Anda di halaman 1dari 11

STEAK BEEF AND CHICKEN

(HARGA KAKI LIMA, RASA BINTANG LIMA)

BUSINESS PLAN

Untuk Memenuhi Persyaratan


Tugas Ujian Tengah Semester Manajemen SDM

Oleh:

Wandi Janwar (2022. MM. 1. 3851)


Syahidatul Fatimah R. (2022. MM. 1. 3939)
Ratna Bater (2022. MM. 1. 3956)

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS
NOBEL INDONESIA
MAKASSAR
2022
BUSINESS PLAN

I. Deskripsi Usaha
Perusahaan yang besar adalah mereka yang memiliki sumber daya yang memadai,
para pekerja yang mengelolah usaha dengan kapasitas dan kemampuan yang mumpuni.
Definisi sumber daya manusia (SDM) yang dimaksud tersebut dapat ditinjau dari sudut
pandang proses. Dalam hal ini, SDM diartikan sebagai bagian dari proses yang membantu
organisasi untuk mencapai tujuannya (Cushway, 1994).
Selain itu, manajemen SDM dikatakan sebagai suatu 'proses' karena fokusnya
terhadap upaya pengelolaan SDM agar dapat bekerja secara optimal dan produktif. SDM
dalam hal ini merupakan masukan yang memiliki kinerja unggul, dapat dipastikan akan
menghasilkan keluaran yang unggul pula, sehingga perusahaan mampu mencapai tujuan
yang telah ditargetkan. Misalnya saja dalam pengelolaan usaha Steak Beef and Chicken
yang akan kami rintis. Diharapkan dengan kemampuan kami dalam membentuk dan
mengelola usaha, mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan disukai oleh target
pasar, dalam hal ini produk dengan harga kaki lima namun rasa bintang lima.

I.1 Bidang Usaha


Usaha Steak Beef and Chicken ini dapat dikategorikan ke dalam bidang usaha
Food and Beverage (F&B). Hal ini dapat kita lihat dari hasil produksinya berupa
makanan yang siap untuk dikonsumsi.

I.2 Jenis Produk (barang/jasa)


Produk yang dihasilkan dalam usaha Steak Beef and Chicken ini berupa makanan
siap santap yang dihasilkan dari bahan baku mentah, dalam hal ini daging sapi dan ayam
siap olah. Bahan mentah tersebut diolah menjadi makanan siap konsumsi (“Steak”)
dengan cara dan ketentuan pengolahan sesuai dengan aturan yang ada untuk
menghasilkan cita rasa yang enak.

I.3 Kegunaan, Keunggulan, Keunikan


Di era modern ini, olahan ‘Steak” menjadi hal yang sangat lumrah bagi masyarakat
di tingkat ekonomi menengah ke atas. Dikatakan demikian, karena Steak” termasuk ke
dalam olahan yang membutuhkan teknik dan cara pengolahan lebih, dalam hal ini
membutuhkan lebih banyak dana dalam proses pengelolaannya. Hal tersebut yang
membuat olahan “Steak” hanya dapat ditemukan di restoran berkelas atau rumah makan
bintang lima, karena memiliki harga yang cukup mahal.
Dengan ini kami datang bersama inovasi dan motto produk yaitu “Harga Kaki
Lima, Rasa Bintang Lima”, dimana pengolahan dan cara pembuatannya akan kami
samakan dengan pengolahan restoran berbintang tetapi dengan budget atau dana yang
lebih sedikit. Dengan cara yang dilakukan tersebut dapat berpengaruh besar ke dalam
penjualan produk yang dilakukan, hal tersebut juga dapat membuat olahan “Steak”
tidak lagi hanya bisa dijangkau oleh masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas
tetapi dapat dengan mudah dijangkau oleh semua masyarakat dengan berbagai
tingkatan ekonomi.
I.4 Lokasi Usaha
Untuk lokasi dari usaha Steak Beef and Chicken ini, kami telah menentukan
sebuah tempat yang berada di poros Jl. Alauddin, Makassar (seberang kanan jalan dari
arah Kab. Gowa dengan ukuran 3 x 4 meter). Lokasi tersebut cukup strategis karena
dekat dengan pusat kota Makassar, yang mana jalan ini menjadi jalur utama menuju
pusat kota. Selain itu lokasi ini berada di antara dua kampus yaitu Institut Teknologi
dan Bisnis Nobel Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Makassar, juga terdapat
beberapa perusahaan, diantaranya Astra Honda dan Dealer Toyota Kalla. Tempat ini
notabenenya menjadi lokasi yang cukup ramai dengan berbagai aktivitas masyarakat,
sehingga akan mendukung pencapaian target usaha ini.

