KONSEP DASAR
MANAJEMEN RISIKO
Konsep Dasar Risiko
Semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan ketidak pastian
kecuali kematian.
Ketidak pastian mengakibatkan adanya risiko (yang merugikan) bagi
pihak yang berkepentingan.
Ketidak pastian beserta risikonya merupakan sesuatu yang tidak dapat
diabaikan begitu saja.
Sehubungan dengan kenyataan tersebut semua orang selalu harus
berusaha untuk menanggulanginya atau berupaya meminimumkan
ketidakpastian.
11
Pentingnya Mempelajari Manajemen Risiko
Bagaimana pentingnya bagi orang mempelajari manajemen risiko dapat dilihat dari dua segi,
yaitu:
1. Seseorang sebagai anggota organisasi/perusahaan, terutama seorang manajer akan
dapat mengetahui cara-cara/metode yang tepat untuk menghindari atau mengurangi
besarnya kerugian yang diderita perusahaan, sebagai akibat ketidakpastian terjadinya
suatu peristiwa yang merugikan (“peril”).
2. Seseorang sebagai pribadi:
a. Dapat menjadi seorang manajer risiko yang professional dalam jangka waktu yang
relatif lebih cepat daripada yang belum pernah mempelajarinya.
b. Dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi manajer risiko dari perusahaan
dimana yang bersangkutan menjadi anggota.
c. Dapat menjadi konsultan manajer risiko, agen asuransi, pedagang perantara,
penasehat penanaman modal, konsultan perusahaan yang tidak mempunyai manajer
risiko, dan sebagainya.
d. Dapat menjadi manajer risiko yang professional dari perusahaan asuransi, sehingga
akan lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program asuransi yang
disusun dengan tepat.
e. Dapat lebih berhati-hati dalam mengatur kehidupan pribadinya sehari-hari.
Sumbangan Manajemen Risiko Bagi
Perusahaan, Keluarga Dan Masyarakat
Sumbangan Bagi Perusahaan
18
Beberapa Istilah Penting
Ada beberapa type hazard antara lain:
• Physical Hazard:
adalah keadaan dan kondisi yang memperbesar kemungkinan
terjadinya peril yang bersumber dari karakteristik physik dari
obyek.
Kondisi ini biasanya dicoba diatasi dengan tindakan preventif
untuk memperkecil kemungkinannya. Misalnya jalan licin,
tikungan tajam, yang memperbesar kemungkinan kecelakaan
dicoba diatasi dengan memasang rambu-rambu lalu-lintas di
tempat tersebut.
19
Beberapa Istilah Penting
• Moral hazard:
– Adalah keadaan dan kondisi seseorang yang memperbesar
kemungkinan terjadinya peril, yang bersumber dari karakter
pribadi yang bersangkutan, misalnya pelupa; atau
– Bersumber dari perasaan hati orang yang bersangkutan, yang
biasanya karena pengarus keadaan tertentu.
Contoh: orang yang telah menasuransikan diri dan mobilnya,
maka merasa aman sehingga ia sembrono (lengah) dalam
mengendarai mobilnya. Hal ini memperbesar kemungkinan
terjadinya kecelakaan.
20
Beberapa Istilah Penting
• Exposure:
Adalah sumber-sumber risiko yang kemungkinan
besar disebabkan oleh peristiwa yang sudah
terjadi, atau pengulangan kejadian yang sama.
• Probability:
Adalah kemungkinan bahwa suatu peristiwa akan
terjadi.
21
Beberapa Istilah Penting
• Risk Control:
– Adalah tindakan yang dirancang untuk
mengurangi risiko, seperti perubahan prosedur,
perbaikan fasilitas, supervisi ekstra dan
sebagainya.
• Gambling:
– Adalah pengambilan keputusan risiko tanpa
assessment yang rasional atau prudent atau
keterlibatan manajemen risiko.
22
Latihan Soal
1. Jelaskan pengertian risiko dari perspektif bisnis?
Berikan contohnya!
2. Jelaskan manfaat manajemen risiko bagi pihak
manajemen perusahaan. Serta jelaskan juga
dampak negatif jika manajemen risiko tidak
diterapkan di suatu perusahaan!
3. Menurut anda mengapa dalam menyelesaikan
dan meminimalisasi risiko berbagai pihak harus
saling bekerja sama, dan apa risikonya jika
mereka tidak mau saling bekerjasama?
Latihan Soal
1. Risiko yang sengaja di adakan agar meraih
keuntungan, disebut:
a. Risiko Spekulatif
b. Risiko Murni
c. Risiko Dinamis
d. Risiko Khusus
e. Risiko Fundamental
Latihan Soal
2. Berikut ini yang tidak termasuk cara yang
dilakukan perusahaan untuk meminimukan risiko
kerugian, adalah :
a. Melakukan retensi
b. Melakukan pencegahan dan pengurangan risiko
c. Melakukan pengendalian risiko
d. Mengalihkan risiko
e. Menyusun strategi
Latihan Soal
3. Pelaksanaan fungsi - fungsi manajemen dalam
penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi
oleh perusahaan, keluarga dan masyarakat, disebut :
a. Manajemen Risiko
b. Identifikasi Risiko
c. Retensi Risiko
d. Pengalihan Risiko
e. Nilai Ekonomis
Latihan Soal
4. Kondisi yang potensial menyebabkan terjadinya
kerugian atau kerusakan, disebut:
a. Peril
b. Hazard
c. Exposure
d. Probability
e. Hedging
Latihan Soal
5. Sumber-sumber risiko yang kemungkinan besar
disebabkan oleh peristiwa yang sudah terjadi, atau
pengulangan kejadian yang sama, disebut:
a. Peril
b. Hazard
c. Exposure
d. Probability
e. Hedging
PERTEMUAN 2
Menghindari
Daftar dari Daftar dari
Resiko dan Pengkajian
Resiko prioritas
Rencana Resiko
Potensial Resiko
Contingency
2. Dipindahkan
Untuk resiko murni atau statis dipindahkan keperusahaan
asuransi sedangkan risiko dinamis/ spekulatif dipindahkan
kepada masyarakat, konsumen ataupun lembaga non
asuransi.
Metode Pengolahan Risiko
3. Dikombinasikan
Mencari cara-cara yang paling baik, paling tepat dan paling
ekonomis. Misal melalui diversifikasi produk.
4. Pencegahan Kerugian
Penekanan pada usaha preventif untuk meminimumkan
terjadinya risiko.
5. Menghindari
Mengembangkan pengetahuan dan penelitian.
Kedudukan Manajemen Risiko
Di negara maju kedudukan manajemen risiko
setingkat dengan “manajer tingkat menengah“ dimana
tugasnya secara umum mencakup:
• Mengidentifikasikan dan mengukur kerugian dari
exposure
• Menyelesaikan klaim-klaim asuransi
• Merencanakan dan mengelola jaminan tenaga kerja
• Serta ikut mengontrol kerugian dan keselamatan
kerja
Kerjasama Dengan Departemen Lain
Didalam melaksanakan penanggulangan risiko, manajer risiko perlu
bekerja sama secara harmonis dengan departemen lain, diantaranya :
a. Bagian Akuntansi
Terutama yang berkaitan dengan upaya mengurangi penggelapan dan
pencurian oleh karyawan atau pihak lain.
b. Bagian Keuangan
Terutama berkaitan dengan upaya mendapatkan informasi tentang
kerugian, ganguan terhadap cash flow, dsb
c. Bagian Pemasaran
Berkaitan dengan tanggung gugat, artinya risiko adanya tuntutan dari
pihak luar/pelanggan karean perusaahaan melakukan sesuatu yang
tidak memuaskan.
Kerjasama Dengan Departemen Lain
d. Bagian Produksi
Mencakup upaya pencegahan produk-produk cacat,
pencegahan pemborosan, pencegahan kecelakaan kerja.
f. Bagian Personalia
Bertanggung jawab atas penanggulangan risiko yang
berkaitan dengan diri karyawan serta pengelolaan jaminan
tenaga kerja.
Latihan Soal
1. Jelaskan persamaan dan perbedaan dari
manajemen risiko dengan asuransi!
2. Jelaskan bagaimana suatu risiko dikelola!
Berikan contohnya!
3. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana
alternatif menghindari risiko!
Latihan Soal
1. Berikut ini manakah yang bukan merupakan tujuan dan
fungsi manajemen risiko setelah terjadinya peril :
a. Menyelamatkan operasi perusahaan
b. Upaya agar operasi perusahaan tetap berlanjut
c. Usaha agar pendapatan perusahaan tetap mengalir
d. Untuk memenuhi kewajiban pihak ketiga
e. Tanggung jawab sosial perusahaan
Latihan Soal
2. Penekanan pada usaha preventif untuk
meminimumkan terjadinya risiko merupakan
metode:
a. Pengolahan Risiko
b. Pengidentifikasian Risiko
c. Pengukuran Risiko
d. Pencegahan Risiko
e. Pembiayaan Risiko
Latihan Soal
3. Penanggulangan risiko berkaitan dengan upaya
mengurangi penggelapan dan pencurian oleh
karyawan atau pihak lain, adalah kerjasama
manjemen risiko dengan departemen :
a. Keuangan
b. Akuntansi
c. Produksi
d. Maintenance
e. Engineering
Latihan Soal
4. Mencakup upaya pencegahan produk-produk cacat,
pencegahan pemborosan, pencegahan kecelakaan kerja
adalah kerjasama manajemen risiko dengan departemen:
a. Keuangan
b. Akuntansi
c. Produksi
d. Maintenance
e. Engineering
Latihan Soal
5. Berkaitan dengan upaya mendapatkan informasi tentang
kerugian, ganguan terhadap cash flow, dsb adalah
kerjasama manajemen risiko dengan departemen:
a. Keuangan
b. Akuntansi
c. Produksi
d. Maintenance
e. Engineering
PERTEMUAN 3
Kerangka Kerja
Enterprise Risk
Management (ERM)
Konsep Enterprise Risk Management
Enterprise Risk Management (ERM) didefinisikan
sebagai kompetensi risiko di dalam perusahaan
atau organisasi.
