Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga laporan studi kelayakan bisnis dapat tersusun
hingga selesai. Laporan studi kelayakan bisnis ini disusun oleh kelompok Big Mouth yang memiliki anggota sebanyak delapan orang
yaitu Azzam Novel, Dwiki Priyadel, Ghassani Nayaka, M. Biya Eka, M. Dito Arisatyawan, Nabilah Diandra, Sabrina Fiddiny dan
Septiana Chitra Amalia. Proses seperti Author, Editor, Reviewer dan Adviser kami lakukan secara berkelompok dengan berdiskus
dan selama proses pembelajaran dalam pembuatan laporan studi kelayakan bisnis kami dibimbing dan diajarkan oleh dosen-dosen
pembimbing dalam mata kuliah studi kelayakan bisnis yang telah kami pelajari selama hampir tiga bulan.
Kami sekelompok membuat laporan studi kelayakan bisnis ini memiliki tujuan untuk meguji apakah industri makanan cepat
saji layak untuk kami jalankan sehingga dapat menghasilkan profit, dapat bertahan dan terus berkembang. Laporan ini kami susun
secara bersama dengan cara diskusi terhitung dari tanggal 13 September 2016 dan akan dikumpulkan pada tanggal 8 Desember
2016 yang kemudian akan kami presentasikan untuk dievaluasi oleh dosen-dosen yang telah berpengalaman pada bidangnya
masing – masing.
Bab 1
Gambaran Umum
Masyarakat Indonesia yang terutama tinggal di daerah Jakarta memiliki aktifitas yang cukup padat. Semakin tingginya
aktifitas dan sedikitnya waktu yang dimiliki membuat banyak masyarakat Indonesia sangat mengandalkan makanan cepat
saji sebagai makanan sehari-hari mereka. Namun, rata-rata restoran cepat saji yang ada di Jakarta menyajikan makanan
junk food, yang dimana makanan tersebut tidak sehat.
Semakin berkembangnya zaman, banyak masyarakat Indonesia yang semakin sadar akan kesehatan sehingga
mendorong mereka untuk menciptakan pola hidup sehat, dengan cara mengubah pola makan mereka dengan
mengkonsumsi makanan yang sehat.
Big Mouth hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat, kami menawarkan makanan cepat saji yang sehat berupa
sandwich yang memiliki bahan baku yang berkualitas dan segar, dan juga sangat cocok untuk masyarakat yang memiliki
aktifitas yang tinggi dikarenakan mudah dibawa dan dimakan kapan saja.
Big Mouth tetap menggunakan bahan yang berkualitas serta segar. Selain memiliki keunggulan pada produk yang
diproduksi, dengan menggunakan sistem manajemen yang baik dengan membuat service blue print dan SOP untuk tetap
memberikan pelayanan yang terbaik bagi customer.
Pada tahun pertama berjalannya bisnis Big Mouth, produk yang kami tawarkan memiliki 2 varian berbeda, yaitu
submarine sandwich ayam dan submarine sandwich daging. Dengan selalu melakukan promosi dan inovasi dalam produk,
diperkirakan Big Mouth dapat memperoleh keuntungan sebesar
Metodologi yang kami gunakan berskala kecil yaitu di sekitaran PPM karena awal mula membuka usaha ini bertempat
di kantin PPM. Survey sampel yang kami dapatkan merupakan para mahasiswa-mahasiswi serta masyarakat didalam PPM
sendiri agar kami bisa melihat daya tarik dari produk kami dengan target yang ada disekitar tempat usaha yang ingin
digunakan. Aspek yang kami tekankan berupa semua aspek karena masing-masing aspek saling berkesinambungan. Tapi
untuk saat ini lebih ditekankan pada aspek pemasaran untuk menambah daya tarik akan produk itu sendiri.
Bab 2
Ringkasan Umum
Analisa PESTEL
• Politic :
Adanya Peraturan Presiden nomor 98 tahun 2014 tentang perizinan usaha mikro, dimana Presiden ingin
menyederhanakan perizinan usaha bagi UMKM dan memberikan kemudahan pembiayaan start-up.
• Economy :
Kontribusi UMKM terhadap GDP yakni meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen dalam lima tahun
terakhir menurut situs Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
• Social :
Saat ini gaya hidup di Jakarta cenderung membeli makanan dengan harga murah, cepat saji, dan bisa dibawa
pulang dengan praktis. Maka dari fakta tersebut kami sebagai pelaku bisnis dapat melihat peluang di mana kami bisa
masuk ke dalam pasar.
