Anda di halaman 1dari 22

TUGAS UJIAN SEMESTER GENAP

Mata Kuliah : Manajemen Keuangan 2

Dosen Pengampu : Febrianto, SE, MM

“ LAPORAN KEUANGAN UNIT BISNIS ERA NEW NORMAL DI TENGAH


PANDEMI GLOBAL COVID-19”

Disusun Oleh :

Nama : LUTFI AL MUTSIROH

NPM :18610175

Prodi : Manajemen D

Semester : IV (Empat)

UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
anugerah-Nya sehingga saya sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah
Laporan Keuangan Unit Bisnis Era New Normal Di Tengah Pandemi Global
Covid-19 yang berjudul Keripik Jagung Aneka Rasa”
Makalah Laporan Keuangan Unit Bisnis Era New Normal Di Tengah
Pandemi Global Covid-19 yang saya susun ini ditunjukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Keuangan. Tidak lupa pula ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada dosen pengampu dan kepada semua pihak yang dengan
caranya masing-masing untuk membantu saya.
Tiada karya manusia yang sempurna, demikian juga dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang mengarah pada perbaikan
makalah ini sangat saya harapkan baik dari dosen maupun teman-teman ataupun
para pembaca yang sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini pada
waktu yang akan datang.

Metro, Agustus 2020


Penulis,

Lutfi Al Mutsiroh
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Bisnis

Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai


dari pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi sampai pada
konsumen dalam bentuk barang maupun jasa dengan tujuan mendapatkan
keuntungan dan kemanfaatan. 

Di era new normal paska pandemi covid 19 New normal (kenormalan


baru) telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.
Kehidupan new normal tidak ubahnya dengan menjalani hidup normal
sebagaimana biasanya. Perbedaannya, terletak pada protokol kesehatan yang
ketat.

Gagasan new normal lahir lantaran vaksin atau obat untuk virus Corona
hingga kini belum ditemukan. Di samping itu, new normal bertujuan untuk
menghidupkan kembali perekonomian, meski saat ini kita hidup berdampingan
dengan virus Corona.

Namun begitu, new normal secara perlahan mengubah perilaku


masyarakat seperti lebih bijak dalam mengatur keuangan, dan lebih banyak
melakukan rangkaian aktivitas di rumah. Adapun perubahan perilaku masyarakat
ini, tidak lepas dari imbauan pemerintah tentang physical distancing yang
bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Namun, jika
dilihat dari segi bisnis , walaupun masih pandemi virus corona, banyak sekali
peluang usaha yang bisa dilakukan salah satunya adalah Usaha Keripik Jagung
Aneka Rasa

