Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA

(CHICKEN FROZEN FOOD)

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Oleh :

Anisa Agustin (64211829)

Fitri Dwi Yanti (64212190)

Nabila Ramadhani G (64211662)

Tina Zilfiana (64211964)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

JAKARTA

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis, selaku
pembimbing dalam penulisan ini.

Dengan segala kemampuan penulis yang terbatas, penulisan ini mencoba


menguraikan tentang tema, topik, dan judul “Laporan Studi Kelayakan Bisnis
pada Usaha Chicken Frozen Food”. Dengan adanya laporan ini penulis berharap
bisa membantu para pembaca dan penulis sendiri dengan bertujuan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dan mempraktekkannya
dalam kehidupan sehari-hari.

Terlepas dari segala hal tersebut, kami menyadari sepenuhnya bahwa


sebagai penyusun masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat
maupun tata bahasanya karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis.
Oleh karena itu, penulis dengan lapang dada menerima segala kritik dan saran
yang membangun dari pembaca agar dapat memperbaiki penulisan ini. Atas
perhatian dan kebijaksanaannya kami ucapkan banyak terima kasih.

Jakarta, 28 Maret 2024

Penyusun
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tren gaya hidup masyarakat modern saat ini yaitu lebih senang
mengkonsumsi makanan yang bersifat praktis, cepat saji, sekaligus enak. Tren ini
muncul seiring berkembangnya zaman dan pola gaya hidup masyarakat. Salah
satu bisnis pengolahan makanan menjadi makanan praktis adalah olahan makanan
beku yang lebih dikenal dengan frozen food. Jenis makanan olahan ini bisa
dikonsumsi untuk semua kalangan mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga
para orang tua lanjut usia. Selain itu olahan frozen food juga mudah dan praktis
sehingga mendukung gaya hidup masyarakat yang semakin hari membutuhkan
segala sesuatu yang efektif dan efisien. Bahan pangan yang mengandung lemak
tinggi akan berdaya simpan lebih pendek dibandingkan dengan yang berkadar
lemak rendah (F. Bachtiar, 2018).

Masuknya industri makanan cepat saji di Indonesia membuat pelaku usaha


bisnis frozen food berlomba-lomba dalam menciptakan inovasi. Makanan cepat
saji juga memiliki jenis-jenis lainnya seperti yang sudah ada saat ini dalam bentuk
kemasan dalam keadaan setengah matang seperti nugget, sosis, ayam ungkep,
kentang dan lainnya. Konsumen hanya butuh waktu beberapa menit untuk
melakukan proses penyajian sampai makanan tersebut benar-benar dapat di
konsumsi.

Makanan cepat saji dalam kemasan ini dapat ditemukan di pusat


perbelanjaan seperti pasar swalayan ataupun minimarket. Selain mudah untuk
dikonsumsi makanan setengah matang dalam kemasan juga tentu memiliki asupan
gizi yang dibutuhkan oleh tubuh terutama pada kalangan anak-anak sampai
remaja yang gemar mengkonsumsi makanan siap saji sebagai pilihan favorit untuk
memenuhi kebutuhan gizi dalam beraktivitas sehari-hari.

Salah satu produk yang populer dalam kategori makanan beku adalah
ayam bumbu frozen food. Ayam bumbu frozen food merupakan produk makanan
yang telah diolah, dibumbui, dan dibekukan untuk menjaga kesegaran dan
kualitasnya. Produk ini menawarkan kemudahan dalam penyimpanan, persiapan,
dan penyajian, sehingga menjadi pilihan yang praktis bagi konsumen yang ingin
menikmati hidangan ayam yang lezat tanpa harus repot mempersiapkannya dari
awal.

Permintaan akan makanan praktis dan siap saji terus meningkat seiring
dengan gaya hidup masyarakat yang semakin sibuk dan mobilitas yang tinggi.
Konsumen modern mencari pilihan makanan yang mudah disiapkan namun tetap
berkualitas dan lezat. Produk ayam bumbu frozen food menjawab kebutuhan
tersebut dengan menyediakan berbagai variasi rasa dan bumbu yang dapat
memuaskan selera konsumen yang beragam.

Selain itu, bisnis ayam bumbu frozen food juga memiliki potensi pasar
yang besar, mulai dari konsumen individu hingga pelaku usaha di bidang restoran
dan katering. Produk ini dapat menjadi pilihan yang menarik bagi keluarga yang
ingin menyajikan hidangan ayam yang praktis namun tetap lezat di rumah, serta
bagi restoran dan katering yang ingin menyediakan pilihan menu ayam yang
bervariasi dan mudah disiapkan

Dengan pertumbuhan industri makanan beku yang pesat dan tren


konsumsi masyarakat yang mendukung, bisnis ayam bumbu frozen food memiliki
potensi yang besar untuk terus berkembang dan menjadi bagian penting dari pasar
makanan beku. Oleh karena itu, penelitian dan analisis mendalam tentang aspek-
aspek seperti strategi pemasaran, inovasi produk, pemilihan bahan baku, dan
manajemen rantai pasok menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan bisnis
ayam bumbu frozen food.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang belakang yang telah diuraikan diatas mengenai
Laporan Studi Kelayakan Bisnis pada Usaha Chicken Frozen Food ini maka
diperoleh beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1.3Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang belakang yang telah diuraikan diatas mengenai
Laporan Studi Kelayakan Bisnis pada Usaha Chicken Frozen Food ini maka
diperoleh beberapa Tujuan Penulisan sebagai berikut :
1.4 Manfaat Penulisan
Berdasarkan latar belakang belakang yang telah diuraikan diatas mengenai
Laporan Studi Kelayakan Bisnis pada Usaha Chicken Frozen Food ini maka
diperoleh beberapa manfaat Penulisan sebagai berikut :

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Studi Kelayakan Bisnis
2.1.1 Definisi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jafkar (2012) Studi kelayakan bisnis adalah suatu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis
yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha
tersebut dijalankan.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa analisis kelayakan


bisnis adalah penelitian tentang pengujian suatu proyek bisnis untuk
dikatakan layak atau tidak jika dijalankan. Layak atau tidak layak
dimaksudkan sebagai suatu prediksi bahwa proyek dapat menghasilkan
keuntungan atau tidak (Umar, 2009).

Oleh sebab itu, pelaku bisnis perlu melakukan analisis kelayakan bisnis
pada usaha yang akan dijalankan atau didirikan untuk mengurangi resiko dan
kegagalan dalam berbisnis.
2.1.2 Tujuan Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2008), ada lima tujuan mengapa sebelum
suatu usaha atau bisnis dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan yaitu :

a. Menghindari resiko kerugian Resiko kerugian untuk masa yang akan


datang yang penuh dengan ketidak pastian, dalam hal ini fungsi studi
kelayakan untuk meminimalkan resiko baik yang dapat dikendalikan
maupun yang tidak dapat dikendalikan.

b. Memudahkan Perencanaan Perencanaan meliputi berapa jumlah dana


yang diperlukan, kapan usaha akan dijalankan, dimana, bagaimana
pelaksanaannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh serta
bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.

c. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan Dengan rencana yang telah


tersusun maka sangat memudahkan pelaksanaan bisnis, pengerjaan usaha
dapat dilakukan secara sistematik.

d. Memudahkan Pengawasan Dengan melaksanakan proyek sesuai rencana


maka memudahkan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya
usaha.

e. Memudahkan Pengendalian Jika dapat diawasi maka jika terjadi


penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga mudah untuk
mengendalikan penyimpangan tersebut.

2.1.3 Manfaat Kelayakan Bisnis


Purwana dan Hidayat (2016, h.12) adapun manfaat dari melakukan studi
kelayakan adalah sebagai berikut :

a. Manfaat Finansial

Suatu usaha dikatakan layak untuk dijalankan akan


memberikan keuntungan, terutama secara financial bagi pemilik
bisnis. Keuntungan ini biasanya diukur dari nilai uang yang akan
diperoleh dari hasil usaha yang dijalankannya.

b. Manfaat Ekonomi
1) Penambahan jumlah barang dan jasa. Misalnya
pendirian pabrik tertentu yang pada akhirnya akan memproduksi
barang atau jasa. Adanya ketersediaan jumlah barang dan jasa
mengakibatkan masyarakat memiliki banya pilihan. Hal ini secara
langsung dapat berdampak kepada harga yang cenderung turun dan
peningkatan kualitas barang sejenis.

