Anda di halaman 1dari 55

Risk Management for Business

Prepared for SMB PRO PPM School of Management-by Yanuar Andrianto


AGENDA
• Understanding of Risks
• Managing Risks
• Risk Financing
“Invisible alligators that will kill us”
Pendekatan Identifikasi Risiko
-Gunakan pengalaman yang sejenis
-Identifikasi risiko yang pernah terjadi
PENDEKATAN HISTORIS -Proyeksikan ke event saat ini
-Tetapkan risiko yang bisa terjadi

- Analisis situasi yang Anda hadapi


PENDEKATAN SUBYEKTIF -Identifikasi risiko yang bisa terjadi
-Proyeksikan ke event saat ini
-Tetapkan risiko yang bisa terjadi

-Identifikasi institusi lain sebagai benchmark


PENDEKATAN BENCHMARK -Identifikasi risiko yang dialami
-Proyeksikan ke event saat ini
-Tetapkan risiko yang bisa terjadi

-Tetapkan beberapa orang sebagai ahli


PENDEKATAN PENDAPAT AHLI -Wawancara mengenai risiko
-Tetapkan risiko yang bisa terjadi
Klasifikasi risiko
Risiko Korporat

Risiko Strategis Risiko Manajerial

Risiko Risiko Risiko


Keuangan Operasional Ekstenalitas
Klasifikasi risiko
Risiko Korporat

Risiko Strategis Risiko Manajerial

Risiko Risiko Risiko


Risiko produk Keuangan Operasional Ekstenalitas
Risiko makro Risiko pasar Risiko proses Risiko hukum
ekonomi Risiko nilai tukar
Risiko suku bunga Risiko sistem Risiko reputasi
Risiko makro Risiko komoditas
Risiko ekuitas Risiko SDM Risiko bencana
politik
Risiko kredit Risiko lingkungan
Risiko tekonologi
Risiko strategi
Risiko likuiditas
Risiko LO Risiko LK/ Risiko produktivitas
Risiko Aliansi permodalan
Nick Leeson
Existing Risk Management Standards
(before ISO 31000)
The Barriers to adopt ERM

A survey conducted by RIMS and Marsh titled “Excellence in Risk Management VI (2009)”, lists the main
barriers to adopting a more strategic approach to risk management as follows:
Economic Crime Report

Sources: Global Economic Crime Survey 2016 by PWC


Global Problems

Sources: Global Economic Crime Survey 2016 by PWC


Types of Economics Crime

Sources: Global Economic Crime Survey 2016 by PWC


% Economic Crime

Sources: Global Economic Crime Survey 2016 by PWC


Profile of the Fraudster

Sources: Global Economic Crime Survey 2016 by PWC


% Economic Crime

Sources: Global Economic Crime Survey 2016 by PWC


The incidence of Economic Crime

Sources: Global Economic Crime Survey 2016 by PWC


MANAGING RISK
Sistem Manajemen Risiko
Evaluasi Identifikasi
Stakeholders risiko

Sistem
Pengukuran
pengendalian
risiko
risiko

Model
Pemetaan
pengelolaan
risiko
risiko
Model Pengelolaan
• Expected risk dan unexpected risk dikelola dengan cara yang
berbeda:
– Expected risk: dalam perencanaan
– Unexpected risk: pengelolaan risiko
Expected risk:
Kasus: perusahaan mengimpor produk dan akan membayar sebesar US$50.000.

Berdasarkan data historis dan proyeksi, nilai tukar rupiah akan melemah tidak lebih dari
5% sampai akhir tahun dengan keyakinan 95%.

Tindakan:
Dalam perencanaan

Unexpected risk:
Namun demikian, rupiah bisa melemah lebih dari 5%. Apa tindakan kita?

Tindakan:
Pengelolaan Risiko
Model Pengelolaan
Expected risk:
Oleh karena bulan April masih terjadi hujan, pembangunan jalan sepanjang 10 km bisa
tertunda karena kondisi cuaca yang kurang baik. Pengangkutan bisa terhambat karena kondisi transportasi
yang kurang baik dan proses pengerjaan juga terganggu. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya,
keterlambatan bisa mencapai 10% dari waktu yang diperkirakan dengan keyakinan 95%.