Jagung merupakan salah satu komoditas yang biasa diolah mejadi


makanan yang beraneka ragam salah satunya adalah keripik jagung. Walaupun
keripik jagung telah lama dikenal, namun distribusi pemasarannya masih dalam
skala lokal akibatnya keripik jagung kurang begitu dikenal oleh masyarakat. Masih
jarang wisatawan yang memanfaatkan jagung untuk diolah menjadi keripik.
Umumnya jagung diolah menjadi pop corn, tepung, dan lainnya untuk kebutuhan
pakan ternak. Melihat peluang ini, kami berkeinginan mengembangkan keripik
jagung menjadi salah satu alternatif makanan ringan yang sehat ditengah
maraknya makanan ringan yang disinyalir banyak mengandung bahan pengawet
yang berbahaya bagi kesehatan.
Jagung mempunyai nilai karbohidrat yang tinggi juga mempunyai nilai gizi
yang tinggi. Oleh karena itu keripik jagung dapat dimasukan dalam kategori
cemilan diet karena merupakan produk cemilan yang bebas kolesterol dan kadar
gulannya cukup rendah. Dilihat dari nilai kalorinnya, keripik jagung hampir sama
dengan produk hasil olahan dari beras, bahkan juga mempunyai keunggulan bila
dibandingkan dengan produk cemilan lainnya karena keripik jagung mempunyai
kandungan asam lemak esensial yang sangat bermanfaat bagi pencegahan
penyakit penyempitan pembuluh darah. Kandungan minyak jagung yang bebas
kolesterol dapat mencegah penyakit pellagra (penyakit kulit kasar).
Melihat fakta tersebut semakin memperkuat keinginan kami untuk
menjalankan usaha keripik jagung dengan melakukan inovasi pada produk keripik
jagung yaitu dengan rasa yang beraneka ragam, seperti rasa manis, pedas, asin,
barbeque, ayam bakar, jagung bakar, atau kombinasi dari beberapa rasa.
Sehingga lebih disukai oleh konsumen karena mempunyai banyak pilihan rasa.
Produk keripik jagung ini sangat tepat utuk memenuhi kebutuhan akan makanan
ringan yang sehat karena kebutuhan konsumen yang semakin sadar dengan
kesehatan dan sedang meluangkan perhatian yang banyak tentang jenis-jenis
produk yang alami. Peluang usaha ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk
menambah pendapatan dan bisa meringankan beban studi yang semakin hari
semakin meningkat. Selain itu kegiatan ini juga dapat melatih mahasiswa untuk
berwiraswasta dan meningkatkan kemampuan bekerja dalam tim sehingga bisa
meningkatkan soft skill mahasiswa yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi
era global seperti saat ini.

1.2 Jenis Usaha Yang Akan Dilaksanakan


Usaha ini dimulai dengan menjalin kerjasama dengan petani jagung.
Bahan baku yang telah diperoleh akan dipusatkan pada lokasi usaha dengan
bangunan yang terdiri dari dapur dan toko penjualan untuk proses pengolahan
dan penjualan.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan produksi antara lain
1. Desain produk
Untuk kemasan produk, kami memilih untuk menggunakan plastik selain
terjaga kehigienisannya, plastic ini juga membuat tampilan penyajian lebih
menarik dan lebih praktis.
2. Pertimbangan utama penentuan lokasi usaha
Lokasi usaha yang kami pilih adalah ditengah pemukiman warga dan
dekat dengan sekolah-sekolah, dengan pertimbangan lokasi tersebut dekat
dengan konsumen yang akan dituju.
3. Pengawasan kualitas
Untuk proses pengawasan akan dilakukan dengan memperhatikan
kebersihan dapur dan juga alat-alat yang digunakan. Selain itu juga harus
menggunakan bahan yang segar dan berkwalitas dengan cara membeli
langsung ditempat petani.
BAB II
PROSES MANAJEMEN BISNIS

2.1 Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia dalam bisnis ini yaitu, saya menjalankan usaha
dengan beberapa orang dan ada 3 karyawan untuk melakukaan produksi.
Bagi masyarakat produk kripik Jagung merupakan produk yang memiliki ciri
khas tersendiri mulai dari rasa, penampilan dan bahan. Karena produk kripik
yang diproses secara alami, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas
tinggi dan tanpa adanya bahan pengawet. Sehingga permintaan akan kripik
Jagung semakin meningkat.