ERM adalah kemampuan organisasi untuk
memahami dan mengendalikan tingkat risiko yang
diambil dalam mengelola strategi bisnis, ditambah
dengan akuntabilitas atas risiko yang diambil.
Manfaat utama ERM adalah menambah perspektif
dan fokus pada manajemen risiko di seluruh lini
perusahaan.
Konsep Enterprise Risk Management
Konsep Enterprise Risk Management (ERM) telah
ada selama beberapa tahun. ERM memperoleh
keunggulan signifikan sebagai komponen yang
lengkap dari keseluruhan strategi bisnis sebuah
organisasi atau perusahaan.
RMA ERM Council mulai berupaya untuk
menciptakan panduan praktis untuk menerapkan
kerangka manajemen risiko perusahaan yang kuat
yang akan membantu institusi (dari berbagai
ukuran) mengelola risiko mereka secara holistik.
Konsep Enterprise Risk Management
RMA ERM Council mendefinisikan ERM sebagai
“kemampuan manajemen untuk mengelola semua
risiko bisnis dalam upaya memperoleh atau mencapai
tujuan”.
Dengan menjadikan hal tersebut sebagai panduan,
dewan mengadopsi sebuah strategi yang akan
membantu manajemen dan dewan direksi menjawab
pertanyaan bisnis yang relevan mengenai risiko yang
akan dihadapi perusahaan. Strategi bisnis dan
cakupan risiko, tata kelola dan kebijakan, data dan
infrastruktur risiko, pengukuran dan evaluasi,
pengendalian lingkungan, respon, risk appetite,
dan stress testing.
Kerangka Kerja ERM
COSO ERM Framework seperti yang terdapat dalam Executive
Summary September 2004, membagi objectives atau tujuannya
menjadi 4 kategori besar, yaitu:
• Strategic tujuan yang ditetapkan pada tingkat manajemen
atas, disatukan dan dibuat untuk mendukung misi dari
perusahaan.
• Operations penggunaan sumber daya secara efektif dan
efisien
• Reporting pelaporan yang dapat dipercaya.
• Compliance patuh dengan hukum dan peraturan yang
berlaku.
Kerangka Kerja ERM
Selain dari membaginya menjadi 4 kategori umum secara tujuannya, ERM juga
terbagi menjadi delapan komponen yang satu di antaranya saling berhubungan.
Komponen-komponen tersebut berasal dari bagaimana cara manajemen mengelola
perusahaan dan menggabungkannya ke dalam proses. Komponen-komponen
tersebut adalah :
• Internal Environment
Komponen ini memperlihatkan penekanan dari organisasi dan penetapan dasar
terhadap bagaimana risiko dipandang dan ditetapkan oleh entitas, termasuk di
dalamnya filosofi pengelolaa risiko dan batas risiko, integrity dan nilai-nilai etika
dan lingkungan di mana mereka beroperasi.
• Objective Setting
Tujuan harus telah ditetapkan sebelum manajemen dapat mengidentifikasi
kejadian-kejadian yang terjadi, yang dapat mempengaruhi pencapaian. ERM
memastikan bahwa manajemen telah berada pada proses yang tepat ketika
menetapkan tujuan dan memilih hal-hal yang dapat mendukung tujuan dan
menyatukannya dengan misi dari entitas dan mereka konsisten terhadap batas
risiko yang telah ditetapkan.
Kerangka Kerja ERM
• Event Identification
Kejadian internal dan eksternal yang berdampak terhadap pencapaian
tujuan dari entitas harus diidentifikasi, harus dibedakan antara risiko dan
kesempatan. Kesempatan merpakan jalur kembali kepada strategi
manajemen atau proses penetapan tujuan.
• Risk Assessment
Risiko dianalisa dengan mempertimbangkan kemungkinan dan dampak
sebagai dasar untuk menetapkan bagaimana hal tersebut dapat dikelola.
Risiko juga dinilai atas dasar melekatnya dan hal yang ditinggalkannya.
• Risk Response
Manajemen menyeleksi respon dari risiko, menghindari, menerima,
mengurangi atau membagi risiko, menetapkan tindakan-tindakan untuk
menyelaraskan risiko dengan toleransi risiko dari entitas dan batas risiko.
Kerangka Kerja ERM
• Control Activities
Peraturan dan prosedur yang ada diberlakukan dan diimplementasikan
untuk menolong memastikan respon dari risiko berjalan secara efektif.
• Information and Communication
Informasi yang relevan diidentifikasikan, ditangkap dan dikomunikasikan
secara formal dan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan sehingga
membuat orang dapat mengetahui tanggung jawab mereka. Komunikasi
yang efektif juga harus berlangsung dalam pengertian yang luas,
mengalir ke bawah, menyeluruh dan ke atas entitas.
• Monitoring
Keseluruhan dari ERM dimonitor dan dimodifikasi sifitas manjemen,
sesuai dengan kebutuhan. Memonitor hal tersebut diselesaikan melalui
aktifitas manajemen, evaluasi yang berbeda atau keduanya sekaligus.
Kerangka Kerja ERM
Hubungan Antara Tujuan Dengan Komponen
Keempat tujuan, yaitu strategic, operations, reporting dan compliance,
dipresentasikan oleh kolom vertical. Sedangkan ke delapan komponen di
ilustrasikan oleh jalur horizontal, seperti pada gambar berikut ini:
Quick Wins
Quick Win diartikan sebagai langkah inisiatif yang mudah dan
cepat dicapai untuk mengawali pelaksanaan suatu program
dalam reformasi birokrasi. Quick Wins dipilih dari salah satu
atau kombinasi beberapa area perubahan yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan masing-masing instansi, khususnya
pada program peningkatan kualitas pelayanan publik.
Peran Audit Internal Dalam ERM
Peran inti audit internal yang berkaitan dengan ERM adalah
untuk memberikan layanan pemastian yang objektif bagi
Dewan mengenai efektivitas kegiatan ERM organisasi.
Pemastian ini membantu meyakinkan bahwa risiko bisnis
kunci telah dikelola dengan tepat, dan bahwa sistem
pengendalian internal telah berjalan secara efektif.
Peran auditor internal bervariasi dalam proses ERM
bergantung pada kematangan proses ERM dalam
organisasi. Sebelum auditor internal melaksanakan apapun
peran yang terkait dengan ERM, harus dipastikan terlebih
dahulu bahwa seluruh organisasi sepenuhnya memahami
bahwa tanggung jawab manajemen risiko terutama berada
pada manajemen.
Peran Audit Internal Dalam ERM
Peran inti audit internal dalam ERM adalah kegiatan yang
berhubungan dengan layanan pemastian yang meliputi:
• Memberikan keyakinan pada desain dan efektivitas
proses manajemen risiko.
• Memberikan keyakinan bahwa risiko dievaluasi dengan
benar.
• Mengevaluasi proses manajemen risiko.
• Mengevaluasi pelaporan mengenai status dari risiko-
risiko kunci dan pengendaliannya.
• Meninjau pengelolaan risiko-risiko kunci, termasuk
efektivitas dari pengendalian dan respons lain terhadap
risiko-risiko tersebut.
Peran Audit Internal Dalam ERM
Peran tambahan lain yang boleh dilaksanakan dalam
layanan konsultasi dengan dibarengi pengamanan
independensi dan objektivitas yang cukup, antara lain:
• Memulai pembentukan ERM dalam organisasi.
• Mengembangkan strategi manajemen risiko bagi
persetujuan Dewan.
• Memfasilitasi identifikasi dan evaluasi risiko.
• Pelatihan manajemen tentang merespons risiko.
• Mengoordinasikan kegiatan ERM.
• Mengonsolidasi laporan mengenai risiko.
• Memelihara dan mengembangkan kerangka ERM.
Peran Audit Internal Dalam ERM
Peran dalam ERM yang TIDAK boleh dilakukan auditor
internal adalah:
• Mengatur minat risiko (risk appetite).
• Menerapkan proses manajemen risiko.
• Menjamin manajemen risiko
• Membuat keputusan pada respons risiko.
• Menerapkan respons dan manajemen risiko atas nama
manajemen.
• Akuntabilitas manajemen risiko.
Latihan Soal
1. Jelaskan bagaimana cara meningkatkan
kesadaran risiko! Berikan contohnya!
2. Jelaskan prasarana apa saja yang
diperlukan untuk mendukung kesuksesan
manajemen risiko!
3. Apa manfaat melakukan implementasi
ERM? Berikan contohnya!