2) Peningkatan mutu produk Peningkatan barang dari


usaha sejenis dapat memacu persaingan bisnis diantara pelaku
bisnis. Persaingan ini secara tidak langsung membuat konsumen
memiliki banyak pilihan untuk menggunakan produk. Oleh karena
itu, pelaku bisnis berusaha untuk meningkatkan kualitas
produknya.

3) Peningkatan devisa Studi kelayakan bisnis memberikan


manfaat bagi negara khususnya pelaku bisnis yang berorientasi
pada ekspor yaitu penambahan devisa.

4) Menghemat devisa

Penghematan devisa ini terkait dengan ketergantungan


terhadap impor barang dan jasa. Ini berarti pelaku bisnis yang
dapat memproduksi barang di dalam negeri dapat menghambat dan
bahkan menghindari barang impor. Hal ini secara tidak langsung
tindakan tersebut dapat menghemat biaya.

c. Manfaat sosisal

1) Membuka peluang pekerjaan Usaha yang dilakukan pelaku


bisnis jelas akan membuka peluang pekerjaan kepada masyarakat,
baik bagi masyarakat yang terlibat langsung dengan usaha atau
masyarakat yang tinggal sekitar lokasi usaha. Peluang pekerjaan ini
memberikan pendapatan bagi masyarakat yang bekerja pada usaha
tersebut.

2) Tersedia sarana dan prasarana Bisnis memberikan manfaat bagi


masyarakat secara luas. Manfaat yang dirasakan adalah seperti
tersedianya sara dan prasarana seperti jalan, telepon, air,
penerangan, pendidikan, rumah sakit, rumah ibadah, saran
olahraga, serta sarana dan prasarana lainnya.

3) Membuka isolasi wilayah Untuk wilayah tertentu pembukaan


suatu usaha misalnya perkebunan, jalan atau pelabuhan akan
membuka isolasi wilayah. Wilayah yang tadinya tertutup menjadi
terbuka, sehingga akses masyarakat akan menjadi lebih baik.

4) Meningkatkan persatuan dan membantu pemerataan


pembangunan. Adanya usaha meberi ruang pertemuan bagi pekerja
dari berbagai suku dan daerah. Pertemuan tersebut memberikan
dampak terhadap peningkatan persatuan. Selain itu, usaha tersebut
memberikan dampak pada pemerataan pembangunan diseluruh
wilayah.

2.1.4 TahapTahap Kelayakan Bisnis


Menurut Sugiono (2020:19-20), dalam melaksanakan studi
kelayakan bisnis, ada beberapa tahapan studi yang hendaknya dikerjakan.
Tahapan-tahapan yang disajikan di bawah ini bersifat umum.

1. Penemuan Ide Produk yang dibuat haruslah berpotensi untuk


laku dijual dan menguntungkan. Oleh karena itu, penelitian terhadap
kebutuhan pasar dan jenis produk dari proyek harus dilakukan.

2. Tahap Penelitian Selanjutnya dilakukan penelitian yang lebih


mendalam dengan memakai metode ilmiah. Dimulai dengan
mengumpulkan data lalu mengolah data berdasarkan teori-teori yang
relevan, menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
dengan alatalat analisis yang sesuai, menyimpulkan hasil sampai pada
pekerjaan membuat laporan hasil penelitian tersebut.

3. Tahap Evaluasi Evaluasi berarti membandingkan sesuatu dengan


satu atau lebih standar atau kriteria, dimana standar atau kriteria ini dapat
bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

4. Tahap Pengurutan Usaha yang Layak Jika terdapat lebih dari


satu usulan rencana bisnis yan dianggap layak dan terdapat keterbatasan-
keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk merealisasikan semua bisnis
rencana tersebut, misalnya keterbatasan dana, maka perlu dilakukan
pemilihan rencana bisnis yang dianggap paling penting direalisasikan.

5. Tahap Rencana Pelaksanaan Setelah rencana bisnis dipilih untuk


direalisasikan, perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan
proyek.

6. Tahap Pelaksanaan Setelah semua penelitian yang harus


dikerjakan selesai disiapkan, tahap beriktunya adalah merealisasikan
pembangunan proyek tersebut. Dalam operasional ini, perlu kajiankajian
untuk mengevaluasi bisnis, yaitu dari fungsional keuangan, pemasaran,
produk/operasi, SDM, dan manajemennya agar selalu bekerja secara
efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan.

2.1.5 Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Kelayakan Bisnis


Hasil penilaian melalui studi kelayakan ini sangat diperlukan
dan dibutuhkan oleh berbagai pihak, terutama pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap usaha yang dijalankan. Menurut Kasmir
dan Jakfar (2012, h.14) adapun pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap hasil studi kelayakan tersebut antara lain :

a. Pemilik Usaha
Para pemilik sangat berkepentingan terhadap hasil dari analisis
studi kelayakan yang telah dibuat, disebabkan para pemilik
tidak mau jika sampai dana yang ditanamkan akan mengalami
kerugian. Oleh sebab itu, hasil studi kelayakan yang sudah
dibuat akan dipelajari pemilik, apakah akan memberikan
keuntungan atau tidak.
b. Kreditur
Jika uang tersebut dibiayai oleh dana pinjaman dari bank atau
lembaga keuangan lainnya, maka pihak tersebut sangat
berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan yang telah
dibuat agar kredit atau pinjaman yang diberikan tidak sampai
macet akibat usaha tersebut sebenarnya tidak layak untuk
dijalankan. Oleh karena itu, sebelum memberikan pinjaman
dana biasanya pihak perbankan melakukan studi kelayakan
terlebih dahulu secara mendalam.
c. Pemerintah
Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah untuk
meyakinkan apakah bisnis yang akan dijalankan memberikan
manfaat baik bagi perekonomian secara umum dan juga
memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan
harapan bisnis yang dijalanan tidak merusak lingkungan.
d. Masyarakat Luas
Bagi masyarakat luas dengan adanya bisnis, terutama bagi
masyarakat sekitarnya akan memberikan manfaat seperti
lapanga kerja, baik bagi pekerja di sekitar lokasi proyek
maupun bagi masyarakat lainnya.
e. Manajemen Hasil
Studi kelayakan bisnis merupakan ukuran kinerja bagi pihak
manajemen perusahaan untuk menjalankan apa-apa yang sudah
ditugaskan. Kinerja ini dapat dilihat dari hasil yang telah
dicapai, sehingga terlihat prestasi kerja pihak manajemen yang
menjalankan usaha

2.1.6 Aspek-Aspek Kelayakan Bisnis


1). Aspek Legalitas

Menurut Kasmir (2020 : 24), Untuk memulai studi kelayakan suatu


usaha pada umumnya dimulai dari aspek hukum, walaupun banyak pula
yang melakukannya dari aspek lain. Mengenai aspek mana yang harus
dimulai tergantung dari kesiapan data dan kesiapan dari para penilai.
Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan,
dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki.

Aspek legalitas bertujuan untuk meneliti keabsahan,


kesempurnaan, dan keaslian dokumen-dokumen yang dimiliki.

1) Bentuk-bentuk badan usaha:


a) Perusahaan Perorangan;

b) Firma (Fa);

c) Perseroaan Komonditer (CV);

d) Perseroaan Terbatas (PT);

e) Perusahaan Negara;

f) Perusahaan Daerah;

g) Yayasan;

h) Koperasi.

2) Bukti Diri

Bukti diri adalah identitas diri para pemilik usaha yang dikeluarkan
oleh kelurahan setempat yang dikenal Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) : Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


harus dimiliki setiap perusahaan sesuai dengan bidang usaha masing-
masing. Departemen yang mengeluarkan TDP adalah Departemen
Perindustrian dan Perdagangan. Pengurusan TDP pada saat pengurusan
akta pendirian perusahaan

3) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perlu dimiliki pengusaha.


NPWP dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Pentingnya NPWP
agar setiap usaha yang dijalankan akan memberikan penghasilan kepada
pemerintah.

