Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PRODUK TEMPE GORENG


Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Agribisnis

Di susun Oleh : Misardi

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN


YAYASAN SYEIKH HAMZAH FANSURI SUBULUSSALAM
KOTA SUBULUSSALAM
2022

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………1
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................2
1.1 Latar belakang...................................................................................................................2
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................2
1.3 Manfaat penulisan.............................................................................................................2
BAB II TEORI.................................................................................................................................3
2.1 Kandungan gizi.................................................................................................................3
2.2 Manfaat tempe pada kesehatan.........................................................................................3
2.3 Nilai ekonomi....................................................................................................................3
BAB III PENGOLAHAN BAHAN BAKU DAN PROSPEK BISNIS GORENGAN TEMPE.....5
3.1 Bahan utama......................................................................................................................5
3.2 Bahan pendukung..............................................................................................................5
3.3 Prospek bisnis gorengan tempe.........................................................................................5
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................................7
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................7
4.2 Saran..................................................................................................................................7
4.3 Dokumentasi……………………………………………………………………………..7
DAFTAR PUSTAKA…….………………………………………………………………………..8

1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi kedelai atau beberapa
bahan lainnya yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh.
Orizae, Rh. Stonolifer (kapang roti), atau Rh. Arrizhus. Produk kedelai Indonesia ini berasal dari pulau
Jawa, yang digunakan sebagai sumber protein.
Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-
bijian kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada
fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma yang khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak
masam.
Tempe merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang telah mendunia. Para vegetarian di
seluruh dunia banyak yang menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Maka sudah tidak bias di
pungkiri lagi bahwa di Indonesia telah banyak yang memproduksi tempe dan menjadikan tempe sebagai
bahan utama produk. Bisa di lihat di seluruh pelosok Indonesia, banyak kita lihat pedagang kaki lima
menggunakan tempe sebagai bahan utama jualannya.
Di Indonesia, ada banyak pedagang kaki lima berbagai jenis goring diantaranya adalah tempe
goreng. Di Kota Subulussalam juga terdapat banyak sekali yang memanfaatkan tempe goreng menjadi
salah satu menu jualannya.
I.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas ysng telah di jelaskan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah
menjadi beberapa, diantaranya
1. Apa kandungan gizi pada tempe?
2. Apa manfaat tempe bagi kesehatan?
3. Bagaimana nilai ekonomi tempe?
4. Apa saja bahan bahan yang digunakan untuk membuat gorengan tempe?
5. Bagaimana prospek bisnis tempe goreng?

I.3 Manfaat penulisan


Manfaat atau tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjawab rumusan masalah yang
telah di uraikan sebelumnya, yaitu :
1. Untuk mengetahui kandungan gizi pada tempe
2. Untuk mengetahui manfaat tempe bagi kesehatan
3. Untuk mengetahui bagaimana nilai ekonomi tempe
4. Untuk mengetahui bahan yang digunakan untuk gorengan tempe
5. Untuk mengetahui prospek bisnis berbahan tempe