Latihan Soal
1. Kemampuan organisasi untuk memahami dan
mengendalikan tingkat risiko yang diambil dalam
mengelola strategi bisnis, ditambah dengan
akuntabilitas atas risiko yang diambil, disebut :
a. Strategi Bisnis
b. Enterprise Risk Management
c. Credit Risk Management
d. Internal Audit
e. Eksternal Audit
Latihan Soal
2. Berikut ini yang bukan merupakan objectives atau
tujuan COSO ERM Framework adalah:
a. Startegic
b. Operations
c. Reporting
d. Complince
e. Opportunity
Latihan Soal
3. Peraturan dan prosedur yang ada diberlakukan dan
diimplementasikan untuk menolong memastikan respon
dari risiko berjalan secara efektif, disebut:
a. Risk Response
b. Risk Assesment
c. Control Activities
d. Monitoring
e. Event Identification
Latihan Soal
4. Risiko dianalisa dengan mempertimbangkan kemungkinan
dan dampak sebagai dasar untuk menetapkan bagaimana
hal tersebut dapat dikelola, disebut:
a. Risk Response
b. Risk Assesment
c. Control Activities
d. Monitoring
e. Event Identification
Latihan Soal
5. Langkah inisiatif yang mudah dan cepat dicapai untuk
mengawali pelaksanaan suatu program dalam reformasi
birokrasi, disebut
a. Quick Win
b. Quick Respon
c. Fast Moving
d. Birocration
e. Start Up
PERTEMUAN 4
Identifikasi dan
Penilaian Risiko
Prinsip-Prinsip Pengidentifikasian Risiko
Pengidentifikasian resiko adalah suatu proses dengan
mana suatu perusahaan secara sistematis dan terus
menerus mengidentifikasi property, liability dan
personnel exposures sebelum terjadinya peril. Jadi yang
diidentifikasi adalah peril yang dapat menimpa harta
milik dan personil perusahaan serta kewajiban yang
menimbulkan kerugian.
Kegiatan pengidentifikasian adalah hal yang sangat
penting bagi seorang Manajer Risiko. Sebab seorang
Manajer Risiko yang tidak mengidentifikasi semua
kerugian potensiil tidak akan dapat menyusun strategi
yang lengkap untuk menanggulangi semua kerugian
potensiil tersebut.
Prinsip-Prinsip Pengidentifikasian Risiko
Contoh:
- Kematian, ketidakmampuan karena cacat,
ketidakmampuan karena usia tua dari karyawan atau
pemilik perusahaan.
- Kerugian yang menimpa keluarga karyawan akibat
kematian, ketidakmampuan dan pengangguran.
.
Metode Pengidentifikasian Risiko
Dalam mengidentifikasi risiko ada beberapa metode yang dapat
digunakan, antara lain:
Menggunakan daftar pertanyaan (questionair) untuk
menganalisa risiko yang dari jawaban-jawaban terhadap
pertanyaan tersebut diharapkan dapat memberikan petunjuk-
petunjuk tentang dinamika informasi khusus, yang dapat dirancang
secara sistematis tentang risiko yang menyangkut kekayaan
maupun operasi perusahaan.
Prinsip-Prinsip
Pengukuran Risiko
PENGUKURAN RISIKO
Manfaat Pengukuran Risiko
1. Untuk menentukan kepentingan relatif dari suatu risiko yang
dihadapi.
2. Untuk mendapatkan informasi yang sangat diperlukan oleh
Manajer Risiko dalam upaya menentukan cara dan kombinasi
cara-cara yang paling dapat diterima/paling baik dalam
penggunaan sarana penanggulangan risiko.
Sifat Probabilitas
Contoh:
Diketahui: Dari 100 buah rumah kemungkinan terbakarnya satu
rumah adalah 37% dan rata-rata kerugian untuk setiap
kebakaran adalah Rp100.000.000, maka expected value
kerugiannya Rp37.000.000 (37% x Rp100.000.000).
Contoh:
Keuntungan yang diharapkan Rp10.000.000, Probabilitas
mendapatkan keuntungan tersebut 80%.
Expected value:
Probabilitas Hasil Expected Value
80% Rp10.000.000 Rp8.000.000
20% Rp10.000.000 Rp2.000.000
100% Rp6.000.000
Contoh:
Probabilitas terjadinya kerugian peristiwa A sebesar Rp1.000.000
adalah 1/10 dan kerugian peristiwa B sebesar Rp2.500.000 adalah
1/20, maka probabilitas akan terjadinya kerugian Rp1000.000 atau
Rp2.500.000 adalah:
1/10 + 1/20 = 3/20
2. Compound events
Compound events adalah terjadinya dua atau lebih peristiwa
terpisah selama jangka yang sama. Metode untuk
menentukan probabilitas suatu compound events tergantung
pada sifat peristiwa yang terpisah apakah peristiwa bebas
atau peristiwa bersyarat.
Peristiwa yang inklusif adalah dua peristiwa atau lebih yang tidak
mempunyai hubungan saling pilah di mana ingin diketahui
probabilitas terjadinya paling sedikit satu peristiwa di antara dua
atau lebih peristiwa tersebut.
p(A atau B) = p(A) + p(B) – p(A dan B)
Latihan Soal
1. Jelaskan dimensi apa saja yang perlu
diperhatikan dalam pengukuran risiko!
2. Jelaskan manfaat pengukuran kegawatan
risiko! Berikan contohnya!
3. Jelaskan apa yang dimaksud sifat
probabilitas dalam pengukuran risiko!
Latihan Soal
1. Untuk menentukan kepentingan relatif dari suatu risiko
yang dihadapi adalah manfaat dari:
a. Identifikasi Risiko
b. Klasifikasi Risiko
c. Pengukuran Risiko
d. Manajemen Risiko
e. Manfaat Risiko
Latihan Soal
2. Berikut ini yang tidak termasuk kategaori dimensi
frekuensi, adalah:
a. Almost Nil
b. Sample Space
c. Definite
d. Slight
e. Moderate
Latihan Soal
3. Terjadinya peristiwa yang satu menyebabkan tidak
terjadinya peristiwa yang lain, disebut:
a. Mutually Exclusive Events
b. Compound Events
c. Expected Value
d. Probability
e. Event Identification
Latihan Soal
4. Terjadinya dua atau lebih peristiwa terpisah selama jangka
yang sama, disebut:
a. Mutually Exclusive Events
b. Compound Events
c. Expected Value
d. Probability
e. Event Identification
Latihan Soal
5. Suatu set dari kejadian tertentu yang diamati, disebut:
a. Binomial
b. Uncertinty
c. Probability
d. Events
e. Sample Space
PERTEMUAN 6
Pengendalian risiko
PENGENDALIAN RISIKO
Pengendalian Risiko :
Sesudah manajer risiko mengidentifikasikan dan mengukur
resiko yang dihadapi perusahaannya, maka ia harus
memutuskan bagaimana menangani resiko tersebut. Dengan
kata lain, pengendalian resiko (risk control) adalah suatu
tindakan untuk menyelamatkan perusahaan dari kerugian.
Contoh :
Perusahaan yang menjual salah satu gedungnya, dengan
sendirinya telah memindahkan risiko yang berhubungan
dengan pemilikan gedung itu kepada pemilik baru. Ada
perusahaan yang menyerahkan sebagian kegiatan
perusahaan kepada kontraktor, dengan tujuan untuk
memindahkan segala risiko yang berhubungan dengan
pekerjaan itu.
PEMINDAHAN RISIKO
2. Risiko itu sendiri yang dipindahkan.
Contoh :
Pada suatu kasus persewaan gedung, penyewa mungkin sanggup
mengalihkan kepada pemilik berkenaan tanggung jawab kerusakan
gedung karena kealpaan si penghuni.
Data Statistik :
1. Perbandingan antara pengalaman perusahaan sendiri dengan perusahaan
lain atau perusahaan secara umum.
2. Pengetahuan tentang karakteristik setiap peril, sifat peril, sifat dan luasnya
kerugian bulan-hari-jam terjadinya peril, karyawan/supervisor yang
tersangkut, hazard atau peristiwa yang melatar belakngi peril.
ANALISIS HAZARD
Hazard yang telah mengakibatkan terjadinya peril, hazard yang mungkin akan
muncul, hazard dari pengalaman perusahaan lain atau pengalaman dari
perusahaan asuransi.
• Checklist
• Fault tree analysis
Risiko Kesehatan,
Kecelakaan Kendaraan
dan Kecelakaan Kerja
Bab ini membicarakan pure risk lainnya,
yaitu risiko kesehatan, kecelakaan mobil,
dan kecelakaan kerja.
Tujuan pemaparan dalam bab ini adalah
mengingatkan bahwa masih banyak
risiko murni lainnya yang belum
dibicarakan.
Manajemen Risiko 2
RISIKO KESEHATAN
Manajemen Risiko 3
Tabel 1. Jumlah Penduduk Tua di Dunia
Negara 2002 Penduduk Usia>=65 2002-2025
tahun (000)
Usia Pengharapan
Hidup
Amerika Utara
Kanada 76 83 4.100 7.893 93
Meksiko 69 75 4.660 11.447 146
Amerika Serikat 74 80 35.551 63.524 79
Amerika Selatan
Argentina 71 79 3.977 6.310 59
Brasil 67 75 9.967 24.054 141
Kolombia 67 75 1.986 5.259 165
Peru 68 73 1.366 3.174 132
Venezuela 71 77 1.170 3.162 170
Manajemen Risiko 4
Terlihat bahwa penduduk tua terbanyak pada tahun
2025 ada di Cina dan India, yang mencapai sekitar 206
juta dan 106 juta orang, berturut- turut. Kenaikan
penduduk dari tahun 2002-2025 bisa mencapai 170%
(Venezuela), dan sekitar 11- 705 untuk negara-negara
maju. Saat ini di Italia, Yunani, dan Swedia, 17% dari
penduduk berusia di atas 65 tahun. Di Amerika Serikat,
persentase tersebut mencapai 12%. Pada tahun 2035,
Negara dengan persentase penduduk tua (usia 65
tahun atau lebih) adalah Jepang (28%), Italia (24.7%),
dan Jerman (24,6%). Pada tahun tersebut, penduduk
tua dunia diperkirakan akan mencapai 830 juta,
kebanyak hidup di Negara berkembang.