4) Izin-Izin Perusahaan

Izin-izin yang dimiliki sesuai dengan jenis bidang Usaha

a) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), bagi usaha yang bergerak


dalam bidang usaha perdagangan dari Departemen Perdagangan
dan Perindustrian;
b) Surat Izin Usaha Industri (SIUI), bagi usaha yang bergerak
dalam bidang usaha industri dari Departemen Perdagangan dan
Perindustrian;

c) Izin usaha tambang dari Departemen Pertambangan;

d) Izin usaha perhotelan dan pariwisata dari Departemen pariwisata


pos dan Telekomunikasi;

e) Izin usaha farmasi dan rumah sakit dari Departemen Kesehatan;


f) Izin usaha peternakan dan pertanian dari Departemen Pertanian;
g) Dan lain-lain.

5) Keabsahan Dokumen Lainnya . Dokumen lainnya yang perlu diteliti


keabsahannya, yaitu:

a) Status hukum tanah;

b) Kendaraan;

c) Surat-surat dan sertifikat lainnya yang dianggap perlu.

Aspek hukum mengkaji tentang legalitas suatu proyek atau bisnis yang
akan dibangun atau dioperasikan. Setiap proyek atau bisnis yang akan didirikan
dan dibangun di wilayah tertentu harus memenuhi hukum dan tata peraturan yang
berlaku di wilayah tersebut.

2). Aspek Pasar dan Pemasaran

Secara umum, prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan studi


kelayakan sebagai berikut:

a). Aspek Pemasaran

Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan. Dalam dunia


persaingan yang semakin ketat, perusahaan dituntut agar tetap bertahan
hidup dan berkembang. Oleh karena itu seorang pemasar dituntut untuk
memahami permasalahan pokok di bidangnya dan menyusun strategi agar
dapat mencapai tujuan perusahaan. (Danang Sunyoto, 2019 : 18).
Menurut Kasmir (2020 : 16-17), Untuk menilai apakah perusahaan
yang akan melakukan investasi ditinjau dari segi pasar dan pemasaran
memiliki peluang pasar yang diinginkan atau tidak. Atau dengan kata lain
seberapa besar potensi pasar yang ada untuk produk yang ditawarkan dan
seberapa besar market share yang dikuasai oleh para pesaing dewasa ini.
Kemudian bagaimana strategi pemasaran yang akan dijalankan, untuk
menangkap peluang pasar yang ada.

Dalam hal ini, untuk menentukan besarnya pasar nyata dan potensi
pasar yang ada, maka perlu dilakukan riset pasar, baik dengan terjun
langsung ke lapangan maupun dengan mengumpulkan data dari berbagai
sumber. Kemudian, setelah diketahui pasar nyata dan potensi pasar yang
ada barulah disusun strategi pemasarannya.

Menurut Sunyoto (2019:36), tujuan pemasaran adalah


mengarahkan barangbarang dan jasa-jasa ke tangan konsumen. Untuk ini
diperlukan kegiatan-kegiatan tertentu. Berbagai jenis kegiatan dan proses
yang diperlukan karena spesialisasinya di dalam pemasaran itu disebut
fungsi-fungsi pemasaran.

Fungsi-fungsi pemasaran dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Fungsi pertukaran
Fungsi pemasaran jenis pertukaran meliputi:
- Pembelian
Yang dimaksud pembelian adalah proses atau kegatan yang
mendorong untuk mencari penjual. Kegiatan ini merupakan
timbal-balik daripada selling (penjualan), oleh karena itu perlu
dimengerti proses atau kegiatan apa yang mengakibatkan atau
mendorong untuk melakukan pembelian.
- Penjualan
Penjualan atau selling adalah refleksi daripada pembelian,
merupakan lawan dari pembelian. Pembelian tidak akan terjadi
tanpa penjualan, penjualan tidak ada tanpa pembelian. Di
dalam pembelian dan penjualan itu terjadi saling mendekati,
melakukan tawar-menawar, berunding, membentuk harga dan
penyerahan hak pemilikan.
2. Fungsi penyediaan fisik
Fungsi pemasaran jenis penyediaan fisik meliputi

- Transportasi

Pengertian transportasi adalah kegiatan atau proses


pemindahan barang dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
Proses ini menciptakan kegunaan tempat (place utility). Dalam
kegiatan dan proses pemindahan ini dipersoalkan bagaimana
caranya, apakah menggunakan mobil, pesawat, truk, kereta api,
kapal laut atau dibawa perseorangan dan lain sebagainya.
Bagaimana cara-cara memuat dan membongkarnya, dibungkus
atau tidak dibungkus dan sebagainya.

- Pergudangan (storage)

Fungsi pemasaran jenis ini melakukan kegiatan


penyimpanan barang sejak selesai diproduksi atau diproduksi sejak
selesai diproduksi atau dibeli sampai saat dipakai atau dijual di
masa yang akan datang. Pergudangan menciptakan kegunaan
waktu (time utility), dan dapat terjadi di manapun juga sepanjang
arus antara produsen dan konsumen. Jadi dapat dilakukan oleh
konsumen, perantara, konsumen sendiri dan lainnya.

3. Fungsi fasilitas

Fungsi pemasaran jenis fasilitas meliputi:

- Standardisasi

Jika barang-barang atau jasa-jasa berpindah tempat,


berpindah waktu atau berpindah pemilik, umumnya diperlukan
ketentuan-ketentuan tertentu. Standardisasi meliputi penentuan
produk, pemeriksaan produk untuk menentukan termasuk standar
yang mana (inspection) dan menjeniskan barang ke dalam
kelompok-kelompok standar yang telah ditentukan (sorting). Arti
pentingnya standardisasi adalah oleh adanya penjualan-penjualan
yang dilakukan dengan inspection, sampel atau cukup memberikan
gambaran atau uraian saja.

- Pembelanjaan (financing)

Di dalam kegiatan pembelanjaan, transportasi,


pergudangan, standardisasi, san sebagainya, diperlukan uang atau
dana untuk pembiayaan. Kegiatan daripada penyediaan dana yang
diperlukan oleh produsen, perantara, maupun konsumen sendiri,
untuk kepentingan proses pemasaran disebut fungsi keuangan.

- Penanggungan risiko (risk bearing)

Di dalam kegiatan atau proses pemasaran terdapat banyak


risiko seperti risiko hilang, risiko lepas pemilikan, lepas
pengawasan, turun harga, rusak, terbakar dan lain sebagainya. Agar
risiko dapat dihindarkan atau diperkecil maka terjadilah
pengambilan risiko yang dilakukan oleh lembaga atau orang-orang
tertentu, misalnya perusahaan perasuransian.

- Penerangan pasar (market information)

Penerangan pasar adalah fungsi pemasaran yang sangat luas


karena fungsi ini memberikan keterangan tentang situasi dagang
pada umumnya, keterangan yang berhubungan dengan fungsi-
fungsi manajemen pemasaran, dan kegiatan-kegiatan lainnya
mengenai spesialisasi-spesialisasi di dalam bidang perekonomian.
Termasuk di dalam fungsi penerangan pasar, yaitu pengumpulan
data, menafsirkan dan mengambil konklusinya.

Dalam aspek pemasaran terdapat sebuah istilah marketing mix yang


mencakup 7P, yaitu:

1. Product (produk), adalah suatu barang atau jasa yang ditawarkan


perusahaan untuk konsumen.
2. Price (harga), adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan
untuk mendapatkan produk.

3. Place (tempat), adalah suatu cara menyampaikan atau menjual produk


untuk disampaikan kepada konsumen.

4. Promotion (promosi), adalah suatu aktivitas untuk penyampaian suatu


produk yang kita jual agar konsumen membeli produk yang kita jual.

5. People (orang-orang), adalah orang atau sumber daya manusia yang


dipekerjakan di tempat tersebut.

6. Process (proses), merujuk pada bagaimana alur, prosedur, atau


mekanisme pebisnis dalam memberikan produk atau layanan.

7. Physical Evidence (bukti fisik), yaitu berupa tampilan fisik tempat


usaha.

Menurut Husnan dan Muhammad (2020 : 13), Aspek pasar dan pemasaran
mempelajari tentang:

1. Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis


konsumen, perusahaan besar pemakai. Di sini juga perlu diperkirakan
tentang proyek bisnis permintaan tersebut.

2. Penawaran, baik yang berasal dari dalam negeri, maupun juga yang
berasa dari impor. Bagaimana perkembangannya di masa lalu dan
bagaimana perkiraan di masa yang akan datang. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penawaran ini, seperti jenis barang yang bisa menyaingi,
perlindungan dari pemerintah, dan sebagainya, perlu pula diperhatikan.