2.2 Keuangan
2.2.1 Struktur Modal
Pengertian Struktur Modal
Struktur modal adalah proporsi keuangan antara utang jangka pendek,
utang jangka panjang dan modal sendiri untuk menjalankan aktivitas
perusahaan. Ini adalah masalah penting bagi perusahaan sebab struktur
modal yang buruk akan berdampak langsung terhadap posisi keuangan
perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa gagasan tentang struktur modal dari
beberapa sumber buku:
Menurut Halim (2007: 78)
Struktur modal adalah keseimbangan dari jumlah utang jangka pendek tetap,
utang jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa.
Dalam teori struktur modal dinyatakan tentang apakah perubahan dalam
struktur modal berpengaruh pada nilai perusahaan, dengan asumsi keputusan
investasi dan kebijakan dividen tidak berubah.
Menurut Raharja Putra (2009: 212)
Struktur modal adalah campuran dari hutang jangka panjang dan ekuitas,
dalam rangka untuk mendanai investasi perusahaan (aset operasi).
Dalam aktivitas bisnis menentukan struktur modal yang tepat merupakan
tantangan bagi eksekutif perusahaan.
Perusahaan akan berusaha keras untuk mendapatkan dana dengan biaya
modal minimal dengan hasil maksimal.
Menurut Sawir (2008: 10)
Struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka
panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham.
Nilai buku modal pemegang saham terdiri dari saham biasa, modal disetor
atau surplus, modal dan akumulasi kepemilikan. Struktur modal adalah bagian
dari struktur keuangan.
Menurut Rodoni dan Ali (2010)
Struktur modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan
pengeluaran perusahaan di mana dana diperoleh menggunakan kombinasi
atau kombinasi sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri
dari dua sumber utama yaitu yang berasal dari dalam dan di luar perusahaan.
Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Struktur modal yang optimal adalah yang bisa meminimalisir anggaran biaya
dengan menggunakan modal keseluruhan atau biaya rata-rata modal,
sehingga akan memaksimalkan nilai perusahaan.
Ada empat faktor yang mempengaruhi struktur modal, sebagai berikut
(Brigham dan Houston, 2001: 6):
1. Risiko bisnis. Tingkat risiko yang terkandung dalam operasi perusahaan
jika tidak menggunakan hutang. Semakin besar risiko bisnis perusahaan,
semakin rendah rasio utang optimal.
2. Posisi pajak perusahaan. Alasan pokok untuk menggunakan hutang
adalah karena biaya bunga dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak,
sehingga mengurangi biaya hutang yang sebenarnya.

3. Fleksibilitas keuangan. Kemampuan untuk menambah modal dengan


persyaratan yang wajar dalam kondisi yang memburuk. Manajer dana
perusahaan tahu bahwa penyedia modal yang kuat diperlukan untuk
operasi yang stabil, yang merupakan faktor yang sangat menentukan
keberhasilan jangka panjang.

4. Konservatisme atau agresivitas manajemen. Beberapa manajemen


lebih agresif daripada yang lain, sehingga beberapa perusahaan lebih
cenderung menggunakan utang untuk meningkatkan laba. Faktor ini tidak
mempengaruhi struktur modal yang optimal atau memaksimalkan nilai,
tetapi akan mempengaruhi struktur modal yang ditargetkan yang
ditetapkan oleh manajer.

Komponen Struktur Modal


Komponen struktur modal terdiri dari modal asing dan modal sendiri, dengan
penjelasan sebagai berikut (Riyanto, 2008: 227):
1. Modal Asing
Modal asing atau hutang adalah modal yang berasal dari luar
perusahaan yang sementara bekerja di dalam perusahaan dan untuk
perusahaan yang bersangkutan modal adalah hutang yang pada waktunya
harus dilunasi.
Dalam mengambil keputusan mengenai penggunaan utang, harus
mempertimbangkan besarnya biaya tetap yang timbul dari utang dalam
bentuk bunga yang akan mengarah pada peningkatan leverage keuangan
dan tingkat pengembalian yang semakin tidak pasti bagi pemegang saham
biasa.
Modal asing atau utang luar negeri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
sebagai berikut:
a. Utang jangka pendek (Short-term Debt)
Hutang jangka pendek adalah modal asing dengan periode
maksimum satu tahun. Sebagian besar hutang jangka pendek terdiri
dari kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat
menjalankan bisnisnya.
b. Utang jangka menengah (Intermediate-term Debt)
Utang jangka menengah adalah utang yang lebih dari satu tahun
atau kurang dari 10 tahun. Utang jangka menengah dibagi menjadi
dua, yaitu Term Loan dan Leasing. Term Loan adalah kredit usaha
dengan usia lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun.
Sewa adalah alat atau cara untuk mendapatkan layanan dari aset
tetap yang pada dasarnya sama dengan jika kita menjual obligasi
untuk mendapatkan layanan dan hak kepemilikan atas aset ini,
perbedaan dalam sewa tidak disertai dengan hak kepemilikan.

