Anda di halaman 1dari 27

PT.

UNILEVER

VISI :

• To become the first choice of consumer, costumer and community


MISI :

• Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari

• Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan


lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi
mereka dan bagi orang lain

• Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil


setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia
o Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis
dengan tujuan membesarkan perusahaan kami dua kali lipat
sambil mengurangi dampak lingkungan
TUJUAN PERUSAHAAN
Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami untuk
mengelola bisnis. Hal ini diperkuat peraturan kami dalam prinsip-prinsip
bisnis yang menjelaskan standar operasional yang diikuti semua karyawan
Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga
mendukung pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab
corporate.

5. Bekerja dengan yang lain


Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki
nilai dan standar yang sama dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang
rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip bisnis kami, terdiri dari
sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang
berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan.

LINGKUNGAN EKSTERNAL PT. UNILEVER INDONESIA Tbk.


Lingkungan eksternal perusahaan ini memiliki dua variabel yakni peluang
membuat display (tampilan) dari produk Unilever yang baik di tempatnya
berdagang. Penjual yang membuat display yang baik terhadap produk Unilever
akan diberikan hadiah berupa uang tunai. Penerapan dari hal ini dapat kita lihat
dengan jelas dalam produk Sunsilk yang termasuk dalam produk yang dihasilkan
PT Unilever Indonesia Tbk.

3. Unions (kemitraan)
Pepsodent sebagai salah satu produk yang dikeluarkan oleh PT Unilever
Indonesia Tbk, menjalin kerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia.
Jalinan kemitraan antara Pepsodent dengan PDGI memberikan pengaruh pada
Pepsodent dalam hal kualitas produk dan kemasan produk. Dalam hal kualitas
produk, PDGI memberi input kepada Pepsodent tentang karakteristik kualitas
produk yang baik. Sedangkan dalam hal kemasan, PDGI bekerja sama dengan
Pepsodent untuk mencantumkan himbauan sikat gigi teratur pada kemasan
Pepsodent.
Bersinar Sunlight untuk berperan serta dalam pembuatan tas daur ulang dari
sampah plastik bekas kemasan produk yang lebih dikenal dengan trashion.
Komunitas yang telah membentuk 53 sentra ini tersebar di beberapa kota yaitu
Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Makasar. Program ini merupakan bentuk
tanggungjawab sosial perusahaan yang sejalan dengan UU 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah yang mewajibkan pelaku usaha untuk bertanggungjawab
dalam mengelola sampah yang berasal dari produk dan/atau kemasan yang dibuat.

6. Suppliers (pemasok)
Salah satu produk teh dari PT Unilever Indonesia Tbk yaitu SariWangi
baru saja meluncurkan pruduk terbarunya yaitu SariWangi Gold Selection. Produk
ini adalah produk yang memenuhi keinginan para kalangan premium. Untuk
produk terbarunya itu, PT Unilever Indonesia Tbk mencari supplier lain dimana
pasokan bahan bakunya memiliki karakteristik yang sesuai dengan karakteristik
produk terbarunya tersebut. Karena itulah supplier dari produk SariWangi regular
berbeda dengan supplier dari produk SariWangi Gold Selection. Kualitas supplier
pelosok pedesaan. Karakteristik demografis yang ideal inilah yang membuat PT
Unilever Indonesia Tbk menjadi terkenal merajai pasar di Indonesia.

2. International
Kebijakan dalam PT Unilever Indonesia Tbk dipengaruhi pula oleh
lingkungan internasional. Salah satunya adalah kebijakan PT Unilever Indonesia
Tbk dalam program peningkatan gizi anak. PT Unilever Indonesia Tbk melalui
produk Blue Band mengeluarkan program untuk meningkatkan gizi anak-anak
yang kurang mampu di beberapa negara bekerja sama dengan UNICEF. Selain
itu, beberapa program dan produk dari PT Unilever Indonesia juga bekerja sama
dengan WHO. Namun dari internasional maraknya pemalsuan dan penyelundupan
produk Cina.

