Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ........................................... 3
2.1 Kondisi Umum Lingkungan .......................................................................... 3
2.2 Analisis Ekonomi Usaha ............................................................................... 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................... 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
LAMPIRAN .......................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping ................ 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ...................................................... 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas .......... 20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ................................................ 22

i
1

BAB I. PENDAHULUAN

Permasalahan kekurangan gizi pada balita saat ini masih menjadi hal yang
cukup mendapatkan banyak perhatian karena dapat merugikan tidak saja bagi anak-
anak tersebut tapi juga bagi negara. Dampak akibat kekurangan gizi pada balita jika
tidak segera ditangani dapat bertahan sampai dewasa dan tidak dapat diperbaiki
kembali sehingga menjadi beban bagi suatu negara (Raswanti Irawan et al., 2022).
Konsumsi makanan dalam jumlah dan kandungan gizi yang cukup sangat
diperlukan untuk tumbuh kembang balita. Di Indonesia, kekurangan gizi pada anak
balita dan usia sekolah masih menjadi masalah serius, salah satunya adalah wasting.
Wasting atau kekurangan gizi akut, merupakan akibat dari penurunan berat badan
yang cepat atau kegagalan untuk menambah berat badan. Anak yang menderita
wasting memiliki kekebalan yang lemah, menghambat perkembangan dan juga
meningkatkan risiko kematian. Prevalensi wasting untuk balita menurut WHO
(2010) harus dibawah < 5% (Acceptable). Berdasarkan hasil Survei Status Gizi
Indonesia (SSGI) 2022 wasting naik sekitar 0,6% dari 7,1% menjadi 7,7% dimana
kondisi wasted di Indonesia belum mencapai target nasional (Badan Kebijakan
Pembangunan Kesehatan, 2023).
Gizi memiliki peranan sangat penting dalam menentukan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Anak-anak di bawah usia lima tahun termasuk dalam salah
satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami gangguan fisik karena kebutuhan
gizi yang tidak terpenuhi (Ilza and Karnila, 2021). Konsumsi makanan merupakan
salah satu faktor yang secara langsung berpengaruh terhadap status gizi seseorang.
Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung gizi, diantaranya protein,
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan gizi dan
menghambat perkembangan kognisi. Ikan tongkol dapat digunakan sebagai salah
satu sumber pangan bagi balita wasting. Ikan tongkol (Euthynnus affinis) memiliki
kelebihan yaitu 7 kandungan protein yang tinggi serta kaya akan asam lemak omega
3 (Nuraini, 2013). Sedangkan Cilia et al., (2016) menyatakan bahwa tepung ikan
tongkol mengandung protein 64,31 %, lemak 6,29 %, kadar abu 10,30 %, serat
kasar 2,57 % dan BETN 10,79 %.
Menurut Badan Pusat Satistik (2020), pada tahun 2017 produksi ikan
tongkol di Jember mencapai 627,91 ton, sedangkan pada tahun 2019 produksi ikan
tongkol meningkat menjadi 2.784,85 ton (Badan Pusat Statistik, 2020). Jumlah
produksi ikan tongkol yang melimpah dengan pamanfaatan serta kandungan khasiat
terhadap ikan tongkol menyebabkan diperlukannya suatu inovasi pengembangan
produk berbahan dasar ikan tongkol agar pemanfaatan ikan tongkol optimal. Salah
satu inovasi pengembangan produk ikan tongkol yang dapat dimanfaatkan sebagai
bahan campuran pembuatan produk olahan makanan yaitu crackers ikan tongkol.
Crackers merupakan salah satu kue kering yang sampai saat ini digemari oleh
masyarakat sebagai makanan jajanan atau camilan dari berbagai kelompok ekonomi
dan umur (Arza and Tirtavani, 2017).
2