• Technology :
Perkembangan teknologi yang semakin dinamis dan canggih menjadi salah satu nilai positif di mana para
pelaku bisnis dapat membuat dan mengembangkan bisnisnya secara advance demi meningkatkan daya saing yang
kompetitif.
• Legal :
Pendirian UMKM ada asas perundang-undangan yang melindungi yakni Undang-undang No. 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang mengatur semua bagaimana UMKM di Indonesia.
● Keperluan
Kami melakukan uji kelayakan bisnis agar mengetahui tingkat kelayakan dari bisnis kami untuk berssaing dan
memasarkan hasil produk bisnis kami.
● Kepentingan
Kepentingan dari kami melakukan uji kelayakan bisnis adalah untuk melihat apakah bisnis yang akan kami
jalani kedepannya memilki keunggulan bersaing secara pasar dan aspek yang lainnya.
● Kemanfaatan
Manfaat yang akan kami gapai dalam uji kelayakan bisnis adalah untuk menilai apakah bisnis yang kita jalani
dapat memilki daya tarik dengan melihat semua aspek yang sudah kami temui.
Dwiki (CEO)
Azzam Sabrina
Lia (Finance Ghassani (HR
(Operational (Marketing
Manager) Manager)
Manager) Manager)
2.6 Metodologi
Big Mouth dalam melakukan studi kelayakan bisnis melakukan beberapa hal yang berguna untuk mengetahui apa yang di
inginkan oleh pasar, seperti.
1. Survey yang disebar kepada semua masyarakat PPM
Hasil survey ada dilampiran.
2. Berbagai macam Iklan demi mengenalkan produk kami ke warga PPM seperti contohnya,
2.1. Mencetak bungkusan sandwich/ kertas wrap dengan logo/nama produk kami
2.2. Mencetak ‘celemek’ yang nantinya digunakan oleh pelayan dan chef
2.3. Membuat instagram yang memberikan update mengenai kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Big Mouth
Sumber pendanaan untuk jangka panjang akan didapatkan dari dana investor yang akan berinvestasi
untuk bisnis Big Mouth.
2.7.2 Short term
Untuk pendanaan jangka pendek, bisnis Big Mouth akan mendapatkan dana dari iuran yang
didapatkan dari anggota kelompok Big Mouth yang diambil sebesar Rp 1.000.000/per orang.
Pemasukan
Modal ;
Dwiki Priyadel Rp 1.000.000
Azzam Novel Rp 1.000.000
M. Dito Rp 1.000.000
Ghassani Nayaka Rp 1.000.000
M. Biya Rp 1.000.000
Sabrina F Rp 1.000.000
Nabilah Diandra Rp 1.000.000
Septiana C A Rp 1.000.000
Grand Total Rp 8.000.000
Untuk sumber alternative pendanaan, Big Mouth akan mencari dana dengan bekerjasama dengan
pihak lain. Yang mungkin akan bermitra dengan Big Mouth, seperti partnership dengan suatu brand
dan sejenisnya.
Bab 3
Temuan Studi Kelayakan
Dalam membuat segmenting Big Mouth, kami menggunakan geographic, demographic, dan behavioral.
Jabaran dari tiap-tiap segmen inilah yang akan menjadi target kami.
Berdasarkan geographic, segmentasi Big Mouth berada di Jakarta Pusat. Kami melihat bahwa masyarakat di
Jakarta Pusat mempunyai perilaku yang sangat cocok dengan produk yang kami tawarkan. Lalu untuk demographic,
kami men-segmentasikan perempuan serta laki-laki dari usia 15 sampai dengan 40 tahun, dan merupakan pelajar,
mahasiswa, atau karyawan. Dari demographic ini kami juga dapat menjabarkan behavioral masing-masing yaitu yang
pertama masyarakat di Jakarta berusia 15-40 tahun mempunyai perilaku menyukai makanan sehat, ingin makanan
praktis, rata-rata ada di kelas sosial menengah ke atas, dan suka mencoba hal baru. Kami juga melihat bahwa
behavioral perempuan di Jakarta Pusat adalah wanita dengan jiwa kreatif dan ingin menjaga makanan serta
tubuhnya. Sementara itu, behavioral laki-laki di Jakarta Pusat adalah orang-orang yang mempunyai prinsip value for
money dan menyukai hal-hal praktis terutama dalam makanan. Yang terakhir, untuk pelajar, mahasiswa, dan
karyawan, kami menemukan bahwa mereka mempunyai perilaku yang suka mencoba hal baru, mengikuti tren, dan
menginginkan makanan praktis untuk sehari-harinya.