c. Utang jangka panjang (Long-term Debt)


Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya
panjang, umumnya lebih dari 10 tahun. Bentuk utang jangka panjang
termasuk pinjaman obligasi dan pinjaman hipotek.
Pinjaman obligasi adalah pinjaman untuk jangka waktu yang lama,
bagi debitur untuk menerbitkan sertifikat utang yang memiliki nilai
nominal tertentu.
Pinjaman hipotek adalah pinjaman jangka panjang di mana
penyedia uang (kreditor) diberi hak hipotek atas properti tidak
bergerak, sehingga jika debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang
tersebut dapat dijual dari hasil penjualan dapat digunakan untuk tutupi
tagihan.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri atau ekuitas pada dasarnya adalah modal yang berasal
dari pemilik perusahaan dan yang tertanam dalam perusahaan untuk
jangka waktu yang tidak terbatas.
Modal sendiri diharapkan tetap di perusahaan untuk jangka waktu
yang tidak terbatas sementara modal pinjaman telah jatuh tempo. Modal
sendiri dalam suatu perusahaan terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a. Modal Saham
Modal saham adalah bukti kembalinya bagian atau peserta dalam
perusahaan. Jenis-jenis saham termasuk saham biasa, Saham Pilihan,
Saham Pilihan Kumulatif, dan lain-lain.
b. Cadangan
Cadangan di sini dimaksudkan sebagai cadangan yang terbentuk
dari laba yang diperoleh perusahaan untuk beberapa waktu yang lalu
atau dari tahun berjalan.
Cadangan termasuk modal sendiri termasuk cadangan ekspansi,
cadangan modal kerja, cadangan devisa, cadangan untuk menyimpan
barang-barang atau kejadian tak terduga (cadangan umum).
c. Laba Ditahan
Keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan dapat dibayar
sebagian sebagai dividen dan sebagian dipegang oleh perusahaan.
Jika holding laba telah dengan tujuan tertentu, maka cadangan
dibentuk seperti yang dijelaskan. Jika perusahaan tidak memiliki tujuan
khusus mengenai penggunaan manfaat ini, maka laba adalah laba
yang dipertahankan.

Sarana Bergerak
No Nama Jumlah Harga satuan Biaya (Rp)
(Rp)
1 Sepeda motor supra x 1 unit 6.000.000 6.000.000
125 bekas
Total 6.000.000

Alat-alat Usaha
No Nama Jumlah Harga Biaya (Rp)
satuan (Rp)
1 Panci 1 30.000 30.000
2 Penggiling jagung basah 1 100.000 100.000
3 Pembuat lembaran adonan 1 80.000 80.000
4 Wajan 1 30.000 30.000
5 Pisau 1 7.000 7.000
6 Kompor gas 1 180.000 180.000
7 Tanki gas 1 70.000 70.000
8 Loyang 1 10.000 10.000
9 Sendok/sutil 1 5.000 5.000
10 Nampan 1 10.000 10.000
11 Baskom 1 15.000 15.000
12 Ember 1 10.000 10.000
Total 537.000
Biaya Produksi/Biaya Variable (FC)
Bahan-Bahan Usaha
No Nama Jumlah Harga Biaya (Rp)
satuan (Rp)
1 Jagung pipil 30 kg 3.000 150.000
2 Minyak goreng 5 liter 50.000 50.000
3 Kapur sirih 1 kg 10.000 10.000
4 Flavor 1 liter 8.000 8.000
5 Garam 5 kg 2.000 10.000
6 Gula pasir 25 kg 7.000 35.000
7 Air gallon 1 buah 6.000 6.000
8 Plastic kemasan 600 eksmpl 100 60.000
Total 329.000

