Anda di halaman 1dari 28

i

LOMBA PEKAN ILMIAH MAHASISWA NASIONAL


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
DIES NATALIS POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2022

SELAI BUNA (SUSU KEDELAI JELLY BUAH NAGA) : INOVASI PEN-


GOLAHAN KEDELAI DAN BUAH NAGA SEBAGAI MINUMAN PEN-
DAMPING UNTUK BALITA KEP (KEKURANGAN ENERGI PROTEIN)

KTKM- KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh :
Rachel Descika Riyanto
Nabila Rachma Az Zuhra
Danisa Dwy Wibawanti

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


KOTA SEMARANG
TAHUN 2022
ii

LEMBAR PENGESAHAN
iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK..............................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM KEGIATAN..........................................................3
2.1 Pemanfaatan Kandungan Kedelai dan Buah Naga.........................................3
2.2 Potensi Produk Minuman Pendamping Untuk Balita KEP............................3
2.3 Analisis Ekonomi dan Kelayakan Usaha.......................................................4
BAB III METODE PELAKSANAAN....................................................................5
3.1 Teknik Pembuatan SELAI BUNA.................................................................5
3.2 Teknik Pengemasan SELAI BUNA...............................................................6
3.3 Teknik Pemasaran SELAI BUNA..................................................................6
BAB IV POTENSI HASIL IMPLEMENTASI.......................................................7
4.1 Analisis Ekonomi Usaha Produk SELAI BUNA...........................................7
4.2 Analisis Cashflow Produk SELAI BUNA.....................................................7
4.3 Implementasi Sistem Digital Marketing pada Produk SELAI BUNA...........8
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI...................................................9
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
5.2 Rekomendasi..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
Lampiran ...............................................................................................................11
iv

SELAI BUNA (SUSU KEDELAI JELLY BUAH NAGA) : INOVASI PEN-


GOLAHAN KEDELAI DAN BUAH NAGA SEBAGAI MINUMAN PEN-
DAMPING UNTUK BALITA KEP (KEKURANGAN ENERGI PROTEIN)
Rachel Descika R, Nabila Rachma AZ, Danisa Dwy W
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah
50268
racheldescika@gmail.com

ABSTRAK
Berdasarkan data Kemenkes (2018) diketahui proporsi balita mengalami masalah
gizi di Indonesia pada tahun 2018 yaitu sebesar 17%. Maka dari itu dibuatlah ino-
vasi dari olahan kedelai dan buah naga untuk menangani balita yang terkena KEP
(Kekurangan Energi Protein). Membuat inovasi pengolahan kedelai dan buah
naga menjadi minuman untuk memperbaiki masalah gizi pada balita. Jenis peneli-
tian ini adalah eksperimental, dengan memanfaatkan kedelai dan buah naga untuk
diolah menjadi susu kedelai dan jelly. Inovasi produk SELAI BUNA yang terbuat
dari bahan alami dan memiliki banyak khasiat, diproduksi dan dikemas dalam
bentuk yang dapat menarik perhatian balita khususnya penderita KEP, diharapkan
balita menyukai minuman pendamping ini dan mencukupi gizi serta energy pro-
tein sehingga tidak ada lagi kasus balita KEP di Indonesia. SELAI BUNA dapat
dijadikan minuman pendamping balita KEP untuk memenuhi kebutuhan energy
protein dan melengkapi gizi balita. Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk
uji alergen dan daya simpan produk.
Kata kunci : Kedelai, Buah Naga, Balita KEP, Inovasi Produk, Protein

ABSTRACT
Based on data from the Ministry of Health (2018), it is known that the proportion
of children under five experiencing nutritional problems in Indonesia in 2018 was
17%. Therefore, an innovation was made from processed soybeans and dragon
fruit to treat toddlers affected by PEM (Protein Energy Deficiency). To make in-
novations in processing soybeans and dragon fruit into drinks to improve nutri-
tional problems in toddlers. This type of research is experimental, using soybeans
and dragon fruit to be processed into soy milk and jelly. SELAI BUNA product in-
novation which is made from natural ingredients and has many benefits, pro-
duced and packaged in a form that can attract the attention of toddlers, especially
those with PEM, it is hoped that toddlers will like this complementary drink and
have sufficient nutrition and protein energy so that there is no Another case of
PEM under five in Indonesia. SELAI BUNA can be used as a complementary
drink for toddlers with PEM to meet protein energy needs and complete nutrition
for toddlers. Recommendation: In further research, it is recommended to test al-
lergens and product shelf life.
Keywords : Soybean, Dragon Fruit, KEP Toddler, Product Innovation, Protein
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