2
BAB II
TEORI
II.1 Kandungan gizi
Tempe merupakan produk tradisional yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Tempe mengandung
banyak zat gizi esensial seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Tempe juga mengandung
senyawa bioaktif yang unggul seperti vitamin B12, antidiare, antikanker, penurunan kolesterol jahat dan
antioksidan dalam bentuk isoflavon seperti daidzein glisiten, genisten, dan 6, 7, 4 trihidroksi isoflavon.
Pangan fungsional ini sangat sesuai untuk dikonsumsi oleh para penderita malnutrisi (Wayan Redi Ariata,
2022).
Berdasarkan jurnal yang di tulis oleh Silvi Leila Rahmi, Mursyid dan Dian Wulandari (2018),
dapat difahami bahwa hasil formulasi tempe dengan menambahkan bumbu hingga 4% memperlihatkan
hasil yang baik. Penambahan bumbu sebanyak 4% dapat meningkatkan kandungan gizi berdasarkan
kandungan asam lemak dan kandungan asam amino pada tempe. Berdasarkan pengujian dengan
menggunakan metode praksimat, kandungan zat gizi yang terdapat pada tempe berbumbu tidak jauh
berbeda dengan tempe tanpa bumbu.
Selain tempe, ekstrak tempe juga dimanfaatkan untunk menanggulangi stunting. Yang dimana
hasil ekstrak tempe yang mengandung zat gizi protein, energi, lemak, zat besi, vitamin, fosfor, kalsium,
vitamin A, vitamin B1 serta vitamin C (Yormaliza, Veni Nella Syahputri, 2020).
II.2 Manfaat tempe pada kesehatan
Selain harga tempe yang masih terjangkau rakyat biasa, ternyata masih juga ada problematika
tersendiri pada pengolahan tempe. Kacang kedelai yang diolah menjadi tempe, akan menghasikan produk
sampingan berupa limbah cair yang berpotensi untuk mengganggu keharmonisan lingkungan. Namun,
dampak negatif dari dapat di minimalisir dengan memanfaatkan sebagai produk organic cair (Pipin
Supinah, Wahyu Fajar Setiawan, Setyardi Pratika Mulya, 2020).
Pada masa sekarang ini, dimana masa Covid-19 sedang melanda diberbagai negara, termasuk
Indonesia. Maka perlu peningkatan imunitas tubuh dengan pangan fungsional melalui media zat gizi yang
tepat. Media gizi merupakan alat bantu untuk mempermudah penyampaian pesan-pesan gizi dan kesehatan
lainnya. Tempe merupakan salah satu makanan yang terjangkau harganya, mudah untuk di temui dan dapat
dimanfaatkan untuk menambah kekebalan imunisasi tubuh (Qardhul Hasan, 2021).
Selain itu, tempe juga dapat berguna untuk mencegah diare, meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
menjaga kesehatan jantung, menghambat proses penuanan, menurunkan berat badan, memenuhi kebutuhan
vitamin B12, mengatasi flatulensi, mengulangi resiko Parkinson, meningkatkan kinerja otak, menurunkan
kolestrol jahat, dan mencegah berbagai penyakit seperti : penyakit jantung coroner, asteoporosis, penyakit
saluran pencernaan, kanker, anemia, diabetes militus dan asma (Widya kesehatan, 2022).
II.3 Nilai ekonomi
Niai ekonomi tempe bisa terbilang terjangkau oleh semua pembeli atau konsumen. Namun,
kenaikan kacang kedelai dapat menimbulkan pengaruh juga. Kenaikan harga kedelai ternyata disebabkan
oleh musim panen yang sudah lewat dan ada nya kerja sama sekelompok orang yang memprmainkan harga
kedelai yang berdampak pada kesulitan para pengrajin tempe dalam mempertahankan usahanya (Ines
Saraswati Machfirah, 2019).

3
Berdasarkan jurnal yang di tulis oleh Wiwik Lestari, Djoko Sumarjono dan Titik Ekowati (2019),
di jelaskan bahwa hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa nilai tambah yant
diperoleh dari pengolahan kedelai menjadi tempe secara nyata tergolong sedang yaitu 34,65%. Harga
tempe dan sumbangan input lain berpengaruh secara nyata terhadap besarnya nilai tambah pada tempe,
sedangkan nilai kedelai tidak berpengaruh secara nyata.
Selama ini, rendahnya produksi lokal disebabkan oleh petani yang tidak tertarik untuk menanam
kedelai karena harganya yang sangat rendah. Harga kedalai local yang rendah juga mengikuti harga kedelai
impor. Dan juga pemerintah yang tidak merealisasikan penambahan lahan untuk petani kedelai local
(Della Anggi Rahmadani, Rahmat Sumanjaya Hsb, 2018).

4
BAB III
PENGOLAHAN BAHAN BAKU DAN PROSPEK BISNIS GORENGAN
TEMPE
III.1 Bahan utama
Bahan utama yang digunakan dalam gorengan tempe ya sudah pasti tempe. Dimana, bahan baku
yang digunakan pada pembuatan tempe adalah kacang kedelai. Tempe berasal dari fermentasi kacang
kedelai atau kacang-kacangan lainnya menggunakan ragi tempe. Karena kandungan protein yang tinggi
dan mudah didapat maka kacang kedelai dapat di jadikan sebagai bahan utama pembuatan tempe.
Namun, selain kacang kedelai ada beberapa kacang yang dapat digunakan sebagai bahan utama
dalam pembuatan tempe seperti :
1. Kara benguk atau velvet bean;
2. Kacang hitam;
3. Kecipir;
4. Hazelnut; dan
5. Kacang hijau.
III.2 Bahan pendukung
Dalam membuat gorengan pada umumnya semua memakai tepung terigu, namun jika ingin hasil
gorengan tempe lebih kriuk maka boelh di tambah sedikit tepung beras. Bahan pendukung yang dipakai
dalam gorengan tempe adalah sebagai berikut :
1. Tepung terigu
2. Tepung beras
3. Air
4. Daun bawang
5. Bumbu halus
6. Bawang merah
7. Bawang putih
8. Ketumbar
9. Garam
10. Kunyit
11. Daun jeruk

Sebenarnya dalam membuat tempe goreng boleh saja untuk menambahkan bahan-bahan yang
ingin di masukkan dalam adonan tepungnya sesuai dengan selera tersendiri.
III.3 Prospek bisnis gorengan tempe
Tempe merupakan bahan yang bisa di gunakan sebagai bahan baku atau bahan utama dalam bisnis
kecil maupun besar. Peluang usaha tempe sangat lah besar karena tempe yang dapat di olah menjadi
berbagai olehan seperti goreng tempe yang biasa kita jumpai di penjual gorengan kaki lima, tempe krispi,
nugget tempe dan masih banyak olahan lain.

5
Bisnis gorengan berbahan dasar tempe mungkin sudah tidak asing lagi, dan memang sangat mudah
di jumpai hampir di setiap pedagang kaki lima. Selain itu harga tempe yang bisa terjangkau oleh semua
pembeli. Harga gorengan tempe dimana tempe di jual Rp 1000,00 per biji nya. Dan tempe yang di beli
penjual gorengan kepada pengrajin tempe adalah Rp 6000,00 perbiji nya. Dalam satu tempe dapat
menghasilkan 5-6 gorengan tempe bahkan ada yang sampai 10 gorengan. Jika dalam sehari penjual
gorengan dapan menjual 20 tempe dalam sehari dengan modal Rp 120.000,00 dan dalam satu tempe dapat
menghasilkan 10 tempe maka hasil yang di dapat dalam sehari adalah Rp 200.000,00 perhari dengan
keuntungan sebesar Rp 80.000,00.
Usaha gorengan tempe juga banyak peminat, maka tidak perlu khawatir akan tidak terjualnya
gorengan. Namun, juga harus membuat pembeli tertarik dengan gorengan kita baik dari segi rasa, harga,
kemasan, bentuk dan pelayanan terhadap konsumen.
Biasanya para penjual gorengan tempe menyandingkan gorengan-gorengan lainnya seperti pisang
goreng, bakwan, goreng pisang molen, tahu isi dan lain sebagainya. Guna untuk memeriahkan
dagangannya, dn merik perhatian pembeli karena kelangkapan dagangannya.

6
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas penulis mengambil kesimpulan, diantaranya :
1. Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi kedelai atau beberapa
bahan lainnya yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus,
Rh. Orizae, Rh. Stonolifer (kapang roti), atau Rh. Arrizhus. Produk kedelai Indonesia ini berasal
dari pulau Jawa, yang digunakan sebagai sumber protein.
2. Tempe merupakan produk tradisional yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Tempe mengandung
banyak zat gizi esensial seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Tempe juga
mengandung senyawa bioaktif yang unggul seperti vitamin B12, antidiare, antikanker, penurunan
kolesterol jahat dan antioksidan dalam bentuk isoflavon seperti daidzein glisiten, genisten, dan 6,
7, 4 trihidroksi isoflavon. Pangan fungsional ini sangat sesuai untuk dikonsumsi oleh para
penderita malnutrisi.
3. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa nilai tambah yant diperoleh dari
pengolahan kedelai menjadi tempe secara nyata tergolong sedang yaitu 34,65%. Harga tempe dan
sumbangan input lain berpengaruh secara nyata terhadap besarnya nilai tambah pada tempe,
sedangkan nilai kedelai tidak berpengaruh secara nyata.
4. selain kacang kedelai ada beberapa kacang yang dapat digunakan sebagai bahan utama dalam
pembuatan tempe seperti :
1. Kara benguk atau velvet bean;
2. Kacang hitam;
3. Kecipir;
4. Hazelnut; dan
5. Kacang hijau.
IV.2 Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekhilafan dalam penulisan dan
penyusunan makalah ini, serta referensi yang masih belum cukup. Maka dari itu penulis meminta saran
dari pembaca jika menemui kekurangan dalam makalah ini.
Penulis juga menyarankan kepada pembaca agar membaca referensi dari penulis-penulis yang lain
supaya refensi yang cukup dan kuat untuk diganakan sebagai referensi tulisan pembaca.
IV.3 Dokumentasi

7
Daftar Pustaka

Aryanta. W. R. 2022. Manfaat Tempe Untuk Kesehatan. www.core.ac.uk (2022)


Rahmi, S. L. Mursyid. Wulansari, D. 2018. Formulasi Tempe Berbumbu serta Pengujian
Kandungan Gizi. http://industria.ub.ac.id (2018)
Yormaliza. Syahputri, V. N. 2020. Kaldu Tempe Sebagai Intervensi Spesifik Dalam Pencegahan
Stunting. https://doi.org/10.35370/jk.v11i1.684 (2020)
Supinah, P. Setiawan, W. F. Mulya, S. P. 2020. Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Tempe Sebagai
Alat Pupuk Organik Cair Untuk Pengelolaan Berkelanjutan di Desa Kuripan Kertoharjo.
www.jurnal.ipb.ac.id (26 juni 2020)
Hasan, Q. 2021. Edukasi Gizi Pangan Fungsional Berbasis Pangan Lokal Sebagai Upaya
Peningkatan Imunitas Tubuh Dalam Mencegah Covid-19. https://doi.org/10.30997/qh.v7i2.3549
(30 agustus 2021)

Anda mungkin juga menyukai