Disusun Oleh :
NPM :18610175
Prodi : Manajemen D
Semester : IV (Empat)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
anugerah-Nya sehingga saya sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah
Laporan Keuangan Unit Bisnis Era New Normal Di Tengah Pandemi Global
Covid-19 yang berjudul Keripik Jagung Aneka Rasa
Makalah Laporan Keuangan Unit Bisnis Era New Normal Di Tengah
Pandemi Global Covid-19 yang saya susun ini ditunjukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Keuangan. Tidak lupa pula ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada dosen pengampu dan kepada semua pihak yang dengan
caranya masing-masing untuk membantu saya.
Tiada karya manusia yang sempurna, demikian juga dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang mengarah pada perbaikan
makalah ini sangat saya harapkan baik dari dosen maupun teman-teman ataupun
para pembaca yang sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini pada
waktu yang akan datang.
Lutfi Al Mutsiroh
BAB I
PENDAHULUAN
Gagasan new normal lahir lantaran vaksin atau obat untuk virus Corona
hingga kini belum ditemukan. Di samping itu, new normal bertujuan untuk
menghidupkan kembali perekonomian, meski saat ini kita hidup berdampingan
dengan virus Corona.
2.2 Keuangan
2.2.1 Struktur Modal
Pengertian Struktur Modal
Struktur modal adalah proporsi keuangan antara utang jangka pendek,
utang jangka panjang dan modal sendiri untuk menjalankan aktivitas
perusahaan. Ini adalah masalah penting bagi perusahaan sebab struktur
modal yang buruk akan berdampak langsung terhadap posisi keuangan
perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa gagasan tentang struktur modal dari
beberapa sumber buku:
Menurut Halim (2007: 78)
Struktur modal adalah keseimbangan dari jumlah utang jangka pendek tetap,
utang jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa.
Dalam teori struktur modal dinyatakan tentang apakah perubahan dalam
struktur modal berpengaruh pada nilai perusahaan, dengan asumsi keputusan
investasi dan kebijakan dividen tidak berubah.
Menurut Raharja Putra (2009: 212)
Struktur modal adalah campuran dari hutang jangka panjang dan ekuitas,
dalam rangka untuk mendanai investasi perusahaan (aset operasi).
Dalam aktivitas bisnis menentukan struktur modal yang tepat merupakan
tantangan bagi eksekutif perusahaan.
Perusahaan akan berusaha keras untuk mendapatkan dana dengan biaya
modal minimal dengan hasil maksimal.
Menurut Sawir (2008: 10)
Struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka
panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham.
Nilai buku modal pemegang saham terdiri dari saham biasa, modal disetor
atau surplus, modal dan akumulasi kepemilikan. Struktur modal adalah bagian
dari struktur keuangan.
Menurut Rodoni dan Ali (2010)
Struktur modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan
pengeluaran perusahaan di mana dana diperoleh menggunakan kombinasi
atau kombinasi sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri
dari dua sumber utama yaitu yang berasal dari dalam dan di luar perusahaan.
Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Struktur modal yang optimal adalah yang bisa meminimalisir anggaran biaya
dengan menggunakan modal keseluruhan atau biaya rata-rata modal,
sehingga akan memaksimalkan nilai perusahaan.
Ada empat faktor yang mempengaruhi struktur modal, sebagai berikut
(Brigham dan Houston, 2001: 6):
1. Risiko bisnis. Tingkat risiko yang terkandung dalam operasi perusahaan
jika tidak menggunakan hutang. Semakin besar risiko bisnis perusahaan,
semakin rendah rasio utang optimal.
2. Posisi pajak perusahaan. Alasan pokok untuk menggunakan hutang
adalah karena biaya bunga dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak,
sehingga mengurangi biaya hutang yang sebenarnya.
Sarana Bergerak
No Nama Jumlah Harga satuan Biaya (Rp)
(Rp)
1 Sepeda motor supra x 1 unit 6.000.000 6.000.000
125 bekas
Total 6.000.000
Alat-alat Usaha
No Nama Jumlah Harga Biaya (Rp)
satuan (Rp)
1 Panci 1 30.000 30.000
2 Penggiling jagung basah 1 100.000 100.000
3 Pembuat lembaran adonan 1 80.000 80.000
4 Wajan 1 30.000 30.000
5 Pisau 1 7.000 7.000
6 Kompor gas 1 180.000 180.000
7 Tanki gas 1 70.000 70.000
8 Loyang 1 10.000 10.000
9 Sendok/sutil 1 5.000 5.000
10 Nampan 1 10.000 10.000
11 Baskom 1 15.000 15.000
12 Ember 1 10.000 10.000
Total 537.000
Biaya Produksi/Biaya Variable (FC)
Bahan-Bahan Usaha
No Nama Jumlah Harga Biaya (Rp)
satuan (Rp)
1 Jagung pipil 30 kg 3.000 150.000
2 Minyak goreng 5 liter 50.000 50.000
3 Kapur sirih 1 kg 10.000 10.000
4 Flavor 1 liter 8.000 8.000
5 Garam 5 kg 2.000 10.000
6 Gula pasir 25 kg 7.000 35.000
7 Air gallon 1 buah 6.000 6.000
8 Plastic kemasan 600 eksmpl 100 60.000
Total 329.000
Lain-lain
No Nama Jumlah Satuan harga (Rp) Biaya (Rp)
1 Bensin 10 liter 8.000/liter 80.000
2 Pulsa telfon Per bulan 30.000 30.000
3 Air Per bulan 80.000 80.000
4 Listrik Per bulan 100.000 100.000
Total 290.000
7.156.000
Biaya Tetap/Diam=FC
Point Jumlah (Rp)
A 0
B 6.000.000
C 537.000
Total 6.537.000
Biaya Produksi/Variable=VC
Point Jumlah (Rp)
D 329.000
E 290.000
Total (Rp) 619.000
Berdasarkan kebijakan bagi hasil Kripik Jagung yaitu antara saya dan
patner adalah 30% orang dan 20% untuk biaya operasional. Dalam hal ini
ketika mendapatkan keuntungan Rp. 2.000.000 dibagi untuk perorang Rp.