I.5 Waktu (untuk satu siklus usaha)


Untuk memproduksi Steak Beef and Chicken diperlukan waktu yang cukup
dalam menyelesaikan berbagai tahap-tahap produksi. Dimulai dari tahap penentuan
lokasi yang memerlukan waktu satu minggu, tahap pengadaan alat dan bahan yang
dapat memakan waktu hingga tiga minggu, dilanjutkan dengan tahap diskusi bersama
berbagai mitra untuk menjalin kerja sama. Dan pada tahap akhir adalah proses produksi
sekaligus promosi, serta pemasaran yang mana kami menentukan lama proses
percobaan ialah tiga bulan. Pada tahap akhir masa percobaan kami akan melakukan
evaluasi dari berbagai hal pada usaha yang telah berjalan.

BULAN
KEGIATAN
NO 1 2 3
Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Survey Lokasi
2 Pengadaan alat dan bahan
3 Diskusi dengan mitra
4 Proses produksi
5 Promosi
6 Proses pemasaran
7 Evaluasi

II. Rencana Pemasaran


Rencana pemasaran merupakan ide awal dalam suatu bisnis. Ini merupakan suatu
bentuk umum dari sebuah keterkaitan proses tata kelola dengan arah tujuan untuk
mengembangkan strategi bisnis dalam memperoleh pencapaian yang maksimal.
Bagi perusahaan dengan sistem perencanaan pemasaran yang tepat sasaran maka
akan mendapat hasil yang maksimal. Tentu saja, keuntungan yang didapatkan akan lebih
maksimal, efektif, serta efisien. Banyak hal yang menjadi kategori marketing plan.
Pertama adalah strategi dalam pengumpulan informasi.
Pengumpulan informasi sangat penting, karena merupakan tonggak awal dalam
rantai utama menciptakan strategi yang tepat sasaran. Kedua adalah pendistribusian
informasi, dalam langkah ini, informasi sangatlah penting untuk didistribusikan.
Mengingat persaingan yang ketat tentu saja informasi menjadi suatu hal yang riskan.
Karena itu harus memiliki strategi yang memadai dan benar-benar efektif.
Ketiga merupakan strategi promosi, dalam dunia bisnis, strategi yang tepat
akan membawakan hasil yang maksimal. Dengan memaksimalkan strategi awal,
suatu perusahaan akan lebih mudah dan cepat dalam menambah keuntungan bisnis
yang dikelolanya. Artinya, tonggak awal merupakan pengumpulan strategi yang
tepat sehingga tidak memerlukan perubahan di kemudian harinya. Dengan ini
rencana pemasaran yang kami lakukan dengan menggunakan media sosial, mitra (seperti
gojek, grab), dan juga flyer.
Lalu yang terakhir adalah koordinasi marketing. Seluruh sistem pasti memerlukan
koordinasi untuk berkembang. Ini artinya, dalam melaksanakan rencana pemasaran, juga
dibutuhkan kelolaan koordinasi yang tepat guna. Sehingga, dalam kelolaannya akan lebih
maksimal dan tidak terjadi komunikasi yang salah. Target konsumen menurut kami di sini
sesuai dengan usaha bisnis yang kami rencanakan yaitu steak gerobak adalah kalangan
menengah ke bawah, salah satunya adalah mahasiswa.
Strategi pemasaran yang paling efektif untuk bisnis ini adalah mempromosikannya
dari mulut ke mulut. Strategi ini akan mempermudah pelanggan karena bisnis atau usaha
kami ini memiliki keunikan yaitu dengan steak menggunakan gerobak dengan rasa bintang
lima yang ditawarkan memberikan kepuasan kepada para pelanggan.
Promosi lainnya dapat kami lakukan adalah dengan membuat tampilah gerobak yang
menarik. Sehingga hal ini akan menarik minat konsumen, membuat mereka penasaran dan
tertarik untuk mencoba menu makanan yang kami tawarkan. Yang membuat perbedaan
dengan bisnis atau usaha yang kami rencanakan ini adalah steak gerobak pertama dan satu
satunya yang berada di lingkup kampus ITB Nobel Indonesia Makassar.
Rencana pemasaran berbasis online bisa menggunakan sosial media yaitu dengan
membuat akun khusus bisnis baik di instagram, facebook, tiktok, dll. Konten dari akun
media tersebut harus menampilkan deskripsi dari produk yang kami jual agar menarik
perhatian dari pelanggan.

