(YOGURT EDAMAME)
Oleh :
Dosen Pengampu :
UNIVESITAS DJUANDA
BOGOR
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
Provinsi Jawa Timur merupakan produsen kedelai terbesar di Indonesia. Produksi kedelai sekitar 42%
produksi kedelai nasional. Kabupaten Jember, pada tahun 2013 produksi kedelai mencapai 27.732 ton
dengan kebutuhan konsumsi 25.473 ton sehingga mengalami surplus 2.259 ton. Pada tahun 2019
produksi kedelai edamame Indonesia mencapai 90.000 ton per tahun.
Pada umumnya kedelai edamame harus segera diolah menjadi produk beku dan siap santap atau frozen
ready to eat. Edamame harus diolah secara langsung pada pada hari itu juga setelah panen. Hasil olahan
edamame antara lain miso. Namun miso edamame belum menghasilkan miso yang lebih baik dari
komersial. Olahan edamame lain adalah susu edamame yang mengandung senyawa bioaktif yaitu total
fenol sebesar 0,023 mgGAE/g. Susu edamame ini mampu menurunkan resiko hiperkolesterolemik
sehingga dapat mencegah dan menurunkan resiko berbagai macam penyakit tidak menular terutama
penyakit jantung koroner, penyebab kematian nomor satu di dunia. Oleh karena itu diperlukan
pengembangan produk olahan edamame yang disukai oleh masyarakat yaitu yogurt.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk meningkatkan potensi olahan berbahan dasar kacang
edamame yang bernilai jual tinggi. Selain itu olahan edamame tersebut diharapkan dapat menjadi
olahan pangan fungsional yang memiliki fungsi bagi kesehatan.
BAB II
DASAR TEORI
Edamame berasal dari bahasa Jepang. Eda berarti cabang dan mame berarti kacang atau dapat juga
disebut buah yang tumbuh di bawah cabang. Kacang kedelai Edamame merupakan spesies yang sama
dengan kedelai, tetapi memiliki biji yang lebih besar, rasa yang lebih manis, tekstur yang lebih lembut,
dan lebih mudah dicerna. Klasifikasi botani tanaman edamame adalah
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Polypetales
Famili : Leguminoceae
Genus : Glycine
Di Indonesia, kedelai sayur atau edamame telah dikembangkan sejak tahun 1995. Di Jember, Jawa
Timur. Pada tahun 2014 produksi kedelai Jatim diperkirakan mencapai 326.154 ton atau 36,37% dari
angka ramalan kedelai nasional yang diperkirakan mencapai 896.602 ton. Penghasil kedelai di Jatim
menyebar di berbagai kabupaten terutama Banyuwangi, Bojonegoro, Pasuruan, Lamongan, Sampang
dan Jember. Saat ini kabupaten penghasil kedelai tertinggi diduduki Banyuwangi yang menyumbang
sekitar 17,28% dari total produksi kedelai Jatim. Khusus kabupaten Jember, produksi kedelai tahun 2013
tercatat 27.732 ton dengan kebutuhan konsumsi 25.473 ton sehingga mengalami surplus 2.259 ton
Pengembangan edamame di Jember dilakukan PT Mitratani Dua Tujuh, yang merupakan anak
perusahaan BUMN PTPN X bekerjasama dengan PT Kelola Mina Laut (KML), sebuah perusahaan produk
pertanian yang memiliki jaringan ekspor cukup luas di Asia dan Eropa. Kepemilikan saham mayoritas
dimiliki BUMN PTPN X sebesar 65% sementara PT KML sebesar 35%. Saat ini edamame di Jember
dikembangkan di area seluas kurang lebih 1.200 hektar yang merupakan milik perusahaan dan petani
yang menjadi mitra. Dengan luasan tersebut, maka pengembangan edamame di Jember mampu
menyerap sekitar 4.700 tenaga kerja. Perinciannya, sebanyak 3.200 pekerja yang terserap di lahan
pertanian dan 1.500 pekerja terserap di pabrik pengolahan edamame.
Potensi produksi Kedelai di Indonesia cukup tinggi, karena kedelai jenis edamame ini memiliki beberapa
keunggulan yaitu :
1. produktivitas yang tinggi di mana satu hektar bisa menghasilkan 10 12 ton bahkan bisa lebih.
2. Dapat Tumbuh subur dan cocok dengan iklim diseluruh wilayah Indonesia.
4. kedelai jenis edamame memiliki keunggulan kandungan protein tinggi dan lengkap, di mana
kandungan protein edamame mencapai 36%, lebih tinggi dibanding kedelai lain. Edamame juga
mengandung sembilan asam amino esensial yang diperlukan tubuh. Edamame juga tidak mengandung
kolesterol dan sedikit lemak jenuh, plus kaya serat, vitamin C dan B, serta kalsium, zat besi atau
magnesium, dan asam folat.
