Anda di halaman 1dari 16

RENCANA BISNIS

KEWIRAUSAHAAN

MINI-PROTEIN MARKET IN CAMPUS

OLEH :
AHMAD ASWIN
061611133192
KELAS C

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
Bagian I : Executive Summary

Seorang mahasiswa yang cepat menggantuk beresiko mengalami penurunan

produktivitas sehingga semua tugas dan tanggung jawab yang dikerjakan tidak berhasil

secara maksimal. Faktor-faktor yang memengaruhi kejadian mengantuk antara lain asupan

zat gizi, status gizi, dan aktivitas sehari-hari [ CITATION Ras12 \l 1057 ]. Konsumsi makanan

tinggi energi, terutama yang berasal dari karbohidrat, dapat meningkatkan konsentrasi

triptofan di dalam otak yang merupakan prekursor dari serotonin, hormon penyebab tidur,

yang menyebabkan seseorang jatuh tertidur lebih cepat [ CITATION Afa07 \l 1057 ]. Protein

merupakan zat makanan yang paling komplek, terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen,

nitrogen, sulfur, dan biasanya fosfor. Menurut sumbernya protein dibagi menjadi dua

golongan yaitu protein nabati dan hewani, protein hewani merupakan protein sempurna

karena mengandung asam amino lisin dan metionin yang diperlukan dalam pertumbuhan dan

perawatan jaringan.

Atas uraian diatas, muncul suatu inovasi usaha dengan peluang besar dalam

memenuhi kebutuhan konsumen, yaitu Mini-Protein Market In Campus. Usaha ini dilabel

dengan kata protein karna berhubungan yang mini dan simple sehingga mudah untuk diolah

ataupun dimakan. Dalam usaha ini disediakan bahan makan mentah dan yang sudah di

masak. Usaha Mini-Protein Market In Campus merupakan usaha skala rumah sebagai

UMKM. Bahan utama protein yang didapat dari beberapa peternakan keluarga diharapkan

mampu menjadi mitra bisnis yang dapat menjunjung prinsip kebersamaan dan demokratis.

Promosi dilaksanakan dengan mouth to mouth dan online (e-bussines).

Total biaya produksi Rp 1.130.000,- perhari dan penerimaan Rp 1.520.000,- perhari

sehingga pendapatan perhari berjumlah Rp 390.000,-. Dengan R/Cratio sebesar 1,34 dapat

dilihat bahwa bisnis yang dipilih layak untuk dilakukan karena pelaku usaha dapat meraup

keuntungan dari usaha yang dilakukan (R/C ratio > 1).


Bagian II : Mission Statement

2.1 Visi dan Misi Perusahaan


a. Visi Perusahaan
Menjadi usaha yang sehat, lezat, aman dan halal serta disukai oleh semua
kalangan.
b. Misi Perusahaan
1) Mengutamakan semua kualitas dari rasa, pengemasan serta pelayanan.
2) Memperhatikan kandungan zat gizi dalam memenuhi kebutuhan gizi
konsumen
3) Melaksanakan pengemasan terstandarisasi yang praktis dan higienis
dalam menarik daya beli konsumen .
2.2 Tujuan Perusahaan
1) Menyediakan kebutuhan gizi yang terstandarisasi
2) Mengutamakan kesehatan konsumen
3) Memberikan inovasi kepada masyarakat
4) Memberi lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar rumah produksi
2.3 Potensi Usaha
Potensi usaha akan semakin meningkat seiring dengan permintaan konsumen
yang peduli dengan kesehatan. Dengan visi Menjadi bahan pangan sehat untuk
Semua Kalangan akan meningkatkan daya jual beli diantara masyarakat yang telah
berkeluarga maupun pelajar atau mahasiswa yang tinggal di rumah kos karena
kualitas yang diutamakan.
2.4 Keunikan Usaha
Mini-Protein Market In Campus merupakan usahan yang menyediakan bahan
pangan mentah dan sudah di masak yang terstandarisasi. Pelayanan bisa dilakukan
dengan sistem online melalui aplikasi chatting sehingga produk yang diberikan
segar dan kemas dengan baik.
Bagian III : Bussines Environment