600.000 sedangkan Opersional yaitu sebesar Rp. 400.000.
BEP dalam bentuk mata uang = harga jual per unit x BEP per unit
Margin kontribusi (Contribution Margin)
Setelah kamu mengetahui bagaimana cara menghitung BEP, ada
bagusnya juga kamu mengetahui apa itu margin kontribusi. Margin
kontribusi dapat mengetahui berapa keuntungan dari suatu produk yang
berhasil dijual, dengan mengukur efek dari sales terhadap keuntungan.
Cara menghitungnya hampir mirip dengan yang ada di rumus BEP, hanya
saja di BEP itu dihitung per unitnya saja.
Margin kontribusi : Total sales Biaya variabel
Dalam menghitung margin kontribusi, hal penting yang kamu perhatikan
adalah biaya variabel yang dikenakan, baik relasinya dengan total biaya
ataupu dengan total sales suatu perusahaan.
Dengan menggunakan margin kontribusi sebuah perusahaan dapat
memisahkan biaya tetap produksinya dengan keuntungan yang didapat.
Dengan begitu perusahaan mengetahui interval harga produk yang akan
dijual, juga besaran keuntungan yang dapat diperoleh dari produk
tersebut.
Analisis Modal Usaha
Modal sendiri = Rp 9.000.000
Modal pinjaman =Rp 0
Total modal tersedia =Rp 9.000.000
Saving
= Total modal tersedia - kebutuhan modal usaha
=Rp. 9.000.000 Rp.7.156.000
=Rp.1.844.000
Pemasukan/Penerimaan
Keripik Jagung Aneka Rasa rata-rata per hari terjual 20 bks. Harga
satuan Rp.13.251 × 20 per hari =265.020. jadi total penerimaan per bulan
=Rp 265.020 × 30 =7.950.600 (terjual 600 bks per bulan)
Harga pokok = VC + FC
TS
Harga pokok = Rp 1.031 + 6.537.000
600
=Rp 1.031 + Rp 10.895
=Rp 11.926,-
Cost Plus Pricing dengan Mark Up ( harga pokok dengan penambahan laba )
Diketahui :
=Rp 13.251
Analisis Usaha
Analisis Pendapatan Usaha/Saldo = penerimaan biaya produksi perbulan
= Rp 7.331.000
= penerimaan
Biaya produksi / bulan
= Rp 7.950.600
619.000
= 12.8
Nilai R/C > 1 (usaha layak dijalankan )
Analisis Rentabilitas
= Rp 6.537.000
Rp 10.895
= 600
BEP (Harga ) = FC = FC × P
1-VC P-VC
= Rp 6.537.000 × Rp 11.926
Rp 11.926- Rp 1.031
= Rp 600 × Rp 11.926
= Rp 7.155.600
Jadi BEP ( titik impas/ titik pulang pokok ) tercapai ketika penjualan
barang sebanyak 600 buah dengan hasil pejualan sebesar Rp 7.155.600.
2.2.4 Produksi
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Peluang Keberhasilan
Jagung yang diolah dapat menjadi suatu makanan cemilan dengan
nilai yang lebih ekonomis. Metode pelaksanaan dimulai dari tahapan
pengerjaan dengan persiapan alat dan bahan kemudian dilanjutkan dengan
pembuatan produk dan proses promosi.
Usaha produksi Keripik Jagung Aneka Rasa merupakan usaha yang
layak untuk dijalankan jika dilihat dari perhitungan analisis.
Luaran yang diharapkan
Dengan usaha ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
terutama kalangan pecinta cemilan Keripik Jagung Aneka Rasa dan
menciptakan peluang usaha baru. Konsumen yang pertama dibidik adalah
mahasiswa. Dengan keunggulan usaha ini, yang menawarkan harga yang
lebih terjangkau.
Liputan6.com dalam " 8 Ide Bisnis Yang Berpotensi Berkembang Di Era New
Normal ".
Menurut (Karim, 2004: 191) "sistem bagi hasil adalah salah satu praktik perbankan
syariah".