Manajemen Risiko 5
Penyebab trend semakin banyaknya penduduk
tua adalah menurunnya tingkat kelahiran pada 25
tahun terakhir, dan penurunan tingkat kematian,
baik di Negara berkembang dan Negara maju. Di
Negara berkembang, penyakit utama yang
menyebabkan kematian biasanya penyekit
infeksi, sedangkan di Negara maju biasanya
artery disease dan stroke. Sebagai contoh, di
Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, kematian
karena penyakit jantung menurun sekitar 50%
selama 25 tahun terakhir.
Manajemen Risiko 6
Tabel 2. Penyakit Penyebab Kematian Terbesar
Penyakit Jumlah Korban
Heart Disease (penyakit jantung) 696.447
Malignant Neoplasms (kanker) 557.197
Cerebrovascular disease 162.555
Chronic Low. Respiratory Disease 124.777
Kecelakaan Tidak Sengaja 105.796
Diabetes Mellitus 73.248
Influensa dan Pneumonia 65.418
Alzheimer 58.866
Nephritis 40.801
Septicemia 33.560
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Mortality
Manajemen Risiko 7
MORBIDITY RATE
Morbidity rate merupakan banyaknya
penduduk (jumlah kasus) yang
menderita sakit tertentu. Morbidity
berasal dari bahasa latin morbidus,
yang artinya adalah sakit, atau tidak
sehat. Morbidity rate bisa dibandingkan
dengan mortality rate. Sama seperti
mortality rate, morbidity rate dihitung
berdasarkan data historis.
Manajemen Risiko 8
Syphilis Syphilis (Primary
Gender Gonorrhea Chlamydia
All Stages and Secondary)
Male 257 49% 80 53% 3,220 45% 3,617 23%
Female 269 51% 71 47% 3,846 54% 11,928 76%
Unknown 0 0% 0 0% 11 <1% 39 <1%
Total 100% 100% 100% 100%
Syphilis All Syphilis (Primary
Race Gonorrhea Chlamydia
Stages and Secondary)
White 108 20% 20 13% 1,450 20% 5,579 36%
Black 340 65% 127 84% 4,402 62% 6,412 41%
Amer Ind 0 0% 0 0% 10 <1% 15 <1%
Asian 1 <1% 0 0% 15 <1% 62 <1%
Other 34 7% 3 2% 175 3% 528 3%
Unknown 43 8% 1 <1% 1,025 14% 2,988 19%
Total 100% 100% 100% 100%
Manajemen Risiko 9
Tabel 4. Kematian Karena Kanker Paru-Paru 2002
A. Total Penduduk
Usia Total Pria Wanita
Semua Umur 54,9 73,2 41,6
<1 ** ** **
1-14 ** ** **
15-24 0,1 ** **
25-34 0,4 0,4 0,4
35-44 6,0 6,2 5,8
45-54 30,3 36,6 24,3
55-64 115,3 144,0 88,8
65-74 275,0 355,9 207,7
75-84 377,6 527,9 277,8
85+ 297,2 482,2 217,0
Manajemen Risiko 10
RISIKO KECELAKAAN KENDARAAN
Kendaraan (mobil dan lainnya) mulai popular awal
abad 20. Kendaraan tersebut menyediakan jasa
transportasi yang sangat memudahkan kehidupan.
Tetapi kehadiran kendaraan tersebut juga
menghadirkan sisi negatif, antara lain adalah risiko
kecelakaan yang ditimbulkan. Bagian ini membahas
risiko kecelakaan kendaraan. Kecelakaan kendaraan
praktis terjadi sejak kendaraan diciptakan. Menurut
perkiraan WHO (World Health Organization),
kecelakaan lalu lintas menyebabkan lebih dari satu
juta orang tewas, dan 50 juta orang terluka.
Penyebab utama kecelakaan adalah pengemudi
mabuk atau dalam pengaruh obat, tidak perhatian,
terlalu lelah, bahaya di jalan (seperti salju, lubang,
hewan, dan pengemudi teledor).
Manajemen Risiko 11
BEBERAPA STATISTIK
KECELAKAAN KENDARAAN
Sekitar 26% dari pengemudi pernah terlibat daalam
kecelakaan mobil selama lima tahun sebelumnya
Ada sekitar 17.419 kematian karena kecelakaan pada
tahun 2002 yang disebabkan oleh alcohol
Lebih dari setengah kematian yang dilaporlkan, 59%
diantaranya tidak memakai sabuk pengaman
Kematian karena kecelakaan mobil terbalik (rollover
crashes) mencapai 82%
Manajemen Risiko 12
Tabel 5. Distribusi Kecelakaan Berdasarkan Kategori Usia di AS (1998)
Jumlah Persentase
Umur Kecelakaan (%)
<5 427 1.74
5-9 432 1.76
10-15 799 3.26
16-20 3,447 14.05
21-24 2,245 9.15
25-34 4,034 16.45
35-44 3,993 16.28
45-54 2,885 11.76
55-64 1,863 7.60
65-74 1,746 7.12
>74 2,411 9.83
Tidak
diketahui 244 0.99
Total 24,526 100.00
Manajemen Risiko 13
Tabel 7. Kecelakaan Kendaraan Berdasarkan Kategori Usia
Persen Persentase
tase Kecelakaan
Pendu berdasarkan Angka
duk Jumlah Kecelakaan
Jumlah Persentase Jumlah (4) Penduduk
Kecelakaan Kecelakaan Penduduk (5)={(1)/(3)}x (5)={(2)/(4)}
Umur (1) (2) (3) 100% x100%
Aktivitas Persentase
Sumber: http://www.car-accidents.net/car-accident-stats.html
Manajemen Risiko 16
PENYEBAB KECELAKAAN
2. Faktor Teknis: Faktor teknis diakibatkan karena
kelemahan mobil atau kendaraan yang bisa
menyebabkan atau mendorong kecelakaan. Sebagai
contoh, ban yang kehilangan gesekan ketika terjadi
pengereman mendekati setengah gravitasi, bisa
menyebabkan mobil tidak berhenti pada saatnya.
Sistem api yang kurang aman bisa meningkatkan
risiko kebakaran atau kecelakaan mobil. Dari tahun
ke tahun, fasilitas pengamanan kendaraan cenderung
semakin membaik, meskipun angka kematian karena
kecelakaan kendaraan masih dirasakan tinggi.
Manajemen Risiko 17
KECELAKAAN KERJA
Pekerja menghadapi risiko kecelakaan kerja
BEBERAPA STATISTIK: Diperkirakan ada sekitar 1,6 juta
cedera karena kerja setiap tahunnya, dan 2,2 juta kasus
gangguan kesehatan karena kerja. Sekitar 30 juta hari
kerja hilang setiap tahunnya karena kecelakaan, cedera,
atau gangguan kesehatan. Diperkirakan kerugian karena
gangguan kesehatan karena kerja, dan kecelakaan kerja,
mencapai £6.5 milyar setiap tahunnya. Sebanyaka 226
karyawan meninggal karena kecelakaan kerja pada tahun
2002/03. Tingkat kecelakaan dan kematian kerja untuk
perusahaan kecil (kurang dari 50 karyawan) dua kali besar
dibandingkan dengan tingkat yang sama pada perusahaan
besar (lebih dari 1000 karyawan). Kecelakaan kerja karena
terpeleset atau terantuk benda merupakan penyebab
kecelakaan kerja paling sering.
Manajemen Risiko 18
STATISTIK KECELAKAAN KERJA
Sekitar 60% kecelakaan kerja yang
menyebabkan kematian terjadi pada
konstruksi, transportasi, pergudangan,
pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Penyebab kematian kerja paling umum
adalah karena jatuh dari ketinggian, ditabrak
oleh kendaraan yang bergerak, dan ditabrak
oleh obyek yang bergerak atau jatuh.
Diperkirakan sekitar 20 orang terbunuh dan
250 cedera serius setiap minggunya berkaitan
dengan kendaraan (menjalankan kendaraan,
menggunakan jalan untuk kerja).
Manajemen Risiko 19
Bagaimana dengan kecelakaan kerja di Indonesia?
Berikut beberapa informasi mengenai kecelakaan
kerja di Indonesia.[1] Pada tahun 2005, terjadi
95.418 kecelakaan kerja yang menyebabkan 6.114
pekerja mengalami cacat, 2.932 pekerja cacat
sebagian dan 66 pekerja cacat total, dan 1.736
meninggal. Meskipun tren kecelakaan kerja
mengalami penurunan dari tahun ke tahun, tetapi
angka tersebut dirasakan masih cukup tinggi.
[1] http://www.pikiran-
rakyat.co.id/cetak/2006/012006/13/0603.htm
Manajemen Risiko 20
Latihan Soal
Risiko Perubahan
Tingkat Bunga
KARAKTERISTIK RISIKO
PERUBAHAN TINGKAT BUNGA
Perubahan tingkat bunga dapat mengakibatkan
perusahaan mengalami dua risiko :
Keterangan :
Tahun 1 perusahaan peroleh keuntungan ( spreads ) 2% = 12% - 10%
Tahun kedua tergantung tingkat bunga investasi
Bila 12% tingkat bunga tetap peroleh keuntungan sama dengan
tahun pertama
Bila bunga 8%, rugi 2%
b. Risiko Pendanaan Kembali
Aset Pasiva
Obligasi jk. waktu 2 tahun Obligasi jk. waktu 1 tahun
Bunga 12%/tahun Bunga 10%/tahun
Keterangan :
Tahun pertama spreads keuntungan 12%-10% = 2%
Tahun ke-2 tergantung tingkat bunga obligasi berlaku
Jika bunga pendanaan sama sebesar 10% maka diperoleh
keuntungan 2%
Jika bunga 14% rugi 2%
Risiko Perubahan Harga Pasar
Perubahan tingkat bunga bisa menyebabkan
perubahan nilai pasar aset dan atau kewajiban
yang dipegang perusahaan
Aset Pasiva
Obligasi jk. waktu 10 tahun Obligasi jk. waktu 2 tahun
Nilai nominal Rp 1.000.000,- Nilai nominal Rp 1.000.000,-
Kupon bunga 10% Kupon bunga 10%
Nilai Pasar Rp 1.000.000,- Nilai Pasar Rp 1.000.000,-
Misalkan tingkat yang berlaku adalah 10%, maka nilai
obligasi yang menjadi asset dan obligasi kewajiban
adalah :
100.000 1.100.000
𝑂𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑠𝑒𝑡 = + ⋯ + = 1.000.000
(1 + 0,1)1 1 + 0,1 10
100.000 1.100.000
𝑂𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 = +⋯+ = 1.000.000
(1 + 0,1)1 1 + 0,1 2
100.000 1.100.000
𝑂𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 = +⋯+ = 966.199
(1 + 0,12)1 1 + 0,12 2
Aset Pasiva
Obligasi jk. waktu 10 tahun Obligasi jk. waktu 2 tahun
Nilai nominal Rp 1.000.000,- Nilai nominal Rp 1.000.000,-
Kupon bunga 10% Kupon bunga 10%
Nilai Pasar Rp 886.996,- Nilai Pasar Rp 966.199,-
Risiko perubahan tingkat bunga!
