Anda di halaman 1dari 22

BUSINESS PLAN

MITEBA : MIE TEK-TEK BERBAHAN DASAR BAYAM (Amaranthus tricolor L)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Disusun oleh :

Kelas A Kelompok 7

Tantri Fitriani (215009044)

Linda Rosalinda (215009047)

Raisya Fahira Anastasya (215009059)

Ollyvia febrianti (215009062)

Muhammad Faiz Kurniawan (215009077)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Profil Usaha ...................................................................................................................... 2
BAB II ANALISIS PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN .................................................... 4
2.1 Strategi STP (Segmentasi, Targeting, dan Posisioning) .................................................. 4
2.2 Strategi Pemasaran dengan Bauran Pemasaran (4P) ........................................................ 4
2.3 Analisis SWOT ................................................................................................................ 5
BAB III ........................................................................................................................................... 6
ANALISIS OPERASIONAL PRODUKSI..................................................................................... 6
3.1 Fasilitas............................................................................................................................. 6
3.2 Proses Produksi ................................................................................................................ 6
Tahap Pelaksanaan ...................................................................................................................... 8
BAB IV ........................................................................................................................................... 9
ANALISIS KEUANGAN ............................................................................................................... 9
A. Anggaran Biaya ................................................................................................................. 14
B. Justifikasi Anggaran Bisnis................................................................................................ 14
KESIMPULAN ............................................................................................................................. 17
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 20

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anemia merupakan salah satu kondisi saat tubuh seseorang yang mengalami
kekurangan kadar hemoglobin (hb) yang disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi yang
berguna pada proses pembentukan hemoglobin (Depkes,2008). Di Indonesia sendiri
angka kejadian anemia masih terbilang tinggi. Menurut data Riskesdas 2018, prevalensi
anemia pada remaja sebesar 32 % yang artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia.
Terutama remaja perempuan yang mengalami transisi dari usia anak ke usia dewasa
ditandai dengan terjadinya perubahan fisik dan mental seperti menstruasi.
Pada era modern ini, masyarakat juga sangat bergantung pada hal-hal instan tidak
terkecuali dalam hal makanan. Begitu banyak jenis makanan instan yang populer di
masyarakat. Salah satunya ialah mie instan. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa mie
instan juga menyimpan berbagai ancaman kesehatan bagi orang yang mengonsumsinya.
Meski begitu minat masyarakat terhadap mie instan tetap tinggi.
Oleh karena itu, kami membuat sebuah inovasi yaitu mie instan berbahan dasar
saripati daun bayam tanpa pengawet, pewarna buatan, ataupun bahan kimia berbahaya
lainnya. Daun bayam dipilih sebagai bahan dasar karena memiliki kandungan zat besi
yang tinggi. Menurut Rohmatika (dalam Okvitasari dkk, 2021) Bayam hijau (Amaranthus
tricolor L) adalah salah satu sumber makan yang mengandung senyawa yang diperlukan
dalam sintesis hemoglobin seperti zat besi dan vitamin B kompleks, maka dari itu salah
satu alternatif untuk memenuhi kadar zat besi dalam tubuh adalah dengan mengonsumsi
bayam.
Meski produk mie instan dari saripati bayam ini bukan hal yang baru dipasaran tapi
dengan inovasi yang kami buat, kami yakin produk ini dapat menjadi peluang bisnis yang
menjanjikan.

1
1.2 Profil Usaha
a. Nama Perusahaan : MITEBA
b. Data Pemilik Perusahaan :
- Tantri Fitriani
- Linda Rosalinda
- Raisya Fahira Anastasya
- Ollyvia febrianti
- Muhammad Faiz Kurniawan
c. Produk yang diusahakan : Mie Tek-Tek berbahan dasar bayam
d. Visi, Misi, dan Tujuan
- Visi
Menjadi produsen mie instan yang terkemuka dan terpercaya di Indonesia.
- Misi
a. Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, sehat, dan inovatif, dengan
harga yang terjangkau oleh konsumen.
b. Berkontribusi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
c. Memberikan solusi atas kebutuhan pangan yang praktis dan bergizi.
- Tujuan
a. Memperluas bidang usaha secara terus menerus, dengan meningkatkan
kualitas karyawan dan produksi.
b. Berperan serta dalam membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat
c. Menjadi bidang usaha yang sehat dan terkenal di seluruh Indonesia.

2
e. Struktur Organisasi Perusahaan

Job Description
 Manager umum
Mengatur keseimbangan manajemen, melakukan perencanaan, mengelola dan
mengawasi kegiatan.
 Manger Personalia
Mengadakan rekrutmen karyawan, mengatur distribusi sumber daya manusia,
melakukan pengawasan dan evaluasi.
 Manager pemasaran
Bertanggung jawab atas proses pemasaran, mengatur biaya pemasaran, mengatur
diskon dan promosi.
 Manager keuangan
Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan, mengatur keuangan setiap divisi.
 Manager produksi
Bertanggung jawab atas segala kegiatan produksi, mengatur pembelian bahan,
mengatur kegiatan produksi, mengatur kualitas barang.

f. Lokasi Perusahaan : Kosan Ollyvia Febrianti, yang berlokasi di jalan BKR, Kota
Tasikmalaya.

3
g. Waktu Operasional : April – Juli 2023

BAB II
ANALISIS PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN

2.1 Strategi STP (Segmentasi, Targeting, dan Posisioning)


a. Segmentasi
Segmentasi konsumen MITEBA yaitu dari mulai anak-anak hingga orang
dewasa. Karena mie ini tidak menggunakan bahan pengawet dan pewarna
buatan, sehingga aman untuk dikonsumsi disemua kalangan.
b. Targeting
Target utama dari produk mie ini yaitu Wanita, pecinta mie, dan
mahasiswa kos, karena memudahkan mahasiswa untuk membuat makanan
yang sehat dan mengenyangkan.
c. Positioning
Poduk MITEBA ini memiliki ciri khas yang berbeda dari produk mie yang
lainnya, yaitu dengan menggunakan konsep mie sehat dengan menggunakan
sari pati bayam sebagai bahan utamanya, dimana di Indonesia masih jarang
ditemukan produk mie instan yang sehat.

2.2 Strategi Pemasaran dengan Bauran Pemasaran (4P)


a. Produk (Product)
Produk yang akan kami produksi yaitu berupa mie instan dengan berbahan
dasar bayam, yang kaya akan kandungan gizi dan memiliki segudang manfaat
bagi tubuh sebagai bahan utama pembuatan mie, mie instan yang akan kami
produksi dapat diposisikan sebagai produk mie instan alternatif yang sehat.
hal ini akan menjadikan nilai tambah dari hasil produk.
b. Harga (Price)
Untuk harga dari mie tek-tek bayam instan ini kami menetapkan harga
antara Rp7.000 per kemasan, harga ini diambil dari biaya produksi yang
digunakan dan keuntungan yang ingin kami dapatkan. Dengan harga yang

4
cukup murah diharapkan penjualan dari mie tek-tek bayam instan ini dapat
mencapai target yang diinginkan.
c. Promosi (Promotion)
Kegiatan promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan produk Mie tek-
tek bayam instan ini melalui berbagai promosi yaitu:
1) Online: melalui media massa seperti Youtube, Website, Instagram,
Facebook, Twitter, dll.
2) Offline: melalui penyebaran brosur dan pamflat kepada calon pelanggan.
3) Promosi acara: melalui penawaran – penawaran diskon khusus.
d. Tempat (Place)
1) Media sosial dan online shop dengan membuat official account
Miteba.keun.
2) Mendirikan stand booth di event besar seperti festival dan bazar.
3) Dititipkan ke warung-warung.
2.3 Analisis SWOT
a. Kekuatan
1) Sehat dan bernutrisi.
2) Tidak menggunakan bahan pengawet, pewarna, dan bahan kimia
berbahaya lainnya.
3) Praktis.
b. Kelemahan
1) Harus dimasak terlebih dahulu.
c. Kesempatan
1) Memiliki peluang pasar yang bagus karena mie hampir dikonsumsi oleh
semua orang.
d. Ancaman
1) Mudah ditiru.

5
BAB III
ANALISIS OPERASIONAL PRODUKSI
3.1 Fasilitas
a. Bahan baku
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan MITEBA ini yaitu sari pati bayam
tepung tapioka, dan tepung terigu.
b. Bahan Penunjang
Bahan penunjang dalam pembuatan MITEBA in yaitu garam, penyedap rasa,
bawang putih, bawang merah, kecap, saos sambal, merica, kemiri, dan pilus.

3.2 Proses Produksi


Pelaksanaan produksi MITEBA mengikuti flow map sebagai berikut :

Pra Produksi Pembuatan Pengemasan Strategi


MITEBA MITEBA Pemasaran

Monitoring dan Evaluasi

a. Pra Produksi
Pada tahap ini dilakukan survei lokasi penjualan bahan baku dan peralatan
yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi, serta menentukan kemasan dan
pembuatan desain stiker.
b. Pembuatan MITEBA
1) Pembuatan Mie
2) Haluskan bayam menggunakan blender. Kemudian saring.
3) Campurkan tepung terigu, tepung tapioka, dan garam, kemudian aduk rata.

6
4) Masukkan sari bayam sedikit demi sedikit sambil di uleni hingga adonan
kalis.
5) Bagi adonan menjadi beberapa bagian.
6) Giling adonan menggunakan gilingan mie nomor 1, ulangi sampai 3 kali.
7) Giling kembali menggunakan gilingan nomor 2, ulangi 3-5 kali.
8) Cetak mie menggunakan gilingan, gunakan cetakan yang paling kecil.
9) Taruh mie ke dalam cetakan.
c. Pengeringan Mie
1) Kukus mie sampai airnya sedikit menghilang.
2) Siapkan minyak, panaskan, namun jangan terlalu panas.
3) Goreng mie yang telah dikukus untuk menghilangkan air dalam mie.
4) Tiriskan sampai minyak dalam mie benar benar hilang.
d. Pembuatan Bumbu
1) Goreng bawang merah dan bawang putih.
2) Haluskan kemiri, merica, bawang putih, bawang merah, dan penyedap
rasa.
3) Taruh bumbu ke dalam kemasan.
e. Pengemasan
1) Kemas masing-masing bumbu kedalam plastik klip.
2) Siapkan standing pouch.
3) Masukan mie ke dalam standing pouch.
4) Masukan bumbu yang telah dikemas.
5) Tutup rapat.

f. Pembuatan, Monitoring, dan Evaluasi


Laporan yang dibuat adalah per-periode yang akan diberikan sebagai
bukti pelaksanaan bisnis. Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengukur
sampai mana perkembangan usaha dalam produksi MITEBA.

7
Tahap Pelaksanaan
No Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan alat,
1.
bahan, dan tempat
Pelaksanaan
program :
a. Produksi
2.
b. Promosi

c. Pemasaran

Evaluasi usaha dan


3. penulisan laporan
akhir

8
BAB IV
ANALISIS KEUANGAN

4.1 Biaya Investasi


Keterangan Harga total
Pembelian Peralatan Masak Rp3.066.000
Perlengkapan lainnya Rp475.000
Jumlah Rp3.541.000

4.2 Biaya Tetap


Jenis Jumlah Harga Harga total Umur ekonomis Penyusutan
peralatan satuan (Rp) (Rp) (bulan) (Rp)

Kompor 1 buah 260.000 260.000 60 15.600

Regulator dan 1 pasang 80.000 80.000 60 4.800


selang gas

Panci steamer 1 buah 70.000 70.000 36 7.000

Tabung gas 3 1 buah 150.000 150.000 60 9.000


kg

Gilingan mie 1 buah 150.000 150.000 36 15.000

Baskom 5 buah 10.000 50.000 12 15.000

Saringan jus 1 buah 10.000 10.000 12 4.500

Pisau 2 buah 30.000 60.000 12 18.000

Wajan 2 buah 40.000 80.000 24 12.000

Saringan/serok 2 buah 10.000 20.000 12 6.000

9
Mangkok kecil 12 buah 3.000 36.000 12 10.800

Timbangan 1 buah 35.000 35.000 12 10.500


dapur

Talenan 1 buah 15.000 15.000 12 4.500

Blender 1 buah 250.000 250.000 36 25.000

Stand booth 1 buah 1.600.000 1.600.000 60 96.000

Spanduk 1 buah 200.000 200.000 60 12.000


produk

Sub total 3.066.000 265.700

4.3 Biaya variabel


Jenis bahan Jumlah Harga satuan (Rp) Harga total (Rp)