3. Political (politik)
Kondisi politik Indonesia yang sering tidak stabil membuat keadaan
ekonomi yang ada di Indonesia pun menjadi tidak stabil pula. Keadaan ini akan
dihasilkannya dapat tetap dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini
dapat kita lihat jelas dalam produk pembersih cuci piring dan detergen yang
dihasilkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk yaitu Sunlight dan Rinso. Sebelumnya
kedua produk tersebut dikenal sebagai produk yang cukup mahal dan belum tentu
terjangkau oleh seluruh masyarakat. Dengan kondisi perekonomian Indonesia
yang sempat tergoncang dimana terjadi inflasi dalam jumlah besar dan banyaknya
jumlah pengangguran. Masyarakat lalu mengetatkan anggaran pengeluaran
mereka yang berimbas pada menurunnya tingkat permintaan masyarakat terhadap
beberapa produk (termasuk Sunlight dan Rinso), serta produk pesaing yang
harganya lebih rendah. Untuk menghadapi masalah itu, PT Unilever
Indonesia Tbk mengeluarkan produk Sunlight dan Rinso yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi ekonomi masyarakat yaitu mengemasnya dalam bentuk
sachet. Terbukti dengan dikeluarkannya produk sachet dari Sunlight dan Rinso,
penjualan kedua produk tersebut meningkat dan cenderung stabil meski dalam
keadaan ekonomi yang turun sekalipun.
2. BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya perusahaan ini adalah mempunyai tanggung jawab sosial,
Unilever Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR)
yang luas. Keempat pilar program kami adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan
Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye Cuci
Tangan deNgan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut
(Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program
Memerangi Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi
(Blue Band).

3. METODE
a) BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
PT Unilever Indonesia dalam menjaga ke eksistensiannya di dalam
persaingan global yang semakin meningkat melakukan promosi melalui media
elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT
Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga
melalui
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari
pemasok terhadap jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk
memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu
Unilever juga melakukan tanya jawab kepada para konsumen dan membuat suara
konsumen tempat para konsumen mengeluh.

Kesimpulan

Lingkungan Internal dari PT Unilever sangatlah jelas dan lengkap dalam


bagian-bagian atau bidang-bidang dalam pekerjaannya, sehingga memudahkan
pelaksanaan pekerjaan. Lingkungan Eksternal terdiri dari konsumen, pelanggan
dan pemasok.
Karena itulah setiap perusahaan yang maju memiliki divisi khusus untuk riset dan pengembangan produk, hal ini untuk memahami
kebutuhan konsumen dan membuat sebuah inovasi produk yang baru. Kadang kala konsumen sendiri tidak tahu apa yang mereka
butuhkan. Karena itulah, perusahaan harus bisa menangkap apa yang sebenarnya konsumen butuhkan.

Contoh inovasi yang terlihat jelas adalah inovasi di sektor teknologi smartphone, pada dasarnya mayoritas
pengguna smartphone tidak butuh ganti tiap tahunnya. Tetapi dengan strategi pemasaran yang tepat, maka perusahaan
“memaksa” dan “meyakinkan” konsumen bahwa mereka harus dan butuh untuk ganti smartphone yang baru.
2. Koordinasi Pemasaran Yang Lebih Efektif Dan Terarah
Sesuatu kalau tidak memiliki tujuan ataupun strategi pastinya akan berjalan dengan berantakan. Dengan adanya strategi
pemasaran akan membuat koordinasi tim menjadi jauh lebih baik serta terarah.

Itulah mengapa pentingnya ilmu manajemen pemasaran, dengan memiliki manajemen pemasaran yang tepat maka perusahaan
bisa membuat koordinasi dari tiap divisi untuk menunjang penjualan. Percuma tingkat permintaan konsumen tinggi, tetapi tidak
diimbangi dengan kekuatan produksi barang.
Karena itulah, perlu peningkatan koordinasi tiap divisi khususnya bagian pemasaran dengan produksi supaya dapat melayani
konsumen dengan baik.

3. Dapat Merumuskan Tujuan/Goal Perusahaan Yang Akan Dicapai


Dengan bantuan strategi ini, wirausahawan dapat terbantu untuk lebih mendetailkan tujuan apa yang ingin perusahaan capai.
Baik jangka panjang ataupun jangka pendek.

Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka perusahaan tentu akan “stagnan” alias tidak berkembang. Karena itulah, perlu
ditetapkan goalyang jelas.