3.1 Penelitian dan Analisis Pasar


3.1.1 Target dan Segmen Pasar
Target usaha ini yaitu semua kalangan yang berada di kampus. Produk
ini tidak hanya sebatas masyarakat sekitar yang telah berkeluarga, tetapi juga
para mahasiswa utamanya dalam memenuhi makanan sehari-hari. Hal ini
karena masyarakat maupun pelajar atau mahasiswa cenderung ingin sesuatu
yang sehat dan bisa mendukung aktivitas sehari-hari
3.1.2 Kebutuhan Pelanggan
Kebutuhan pelanggan yang utama adalah cita rasa, harga terjangkau
serta pembelian mudah dan praktis
3.1.3 Situasi atau Persaingan
Usaha ini merupakan usaha baru sehingga persaingan masih minimal
dan berpotensi meraih untung yang signifikan.
3.1.4 Kalkusi atau Perkiraan Pasar
Usaha masih terbuka lebar karena belum banyak usaha yang
berkembang diantara masyarakat. Mengingat masyarakat selalu mencari
makanan alternatif yang enak dan pembeliannya mudah, sehingga dapat
dijangkau.
Bagian IV : Marketing Plan

4.1 Strategi Pasar, Penjualan dan Distribusi


Strategi yang digunakan adalah pendekatan ke masyarakat kampus
melalui berbagai promosi yang dapat menarik pelanggan. Promosi tersebut
adalah berbagai potongan harga, adanya tester dan harga promo. Lalu brosur
produk ini akan dibagikan kepada mahasiswa. Dengan sistem usaha keluarga
dapat memperluas pemasaran, seperti dipromosikan di tempat kerja, saat
arisan PKK, maupun acara-acara besar tertentu. Hal ini dirasa efisien karena
konsumen membutuhkan produk nyata yang dapat dirasakan secara langsung,
sehingga promosi dari mulut ke mulut dapat berjalan optimal.
Pemasaran melalui online juga tidak kalah penting. Produk ini akan
membuat sebuah akun untuk media berpromosi dan berjualan. Pelanggan
dapat melihat produk secara nyata dan dapat memilih varian menu sesuai
harga. Selain itu juga terdapat testimoni yang akan dicantumkan di media
online tersebut, sehingga pengguna media online dapat semakin yakin akan
produk yang dijual.
4.2 Penetapan harga
Harga yang ditetapkan untuk Mini-Protein Market In Campus terbagi
dalam berbagai jenis protein yaitu;

Olahan Produk Harga


Ayam utuh segar 28.000/kg
Ayam segar bagian sayap 15.000/kg
Olahan Ayam Ayam segar bagian paha 18.000/kg
Jeroan Ayam 12.000/kg
Telur 16.000/kg
Daging segar 35.000/0.5 kg
Olahan Daging
Daging potongan kecil 35.000/0.5 kg
* Goreng : + 5.000
** Rebus : + 3.000
4.2 Lokasi pemasaran
Lokasi yang dipilih yaitu Kampus A,B dan C Universitas Airlangga.
Selain itu dipasarkan melalui online.
Bagian V : Production Plan

Mini-Protein Market In Campus mempunyai kualitas yang berstandar SNI dan secara
bertahap akan melaksanakan standarisasi lebih lanjut. Dalam hal ini meminimalisir kerugian
terhadap konsumen dari sisi ekonomi maupun kesehatan. Dengan adanya usaha ini ditujukan
untuk memudahkan konsumen untuk mendapatkan sumber pangan yang mudah dan praktis.
Pengiriman dan sistem COD (cash on delivery) memudahkan transaksi selain itu pengemasan
praktis disesuaikan dengan keinginan konsumen.