KEP (Kurang Energi Protein) merupakan salah satu penyakit gangguan
gizi yang penting di Indonesia maupun di negara yang sedang berkembang
lainnya. Prevalensi tertinggi terdapat pada anak-anak balita, ibu yang sedang
mengandung dan menyusui. Penderita KEP memiliki berbagai macam
keadaan patologis yang disebabkan oleh kekurangan energi maupun protein
dalam proporsi yang bermacam-macam. Akibat kekurangan tersebut timbul
keadaan KEP pada derajat yang ringan sampai yang berat (Adriani dan Wijat-
madi, 2012).
Berdasarkan data Kemenkes (2018) diketahui proporsi balita mengalami
masalah gizi di Indonesia pada tahun 2018 yaitu sebesar 17% untuk gizi ku-
rang, sebesar 3,9% untuk gizi buruk dan sebesar 17,7% untuk masalah gizi ku-
rang + gizi buruk. Sementara itu, menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
prevalensi balita kekurangan gizi di Jawa Tengah untuk umur 0-23 bulan pada
tahun 2018 sebesar 15% dan untuk umur 0-59 bulan pada tahun 2018 sebesar
16,80%.
Tingkat kecukupan gizi penduduk di tingkat rumah tangga bergantung
pada kemampuan penduduk untuk membeli pangan agar mencukupi kebu-
tuhan pangan rumah tangga yang seimbang sesuai dengan tingkat kebutuhan
pendapatan rumah tangga. Menurut Daly, et.al (2002) disebutkan bahwa fak-
tor faktor yang mempengaruhi keadaan gizi yaitu konsumsi makanan dan
tingkat kesehatan.
Berdasarkan data inilah maka penulis tertarik untuk membuat produk yang
merupakan inovasi dari olahan kedelai dan buah naga untuk menangani balita
yang terkena KEP (Kekurangan Energi Protein). Olahan kedelai dan buah
naga ini akan dijadikan Susu Jelly. Susu yang terbuat dari kedelai murni dan
Jelly yang terbuat dari Buah Naga Merah yang dimodifikasi sedemikian rupa
dengan packaging dan warna alami. Sehingga dapat menarik perhatian balita
2

pengidap KEP (Kekurangan Energi Protein) untuk menjadikan SELAI BUNA


sebagai minuman pendamping mereka.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana proses produksi SELAI BUNA di kalangan masyarakat
bagi balita penderita KEP?
2) Bagaimana analisa cashflow yang didapatkan dari perencanaan pen-
jualan produk SELAI BUNA di masyarakat?
3) Bagaimana implementasi system digital marketing dalam memperke-
nalkan produk SELAI BUNA di pasar global?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan sebagai berikut:
1) Untuk menganalisa proses produksi SELAI BUNA di kalangan
masyarakat bagi balita penderita KEP.
2) Untuk mengenalisa cashflow dari penjualan produk SELAI BUNA.
3) Untuk menjelaskan mengenai implementasi system digital marketing
yang digunakan dalam memperkenalkan produk SELAI BUNA.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat sebagai berikut:
1) Bagi Mahasiswa yang Melaksanakan
Sebagai pengalaman bagi mahasiswa yang melaksanakan dalam
mengembangkan inovasi, meningkatkan jiwa kewirausahaan, dan men-
dapatkan keuntungan dari hasil penjualan.
2) Bagi Masyarakat
Mempermudah masyarakat dalam memenuhi kecukupan gizi, mencip-
takan peluang pekerjaan, dan masyarakat mudah mendapatkan produk
dengan harga yang terjangkau
3) Bagi Pemerintah
Dapat memberikan kontribusi positif dalam mencegah kasus balita
KEP melalui produk SELAI BUNA.
3