Untuk mengatasi perbaikan permasalahan gizi wasting yang merupakan


salah satu target dalam Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai tujuan
pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu mengatasi kelaparan dan segala bentuk
malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan. Maka kami
menciptakan produk CRAFIS: inovasi produk crackers dengan kandungan protein
dari hidrolisat ikan tongkol (Euthynnus affinis) untuk menurunkan jumlah wasting
pada balita. Produk ini dijual dengan harga yang terjangkau dan dikemas dengan
pengemas yang mudah dibawa kemana-mana. Produk yang ditawarkan, berbeda
dengan produk crackers lainnya karena produk ini memanfaatkan bahan baku ikan
tongkol yang tinggi protein dan CRAFIS juga akan dicetak dengan bentuk ikan agar
menarik perhatian balita untuk mengkonsumsinya. Dengan adanya pemanfaatan
ikan tongkol diharapkan nantinya dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai
tambah lebih, dapat bersaing dengan produk yang sudah ada, serta dapat
menurunkan jumlah wasting pada balita. Produk CRAFIS ini dapat dikonsumsi oleh
balita berusia 12-59 bulan. CRAFIS ini juga memiliki tesktur yang lembut dan rasa
yang enak sehingga cocok untuk balita berusia 12-59 bulan yang masih perlu
asupan gizi untuk pertumbuhannya. Pemasaran CRAFIS dilakukan secara daring
melalui berbagai media sosial dan luring dengan protokol kesehatan.

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Pada saat ini tingkat wasting di Indonesia masih terus mengalami


peningkatan, banyak upaya pemerintah menyelesaikan persoalan wasting namun
hasilnya belum maksimal, dikarenakan perlunya dukungan aktif masyarakat secara
luas untuk mensukseskan permasalahan wasting yang sangat kompleks. Kami
sebagai mahasiswa memiliki kesadaran secara penuh terhadap permasalahan yang
dihadapi, dengan menciptakan suatu produk dari berbahan dasar ikan tongkol untuk
memenuhi asupan gizi balita, terutama kebutuhan terhadap zat gizi protein sebagai
bentuk dukungan kami sebagai masyarakat yang terpelajar dan memiliki kewajiban
untuk mendukung pemerintah dalam menurunkan angka wasting pada balita di
Indonesia. Seperti yang kita ketahui ikan tongkol merupakan ikan komoditas di
Jember yang sangat melimpah. Potensi ikan tongkol di Jember sangat memadai
sebagai bahan baku produk yang akan dipasarkan secara luas, selain itu ikan
tongkol memiliki manfaat yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan balita.
Jadi kami pada uji coba kali ini membuat suatu produk olahan crackers ikan tongkol
yang kaya gizi dan memiliki nilai tambah. Pada pembuatan crackers ini
menggunakan campuran beberapa bahan lain sebagai pendukung nilai gizi serta cita
rasa crackers ikan tongkol kami. Crackers yang kami temui untuk balita di pasaran
pada umumnya berbahan dasar buah dan sayur. Jarang sekali ada crackers berbahan
dasar ikan. Hal ini tentu berpotensi dalam membantu meningkatkan potensi
penjualan serta membangun kebiasaan baru makan ikan dengan cara yang di sukai
yaitu berupa crackers. CRAFIS dari ikan tongkol ini diproduksi dengan
3

mengutamakan nilai gizi dan dijual dengan harga yang terjangkau. CRAFIS ini juga
akan dibuat dengan konsep crackers dengan cara pengolahan yang sehat dan halal.
Produk crackers ini juga akan dicetak dengan bentuk ikan agar menarik perhatian
balita berusia 12-59 bulan untuk mengkonsumsinya. Produk CRAFIS mempunyai
prospek usaha yang menjamin, karena dalam produk yang kami buat dirangkai
untuk mencegah wasting pada balita. Oleh karena itu, peluang pasar untuk produk
yang kita buat cukup tinggi. Selain itu CRAFIS memiliki ciri khas tersendiri dalam
produk ini. Berikut analisis SWOT produk CRAFIS dapat dilihat pada Tabel 2.1
dan analisis POAC pada Tabel 2.2.
Tabel 2.1 Analisis SWOT Produk CRAFIS
Aspek Produk
Kekuatan (Strength) • Memberikan solusi kepada para orang tua dalam
mencegah balita wasting
• Memiliki tampilan yang menarik serta kemasan
yang inovatif dan edukatif
• Produk tahan lama
• Memiliki harga yang ekonomis untuk sebuah
produk makanan sehat yang dapat dijangkau oleh
konsumen.
• Di wilayah Jember belum ada produk CRAFIS
Kelemahan • Manajemen usaha masih sederhana.
(Weakness) • Produk masih jarang dikenal masyarakat.
Peluang (Opportunity) • Jumlah wasting yang meningkat sehingga
CRAFIS menjadi solusi pemenuhan gizi balita.
• Pemerintah gencar mempromosikan gerakan
makan ikan (GEMARIKAN) sehingga produk
crackers berbahan ikan tongkol ini memiliki
peluang yang besar dipasaran
Ancaman (Threath) • Perubahan selera masyarakat
• Resiko tindakan plagiarisme yang kerap terjadi di
Indonesia
Setelah melakukan analisis SWOT, maka dilakukan analisis POAC yang
dapat dilihat pada Tabel 2.2 untuk dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi
suatu usaha dalam pencapaian tujuan.
Tabel 2.2 Analisis POAC Produk CRAFIS
Aspek Produk
Planning 1. Memilih bahan baku produk yang berkualitas
2. Membuat formulasi CRAFIS yang paling disukai
oleh konsumen
3. Menargetkan penjualan CRAFIS
4