Tujuan ini bisa berupa target penjualan, pemasukan atau memperluas pangsa pasar. Jika tujuan dapat tercapai maka akan
meningkatkan nilai ekonomi dari perusahaan tersebut.
4. Pengawasan Kegiatan Pemasaran Lebih Efektif Atas Standard Prestasi Kerja
Tentunya dalam hal pemasaran perlu diawasi setiap anggota tim untuk peningkatan mutu ataupun kualitas. Tanpa
adanya pengawasan yang jelas dan tegas maka tidak bisa memunculkan potensi dari setiap anggota.

Untuk memotivasi karyawan supaya lebih semangat perlu diberikan rewardjika mencapai atau melebihi target penjualan. Karena
itulah, tidak heran jika karyawan divisi marketing sering mendapatkan bonus ketika berhasil mendapatkan client yang banyak.

Faktor Strategi Marketing


Dalam menentukan strategi marketing, ada dua faktor yang mempengaruhi strategi marketing yang akan diambil. Dua
faktor tersebut antara lain :

1. Faktor Mikro
Faktor pertama adalah faktor mikro alias faktor dengan luang lingkup kecil, hanya pada perusahaan tersebut. Yang termasuk
dalam faktor mikro antara lain : supplier, distributor, konsumen, harga produksi dan kompetitor.
Faktor mikro ini sangat penting untuk diperhatikan, jika tidak perusahaan bisa bangkrut perlahan. Sebagai contoh, perusahaan
Nokia bangkrut karena terlalu meremehkan kompetitor mereka dan terlalu percaya diri dengan produknya. Alhasil konsumen lebih
menyukai produk kompetitor, dan sekarang Nokiapun bangkrut dan mencoba comeback menggunakan produk yang sama dengan
kompetitor.
2. Faktor Makro
Faktor kedua yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah faktor makro atau diluar perusahaan dengan cakupan yang lebih
tinggi. Yang termasuk dalam faktor makro adalah keadaan stabilitas negara baik dari segi politik, sosial, ekonomi maupun
keamanan.

Suatu perusahaan tidak bisa berkembang jika keadaan negaranya tidak stabil, karena itulah kestabilan negara menjadi tolak
ukur penting seorang investor akan berinvestasi atau tidak. Semakin aman, maka semakin tinggi peluang investor untuk
masuk.
Konsep Strategi Pemasaran
Setiap perusahaan memiliki konsep dan metode pemasaran sendiri-sendiri tergantung tipe perusahaan tersebut. Suatu strategi
tidak bisa diterapkan disetiap industri, bisa saja cocok di satu industri tapi tidak cocok dengan industri yang lain.

Tetapi, tujuan dari strategi pemasaran tetaplah sama yaitu bisa mencapai profit penjualan tinggi serta mendapatkan
kepuasan pelanggan. Untuk itu berikut adalah konsep dalam strategi marketing :

1. Posisi Pasar / Market Pos itioning


Tidak mungkin satu market atau pasar dikuasi dan dimonopoli 100% penuh oleh satu perusahaan saja. Karena itulah suatu
perusahaan harus memiliki pola yang spesifik untuk mendapat posisi kuat di pasar yang telah mereka pilih.

Seperti contoh, Google sangat kuat posisinya di industri mesin pencari, Facebook sangat kuat di industri sosial media, Unilever
sangat kuat di posisinya dalam industri kebutuhan pokok.

2. Pemilihan Pasar
Memilih pasar yang tepat adalah mutlak dilakukan oleh setiap perusahaan. Jangan sampai produk yang kita buat dijual di
tempat yang salah. Seperti contoh, iPhone dijual sangat mahal dibanding Android.

Hal ini bisa dilakukan Apple karena pemilihan pasar telah dilakukan, yaitu menyasar orang dengan ekonomi menengah keatas.
Berapapun harganya ya tetap dibeli kalau Apple yang jual.

3. Pemilihan Waktu / Timing


Tidak bisa meluncurkan suatu produk asal begitu saja, perlu dicari timing yang tepat untuk melaunch sebuah produk. Hal ini
perlu dilakukan supaya momentumnya tepat, banyak produk bagus yang gagal di pasar karena timingtidak tepat sasaran.
Karena itulah perlu dilakukan riset tentang perilaku pasaruntuk mendapatkan timing tepat untuk meluncurkan sebuah produk.
Definisi pasar secara luas menurut W.J. Stanton adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi
kebutuhan, uang untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.