BAB II
GAMBARAN UMUM KEGIATAN

2.1 Pemanfaatan Kandungan Kedelai dan Buah Naga


Manfaat kacang kedelai untuk kesehatan tubuh rupanya begitu besar.
Dalam seporsi atau sekitar 100 gram kacang kedelai, terdapat sekitar 150–170
kalori dan beragam nutrisi berikut : 10 gram protein, 13–14 gram karbohidrat,
5 gram lemak, 3,5–5 gram serat, 100 miligram kalsium, 8 miligram zat besi,
850–900 miligram kalium, 500 IU vitamin A. Selain itu, kacang kedelai juga
diketahui mengandung antioksidan isoflavon, vitamin C, vitamin B1, magne-
sium, folat, selenium, zinc, serta lemak baik omega-3 dan omega-6. Berkat
kandungan nutrisinya yang tinggi, kacang kedelai sudah lama dikenal sebagai
salah satu jenis makanan sehat. Buah naga adalah buah tropis yang tumbuh
subur di Indonesia. Ciri khas yang paling menonjol dari buah naga adalah
kulit luarnya berwarna merah tebal dengan sisik hijau seperti naga. Selain itu,
hal lain yang mencirikan buah ini adalah daging buahnya yang bertekstur lem-
but dengan banyak biji hitam kecil. Buah naga merupakan salah satu buah
yang aman dikonsumsi bayi berusia enam bulan sampai anak-anak. Kandun-
gan nutrisinya ternyata dapat menunjang tumbuh kembang anak. Vitamin A,
vitamin C, fosfor, zat besi, kalsium dan antioksidan lainnya mampu menjaga
kesehatan anak yang sedang bertumbuh.

2.2 Potensi Produk Minuman Pendamping Untuk Balita KEP


SELAI BUNA menggunakan bahan dasar kacang kedelai yang kemudian
diolah menjadi susu kedelai yang memiliki manfaat seperti mengatasi intoler-
ansi laktosa, sebagai antioksidan, mencegah diare, mengurangi LDL (Koles-
terol dan Lemak Jahat), dan melancarkan pencernaan. Selain menggunakan
kacang kedelai, SELAI BUNA memanfaatkan buah naga yang kemudian di-
jadikan jelly sebagai daya tarik bagi balita serta memiliki manfaat seperti se-
bagai antioksidan, melindungi jantung, kaya akan vitamin C, tinggi serat, dan
membangun tulang yang kuat.
4

2.3 Analisis Ekonomi dan Kelayakan Usaha


1. BEP (Break Even Point)
BEP adalah suatu keadaan dimana suatu perusahaan dalam mempro-
duksi produknya dalam keadaan seimbang (titik impas) sehingga tidak ter-
dapat kerugian maupun keuntungan karena jumlah biaya yang dikeluarkan
sama dengan jumlah pendapatan. Tujuan adanya BEP bagi perusahaan
adalah untuk mengetahui proyeksi laba atau keuntungan maksimum yang
bisa didapatkan. Komponen-komponen yang terdapat dalam BEP seperti
Fixed Cost (biaya tetap), Variable Cost (biaya variable), Harga Jual per
Unit, dan Produksi / Penjualan Maksimum.
2. Revenue Cost Ration (RC Ratio)
Analisa RC Ratio merupakan perbandingan antara total penerimaan
(R) dengan total biaya (C). Semakin besar nilai RC Rationya maka se-
makin besar pula keuntungan yang didapatkan perusahaan tersebut menu-
rut Munawir (2010). Jika RC = 1, dapat dikatakan suatu perusahaan tidak
mengalami keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian atau impas.
Jika RC < 1, dikatakan bahwa suatu perusahaan tersebut tidak layak diusa-
hakan. Jika RC > 1, maka perusahaan tersebut layak untuk diusahakan
menurut Soekartawi (2002).
3. Cashflow
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan
yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan di setiap periodenya.
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam mengatur arus kas adalah mema-
hami fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan.
Fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu fungsi likuiditas (dana yang tersedia
untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam
waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal), fungsi anti in-
flasi (dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya
beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat), capital
growth (dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan
kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang).
5