Rencana produksi dilaksanakan ketika adanya pemesanan satu hari sebelum produk
dingunakan dari pihak konsumen bertujuan untuk menyajikan produk yang segar dan aman
konsumsi. Pemesanan yang bersifat segera akan dilayani dengan produk yang ada.
Bagian VI : Management Plan

6.1 Personal yang akan Melakukan Pelayanan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipekerjakan disesuaikan dengan


kebutuhan dan kompetensi masing-masing SDM harus memiliki kriteria yaitu pekerja
keras, baik, jujur, teliti, dan rajin serta SDM harus terampil dan memiliki banyak
inovasi, sehingga usaha dapat terus berkembang.

6.2 Deskripsi Tugas dan Tanggung jawab

1. Direktur, sebagai pimpinan tertinggi dan penentu serta pengambilan kebijakasanaan


perusahaan.
2. General manager, secara penuh bertanggung jawab terhadap proses kegiatan
operasional sehari-hari sesuai dengan kententuan-ketentuan yang berlaku.
Berkewajiban lapor kepada direktur dan mengkoordinasikan pelaksanaan rancangan
kerja yang telah ditetapkan agar memperoleh hasil yang optimal.
3. Manager pengolahan produk, secara penuh bertanggungjawab pada terciptanya
produk tersebut. Mulai dari menyediakan alat dan bahan, serta pengolahan atau
memasak produk tersebut. Bertanggungjawab penuh akan kebersihan dan higienisitas
produk tersebut.
4. Manager pengemasan produk, secara penuh bertanggungjawab dalam pengemasan
produk dalam plastik mika. Memastikan kemasan tidak rusak, tidak berlubang, tidak
kotor, tidak terkontaminasi, sehingga kebersihan tetap terjaga.
5. Manager pengiriman produk, bertanggungjawab penuh pada pengiriman pesanan
produk, mulai dari pembayaran hingga sampai ke tangan pelanggan.
6. Manager kreatif dan inovatif, bertanggung jawab melakukan inovasi dan kreasi agar
dapat menarik pelanggan dan mencari cara untuk mengembangkan perusahaan.
Berkewajiban lapor kepada general manager

6.3 Keahlian Khusus yang Diperlukan

SDM yang dibutuhkan adalah yang dapat memahami dalam mengolah telur
asin, keterampilan dalan pengemasan telur asin, ketelitian dalam pengiriman produk,
dan kreatif serta inovatif dalam memegang pemasaran dan penjualan. Semua ini
diperankan oleh anggota keluarga.
6.4 Bentuk dan Strukur Organisasi

6.5 Direktur Pengelola


Pimpinan tertinggi perusahaan adalah pemilik modal perserorangan, yang
memiliki gagasan untuk membuat bisnis. Direktur pengolahan bertanggung jawab atas
semua kegiatan penerimaan dan pengiriman hewan dan segala hal yang terkait dalam
perusahaan sekaligus pemegang kebijakan tertinggi dalam perusahaan.
Bagian VII : Financial Plan

8.1 Perkiraan Finansial

Modal awal yang dibutuhkan terdiri dari pemenuhan biaya tetap dan biaya variabel
satu bulan kedepan :

Modal awal = biaya tetap + biaya variable

= Rp 940.000,- + Rp 190.000,-

= Rp 1.130.000,-

No Keterangan Harga per satuan Jumlah


Biaya Tetap
1 20 Ayam utuh segar Rp 15.000,- Rp 300.000,-
2 10 kg Ayam segar bagian Rp 5.000,- Rp 50.000,-
sayap
3 10 kg Ayam segar bagian Rp 8.000,- Rp 80.000,-
paha
4 10 kg Jeroan Ayam Rp 3.000,- Rp 30.000,-
5 10 kg Telur Rp 8.000,- Rp 80.000,-
6 5 kg Daging segar Rp 40.000,- Rp 200.000,-
7 5 kg Daging potongan Rp 40.000,- Rp 200.000,-
kecil
Biaya Variable
8 5 liter Minyak Goreng Rp 20.000,- Rp 100.000,-
9 Gas Rp 20.000,-
10 Alat tulis Rp 10.000,-
11 Brosur Rp 50.000,-
12 Akomodasi pengiriman Rp 10.000,-
13 Biaya internet Rp 50.000,-