Periode Harian
ASET PASIVA
Aktiva Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun Pinjaman jangka pendek, bunga 15% jangka
Nilai nominal Rp 10 juta, kupon bunga= 15% waktu 2 tahun, nilai nominal = Rp 18 juta
Obligasi jangka waktu 20 tahun Modal saham Rp 2 juta
Nilai nominal Rp 10 juta, kupon bunga= 15%
Aktiva Pasiva
Semakin besar gap jangka waktu baik positif maupun negatif semakin
besar risiko perubahan tingkat bunga yang dihadapi.
Imunisasi Dengan Metode Jangka Waktu
Jika bank ingin melakukan imunisasi melalui metode jangka waktu
agar perubahan tingkat bunga tidak mengakibatkan kerugian maka
bank bisa menyamakan jangka waktu aset dan jangka waktu
kewajiban :
MA = ML atau MA – ML = 0
Obligasi jangka waktu 10 tahun Pinjaman jangka pendek, bunga 15% jangka
Nilai nominal Rp 10 juta, kupon bunga= 15% waktu 15 tahun,
Obligasi jangka waktu 20 tahun nilai nominal = Rp 18 juta
Nilai nominal Rp 10 juta, kupon bunga= 15% Modal saham Rp 2 juta
Durasi Obligasi A
{[(47.619)(1.000.000)] x (1/2)} + {[(952.381)(1.000.000)]x (1)}
= 0,9762 tahun
Durasi Obligasi B
{[(1.000.000)/(1.000.000)] x 1} = 1 tahun
Karateristik Durasi
Durasi akan meningkat jika jangka waktu aset semakin panjang,
menurun jika yield meningkat dan menurun jika kupon bunga
meningkat
Misalkan ada obligasi dengan karateristik yang sama persis,
kecuali jangka waktunya lebih panjang yaitu tahun 2 tahun
Misalkan ada obligasi lain yang karateristiknya sama persis dengan obligasi M, tetapi
kupon binganya lebih tinggi, misal 15%
Tahun Aliran Kas PVIF (5%) Present Proporsi PV Rata-rata
Value Aliran Aliran Kas tertimbang
Kas jangka waktu
(1) (2) (3) (4)=(2)x(3) (5) (6)=(5)x(1)
0,5 75.000 0,952381 71.428,57 0,068256 0,0341
1 1.075.000 0,907029 975.056,7 0,931744 0,9318
1,046485 0,9659
Interpretasi Ekonomi Durasi
dP/P = - D ( dR/(1+R)
dP/P = - MD . dR
Jika suatu bank mempunyai durasi yang berbeda antara aset dengan kewajiban, maka
bank tersebut menghadapi risiko perubahan tingkat bunga. Semakin besar perbedaan
tersebut (nilai absolut), maka semakin besar risiko yang dihadapi bank tersebut. Misal :
Aktiva Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun Pinjaman jangka pendek, bunga 15%
Nominal minimal Rp 10 juta Jangka waktu 2 tahun
Kupon bunga 15% Nilai nominal Rp 18 juta
Obligasi jangka waktu 20 tahun
Nilai nominal Rp 10 juta
Kupon bunga 15% Modal saham Rp 2 juta
Total aset Rp 20 juta Total pasiva Rp 20 juta
Jika perusahaan mempunyai bebrap aset atau kewajiban, durasi portofolio
aset/kewajiban bisa dihitung seperti
DA = wl Al + ......... + wn An
DL = wl Ll + .......... + wn Ln
Gap yang positif menunjukan bahwa jika tingkat bunga naik, bank akan mengalami
kerugian, sebaliknya jika gap menunjukkan angka negatif, kenaikan tingkat bunga akan
menguntungkan bank. Semakin tinggi gap durasi, semakin tinggi risiko perubahan tingkat
bunga yang dihadapi perusahaan.
c. Imunisasi Modal Saham
ΔE = - ( DA – DL.k ) x A x (ΔR/(1+R)
Jika bank ingin mengimunisasi rasio modal, maka bank akan membuat
durasi aset sama dengan durasi kewajiban
DA = DL
AKIBAT FAKTOR
RISIKO SPESIFIK RISIKO KREDIT
(SPECIFIC RISK) PENERBIT
(ISSUER SEKURITAS)
RIRISIKO PASAR
AKIBAT PERUBAHAN
RIRISIKO PASAR UMUM VARIABEL PASAR
(GENERAL MARKET RISK)
RISIKO PASAR
RIRISIKO PASAR
• Risiko suku bunga, risiko nilai tukar, dan risiko komoditas berasal
dari posisi trading book dan posisi banking book, sedangkan risiko
ekuitas berasal dari posisi trading book.
RISIKO PASAR
• Risiko Suku Bunga: risiko akibat perubahan harga instrumen
keuangan dari posisi trading book atau akibat perubahan nilai
ekonomis dari posisi banking book yang disebabkan oleh
perubahan suku bunga.
• Risiko Nilai Tukar: risiko akibat perubahan nilai posisi trading book
dan banking book yang disebabkan perubahan nilai tukar valuta
asing atau perubahan harga emas.
• Mencakup, yaitu :
1. Pengawasan aktif dewan komisaris dan
direksi.
2. Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit.
3. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
dan pengendalian risiko, serta sistem
informasi manajemen risiko pasar.
4. Sistem pengendalian intern
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PASAR
• Kerangka 5C
1. Character
2. Capacity
3. Capital
4. Collateral
5. Condition of Economic
PENILAIAN KUANTITATIF
• Perusahaan atau bahkan negara yang akan
mengeluarkan surat hutang jangka panjang atau
jangka pendek biasanya akan dirating oleh
perusahaan pe-rating (di Indonesia: PT. Pefindo,
USA: Standard and Poor’s).
• Rating tersebut menunujukkan tingkat risiko
perusahaan. Melalui rating tersebut maka calon
investor diharapkan memiliki gambaran mengenai
risiko perusahaan yang menerbitkan surat hutang
tersebut. Risikonya investor tidak akan percaya
pada perusahaan yang tidak memiliki rating.
Tabel Klasifikasi Rating
Rating Keterangan
AAA Instrumen hutang dengan risiko sangat rendah, tingkat pengembalian sangat baik (excellent),
perubahan pada kondisi keuangan, atau ekonomi tidak akan berpengaruh secara signifikan
terhadap risiko investasi.
AA Instrumen hutang dengan risiko sangat rendah. Tingkat pengembalian yang sangat baik;
perubahan pada kondisi keuangan, bisnis, atau ekonomi barangkali akan berpengaruh terhadap
risiko investasi, tetapi tidak terlalu besar.
A Pengembalian hutang dengan risiko rendah. Tingkat pengembalian yang baik; meskipunb
perubahan pada kondisi keuangan, bisnis, atau ekonomi akan meningkatkan risiko investasi.
BBB Tingkat pengembalian yang memadai. Perubahan pada kondisi keuangan, bisnis, atau ekonomi
mempunyai kemungkinan besar meningkatkan risiko investasi dibandingkan dengan kategori yang
lebih tinggi
BB Investasi. Perusahaan mempunyai kemampuan membayar bunga dan pokok pinjaman tetapi
keumngkinan tersebut rawan terhadap perubahan kondisi ekonomi, bisnis, dan keuangan.
B Mengandung Risiko investasi, Tk. Pengembalian tidak terlindungi secara memadai terhadap
kondisi ekonomi, bisnis, dan keuangan
C Instrumen keuangan bersifat spekulatif , kemungkinan besar bangkrut.
Perusahaan Perusahaan
A B
Rasio Modal Kerja/Total Asset 0,25 0,005
Rasio Laba ditahan/Total Asset 0,1 0,01
Rasio EBIT/Total Asset 0,1 -0,2
Rasio nilai pasar saham/Nilai buku saham 2 1,2
Rasio penjualan/Total Asset 2 1,25
ZA 1,2(0,25) 1,4(0,1) 3,3(0,1) 0,6(2) 1,0(2) 3,97
A B C
Total asset 100 50 100
Modal Kerja 40 5 50
EBIT 40 -2,5 40
X1
X2
90 4,9 - 60 - 15 - 10
RAROC x100% 13,2%
75
• Angka tersebut dibandingkan dengan keuntungan minimal (9%), maka
bisa disimpulkan bahwa perusahaan tidak menghadapi risiko kerugian.
Mortality Rate
• Mortality rate menghitung persentase
kebangkrutan untuk setiap rating perusahaan
untuk setiap kelas tertentu.