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Teknik Pembuatan SELAI BUNA


Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pembuatan SELAI BUNA

Alat Bahan
Baskom ½ kg biji kedelai
Blender 5000 ml air
Panci 110 gram gula pasir
Saringan 1 sdt garam
Kain katun 3 lembar daun pandan
Loyang Buah naga merah
Sendok 1 sachet (15 gram) bubuk jelly tanpa rasa
Corong Botol
Parutan
Kompor
Gas
Langkah langkah pembuatan SELAI BUNA
Langkah pertama yaitu cuci bersih biji kedelai lalu rendam biji kedelai
dengan air selama 8 jam. Cuci lagi dan buang kulitnya. Blender biji kedelai
yang sudah direndam dengan 5000 ml air mineral. Lalu saring dengan kain
katun tipis yang bersih sebelum direbus. Rebus susu kedelai dengan api
sedang. Masukkan gula dan daun pandan. Aduk terus hingga mendidih. Sar-
ing susu kedelai menggunakan kain katun bersih. Setelah susu kedelai siap,
selanjutnya pembuatan jelly. Pertama, blender buah naga merah lalu saring
bijinya. Rebus air 750 ml dan bubuk jelly dan tambahkan 100 gram gula.
Lalu aduk hingga tercampur rata dan mendidih, matikan api. Campur adonan
dengan jus buah naga merah, lalu aduk hingga tercampur rata. Tuang adonan
pada loyang berbentuk persegi/persegi panjang. Setelah dingin, masukkan ke
dalam kulkas. Serut jelly menggunakan parutan buah hingga bentuknya pan-
6

jang panjang seperti cacing. Bahan yang digunakan untuk membuat minuman
SELAI BUNA sudah siap, saatnya untuk menyajikan dengan cara siapkan
botol kemudian masukkan jelly ke dalam botol lalu tuang susu kedelai ke
dalam botol yang sudah berisi jelly. SELAI BUNA sudah siap disajikan.
3.2 Teknik Pengemasan SELAI BUNA
Kemasan yang digunakan untuk produk SELAI BUNA adalah botol plas-
tik ukuran 330 ml. Jelly berbahan dasar buah naga akan ditambahkan ke
dalam botol 330 ml sebanyak 2 sendok makan dan Susu Kedelai akan dima-
sukkan menggunakan corong kecil untuk mempermudah dan meminimalisir
SELAI BUNA tercecer atau tumpah diluar kemasan.
3.3 Teknik Pemasaran SELAI BUNA
Agar produk yang dibuat ini bisa lebih dikenal masyarakat terutama balita,
maka dibutuhkan strategi yang tepat. Adapun strategi pemasaran yang digu-
nakan adalah 4P dan STP sebagai berikut :
1. Produk (Product)
Dilihat dari segi produk, "SELAI BUNA" merupakan produk
inovasi minuman suplemen multivitamin yang memanfaatkan buah naga
dan susu kedelai yang diolah menjadi minuman susu berjelly sehingga
memiliki kandungan gizi baik.
2. Harga (Price)
Produk SELAI BUNA dijual dengan harga yang sangat terjangkau
yaitu sebesar Rp8.000,00 untuk varian original, Rp10.000,00 untuk varian
coklat dan strawberry. Adapun setiap pembelian 2 botol akan
mendapatkan gratis 1 botol. Produk dikemas dalam bentuk botol plastik
berbentuk bohlam dengan ukuran 330 ml.
3. Promosi (Promotion)
Promosi produk SELAI BUNA dilakukan secara online (menggu-
nakan media sosial, marketplace dan endorsement).
4. Tempat (Place)
Posisi pemasaran "SELAI BUNA" adalah Kantin Jurusan
Poltekkes Kemenkes Semarang dan Business Corner Jurusan TRR
Semarang. Tetapi, pemasaran tidak hanya sebatas area kampus saja.
7

Pemasaran akan dilakukan di tempat lain yang dijadikan sasaran, seperti


kios di Kota Semarang.

BAB IV
POTENSI HASIL IMPLEMENTASI

4.1 Analisis Ekonomi Usaha Produk SELAI BUNA


a) Harga Jual
( Harga Jual−Harga Perolehan)
1) Margin =
Harga Jual
(8000−4000) 1
= = = 50%
8000 2
2) Markup Pricing
Harga Jual = Modal + (Modal x Persentase Margin)
= 4000 + (4000 x 50%) = 6000 (minimal harga)
 Harga Jual = Rp 8.000,00
b) Total Pendapatan
No. Keterangan Jumlah Harga Jual Pendapatan
1. Laba Kotor 30 Rp 8.000,00 Rp 240.000,00
2. Modal 30 Rp 4.000,00 Rp 120.000,00
Total Rp 360.000,00
c) BEP
FC 856.000
BEP Unit =
P−VC
= 8000−4000
= 214 unit