• Targeting
Setelah melakukan segmenting, kami dapat membuat targeting Big Mouth yaitu, “Masyarakat yang berdomisili
di Jakarta Pusat perempuan maupun laki-laki dengan umur 15-40 tahun dan berprofesi sebagai pelajar, mahasiswa,
ataupun karyawan, yang menyukai makanan sehat, menginginkan makanan praktis, dan mempunyai pengeluaran
perbulannya Rp 2,000,000.
Setelah menentukan segmenting dan targeting, kami dapat memutuskan siapa yang akan menjadi pembeli
utama kami dan dimana tempat yang kami andalkan menjadi tempat kami berjualan. Tempat yang kami pilih untuk
dijadikan tempat berjualan utama kami berada di daerah Jakarta Pusat, tepatnya di PPM School of Management.
Yang menjadi pembeli mayoritas kami adalah mahasiswa/i PPM School of Management beserta karyawannya.
Di tempat utama kami berjualan ini, kami akan membuka toko tepatnya di area makan bernama Cafein. Di
area makan ini customer bebas keluar masuk. Untuk membeli produk Big Mouth, customer pertama datang ke booth
kami dan pegawai kami akan menyapa. Selanjutnya, pegawai kami akan memperlihatkan pilihan makanan yang
dapat dipilih oleh customer, yaitu pilihan daging, sayuran, keju, dan pilihan saus. Setelah pemilihan, pegawai akan
langsung membuatkan sandwich pesanan customer. Setelah sandwich jadi, customer dapat melakukan pembayaran
di kasir dan mengambil sandwich-nya.
• Proses Pembelian Konsumen
Produk Big Mouth yaitu sandwich berbentuk submarine adalah makanan yang cocok dikonsumsi sebagai
sarapan maupun makan siang. Dari yang kami pelajari mengenai perilaku membeli customer di gerai utama kami
adalah customer cenderung lebih sering membeli makanan yang mengenyangkan dengan kisaran harga Rp 15,000
sampai dengan Rp 25,000. Customer ini tidak begitu mempedulikan tampilan makanan yang dihias selama makanan
tersebut bersih dan rasanya cocok dengan mereka. Kecepatan waktu makanan datang juga menjadi salah satu
pertimbangan customer memilih makanan, dikarenakan tempat kami berjualan adalah kampus dan kantor dimana jam
istirahat tidak begitu banyak. Sekarang ini belum ada pesaing di tempat kami berjualan yang menyediakan sistem
delivery, namun melihat perilaku customers yang rata-rata mempunyai waktu sedikit untuk ke area makan, kami rasa
sistem delivery akan menjadi salah satu pertimbangan customer.
Untuk mengukur pertumbuhan pasar, kami melihat dari data pertumbuhan output usaha skala kecil. Dapat
dilihat ada pertumbuhan sebesar 4.3% dari tahun 2013 ke tahun 2014. Sehingga dapat kami simpulkan pertumbuhan
pasar kami adalah sejumlah 4.3%.
Harga yang kami tawarkan kepada konsumen memiliki harga yang berbeda tergantung tempat dimana
kami akan berjualan, jika kami berjualan di PPM School of Management kami menawarkan harga Rp 20.000
dan untuk di Bazar kami menawarkan harga > Rp 40.000
3.1.2 Marketing Plan
• Produk
Produk yang dijual oleh Big Mouth berupa sandwich berbentuk sub marine. Konsumen dapat memilih isi dari
sandwich tergantung selera masing-masing. Kami menyediakan isi berupa daging ayam, daging sapi, sayur-sayuran
dan keju. Untuk saus, kami menyediakan 3 pilihan yaitu barbeque,blackpepper,dan mushroom. Untuk kemasan
produk, kami sendiri menggunakan paper wrap sehingga sandwich bisa dibawa dan dikonsumsi dimana saja.
• Place
Untuk Place kami memiliki dua alternatif yaitu berada di PPM School of Management atau Bazzar.
· PPM School of Management
Karena target market yang kita tuju yaitu pelajar, mahasiswa, karyawan dan umum yang berdomisili di DKI
Jakarta maka penempatan Big Mouth kami lakukan secara langsung, yaitu dengan menyewa toko yang berada di
kampus PPM School of Management. Sehingga para target market dapat secara mudah melakukan pembelian jika
kami memiliki tempat yang permanen dan tempat yang kami pilih memiliki tempat yang strategis dimana di sekitar
kampus PPM School of Management terdapat banyak perkantoran, dan sekolah.