Organizing 1. Asih (ketua pelaksana): memastikan semua suplai


bahan terpenuhi, dan evaluasi produk
2. Risma (Bendahara): mengelola keuangan
3. Andi (Produksi): pengolahan produk CRAFIS
4. Andrian (Produksi): pengolahan produk CRAFIS
5. Edo (Pemasaran): pemasaran CRAFIS.
Actuating Menerapkan Sistem Operasional Prosedur (SOP)
CRAFIS dalam rangka mewujudkan kinerja anggota
tiap elemen agar tetap berada pada jalur rencana,
dalam mencapai visi misi dan tujuan usaha CRAFIS.
Controlling Memastikan bahan baku produk yang akan digunakan
sudah sesuai dengan standar, mengawasi jalannya
proses produksi dan mengevaluasi pemasaran
produk.
Analisis ekonomi usaha yang diperhitungkan dalam memproduksi 500
kemasan CRAFIS dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Analisis Ekonomi Usaha CRAFIS
Cash Flow a. Capital
Statement - Modal Total = Rp 8.182.000,-
- Produk CRAFIS 500 buah/bulan
- Harga penjualan Rp 20.000,-.
b. Capital Expenditur
• Biaya Investasi = Rp 8.182.000,-
• Pengeluaran untuk bahan per bulan
= Rp 2.322.000 + Rp 1.200.000 + Rp 1.000.000
= Rp 4.522.000,-
• Perkiraan depresiasi peralatan dan perlengkapan =10% per
tahun
c. Revenue
• Perkiraan rata-rata penjualan per bulan = 500 unit (sesuai
dengan kapasitas produksi dengan modal awal)
• Harga produk disesuaikan dengan HPP Biaya Modal Awal
/ Kapasitas Produksi per bulan
= Rp 8.182.000 / 500 unit = Rp 16.364,-
Harga Jual • Perkiraan omset perbulan
= Rp 20.000 x 500 unit = Rp 10.000.000,-
• Perkiraan omset dalam 2 tahun
= Rp 10.000.000 x 24 bulan = Rp 240.000.000,-
Keterangan: Dengan asumsi nilai penjualan relatif stabil
• Total Biaya Produksi per tahun = Total Investasi + Total Biaya
Bahan Baku per tahun + penyusutan pertahun (10%)
5

= Rp 8.182.000 + (Rp 2.322.000 x 12 bln) + (Rp 5.860.000 x


10%)
= Rp 36.632.000,-
• Total biaya produksi dalam 2 tahun = Rp 36.632.000 x 2 = Rp
73.264.000
• Unit penjualan dalam 2 tahun = 500 unit x 24 bulan = 12.000
unit
• Keuntungan dalam 2 tahun = Rp 240.000.000 – Rp 73.264.000
= Rp 166.736.000,-
R/C Ratio R/C Ratio = TR/TC
= Rp 10.000.000/ Rp 8.182.000 = 1,22
Berdasarkan analisis R/C Ratio yaitu sebesar 1,22 maka
usaha produk CRAFIS layak untuk diusahakan karena RC Ratio >
1, sehingga usaha ini menguntungkan.
Analisis BEP (Unit) = Total Fixed Cost / Harga Jual Per Unit – Variabel
BEP Cost
= Rp 5.860.000 / Rp 20.000 – (Rp 4.522.000 / 500)
= 534 unit
BEP (Rupiah) = Total Fixed Cost/1-Variable Cost ( per unit) /Price
= Rp 5.860.000 / 1- Rp 9.044 / Rp 20.000
= Rp 10.654.545
Berdasarkan analisis BEP untuk mencapai titik impas maka
jumlah produksi perbulan sebanyak 534 produk serta hasil
penjualan mencapai Rp 10.654.545,-, dengan estimasi produk
terjual tiap hari 3 unit maka terjadi BEP dalam jangka waktu 24
hari.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Bahan yang digunakan adalah ikan tongkol (Euthynnus affinis), yang


