
harus melakukan penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Petani harus
menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. Petani dapat memperluas pasar,
fasilitas produksi, dan teknologi melalui pengembangan internal maupun eksternal

jumlah pembibitan alpukat yang saya lakukan pada saat itu cukup sedikit karena keterbatasan
bibit yang tidak ada

4.2HASIL

Jumlah pembibitan yang saya lakuakn ada 10 bibit Hasil nya yang saya dapat pada saat praktek
kemaren

alhamdullah tidak ada yang gagal tubuh semuah

Modal awal

Polibeq ½ kg=15.000 ribu

Biji alpukat 10= 20.000 ribu

Jadi jumlah nya=35 ribu

Penjualan

Harga jual1 bibit =25 ribu

Bibt yang tejual hanya 5 polibeq

Hasil penjualan =125.000 ribu


BABV

KESIMPULAN

1. Usaha pembibitan ini bagus kalau kalau di buat dalam skalah besar
2. Strategi pengembangan petani pembibitan alpukat terletak pada posisi “Strategi
Pertumbuhan,” yang berarti petani dapat melakukan antara strategi penetrasi pasar,
pengembangan pasar dan pengembangan produk. Hasil analisis SWOT diperoleh 14
kegiatan strategis yang dapat dilakukan untuk mengembangkan usahatani pembibitan
alpukat.

SARAN

Sebaiknya pembibitan alpukat tersebut dibuat dengan skala besar supaya dapat menjadi
peluang bisnin untuk kedepan supaya lebih maju .
DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, S. 1977. Pengenalan Varietas dan Pemantapan Diterminasi Tanaman Induk Buah-buahan
Makalah pada Kursus Pengawas Benih di BPSP IX se Sumatera Selatan dan Bengkulu. Lahat
6-12 Juli 1977.

Rahardi, F. 1993. Agribisnis Tanaman Buah. Penebar Swadaya. Jakarta. 53 hal.

Prasetyo, B.H., dan D.A. Suriadikarta. 2006. Karakteristik, Potensi, dan Teknologi Pengelolaan Tanah
Ultisol untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian 25 (2): 39-47

Douhan, G.W., E. Fuller, B. McKee, and E. Pond. 2011. Genetic Diversity Analysis of Avocado (Persea
americana Miller) Rootstocks Selected under Greenhouse Conditions for Tolerance to Phytophthora
Root Rot Caused by Phytophthora cinnamomi. Euphytica. 182: 209-217.

Wysoki, M., M. Van den Berg., G. Isham, S. Gazit, J. Peña., and G Waite. 2002. Pests and Pollinators of
Avocado. In: J.E. Peña, J. Sharp and M. Wyzoki, eds. Tropical Fruit Pests and Pollinators. CAB
International, Wallingford, UK.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai