i
1
BAB I. PENDAHULUAN
Permasalahan kekurangan gizi pada balita saat ini masih menjadi hal yang
cukup mendapatkan banyak perhatian karena dapat merugikan tidak saja bagi anak-
anak tersebut tapi juga bagi negara. Dampak akibat kekurangan gizi pada balita jika
tidak segera ditangani dapat bertahan sampai dewasa dan tidak dapat diperbaiki
kembali sehingga menjadi beban bagi suatu negara (Raswanti Irawan et al., 2022).
Konsumsi makanan dalam jumlah dan kandungan gizi yang cukup sangat
diperlukan untuk tumbuh kembang balita. Di Indonesia, kekurangan gizi pada anak
balita dan usia sekolah masih menjadi masalah serius, salah satunya adalah wasting.
Wasting atau kekurangan gizi akut, merupakan akibat dari penurunan berat badan
yang cepat atau kegagalan untuk menambah berat badan. Anak yang menderita
wasting memiliki kekebalan yang lemah, menghambat perkembangan dan juga
meningkatkan risiko kematian. Prevalensi wasting untuk balita menurut WHO
(2010) harus dibawah < 5% (Acceptable). Berdasarkan hasil Survei Status Gizi
Indonesia (SSGI) 2022 wasting naik sekitar 0,6% dari 7,1% menjadi 7,7% dimana
kondisi wasted di Indonesia belum mencapai target nasional (Badan Kebijakan
Pembangunan Kesehatan, 2023).
Gizi memiliki peranan sangat penting dalam menentukan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Anak-anak di bawah usia lima tahun termasuk dalam salah
satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami gangguan fisik karena kebutuhan
gizi yang tidak terpenuhi (Ilza and Karnila, 2021). Konsumsi makanan merupakan
salah satu faktor yang secara langsung berpengaruh terhadap status gizi seseorang.
Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung gizi, diantaranya protein,
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan gizi dan
menghambat perkembangan kognisi. Ikan tongkol dapat digunakan sebagai salah
satu sumber pangan bagi balita wasting. Ikan tongkol (Euthynnus affinis) memiliki
kelebihan yaitu 7 kandungan protein yang tinggi serta kaya akan asam lemak omega
3 (Nuraini, 2013). Sedangkan Cilia et al., (2016) menyatakan bahwa tepung ikan
tongkol mengandung protein 64,31 %, lemak 6,29 %, kadar abu 10,30 %, serat
kasar 2,57 % dan BETN 10,79 %.
Menurut Badan Pusat Satistik (2020), pada tahun 2017 produksi ikan
tongkol di Jember mencapai 627,91 ton, sedangkan pada tahun 2019 produksi ikan
tongkol meningkat menjadi 2.784,85 ton (Badan Pusat Statistik, 2020). Jumlah
produksi ikan tongkol yang melimpah dengan pamanfaatan serta kandungan khasiat
terhadap ikan tongkol menyebabkan diperlukannya suatu inovasi pengembangan
produk berbahan dasar ikan tongkol agar pemanfaatan ikan tongkol optimal. Salah
satu inovasi pengembangan produk ikan tongkol yang dapat dimanfaatkan sebagai
bahan campuran pembuatan produk olahan makanan yaitu crackers ikan tongkol.
Crackers merupakan salah satu kue kering yang sampai saat ini digemari oleh
masyarakat sebagai makanan jajanan atau camilan dari berbagai kelompok ekonomi
dan umur (Arza and Tirtavani, 2017).
2
mengutamakan nilai gizi dan dijual dengan harga yang terjangkau. CRAFIS ini juga
akan dibuat dengan konsep crackers dengan cara pengolahan yang sehat dan halal.
Produk crackers ini juga akan dicetak dengan bentuk ikan agar menarik perhatian
balita berusia 12-59 bulan untuk mengkonsumsinya. Produk CRAFIS mempunyai
prospek usaha yang menjamin, karena dalam produk yang kami buat dirangkai
untuk mencegah wasting pada balita. Oleh karena itu, peluang pasar untuk produk
yang kita buat cukup tinggi. Selain itu CRAFIS memiliki ciri khas tersendiri dalam
produk ini. Berikut analisis SWOT produk CRAFIS dapat dilihat pada Tabel 2.1
dan analisis POAC pada Tabel 2.2.
Tabel 2.1 Analisis SWOT Produk CRAFIS
Aspek Produk
Kekuatan (Strength) • Memberikan solusi kepada para orang tua dalam
mencegah balita wasting
• Memiliki tampilan yang menarik serta kemasan
yang inovatif dan edukatif
• Produk tahan lama
• Memiliki harga yang ekonomis untuk sebuah
produk makanan sehat yang dapat dijangkau oleh
konsumen.
• Di wilayah Jember belum ada produk CRAFIS
Kelemahan • Manajemen usaha masih sederhana.
(Weakness) • Produk masih jarang dikenal masyarakat.
Peluang (Opportunity) • Jumlah wasting yang meningkat sehingga
CRAFIS menjadi solusi pemenuhan gizi balita.
• Pemerintah gencar mempromosikan gerakan
makan ikan (GEMARIKAN) sehingga produk
crackers berbahan ikan tongkol ini memiliki
peluang yang besar dipasaran
Ancaman (Threath) • Perubahan selera masyarakat
• Resiko tindakan plagiarisme yang kerap terjadi di
Indonesia
Setelah melakukan analisis SWOT, maka dilakukan analisis POAC yang
dapat dilihat pada Tabel 2.2 untuk dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi
suatu usaha dalam pencapaian tujuan.
Tabel 2.2 Analisis POAC Produk CRAFIS
Aspek Produk
Planning 1. Memilih bahan baku produk yang berkualitas
2. Membuat formulasi CRAFIS yang paling disukai
oleh konsumen
3. Menargetkan penjualan CRAFIS
4
Dalam produksi pembuatan crackers, produk harus memenuhi syarat mutu SNI
Nomor 01-2973 (1992). Pengemasan CRAFIS menggunakan kemasan jenis pouch
kemudian diberi label dengan desain yang menarik.
Proses publikasi dan pemasaran dilakukan dengan kegiatan promosi produk
CRAFIS melalui 3 empat jenis media sosial, antara lain: instagram, facebook,
tiktok, dan youtube), serta proses pemasaran secara online dilakukan menggunakan
e-commerce (Shopee, Lazada, Tokopedia). Pemasaran luring juga akan dilakukan
dengan membuat brosur yang berisi gambaran produk, harga produk, cara
pemesanan, serta diskon yang diberikan kepada pelanggan. Penjualan produk ini
juga diterapkan di lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Jember, lalu
diterapkannya sistem penitipan barang di setiap outlet-outlet atau toko oleh-oleh
yang ada di Jember. Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan
digunakan beberapa distributor dan agen untuk memasarkan produk.
Evaluasi dilakukan setiap pelaksanaan kegiatan meliputi: evaluasi produksi,
promosi dan pemasaran, Tahapan akhir yang dilakukan adalah kegiatan pelaporan
yang berada pada tahaan pasca produksi. Tahapan pelaporan berisikan laporan data
kegiatan mulai dari tahapan pasca produksi dan tahap produksi dalam waktu
tertentu. Tahapan pelaporan ditujukan untuk mengetahui rangkaian usaha dan
keuntungan yang didapat untuk memperoleh data yang akurat.
Strategi pemasaran yang akan dilakukan meliputi 4 metode pembaruan
pemasaran (Marketing mix), yang secara rinci dijelaskan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Strategi pemasaran produk CRAFIS
Strategi Pemasaran Keterangan
Product Crackers yang berbahan dasar ikan tongkol,
mengandung tinggi protein, omega-3 dan kandungan
lainnya. Produk yang kami buat dikemas dalam
kemasan pouch yang menarik serta bentuk crackers
akan dicetak dengan bentuk ikan agar menarik
perhatian balita untuk mengkonsumsinya. CRAFIS ini
juga sangat cocok untuk mencegah wasting pada balita,
untuk cemilan sehat sehari-hari, dan sebagai pendukung
daya tahan tubuh.
Place Penjualan offline produk ini diterapkan di lingkungan
kampus Universitas Muhammadiyah Jember, lalu
diterapkannya sistem penitipan barang di setiap outlet-
outlet atau toko oleh-oleh yang ada di Jember. Dalam
rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan
digunakan beberapa distributor dan agen untuk
memasarkan produk. Penjualan online melalui e-
commerce (Shopee, Lazada, Tokopedia)
Price Harga untuk produk CRAFIS ini Rp 20.000 / 250 gram,
yang masih terjangkau dibandingan produk sejenis
8
lainnya.
Promotion Promosi penjualan produk ini dilakukan secara online,
melalui media sosial (Instagram, Facebook, Tiktok dan
Youtube) dan penyebaran brosur di lingkungan kota
Jember.
DAFTAR PUSTAKA
Arza, P.A. and Tirtavani, M., 2017. Pengembangan Crackers Dengan Penambahan
Tepung Ikan Patin [Pangasius hypophthalmus] Dan Tepung Wortel [Daucus
carota L.] (Development Of Nutritious Crackers By Adding Striped Catfish
[Pangasius hypophthalmus] And Carrot [Daucus carota L.] Flour). Sekolah
Tinggi Ilmu kesehatan Perintis Padang, 40(2), pp.55–62.
Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, 2023. Buku Saku Hasil Survei Status
Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. URL:
https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/buku-saku-hasil-survei-status-
gizi-indonesia-ssgi-tahun-2022/. Diakses tanggal 4 maret 2023.
Badan Pusat Statistik, 2020. Produksi dan Nilai Produksi Ikan Laut Menurut
Jenisnya di Kabupaten Jember. URL:
https://jemberkab.bps.go.id/statictable/2020/11/10/223/produksi-dan-nilai-
produksi-budidaya-perikanan-air-tawar-menurut-jenis-produksi-dan-jenis-
perairan-2017.html. Diakses tanggal 15 Februari 2023.
Cilia, Muskita, W.H. and Kurnia, A., 2016. Pengaruh Penggunaan Tepung Ikan
Layang ( Decapterus russelli ) dengan Tepung Ikan Tongkol ( Euthynnus
affinis ) dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan
Hidup Juvenil Udang Vaname ( Litopenaeus vannamei ) [ The Effect of
Flying Fish Meal. Media Akuatika, 1(4), pp.177–186.
Ilza, M. and Karnila, R., 2021. Application of Toddler Biscuits which Meets Omega
3 and Omega 6 Standards. IOP Conference Series: Earth and Environmental
Science, 934(1), pp.1–14.
Nuraini, T., 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Pekanbaru.Yayasan Aini
Syam : Pekanbaru.
Raswanti Irawan, I., Sudikno, S., Diana Julianti, E., Nurhidayati, N., Rachmawati,
10
R., Diana Sari, Y. and Herianti, H., 2022. Faktor Risiko Underweight Pada
Balita di Perkotaan dan Perdesaan Indonesia. Journal of nutrition adn Food
Research, 45(1), pp.47–58.
11
LAMPIRAN
pembuatan
laporan
4. Menjadi
public
relation
dalam
berkomunik
asi dengan
pihak lain
4 Muhammad Pertanian Teknologi 20 1. Sebagai
Andrian Industri jam/minggu Pelaksana 4
Maulana/22 Pertanian 2. Membeli
10331004 bahan untuk
pembuatan
produk
3. Mengelola
hal-hal yang
berkaitan
dengan
pemasaran
dalam
penjualan
4. Melakukan
analisis
pasar, serta
mengatur
distribusi
produksi
5 Edo Edwin Pertanian Teknologi 20 1. Sebagai
Saputra/221 Industri jam/minggu pelaksana 5
0331007 Pertanian 2. Mempromo
sikan
produk
melalui
media
sosial
3. Menambah
nilai guna
produk
4. Mengatur
kegiatan
yang
22
diperlukan
dalam
proses
produksi
23