merupakan bahan baku dalam pembuatan tepung ikan. Adapun bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam pembuatan crackers adalah tepung terigu segitiga biru, mentega,
margarine, baking soda, ragi, garam, susu skim, tepung, gula, dan air.
Peralatan pengolahan terdiri atas peralatan cooper, oven, dandang,
pengaduk, pisau, ember, dan peralatan untuk membuat crackers seperti oven, mixer,
loyang, cetakan, serta timbangan.
Proses pembuatan crackers dengan penambahan tepung ikan, dibagi atas 2
(dua) tahapan sebagai berikut:
Tahap I
Tujuan tahap ini adalah membuat tepung ikan. Kegiatannya adalah
menyiapkan alat dan bahan (ikan tongkol) untuk proses pembuatan tepung ikan.
Proses ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
6

Gambar 3.1 Diagram alir pembuatan tepung ikan tongkol


Tahap II
Proses pembuatan crackers dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Proses pembuatan crackers dengan penambahan tepung ikan


Tahapan pelaksanaan program usaha CRAFIS terdiri dari beberapa
rangkaian kegiatan yang secara rinci dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Tahapan pelaksanaan program


Pelaksanaan PKM-K dilakukan secara offline (luring) dengan
memperhatikan protokol kesehatan. Persiapan produksi dilakukan untuk
melakukan perencanaan mengenai tahapan produksi mulai awal kegiatan hingga
akhir kegiatan. Kegiatan riset dan strategi pemasaran dilakukan untuk mengetahui
kondisi pasar, minat konsumen, dan perencanaan inovasi lanjutan mengenai produk
yang akan dikembangkan.
Persiapan bahan baku dan alat penunjang dilakukan untuk mempersiapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan pada proses produksi, pengemasan dan labelisasi.
7

Dalam produksi pembuatan crackers, produk harus memenuhi syarat mutu SNI
Nomor 01-2973 (1992). Pengemasan CRAFIS menggunakan kemasan jenis pouch
kemudian diberi label dengan desain yang menarik.
Proses publikasi dan pemasaran dilakukan dengan kegiatan promosi produk
CRAFIS melalui 3 empat jenis media sosial, antara lain: instagram, facebook,
tiktok, dan youtube), serta proses pemasaran secara online dilakukan menggunakan
e-commerce (Shopee, Lazada, Tokopedia). Pemasaran luring juga akan dilakukan
dengan membuat brosur yang berisi gambaran produk, harga produk, cara
pemesanan, serta diskon yang diberikan kepada pelanggan. Penjualan produk ini
juga diterapkan di lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Jember, lalu
diterapkannya sistem penitipan barang di setiap outlet-outlet atau toko oleh-oleh
yang ada di Jember. Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan
digunakan beberapa distributor dan agen untuk memasarkan produk.
Evaluasi dilakukan setiap pelaksanaan kegiatan meliputi: evaluasi produksi,
promosi dan pemasaran, Tahapan akhir yang dilakukan adalah kegiatan pelaporan
yang berada pada tahaan pasca produksi. Tahapan pelaporan berisikan laporan data
kegiatan mulai dari tahapan pasca produksi dan tahap produksi dalam waktu
tertentu. Tahapan pelaporan ditujukan untuk mengetahui rangkaian usaha dan
keuntungan yang didapat untuk memperoleh data yang akurat.
Strategi pemasaran yang akan dilakukan meliputi 4 metode pembaruan
pemasaran (Marketing mix), yang secara rinci dijelaskan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Strategi pemasaran produk CRAFIS
Strategi Pemasaran Keterangan
Product Crackers yang berbahan dasar ikan tongkol,
mengandung tinggi protein, omega-3 dan kandungan
lainnya. Produk yang kami buat dikemas dalam
kemasan pouch yang menarik serta bentuk crackers
akan dicetak dengan bentuk ikan agar menarik
perhatian balita untuk mengkonsumsinya. CRAFIS ini
juga sangat cocok untuk mencegah wasting pada balita,
untuk cemilan sehat sehari-hari, dan sebagai pendukung
daya tahan tubuh.
Place Penjualan offline produk ini diterapkan di lingkungan
kampus Universitas Muhammadiyah Jember, lalu
diterapkannya sistem penitipan barang di setiap outlet-
outlet atau toko oleh-oleh yang ada di Jember. Dalam
rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan
digunakan beberapa distributor dan agen untuk
memasarkan produk. Penjualan online melalui e-
commerce (Shopee, Lazada, Tokopedia)
Price Harga untuk produk CRAFIS ini Rp 20.000 / 250 gram,
yang masih terjangkau dibandingan produk sejenis
8