5. cepat panen, karena waktu tanam edamame cukup pendek berkisar 68 70 hari
6. pasar ekspor edamame masih terbuka luas, sementara pengembangan edamame saat ini baru
dilakukan di Kabupaten Jember. Untuk pangsa pasar Jepang saja mencapai 70.000 ton.
7. harga edamame di pasar ekspor cukup tinggi sekitar USD 1,9 atau Rp 20 ribu Rp 22 ribu per
kilogram.
Saat ini Edamame dikonsumsi sebagai makanan kecil, sayuran, bahan tambahan sup, ataupun diproses
menjadi manisan. Pemasaran edamame umumnya dijual dalam bentuk polongan segar berikut dengan
daun, batang, dan akar, atau dilepaskan dari batang dengan pengemasan beku, baik itu berupa
polongan ataupun bijian.
Kedelai edamame dapat diolah menjadi beraneka ragam olahan pangan seperti : Tahu, Tempe, susu/sari
edamame, tepung, kue, makanan ringan dan produk lainnya. Akan tetapi masih sangat jarang ditemui
olahan pangan berbasis kedelai edamame di Indonesia.
Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai potensi bisnis produk olahan edamame, selain itu juga untuk
meningkatkan nilai guna dan ekonomis dari kedelai edamame. Salah satu produk yang dapat diolah
berbahan dasar edamame yaitu Yogurt. Yogurt sangat digemari oleh berbagai kalangan masyarakat
Indonesia, selain rasanya yang enak juga merupakan produk olahan pangan yang menyehatkan yang
meruapakan produk pangan fungsional.
2.5 Yogurt
Yogurt menurut SNI 01-2981-1992 adalah produk yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi,
kemudian difermentasi dengan bakteri sampai diperoleh keasaman, bau dan rasa yang khas, dengan
atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa olahan
susu dalam bentuk yogurt dapat meningkatkan aktivitas antioksidan produk tersebut.
Salah satu hasil metabolit pada yogurt adalah peptide bioaktif yang memiliki sifat antioksidan. Selain itu
fenol dan isoflavon pada edamame juga merupakan jenis antioksidan yang terdapat pada yogurt
edamame. Antioksidan merupakan suatu senyawa yang berfungsi untuk melindungi sel dari efek
berbahaya radikal bebas oksigen yang berasal dari metabolismetubuh maupun faktor eksternal
lainnya.Senyawa antioksidan memiliki peran yang sangat penting dalam kesehatan.Berbagai bukti ilmiah
menunjukkan bahwa senyawa antioksidan mengurangi resiko terhadap penyakit kronis seperti kanker
dan penyakit jantung koroner. Keberadaan antioksidan pada yogurt edamame menjadikan yogurt ini
menjadi salah satu sumber pangan fungsional.
BAB III
METODELOGI
3.1 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan untuk pembuatan yogurt edamame antara lain: timbangan, bak
pencuci, gilingan, tangki ekstrak, saringan, fermentor, mesin UHT, Mesin Filling, Mesin wrapping,
mesin coding.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan yogurt edamame antara lain: kacang edamame,
air, gula pasir, kultur starter yogurt (Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium longum,
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus)
Bahan utama pembuatan susu atau sari edamame adalah edamame mentah, Pembuatan sari edamame
diawali dengan cara:
Hasil gilingan edamame ditambahkan air dengan perbandingan 3 : 1 dan diekraksi didalam tanki
ekstrak
Selanjutnya sari atau susu edamame disaring hingga diperoleh susu atau sari edamame.
Proses pembuatan yogurt edamame diawali dengan mempasteurisasi UHT susu edamame yang telah
dibuat pada suhu 135°C selama 30 detik. Aduk merata susu edamame selama proses pasteurisasi,
tambahkan gula pasir sebanyak 4% dari jumlah volume susu edamame.
Setelah proses pasteurisasi selesai, turunkan suhu susu edamame hingga suhu 45°C didalam tangki
fermentor.
Setelah suhu susu edamame mencapai 45°C, tambahkan kultur starter Lactobacillus acidophilus,
Bifidobacterium longum, Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus sebanyak 7% dari
total volume susu edamame. Selanjutnya inkubasi selama 24 -48 jam.
BAB IV
PEMBAHASAN
Nilai pH yang dihasilkan pada yogurt edamame dengan penambahan kultur starter 7% dari total volume
bahan dengan waktu fermentasi 6-24 jam berkisar antara pH 4-5 (Nita dan Dahlia. 2016).