· Bazaar
Alternatif kedua kami yaitu membuka toko di bazar. Untuk tempat kita tiap minggunya dapat berpindah
pindah sesuai dimana letak bazar yang sedang kami ikuti, target market yang dapat kami tuju hanya anak muda yaitu
antara umur 15 – 25 tahun sedangkan target pasar yang ingin kami tuju berusia 15 – 45 tahun.
• Price
Harga yang kami tawarkan juga memiliki dua alternatif tergantung dimana gerai kami dibuka. Untuk di PPM
School of Management kami menawarkan harga sebesar Rp 20.000 dan untuk di bazar kami menawarkan > Rp
40.000
· Harga Rp 20.000
Harga yang kami tawarkan cukup terjangkau untuk produk yang kami miliki. Untuk dilingkungan kampus kami
menawarkan harga Rp 20.000 karena pasaran harga makanan di sini kurang lebih sebesar itu.
· Harga > Rp 40.000
Untuk di bazar kami menawarkan harga yang lebih tinggi karena pastinya ada biaya operasional meliputi listrik,air,
dan lainnya. Dan juga ada biaya sewa.
• Promotion
Promotion Plan yang akan kami lakukan dalam melakukan bisnis ini :
1. Social Media (Instagram dan Line)
Big Mouth mempunyai 2 akun media sosial yaitu Instagram dan Line Official bernama @bigmouth.id.
Media sosial Instagram kami berfungsi untuk mempromosikan produk-produk kami ke pasar, serta menampilkan
promo-promo kami lainnya. Lalu social media kami selnajutnya yaitu Line official yang berfungsi untuk melakukan
pemesanan delivery dan menjadi media bagi para customer untuk memberikan kritik dan saran bagi Big Mouth
customer
2. Special Day Promo
Special Day Promo yang dilakukan Big Mouth yaitu dengan memperingati hari-hari yang sedang berlangsung
seperti Valentine’s day, Friendship day. Setiap hari tertentu tersebut kami memberikan promosi kepada customer
kami yaitu dengan memberikan diskon, souvenir atau voucher.
3. Competition
Sebagai salah satu cara meningkatkan customer relationship, kami mengadakan kompetisi seperti photo
contest dengan produk Big Mouth. Lalu juga kompetisi menciptakan varian baru. Dari kompetisi-kompetisi ini, kami
akan memberikan discount ataupun hadiah kepada pemenang.
4. Bazaar
Kami juga akan mengikuti bazaar yang diadakan di Jakarta seperti PIEPO dan bazaar yang diadakan kampus-
kampus sekitarnya.
5. Membership
Untuk meningkatkan loyalitas customer kepada Big Mouth, kami mempunyai kartu membership dimana para
customer dapat mendapatkan discount atau souvenir jika mencapai 10 kali pembelian.
• People
Kami memiliki keterampilan dalam menyajikan makanan yang enak dan lezat. Kami juga mempunyai sopan
santun dalam melayani konsumen sehingga terbilang ramah.
• Physical Evidence
Lokasi Big Mouth terdapat di Cafein Gedung B PPM School of Management. Dikarenakan dalam posisi outdoor,
suasana yang tercipta adalah berangin dan ramai. Kursi dan meja tersedia di depan stand Big Mouth. Big Mouth juga
menyediakan daftar menu serta banner yang dapat dilihat oleh para pelanggan.
• Process
Menerima menu
Back of Stage Masakan jadi diberikan
yang dipesan dan
Interaction terhadap pelayan
memasak
Line of Interval
Mengelola dan
Support Melakukan pengecekan
mengawasi menu
Processes kualitas sandwich yang
dan topping yang
akan diantarkan ke
tersedia
customer
Positioning
Positioning Big Mouth adalah sebagai restoran cepat saji dengan produk yang sehat dan segar. Kami
memposisikan bisnis kami sebagai makanan sehat dikarenakan bahan baku yang kami gunakan menggunakan
bahan makanan dengan gizi seimbang, yaitu banyak sayuran, protein, dan karbohidrat dengan porsi tidak berlebihan.
Perkiraan Penjualan selama 3 bulan :
Pesimis 900
Normal 1200
Optimis 1800
Project Sales Quantity
Income Statement
Monthly Income Statement
Revenue:
Sales (1200 units) IDR24,000,000
Net Sales IDR24,000,000
Cost of Goods Sold IDR18,234,600
Gross Profit IDR5,765,400
Operating Expenditures
Salary expense IDR1,600,000
Supplies expense IDR4,379
Maintenance
expense IDR250,000
Additional cost IDR150,000
IDR2,004,379
Operating Profit IDR3,761,021
Taxes IDR940,255
Net Profit IDR2,820,766
Tingkatan jabatan yang dimiliki oleh Big Mouth terdiri dari CEO sebagai top management, lalu manajer
keuangan, manajer SDM, manajem pemasaran, dan manajer operasi sebagai middle management. Yang diikuti oleh
staff keuangan, staff SDM, staff pemasaran, serta staff operasi sebagai support staff. Namun, karena kami belum
melakukan rekrutmen sumber daya eksternal maka pekerjaan chef dan pelayan/kasir tetap berasal dari internal, yang
dimana pekerjaan tersebut menjadi operating core dalam Big Mouth.
Gambar dibawah ini merupakan sistem pengendalian manajemen yang kami lakukan :
Tabel dibawah ini merupakan gantt chart yang dimiliki oleh Big Mouth, yang menjelaskan rangkaian aktifitas
dan tugas-tugas yang dilakukan beserta waktu pelaksanaannya. Berikut adalah ganttchart Big Mouth :
3.3 ASPEK OPERASIONAL DAN TEKNIS ( OPERATIONAL & TECHNICAL )
a. Production System
Make to Order adalah strategi produksi yang akan digunakan dalam proses bisnis kami. Make to Order sendiri adalah
strategi produksi yang akan memproduksi bahan mentah atau bahan baku menjadi produk jadi ketika ada pesanan datang
dari pelanggan.
Pada proses supply chain yang kami punyai, ada beberapa proses yang kami lakukan untuk mencapai hasil akhir.
Yang pertama kali kami lakukan adalah menetapkan bahan baku pada setiap menu yang nantinya akan kami sajikan,
selanjutnya kami mencari supplier yang memberikan harga dan kualitas yang pas dengan produk ini. Baru kemudian kami
bisa mendapatkan pemasok roti, daging, saus dan sayuran. Setelah mendapatkan pemasok – pemasok tersebut baru kami
menyimpan bahan baku tersebut pada tempat penyimpanan kami.
Baru kemudian saat proses penjualan, ketika konsumen melakukan memesan kami mengeluarkan bahan baku yang telah
kami simpan ( dalam jangka waktu tertentu) untuk kemudian di olah menjadi barang jadi yang siap disajikan ke konsumen.
Ketika produk sudah jadi kami memberikan produk tersebut ke konsumen dan kemudian konsumen melakukan pembayaran.
Sandwich yang kami jual memiliki panjang ukuran sebesar 16,5 cm dengan berat sekitar 350 gram. Produk kami juga
mempunyai berbagai macam jenis varian memberikan customization kepada customer sehingga customer mampu membuat
sandwich yang mereka inginkan sendiri.
d. Manufacturing Process
Proses manufaktur yang terjadi dalam bisnis kami dimulai dari pengolahan bahan baku tahap awal yakni memotong
roti baguette dan membumbui daging ayam maupun daging sapi yang sudah dipotong dan masih dalam kondisi mentah, lalu
proses selanjutnya adalah memasak daging yang sudah dibumbui tersebut, setelah itu mencuci sayuran dan memotong
sayuran yang sudah dicuci terlebih dahulu, selanjutnya memanggang roti dengan dioles mentega terlebih dahulu yang
dimana proses pemanggangan roti berkisar 1 menit kurang lebih. Setelah semua komponen sudah siap, maka disatukan dan
melakukan proses plating dengan meletakkan daging, sayuran, dan membubuhi saus dan juga keju, dan tahapan terakhir
dari proses manufaktur yakni adalah membungkus produk kami untuk disalurkan kepada pelanggan.
Big Mouth menargetkan penjualan pada tiap hari nya sebanyak 60 buah sandwich. Yang dimana waktu operasionalisasi Big
Mouth dalam satu tahun adalah penuh 240 hari. Maka dalam kurun satu tahun, kapasitas produksi sandwich Big Mouth
adalah 14.400 unit sandwich.