Pada umumnya suatu transaksi jual beli melibatkan produk/barang atau jasa dengan uang sebagai alat transaksi
pembayaran yang sah dan disetujui oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.
Sangat penting untuk mengadakan analisis dan penilaian aspek pasar dengan sebaik-baiknya agar biaya yang telah
dikeluarkan untuk pendirian proyek atau produksi produk tidak sia-sia.
Di dalam penilaian aspek pasar dan pemasaran akan dibahas antara lain cara memperkirakan luas pasar yang diminta dan
pasar yang tersedia untuk mengetahui posisi perusahaan di dalam industrinya guna merencanakan volume penjualan
termasuk analisa persaingan sehingga dapat merencanakan teknik dan strategi yang tepat serta sesuai untuk
memasarkan barang atau jasa dari proyek yang bersangkutan.
Analisis pasar sangat penting karena tidak ada proyek yang berhasil tanpa adanya permintaan produk/jasa tersebut atau
dengan kata lain, proyek akan gagal tanpa adanya permintaan atas barang/jasa tersebut.

B. MARKET DEMAND
Pengertian permintaan pasar atau suatu produk/jasa menurut Kotler adalah jumlah keseluruhan yang akan dibeli oleh
sekelompok konsumen tertentu di dalam suatu daerah tertentu, dalam waktu tertentu dalam lingkungan pemasaran
tertentu dan dalam suatu program pemasaran tertentu.
Dalam proses analisis studi kelayakan, analisis pasar bisa dilakukan secara terpisah maupun merupakan bagian dari
keseluruhan studi kelayakan. Studi pasar bisa pula merupakan cara untuk mencari gagasan proyek maupun untuk menilai
kelayakan proyek dari segi pasarnya. Perbedaan antara analisis pasar untuk mencari gagasan proyek dan untuk menilai
kelayakan proyek adalah bahwa dalam analisis pasar guna menilai kelayakan proyek, analisis dan studi yang dilakukan
lebih teliti, mendalam dan lebih lengkap dibandingkan dengan jika melakukan analisis pasar untuk mencari gagasan
proyek.
Pada dasarnya analisis pasar bertujuan untuk mengetahui seberapa luas pasar produk/jasa yang bersangkutan,
bagaimana pertumbuhan permintaannya dan berapa besar yang dapat dipenuhi oleh perusahaan. Dan ini merupakan cara
mengukur permintaan pasar agar perusahaan dapat melangkah secara pasti berdasar informasi tersebut

PEMBAHASAN
A. ANALISA PASAR
Analisis pasar dalam hal ini meliputi analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif misalnya mengidentifikasi,
memisahkan dan membuat diskripsi pasar. Sedangkan analisis kuantitatif misalnya menghitung besarnya perkiraan
penjualan satu tahun yang akan datang.
Pada umumnya analisis pasar meliputi:
1. Deskripsi pasar antara lain daerah atau luas pasar, saluran distribusi dan praktek perdagangan setempat.
2. Analisis permintaan masa lalu dan masa sekarang termasuk besarnya jumlah dan nilai konsumsi barang/jasa yang
bersangkutan serta identifikasi konsumen barang/jasa.
3. Analisis penawaran barang/jasa pada masa lalu dan masa sekarang (baik dari impor maupun produksi lokal) juga termasuk
informasi mengenai keadaan persaingan, harga penjualan yang terjadi, kualitas dan strategi pemasaran para pesaing.
4. Perkiraan permintaan yang akan datang barang/jasa yang bersangkutan.
5. Perkiraan pangsa pasar (market share) proyek dengan mempertimbangkan tingka permintaan, penawaran, posisi perusahaan
dalam bersaingan dan program pemasaran perusahaan.

Ada banyak prosedur yang bisa diikuti agar studi pasar berjalan dengan seefisien dan seefektif mungkin. Salah satu
prosedur tersebut adalah:
1) Menentuan tujuan studi
2) Studi pasar informal
3) Studi pasar formal:
a. Studi data sekunder
b. Studi data primer
4) Karakteristik permintaan saat ini
5) Perkiraan permintaan yang akan datang
6) Merencanakan strategi pemasaran
7) Menilai kelayakan pasar

Pada dasarnya pasar meliputi konsumen, industri, perantara dan pemerintah. Usaha untuk mengadakan klasifikasi pasar bisa
ditinjau dari sifat produk. Misalnya produk awet atau tidak awet (durable or nondurable), produk baru atau produk yang
sudah
ada di pasar. Jadi di dalam menentukan permintaan pasar, pangsa pasar dan pasar potensial, perlu ditentukan lebih
dahulu rencana pasar yang dituju dan produk atau jasanya.