II. 1 Target pemasaran


Sasaran bisnis atau usaha steak gerobak ini adalah rata-rata masyarakat dari kalangan
menengah ke bawah. Hal ini dikarenakan harga makanan yang kami tawarkan jauh lebih
murah dari makanan yang ada di restoran atau rumah makan pada umumnya termasuk
mahasiswa.
Di sini kami termotivasi dengan olahan daging yang banyak diminati oleh
masyarakat baik itu kalangan menengah maupun kalangan atas. Rencana bisnis kami disini
adalah steak gerobak membuat dengan inovasi baru. Dengan demikian kalangan menengah
ke bawah bisa menikmati olahan daging tepatnya steak dengan rasa restoran.
II. 2 Wilayah pemasaran
Wilayah pemasaran yang kami rencanakan yaitu lingkup lokasi Jl. Sultan Alauddin
No. 212, Mangasa Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221.

II. 3 Situasi persaingan


Persaingan bisnis adalah kondisi saat dua bisnis atau lebih berusaha untuk mencapai
tujuan yang diinginkan dengan menawarkan harga murah atau spesifikasi yang lebih
menguntungkan. Persaingan di sini terjadi karna dua tau lebih perusahaan menyasar target
pasar atau konsumen yang sama. Situasi persaingan menurut kami di sini adalah para
pengusaha yang usahanya termasuk produksi atau olahannya berasal dari daging,
termasuk restoran steak, penjual bakso dan masih banyak lagi. Jika dilihat dari lingkup Jl.
Alauddin Makassar, dari segi bisnis yang sama diperkirakan kurang persaingan karena
bisnis ini adalah satu satunya di daerah tersebut.

II. 4 Segmentasi pasar


Segmentasi pasar menurut kami di sini adalah mahasiswa dan masyarakat kalangan
menengah ke bawah. Menurut pengamatan, bisnis yang kami rencanakan mencakup semua
kalangan dari usia muda sampai usia tua. Usaha atau bisnis kami mengharapkan
masyarakat menengah ke bawah bisa menikmati steak dengan harga yang terbilang murah
atau tidak mahal. Sedangkan target utamany adalah mahasiswa dan kalangan masyarakat
ke bawah tanpa terkecuali.

II. 5 Jumlah dan harga produk


Steak yang kami tawarkan berkisar dengan harga jual Rp 20.000 - Rp 25.000
per porsinya. Dimana menurut kami, harga tersebut relatif terjangkau dengan makanan
kelas bintang lima.