lainnya.
Promotion Promosi penjualan produk ini dilakukan secara online,
melalui media sosial (Instagram, Facebook, Tiktok dan
Youtube) dan penyebaran brosur di lingkungan kota
Jember.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana
(Rp)
1 Bahan habis pakai (ikan Belmawa 4.882.000
tongkol, tepung terigu, Perguruan Tinggi -
margarin, dan lain-lain), Instansi Lain (jika -
maksimum 60% dari ada)
jumlah dana yang diusulkan
2 Sewa dan jasa (sewa lab.), Belmawa -
maksimum 15% dari Perguruan Tinggi 1.000.000
jumlah dana yang diusulkan Instansi Lain (jika -
ada)
3 Transportasi lokal Belmawa 1.200.000
maksimum 30% dari Perguruan Tinggi -
jumlah dana yang diusulkan Instansi Lain (jika -
ada)
4 Lain-lain (biaya adsense Belmawa 1.100.000
media sosial, ATK, dan Perguruan Tinggi -
biaya alat protokol Instansi Lain (jika -
kesehatan) maksimum 15% ada)
dari jumlah dana yang
diusulkan
Jumlah 8.182.000
Belmawa 7.182.000
Perguruan Tinggi 1.000.000
Rekap Sumber Dana Instansi Lain (jika -
ada)
Jumlah 8.182.000
9

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No. Jenis Kegiatan Bulan Person Penanggung
1 2 3 4 5 Jawab
1 Persiapan peralatan Asih Imer Rita
penunjang usaha dan Andi Setiawan
mendesain kemasan Rizki Rismawati
2 Pencetakan media Muhammad Andrian
iklan dan publikasi Maulana
3 Pembuatan produksi Seluruh anggota kelompok
dan pemasaran
4 Evaluasi program Asih Imer Rita
& pembuatan Edo Edwin Saputra
laporan

DAFTAR PUSTAKA

Arza, P.A. and Tirtavani, M., 2017. Pengembangan Crackers Dengan Penambahan
Tepung Ikan Patin [Pangasius hypophthalmus] Dan Tepung Wortel [Daucus
carota L.] (Development Of Nutritious Crackers By Adding Striped Catfish
[Pangasius hypophthalmus] And Carrot [Daucus carota L.] Flour). Sekolah
Tinggi Ilmu kesehatan Perintis Padang, 40(2), pp.55–62.
Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, 2023. Buku Saku Hasil Survei Status
Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. URL:
https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/buku-saku-hasil-survei-status-
gizi-indonesia-ssgi-tahun-2022/. Diakses tanggal 4 maret 2023.
Badan Pusat Statistik, 2020. Produksi dan Nilai Produksi Ikan Laut Menurut
Jenisnya di Kabupaten Jember. URL:
https://jemberkab.bps.go.id/statictable/2020/11/10/223/produksi-dan-nilai-
produksi-budidaya-perikanan-air-tawar-menurut-jenis-produksi-dan-jenis-
perairan-2017.html. Diakses tanggal 15 Februari 2023.
Cilia, Muskita, W.H. and Kurnia, A., 2016. Pengaruh Penggunaan Tepung Ikan
Layang ( Decapterus russelli ) dengan Tepung Ikan Tongkol ( Euthynnus
affinis ) dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan
Hidup Juvenil Udang Vaname ( Litopenaeus vannamei ) [ The Effect of
Flying Fish Meal. Media Akuatika, 1(4), pp.177–186.
Ilza, M. and Karnila, R., 2021. Application of Toddler Biscuits which Meets Omega
3 and Omega 6 Standards. IOP Conference Series: Earth and Environmental
Science, 934(1), pp.1–14.
Nuraini, T., 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Pekanbaru.Yayasan Aini
Syam : Pekanbaru.
Raswanti Irawan, I., Sudikno, S., Diana Julianti, E., Nurhidayati, N., Rachmawati,
10

R., Diana Sari, Y. and Herianti, H., 2022. Faktor Risiko Underweight Pada
Balita di Perkotaan dan Perdesaan Indonesia. Journal of nutrition adn Food
Research, 45(1), pp.47–58.
11