3. Harga, dilakukan perbandingan dengan barang-barang impor, produksi


dalam negeri lainnya. Apakah ada kecenderungan perubahan harga, dan
kalau ya, bagaimana polaya.

4. Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan


dipergunakan, “marketing mix”. Identifikasi siklus kehidupan produk,
pada tahap apa produk yang akan dibuat.
5. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang
bisa dikuasai perusahaan

3). Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Menurut George R. Terry dalam Aditama (2020), manajemen adalah


proses yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian yang dilakukan guna mencapai tujuan yang ditetapkan melalui
pemanfaatan SDM dan sumber lainnya.

Pengelolaan sumber daya manusia melibatkan berbagai aspek, termasuk


perekrutan dan seleksi karyawan, pelatihan dan pengembangan, manajemen
kinerja, manajemen kompensasi, manajemen hubungan karyawan, pengelolaan
perubahan, dan kebijakan dan prosedur terkait tenaga kerja (Harahap, et al.,
2023).

Manajemen sumber daya manusia juga berperan penting dalam


memastikan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan, keadilan dalam
pengelolaan karyawan, dan penyelesaian konflik yang adil dan efektif. Dengan
demikian, manajemen sumber daya manusia memiliki peran strategis dalam
mengelola aspek manusia dalam organisasi. Dengan pendekatan yang efektif,
MSDM dapat membantu organisasi mencapai keunggulan kompetitif melalui
pengelolaan

Analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia dapat digambarkan


sebagai berikut (Subagyo, 2007:p159):

1. Job Analysis, yaitu menganalisis jabatan yang diperlukan untuk


menyelesaikan jenis pekerjaan tertentu.

2. Job Specification, yaitu menentukan persyaratan dan kualifikasi yang


diperlukan untuk mengisi suatu jabatan.

3. Mendesain struktur organisasi, yaitu menyusun struktur organisasi yang


menggambarkan jenjang manajemen, kedudukan jabatan, dan struktur
pertanggungjawaban.
4. Job Description, yaitu uraian pekerjaan yang menjelaskan tentang
pekerjaan teknis anggota organisasi yang menjabat pekerjaan tertentu.

5. Mendesain sistem kompensasi, yaitu menguraikan struktur penggajian


secara lengkap untuk semua jabatan dalam pekerjaan berdasarkan garis
struktural dan fungsional.

6. Sistem pengembangan karyawan, yaitu menyusun rencana pendidikan


dan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan,
produktivitas, dan kinerja karyawan secara keseluruhan.karyawan yang
berkualitas, termotivasi, dan berkinerja tinggi.

4). Aspek Teknik dan Teknologi

Menurut para ahli pada tahun 2020, aspek teknik dan teknologi agar terus
berkembang termasuk kecerdasan buatan (artificial intelligence), Internet of
Things (IoT), komputasi awan (cloud computing), big data analytics, dan
pengembangan teknologi blockchain. Para ahli juga menyoroti pentingnya
keamanan cyber, teknologi quantum, dan pengembangan teknologi 5G sebagai
bagian dari perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini.

5). Aspek Finansial

Aspek Finansial Nasir Asman (2020:9), mengatakan terkait finansial,


suatu bisnis dapat dikatakan baik jika memberikan keuntungan yang layak dan
mampu memenuhi kewajiban keuangannya. Aktivitas pada finansial ini meliputi
penghitungan jumlah modal yang dibutuhkan untuk keperluan modal kerja awal
pengadaan harta tetap. Dianalisis juga mengenai pilihan pembiayaan yang paling
menguntungkan dengan menentukan berapa modal yang harus dipersiapkan yang
berasal dari pinjaman pihak luar dan berapa dana dari modal sendiri. Perolehan
hasil analisis finansial akan digunakan sebagai gambaran keadaan rencana
keuangan dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
6). Aspek Ekonomi dan Sosial

Menurut para ahli tahun 2020, aspek ekonomi dan sosial sangat
dipengaruhi oleh pandemi COVID-19 yang melanda di seluruh dunia. Secara
ekonomi, terjadi resesi global dan banyak negara mengalami penurunan
pertumbuhan ekonomi serta meningkatnya angka pengangguran. Di sisi sosial,
pandemi ini juga menyebabkan isolasi sosial, perubahan kebiasaan hidup, dan
meningkatnya kesenjangan sosial. Para ahli menekankan pentingnya kolaborasi
global, inovasi teknologi, dan kebijakan yang inklusif untuk mengatasi dampak
negatif dari pandemi ini.

a) Aspek Ekonomi

Aspek ekonomi adalah aspek geografi sosial yang berkaitan dengan


hal-hal ekonomis (Lina & Nani, 2020);(Nani et al., 2021);(Nani,2019). Aspek
ekonomi itu sendiri membahas tentang bagaimana perusahaan berkembang
yang tentunya impact positif terhadap pendapatan yang diperoleh (Nani, 2020);
(Novita & Husna, 2020). Bukan hanya itu sumber daya manusia (SDM) juga
harus sesuai dengan keadaaan tempat kita memulai sebuah usaha karena
peningkatan ekonomi berpengaruh terhadap hal tersebut(Novita & Husna,
2020);(Novita et al., 2020);(Pratama et al., 2022).

Aspek ekonomi mencakup segala hal yang berkaitan dengan produksi,


distribusi, dan konsumsi barang dan jasa dalam suatu masyarakat. Ini melibatkan
studi tentang bagaimana sumber daya yang terbatas digunakan secara efisien
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Beberapa elemen yang terkait
dengan aspek ekonomi meliputi:

- Pertumbuhan Ekonomi: Pertumbuhan ekonomi mengacu pada


peningkatan output atau nilai tambah dari sektor ekonomi. Hal ini melibatkan
peningkatan produksi, investasi, dan peningkatan pendapatan.

- Ketenagakerjaan: Aspek ketenagakerjaan melibatkan tingkat


pengangguran, tingkat partisipasi tenaga kerja, dan kondisi kerja dalam
masyarakat. Hal ini mencakup analisis tentang lapangan kerja, upah, dan
kebijakan ketenagakerjaan.
- Distribusi Pendapatan: Distribusi pendapatan merujuk pada pembagian
pendapatan di antara anggota masyarakat. Ini melibatkan memahami kesenjangan
pendapatan, kemiskinan, dan ketimpangan ekonomi dalam suatu masyarakat.

b) Aspek Sosial

Aspek sosial merupakan hasil dari pada aktivitas manusia dengan alam
sekitar/lingkungannyanyang dimana salah satu bentuknya itu meliputi
penindasan(Sedyastuti et al., 2021);(Suwarni et al., 2021);(Fauzi et al., 2020).
Mengenaipenindasan tersebut adalah suatu kekerasan, ancaman dan paksaan
yang dilakukan seseorang kepada orang lain yang melibatkan
ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau orang lain(Fauzi et al., 2021). Tujuan
utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya(Suwarni
& Handayani, 2021). Namun, perusahaan tidak dapat hidupsendirian,
perusahaan hidup bersamasama dengan komponen lain, salah satu komponen lain
yang di maksud adalah lembaga sosialsehingga dalam rangka keseimbangan
tadi, hendak nya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial(Ahluwalia,
2020);(Larasati Ahluwalia, 2020);(Lina & Ahluwalia, 2021).

Aspek sosial mencakup hubungan antar individu, kelompok, dan institusi


dalam masyarakat. Ini melibatkan studi tentang nilai-nilai, norma, interaksi sosial,
dan perubahan sosial dalam suatu masyarakat. Beberapa elemen yang terkait
dengan aspek sosial meliputi:

- Kesejahteraan Sosial: Kesejahteraan sosial merujuk pada kondisi


kehidupan yang baik bagi seluruh anggota masyarakat. Hal ini melibatkan akses
yang adil terhadap pendidikan, perumahan, pelayanan kesehatan, dan
perlindungan sosial.

- Kesetaraan Gender: Kesetaraan gender adalah prinsip bahwa laki-laki


dan perempuan harus memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam segala
aspek kehidupan. Ini melibatkan analisis tentang kesenjangan gender,
diskriminasi, dan upaya untuk mencapai kesetaraan gender.

- Keadilan Sosial: Keadilan sosial merujuk pada distribusi yang adil dari
sumber daya dan kesempatan dalam masyarakat. Ini melibatkan perlindungan hak
asasi manusia, penanggulangan diskriminasi, dan pemenuhan kebutuhan dasar
semua anggota masyarakat.