Standing pouch 500 750 375.000

Sticker 500 500 250.000

Plastik Klip 1.500 20 30.000

Bayam 100 ikat 3.000 300.000

Tepung terigu 32 Kg 8.000 256.000

Garam 0,7 Kg 13.500 13.500

Penyedap rasa 0,7 Kg 42.000 42.000

Minyak 17 Liter 25.000 425.000

Tepung tapioka 4 kg 8.000 32.000

Gas 4 tabung 25.000 100.000

Bawang putih 200 gram 7.000 7.000

10
Bawang merah 250 gram 10.000 10.000

Kecap 17 bungkus 9.000 153..000

Saos sambal 17 bungkus 5.000 85.000

Merica 167 gram 25.000 25.000

Kemiri 167 gram 5.000 5.000

Pilus 10 Kg 30.000 300.000

Sub total 2.408.500

4.4 Biaya Total = Biaya tetap + biaya variabel


= Rp265.700 + Rp2.408.500
= Rp2.674.200

4.5 Harga Pokok Penjualan


Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing
No Keterangan Biaya per 4 bulan (Rp)
1 Biaya Bahan- Bahan 2.408.500
2 Biaya Overhead
Listrik 200.000
Transfortasi 600.000
Penyusutan 265.700
Pemasaran dan promosi 400.000
Total 3.874.200

Hitungan HPP per satuan


Dengan jumlah produk yang dihasilkan dengan bahan- bahan diatas kira-kira 500 pcs produk
Mie Tek-Tek Bayam dan laba yang diinginkan 30%.
HPP Satuan = HPP Total ÷ Jumlah produk yang dihasilkan
=Rp3.874.200 ÷ 500

11
=Rp7.748,4

Laba yang diinginkan = 30% × Rp7.748


= Rp2.324,52
Harga Jual = HPP Satuan + laba
= Rp7.748,4 + Rp2.324,52
= Rp10.072,92
≈ Rp10.000
Harga Pokok Penjualan = Laba × Penjualan Miteba
= Rp2.324,52 × 500
= Rp1.162.260 ( keuntungan per 500 pcs/ 4 bulan)
4.6 Analisis Kelayakan Usaha

a. Asumsi
1) Pembuatan produk Mie Tek-Tek Bayam membutuhkan bahan baku 100 ikat
bayam.
2) Produk dibuat sebanyak 500 pcs.
3) Harga jual MITEBA Rp7.000/pcs.

b. BEP (Break Event Point)


Titik impas dimana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang,
sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan.

BEP harga =

= Rp5.348,4 /pcs
Jika kita menjual dengan harga Rp5.348,4 /pcs maka akan mengalami titik impas.
Keuntungan yang diinginkan 30%.
Keuntungan 30% = BEP harga x% keuntungan
= Rp5.348,4 /pcs x 30%
= Rp1.604,52
Harga jual = Rp5.348,4 /pcs + Rp1.604,52

12
= Rp6.952.92
= Rp7.000/ Pcs

BEP Unit =

= 382,02
= 383
Dengan keuntungan yang diinginkan yaitu sebesar Rp1.604,52 maka
didapat harga jual Rp6.952,92 yang dibulatkan menjadi Rp7.000/pcs. Dengan
demikian, jika produk yang terjual sebanyak 383 pcs, maka akan mengalami titik
impas.

c. Keuntungan dan Pendapatan


Diasumsikan dalam produksi mendapatkan kegagalan 10% sehingga produk yang
terjual sebanyak 450 pcs.
Penerimaan selama 4 bulan = 450 pcs x Rp7.000
= Rp3.450.000

Keuntungan selama 4 bulan = Rp3.450.000 - Rp2.674.200


= Rp775.800

Payback Period =

= 1,36
Dengan pendapatan dan keuntungan yang diperoleh selama 4 bulan, maka
biaya produksi yang dikeluarkan akan terbayar kembali atau impas setelah produksi
dan pemasaran produk selama kurang lebih 1,5 bulan.
d. R/C Ratio
R/C ratio merupakan rasio untuk mengukur apakah suatu usaha menguntungkan
atau tidak, yaitu sebagai berikut:

13
R/C ratio =

= 1,29
Karena R/C>1, maka usaha ini sangat layak untuk dilanjutkan.