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping


12
13
14
15
16
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


No. Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Belanja Bahan (maks. 60%)
a. Tepung terigu 6 kg 30.000 180.000
b. Ikan tongkol 22 kg 36.000 792.000
c. Margarin 2 kg 80.000 160.000
d. Mentega 2 kg 150.000 300.000
(butter)
e. Baking soda 1 kg 40.000 40.000
f. Ragi 1 kg 50.000 50.000
g. Garam 2 bungkus 5.000 10.000
h. Madu 1 liter 140.000 140.000
i. Susu skim 5 liter 50.000 250.000
j. Gula stevia 2 kg 200.000 400.000
k. Cooper 1 unit 300.000 300.000
l. Pouch 500 unit 1.000 500.000
m. Oven 1 unit 400.000 400.000
n. Dandang 1 unit 150.000 150.000
o. Pengaduk 2 unit 20.000 40.000
p. Pisau 1 set 50.000 50.000
q. Ember 2 unit 10.000 20.000
r. Mixer 1 unit 350.000 350.000
s. Loyang 3 unit 30.000 90.000
t. Cetakan 2 unit 5.000 10.000
u. Timbangan 1 unit 100.000 100.000
v. Label 500 unit 1.000 500.000
w. Brosur 100 unit 500 50.000
SUB TOTAL 4.882.000
2 Belanja Sewa (maks. 15%)
Sewa lab. 2 Kegiatan 250.000 500.000
(termasuk
penggunaan alat
lab)
Akses jurnal 5 jurnal 100.000 500.000
SUB TOTAL 1.000.000
3 Perjalanan Lokal (maks. 30%)
Kegiatan 5 orang 80.000 400.000
penyiapan bahan
dan pembuatan
produk
19

Kegiatan 5 orang 80.000 400.000


pemasaran
(penyebaran
brosur)
Kegiatan keperluan 5 orang 80.000 400.000
percetakan
SUB TOTAL 1.200.000
4 Lain-lain (maks. 15%)
a. Adsense akun 4 akun 125.000 500.000
media sosial
(Instagram,
Tiktok,
Fecebook, dan
Youtube)
b. Protokol 5 100.000 500.000
Kesehatan kotak/baran
(masker, g
handsanitizer,
sarung tangan,
face shield)
c. ATK 1 paket 100.000 100.000
SUB TOTAL 1.100.000
GRAND TOTAL 8.182.000
GRAND TOTAL (Terbilang delapan juta seratus delapan puluh dua ribu rupiah)
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas


No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1 Asih Imer Pertanian Teknologi 20 1. Sebagai
Rita/201033 Industri jam/minggu ketua
1022 Pertanian pelaksana
2. Memimpin
jalannya
usaha
3. Mengontrol
hal- hal
yang
berkaitan
dengan
usaha
4. Mengawasi
kegiatan
usaha
2 Rizki Pertanian Teknologi 20 1. Sebagai
Rismawati/2 Industri jam/minggu pelaksana 2
010331004 Pertanian 2. Mengelola
dan
mengatur
keuangan
3. Mengatur
jalannya
usaha
4. Menjalanka
n strategi
usaha yang
telah dibuat
3 Andi Pertanian Teknologi 20 1. Sebagai
Setiawan/21 Industri jam/minggu pelaksana 3
10331014 Pertanian 2. Mengatur
pencetakan
label
produk
3. Mengatur
pelaksanaan
, evaluasi
dan
21

pembuatan
laporan
4. Menjadi
public
relation
dalam
berkomunik
asi dengan
pihak lain
4 Muhammad Pertanian Teknologi 20 1. Sebagai
Andrian Industri jam/minggu Pelaksana 4
Maulana/22 Pertanian 2. Membeli
10331004 bahan untuk
pembuatan
produk
3. Mengelola
hal-hal yang
berkaitan
dengan
pemasaran
dalam
penjualan
4. Melakukan
analisis
pasar, serta
mengatur
distribusi
produksi
5 Edo Edwin Pertanian Teknologi 20 1. Sebagai
Saputra/221 Industri jam/minggu pelaksana 5
0331007 Pertanian 2. Mempromo
sikan
produk
melalui
media
sosial
3. Menambah
nilai guna
produk
4. Mengatur
kegiatan
yang
22

diperlukan
dalam
proses
produksi
23

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai