A survey conducted by RIMS and Marsh titled “Excellence in Risk Management VI (2009)”, lists the main
barriers to adopting a more strategic approach to risk management as follows:
Economic Crime Report
Sistem
Pengukuran
pengendalian
risiko
risiko
Model
Pemetaan
pengelolaan
risiko
risiko
Model Pengelolaan
• Expected risk dan unexpected risk dikelola dengan cara yang
berbeda:
– Expected risk: dalam perencanaan
– Unexpected risk: pengelolaan risiko
Expected risk:
Kasus: perusahaan mengimpor produk dan akan membayar sebesar US$50.000.
Berdasarkan data historis dan proyeksi, nilai tukar rupiah akan melemah tidak lebih dari
5% sampai akhir tahun dengan keyakinan 95%.
Tindakan:
Dalam perencanaan
Unexpected risk:
Namun demikian, rupiah bisa melemah lebih dari 5%. Apa tindakan kita?
Tindakan:
Pengelolaan Risiko
Model Pengelolaan
Expected risk:
Oleh karena bulan April masih terjadi hujan, pembangunan jalan sepanjang 10 km bisa
tertunda karena kondisi cuaca yang kurang baik. Pengangkutan bisa terhambat karena kondisi transportasi
yang kurang baik dan proses pengerjaan juga terganggu. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya,
keterlambatan bisa mencapai 10% dari waktu yang diperkirakan dengan keyakinan 95%.
Tindakan:
Dalam perencanaan
Unexpected risk:
Namun karena sedang terjadinya perubahan pola cuaca, ada kemungkinan keterlambatan lebih dari 10% waktu
yang direncanakan.
Tindakan:
Pengelolaan risiko
Peta Risiko
Risiko I
Risiko III
Tinggi
Mengancam
Risiko yang terjadi
pencapaian
secara rutin
Probailitas
tujuan perusahaan
Risiko IV Risiko II
Rendah
Rendah Tinggi
Dampak
Pengelolaan Risiko
Tujuan: mengurangi risiko
Kesadaran
risiko
Tinggi
Probabilitas
Pencegahan
kerugian
sebelum terjadi
Rendah
Pengurangan
Risiko IV Risiko II kerugian
Penghindaran
risiko
Rendah Tinggi
Dampak
Mengurangi dampak
bila terjadi
Penghindaran risiko
• Menghindari properti, orang, aktivitas yang rentan risiko dengan cara:
– Menolak mengambil tindakan tersebut
– Menghindari eksposur
Seorang pimpinan proyek sadar, nilai tukar rupiah terhadap US$ sedang terpuruk.
Untuk menghindarinya, sang manajer tidak bersedia membayar material yang diimpor
dengan US$ atau dengan valas lain, tetapi bersedia dengan menggunakan
Rupiah, atau barter.
Penghindaran risiko
• Menghindari properti, orang, aktivitas yang rentan risiko dengan cara:
– Menolak mengambil tindakan tersebut
– Menghindari eksposur
Abandonment
Honda menarik mobil Fitz produksi Thailand karena ditemukan adanya kegagalan
dalam mesin produk tersebut.
Penghindaran risiko
• Risiko yang dihindari:
– Tidak sesuai dengan visi perusahaan
– Dampak sosial terlalu besar
– Peraturan yang tidak kondusif
– Total risiko portofolio usaha melebihi batas ambang
• Kelemahan
– Kehilangan peluang mendapatkan expected value
yang lebih besar daripada expected loss
Pencegahan kerugian
Pengertian:
Mengurangi probabilitas terjadinya risiko
Cara:
-Menggeser atau memodifikasi hazard
-Menggeser atau memodifikasi lingkungan tempat beradanya hazard
-Intervensi interaksi antara hazard dan lingkungan
Dampak : dampak langsung dari interaksi: kecelakaan karyawan, dampak jangka panjang dari kejadian:
perbaikan mesin, hukuman pencabutan ISO, klaim karyawan
Pencegahan kerugian fokus pada hazard
Hazard: Banjir
Pencegahan: Dam, manajemen air
Hazard: Asap
Pencegahan: Larangan merokok, penghilangan material yang berasap
Hazard: Polusi
Pencegahan: Penerapan aturan penggunaan dan pembuangan barang polusi
Hasil: setelah kebakaran, karyawan yang mengalami luka bakar segera dikirim ke unit gawat darurat
supaya dampak kecelakaan bisa dikurangi
Barang sisa: barang sisa baik yang berfungsi maupun yang tidak berfungsi dijual
Manajemen litigasi:strategi (taktik) untuk mengendalikan atau mengurangi dampak dari tindakan legal
Contoh: arbitrase, mediasi, strategi settlement, humas untuk mengatasi “pengadilan oleh opini publik”
Subrogasi: salah satu bentuk manajemen litigasi klaim terhadap pihak ketiga yang melakukan kelalaian untuk
membayar kerugian akibat kejadian
Duplikasi: memiliki aset cadangan dapat mengurangi kerugian dengan menekan kerugian tidak langsung
Pemisahan (separasi): memisah-misah eksposur sehingga tidak terjadi kerugian total bila risiko terjadi
Catasthropic plan: rencana organisasi secara menyeluruh untuk menghadapi krisis yang mungkin terjadi
Pemindahan kontrol risiko
• Menyerahkan eksposur kepada pihak lain
Properti atau aktivitas berisiko dipindahkan ke pihak lain
•Usaha untuk menghilangkan eksposur potensi kerugian
•Gedung dijual kemudian menyewa
•Kontraktor melakukan subkontrak dengan biaya tetap untuk menghindari kenaikan
biaya bangunan dan upah karyawan harian
• Penghindaran
• Pencegahan
• Pencegahan
• Penanganan sendiri
Probailitas
• Pengurangan
Risiko IV Risiko II
Rendah
Rendah Tinggi
Dampak
RISK FINANCING
Risk Financing
• Risk Transfer
– Asuransi
– Hedging
– Factoring
– Leasing
– Outsourcing
– Kontrak
• Risk Retention
– Aktif
– Pasif
Asuransi
• Umumnya risiko murni
• Untuk kerugian yang besar
• Risiko dialihkan ke perusahaan asuransi
• Umumnya untuk harta dan tenaga kerja,
seperti:
– Kesehatan/ penyakit, pensiun, kecelakaan,
kebakaran, pencurian, pengangkutan, bencana
Hedging
• Berupa asuransi keuangan
• Digunakan untuk transaksi yang mempunyai
risiko harga, perubahan mata uang dan
perubahan tingkat suku bunga.
• Beberapa transaksi hedging antara lain:
forward, futures, options, swaps
Factoring
• Penjualan piutang ke pihak lain
• Manfaat
– memperoleh kas
– risiko kredit beralih
• Perusahaan membayar fee
Leasing
• Menyewa aset selama periode tertentu
• Perusahaan tidak perlu investasi untuk
mempergunakan aset
• Kerugian atas barang tersebut ditanggung
atau didanai oleh pemilik barang tersebut
Outsourcing
• Membeli jasa tenaga kerja dari pihak lain
• Kerewelan menyangkut ketenagakerjaan
menjadi tanggung jawab pihak lain
• Memanfaatkan keahlian pihak lain
Kontrak