MAKALAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata praktikum
Wawasan Agribisnis pada Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Jember
Disusun oleh:
Ahmad Zaimal 231510102012
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara pembibitan tanaman Alpukat .
2. Mengetahui pengolahan biji Alpukat.
3. Mengetahui Strategi pemasaran alpukat.
BAB 2. PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Dalam konteks pengembangan industri pertanian di Indonesia, komoditas
alpukat memperlihatkan potensi yang besar sebagai cermin dari kekayaan alam
yang dimiliki negara ini. Produksi alpukat terus meningkat, dengan Provinsi Jawa
Barat menjadi sentra produksi terbesar kedua di Indonesia. Alpukat bukan hanya
menjadi fokus utama para petani dan pemangku kepentingan, tetapi juga telah
menjadi komoditas tanaman hortikultura dengan nilai ekonomis tinggi yang
diperdagangkan secara domestik maupun internasional. Selain itu, kandungan
nutrisi tinggi dalam alpukat membuatnya diminati oleh berbagai kalangan, baik
sebagai makanan maupun bahan baku untuk produk-produk lainnya.
Namun, industri alpukat di Indonesia masih dihadapkan pada sejumlah
tantangan. Salah satu tantangan utamanya adalah kurangnya pengembangan
infrastruktur pertanian yang memadai, terutama di daerah-daerah sentra produksi
alpukat. Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang praktik
pertanian yang baik serta perubahan iklim yang tidak menentu juga menjadi faktor
penghambat dalam pengembangan industri ini. Oleh karena itu, diperlukan upaya
yang nyata untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani, serta
strategi adaptasi terhadap perubahan iklim.
Dalam upaya mengatasi tantangan tersebut, strategi pemasaran alpukat
menjadi sangat penting. Diversifikasi produk, penggunaan strategi pemasaran
digital, kerjasama dengan mitra bisnis, dan perhatian terhadap branding dan
kualitas produk merupakan langkah-langkah strategis yang dapat meningkatkan
daya saing produk alpukat di pasar. Dengan menerapkan strategi pemasaran yang
tepat dan terintegrasi, diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk alpukat
di pasar domestik maupun internasional, serta meraih kesuksesan yang lebih besar
dalam pengembangan industri pertanian alpukat di Indonesia.
3.2 Saran
Untuk mengoptimalkan pengembangan industri pertanian alpukat di
Indonesia, perlu dilakukan beberapa langkah strategis. Pertama, pemerintah dan
pemangku kepentingan terkait harus meningkatkan investasi dalam
pengembangan infrastruktur pertanian di daerah-daerah sentra produksi alpukat,
seperti Jawa Barat. Selain itu, pendidikan dan pelatihan tentang praktik pertanian
yang baik harus ditingkatkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
petani. Di samping itu, penting untuk mengembangkan strategi adaptasi terhadap
perubahan iklim. Selanjutnya, dalam mengatasi tantangan tersebut, strategi
pemasaran alpukat yang terintegrasi dan inovatif perlu diterapkan, termasuk
diversifikasi produk, pemanfaatan strategi pemasaran digital, kerjasama dengan
mitra bisnis, serta fokus pada branding dan kualitas produk. Dengan demikian,
diharapkan industri pertanian alpukat di Indonesia dapat meningkatkan daya
saingnya di pasar domestik maupun internasional, serta meraih kesuksesan yang
lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Hendrarini, H., Puspitasari, N. Y., & Santoso, W. (2021). Strategi Pemasaran Mangga
Alpukat (Klonal 21) Di Kabupaten Pasuruan. Semagri, 2(1).
Amsal, A., & Agustina, T. (2022). Pengolahan Biji Alpukat (Persea Americana)
Untuk Dijadikan Tepung Sebagai Bahan Dasar Pangan Besar. Kenanga:
Journal Of Biological Sciences And Applied Biology, 2(2), 11-18.
Pradana, F. D. (2023). Strategi Pemasaran Pada Umkm Alpukat Kocok “Mr. Alko”
Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember (Doctoral Dissertation, Politekni
Negeri Jember).