Tindakan:
Dalam perencanaan

Unexpected risk:
Namun karena sedang terjadinya perubahan pola cuaca, ada kemungkinan keterlambatan lebih dari 10% waktu
yang direncanakan.

Tindakan:
Pengelolaan risiko
Peta Risiko

Risiko I
Risiko III
Tinggi

Mengancam
Risiko yang terjadi
pencapaian
secara rutin
Probailitas

tujuan perusahaan

Risiko IV Risiko II
Rendah

Risiko Risiko berbahaya


tidak berbahaya yang jarang terjadi

Rendah Tinggi
Dampak
Pengelolaan Risiko
Tujuan: mengurangi risiko

Kesadaran
risiko
Tinggi

Risiko III Risiko I


Mengurangi probabilitas

Probabilitas

Pencegahan
kerugian
sebelum terjadi

Rendah

Pengurangan
Risiko IV Risiko II kerugian

Penghindaran
risiko
Rendah Tinggi
Dampak

Mengurangi dampak
bila terjadi
Penghindaran risiko
• Menghindari properti, orang, aktivitas yang rentan risiko dengan cara:
– Menolak mengambil tindakan tersebut
– Menghindari eksposur

Menghindari risiko sebelum terjadi


Proactive Perlu analisis berdasarkan:
avoidance -Data historis, atau
-Expert opinion
Sebuah perusahaan kimia akan melakukan eksperimen di sebuah kawasan terpencil. Sebelum
melakukan, mereka mendapatkan bahwa kemungkinan eksperimen tersebut dapat merusak tanaman
dan bangunan. Manajer risiko tidak berhasil mendapatkan perusahaan asuransi yang cocok karena
premium terlalu mahal. Akibatnya, eksperimen dibatalkan.

Seorang pimpinan proyek sadar, nilai tukar rupiah terhadap US$ sedang terpuruk.
Untuk menghindarinya, sang manajer tidak bersedia membayar material yang diimpor
dengan US$ atau dengan valas lain, tetapi bersedia dengan menggunakan
Rupiah, atau barter.
Penghindaran risiko
• Menghindari properti, orang, aktivitas yang rentan risiko dengan cara:
– Menolak mengambil tindakan tersebut
– Menghindari eksposur

Abandonment

Sebuah perusahaan farmasi terpaksa menarik suatu produk dan menghentikan


produksinya karena adanya efek sampingan yang membahayakan kesehatan,
yang sebelumnya tidak diketahui.

Honda menarik mobil Fitz produksi Thailand karena ditemukan adanya kegagalan
dalam mesin produk tersebut.
Penghindaran risiko
• Risiko yang dihindari:
– Tidak sesuai dengan visi perusahaan
– Dampak sosial terlalu besar
– Peraturan yang tidak kondusif
– Total risiko portofolio usaha melebihi batas ambang

• Risiko yang tidak dapat dihindari: Risiko inti


– Risiko bisnis: risiko karena ada di bisnis tertentu
– Risiko yang melekat pada aset
Penghindaran risiko
• Manfaat penghindaran risiko
– Terhindar dari kerugian akibat risiko atau
ketidakpastian

• Kelemahan
– Kehilangan peluang mendapatkan expected value
yang lebih besar daripada expected loss
Pencegahan kerugian
Pengertian:
Mengurangi probabilitas terjadinya risiko
Cara:
-Menggeser atau memodifikasi hazard
-Menggeser atau memodifikasi lingkungan tempat beradanya hazard
-Intervensi interaksi antara hazard dan lingkungan

Hazard: penyebab timbulnya risiko


mis.:operasi mesin yang tidak baik

Lingkungan:konteks beradanya hazard


mis.: lokasi beradanya mesin rawan gempa

Interaksi: proses antara hazard dan lingkungan


operasi mesin saat terjadi gempa menyebabkan
kecelakaan

Dampak : dampak langsung dari interaksi: kecelakaan karyawan, dampak jangka panjang dari kejadian:
perbaikan mesin, hukuman pencabutan ISO, klaim karyawan
Pencegahan kerugian fokus pada hazard