Pengukuran pasar merupakan usaha untuk memperkirakan permintaan secara kuantitatif. Usaha memperkirakan pasar
produk atau jasa untuk masa sekarang meliputi jumlah permintaan pasar, pangsa pasar dan pola pertumbuhan yang
terjadi saat ini.
Permintaan pasar mencakup daerah geografis, kelompok konsumen dan dalam periode tertentu. Penentuan permintaan pasar
meliputi usaha untuk mendefinisikan pasar dan memperkirakan luas pasar.

Dalam usaha mendefinisikan pasar, perlu ditentukan bahwa produk/jasa diperuntukkan bagi seluruh pasar atau segmen
pasar tertentu. Konsep segmentasi pasar ini penting di dalam analisis pasar karena setiap segmen pasar membutuhkan
strategi bauran pemasaran yang berbeda-beda dan bersifat khusus. Usaha untuk memperkirakan luas seluruh pasar perlu
dilakukan sebelum menentukan pangsa pasar perusahaan. Kesulitan yang sering dihadapi dalam melaksanakan usaha ini
adalah misalnya untuk memperkirakan luas seluruh pasar bagi produk/jasa baru yang belum pernah ada di pasar. Hal ini
disebabkan oleh ketergantungan analis pada data yang sudah ada padahal untuk produk baru data historis belum ada.
Untuk mengatasi hal tersebut, analis perlu menggunakan data yang berhubungan dengan produk yang bersangkutan
kemudian memperkirakan tingkat kemungkinan. Misalnya permintaan bahan makanan, bahan bangunan atau barang-
barang secara umum. Usaha lain adalah menggabungkan data sekunder dan data primer.

Hal yang perlu diperhatikan di dalam menentukan pangsa pasar adalah kondisi persaingan, harga yang terjadi dan pola
pertumbuhan pasar selama ini.

6. Perkiraan permintaan yang akan datang. Setelah mengetahui keadaan pasar saat ini dan pertumbuhannya, analis
kemudian bisa memperkirakan permintaan yang akan datang dengan berbagai teknik peramalan yang ada baik kuantitatif
maupun kualitatif.
7. Merencanakan strategi pemasaran. Pada tahap ini, peramalan penjualan telah dilakukan. Peramalan penjualan di sini
adalah memperkirakan penjualan yang diharapkan biasa tercapai dalam kondisi perekonomian tertentu, persaingan dan
strategi pemasaran tertentu. Strategi pemasaran tersebut meliputi strategi produk/jasa, harga promosi dan iklan serta
distribusi.
Peningkatan citra diri
Identifikasi diri
Rasa ikut memiliki dan tingkat penghargaan lingkungan terhadap perusahaan
Membangun pengaruh yang cukup kuat dalam segmen pasar tertentu
Experiential positions
Mampu menstimulasi sensor motorik
Mampu menstimulasi sensor kognitif

C. MERK
Dalam pemasaran, merk adalah simbol pengejawantahan seluruh informasi yang berkaitan dengan produk atau jasa. Merk
biasanya terdiri dari nama, logo dan seluruh elemen visual lainnya seperti gambar, tipografi, warna, dan simbol. Merk juga
merupakan visualisasi dari citra yang ingin ditanamkan di benak konsumen. Dalam konteks lain, merk sering
menggunakan kata trademark (merk dagang)
Konsep Merk
Beberapa marketer membedakan aspek psikologi merk dengan aspek pengalaman. Aspek pengalaman merupakan gabungan
seluruh point pengalaman berinteraksi dengan merk, atau sering disebut brand experience. Aspek psikologis, sering
direferensikan sebagai brand image, adalah citra yang dibangun dalam alam bawah sadar konsumen melalui informasi dan
ekspektasi yang diharapkan melalui produk atau jasa. Pendekatan yang menyeluruh dalam membangun merk meliputi
struktur merk, bisnis dan manusia yang terlibat dalam produk.