A. Anggaran Biaya
Biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi MITEBA sebagai berikut:

1. Tabel Anggaran Biaya


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan yang diperlukan 3.066.000
2 Bahan habis pakai 2.408.500
3 Perjalanan 600.000
4 Lain-lain 600.000
Jumlah 6.674.500

B. Justifikasi Anggaran Bisnis

1. Jenis peralatan Jumlah Harga satuan (Rp) Harga total (Rp)

Kompor 1 buah 260.000 260.000

Regulator dan selang 1 pasang 80.000 80.000


gas

Panci steamer 1 buah 70.000 70.000

Tabung gas 3 kg 1 buah 150.000 150.000

Gilingan mie 1 buah 150.000 150.000

Baskom 5 buah 10.000 50.000

14
Saringan jus 1 buah 10.000 10.000

Pisau 2 buah 30.000 60.000

Wajan 2 buah 40.000 80.000

Saringan/serok 2 buah 10.000 20.000

Mangkok kecil 12 buah 3.000 36.000

Timbangan dapur 1 buah 35.000 35.000

Talenan 1 buah 15.000 15.000

Blender 1 buah 250.000 250.000

Stand booth 1 buah 1.600.000 1.600.000

Spanduk produk 1 buah 200.000 200.000

Sub total 3.066.000

2. Jenis bahan Jumlah Harga satuan (Rp) Harga total (Rp)

Standing pouch 500 750 375.000

Sticker 500 500 250.000

Plastik Klip 1.500 20 30.000

Bayam 100 ikat 3.000 300.000

Tepung terigu 32 Kg 8.000 256.000

Garam 0,7 Kg 13.500 13.500

Penyedap rasa 0,7 Kg 42.000 42.000

Minyak 17 Liter 25.000 425.000

Tepung tapioka 4 kg 8.000 32.000

15
Gas 4 tabung 25.000 100.000

Bawang putih 200 gram 7.000 7.000

Bawang merah 250 gram 10.000 10.000

Kecap 17 bungkus 9.000 153..000

Saos sambal 17 bungkus 5.000 85.000

Merica 167 gram 25.000 25.000

Kemiri 167 gram 5.000 5.000

Pilus 10 Kg 30.000 300.000

Sub total 2.408.500

3. Biaya Perjalanan Harga (Rp) Kebutuhan Harga total (Rp)

Transportasi 150.000 4 bulan 600.000

Sub total 600.000

4. Lain-lain Harga (Rp) Kebutuhan Harga total (Rp)

Pemasaran dan Promosi 100.000 4 bulan 400.000

Listrik 50.000 4 bulan 200.000

Sub total 600.000

TOTAL 1 + 2 + 3 + 4 (Rp) 6.674.500

Enam Juta Enam Ratus Tujuh Puluh Empat Ribu Lima Ratus Rupiah

16
KESIMPULAN

Business Plan Miteba merupakan perencanaan usaha pembuatan mie instan sehat dengan
penambahan sari bayam sebagai inovasi produk pangan instan yang tidak hanya praktis namun
juga memiliki benefit dari segi kesehatan. Sayur bayam dipilih sebagai bahan tambahan
dikarenakan bayam adalah sayur yang tinggi kandungan zat besi, magnesium, kalsium, berbagai
vitamin dan lainnya yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menunjang kebutuhan gizi harian.
Selain itu, secara khusus kandungan zat besi dalam bayam bermanfaat untuk mencegah anemia.
Dengan terciptanya Miteba ini diharapkan dapat menjadi alternatif produk makanan instan yang
lebih sehat untuk masyarakat dengan harga yang terjangkau, sehingga mampu menggapai
konsumen di segala kalangan.

17
LAMPIRAN

Gambar 1. Produk ba

Gambar 2. Logo produk MITEBA

18
BUSINESS MODEL CANVAS

19
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, K. K. (2021, Januari 25). Remaja Sehat Komponen Utama Pembangunan


SDM Indonesia.

Pratiwi, Y. (2021, Maret 20). Mie Bayam Hijau.

Reza Iqbal Suhada, A. F. (2019). Efektivitas Sayur Bayam Terhadap Perubahan Kadar
Hemoglobin Remaja Putri Di SMP 3 Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Jurnal
Pangan Dan Gizi, 16 - 26.

Yenny Okvitasari, D. M. (2021). Pengaruh Pemberian Zat Besi Dan Sayur Bayam
Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Dengan Anemia Di Wilayah
Kerja Puskesmas Martapura I. Jurnal Keperawatan Suaka Insan, 20-27.

20

Anda mungkin juga menyukai