III. Rencana produksi


III. 1 Bahan baku

- Daging - Bawang putih


- Saus tiram - Saus tomat
- Merica bubuk - Tomat
- Kaldu bubuk - Lada bubuk
- Telur ayam - Gula pasir
- Tepung terigu - Kaldu
- Tepung bumbu - Garam
- Tepung maizena - Air
- Bawang merah - Margarin
- Bawang bombay
III. 2 Alat/teknologi

- Etalase atau gerobak - Piring


- Kompor dan gas - Sendok
- Panci - Garpu
- Pengaduk - Pisau
- Wajan - Telenan
- Penggoreng - Baskom
- Wadah - Nampan
- Cobek - Timba
- Ulekan - Meja dan kursi
- Serbet - Peralatan tambahan

III. 3 Proses produksi


III. 3. 1 Bahan utama
 2 Kg daging ayam
 1 kg daging sapi
 1 sendok teh Kaldu Bubuk
 1 sendok teh Lada (Merica)
 50 gram Tepung Terigu
 1 sendok makan Tepung Maizena
 150 gram Tepung Bumbu
 1 butir Telur Ayam

III. 3. 2 Bahan marinasi


 2 sdt garam
 2 sdt merica bubuk
 2 sdt saos tiram, saos tomat

III. 3. 3 Garlic butter


 100 gram butter
 5 siung bawang putih, geprek dan cincang
 1 sdt merica
 1 sdt kaldu, garam dan garam

III. 3. 4 Garlic sauce


 1 siung Bawang Bombay
 5 siung Bawang Merah
 4 siung Bawang Putih
 2 buah Tomat
 170 ml Saus Tomat
 1 sendok teh Lada Bubuk
 1 sendok teh Garam
 1 sendok makan Saus Tiram
 1 sendok teh Kaldu bubuk
 1 sendok makan Gula Pasir
 200 ml Air
 secukupnya Mentega

III. 3. 5 Bahan pelengkap


 Kentang
 Wortel
 Buncis

III. 3. 6 Cara membuat


1. Langkah 1
Sauce : Rebus tomat sampai kulitnya terkelupas, hilangkan kulit dan isinya,
cincang halus, sisihkan. Lelahkan mentega lalu tumis bawang bombay,
bawang merah dan bawang putih sampai harum. Masukkan tomat cincang,
lalu air, masukkan bumbu-bumbu, masak sampai mengental, cicipi. jika
kurang kental tambahi ciran maizena. Saring saus.
2. Langkah 2
Steak : Rendam daging ayam dan sapi dengan saus tiram, merica bubuk dan
kaldu bubuk. diamkan di kulkas 30 menit.
3. Langkah 3
Siapkan 3 piring :
Piring 1 : Tepung Terigu.
Piring 2 : Telur Kocok.
Piring 3 : Tepung Bumbu dan tepung maizena.
4. Langkah 4
Celupkan daging ke piring 1, lalu piring 2 kemudian piring 3. Cubit cubit
agar bisa keriting saat di goreng.
5. Langkah 5
Goreng daging dengan minyak yang panas dan cukup banyak. Dan goreng
kentang hingga matang, rebus wortel dan buncis.
6. Langkah 6
Sajikan steak dengan saus dan pelengkap. tambahkan saus sambal tambah.

III. 6 Kapasitas produksi


Dalam sekali siklus produksi, atau dalam hal ini kami rencananya akan
memproduksi 30 porsi steak ayam dan 20 porsi steka sapi setiap harinya.
IV. Rencana Manajemen
Usaha ini akan dijalankan dengan tiga divisi, yang dapat dilihat melalui struktur
organisasi berikut:

1. Kepala Oprasional Usaha : Syahidatul Fatimah R.


Keterampilan : Mengatur manajemen usaha
Bidang ilmu : Manajemen SDM
Tupoksi :

