Managemen Startegi, ada beberapa pengertian managemen strategi menurut beberapa ahli
managemen, Kata strategi berasal bahasa yunani : ”strategos” (stratus militer dan “ag” =
memimpin yang berarti general ship atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal dalam
membuat rencana untuk memenangkan perang. Dalam manajemen strategis yang baru,
mintzberg mengemukakan 5P yangsama dengan strategi yaitu : perencanaan : Perencanaan
(Plan), Pola (Paten), Posisi (Position), Perspektif dan Permainan atau taktik (Play), namun
secara keseluruhan dapat ditarik pengertian bahwa Managemen Strategi adalah
keseluruhan rencana mengenai penggunaan sumber daya perusahaan untuk
menciptakan suatu kondisi perusahaan sehingga memperoleh posisi yang
menguntungkan.
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Managemen Strategi terdapat
beberapa tahapan yaitu :
1. Tahapan Pembuatan Strategi
2. Tahapan Penerapan Startegi
3. Tahapan Evaluasi Strategi
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 dengan nama
sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever.
Tanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk.
Tanggal 15 Mei 1998 Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan
makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk
kosmetik.
Perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian
pemasaran.
2. DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi
Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol
kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
Misi
• Kemajuan sebuah perusahaan dipengaruhi oleh banyak aspek, mulai dari visi dan misi
perusahaan, bisnis plan dan dalam edisi ini Human Capital akan membahas mengenai
succession plan atau rencana suksesi. Untuk menggali pengalaman mengenai rencana
suksesi ini rasanya sangat wajar jika kita coba berkaca pada perusahaan besar seperti
PT. Unilever Indonesia.
• Bagi PT. Unilever Indonesia, rencana suksesi dianggap sangat penting karena
berkaitan dengankelangsungan perusahaan. “Rencana suksesi itu menurut saya sangat
penting karena kami beroperasi jangka panjang bukan hanya operasi satu atau dua
tahun,” tutur Joseph Bataona, Human ResourcesDirector PT. Unilever Indonesia.
Kekuatan (Strengths)
1. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model
yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen
(lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami
sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan tersebut.
2. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus
terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong
pertumbuhan penjualan ditengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia
sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah
marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)
3. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di
segenap jajaran.
5. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care,
savoury, dan icecream.
6. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan
distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.
7. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya
hingga kedaerah-daerah dapat terlayani.
8. PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”.
Unilever
5. dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas
produk.
Kelemahan (Weaknesses)
1. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti
dihadapi perusahaan yaitu sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang
mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri, komunikasi pada karyawan yang bisa
menerima pesan yang berbeda-beda, dan resolusi konflik antara inisiatif dari
dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk
yang biasanya sangat berorientasi komersial.
2. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3. Jumlah karyawan yang tambun.
4. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever
indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
5. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
7. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
8. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
Kesempatan (Opportunities)
1. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi
ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
2. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi,dan papua.
3. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan
konsumen.
4. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang
baik.
5. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan
122.922.553(50,1%) perempuan.
6. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
7. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
8. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.
Ancaman (Threats)
1. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit,
gula kelapa,dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan
harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.
2. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
3. Melemahnya daya beli konsumen.
4. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
5. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya
biaya pemasaran produk.
6. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
7. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
8. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional
menjadi produk- produk luar negeri.
9. Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang
membahayakan komunitas orang utan.
10. Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
11. Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal
maupun faktor eksternal yang dapat mendukung kegiatan perusahaan tersebut dalam rangka
mencapai tujuannya. Berdasarkan informasi pihak manajemen perusahaan didapatkan
beberapa faktor yang dapat menunjang kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuannya, yaitu
:
Faktor Internal
Faktor Strenghts (Kekuatan) yang dimiliki oleh perusahaan adalah :
1. Kualitas produk yang baik
2. Promosi produk yang menarik
3. Pilihan produk yang bervariasi
4. Memiliki tenaga kerja yang terampil dan kemampuan yang baik
5. Memiliki modal yang kuat
Faktor Eksternal
Faktor Strenghts (Kekuatan)yang dimiliki oleh perusahaan adalah :
1. Kualitas produk yang baikKualitas produk yang ditawarkan oleh PT. Unilever
Indonesia Tbk baik karena PT Unilever Indonesia Tbk memiliki komitmen
memberikan pelayanan secara konsisten dengan menawarkan dari segi kualitas, yang
aman bagi tujuan pemakaiannya. Produk-produknya danpelayanan-pelayanan diberi
label, diiklankan dan dikomunikasikan secara tepat dan produk produk tersebut telah
melewati standar mutu dan sertifikasi produk.
2. Promosi produk yang menarik Promosi produk Rinso PT. Unilever Indonesia Tbk
yang menarik yang dapat menarik minat para konsumen.
3. Pilihan produk yang bervariasi PT Unilever Indonesia Tbk menawarkan produk Rinso
yang bervariasi Sehingga para pelanggan diberikan berbagai alternatif pilihan produk
sesuai dengan kebutuhan mereka.Produk Rinso yang ditawarkan antara lain Rinso
Anti Noda, Rinso Warna, Rinso Matic, dan Rinso Excel, yang mempunyai kegunaan
pada masing-masing variannya.
4. Memiliki tenaga kerja yang terampil dan kemampuan yang baik PT. Unilever
Indonesia Tbk memiliki komitmen pada keragaman dan lingkungan kerja yang
diwarnai oleh sikap saling percaya dan hormat dimana semua memiliki rasa tanggung
jawab atas kinerja dan reputasi perusahaan. PT Unilever Indonesia Tbk akan
merekrut, mempekerjakan dan mengembangkan para karyawan atas dasar kualifikasi
dan kemampuan yang dibutuhkan bagi pekerjaan yang harus dilakukan.
5. Memiliki modal yang kuat PT. Unilever Indonesia Tbk melaksanakan kegiatan
tentunya ditunjang oleh Dana yang besar dari para pemegang saham dan pemilik
modal