• Untuk rating perusahaan yang lebih rendah
maka kemungkinan default akan meningkat
karena risiko marjinal yang dihadapi akan
diakumulasikan untuk setiap tahunnya.
• Semakin rendah rating obligasi maka default
obligasi akan semakin tinggi.
Term Structure
• Term Structure atau yield curve atau kurva hasil
menunjukkan hubungan antara jangka waktu
dengan yield obligasi.
• Kurva term structure biasanya memiliki slope
positif.
• Semakin bertambahnya jangka waktu biasanya
perusahaan menetapkan tingkat bunga lebih
tinggi karena mengandung risiko lebih tinggi
Ilustrasi Term Structure
Obligasi
Perusahaan
20%
12%
Obligasi
10% Pemerintah
9%
Tahun 1 Tahun 2
Teori Opsi
• Opsi Call adalah hak untuk membeli asset
dengan harga tertentu pada periode tertentu.
• Opsi Put adalah hak untuk menjual asset
dengan harga tertentu pada periode tertentu.
• Teori opsi digunakan untuk menganalisis risiko
kredit dimana pemegang saham buisa
digambarkan sebagai pihak yang membeli opsi
call. Pemberi hutang bisa digambarkan sebagai
pihak opsi put.
ILustrasi
• Misal kreditur memberi pinjaman kepada
perusahaan dengan nilai Rp 100 juta. Jika nilai
perusahaan diatas 100 juta (misal Rp 250 juta),
maka pemegang saham berhak atas sisa nilai
perusahaan Rp. 150 juta. Pemegang saham harus
membayar hutangnya terlebuih dahulu sebesar Rp
100 juta.
• Jika nilai perusahaan dibawah Rp 100 juta maka
pemegang saham akan kehilangan kekayaannya,
karena kekayaannya diambil alih oleh kreditur. Dalm
kondisi ini adalah posisi pembeli opsi call.
Latihan Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
risiko komoditas! Berikan contohnya!
2. Jelaskan manfaat penerapan manajemen
risiko pasar pada perusahaan !
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
penilaian kualitatif dan kuantitatif pada
risiko kredit !
Latihan Soal
1. Risiko yang timbul akibat pergerakan atas surat
berharga individual yang disebabkan oleh faktor-faktor
yang terkait dengan surat berharga atau penerbitnya
disebut:
a. Risiko Spesifik
b. Risiko Pasar
c. Risiko Ekuitas
d. Risiko Nilai Tukar
e. Risiko Kredit
Latihan Soal
2. Risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan
dari posisi trading book disebabkan perubahan harga
saham, disebut:
a. Risiko Spesifik
b. Risiko Pasar
c. Risiko Ekuitas
d. Risiko Nilai Tukar
e. Risiko Kredit
Latihan Soal
3. Analisis untuk melihat apakah perusahaan memiliki
kategori gagal bayar atau tidak gagal bayar adalah :
a. Mortality Rate
b. Metode Probabilitas
c. Metode Diskriminan
d. Term Structure
e. Teori Opsi
Latihan Soal
4. Kurva hasil yang menunjukkan hubungan antara jangka
waktu dengan yield obligasi disebut:
a. Term Structure
b. Demand Curve
c. Supply Curve
d. Income Curve
e. Teori Opsi
Latihan Soal
5. Hak untuk membeli asset dengan harga tertentu pada
periode tertentu, disebut:
a. Eksekutor
b. Probailitas
c. Price Taker
d. Opsi Put
e. Opsi Call
PERTEMUAN 12
Risiko OPERASIONAL
Pada akhir November 2001, seorang karyawan
UBS Warburg, bank dari Swiss, melakukan
kesalahan dalam perdagangan saham di Tokyo.
Trader tersebut memasukkan order menjual
saham Dentsu sebanyak 610.000 lembar dengan
harga 16 yen perlembar saham, meskipun sistem
computer sudah menanyakan ulang order
tersebut. Padahal seharusnya dia menjual 16
lembar saham Dentsu dengan harga 610.000
yen. Dengan kata lain, dia menjual terlalu murah.
Sebagai akibatnya, UBS Warburg mengalami
kerugian sebesar 50 juta dollar Amerika Serikat.
Risiko operasional relative belum banyak dipelajari
karateristiknya, meskipun sebenarnya risiko
operasional merupakan risiko yang paling’tua’.
Dikatakan paling tua, karena praktis manajer
berhadapan dengan masalah operasional sejak
kegiatan perusahaan/organisasi dimulai (bahkan
sebelum dimulai). Masalah operasional tersebut
mencakup misal, memasang peralatan, menyusun
sistem gaji, mengawasi karyawan, mengawasi
kegiatan produksi, dsb.Tetapi karakteristik risiko
operasional belum dipelajari semaju risiko lainnya,
sehingga pengukuran risiko operasional juga
belum sebaik atau semaju risiko lainnya.
DEFINISI RISIKO OPERASIONAL
Severity
C Gagal Bayar
Debitur Besar
A
Kesalahan
Pemrosesa
B Rate Risk
Frequency
Bagan 2. Strategi Menghadapi Risiko Berdasarkan Matriks
Severity/Frekuensi
Bagan 3. Strategi Menghadapi Risiko Berdasarkan Matriks
Frekuensi/Severity
TING
GI Wilay ah 1
Wilayah 2
SEVERIT
Y
Wil ayah 3
RENDA
Wila yah 4
H
R EN D AH TIN G G I
FREK UENSI
Strategi Untuk Menghadapi Risiko
Untuk Wilayah-wilayah Tersebut
Nilai Kerugian
Frekuensi (Rp)
Januari 4 12.000.000 Berapa
Februari 6 11.000.000 kerugian
Maret 5 12.000.000
April 4 11.000.000 yang
Mei 6 15.000.000 diharapkan
Juni 7 14.000.000
Juli 5 13.000.000 dari
Agustus 6 12.000.000 kecelakaan
September 4 13.000.000
Oktober 5 12.000.000 kerja bulan
November 6 14.000.000 mendatang?
Desember 5 13.000.000
Jumlah 63 152.000.000
Rata-rata 5.25 12.666.667
Nilai kerugian
perkecelakaan 2.412.698
Nilai kerugian yang diharapkan =
(frekuensi) x (severity)
= 5,25 x Rp2,4 juta = Rp12,6 juta
Bagan 4. Kurvanormal
95%
5%
???
Nilai kerugian pada batas 5% bisa
dihitung sebagai berikut ini.
Nilai kerugian = 10 juta – 1,65 (10juta) =
– Rp6,5 juta.
Kelemahan dari metode tersebut adalah
asumsi distribusi normal sesuai dengan
kenyataan. Dalam kenyataannya
distribusi kerugian tidak selalu normal.
Biasanya kerugian mempunyai distribusi
lognormal
Pendekatan Simulasi
Catatan: untuk frekuensi 14 dan 15, probabilitas dianggap nol, sehingga tidak
ada angka di kolom (4) untuk frekuensi tersebut.
Langkah-Langkah Simulasi
Menghasilkan angka random untuk frekuensi
munculnya kerugian dengan menggunakan
distribusi Poisson dengan nilai yang diharapkan
adalah 5 (lihat tabel 2 dimuka).
Menghasilkan angka random untuk severity
kerugian dengan menggunakan distribusi
normal.
Mengalikan frekuensi dengan severity untuk
menghasilkan total kerugian yang diharapkan
pada periode tertentu (bulanan dalam hal ini).
Mengulangi langkah 1 sampai dengan 3
beberapa kali (misal 100 kali, atau 1.000
Tabel 4. Perhitungan Kerugian Yang Diharapkan dari Simulasi
Angka
Angka Random
random Frekuensi (probabiltas Kerugian
Probabilitas Yang normal Yang
Poisson Berkaitan kumulatif) Diharapkan
Nilai Z Severity
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
24 3 8693 1.12 17.24 51.72
34 4 6259 0.32 15.64 62.56
30 4 7768 0.76 16.52 66.08
98 12 305 -1.86 11.28 135.36
29 4 4289 -0.18 14.64 58.56
71 6 5813 0.21 15.42 92.52
3 1 8587 1.07 17.14 17.14
40 4 5495
Rata-rata = 0.1265.18 15.24 60.96
20 3 3769 deviasi = -0.31
Standar 31.12485 14.38 43.14
36 4 6822 0.47 15.94 63.76
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kerugian Total
Nilai Kerugian (Rp Juta) Frekuensi Kerugian Total
10-20 1
21-30 0
31-40 0
41-50 1
51-60 3
61-70 3
71-80 0
81-90 0
91-100 1
101-110 0
111-120 0
121-130 0
131-140 1
PERUBAHAN KARAKTERISTIK
RISIKO OPERASIONAL
Risiko operasional dan risiko lainnya bisa berubah
karakteristiknya dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, di jaman
dulu, pencatatan transaksi dilakukan secara manual (misal
karyawan menuliskan harga dan jumlah unit yang
diperdagangkan di kertas).
Cara manual semacam itu sekarang sudah banyak diganti
dengan pencatatan terkomputerisasi.
Pencatatan semacam itu akan menghilangkan kesalahan
pencatatan karena kecapaian, karena sistem computer tidak
akan mengalami kelelahan. Frekuensi kesalahan dengan
demikian bisa diturunkan. Tetapi muncul jenis risiko yang baru.
Jika terjadi kegagalan atau kelemahan pada sistem computer
tersebut, maka kerugian yang muncul akan sangat besar.