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan aktivitas produksi dan distribusi


unit usaha
b. Berperan aktif dalam perencanaan dan koordinasi penyusunan anggaran tiap
unit operasional secara terukur dan mengendalikan realisasi anggaran secara
efisien dan efektif
c. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan sistem dan prosedur
berkaitan dengan produksi dan distribusi
d. Melakukan analisis proses bisnis secara detail di bidang produksi dan
distribusi unit usaha
e. Melakukan evaluasi kompensasi dan memberikan pelatihan proses produksi
dan disribusi
f. Mewakili manajemen dalam komunikasi yang konstruktif dengan pelanggan
berkaitan dengan aktivitas produksi dan distribusi unit usaha
g. Monitoring penerimaan atau pembayaran hasil penjualan
h. Mengevaluasi laporan hasil usaha
i. Membantu dalam proses produksi

2. Manajer Usaha dan Keuangan : Wandi Janwar


Keterampilan : Mengelola dan mencatat sirkulasi keuangan
Bidang ilmu : Manajemen Keuangan
Tupoksi :

a. Menyusun perencanaan keuangan umum perusahaan


b. Bekerja sama dengan manajer dari divisi lainnya
c. Menjalankan kebutuhan keuangan perusahaan secara efisien
d. Memajukan kondisi keuangan perusahaan
e. Merencanakan, mengkoordinasi, dan mengontrol arus kas perusahaan (cash
flow), terutama pengelolaan piutang dan utang. Sehingga, hal ini dapat
memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kondisi
keuangan dapat tetap stabil.
f. Menyediakan bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan

3. Manajer Pelayanan Konsumen, Pemasaran dan Kerjasama : Ratna Bater


Keterampilan : Menarik kemitraan untuk bekerja sama dan memasarkan produk
dengan cara yang unik
Bidang ilmu : Manajemen Pemasaran
Tupoksi :

a. Mengembangkan konsep yang ditujukan untuk memuaskan dan melayani


konsumen yang belum terpenuhi
b. Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen
c. Membuat rancangan produk
d. Mengadakan pengujian terhadap berlakunya konsep produk tersebut
e. Mengembangkan pembungkusan dan merek
f. Menetapkan harga untuk mendapatkan return on investment yang layak
g. Mengatur jalannya distribusi
h. Menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif dengan berbagai mitra
i. Memperhatikan kepuasan konsumen
j. Evaluasi dan terus mengembangkan rencana pemasaran yang didasarkan
pada hasil
k. Menjalin hubungan yang baik dengan semua mitra demi tercapainya
tujuan perusahaan

IV.1 Jumlah Tenaga Kerja


Sebagai permulaan, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 3 orang. Apabila
usaha ini berjalan dengan lancar sesuai harapan maka kami akan merekrut pegawai.

IV.2 Rencana Mitra


Usaha ini berencana untuk bekerja sama dengan beberapa mitra pelaku usaha
penyedia daging segar, penyedia bahan pendukung seperti sayur dan kentang beku , serta
pelaku usaha percetakan sebagai penyedia kemasan makanan yang unik. Selain itu, kami
juga rencananya akan bermitra dengan Gojek, Grab, Maxim, dan Shopee Food dalam
proses distribusi produk.