Pengertian aspek ekonomi dan sosial dapat bervariasi tergantung pada


konteks dan perspektif yang digunakan. Namun, secara umum, aspek ekonomi
berkaitan dengan produksi dan distribusi sumber daya ekonomi, sedangkan aspek
sosial berkaitan dengan hubungan sosial dan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.

7). Aspek Lingkungan Hidup

Menurut Kasmir (2020 : 16-17), merupakan analisis yang paling


dibutuhkan pada saat ini, karena setiap proyek yang dijalankan akan sangat besar
dampaknya terhadap lingkungan di sekitarnya, baik terhadap darat, air, dan udara,
yang pada akhirnya akan berdampa terhadap kehidupan manusia, binatang, dan
tumbuh-tumbuan yang ada di sekitarnya.

Menurut Husein (2020 : 303-3-4), Analisis Dampak Lingkungan


(AMDAL) diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan dengan dua alasan
pokok, yaitu:

1. Karena undang-undang dan peraturan pemerintah menghendaki


demikian. Jawaban ini cukup efektif untuuk memaksa para pemilik proyek
yang kurang memperhatikan kualitas lingkungan dan hanya memikirkan
keuntungan proyeknya sebesar mungkin tanpa menghiraukan dampak
samping yang timbul.

2. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan


beroperasinya proyek-proyek industri. Manusia dalam usahanya untuk
memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan melalui aktivitas
yang makin lama makin mengubah lingkungannya. Pada awalnnya
perubahan lingkungan itu belum menjadi masalah, maka manusia tidak
dapat mentolerir lagi perubahan yang merugikan itu.

Beberapa ruang lingkup yang terdapat dalam lingkungan bisnis adalah


sebagai berikut:
1). Lingkungan Operasional

Lingkungan operasional merupakan lingkungan yang


paling dekat dengan aktivitas perusahaan. Lingkungan perusahaan
meliputi pesaing, kreditor, pelanggan, pemasok dan pegawai.

2) Lingkungan Industri

Lingkungan industri merupakan lingkungan yang meliputi


kelompok yang memproduksi produk dan jasa yang sama atau
barang pengganti yang dekat (close substitute). Lima faktor
persaingan dalam lingkungan industri adalah masuknya pendatang
baru, ancaman substitusi, daya tawar menawar pembeli, daya tawar
menawar pemasok, dan persaingan diantara pesaing yang ada.

3) Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh mencakup faktor-faktor yang bersumber


dari luar operasional perusahaan. Lingkungan jauh meliputi
lingkungan ekonomi, sosial, politik, teknologi, ekologi dan global.
Untuk menentukan layaknya sebuah lokasi usaha dapat dilihat dari
dekat dengan masyarakat sehingga mudah dijangkau oleh
masyarakat, tempat pembuangan sampah dapat ditemukan dengan
mudah, air bersih dan jernih,pengelolaan limbah dilakukan dengan
baik, saluran air lancar dan lainlain.

Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk
ditela`ah sebelum investasi atau usaha dijalankan untuk mengetahui dampak
yang akan ditimbulkan dari usaha bisnis, baik dari dampak positif maupun
negatif. Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan maka
sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal
timbul, baik baik dampak sekarang maupun mendatang. Studi ini kita kenal
dengan nama analisis dampak lingkungan hidup (AMDAL). Suatu bisnis dapat
menimbulkan berbagai aktivitas sehinga menimbulkan dampak bagi lingkungan
disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat sebagai akibat dari
adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi disekitar lokasi
bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat, juga
perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenagakerja dari luar daerah.

Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek lingkungan sesuai


dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampu memberikan manfaat
yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya di wilayah tersebut. Aspek
lingkungan dalam studi kelayakan bertujuan untuk:

1. Menganalisis kondisi lingkungan operasional.


2. Menganalisis kondisi lingkungan industri
3. Menganalisis lingkungan ekonomi
4. Menganalisis dampak positif maupun negative bisnis terhadap lingkungan
5. Menganalisis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan
dampak negatif bisnis terhadap lingkungan.

Studi mengenai dampak fisik ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
kemungkinan bahwa akibat dari pendirian dan proses produksi dari usaha baru
itu akan menimbulkan pencemaran udara, pencemaran air, dan sebagainya di
sekitar lokasi usaha. AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi
kelayakan dengan dua alasan pokok : Pertama, Karena UU dan Peraturan
Pemerintah menghendaki demikian. Jawaban ini cukup efektif untuk memaksa
para pemilik proyek yang kurang memperhatikan kualitasLingkungan. Kedua,
AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan
beroperasinya proyek-proyek industri.

Dalam PP 51 Tahun 1993 ditetapkan 4 jenis studi AMDAL, yaitu :

1. AMDAL Proyek, yaitu AMDAL yang berlaku bagi satu kegiatan yang
berada dalam kewenangan satu instansi sektoral. Misalnya rencana
kegiatan pabrik tekstil yang mempunyai kewenangan memberikan ijin dan
mengevaluasi studi AMDALnya ada pada Departemen Perindustrian.
2. AMDAL Terpadu / Multisektoral, adalah AMDAL yang berlaku bagi
suatu rencana kegiatan pembangunan yang bersifat terpadu, yaitu adanya
keterkaitan dalam hal perencanaan, pengelolaan dan proses produksi, serta
berada dalam satu kesatuan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih
dari satu instansi. Sebagai contoh adalah satu kesatuan kegiatan pabrik
pulp dan kertas yang kegiatannya terkait dengan proyek hutan tanaman
industri (HTI) untuk penyediaan bahan bakunya, pembangkit tenaga listrik
uap (PLTU) untuk menyediakan energi, dan pelabuhan untuk distribusi
produksinya. Di sini terlihat adanya ket erlibatan lebih dari satu instansi,
yaitu Departemen Perindustrian, Departemen kehutanan, Departemen
Pertambangan dan Departemen Perhubungan.
3. AMDAL Kawasan, yaitu AMDAL yang ditujukan pada satu rencana
kegiatan pembangunan yang berlokasi dalam satu kesatua n hamparan
ekosistem dan menyangkut kewenangan satu instansi. Contohnya adalah
rencana kegiatan pembangunan kawasan industri. Dalam kasus ini masing
-masing kegiatan di dalam kawasan tidak perlu lagi membuatAMDALnya,
karena sudah tercakup dalam AMDAL seluruh kawasan.
4. AMDAL Regional, adalah AMDAL yang diperuntukan bagi rencana
kegiatan pembangunan yang sifat kegiatannya saling terkait dalam hal
perencanaan dan waktu pelaksanaan kegiatannya. AMDAL ini melibatkan
kewenangan lebih dari satu instansi, berada dalam satu kesatuan
ekosistem, satu rencana pengembangan wilayah sesuai Rencana Umum
Tata Ruang Daerah. Contoh AMDAL Regional adalah pembangunan kota
-kota baru.

Selanjutnya, beberapa peran AMDAL adalah sebagai berikut:

1. Peran AMDAL dalam pengelolaan Lingkungan. Aktivitas pengelolaan


lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang
akan timbul akibat dari proyek yang akan dibangun.
2. Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek. AMDAL merupakan salah satu
studi kelayakan lingkugan yang disyaratkan untuk mendapatkan perizinan.
Bagian dari AMDAL yang diharapkan oleh aspek teknis dan ekonomis
biasanya adalah sejauh mana keadaan lingkungan dapat menunjang
perwujudan proyek, terutama sumber daya yang diperlukan proyek
tersebut.
3. AMDAL sebagai dokumen penting. Laporan AMDAL merupakan
dokumen penting sumber informasi yang detail mengenai kedaan
lingkungan pada waktu penelitian proyek dan gambaran keadaan
lingkungan di masa setelah proyek dibangun.

Seperti telah diketahui bahwa AMDAL merupakan suatu hasil studi


mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanaan dan diperkirakan
mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. Analisis ini meliputi
keseluruhan kegiatan pembuatan 5 dokumen yang terdiri dari: PIL (Penyajian
Informasi Lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis Dampak
Lingkungan), RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan), dan RKL (Rencana
Pengelolaan Lingkungan).

BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Profil Usaha
Frozen Food adalah salah satu inovasi terbaru dalam pembuatan makanan
cepat saji yang efektif dan efisien. Beberapa kelebihan Frozen Food diantaranya
yaitu seperti kemampuan untuk mempertahankan kualitas produk, umur simpan
yang lebih lama, kemudahan dalam penyimpanan, ketersediaan sepanjang tahun,
serta kemudahan dalam persiapan makanan. Produk Frozen Food yang dibuat
adalah ayam ungkep, karena merupakan makanan yang konsumsi sehari-hari.

Usaha yang kami buat ini dalam proses pembuatannya tidak terlalu sulit,
dan tidak perlu membutuhkan modal yang besar dalam membuat Frozen Food ini.
Chicken Frozen Food adalah nama usaha yang kami buat, diharapkan gampang
diingat dan pastinya merupaka bahan pokok seperti ayam banyak peminatnya.

Visi

Menjadi produsen ayam frozen food terkemuka yang dikenal karena kualitas,
inovasi, dan keunggulan dalam pelayanan.

Misi

1. Menyediakan produk ayam frozen food berkualitas tinggi dengan bahan baku
segar dan proses produksi yang higienis.
2. Menghadirkan beragam varian produk ayam frozen food yang inovatif dan
sesuai dengan selera konsumen.

3. Menjaga kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang ramah, responsif, dan


profesional.

4. Berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dengan menggunakan bahan


baku yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Tujuan

1. Memperluas pangsa pasar dan meningkatkan penetrasi produk ayam frozen


food di wilayah terkait.

2. Meningkatkan kualitas produk dan proses produksi untuk memenuhi standar


keamanan pangan dan kualitas yang tinggi.

3. Menjadi pilihan utama konsumen dalam kategori ayam frozen food dengan
reputasi yang baik.

4. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional untuk mencapai


pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

5. Berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat sekitar dengan menciptakan


lapangan kerja dan mendukung pengembangan ekonomi lokal.

3.2 Aspek-Aspek yang Dibahas


3.1.1 Aspek Legalitas
Legalitas suatu Perusahaan atau badan usaha adalah merupakan unsur
yang terpenting, karena legalitas merupakan jati diri yang melegalkan atau
mengesahkan suatu badan usaha sehingga diakui oleh masyarakat. Legalitas
Perusahaan harus sah menurut undang-undang dan peraturan, di mana Perusahaan
tersebut dilindungi atau dipayungi dengan berbagai dokumen hingga sah di mata
hukum. Bentuk-bentuk Legalitas Perusahaan Ada beberapa jenis jati diri yang
melegalkan badan usaha, diantaranya yaitu: nama Perusahaan, merek Perusahaan,
dan surat izin usaha perdagangan.

Jika ingin megurus perizinan di DKI Jakarta, dapat mengurusnya di


Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Pemprov DKI Jakarta.
Agar pengurusannya berjalan dengan lancar maka ada beberapa persyaratan yang
harus di penuhi diantaranya adalah:

Izin Prinsip

1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan
kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak
dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya
3. Produk Industri Rumah Tangga (PIRT)
PIRT adalah singkatan dari Pangan Industri Rumah Tangga.
Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) Nomor 22 Tahun 2018 tentang pedoman pemberian sertifikat
Pangan Industri Rumah Tangga, dijelaskan bahwa pengertian PIRT
adalah sertifikat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang
diberikan oleh Bupati atau Walikota melalui Dinas Kesehatan
4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
5. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
6. Surat Keteragan Domisili Perusahaan (SKDP)
7. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

3.1.2 Aspek Pasar dan Pemasaran


Pasar merupakan tempat berkumpul para penjual yang
menawarkan barang ataupun jasa kepada para pembeli yang mempunyai
keinginan dan kemampuan untuk memiliki barang dan jasa tersebut hingga
terjadinya kesepakatan transaksi atau transfer atas kepemilikan barang atau
kenikmatan jasa (Idris, 2021).

Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar adalah himpunan pembeli
nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Pasar nyata adalah himpunan
konsumen yang mempunyai minat, pendapatan, dan akses pada suatu produk atau
jasa tertentu. Dalam pasar ini konsumen melakukan transaksi, hal ini disebabkan
konsumen didukung dengan minat yang mereka punya atau keinginan untuk
membeli serta memiliki pendapatan atau akses. Jika masih merupakan keinginan
dan suatu saat apabila telah memiliki pendapatan dan ada akses merekan akan
membeli, kelompok ini merupakan pasar potensial. Pasar juga dapat diartikan pula
sebagai mekanisme yang terjadi antara pembeli dan penjual atau tempat
pertemuan antara kekuatan permintaan dan penawaran.

3.1.3 Aspek Manajemen & Sumber Daya Manusia

Aspek manajemen dan sumber daya manusia dalam studi kelayakan bisnis
pada usaha chicken frozen food merujuk pada elemen-elemen yang terkait dengan
pengelolaan tenaga kerja dan operasional perusahaan yang berfokus pada
produksi, distribusi, dan pemasaran produk makanan beku berbahan dasar daging
ayam. Secara khusus, ini meliputi:

1. Rekrutmen dan Seleksi

Proses perekrutan dan pemilihan karyawan yang memiliki


keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan yang sesuai dengan
kebutuhan produksi dan manajemen bisnis makanan beku.

2. Pelatihan dan Pengembangan

Program pelatihan untuk mengajarkan karyawan tentang teknik


pengolahan makanan, prosedur keamanan pangan, penggunaan peralatan,
dan kebijakan perusahaan terkait.

3. Kompensasi dan Penghargaan

Sistem kompensasi yang adil dan berkelanjutan yang mencakup


gaji, tunjangan, dan insentif untuk memotivasi karyawan agar berkinerja
tinggi dan mempertahankan mereka dalam jangka panjang.

4. Manajemen Kinerja

Proses evaluasi kinerja karyawan secara berkala untuk


mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan area pengembangan, serta
memberikan umpan balik yang memungkinkan perbaikan kinerja.

5. Manajemen Konflik Kebijakan dan prosedur


Untuk menangani konflik antara karyawan, departemen, atau
dengan manajemen, dengan tujuan mempertahankan harmoni dan
produktivitas di tempat kerja.

6. Kebijakan Perusahaan

Peraturan dan prosedur terkait dengan keamanan pangan,


kepatuhan terhadap peraturan pemerintah, manajemen risiko, dan praktik
bisnis yang etis.

7. Pengelolaan Hubungan Karyawan

Upaya untuk membangun budaya perusahaan yang inklusif,


mendukung, d an berorientasi pada karyawan, serta mendorong
komunikasi yang terbuka antara manajemen dan karyawan.

Pemahaman yang baik tentang aspek-aspek ini dalam konteks studi


kelayakan bisnis sangat penting untuk merencanakan, mengelola, dan
mengoptimalkan usaha chicken frozen food secara efektif dan
berkelanjutan.

3.1.4 Aspek Teknik & Teknologi

Dalam aspek teknik dan teknologi, produksi chicken frozen food


melibatkan serangkaian proses yang sangat terperinci dan canggih. Salah satu
teknologi utama yang digunakan adalah teknologi pembekuan cepat, yang
memungkinkan makanan untuk dibekukan dengan sangat cepat dan efisien. Proses
ini biasanya dilakukan dengan menggunakan freezer khusus yang dapat
menurunkan suhu makanan dengan cepat sehingga mencegah pembentukan
Kristal es yang dapat merusak tekstur dan kualitas makanan. Selain itu, dalam
proses produksi chicken frozen food, teknologi pengemasan juga sangat penting.
Penggunaan kemasan yang sesuai dan tahan terhadap suhu rendah sangat
diperlukan untuk menjaga kualitas produk selama proses penyimpanan dan
distribusi. Beberapa produsen bahkan menggunakan teknologi kemasan vakum
untuk menghilangkan udara dari kemasan sehingga memperpanjang umur simpan
produk.
Teknologi pemprosesan makanan juga memainkan peran penting dalam
produksi chicken frozen food. Misalnya, teknologi pasteurisasi dan sterilisasi
digunakan untuk memastikan keamanan pangan dengan membunuh bakteri dan
mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada dalam makanan. Selain itu,
teknologi pemrosesan juga digunakan untuk mempertahankan nutrisi dan rasa
makanan selama proses produksi. Dengan memanfaatkan teknologi-teknologi ini
secara efektif, produsen chicken frozen food dapat menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi, aman, dan tahan lama untuk dinikmati oleh konsumen.