Bagan 6. Perubahan Karakteristik Risiko
Operasional
Signifikansi Signifikansi
Rendah Frekuensi Rendah Frekuensi
Rendah Tinggi
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan
perubahan karakteristik semacam itu
adalah:
Globalisasi,
Otomatisasi,
Terlalu mengandalkan teknologi,
Outsourcing
Perubahan budaya masyarakat
EVALUASI DIRI UNTUK MENGUKUR
RISIKO OPERASIONAL
RISIKO SPEKULATIF
LAINNYA
Risiko Perubahan Kurs
Kurs adalah nilai suatu mata uang relative terhadap mata
uang lainnya. Sebagai contoh, kurs Rp/$ barangkali
dituliskan sebagai berikut ini: Rp10.000/$. Kurs tersebut
mempunyai arti bahwa satu dolar Amerika Serikat nilainya
sama dengan 10,000 Rupiah.
Mata Uang Menguat Mata Uang Melemah
Eksposur transaksi
Kontrak ditandatangani kontrak diselesaikan
Manajemen Risiko 7
Eksposur Transaksi
Rp/$
9
Misalkan seorang eksportir Indonesia
menjual barang ke Amerika Serikat, dan
akan menerima $1 juta tiga bulan
mendatang. Posisi spot yang dihadapi
oleh eksportir tersebut akan terlihat
seperti berikut ini.
Dengan diagram yang serupa dengan
sebelumnya, gambarkan posisi spot
eksportir tersebut
Bagan 3. Posisi Spot Eksportir: Long $
Rp/$
11
Eksposur Akuntansi
Yen 1.000 $ 10 $ 20
AC1=TEKNOLOGI RENDAH
AC2=TEKNOLOGI TINGGI
AC1
AC2
OUTPUT
19
Bagan 5. Biaya Total Perusahaan Dengan Teknologi Intensif versus Teknologi Ringan
TC1
Biaya (Rp)
TC2
FC2
FC1
Output
Q*
Perusahaan yang melakukan investasi yang signifikan di
bidang teknologi. Perusahaan tersebut ditandai dengan
TC2 (total cost atau biaya total). Karena perusahaan
melakukan investasi yang signifikan di bidang teknologi,
kemudian di kapitalisasi, maka depresiasi yang
dibebankan menjadi tinggi. Dengan kata lain biaya tetap
perusahaan tersebut cukup tinggi (FC2).Tetapi biaya
variabel perusahaan tersebut lebih rendah. Karena itu
slope dari TC2 cenderung lebih datar.
Perusahaan yang investasi di bidang teknologinya lebih
sedikit akan menggunakan mesin yang lebih sedikit.
Karena itu depresiasinya lebih sedikit, dan biaya tetapnya
lebih kecil, seperti yang ditunjukkan oleh FC1. Tetapi biaya
variabelnya lebih besar, sehingga slope dari TC1 lebih
besar dibandingkan dengan slope dari TC2
Ilustrasi Risiko Teknologi
IBM pada tahun 1970-an merupakan perusahaan yang
terkemuka dengan produk andalannya yaitu computer
mainframe. Pangsa pasar computer mainframe mencapai
lebih dari 90%. Pada tahun 1980-an, computer PC mulai
populer. IBM termasuk salah satu perusahaan yang
mempopulerkan PC. Tetapi PC tersebut tidak pernah
dianggapsebagai produk serius. Ketika PC semakin baik,
semakin andal, banyak perusahaan yang beralih dari
mainframe ke PC, karena biayanya yang lebih murah. IBM
terlambat mengantisipasi sehingga penjualan mainframe
jatuh. IBM berada dalam krisis besar. Untungnya Direktur
baru berhasil melakukan perubahan sehingga IBM bisa
bertahan sampai sekarang.
Pada tahun 1990-an, floppy disk sempat mendapat persaingan dari
produk baru yaitu Zip-drive (buatan Iomega). Zip-drive mirip dengan disk
drive, bedanya Zip-drive lebih tebal, dan mempunyai kapasitas lebih
besar. Secara ekonomis Zip-drive tersebut lebih baik dibandingkan
dengan disk-drive. Karena itu beberapa PC mulai memasang Zip-drive
tersebut bersamaan dengan floppy disk-drive. Nampaknya Zip-drive akan
menjadi standar baru menggantikan floppy-drive. Tetapi karena sesuatu
hal, Zip-drive tidak pernah berkembang pesat apalagi menggantikan
floppy-drive. Beberapa analis menganggap kesalahan ada pada
perusahaan karena tidak bisa memanfaatkan momentum dengan cepat.
Tetapi sumber penghalang lain adalah munculnya teknologi penyimpanan
data yang lebih baik, seperti CD recordable dan writeable, yang lebih
murah dan mempunyai kapasitas yang jauh lebih banyak. Flash disk juga
mulai populer dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan
floppy-disk atau CD. Zip-drive gagal menjadi standar dalam PC karena
munculnya teknologi baru yang lebih baik.
RISIKO LAINNYA
Risiko Likuiditas
Risiko Politik (Sovereign Risk)
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas terjadi jika perusahaan mengalami kesulitan
membayar kewajiban jangka pendek.
Jika risiko likuditas tidak ditangani dengan baik, risiko tersebut
bisa meningkat menjadi risiko solvabilitas atau solvency risk,
yang bisa mengakibatkan kebangkrutan perusahaan.
Sebagai contoh, misalkan perusahaan tidak bisa melunasi hutang
dagangnya risiko likuiditas. Kreditor meminta untuk merubah
hutang dagang menjadi hutang wesel. Sekarang hutang wesel
mempunyai kekuatan hukum, karena perusahaan secara tertulis
berjanji untuk melunasi hutang wesel pada tanggal tertentu di
masa mendatang. Jika perusahaan gagal melunasi hutang
wesel, bukannya tidak mungkin kreditor tersebut meminta
pengadilan untuk membangkrutkan perusahaan risiko
solvency.
Pengukuran Risiko Likuditas
Sisi Pasiva: Sumber dana bank sebagian besar berasal dari dana pihak
ketiga dalam bentuk tabungan dan deposito yang sangat likuid. Jika
penarikan dana oleh masyarakat terjadi lebih besar dari yang diperkirakan,
maka bank tersebut bisa menghadapi krisis likuiditas. Jika krisis tersebut
tidak ditangani, perusahaan bisa terancam kelangsungannya. Misalkan
masyarakat menjadi panic karena tidak bisa mengambil tabungannya, atau
muncul rumor tertentu yang tidak baik, masyarakat bisa mengalami krisis
kepercayaan terhadap bank tersebut. Sebagai akibatnya, masyarakat akan
menarik dananya secara bersamaan dari bank tersebut. Bank bisa jatuh
karena sumberdana menghilang, ditarik masyarakat secara bersamaan.
Risiko Politik (Soverign Risk)
Salah satu indikator untuk melihat risiko politik di suatu Negara adalah
risiko Negara (country risk). Beberapa lembaga menerbitkan risiko
Negara-negara di dunia, mulai dari Negara dengan risiko rendah,
tinggi, sampai terlarang. Perusahaan multinasional akan
memperhatikan risiko Negara jika mereka memutuskan untuk
melakukan investasi di Negara tersebut.
Latihan Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
eksposur akuntansi!
2. Jelaskan kenapa perusahaan dengan
teknologi tinggi lebih efisien! Berikan
contoh!
3. Jelskan apa yang dimaksud dengan
deprisiasi! Berikan contoh!
Latihan Soal
1. Nilai suatu mata uang relative terhadap mata uang
lainnya, disebut :
a. Kurs
b. Bursa Efek
c. Inflasi
d. Depresiasi
e. Devaluasi
Latihan Soal
2. Eksposur yang terjadi karena perusahaan memasuki
kontrak tertentu adalah:
a. Eksposur Risiko
b. Eksposur Ekonomi
c. Eksposur Transaksi
d. Eksposur Akuntansi
e. Eksposur Politik
Latihan Soal
3. Nilai perusahaan yang rentan terhadap perubahan
kurs, disebut:
a. Eksposur Risiko
b. Eksposur Ekonomi
c. Eksposur Transaksi
d. Eksposur Akuntansi
e. Eksposur Politik
Latihan Soal
4. Perusahaan mengalami kesulitan membayar kewajiban
jangka pendek, disebut:
a. Risiko Solvabilitas
b. Risiko Rentabilitas
c. Risiko Ekuitas
d. Risiko Likuiditas
e. Risiko Akuntansi
Latihan Soal
5. Sumber dana bank sebagian besar berasal dari dana
pihak ketiga dalam bentuk tabungan dan deposito yang
sangat likuid, disebut:
a. Neraca
b. Aktiva Tetap
c. Aktiva Lancar
d. Sisi Asset
e. Sisi Pasiva
PERTEMUAN 14
PERAN ASURANSI
SEBAGAI PENGALIH Risiko
DEFINISI ASURANSI
Asuransi merupakan sebuah lembaga
yang didirikan atas dasar untuk
menstabilkan bisnis dari berbagai risiko
yang mungkin terjadi, dengan harapan
pada saat risiko dialihkan ke pihak
asuransi maka perusahaan menjadi lebih
fokus dalam menjalankan usaha. Jaminan
yang diberikan oleh pihak asuransi adalah
pembayaran klaim kepada nasabah.
DEFINISI ASURANSI
Asuransi menurut KUHD (Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang) Pasal 246 adalah, “Asuransi
atau pertanggungan adalah suatu perjanjian,
yang mana seorang penanggung mengikatkan
diri pada tertanggung dengan menerima suatu
premi, untuk memberi penggantian kepadanya
karena suatu kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang
mungkin akan di deritanya karena suatu
peristiwa yang tak tentu”.
UNSUR ASURANSI
Unsur-unsur asuransi sebagai berikut:
Pihak Tertanggung (insured) yang berjanji untuk
membayar uang premi kepada pihak penanggung.
Pihak Penanggung (insurer) yang berjanji
membayar sejumlah uang (santunan) kepada pihak
tertanggung.