1. Analisa Laba/Rugi
Jumlah Penerimaan :
Produk Harga Jumlah
20 Ayam utuh segar Rp 28.000/kg Rp 560.000,-
10 kg Ayam segar bagian Rp 15.000/kg Rp 150.000,-
sayap
10 kg Ayam segar bagian Rp 18.000/kg Rp 180.000,-
paha
10 kg Jeroan Ayam Rp 12.000/kg Rp 120.000,-
10 kg Telur Rp 16.000/kg Rp 160.000,-
5 kg Daging segar Rp 35.000/0.5 kg Rp 175.000,-
5 kg Daging potongan Rp 35.000/0.5 kg Rp 175.000,-
kecil
Total Rp 1.520.000,-

Laba/rugi = Jumlah penerimaan – biaya total


= Rp 1.520.000,- – Rp 1.130.000,-
= Rp 390.000,-
Jadi usaha Mini-Protein Market In Campus mengahasilkan laba Rp 390.000,-
untuk semua produk.
2. Return cost ratio (R/C)
R/C = Total penerimaan penjualan produk
Total biaya
= Rp 1.520.000,-
Rp 1.130.000,-
= 1,34
Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha Mini-Protein Market In Campus
layak diusahakan dan menguntungkan karena nilai R/C sebesar 1,34>1. nilai R/C 1,34
artinya bahwa setiap Rp. 1.000,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan
tambahan penerimaan sebesar Rp. 1.340,00.
3. Benefit cost ratio (B/C)
B/C = Tingkat keuntungan
Total Biaya
= Rp 390.000,-
Rp 1.130.000,-
= 0,34
Dari analisis B/C diperoleh nilai 0,34, artinya bahwa setiap Rp.1.000,00 biaya
yang dikeluarkan, usaha Mini-Protein Market In Campus akan menghasilkan manfaat
atau keuntungan sebesar Rp.340,00.
4. Analisa BEP
BEP Produksi = Total Biaya
Harga produksi
= Rp 1.130.000,-
Rp 119.000,-
= 9,49  dibulatkan 9,5 kg
BEP Harga = Total Biaya
Total produksi
= Rp 1.130.000,-
9,5 kg
= Rp 118.947,3684
Usaha Mini-Protein Market In Campus tidak mengalami kerugian jika produk yang
diproduksi sebanyak 9,5 kg produk.

8.2 Sumber Dana Dan Pemakaian Dana


Sumber dana menggunakan keuangan keluarga yang dikelola oleh ibu sebagai
bendahara usaha produksi.
8.3 Rencana Anggaran
No Keterangan Harga per satuan Jumlah
1 20 Ayam utuh segar Rp 15.000,- Rp 300.000,-
2 10 kg Ayam segar bagian Rp 5.000,- Rp 50.000,-
sayap
3 10 kg Ayam segar bagian Rp 8.000,- Rp 80.000,-
paha
4 10 kg Jeroan Ayam Rp 3.000,- Rp 30.000,-
5 10 kg Telur Rp 8.000,- Rp 80.000,-
6 5 kg Daging segar Rp 40.000,- Rp 200.000,-
7 5 kg Daging potongan Rp 40.000,- Rp 200.000,-
kecil
8 5 liter Minyak Goreng Rp 20.000,- Rp 100.000,-
9 Gas Rp 20.000,-
10 Alat tulis Rp 10.000,-
11 Brosur Rp 50.000,-
12 Akomodasi pengiriman Rp 10.000,-
13 Biaya internet Rp 50.000,-
Total Rp 1.130.000,-
Bagian VIII : Operasi Usaha