FC 856.000
BEP rupiah = VC = 4000 = Rp 1.712.000
(1− ) (1− )
P 8000
d) Revenue Cost Ratio (R/C)
Total Penerimaan Rp 240.000
R C Ratio = = =2
Biaya Produksi Rp 120.000
Nilai R/C Ratio SELAI BUNA mencapai 2, menunjukkan bahwa usaha
SELAI BUNA dapat dikatakan layak.
8

4.2 Analisis Cashflow Produk SELAI BUNA


Cash flow dari produk "SELAI BUNA" dalam 1 tahun (mata uang Rupiah)
dengan estimasi jumlah produk terjual 360 dengan harga Rp 8.000,00/pcs :
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6
80.000 90.000 100.000 105.000 115.000 130.000
Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10 Bulan 11 Bulan 12
250.000 275.000 345.000 350.000 440.000 600.000
Total Rp 2.880.000,00
Pada data diatas dapat terlihat pendapatan selama 1 tahun berjalan dengan
penjelasan sebagai berikut:
Modal awal : Rp 1.510.000,00
Pendapatan tahun I : Rp 2.880.000,00
Jumlah : Rp 1.370.000,00
4.3 Implementasi Sistem Digital Marketing pada Produk SELAI BUNA
a) Analisa SWOT
Strenght (Kekuatan), susu kedelai dan buah naga merupakan kombinasi
yang sangat cocok dikonsumsi untuk balita karena memenuhi kebutuhan
gizi dan protein serta bahan dasarnya relative murah. Weakness (Kelema-
han), produk memiliki daya simpan tidak lama. Opportunity (Peluang),
belum ada produk serupa untuk balita KEP (Kekurangan Energi Protein)
antara susu kedelai dengan buah naga. Threat (Ancaman), banyak
masyarakat belum mengetahui mengenai SELAI BUNA ini sebagai minu-
man pendamping bagi balita KEP (Kekurangan Energi Protein).
b) Analisa STP
1) Segmen Pasar (Segmenting)
Produk "SELAI BUNA" menyasar pada balita dengan kekurangan
energi protein (KEP). Selain itu, kelompok umum yaitu masyarakat
umum di Kota Semarang maupun masyarakat Indonesia .
2) Targeting
Target pemasaran memfokuskan pada balita dengan kekurangan
energi protein (KEP), balita sehat baik anak hingga remaja maupun
orang dewasa. Hal ini dikarenakan kandungan gizi yang terdapat
9

pada "SELAI BUNA" dapat membantu menyuplai energi untuk


meningkatkan daya tahan tubuh.
3) Posisi (Position)
Produk ini diharapkan dapat memiliki nilai jual dari bahan baku
tersebut dan menjadi alternatif usaha mikro dibidang makanan dan
minuman. Selain itu, dapat menjadi solusi inovatif kombinasi an-
tara kedelai dan buah naga yang memiliki khasiat tinggi bagi kebu-
tuhan gizi dalam tubuh.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari proposal KTKM-Kewirausahaan SELAI BUNA
sebagai berikut :
1) Berdasarkan potensi hasil implementasi program kewirausahaan ini akan
menciptakan produk SELAI BUNA memiliki peluang usaha yang layak
karena didapatkan Harga jual produk Rp 8.000,00, Total pendapatan Rp
2.880.000,00 per tahun, BEP unit 214, BEP Rupiah Rp 1.712.000,00, dan
RC Ratio 2 menunjukkan bahwa produk SELAI BUNA layak untuk dipro-
duksi.
2) Berdasarkan hasil Analisa Cashflow produk SELAI BUNA sebagai minu-
man pendamping balita KEP memiliki nilai cashflow sebesar Rp
2.880.000,00. Didapatkan dari total penjualan selama satu tahun dengan
produksi 30 botol per bulan atau 360 botol per tahunnya dengan harga Rp
8.000,00.
3) SELAI BUNA menerapkan sistem digital marketing untuk mendukung pe-
masaran produk yaitu analisa SWOT yaitu SELAI BUNA memiliki keku-
atan berupa minuman kombinasi kedelai dan buah naga yang kaya akan
gizi serta memiliki kelemahan daya simpan yang kurang lama. SELAI
BUNA memiliki peluang dalam penjualannya karena belum ada produk
serupa serta memiliki tantangan yaitu eksistensi produk masih kurang. Dan
analisa STP, Dalam segmen pasar, SELAI BUNA menyasar pada balita
KEP di Kota Semarang maupun seluruh Indonesia. Target pemasaran fo-
cus dengan balita KEP maupun non KEP dan juga seluruh kalangan umur.
10

Produk SELAI BUNA diharapkan dapat memiliki nilai jual dari bahan
baku.