Aspek teknik dan teknologi yang terkait dengan chicken frozen food mengacu
pada penggunaan metode dan teknologi dalam proses produksi, pengolahan, dan
penyimpanan chicken frozen food. Pengertian aspek ini mencakup beberapa hal
berikut:

1). Pembekuan makanan: Teknik pembekuan makanan digunakan untuk


mengawetkan chicken frozen food dengan menurunkan suhu di bawah
titik beku air. Proses ini melibatkan penggunaan peralatan khusus seperti
freezer atau blast freezer untuk mencapai suhu yang diperlukan agar
produk tetap segar dan awet.

2). Proses pengolahan: Aspek teknik dan teknologi juga mencakup proses
pengolahan chicken frozen food, seperti penggorengan atau pengovenan.
Proses ini melibatkan penggunaan peralatan seperti penggorengan dalam
minyak panas atau oven untuk mencapai tekstur dan rasa yang diinginkan
pada produk.

4). Pemilihan bahan baku: Aspek teknis dan teknologi juga melibatkan
pemilihan bahan baku yang berkualitas untuk chicken frozen food. Bahan
baku yang dipilih harus memenuhi standar kebersihan dan keamanan
pangan serta memiliki kualitas yang baik untuk menghasilkan produk yang
berkualitas.

5). Pengemasan dan penyimpanan: Aspek teknik dan teknologi juga


mencakup pengemasan dan penyimpanan chicken frozen food.
Pengemasan yang baik menggunakan bahan yang sesuai dan aman untuk
menjaga kualitas produk. Selain itu, pemilihan metode penyimpanan yang
tepat, seperti suhu penyimpanan yang rendah, juga penting untuk menjaga
kualitas dan kesegaran produk.

6). Penggunaan teknologi dalam pengendalian kualitas: Teknologi juga dapat


digunakan dalam pengendalian kualitas chicken frozen food. Misalnya,
penggunaan alat pengukur suhu dan kelembaban, pemantauan kualitas produk
secara otomatis, atau sistem pelacakan produk untuk memastikan produk yang
dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Dalam industri chicken frozen food, aspek teknik dan teknologi ini penting
untuk memastikan kualitas produk, efisiensi produksi, dan keselamatan pangan.
Dengan menggunakan teknologi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan
proses produksi, pengolahan, dan penyimpanan chicken frozen food secara efisien
dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

3.1.5 Aspek Finansial

Aspek finansial dalam studi kelayakan bisnis pada usaha chicken frozen
food merujuk pada analisis dan evaluasi aspek keuangan yang terkait dengan
pendirian, operasional, dan pertumbuhan usaha tersebut. Berikut adalah beberapa
poin yang meliputi pengertian aspek finansial dalam konteks ini:

1. Pendanaan Awal

Evaluasi kebutuhan modal awal untuk memulai usaha, termasuk


pembelian peralatan, persediaan bahan baku, biaya sewa atau pembelian
tempat usaha, dan biaya operasional awal lainnya.

2. Peramalan Pendapatan

Menganalisis potensi penjualan produk chicken frozen food


berdasarkan ukuran pasar, tren konsumen, dan strategi pemasaran yang
direncanakan.
3. Peramalan Biaya

Mengidentifikasi dan menghitung semua biaya operasional yang


terkait dengan produksi, distribusi, pemasaran, dan administrasi usaha,
termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan biaya
pemasaran.

4. Analisis Kelayakan Investasi

Menghitung dan mengevaluasi tingkat pengembalian investasi


(ROI), nilai bersih sekarang (NPV), internal rate of return (IRR), dan
payback period untuk menilai kelayakan finansial dari proyek usaha.

5. Pengelolaan Kas

Merencanakan pengelolaan arus kas untuk memastikan


ketersediaan dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban keuangan serta
menjaga likuiditas dan stabilitas keuangan perusahaan.

6. Analisis Risiko Keuangan

Mengidentifikasi potensi risiko keuangan yang dapat memengaruhi


kinerja usaha, seperti fluktuasi harga bahan baku, persaingan pasar,
perubahan regulasi, dan perubahan tren konsumen.

7. Proyeksi Keuangan

Membuat proyeksi keuangan jangka pendek dan jangka panjang


untuk menggambarkan perkiraan laba dan rugi, neraca, dan arus kas di
masa mendatang berdasarkan asumsi-asumsi yang telah dibuat.

Aspek finansial ini sangat penting dalam studi kelayakan bisnis


karena membantu calon pengusaha untuk memahami potensi keuntungan,
risiko, dan kebutuhan modal dari usaha chicken frozen food sebelum
memutuskan untuk melanjutkan dengan investasi dan operasionalnya.
3.1.6 Aspek Ekonomi dan Sosial
Aspek ekonomi Setiap usaha yang dijalankan tentu akan membrikan
dampak positif dan negatif. Dalam aspek ekonomi, dampak positiff yang
diberikan dengan adanya bisnis chicken frozen food ini adalah dapat
meminimalisir biaya dalam membeli makanan untuk dimasak. Dengan adanya
chicken frozen food maka keperluan untuk bahan makanan akan berkurang karena
ada makanan yang lebih praktis dan tidak membutuhkan banyak tenaga untuk
mengolahnya.

Dalam aspek ekonomi dan sosial yang berkaitan dengan chicken frozen
food, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, dari segi ekonomi,
industri chicken frozen food dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam
menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan daerah. Produksi dan
distribusi chicken frozen food menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, baik
dalam proses pengolahan maupun penjualan. Selain itu, bisnis chicken frozen
food juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan
adanya permintaan yang tinggi terhadap produk ini, industri chicken frozen food
dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan perusahaan dan
negara.

Industri chicken frozen food memberikan kontribusi yang signifikan dalam


aspek ekonomi. Berikut adalah beberapa kontribusi industri chicken frozen food
dalam aspek ekonomi:

1. Penciptaan lapangan kerja: Industri chicken frozen food menciptakan


lapangan kerja bagi masyarakat, baik dalam proses produksi, pengolahan,
distribusi, maupun penjualan. Hal ini membantu mengurangi tingkat
pengangguran dan meningkatkan pendapatan pekerja.
2. Peningkatan pendapatan perusahaan: Dengan adanya permintaan yang
tinggi terhadap chicken frozen food, industri ini mampu meningkatkan
pendapatan perusahaan. Hal ini dapat menghasilkan keuntungan yang
berkelanjutan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
3. Peningkatan pendapatan daerah: Industri chicken frozen food juga
memberikan dampak positif terhadap pendapatan daerah. Melalui pajak
dan retribusi yang dibayarkan oleh perusahaan, pemerintah daerah dapat
memperoleh pendapatan tambahan yang dapat digunakan untuk
pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.
4. Pertumbuhan ekonomi nasional: Dalam skala yang lebih luas, industri
chicken frozen food dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan
ekonomi nasional. Dengan adanya industri ini, negara dapat mengurangi
ketergantungan pada impor produk makanan dan meningkatkan ekspor
produk olahan ayam beku.
5. Peningkatan nilai tambah: Dalam proses produksi chicken frozen food,
terdapat nilai tambah yang dihasilkan melalui pengolahan dan
penambahan bahan baku lainnya. Hal ini memberikan peluang bagi
peternak ayam dan industri pengolahan untuk meningkatkan nilai jual
produk mereka.

Dengan kontribusi-kontribusi ini, industri chicken frozen food dapat


memberikan dampak positif pada perekonomian, baik dalam skala lokal maupun
nasional.

Dalam aspek sosial, chicken frozen food memiliki beberapa dampak dan
kontribusi yang perlu diperhatikan.