Marketer mencari model pengembangan melalui penyelarasan harapan dan pengalaman konsumen melalui branding,
karena itu bran membawa janji bahwa produk atau jasa membawa karakteristik dan kualitas yang unik dan spesifik sesuai
dengan harapan konsumen yang dituju.
Citra merk dibangun dengan memasukkan “kepribadian” atau “citra” kedalam produk atau jasa, untuk kemudian
“dimasukkan” ke dalam alam bawah sadar konsumen. Merk merupakan salah satu elemen penting dalam tema periklanan,
untuk menunjukkan apa yang bisa diberikan oleh pemilik merk kepada pasar. Seni dalam membangun dan mengelola merk
disebut brand management.
Merk yang telah dikenal luas oleh pasar disebut brand recognition. Brand recognition dibangun dari titik dimana merk
mendapat sentimen positif di pasar, tingkatan dimana sentimen positif tersebut mencapai titik puncaknya disebut brand
franchise. Point keberhasilan dalam brand recognition adalah merk dapat dikenal tanpa nama perusahaan pemilik merk.
Sebagai contoh adalah disney yang sukses dalam membangun merk melalui tipografi huruf yang aslinya merupakan tanda
tangan walt disney.

Brand equity mengukur keseluruhan nilai dari merk terhadap pemilik merk, dan menggambarkan tingkatan brand franchise.
Jika merk tersebut secara eksklusif mengidentifikasikan pemilik merk sebagai merk produk atau jasa, sebaiknya pemilik
merk melindungi hak kepemilikan merk tersebut dengan mendaftarkannya sebagai merk dagang. Kebiasan
menghubungkan satu produk dengan merk sudah menjadi budaya saat ini. Hampir semua produk memiliki suatu identitas,
mulai dari garam sampai ke baju.
Dalam konteks produk non komersial, mempublikasikan sesuatu yang berisi ide atau janji melalui suatu produk atau jasa
juga bisa disebut branding, sebagai contoh kampanye politik atau organisasi kemasyarakatan.
Konsumen mungkin melihat branding sebagai aspek yang nilai tambah dari produk atau jasa, seperti kebanyakan vendor
seringkali menunjukkan kualitas dan karakteristik unik dari produk atau jasa. Namun dari sisi pemilik merk, branding produk
atau jasa identik dengan harga tinggi. Dimana dua produk memiliki karakter yang hampir sama, tetapi satu memiliki merk
dan yang lain tidak, konsumen akan lebih memiliki produk yang memilik merk meskipun harganya lebih mahal
dibandingkan produk tak bermerk meskipun berkualitas setara, pilihan i ni didasarkan pada reputasi merk atau pemilik
merk.

D. SEGMENTASI PASAR
Terdapat dua keterbatasan utama dalam strategi merek majemuk, yaitu manajemen biaya dan proses marketing. Meskipun
alasan untuk melakukan merek majemuk secara prinsip bukan untuk membuat struktur harga yang bersaing dalam suatu
kebutuhan pasar secara khusus, namun faktor harga masih memainkan peran yang penting. Strategi ini dapat
menimbulkan biaya tinggi dibandingkan dengan merek tunggal, terutama jika tidak dikelola secara hati-hati karena setiap
merek harus didukung oleh bauran pemasaran dan sumberdaya tersendiri. Dalam proses pemasarannya, khalayak harus
memahami masing-masing merek melalui investasi periklanan yang cukup besar, karena pemahaman terhadap merek ini
menuntut suatu anggaran komunikasi jangka panjang untuk setiap merek. Jadi jika tidak hati-hati dalam pengelolaannya
strategi merek majemuk adalah sebuah pemborosan.
Merek majemuk berawal dari sebuah proses diferensiasi, sebagai upaya perusahaan untuk memperluas pasar dengan
memenuhi sasaran pasar yang mempunyai kebutuhan yang berbeda. Dengan demikian inti dari strategi merek majemuk
adalah mengalokasikan sumber daya merek secara tepat berdasarkan kebutuhan setiap segmen pasar sasaran, yang
dituangkan dalam portofolio merek. Segmentasi pada hakekatnya adalah upaya pengelompokan konsumen berdasarkan
preferensinya, yang akan membantu portofolio merek sebagai pemandu agar merek-merek membidik sasaran yang tepat.