5.2 Rekomendasi
Produk ini dibentuk menjadi susu jelly karena lebih menarik dari segi
warna dan bentuk serta memberi cita rasa yang menyenangkan. Bahan baku
utama produk menggunakan kedelai dan buah naga yang kaya protein dan
multivitamin sehingga dapat menyuplai nutrisi dan sebagai solusi minuman
pendamping balita KEP (Kekurangan Energi Protein).
DAFTAR PUSTAKA

Aziis FF, Ramadhan IL, Ramadhani F, Lisnawati, Riptanti EW. 2017. Usaha
Jubah Dele (Jus Buah Sari Kedelai Plus Jelly Beras Hitam) sebagai
Inovasi Pangan Sehat Fungsional Berbasis Ekonomi Kreatif. Semin Nas
6th UNS SME’s SUMMIT Award 2017. 15:131-140.
Badan Pusat Statistik, 2018, Prevalensi Balita Kekurangan Gizi Menurut Provinsi
di Indonesia (PSG) 2016-2018, https://www.bps.go.id/indicator/
30/1777/1/prevalensi-balita-kekurangan-gizi-menurut-provinsi-di-indone-
sia-psg-.html, accessed on May 5, 2022
Ika, H, 2019, Tinjauan Pustaka KEP, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Yo-
gyakarta
Mailoa MN, Alfonsina K, Fransina IG, Matrutty T, Tapotubun EJ, Riry WA.
2021. Hasil Berbasis penyuluhan Anggur Penerapan Teknologi
Pengolahan Permen Laut Lat di Kabupaten Maluku Tenggara The
Application of Processing Technology for Jelly Candy Made with Grapes
in Southeast Maluku teridentifikasi sampai It penularan Edukasi Pencegah.
5(2):142-148.
Makarim, Fadhli Rizal, 2021, Baik untuk Tumbuh Kembang Anak, Ini Manfaat
Buah Naga, https://www.halodoc.com/artikel/baik-untuk-tumbuh-kem-
bang-anak-ini-manfaat-buah-naga, accessed on May 5, 2022
Maruta H. Laba. 2018. Perencanaan Manajemen, Bagi. J Akuntasi Syariah. 2(1):9
28
Permata, Natasha Gea. 2020. Anak Alergi Susu Sapi? Ini 7 Manfaat Susu Kedelai
Untuk Kesehatan,https://www.popmama.com/amp/kid/1-3-years old/
natasha.ghea/manfaat-susu-kedelai-untuk-kesehatan-balita, accessed on
May 5, 2022
Suyadi, E.S, 2009, Kejadian KEP, Universitas Indonesia, Depok
Yuliani HR, Hartono T, Murdiningsih H, Muchtar N, Sahriana S. IbM, 2017,
Kelompok Tani Jahe Desa Pucak Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Maros. Semin Has Pengabdi Kpd Masy. 2017;(November):224-230.
11

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA KELOMPOK

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Rachel Descika Riyanto
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Program Studi : Diploma Tiga Kebidanan
4. NIM : P1337424121007
5. Tempat dan Tanggal Lahir : Grobogan, 19 Desember 2002
6. Alamat E-Mail : racheldescika@gmail.com
7. No. Telepon / HP : 088227719471
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan
1. UKM FOSTER Anggota Divisi 2021-2022 (Februari)
Diklat POLKESMAR
2. Dewan Maha- Komisi III 2021 – sekarang
siswa Kebidanan POLKESMAR
2021

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
12

ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima


sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan KTKM-Kewirausahaan
Semarang, 11 Mei 2022
Ketua Tim