Lain-lain
No Nama Jumlah Satuan harga (Rp) Biaya (Rp)
1 Bensin 10 liter 8.000/liter 80.000
2 Pulsa telfon Per bulan 30.000 30.000
3 Air Per bulan 80.000 80.000
4 Listrik Per bulan 100.000 100.000
Total 290.000

Kebutuhan Modal Seluruh Usaha


Point Jumlah (Rp)
A 0
B 6.000.000
C 537.000
D 329.000
E 290.000
Total (Rp)

7.156.000

Biaya Tetap/Diam=FC
Point Jumlah (Rp)
A 0
B 6.000.000
C 537.000
Total 6.537.000

Biaya Produksi/Variable=VC
Point Jumlah (Rp)
D 329.000
E 290.000
Total (Rp) 619.000

2.2.2 Kebijakan Bagi Hasil


Bagi hasil adalah bentuk perjanjian kerja sama antara investor
(investor) dan manajer modal (Pengusaha) dengan melakukan kegiatan
bisnis ekonomi. Di mana antara keduanya akan terikat oleh kontrak yang
dalam bisnis jika laba akan dibagi oleh kedua pihak.
Sesuai dengan perjanjian rasio awal yang disepakati dan jadi jika
bisnis mengalami kerugian akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi
masing-masing. Bagi Hasil adalah bentuk pengembalian (perolehan
pengembalian) dari kontrak investasi, dari waktu ke waktu, tidak pasti dan
tidak tetap. Ukuran pemulihan tergantung pada hasil pekerjaan yang
sebenarnya terjadi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem bagi
hasil adalah salah satu praktik perbankan syariah (Karim, 2004: 191).
Mekanisme perhitungan bagi hasil yang diterapkan pada bank
syariah terdiri dari dua sistem, yaitu:
1. Profit Sharing merupakan bagi hasil yang dihitung dari pendapatan
setelah dikurangi biaya pengelolaan dana. Dalam sistem Islam, pola ini
dapat digunakan untuk pembagian hasil bisnis lembaga keuangan
syariah.
2. Revenue Sharing adalah bagi hasil yang dihitung dari total
pendapatan pengelolaan dana. Dalam sistem Islam, pola ini dapat
digunakan untuk distribusi hasil bisnis lembaga keuangan syariah.

Berdasarkan kebijakan bagi hasil Kripik Jagung yaitu antara saya dan
patner adalah 30% orang dan 20% untuk biaya operasional. Dalam hal ini
ketika mendapatkan keuntungan Rp. 2.000.000 dibagi untuk perorang Rp.
600.000 sedangkan Opersional yaitu sebesar Rp. 400.000.

2.2.3 Analisis Break Even Point


Pengertian BEP (Break even point) adalah total pendapatan yang
didapatkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Total keuntungan dan
kerugian pada titik BEP adalah 0, artinya di titik ini adalah titik impas,
dimana perusahaan dalam posisi netral. Perusahaan ini tidak mengalami
kerugian maupun keuntungan.
Break even point juga dapat digunakan sebagai indikasi dalam jual-beli
saham. Dengan kalkulasi yang dibuat dengan menggunakan metode BEP
seseorang yang melakukan kegiatan jual beli saham dapat menganalisa
kapan saat yang tepat untuk membeli (call) dan kapan harus menjual
(put).
Break Even Analysis
Break even analysis adalah dasar dari semua metode break even yang
diterapkan baik dalam sales ataupun dalam hal lainya, dimana break even
analysis dapat diterapkan. Ada tiga poin penting yang perlu kamu ketahui
terkait break even analysis:
 Memberikan informasi seberapa banyak investasi yang kamu
butuhkan agar dapat mengimbangi pengeluaran awal yang telah
dikeluarkan.
 memberi margin atau jarak sebagai langkah pengaman agar tidak
mengalami kerugian
 Digunakan secara luas, baik dalam analisa jual-beli saham hingga
menganalisa budget berbagai macam project yang dilakukan oleh
perusahaan.