Segmen pasar akan menentukan pola portfolio merek dengan mempertimbangkan peran strategis masing-masing merek yang
sifatnya saling melengkapi secara sinergis. Perusahaan harus secara berhati-hati dalam mendefinisikan peran masing-
masing merek sehingga tidak terjadi kanibalisasi, dan terjadi pertempuran diantara merek mereka sendiri. Jika ini terjadi
banyak sumber daya perusahaan yang dikeluarkan secara sia-sia. Dana dan upaya perusahan hanya dipakai untuk
memindahkan basis pelangan dari gengaman tangan kanan berpindah ke tangan kiri. Portofolio merek majemuk tidak
berarti apa-apa jika dalam jangka panjang masing-masing merek tidak mempunyai wilayah sendiri. Salah satu tujuan
strategi merek majemuk adalah agar tiap-tiap merek memiliki kavling tersendiri, dan masing-masing kavling diharapkan
tidak berimpit satu dengan yang lain. Kecuali jika ada alasan strategis maupun taktis dengan tujuan untuk melindungi
merek utama atau menggempur merek kompetitor.

E. BRAND MANAGEMENT
Brand management atau manajemen merk adalah salah satu praktik pemasaran yang spesifik menangani produk. Para
marketer melihat merk memiliki implikasi penting terhadap citra kualitas produk yang ingin ditampilkan ke konsumen
dengan harapan bahwa dengan adanya jaminan standart kualitas melalui merk, konsumen akan terus membeli produk dari
lini produk yang sama. Merk juga dapat meningkatkan penjualan dan membuat satu poduk lebih mudah bersaing. Dengan
merk, maka harga bisa dinaikkan sehingga berimplikasi pada naiknya omset dan keuntungan penjualan.
Merk yang baik seharusnya :
• Terlindungi dengan baik
• Mudah diucapkan
• Mudah diingat
• Mudah dikenali
• Mudah dikenali
• Menarik
• Menampilkan manfaat produk atau saran penggunaan produk
• Menonjolkan citra perusahaan atau produk
• Menonjolkan perbedaan produk dibanding pesaing

Premium brand (merk premium) biasanya menghabiskan biaya produksi lebih tinggi dibanding produk lain dalam lini yang
sama. Economy brand (merk ekonomis) ditujukan bagi segmen pasar yang sensitif harga, hingga di merk ini, harga bisa
sangat fleksibel. Fighting brand (merk petarung) merk ini dibuat s ecara khusus untuk menghadapi ancaman pesaing.
Ada beberapa hambatan dalam menetapkan target yang ingin diraih dari merk, yaitu :
Banyak brand manager mambatasi diri hanya memfokuskan diri pada target finansial. Mereka mengabaikan target
strategis hanya karena mereka beranggapan target strategis merupakan tanggung jawab manajemen diatas mereka
Kebanyakan level produk atau brand manager membatasi diri untuk tujuan jangka pendek, karena kompensasi bagi
prestasi hanya didesain untuk jangka pandek.
Seringkali manajer produksi tidak diberi informasi yang cukup agar dapat memproduksi produk sesuai spesifikasi. Kadangkala
ada kesulitan dalam menterjemahkan tujuan perusahaan ke dalam tujuan merk atau produk. Mengganti tujuan dan filososi
perusahaan jauh lebih mudah dibandingkan saat seorang manajer produk harus mengimplementasikan perubahan tersebut
ke dalam karakter produk.

Dalam perusahaan yang memiliki produk beragam, kadang target satu merk akan bersinggungan dengan merk lain. Atau
bahkan lebih buruk lagi, target perusahaan bertentangan dengan kebutuhan spesifik satu produk. Seorang brand manager
juga harus tahu tujuan akhir yang dibidik oleh manajemen secara keseluruhan. Apabila manajemen secara corporate
memiliki tujuan jangka panjang terhadap satu produk, akan sangat salah apabila manajer produk membidik target jangka
pendek untuk produk tersebut.
Banyak brand manager menentukan langkah untuk mengoptimalisasi kinerja hanya di unit mereka tanpa memikirkan
optimalisasi kinerja keseluruhan perusahaan. Hal ini biasa dilakukan para manajer apabila penilaian prestasi dilakukan
berdasarkan kinerja unit dan bukan sinergi kinerja unit dengan seluruh unit di perusahaan.

F. MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN)


Strategi Marketing mix ini merupakan kombinasi dari 4 variable. Marketing mix merupakan variable terkontrol yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen.
1. Product
2. Place
3. Promotion
4. Price

Anda mungkin juga menyukai