8.1 Pemasok Utama


Pemasok produk utama berasal dari peternakan keluarga yang kemudian
diolah dan dipasarkan. Kebutuhan yang tinggi pemasok juga berasal wilayah tempat
tinggal.
8.2 Kebutuhan Pegawai
Kebutuhan pegawai meliputi :
a) Gaji perbulan
b) Kendaraan
c) Asuransi kesehatan
d) Hari libur
8.3 Sistem dan Prosedur Operasi

8.4 Tata Ruang dan Denah Rencana


Berawal dari usaha rumah akan diperluas menjadi sebuah lapangan kerja
untuk masyarakat sekitar di rumah produksi. Usaha ini juga akan dikembangkan
hingga terciptanya reseller dan franchise, sehungga pemasaran dan penjualan akan
lebih luas lagi. Usaha ini tentunya memiliki kelemahan dan keunggulan. Kelemahan
yang dapat terjadi yaitu kurangnya pengalaman dalam mengelola sebuah usaha,
karena baru pertama kali menciptakan suatu usaha. Kemudian juga butuh kerjasama
yang dilakukan dalam usaha keluarga agar tidak terjadinya ketimpangan atau
kecemburuan sosial. Disisi lain keunggulan yang diperoleh adalah pelayanan-
pelayanan yang ditawarkan belum ada di usaha telur asin lain. Visi dan misi yang kuat
serta jangkauan pembelian dan pemasaran yang cukup luas dapat menarik dan
memikat pelanggan.
8.5 Keperluan Peralatan dan Biaya

No Keterangan Harga per satuan Jumlah


Peralatan Tetap
1 Alat tulis kantor Rp 10.000,-
2 Brosur Rp 50.000,-
3 Akomodasi pengiriman Rp 10.000,-
4 Biaya internet Rp 50.000,-
5 Meja tulis Rp 150.000,-
6 Lemari Rp 250.000,-
7 Laptop Rp 50.000,-
Bahan Baku
20 Ayam utuh segar Rp 15.000,- Rp 300.000,-
10 kg Ayam segar bagian Rp 5.000,- Rp 50.000,-
sayap
10 kg Ayam segar bagian Rp 8.000,- Rp 80.000,-
paha
10 kg Jeroan Ayam Rp 3.000,- Rp 30.000,-
10 kg Telur Rp 8.000,- Rp 80.000,-
5 kg Daging segar Rp 40.000,- Rp 200.000,-
5 kg Daging potongan Rp 40.000,- Rp 200.000,-
kecil
5 liter Minyak Goreng Rp 20.000,- Rp 100.000,-
Gas Rp 20.000,-
8.6
Bagian IX : Aspek Resiko

7.1 Masalah-Masalah yang Potensial

- Peternakan telat dalam produksi


- Ternak terganggu kesehatannya
- Faktor cuaca yang dapat berpengaruh dalam pengiriman maupun kesehatan ternak
- Pegawai yang dari masyarakat sekitar susah dikendalikan

7.2 Resiko dan Hambatan

- Produk telat produksi


- Tidak memiliki modal awal yang cukup
- Prinsip perusahaan yang tidak sesuai
- Media online yang biasanya mengalami gangguan

7.3 Tindakan Alternative

- Kesehatan ternak selalu dikontrol sehingga dapat terus berproduksi


- Meminjam uang di bank sebagai modal utama
- Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak
- Melakukan pelatihan kerja dalam managemen peternakan dan produksi
Bagian X : Daftar Pustaka

Afaghi, A., O'Connor, H. & Chow, C., 2007. High-glycemic-index carbohydrate meals
shorten sleep onset.. American Journal Clinical Nutrition, 85(2), p. 426.
Rasmada, S., Triyanti, Indrawani, Y. M. & Sartika, R. A. D., 2012. Nutrition Intake and
Sleepiness on Students. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional , 7(3), pp. 99-104.

Anda mungkin juga menyukai