Rumus Break Even Point Dalam Akuntansi dan Bisnis


Dalam dunia akuntansi dan bisnis BEP sering digunakan untuk
menemukan persamaan dimana biaya yang dikeluarkan untuk produksi
barang sesuai dengan pendapatan yang didapat dalam satu periode.
Penghitungan break even poin berguna sebagai salah satu management
tool dalam urusan manajerial perusahaan, dalam menentukan persoalan
yang telah disebutkan.

BEP Dalam Bentuk Units 


BEP = Biaya Tetap : (Harga jual per unit, biaya variabel per unit )
Selisih dari pengurangan harga jual per unit dan biaya variabel per unit
adalah rumus dari margin kontribusi (contribution margin). Cara ini bisa
digunakan untuk mengetahui titik dimana jumlah beban setara dengan 
jumlah biaya dan jumlah unit yang dikeluarkan. Rumus BEP dapat juga
berbentuk
BEP =  Biaya tetap : Margin kontribusi per unit
BEP tidak hanya dapat dihitung dalam bentuk unit, jika kamu sudah
mengetahui berapa banyak minimal unit yang harus dijual untuk menutup
biaya produksi kamu dapat mengalikannya dengan biaya per unitnya.

BEP dalam bentuk mata uang = harga jual per unit x BEP per unit
Margin kontribusi (Contribution Margin)
Setelah kamu mengetahui bagaimana cara menghitung BEP, ada
bagusnya juga kamu mengetahui apa itu margin kontribusi. Margin
kontribusi dapat mengetahui berapa keuntungan dari suatu produk yang
berhasil dijual, dengan mengukur efek dari sales terhadap keuntungan.
Cara menghitungnya hampir mirip dengan yang ada di rumus BEP, hanya
saja di BEP itu dihitung per unitnya saja.
Margin kontribusi : Total sales – Biaya variabel
Dalam menghitung margin kontribusi, hal penting yang kamu perhatikan
adalah biaya variabel yang dikenakan, baik relasinya dengan total biaya
ataupu dengan total sales suatu perusahaan.
Dengan menggunakan margin kontribusi sebuah perusahaan dapat
memisahkan biaya tetap produksinya dengan keuntungan yang didapat.
Dengan begitu perusahaan mengetahui interval harga produk yang akan
dijual, juga besaran keuntungan yang dapat diperoleh dari produk
tersebut.
Analisis Modal Usaha
Modal sendiri = Rp 9.000.000
Modal pinjaman =Rp 0
Total modal tersedia =Rp 9.000.000

Saving
= Total modal tersedia - kebutuhan modal usaha
=Rp. 9.000.000 – Rp.7.156.000
=Rp.1.844.000

Pemasukan/Penerimaan
Keripik Jagung Aneka Rasa rata-rata per hari terjual 20 bks. Harga
satuan Rp.13.251 × 20 per hari =265.020. jadi total penerimaan per bulan
=Rp 265.020 × 30 =7.950.600 (terjual 600 bks per bulan)

Menentukan Harga Pokok


Diketahui
VC =Biaya Produksi ( Rp 619.000 ) per bulan
=Rp 619.000 : 600 =Rp 1.031
FC =Biaya tetap / diam (6.537.000) / tahun
TS =total penjualan (600 buah / bulan)

Harga pokok = VC + FC
TS
Harga pokok = Rp 1.031 + 6.537.000
600
=Rp 1.031 + Rp 10.895
=Rp 11.926,-
Cost Plus Pricing dengan Mark Up ( harga pokok dengan penambahan laba )

Diketahui :

Harga pokok = Rp 11.926,-

Laba yang diinginkan = 10% (10/100=0,1)