Penjadwalan produksi ketika berlangsung adalah dengan asumsi tiap minggu adalah 300 unit sandwich. Dengan
repurchase ke supplier setiap 3 hari sekali. Dengan tujuan bahan yang digunakan masih segar.
f. Machinery
Pada proses manufaktur dan proses berlangsungya bisnis kami demi menghasilkan suatu produk jadi yaitu berupa sandwich,
kami menggunakan teknologi mesin salah satunya adalah :
g. Plant Location
Kami memiliki 2 alternatif untuk membuka tempat penjualan yakni yang utama di café -in. karena menurut kami
tempat tersebut merupakan yang paling ideal untuk melakukan penjualan ditambah dengan pasar yang cukup besar. Lokasi
yang nanti akan kami gunakan di café-in pun hanya sebatas “space” kecil di bagian depan dengan meja kayu dan lemari
kaca serta dapur dibelakangnya. Alternatif kedua adalah lokasi yang kami rencanakan yaitu mengikuti bazaar atau semacam
food festival setiap di akhir minggu.
h. Plant Layout
Backstage
Area Cooking Area
Baking Area
Plating Area
Meja Meja
i. Structures
Luas area di café-in yang kami gunakan sekitar 2,5 x 4 meter. Sebagai penyejuk di area tersebut terdapat kipas angin.
j. Raw Materials
k. Utilities
Di dalam bangunan yang kami gunakan nanti, kami menggunakan listrik dan air. Yang merupakan User adalah
penjual yang ada di café-in. Kuantitas yang dibutuhkan tergantung kepada setiap penjual. Setiap penjual yang ada di café-in
pasti mendapat jatah sebesar berapa watt untuk listrik nantinya. Ketersediaan selalu ada, tanpa pernah mendapatkan
hambatan, listrikdidapat di café-in digabung dengan yang ada di gedung kampus. Meski begitu listrik dan air yang ada dapat
diandalkan kegunaannya dengan jarangnya hambatan yang terjadi. Untuk alternatif yang akan kami gunakan jika terjadi hal
yang tidak diinginkan, kami selalu membawa kompor gas sendiri.
l. Waste Disposal
Hasil pembuangan atau sisa dari bahan baku yang tidak terpakai dalam artian sudah basi atau sudah tidak bisa
dipakai lagi dalam proses produksi, maka ada baiknya sisa bahan baku yang sudah tidak dapat digunakan lagi akan kami
buang namun pembuangan bahan sisa tidak membuat lingkungan menjadi rusak atau pun juga tercemar. Dan apabila
terdapat bahan baku kami yang bisa dibuang namun dapat dijadikan barang daur ulang maka kami akan melakukan distribusi
kepada perusahaan yang bisa mendaur ulang bahan – bahan bekas atau sisa.
Dari perhitungan diatas dapat kita simpulkan bahwa kami akan memperkerjakan orang luar sebanyak
satu orang dilihat jika dari angka 0,3 jam lembur namun karna tidak ada angka didepan koma maka kami
bulatkan menjadi 1 orang.
Tabel dibawah ini menjelaskan tentang aktfitas setiap proses bisnis yang menjadi tugas utama pemegang
jabatan :
· Orientasi
1. Pengenalan situasi Kerja
Kami melakukan pengenalan situasi kerja kepada anggota dengan cara melakukan percobaan atau
demo memasak. Karena situasi yang akan dihadapi oleh anggota saat bekerja tidak akan jauh berbeda
dengan yang dilakukan dalam demo.
2. Pembentukan dan pengenalan tim kerja
Pembentukan tim kerja dilakukan dengan melihat latar belakang dari pengetahuan manajemen setiap
anggota, serta memilih anggota yang mempunyai pengetahuan yang berbeda (SDM, operasi, marketing, dan
finance).
· Program
1. Training need analysis
Kami melakukan training terhadap bagian chef, dikarenakan chef merupakan bagian terpenting dalam
bisnis kami.
2. Penentuan program
Program yang kami lakukan yaitu, bagaimana cara memasak sesuai dengan SOP yang sudah
ditentukan, tanpa perlu adanya tambahan yang lain.
3. Evaluasi program pelatihan dan pengembangan
Kami menggunakan sistem model konteks karena kami berfokus pada pendekatan sistem dan tujuan,
kondisi aktual, masalah-masalah dan peluang yang melayani pembuatan keputusan dari perencanaan
program yang sedang berjalan, untuk menemukan kesenjangan antara tujuan dengan dampak yang tercapai.
Untuk penilaian kinerja ada 3 jabatan yang dinilai yaitu staff operational, kasir atau pelayan, serta
chef. Penilaian kinerja berdasarkan persentase dari pekerjaan seperti seberapa persen baik atau buruknya
kualitas bahan baku juga seberapa segarnya jika persentasenya 50 persen maka kinerja staff operationalnya
buruk dan bisa mendapat punishment atau potongan gaji/pendapatan. Kemudian jika hanya 25 persen masih
bisa dikatakan baik kinerjanya. Jika kualitasnya baik kinerjanya sangat bagus dan bisa mendapatkan bonus.
(Gambar)
3.4.6 Kompensasi
Untuk gaji karyawan setiap bulannya kami menggaji karyawan sebesar Rp 200.000 per-kepala. Jumlah
ini kami lihat dari perhitungan penjualan selama sebulan. Namun, jika kami ingin melakukan rekrutmen dari
eksternal, kami akan menggaji karyawan sebesar IDR 1.500.000
Shareholder dalam Big Mouth adalah masing-masing pendiri Big Mouth sendiri. Sehingga untuk
kompensasi kami memutuskan untuk membagi secara rata.
Dalam memberikan reward dan punishment dalam Big Mouth, kami menerapkan bonus untuk
karyawan yang terindikasi sangat baik terhadap semua kinerjanya dalam KPI. Serta memberikan potongan
gaji bagi karyawan yang terindikasi buruk dalam KPI. Pemotongan dan bonus berjumlah 20 persen dari total
gaji/keuntungan karyawan.
Kesimpulan
Big Mouth adalah sebuah bisnis yang bergerak di industri makanan cepat saji. Produk kami adalah sandwich berbentuk submarine
dengan bahan-bahan makanan yang bergizi, porsi cukup, dan mudah dikonsumsi dimana saja.
Kami menerapkan sistem customization yaitu pelanggan dapat memilih topping sandwich-nya sesuai selera masing-masing.
Saat ini, untuk pilihan topping kami menyediakan pilihan daging sapi atau ayam, sayuran, pilihan saus blackpepper atau BBQ, dan
keju. Harga yang kami pasang adalah Rp 20.000 di tempat utama kami berjualan, yaitu di Cafein PPM School of Management. Kami
juga mempunyai alternatif berjualan lain yaitu di local bazaar dengan memasang harga yang berbeda yaitu Rp 40.000.
Sebelum memulai bisnis ini, tentunya kami ingin mengetahui apakah industri dimana kami telah memutuskan untuk berbisnis
ini memiliki peluang yang bagus. Untuk mengetahuinya, kami melakukan analisa tiap-tiap aspek yang kami butuhkan yaitu aspek
pasar, aspek operasi, aspek organisasi, dan aspek keuangan.
Di aspek pasar kami melakukan analisa makro dan mikro menggunakan tool PESTEL dan 5 Forces Porter. Dari analisa yang
telah kami lakukan kami menemukan bahwa peluang untuk masuk di industri ini sebenarnya mudah. Namun dikarenakan kompetitor
yang sudah banyak dan beberapa dari kompetitor tersebut sudah besar, berkompetisi di industri ini sangat ketat. Kami juga
menganalisa permintaan pasar dimana selalu naik persenannya setiap tahun. Yang terakhir kami menganalisa penawaran yaitu
bahan pemasok dan harga.
Di aspek teknis, kami menganalisa sistem-sistem yang harus kami terapkan yaitu mulai dari bahan apa saja yang kami
butuhkan, sistem pembeliannya, standar bagaimana melakukan pengoperasian produk kami, sampai bagaimana menjaga kualitas
bahan makanan serta koneksi dengan supplier.
Di aspek organisasi, kami melakukan analisa akan tiap-tiap anggota kami yaitu kemahiran tiap anggota pada suatu pekerjaan
sehingga kami dapat menentukan jabatan, kebutuhan karyawan dan keterampilannya, standar KPI, menentukan gaji dan
kompensasi, serta proses yang akan kami lakukan jika nanti akan merekrut karyawan baru.
Di aspek terakhir yaitu keuangan, kami melakukan analisa apakah modal yang kami miliki cukup digunakan untuk
menjalankan bisnis kami. Kami juga melakukan asumsi akan biaya-biaya yang kami butuhkan dan proyeksi laba rugi usaha selama
3 tahun. Dengan proyeksi tersebut, kami dapat bahwa proyeksi keuangan kami memenuhi standar karena biaya investasi yang
dibutuhkan tidak telalu banyak, lalu kami dapat mencapai titik BEP pada saat penjualan produk ke-22.
Dari analisa-analisa atas aspek diatas, kami dapat menemukan kekuatan dan kelemahan kami beserta tantangan apa yang
akan kami hadapi di industri makanan cepat saji ini. Kami dapat mengatakan bahwa bisnis Big Mouth ini layak dijalankan, dan
dengan analisa yang telah kami lakukan kami dapat menyusun strategi agar bisnis kami tetap berjalan untuk ke depannya.
3.5 Financial Feasibility
1. Source
a. Long term
Sumber pendanaan untuk jangka panjang akan didapatkan dari dana investor yang akan berinvestasi
untuk bisnis Big Mouth.
b. Short term
Untuk pendanaan jangka pendek, bisnis Big Mouth akan mendapatkan dana dari iuran yang
didapatkan dari anggota kelompok Big Mouth yang diambil sebesar Rp 1.000.000/per orang.
Pemasukan
Modal ;
Dwiki Priyadel Rp 1.000.000
Azzam Novel Rp 1.000.000
M. Dito Rp 1.000.000
Ghassani Nayaka Rp 1.000.000
M. Biya Rp 1.000.000
Sabrina F Rp 1.000.000
Nabilah Diandra Rp 1.000.000
Septiana C A Rp 1.000.000
Grand Total Rp 8.000.000
c. Alternative source
Untuk sumber alternative pendanaan, Big Mouth akan mencari dana dengan bekerjasama dengan
pihak lain. Yang mungkin akan bermitra dengan Big Mouth, seperti partnership dengan suatu brand
dan sejenisnya.
2. Perhitungan Anggaran dan asumsi
Sandwich Ayam
Biaya bahan baku diatas untuk menetukan jumlah biaya yang digunakan untuk memproduksi 1pcs submarine
sandwich dan mendapatkan contribution margin Rp 7.442 untuk sandwich ayam dan Rp 7.267 untuk sandwich daging.
• Struktur Biaya
Big Mouth melakukan pemisahan untuk melihat biaya tetap maupun biaya variabel agar dapat dilihat apa saja
yang merupakan barang tetap dan apa saja yang merupakan barang yang tidak tetap.
Biaya tetap
TENAGA KERJA
3 bulan 1 tahun
1 Tenaga kerja orang 8 Rp 200.000 Rp 4.800.000 Rp 19.200.000
Biaya variabel
NO KETERANGAN JUMLAH HARGA 3 bulan 1 tahun
1 Sandwich ayam 1800 Rp 12.558 Rp 22.604.400 Rp 90.417.600
2 Sandwich daging 1800 Rp 12.733 Rp 22.919.400 Rp 91.677.600
3 packaging 3600 Rp 1.000 Rp 3.600.000 Rp 14.400.000
4 plastik 3600 Rp 50 Rp 180.000 Rp 720.000
TOTAL Rp 26.341 Rp 49.303.800 Rp 197.215.200
Selain itu Big Mouth juga melakukan penyusunan biaya untuk pemasaran, biaya produksi, kebutuhan modal kerja, kebutuhan modal
kerja, dan juga biaya investasi untuk melihat penyusunan proyeksi keuangan Big Mouth.
2 Pengeluaran
a.Biaya Tetap Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000
b.Biaya Variabel Rp 197.215.200 Rp 32.926.250 Rp 39.511.500
c.Biaya Pemasaran Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
d.Biaya Tenaga Kerja Rp 19.200.000 Rp 10.560.000 Rp 11.520.000
Total Pengeluaran Rp 220.615.200 Rp 47.686.250 Rp 55.231.500
Dari proyeksi laba rugi Big Mouth, dilihat bahwa pendapatan yang didapat oleh Big Mouth selama 3 tahun
meningkat dari tahun-ketahunnya.
• Proyeksi Arus Kas
PROYEKSI ARUS KAS
TAHUN
NO KOMPONEN
0 1 2 3
CASH IN FLOW
1 Total Penjualan Rp 288.000.000 Rp 300.000.000 Rp 320.000.000
2 Modal Sendiri
a.Investasi
b.Modal kerja Rp 8.000.000
KOMPONEN 1 2 3
ASSET
LIABILITIES
Tax Payable Rp 16.846.200 Rp 63.078.438 Rp 66.192.125
EQUITY
MODAL
1.Modal sendiri Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 Rp 8.000.000
2.Laba ditahan Rp 10.000.000 Rp 12.000.000 Rp 15.000.000
TAHUN
NO KETERANGAN 1 2 3
1 RASIO PROFITABILITAS
i. Net profit margin 18% 63% 62%
ii. ROI 532% 2265% 2382%
iii.ROE 374% 1262% 1151%