Hazard: Pengelolaan kebersihan kantor yang tidak baik


Pencegahan: Program pelatihan dan pengawasan

Hazard: Banjir
Pencegahan: Dam, manajemen air

Hazard: Asap
Pencegahan: Larangan merokok, penghilangan material yang berasap

Hazard: Polusi
Pencegahan: Penerapan aturan penggunaan dan pembuangan barang polusi

Hazard: Material radioaktif


Pencegahan: Konstruksi bangunan dan kontainer yang memadai

Hazard: Kurang informasi untuk aktivitas tertentu


Pencegahan: Penelitian
Pencegahan kerugian fokus pada lingkungan

Lingkungan: Lantai yang licin karena tumpahan minyak


Pencegahan: Pemasangan alat penyerap

Lingkungan: tenaga kerja yang kurang terlatih


Pencegahan: Pelatihan

Lingkungan: Populasi (masyarakat) yang kecanduan obat


Pencegahan: Deteksi, konseling

Lingkungan: Struktur bangunan yang mudah terbakar


Pencegahan: Bangunan yang tahan api

Lingkungan: Fasilitas yang gelap


Pencegahan: Penerangan, keamanan, pelayanan keamanan
Pencegahan kerugian fokus pada interaksi

Interaksi: Proses pemanasan yang bisa menyebabkan peralatan terlalu panas


Pencegahan: Sistem pendingin air

Interaksi: Pengangkutan barang yang tidak baik


Pencegahan: Sabuk pengaman

Interaksi: Penggunaan barang berbahaya oleh konsumen


Pencegahan: Brosur mengenai penggunaan secara aman, bantuan bagi konsumen

Interaksi: Kebocoran minyak di gudang bawah tanah


Pencegahan: Penggunaan tanki dengan pelindung ganda

Interaksi: Pemindahan fasilitas produksi ke daerah miskin infrastruktur


Pencegahan: Hubungan dengan Pemda, penelitian
Pengurangan kerugian
Prinsip:
Mengurangi dampak kerugian sebesar mungkin

Dipersiapkan sebelum ada kejadian berisiko

Merupakan tindakan setelah terjadi risiko dan kerugian


Pengurangan kerugian
Interaksi: ketika terjadi kebakaran, sistem penekanan gas secara otomatis bekerja dan mengurangi
besarnya api sehingga kerugian berkurang

Hasil: setelah kebakaran, karyawan yang mengalami luka bakar segera dikirim ke unit gawat darurat
supaya dampak kecelakaan bisa dikurangi

Barang sisa: barang sisa baik yang berfungsi maupun yang tidak berfungsi dijual

Manajemen litigasi:strategi (taktik) untuk mengendalikan atau mengurangi dampak dari tindakan legal
Contoh: arbitrase, mediasi, strategi settlement, humas untuk mengatasi “pengadilan oleh opini publik”

Subrogasi: salah satu bentuk manajemen litigasi klaim terhadap pihak ketiga yang melakukan kelalaian untuk
membayar kerugian akibat kejadian

Duplikasi: memiliki aset cadangan dapat mengurangi kerugian dengan menekan kerugian tidak langsung

Pemisahan (separasi): memisah-misah eksposur sehingga tidak terjadi kerugian total bila risiko terjadi

Catasthropic plan: rencana organisasi secara menyeluruh untuk menghadapi krisis yang mungkin terjadi
Pemindahan kontrol risiko
• Menyerahkan eksposur kepada pihak lain
Properti atau aktivitas berisiko dipindahkan ke pihak lain
•Usaha untuk menghilangkan eksposur potensi kerugian
•Gedung dijual kemudian menyewa
•Kontraktor melakukan subkontrak dengan biaya tetap untuk menghindari kenaikan
biaya bangunan dan upah karyawan harian

Risiko dialihkan dengan menggunakan kontrak


•Leasing mengalihkan risiko ke lessor
•Pengecer bertanggung jawab atas produk setelah meninggalkan pabrik.
PRINSIP PENANGANAN RISIKO