= 11.926
(1- 0.1)
=11.926
0.9

=Rp 13.251
Analisis Usaha
Analisis Pendapatan Usaha/Saldo = penerimaan – biaya produksi perbulan

Saldo = Rp 7.950.600 – 619.000

= Rp 7.331.000

Analisis Efisiensi Ratio (R/C Ratio)

= penerimaan
Biaya produksi / bulan
= Rp 7.950.600
619.000
= 12.8
Nilai R/C > 1 (usaha layak dijalankan )

Analisis Rentabilitas

= Pendapatan Usaha (Saldo/bulan) × 100%


Biaya produksi per bulan
= Rp 7.331.000 × 100%
619.000
= 11.8 × 100
= 1.180 %
Menghitung Break Event Point (BEP)
Diketahui

FC = Biaya tetap = 6.537.000

VC = Biaya Variabel /Biaya Produksi /Produk = 1.031

P = Harga Penjualan / Produk =11.926

BEP (Unit Terjual) = FC


P-VC
= Rp 6.537.000
Rp 11.926- Rp 1.031

= Rp 6.537.000
Rp 10.895
= 600
BEP (Harga ) = FC = FC × P
1-VC P-VC
= Rp 6.537.000 × Rp 11.926
Rp 11.926- Rp 1.031

= Rp 600 × Rp 11.926

= Rp 7.155.600

Jadi BEP ( titik impas/ titik pulang pokok ) tercapai ketika penjualan
barang sebanyak 600 buah dengan hasil pejualan sebesar Rp 7.155.600.

2.2.4 Produksi

Alat dan Bahan

Adapun bahan-bahan yang diperlukan dalam usaha ini adalah

a. Jagung pipil 150 kg


b. Minyak goreng 100 kg
c. Kapur sirih 7.5 kg
d. Flavor 12.5 kg
e. Garam 25 kg
f. Gula pasir 50 kg
g. Air gallon 25 buah
h. Plastic kemasan 2500 eksmpl

Pengolahan bahan menjadi Keripik Jagung Aneka Rasa

a. Pembuatan larutan kapur. Untuk membuat 10 liter larutan kapur


dilakukan dengan menambahkan 50 gram kapur sirih kedalam 10 liter
air. Setelah itu dilakukan pengadukan sampai semua kapur larut.
Kedalam larutan kapur juga ditambahkan garam 50 gram dan minyak
goreng 1 sendok. Penambahan minyak goreng bertujuan untuk
mencari terbentuknya busa yang berlebihan pada saat perebusan
jagung.
b. Perebusan didalam larutan kapur. Biji jagung direbus dalam larutan
kapur selama 2- 2.5 jam. Setiap 1 kg jagung membutuhkan sampai 10
liter larutan kapur.
c. Setelah perebusan , jagung dibiarkan terendam didalam larutan kapur
selama 16-24 jam. Selama rendaman di lakukan pengadukan
beberapa kali.
d. Setelah rendam jagung di tiriskan dan dicuci berulang-ulang dengan
air bersih untuk menghilangkan sisa kapur.
e. Jagung yang telah ditiriskan ditambah dengan bawang putih, dan
merica halus.
f. Jagung yang telah dibumbui digiling sampai halus dan rata.
g. Adonan ditipiskan sehingga membentuk lembaran tipis. Lembaran tipis
adonan dipotong-potong dengan ukuran 1-3 cm berbentuk persegi.
h. Keripik basah jagung dijemur sampai kering, atau dikeringkan dengan
alat pengering sampai kadar air dibawah 8%.
i. Keripik mentah jagung digoreng dengan minyak panas (suhu 170ºc)
selama 10-15 menit.
j. Setelah keripik jagung masa, keripik ditambahkan dengan bumbu
aneka rasa sesuai selera.
k. Pengemasa.
Keripik jagung yang telah digoreng dikemas didalam kantong plastik.
2.2.5 Pemasaran
Menurut Kolter dan Amstrong (2014:72), Strategi pemasaran adalah logika
pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan dengan harapan agar
unit bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan.