Rachel Descika Riyanto

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA 1

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Nabila Rachma Az Zuhra
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Program Studi : Diploma Tiga Kebidanan
4. NIM : P1337424121018
5. Tempat dan Tanggal Lahir : Jepara, 24 Juni 2003
6. Alamat E-Mail : nabilaazzuhra2003@gmail.com
7. No. Telepon / HP : 081337334973
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan
1. Himpunan Ma- Divisi Kewirausa- 2021 – sekarang
hasiswa Ke- haan POLKESMAR
bidanan 2021

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
13

ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima


sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan KTKM-Kewirausahaan

Semarang, 11 Mei 2022


Anggota Tim

Nabila Rachma Az Zuhra

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA 2

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Danisa Dwy Wibawanti
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Program Studi : Diploma Tiga Kebidanan
4. NIM : P1337424121017
5. Tempat dan Tanggal Lahir : Ponorogo, 4 Mei 2003
6. Alamat E-Mail : danisadwy@gmail.com
7. No. Telepon / HP : 082232000246
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan
1. KKM ECC Anggota 2022
Jurusan Ke- POLKESMAR
bidanan

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
Penghargaan
14

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan KTKM-Kewirausahaan

Semarang, 11 Mei 2022


Anggota Tim

Danisa Dwy Wibawanti


15

Lampiran 2. Surat Orisinalitas Karya


16

Lampiran 3. Justifikasi Anggaran Keuangan

a) Biaya Variabel (Variable Cost)


No Bahan Jumlah dan Satuan Biaya 1 kali Produksi
(Rp)
1. Kacang Kedelai 1000 gram Rp 16.500,00
2. Gula Pasir 150 gram Rp 2.000,00
3. Daun Pandan 3 item Rp 3.000,00
4. Buah Naga 500 gram Rp 10.000,00
5. Bubuk Jelly 15 gram Rp 3.000,00
6. Garam 5 gram Rp 2.000,00
7. Botol Kemasan 15 item Rp 18.000,00
Total Rp 54.500,00

b) Biaya Tetap (Fixed Cost)


No Alat Jumlah dan Biaya
Satuan
1. Baskom 2 unit Rp 36.000,00
2. Blender 1 unit Rp 139.000,00
3. Panci 1 unit Rp 98.000,00
4. Saringan 1 unit Rp 13.500,00
5. Kain Katun 50 cm x 50 cm Rp 8.000,00
6. Loyang Persegi 1 unit Rp 10.000,00
7. Sendok 3 unit Rp 3.000,00
8. Parutan 1 unit Rp 2.000,00
9. Corong 1 unit Rp 1.500,00
10. Kompor Gas 1 unit Rp 260.000,00
11. Gas LPG 1 unit Rp 160.000,00
12. Listrik dan Air 1 bulan Rp 125.000,00
Total Rp 856.000,00

c) Biaya Total

No Total Biaya
1. Biaya Variabel Rp 54.500,00
2. Biaya Tetap Rp 856.000,00
Total Rp 910.500,00
17

d) Cashflow
Kas 2022 Total (Rp)
Kas yang diterima dari 2.880.000
pelanggan
Dikurangi:
Maintenance alat 140.000
Promosi 200.000
Bahan produksi 654.000
Listrik 125.000
1.119.000
Arus kas dari aktiva 1.761.000
operasional
Kas masuk dari penanaman 1.510.000
modal
Dikurangi:
Pembelian alat jangka panjang 731.000
dan pendek
Administrasi 200.000
Cetak brosur 100.000
Beli kemasan 432.000
1.463.000
Aktiva investasi 47.000
Kas yang diterima dari 3.500.000
program pendanaan
Arus kas dari aktiva pendanaan 3.500.000
Lampiran 4. Business Model Canvas

Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Customer Segments


1. Supplier 1. Persiapan 1. Produk bila diseduh Relationships 1. Balita KEP
relationship: 2. Produksi berwarna menarik 1. Testimoni 2. Balita sehat
menitipkan barang 3. Promosi 2. Bentuk sediaan yang beberapa 3. Anak-anak dan re-
di kios atau kantin 4. Pemasaran praktis konsumen maja di Kota
Smearang
2. Alliance: 5. Monitoring evaluasi 3. Produk menimbulkan 2. Beli putus
4. Mahasiswa
marketplace online sensasi sparkling transaksi
Key Resources Polkesmar
penghubung karena karbonasi
1. Spesilisasi tim fokus bidang 5. Warga sekitar
konsumen dan 4. Produk memiliki Channel
gizi kampus
produsen kandungan 1. Indirect:
2. Modal awal besar 6. Masyarakat umum
multivitamin menitipkan barang
3. Menggunakan alat yang di Kota Semarang
5. Aman diminum kapan di kios maupun
memadai dan layak 7. Masyarakat
kantin
4. Bahan baku produksi dan siapa saja Indonesia
2. Penggunaan sosial
dipilah dan dipilih 6. Harga murah namun 8. Kantin Polkesmar
media,
5. Kemasan higienis isi produk banyak 9. Kios makanan
endorsement
minuman di Kota
Cost Structure Revenue Streams
1. Bi
ay 1. Profit
a hasil
ba penjualan
ha
n
ba
ku
2. Bi
ay
a
di
str
ib
Lampiran 5. Desain Logo

a) Logo

b) Contoh Kemasan
19

c) Informasi Nilai Gizi SELAI BUNA


20

Lampiran 6. Formulir Penilaian Gagasan KTKM Kewirausahaan

Judul Kegiatan : SELAI BUNA (SUSU KEDELAI JELLY BUAH


NAGA) : INOVASI PENGOLAHAN KEDELAI DAN
BUAH NAGA SEBAGAI MINUMAN PENDAMP
ING UNTUK BALITA KEP (KEKURANGAN EN
ERGI PROTEIN)
Bidang Kegiatan : KTKM-Kewirausahaan
Bidang Ilmu : Kebidanan
Ketua Kelompok : Rachel Descika Riyanto
Jumlah Anggota : 2 orang
Anggota 1 : Nabila Rachma Az Zuhra
Anggota 2 : Danisa Dwy Wibawanti
Dosen Pendamping : Sri Wahyuni M, S.Kp.,Ns.,S.Tr.Keb., M.Kes
Poltekkes Kemenkes : Semarang
Fakultas/Program Studi : Fakultas Kebidanan
No Kriteria Skor Nilai
1 Pendahuluan 1 – 10
2 Gambaran umum rencana usaha 1 – 12
Metode Penlaksanaan (meliputi
3 aspek produksi dan manajemen 1 – 20
usaha)
Hasil yang dicapai dan potensi
4 1 – 20
pemgembangan usaha
Penutup (Kesimpulan dan
5 1–8
Rekomendasi)
6 Daftar Pustaka 1–5
7 Gagasan Utama 1 – 25
Jumlah 100

Komentar Penilai:
21

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.......

Semarang, 11 Mei 2022


Penilai,

( )
22

Lampiran 7. Penilaian Presentasi

Judul Kegiatan : SELAI BUNA (SUSU KEDELAI JELLY BUAH


NAGA) : INOVASI PENGOLAHAN KEDELAI
DAN BUAH NAGA SEBAGAI MINUMAN PE
DAMPING UNTUK BALITA KEP (KEKU-
RANGAN ENERGI PROTEIN)
Bidang Kegiatan : KTKM-K
Bidang Ilmu : Kebidanan
Ketua Kelompok : Rachel Descika Riyanto
Jumlah Anggota : 2 orang
Anggota 1 : Nabila Rachma Az Zuhra
Anggota 2 : Danisa Dwy Wibawanti
Dosen Pendamping : Sri Wahyuni M, S.Kp.,Ns.,S.Tr.Keb., M.Kes
Poltekkes Kemenkes : Semarang
Fakultas/Program Studi : Fakultas Kebidanan
No Kriteria Skor Nilai
Pemaparan :
• Sistematika penyajian dan isi
• Kemuktahiran alat bantu
1 1 – 20
• Penggunaan bahasa yang baku
• Cara dan sikap presentasi
• Ketepatan waktu
Kreativitas:
• Kreativitas gagasan (keunikan,
ketepatan solusi)
2 1 – 50
• Adopsi dan kemuktahran ipteks
• Manfaat/nilai
tambah/keberlanjutan
3 Diskusi: 1 – 30
• Tingkat pemahaman gagasan
23

• Kontribusi anggota tim


Total 100

Komentar Penilai:

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Semarang, 11 Mei 2022


Penilai,

( )

Anda mungkin juga menyukai