Risiko III Risiko I


Tinggi

• Penghindaran
• Pencegahan
• Pencegahan
• Penanganan sendiri
Probailitas

• Pengurangan

Risiko IV Risiko II
Rendah

• Penanganan sendiri • Pengurangan


• Kesadaran risiko • Pemindahan

Rendah Tinggi
Dampak
RISK FINANCING
Risk Financing

• Risk Transfer
– Asuransi
– Hedging
– Factoring
– Leasing
– Outsourcing
– Kontrak
• Risk Retention
– Aktif
– Pasif
Asuransi
• Umumnya risiko murni
• Untuk kerugian yang besar
• Risiko dialihkan ke perusahaan asuransi
• Umumnya untuk harta dan tenaga kerja,
seperti:
– Kesehatan/ penyakit, pensiun, kecelakaan,
kebakaran, pencurian, pengangkutan, bencana
Hedging
• Berupa asuransi keuangan
• Digunakan untuk transaksi yang mempunyai
risiko harga, perubahan mata uang dan
perubahan tingkat suku bunga.
• Beberapa transaksi hedging antara lain:
forward, futures, options, swaps
Factoring
• Penjualan piutang ke pihak lain
• Manfaat
– memperoleh kas
– risiko kredit beralih
• Perusahaan membayar fee
Leasing
• Menyewa aset selama periode tertentu
• Perusahaan tidak perlu investasi untuk
mempergunakan aset
• Kerugian atas barang tersebut ditanggung
atau didanai oleh pemilik barang tersebut
Outsourcing
• Membeli jasa tenaga kerja dari pihak lain
• Kerewelan menyangkut ketenagakerjaan
menjadi tanggung jawab pihak lain
• Memanfaatkan keahlian pihak lain
Kontrak

• Merupakan kesepakatan dua pihak atau lebih untuk


alokasi risiko
• Contoh kontrak dalam pengiriman barang :
– FOB shipping point (tanggung jawab pembeli)
– FOB destination (tanggung jawab penjual)
Hedging, Factoring, Leasing, Outsourcing, Kontrak
(Non insurance transfer)

• Dilakukan melalui kontrak bisnis


• Kerugian yang dialihkan mencakup:
– Aset
– SDM
– Penghasilan
– Kewajiban kepada pihak ketiga
Keterbatasan Non Insurance Transfer

• Risiko yang dipindahkan hanya sebagian


• Menggunakan bahasa hukum, berpotensi
salah pengertian
• Batal bila bertentangan dengan peraturan
Risk Retention
• Perusahaan menanggung sendiri risiko
• Sifat:
– Aktif: direncanakan (planned retention)
– Pasif: tidak direncanakan (unplanned retention)
Planned Retention
• Perusahaan mencadangkan dana untuk
berjaga-jaga
• Manfaat
– Manajemen kas yang lebih baik
– Manajemen laba yang lebih baik
– Tidak repot mengurus klaim asuransi
• Efektif untuk risiko dengan probabilitas rendah
dan dampaknya kecil
Unplanned Retention
• Untuk risiko yang probabilitasnya sangat
rendah dan dampaknya sangat kecil
• Dapat berakibat fatal untuk unidentified risk
Mengapa Retensi
• No choice
• Transfer lebih mahal daripada loss
• Investment opportunity cost lebih tinggi
• Preseden kualitas pelayanan pihak ketiga
Kelemahan Risk Retention
• Realisasi biaya membengkak
• Realisasi kerugian lebih besar
• Tidak ada perlindungan atas kerugian fatal bila terjadi
• Dapat menimbulkan panik dan guncangan bisnis
• Membatasi pemanfaatan peluang besar karena takut
pada risikonya
Dana Risk Retention
• Ketika digunakan langsung dihitung sebagai biaya
• Berbentuk dana cadangan yang
– disisihkan dari laba ditahan
– dikelola oleh organisasi internal khusus untuk
penanggulangan risiko
– dikelola oleh perusahaan yang khusus didirikan untuk
penanggulangan risiko perusahaan induk
Thank You .

Anda mungkin juga menyukai