Berikut adalah beberapa aspek sosial yang terkait dengan chicken frozen
food:

1. Kemudahan dan kenyamanan: Chicken frozen food memberikan


kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen dalam mempersiapkan
makanan. Produk ini telah diproses dan dapat langsung digunakan
tanpa perlu memasak dari awal. Hal ini sangat berguna bagi mereka
yang memiliki waktu yang terbatas atau tidak memiliki keterampilan
memasak yang tinggi.
2. Aksesibilitas sumber protein: Chicken frozen food menyediakan
aksesibilitas yang lebih baik terhadap sumber protein, terutama bagi
mereka yang tinggal di daerah yang sulit untuk mendapatkan daging
ayam segar. Hal ini membantu dalam memenuhi kebutuhan gizi dan
makanan seimbang bagi masyarakat.
3. Penanggulangan masalah ketahanan pangan: Chicken frozen food
dapat membantu mengatasi masalah ketahanan pangan dengan
menyediakan sumber protein yang mudah diakses. Produk ini dapat
menjadi alternatif yang terjangkau dan praktis dalam memenuhi
kebutuhan makanan, terutama dalam situasi darurat atau ketika
pasokan makanan segar terbatas.
4. Diversifikasi pilihan makanan: Industri chicken frozen food
menyediakan berbagai macam produk dan variasi rasa yang dapat
memperkaya pilihan makanan konsumen. Hal ini membantu dalam
menciptakan variasi menu dan memberikan pengalaman kuliner yang
beragam.
5. Kontribusi ekonomi: Industri chicken frozen food memberikan
kontribusi ekonomi yang signifikan, seperti menciptakan lapangan
kerja dan meningkatkan pendapatan daerah. Hal ini dapat membantu
dalam mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan chicken frozen food juga perlu
memperhatikan aspek kesehatan dan gizi. Konsumen perlu memilih produk yang
berkualitas dan memperhatikan cara pengolahan dan penyimpanan yang benar.

Dengan kontribusi-kontribusi ini, chicken frozen food dapat memberikan


dampak positif dalam aspek sosial, terutama dalam hal kemudahan, aksesibilitas,
dan diversifikasi pilihan makanan.

3.1.7 Aspek Lingkungan Hidup

Dalam aspek lingkungan hidup, produksi chicken frozen food dapat


memiliki dampak negatif yang lebih detail jika tidak dilakukan dengan bijaksana.
Proses produksi makanan beku melibatkan penggunaan energi yang tinggi,
terutama dalam proses pembekuan dan penyimpanan. Penggunaan energi ini dapat
menyebabkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Penggunaan bahan kimia dalam proses produksi, seperti pengawet dan


bahan tambahan, juga dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan
baik. Selain itu, penggunaan bahan kemasan plastik dalam packaging chicken
frozen food juga menjadi masalah lingkungan yang serius. Plastik merupakan
salah satu sumber polusi lingkungan yang sulit terurai dan dapat mencemari
ekosistem laut serta berdampak negatif pada kehidupan satwa liar. Jika tidak
didaur ulang dengan benar, limbah plastik dari kemasan chicken frozen food dapat
berakhir di lautan dan merusak lingkungan.

Untuk mengurangi dampak negatif ini, produsen chicken frozen food perlu
memperhatikan praktik produksi yang ramah lingkungan, seperti menggunakan
energi terbarukan, mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, dan
mengurangi penggunaan plastik dengan beralih ke bahan kemasan yang ramah
lingkungan. Sebagai konsumen, kita juga dapat berperan dengan memilih produk
yang memiliki sertifikasi lingkungan, mendaur ulang kemasan, dan memilih
alternatif makanan yang lebih berkelanjutan. Dengan langkah-langkah ini, kita
dapat membantu menjaga lingkungan hidup untuk generasi mendatang.

Dalam aspek lingkungan hidup yang berkaitan dengan chicken frozen


food, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa
aspek yang terkait:

1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL): Dalam studi


kelayakan bisnis chicken frozen food, dilakukan analisis mengenai
dampak lingkungan dari kegiatan usaha. Tujuan dari analisis ini adalah
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi dampak lingkungan yang
mungkin timbul akibat produksi dan distribusi chicken frozen food.
Dengan analisis ini, diharapkan dapat diambil langkah-langkah yang tepat
untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
2. Pengelolaan limbah: Industri chicken frozen food perlu memperhatikan
pengelolaan limbah yang dihasilkan selama proses produksi. Limbah yang
dihasilkan, seperti limbah organik dan limbah plastik dari kemasan, perlu
dikelola dengan baik agar tidak mencemari lingkungan. Upaya
pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kemasan yang ramah
lingkungan dapat menjadi solusi untuk mengurangi dampak lingkungan.
3. Penggunaan sumber daya alam: Proses produksi chicken frozen food
membutuhkan penggunaan sumber daya alam, seperti air dan energi.
Penting untuk memperhatikan efisiensi penggunaan sumber daya alam ini
agar tidak terjadi pemborosan dan penggunaan yang berlebihan. Upaya
penggunaan energi terbarukan dan penghematan air dapat membantu
mengurangi dampak lingkungan.
4. Jejak karbon: Proses produksi dan distribusi chicken frozen food dapat
menghasilkan emisi gas rumah kaca, yang berkontribusi terhadap
perubahan iklim. Penting untuk memperhatikan pengurangan emisi gas
rumah kaca dengan mengadopsi praktik-produksi yang ramah lingkungan
dan menggunakan energi terbarukan.
5. Kemasan: Kemasan chicken frozen food juga dapat memiliki dampak
lingkungan. Penggunaan kemasan yang berlebihan atau kemasan yang
sulit didaur ulang dapat meningkatkan limbah plastik. Penting untuk
memilih kemasan yang ramah lingkungan dan mengedepankan konsep
daur ulang.

Aspek lingkungan hidup yang terkait dengan chicken frozen food mencakup
dampak dan faktor-faktor berikut:

1. Penggunaan sumber daya alam: Proses produksi chicken frozen food


membutuhkan penggunaan sumber daya alam, seperti air dan energi.
Penggunaan yang berlebihan atau tidak efisien dari sumber daya ini dapat
menyebabkan degradasi lingkungan dan peningkatan tekanan terhadap
ekosistem alam.
2. Emisi gas rumah kaca: Proses produksi dan distribusi chicken frozen food
dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2)
dan metana (CH4). Emisi ini berkontribusi terhadap perubahan iklim dan
pemanasan global. Penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca
dengan mengadopsi praktik-produksi yang ramah lingkungan dan
menggunakan energi terbarukan.
3. Pengelolaan limbah: Industri chicken frozen food perlu memperhatikan
pengelolaan limbah yang dihasilkan selama proses produksi. Limbah
organik dan limbah plastik dari kemasan perlu dikelola dengan baik agar
tidak mencemari lingkungan. Upaya pengurangan limbah, daur ulang, dan
penggunaan kemasan yang ramah lingkungan dapat membantu
mengurangi dampak lingkungan.
4. Penggunaan bahan kimia: Dalam proses pengolahan chicken frozen food,
penggunaan bahan kimia seperti pengawet dan bahan tambahan lainnya
perlu diperhatikan. Penggunaan bahan kimia yang berlebihan atau
berbahaya dapat mencemari lingkungan dan berdampak negatif pada
kesehatan manusia dan ekosistem.
5. Kemasan: Kemasan chicken frozen food juga memiliki dampak
lingkungan. Penggunaan kemasan yang berlebihan atau kemasan yang
sulit didaur ulang dapat meningkatkan limbah plastik. Penting untuk
memilih kemasan yang ramah lingkungan, seperti kemasan yang dapat
didaur ulang atau bahan kemasan yang ramah lingkungan seperti kertas
atau bahan biodegradable.

Dalam menjalankan industri chicken frozen food, perusahaan perlu


memperhatikan aspek lingkungan hidup ini dan mengambil langkah-langkah yang
bertanggung jawab untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Upaya penggunaan sumber daya yang efisien, pengelolaan limbah yang baik,
pengurangan emisi gas rumah kaca, dan penggunaan kemasan yang ramah
lingkungan dapat membantu menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan

4.2 Potensi Usaha


DAFTAR PUSTAKA

Hasan, S. E. (2022). Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Widina.


Hasan, S., Elpisah, E., Sabtohadi, J., Zarkasi, Z., & Fachrurazi, F. (2022). Studi
Kelayakan Bisnis. Penerbit Widina.
JUFRI, R. (2016). (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS ANDALAS). STUDI
KELAYAKAN BISNIS INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) SAMARA.
Maharani, C. A. (Januari 2024). In Prosiding Seminar Nasional Hukum, Bisnis,
Sains dan Teknologi. Studi Kelayakan Bisnis Kewirausahaan Frozen
Food" Tiga Bersaudara": Deskripsi Perusahaan, Implementasi Aspek-
Aspek Studi Kelayakan Bisnis, Analisa Keuntungan dan Kelayakan Usaha,
(Vol. 4, No. 1).
Rahardjo, C. R. (2016). Faktor yang menjadi preferensi konsumen dalam membeli
produk frozen food. Jurnal Performa: Jurnal Manajemen Dan Start-up
Bisnis,, 1(1), 32-43.

Anda mungkin juga menyukai