Bakteri asam laktat yang digunakan akan menghidrolisis komponen pada sari edamame menghasilkan
metabolit berupa asam yang dapat menurunkan pH produk. Pada waktu fermentasi 6 jam belum terjadi
proses fermentasi yang sempurna sehingga pH yang dihasilkan cukup tinggi yaitu pada rentang 5,3-5,5.
Asam laktat yang terbentuk selama proses fermentasi akan disekresikan keluar sel sehingga
terakumulasi dalam media fermentasi. Oleh karena itu semakin lama waktu fermentasi, maka jumlah
total asam laktat yang terakumulasi semakin meningkat dan menurunkan pH. Semakin tinggi jumlah
kultur yang digunakan maka semakin tinggi peningkatan aktivitas dan perkembangan mikroba sehingga
dapat meningkatkan laju perombakan laktosa menjadi asam laktat yang dapat menurunkan nilai pH.
Konsistensi dan kekentalan pada produk dipengaruhi oleh jumlah kultur dan waktu fermentasi. Selain itu
Protein pada edamame akan membentuk gel saat dipanaskan hingga suhu 80°C. Gel tersebut memiliki
tekstur yang semi padat dan meningkatkan kekentalan pada yogurt. Kondisi inilah yang mempengaruhi
kekentalan pada yogurt.
Aroma yang dihasilkan pada produk yogurt edamame memiliki aroma khas dari edamame, hal ini akan
menimbulkan rasa suka dan tidak suka sesuai selera, untuk mengatasi hal tersebut dapat menggunakan
cara penambahan bahan lain yang memiliki aroma kuat untuk menutupi aroma edamame yang mungkin
sebagian orang tidak suka.
1. Bahan Baku
3. Biaya lain-lain
Total Rp.
10.370.000.000
Total Rp.
3.742.300.000.
Kapasitas Produksi
1 karton = 20 pcs
Biaya Produksi
Biaya variabel : Biaya bahan baku + bahan tambahan dan kemasan + biaya lain-lain+ gaji
karyawan
Biaya produksi = Biaya variabel : total produksi = Rp. 39.840.720.000 ÷ 28.080.000 cup
Laba : (harga jual produk per tahun)- (biaya produksi per tahun)
2. Pos security
3. Pos security
4. Timbangan Tonase
5. Pintu masuk dan keluar kendaraan bahan baku,bahan fg, karyawan dan staff yang
membawa mobil maupun motor
7. Jalan in kendaraan
10. Kantin
11. Taman
15. Labolatorium
16. Klinik
17. Gudang fg
19. Boiller
23. Ekstrak(penyaringan)
24. Penggilingan
25. Pencucian
26. Sortasi
28. Loading tempat bongkar dan muat bahan fg dan bahan baku
30. Wtp
31. WWTP
32. Laundry
35. Mushola
Dimensi : 100x65x100 cm
2. Mesin Filling
3. Mesin Coding
4. Mesin Pasteurisasi UHT
5. Tangki Fermentor
6. Mesin Wrapping
7. Kompresor
8. Motor Pompa
9. Tangki ekstrak
BAB V
KESIMPULAN
Edamame merupakan salah satu dari jenis kacang kedelai yang banyak ditemui di Indonesia, namun
belum banyak kita jumpai olahan pangan berbahan dasar edamame ini. edamame mengandung
senyawa bioaktif yaitu total fenol sebesar 0,023 mgGAE/gr baik untuk menurunkan hiferkolesterol yang
mencegah resiko beberapa penyakit.
Yogurt edamame merupakan olahan inovasi yang memanfaatkan kacang edamame sebagai bahan
utamanya, produk yogurt edamame dapat meningkatkan nilai ekonomis edamame karena yogurt
merupakan produk yang banyak digemari masyarakat dan juga merupakan salah satu pangan
fungsional.
DAFTAR PUSTAKA
Larasati, Dwi. 2019. Optimasi Formulasi Kefir Edamame (Glycine max (L) Merril)Dengan Penambahan
Susu Skim Dan Sari Black Mulberry (Morus nigra L.) Menggunakan Program Design Expert Metoda
Mixture D-Optimal. Fakultas Teknik. Univesitas Pasundan. Bandung.
Maria, Nita dan Dahlia Indah. 2016. Karakteristik Yogurt Edamame Hasil Fermentasi Kultur Campuran
Bateri Asam Laktat Komersial Sebagai Pangan Fungsional Berbasis Biji-bijian. Jurusan Kesehatan,
Politeknik Negeri Jember. Jember.
Sumber: https://setkab.go.id/kedelai-jember-tembus-pasar-internasional/