V. Rencana Keuangan

V. 1 Biaya Tetap

Jumlah Masa pakai


No Jenis Peralatan Harga Satuan Jumlah Total
Satuan (Tahun)
1 Gerobak 1 unit 5 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
2 Kompor dan gas 1 buah 4 Rp 350.000 Rp 350.000
3 Panci 1 buah 3,5 Rp 60.000 Rp 60.000
4 Pengaduk 1 buah 3,5 Rp 25.000 Rp 25.000
5 Wajan 1 buah 3,5 Rp 70.000 Rp 70.000
6 Penggoreng 1 buah 3,5 Rp 25.000 Rp 25.000
7 Wadah 1 buah 3,5 Rp 45.000 Rp 45.000
8 Cobek 1 buah 3,5 Rp 80.000 Rp 80.000
9 Ulekan 1 buah 3,5 Rp 35.000 Rp 35.000
10 Serbet 2 buah 4 Rp 30.000 Rp 60.000
11 Piring 1 lusin 4 Rp 200.000 Rp 200.000
12 Sendok 1 lusin 4 Rp 60.000 Rp 60.000
13 Garpu 1 lusin 4 Rp 65.000 Rp 65.000
14 Pisau 1 lusin 3,5 Rp 70.000 Rp 70.000
15 Telenan 1 buah 3,5 Rp 30.000 Rp 30.000
16 Baskom 1 buah 3,5 Rp 15.000 Rp 15.000
17 Nampan 2 buah 3,5 Rp 40.000 Rp 40.000
18 Timba 1 buah 3 Rp 35.000 Rp 35.000
19 Meja dan Kursi 1 set 4 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Peralatan
20 - 4 Rp 75.000 Rp 75.000
tambahan
Total Rp 5.840.000

V. 2 Biaya Variabel

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan Harga Satuan Jumlah Total


1 Kemasan 100 buah Rp 2.000 Rp 200.000
2 Daging ayam 50 ekor Rp 35.000 Rp 1.750.000
3 Daging sapi 10 Kg Rp 100.000 Rp 1.000.000
4 Saus tiram 10 botol Rp 20.000 Rp 200.000
5 Merica bubuk 150 bungkus Rp 1.000 Rp 150.000
6 Kaldu bubuk 150 bungkus Rp 1.000 Rp 150.000
7 Telur ayam 10 rak Rp 75.000 Rp 750.000
8 Tepung terigu 20 bungkus Rp 15.000 Rp 300.000
9 Tepung bumbu 30 bungkus Rp 15.000 Rp 450.000
10 Tepung maizena 20 bungkus Rp 15.000 Rp 300.000
11 Bawang merah 20 Kg Rp 35.000 Rp 750.000
12 Bawang bombai 120 Biji Rp 5.000 Rp 600.000
13 Bawang putih 20 Kg Rp 35.000 Rp 750.000
14 Saos tomat 30 Bungkus Rp 15.000 Rp 450.000
15 Tomat 6 Kg Rp 5.000 Rp 30.000
16 Lada bubuk 150 bungkus Rp 1.000 Rp 150.000
17 Gula pasir 10 Kg Rp 12.000 Rp 120.000
18 Kaldu 150 bungkus Rp 1.000 Rp 150.000
19 Garam 6 Kg Rp 5.000 Rp 30.000
19 Air 30 Galon Rp 5.000 Rp 150.000
19 Margarin 2 Kaleng Rp 150.000 Rp 300.000
Total Rp 8.730.000
V. 3 Biaya Lain-lain

No Kebutuhan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Total


Publikasi
1 Kouta internet 1 bulan Rp 100.000 Rp 100.000
2 Iklan Sosial media 1 bulan Rp 300.000 Rp 300.000
3 Brosur 100 lembar Rp 300.000 Rp 300.000
Total Rp 700.000

V. 4 Biaya Total

No Jenis biaya Jumlah


1 Biaya tetap Rp 5.840.000
2 Biaya Variabel Rp 8.730.000
3 Biaya lain-lain Rp 600.000
Total Rp 15.170.000

V. 5 Pendapatan per Bulan

Penjualan rata – rata per hari = 50 porsi x 20.000 = 1.000.000 rupiah

1.000.000 rupiah x 30 hari = 30.000.000 rupiah

V. 6 Keuntungan per Bulan

Laba = Total pendapatan - Total biaya operasional


= 30.000.000 rupiah - 15.170.000
= 14.830.000 rupiah

V. 7 Lama balik modal


Lama balik modal = Total investasi / keuntungan
= 5.840.000 / 14.830.000
= 1 bulan

Anda mungkin juga menyukai