1. Cara Memperkenalkan Produk


Produk Keripik Jagung Aneka Rasa dikenal sebagai cemilan
alternativ yang sehat karena dalam proses pembuatannya
menggunakan bahan-bahan alami tanpa menggunakan zat kimia atau
bahan pengawet. dimana pada pengenalan produk ini yang ditonjolkan
adalah bahan baku produk yang berasal dari bahan yang selama ini
belum dimanfaatkan secara optimal, tetapi memiliki kandungan gizii
yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Produk Keripik Jagung Aneka Rasa dikenalkan melalui pemberian
informasi secara langsung ketika melakukan direct selling. Juga
dengan ikut serta dalam ivent-ivent bazar yang akan diselenggarakan
oleh organisasi mahasiswa.
2. Harga Bersaing
Produk Keripik Jagung Aneka Rasa dengan bahan baku jagung ini
diperoleh dari kerjasama masyarakat yang usaha utamannya adalah
petani jagung. Dengan bahan baku yang mudah didapat dan dengan
harga yang murah maka nilai produksi tidak menghabiskan banyak
biaya untuk itu produk ini yang ditawarkan ke konsumen utama yang
menjadi sasaran adalah kalangan mahasiswa sehingga harga mampu
bersaing dan bersahabat dengan konsumen.
3. Teknik Promosi
Strategi yang akan dilakukan dalam promosi dan pemasaran
antara lain:
a. Promosi dengan menyebarkan pamflet, dari mulut ke mulut, dan
media social (online).
b. Ikut serta dalam ivent-ivent bazaar yang diselenggarakan oleh
organisasi kalangan mahasiswa.
c. Meningkatkan teknologi pengelolaan dan kemampuan manajerial.
d. Distribusi dan Kontrol Pasar
Pemasaran dari produk ini akan dimulai dengan penjualan
di toko untuk mendistribusikan produk dari penjual ke konsumen.
Kontrol pasar dilakukan dari perkembangan pasar yaitu daya beli
konsumen terhadap produk usaha semakin banyak pembeli maka
semakin besar peluang untuk mengembangkan usaha.

BAB III
KESIMPULAN
3.1 Peluang Keberhasilan
Jagung yang diolah dapat menjadi suatu makanan cemilan dengan
nilai yang lebih ekonomis. Metode pelaksanaan dimulai dari tahapan
pengerjaan dengan persiapan alat dan bahan kemudian dilanjutkan dengan
pembuatan produk dan proses promosi.
Usaha produksi Keripik Jagung Aneka Rasa merupakan usaha yang
layak untuk dijalankan jika dilihat dari perhitungan analisis.
Luaran yang diharapkan
Dengan usaha ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
terutama kalangan pecinta cemilan Keripik Jagung Aneka Rasa dan
menciptakan peluang usaha baru. Konsumen yang pertama dibidik adalah
mahasiswa. Dengan keunggulan usaha ini, yang menawarkan harga yang
lebih terjangkau.

3.2 Konstribusi Unit Bisnis Bagi Perkembangan Ekonomi


Manfaat utama yang ingin didapat dari usaha ini adalah menumbuhkan
jiwa kreatifitas dan kewirausahaan. Selain itu, dengan adanya usaha ini
diharapkan mampu mendatangkan nilai ekonomis yang tinngi. Usaha ini nanti
akan menjadi salah satu upaya untuk memberikan inovasi berupa sumber
makanan rasa baru bagi masyarakat, dengan bahan baku jagung.
DAFTAR PUSTAKA

Liputan6.com dalam " 8 Ide Bisnis Yang Berpotensi Berkembang Di Era New
Normal ".

Menurut (Karim, 2004: 191) "sistem bagi hasil adalah salah satu praktik perbankan
syariah".

Menurut Kolter dan Amstrong (2014:72), dalam "Pengertian Strategi pemasaran"

Anda mungkin juga menyukai