Suatu Peristiwa (accident) yang tak tentu (tidak
diketahui sebelumnya).
Kepentingan (interest) yang mungkin akan
mengalami kerugian karena peristiwa yang tak
tentu.
MANFAAT ASURANSI
Manfaat asuransi sebagai berikut:
Asuransi mampu berperan sebagai penetralisir
risiko.
Asuransi sebagai pihak pengganti kerugian.
Mengurangi siksaan mental dan fisik bagi pihak
tertanggung yang disebabkan rasa takut dan
kekhawatiran.
Menghasilkan tingkat produksi, tingkat harga dan
struktur harga yang optimum.
Memperbaiki posisi persaingan perusahaan kecil.
TUJUAN DAN FUNGSI ASURANSI
Tujuan asuransi secara umum sebagai berikut:
1. Pengalihan risiko
2. Pembayaran ganti rugi
3. Pembayaran santunan
4. Kesejahteraan anggota
Fungsi Primer
a. Pengalihan Risiko
Sebagai sarana atau mekanisme pengalihan kemungkinan
risiko/kerugian (chance of loss) dari tertanggung sebagai
”Original Risk Bearer” kepada penanggung (a risk transfer
mechanism). Sehingga ketidakpastian (uncertainty) yang berupa
kemungkinan terjadinya kerugian sebagai akibat suatu peristiwa
tidak terduga, akan berubah menjadi proteksi asuransi yang
pasti merubah kerugian menjadi ganti rugi atau santunan klaim
dengan syarat pembayaran premi.
TUJUAN DAN FUNGSI ASURANSI
b. Penghimpun Dana
Sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang
polis) yang akan dibayarkan kepada mereka yang
mengalami kerugian (evenemen), dana yang dihimpun
tersebut berupa premi atau biaya asuransi yang dibayar
oleh tertanggung kepada penanggung, dikelola sedemikian
rupa sehingga dana tersebut berkembang, yang kelak akan
akan dipergunakan untuk membayar kerugian yang
mungkin akan diderita salah seorang tertanggung. .
TUJUAN DAN FUNGSI ASURANSI
c. Premi Seimbang
Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran
premi yang dilakukan oleh masing-masing tertanggung
adalah seimbang dan wajar sebanding dengan risiko yang
dialihkannya kepada penanggung (equitable premium).
Dan besar kecilnya premi yang harus dibayarkan
tertanggung dihitung berdasarkan suatu tarip premi (rate of
premium) dikalikan dengan nilai pertanggungan. .
TUJUAN DAN FUNGSI ASURANSI
Fungsi Sekunder
a. Export terselubung (invisible export) sebagai penjualan
terselubung komoditas atau barang-barang tak nyata
(intangible product) keluar negeri.
b. Perangsang pertumbuhan ekonomi (stimulus ekonomi)
Adalah untuk merangsang pertumbuhan usaha,
mencegah kerugian, pengendalian kerugian, memiliki
manfaat sosial, dan sebagai tabungan.
c. Sarana tabungan investasi dana dan invisible earnings.
d. Sarana pencegah dan pengendalian kerugian.
PRINSIP-PRINSIP ASURANSI
1. Insurable Interest
Insurable interest (kepentingan yang dapat diasuransikan), yaitu
setiap pihak yang bermaksud mengadakan perjanjian asuransi
harus mempunyai kepentingan yang dapat diasuransikan, artinya
tertanggung harus mempunyai keterlibatan sedemikian rupa,
dengan akibat dari suatu peristiwa yang belum pasti terjadi dan
yang bersangkutan menderita kerugian akibat dari peristiwa itu.
Insurable interest merupakan hak untuk mengasuransikan, yang
timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan
yang diasuransikan dan diakui secara hukum. Berdasarkan prinsip
ini, pihak yang bermaksud akan mengasuransikan sesuatu harus
mempunyai kepentingan dengan barang yang akan diasuransikan.
Dan agar kepentingan itu dapat diasuransikan, maka kepentingan
itu harus dapat dinilai dengan uang.
PRINSIP-PRINSIP ASURANSI
2. Utmost Good Faith
Utmost Good Faith yaitu adanya itikad baik dari kedua
belah pihak. Tertanggung dan penanggung tidak boleh
mengembangkan fakta yang dapat menyebabkan
kerugian bagi pihak lain. Prinsip keterbukaan (utmost
good faith) ini terkandung dalam ketentuan Pasal 251
KUH Dagang yang pada intinyamenyatakan bahwa
penutupan asuransi baru sah apabila penutupannya
didasari iktikad baik.
PRINSIP-PRINSIP ASURANSI
3. Indemnity
Indemnity yaitu berarti mengembalikan posisi finansial tertanggung
pada saat setelah mengalami kerugian sebagaimana pada posisi
sebelum menuai kerugian yang disebabkan peristiwa yang tidak
diinginkan seiring dengan ketidakpastian itu sendiri. Dengan
demikian, dapat dipahami bahwa indemnity merupakan prinsip ganti
rugi oleh pihak penanggung kepada pihak tertanggung. Patut
diketahui oleh nasabah bahwa prinsip semacam ini tidak berlaku
bagi produk asuransi jiwa atau asuransi kecelakaan. Karena, pada
dasarnya, prinsip indemnity sama sekali tidak bertalian dengan
penggantian kerugian finansial yang dialami tertanggung. Selain itu,
dalam prinsip indemnity, tertanggung sama sekali tidak dibenarkan
untuk memperoleh pembayaran ganti rugi melebihi kepentingan
tertanggung terhadap objek yang dipertanggungkan.
PRINSIP-PRINSIP ASURANSI
4. Proximate Cause
Proximate Cause merupakan salah satu prinsip penting dalam
penyelesaian santunan. Dengan menggunakan prinsip ini, maka
suatu peristiwa dapat ditentukan penyebabnya. Penggantian
kerugian oleh perusahaan asuransi hanya akan dibayarkan apabila
peristiwa yang dominan menimbulkan kerugian itu termasuk dalam
jaminan polis asuransi yang bersangkutan
Persamaan :
Keduanya merupakan kegiatan manajemen, yang berkaitan dengan upaya
penanggulangan risiko murni yang dihadapi oleh perusahaan.
Perbedaan :
Manajemen Risiko
Lebih menekankan kegiatannya pada menemukan dan menganalisa risiko
murni
Tugas hakekatnya hanya memberikan penilaian belaka terhadap semua
teknik penanggulangan risiko (termasuk asuransi)
Pelaksanaan programnya menghendaki adanya kerja sama dengan
sejumlah individu dan bagian-bagian dari perusahaan
Keputusan manajemen risiko mempunyai pengaruh yang lebih besar/luas
terhadap operasi perusahaan
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI
Asuransi
Merupakan salah satu cara menanggulangi risiko murni
tertentu.
Tugasnya menangani seluruh proses pengalihan risiko.
Melibatkan jumlah orang dan kegiatan-kegiatan yang
lebih kecil.
Keputusan di bidang asuransi mempunyai pengaruh
yang lebih terbatas
Latihan Soal
1. Jelaskan pengertian asuransi!
2. Prinsip-prinsip dasar asuransi sering kali juga
disebut sebagai doktrin asuransi. Mencakup
apa saja prinsip-prinsip asuransi dan jelaskan!
3. Jelaskan dimana perbedaan penanganan risiko
yang dilakukan oleh swasta dan pemerintah!
Latihan Soal
1. Suatu perjanjian, yang mana seorang penanggung
mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima
suatu premi, untuk memberi penggantian kepadanya
karena suatu kerugian, disebut:
a. Risiko
b. Financing
c. Kontrak
d. Leasing
e. Asuransi
Latihan Soal
2. Kepentingan yang mungkin akan mengalami kerugian
karena peristiwa yang tak tentu, disebut:
a. Interset
b. Accident
c. Insurer
d. Insured
e. Premi
Latihan Soal
3. Setiap pihak yang bermaksud mengadakan perjanjian
asuransi harus mempunyai kepentingan yang dapat
diasuransikan, disebut:
a. Utmost Good Faith
b. Idemnity
c. Insurable Interest
d. Subrogation
e. Proximate Case
Latihan Soal
4. Adanya itikad baik dari kedua belah pihak, disebut:
a. Utmost Good Faith
b. Idemnity
c. Insurable Interest
d. Subrogation
e. Proximate Case
Latihan Soal
5. Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran
premi yang dilakukan oleh masing-masing tertanggung
adalah seimbang dan wajar sebanding dengan risiko yang
dialihkannya kepada penanggung (equitable premium),
disebut:
a. Pengalih Risiko
b. Premi Seimbang
c. Penghimpun Dana
d. Premi Asuransi
e. Klaim Asuransi
Nama File : Kunci Jawaban_Manajemen Risiko
Kode
Pertemuan Materi Pertemuan Kunci Jawaban
Matakuliah
1 Konsep Dasar Manajemen Risiko AEABC
2 Tujuan dan Fungsi Manajemen Risiko DABCA
3 Kerangka Kerja Enterprise Risk Management (ERM) BECBA
4 Identifikasi dan Penilaian Risiko EABAD
5 Prinsip-Prinsip Pengukuran Risiko CBABE
6 Pengendalian Risiko ABEDC
7 Kuis/Tugas/Latihan
8 UTS
9 Risiko Kesehatan, Kecelakaan Kendaraan dan Kecelakaan Kerja DBAAE
10 Risiko Perubahan Tingkat Bunga CBAED
11 Risiko Pasar dan Risiko Kredit ACCAE
12 Risiko Operasional DECBA
13 Risiko Spekulatif Lainnya ACBDE
14 Peran Asuransi Sebagai Pengalih Risiko EACAB
15 Kuis/Tugas/Latihan
16 UAS